Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Kelenjar Tiroid

download Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Kelenjar Tiroid

of 24

Transcript of Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Kelenjar Tiroid

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN KELENJAR TIROID

NS.HERDIMAN ,SKep

Sistem endokrin

Hipertioridisme

suatu kondisi dimana terjadi kelebihan sekresi hormone tiroid. Tirotoksikosis mengacau pada manifestasi klinis yang terjadi bila jaringan tubuh distimulasi oleh peningkatan hormon ini Kelainan ini menyerang wanita empat kali lebih banyak dari pada pria, terutama wanita muda yang berusia antara 20 dan 40 tahun.

PATOFISIOLOGIBentuk hipertirodisme yang paling umum adalah penyakit Graves (goiter difus, toksik) mempunyai tiga tanda pentimg (1) hipertiroidisme, (2) perbesaran kelenjar tiroid (goiter) (3) eksoptalmos (protrusi mata abnormal). hipertiroid Graves dapat dibagi ke dalam dua katagori (1) yang sekunder akibat rangsangan

berlebih sistem saraf adrenergik dan

(2) yang merupakan akibat tngginya kadar TH yang bersirkulasi

hipertiroid Graves dapat dibagi ke dalam dua katagori (1) yang sekunder akibat rangsangan berlebih sistem saraf adrenergik dan (2) yang merupakan akibat tingginya kadar TH yang bersirkulasi

Dampak hiper tiroidisme terhadap berbagai sistem tubuh adalah sebagai berikut :

Sistem integument seperti diaphoresis, rambut halus dan jarang, kulit lembab Sistem pencernaan seperti berat badan menurun, napsu makan meningkat dan diare Sistem muskuloskletal seperti kelemahan

Sistem pernapasan seperti dispnea dan takipnea Siatem kardiovaskular seperti palipitasi, nyeri dada, sistolik meningkat, tekanan nadi meningkat, takhikardi, dan disritmia. Metabolik seperti peningkatan laju metabolisme tubuh, intoleran terhadap panas dan suhu sub febris.

Sistem neurologi seperti mata kabur, mata lelah, insomania, infeksi atau ulukus kornea, sekresi airmata meningkat, konjungtiva merah, fotopobia, tremor, hiper reflex tendon. Sistem reproduksi seperti amenore, volume menstruasi berkurang dan libido meningkat Psikologis/emosi seperti gelisah, iritabilitas, gugup/nervous, emosi labil, perilaku mania dan perhatian menyempit.

Pengkajian

Pengumpulan biodata seperti umur, jenis kelamin dan tempat tinggal Riwayat penyakit dalam keluarga Kebiasaan hidup sehari-hari mencakup aktivutas dan mobilitas, pola makan, pengguanaan obat-obatan tertentu, istirahat dan tidur

Penkajiam lanjutan

Keluhan klien seperti berat badan turun meskipun nafsu makan meningkat, diare, tidak tahan terhadap panas, berkringat banyak, palpitasi dan nyeri dada.

Pemeriksaan fisik

Amati penampilan umum klien, amati waja klien khususnya kelainan pada mata seperti : Opthalmopti yang ditandai

eksoftalmus: bulbus okuli menonjol keluar tanda stellwags: mata jarang berkedip tanda Von Graefes: jika klien melihat kebawah maka palpebra superior sukar atau sama sekali tidak dapat mengikuti bola mata. Tanda Mobieve: sukar mengadakan atau menahan konvergensi Tanda Joffroy: tidak dapat mengerutkan dahi jika melihat ke

Edema palpebra dikarenakan akumulasi cairan di periorbita dan penumpukan lemak di retro orbita. Juga akan dijumpai penurunan visus akibat penekanan saraf optikus dan adanya tanda-tanda radang atau infeksi pada konjungtiva dan atau kornea Fotopobia dan mengeluarkan air mata yang berlebihan merupakan tanda yang lazim.

Amati manifestasi klinis hipertiroidisme pada berbagai sistem tubuh seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya Palpasi kelenjar tiroid, kaji adanya pembesaran, bagaimana konsistensinya, apakah dapat digerakkan serta apakah nodul soliter atau multiple Palpasi kelenjar tiroid, kaji adanya pembesaran, bagaimana konsistensinya, apakah dapat digerakkan serta apakah nodul soliter atau multiple Auskultasi adanya bruit

Pengkajian piskososial mencakup kestabilan emosi; iritabilitas; perhatian yang menurun dan prilaku mania. Fluktuasi emosi menyebabkan klien menjadi bertambah lelah. Pemeriksaan diagnostik mencakup pemeriksaan kadar T3 T4 serum; T3 ambilan resin T3 dan kadar TSH serum. Skanning tyroid, USG dan pemeriksaan elektrokardiografi.

Diagnosa keperawatan

Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan penurunan waktu pengisian diastolik sebagai akibat peningkatan frekuensi jantung perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan efek hiperkatabolisme Perubahan persepsi sensoris (penglihatan) yang berhubungan dengan gangguan perpindahan impulus sensoris akibat ofthalmopati

Rencana Tindakan Keperawatan DX 1

Observasi setiap 4 jam nadi apical, tekanan darah dan suhu tubuh Beri makanan tambahan diantara waktu makan Timbang berat badan secara teratur setiap 2 hari sekali Bila perlu, konsultasikan klien dengan ahli gizi

Rencana Tindakan Keperawatan DX II

Anjurkan pada klien bila tidur dengan posisi elevasi kepala Basahi mata dengan borwater seteril Jika ada photopobia, anjurkan klien menggunakan kacamata ryben. Jika klien tidak dapat menutup mata rapat pada saat tidur, gunakan plaster non alergi. Berikan obat-obat steroid sesuai program. Pada kasus-kasus yang berat, biasanya dokter memberikan obat-obat untuk mengurangi edema seperti steroid dan diuretic.

Tindakan Bedah

Tiroidektomi subtotal yaitu mengangkat sebagian kelenjar tiroid Tiroidektomi total yaitu mengangkat seluruh kelenjar tiroid

Perawatan preoperasi

Sebelum tindakan operasi, kadar hormone tiroid harus diupayakan dalam keadaan normal Pemberian obat anti tiroid Masalah-masalah jantung juga sudah harus teratasi diit tinggi proten dan karbohidrat sangat dianjurkan. Latih klen cara batuk yang efektif dan latih napas dalam Ajarkan cara mengurangi peregangan pada luka operasi Beritahukan klen kemungkianan suara menjadi serak setelah operasi

Perawatan Post operasi

Monitor tanda-tanda vital setiap 15 menit sampai stabil dan kemudian lanjutkan setiap 30 menit selama 6 jam. Gunakan bantal pasir atau bantal tambahan untuk menahan posisi kepala tetap ekstensi sampai klien sadar penuh. Bila klien sudah sadar, berikan posisi semi fowler. Apabila memindahkan klien hindarkan penekanan pada daerah insisi. Berikan obat analgesik sesuai program terapi. Bantu klien batuk dan nafas dalam setiap 30 menit sampai 1 jam Gunakan pengisap oral atau trachea sesuai kebutuhan

Monitor komplikasi antara lain:

Perdarahan Distress pernapasan Hipokalsemia akibat pengangkatan paratiroid yang ditandai denga tetani Kerusakan saraf laryngeal

Pendidikan Kesehatan

Penggunaan obat-obatan. Konsistensi waktu sangat perlu diperhatikan. Gunakan kipas angina/van atau ruangan ber AC agar klien dapat beristirahat. Dapat terjadi alergi pada penggunaan TPU berupa kulit kemerahan dan timbul gatal-gatal. Pada klien dengan tiroidektomi total atau pada pengguanaan obat anti tiroid, jelaskan tanda hipotiroidisme dan hipertiroidisme