Gangguan Suasana Perasaan Afektif

59
OLEH :

description

ddwwwwwwwwwwwrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwccccccccc

Transcript of Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Page 1: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

OLEH :

Page 2: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya ke arah depresi (dengan atau tanpa anxietas yang menyertainya), atau ke arah elasi (suasana perasaan yang meningkat).

Mood: keadaan emosional internal yang meresap dari seseorang.

Afek: ekspresi eksternal dari isi emosional saat itu.

Page 3: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Penderita wanita lebih banyak dari pada laki-laki

Umumnya belum menikah Sosial ekonomi yang tinggi usia gangguan bipolar rata-rata 30

tahun, sedangkan gangguan depresif berat 40 tahun.

Page 4: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Faktor biologisData yang dilaporkan gangguan mood adalah

berhubungan dengan disregulasi heterogen pada amin biogenik. Dari amin biogenik, norepinefrin dan serotonin merupakan dua neurotransmitter yang paling berperan dalam patofisiologi gangguan mood. Penurunan serotonin mencetuskan depresi, dan beberapa pasien yang bunuh diri memiliki konsentrasi metabolit serotonin dalam cairan serebrospinalis yang rendah dan konsentrasi tempat ambilan serotonin yang rendah di trombosit, seperti yang diukur oleh imipramin yang berikatan dengan trombosit. 

Page 5: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Faktor genetikaTerdapat komponen genetika yang lebih

kuat untuk transmisi gangguan bipolar I daripada untuk transmisi gangguan depresif berat. Pada kembar monozigot 74%, kembar dizigot 19%. Keluarga keturunan pertama 20%

Page 6: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Fator psikososialBeberapa klinisi sangat mempercayai

bahwa peristiwa kehidupan memainkan peranan primer dalam depresi. Data yang paling mendukung menyatakan bahwa peristiwa kahidupan yang paling berhubungan dengan perkembangan depresi adalah kehilangan orang tua sebelum usia 11 tahun. Stresor lingkungan yang paling berhubungan dengan onset suatu episode depresi adalah kehilangan pasangan.

Page 7: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

F30 episode manikF30.0 HipomaniaF30.1 Mania tanpa gejala psikotikF30.2 Mania dengan gejala psikotikF30.8 Episode manik lainnyaF30.9 Episode manik YTT

Page 8: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

f31. Gangguan afektif bipolar F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode

kini hipomanik F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode

kini tanpa gejala psikotik F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode

kini dengan gejola psikotik F31.3Gangguan afektif bipolar, episode

kini depresif ringan atau sedang

Page 9: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa psikotik

F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala psikotik

F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran

F31.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisiF31.8 Gangguan afektif bipolar lainnya.F31.9 Gangguan afektif bipolar YTT

Page 10: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

F32 Episode depresif F32.0 Episode depresif ringan

.00 tanpa gejala somatik .01 dengan gejala somatik

F32.1Episode depresif sedang .10 tanpa gejala somatik .11 dengan gejala somatik

F32.2 Episode depresif berat tanpa gejala psikotik

F32.3 Episode depresif berat dengan gejala psikotik

F32.8 Episode depresif lainnya F32.9 Episode depresif YTT

Page 11: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

F33 Gangguan depresif berulang F33.0 Gangguan depresif berulang , episode kini

ringan .00 tanpa gejala somatik .01 dengan gejala somatik

F33.1 Gangguan depresif berulang , episode kini sedang

.10 tanpa gejala somatik .11 dengan gejala somatik

F33.2 Gangguan depresif berulang , episode kini berat tanpa gejala psikotik

F33.3 Gangguan depresif berulang , episode kini berat dengan gejala psikotik

F33. Gangguan depresif berulang , kini dalam remisi

F33.8 Gangguan depresif berulang lainnya F33.9 Gangguan depresif berulang YTT

Page 12: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

F34 gangguan suasana perasaan (mood afektif menetap

F34.0 Siklotimia F34.1 Distimia F34.8 gangguan suasana perasaan (mood

afektif menetap lainnya F34.9 gangguan suasana perasaan (mood

afektif menetap YTT

Page 13: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

F38 Gangguan suasana perasaan (mood afektif )lainnyaF3.0 Gangguan suasana perasaan (mood

afektif) tunggal lainnya .00 Episode afektif campuran

F38.0 Gangguan suasana perasaan (mood afektif) berulang lainnya .10 Gangguan depresif singkat berulang

F38.8 Gangguan suasana perasaan (mood afektif) lainnya YDT

F39 Gangguan suasana perasaan (mood afektif) YTT

Page 14: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Saat ini dalam keadaan manik, tetapi belum pernah mengalami afektif sebelum atau sesudahnya.

Page 15: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Pedoman diagnostik Derajat gangguan yang lebih ringan dari

mania (f30.1), afek yang meninggi atau berubah disertai peningkatan aktivitas, menetap selama sekurang-kurangnya beberapa hari berturut-turut, pada suatu derajat intensitas dan yang bertahan melebihi apa yang digambarkan bagi siklotimia (f34.0), dan tidak sisertai halusinasi atau waham.

Pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas sosial memang sesuai dengan diagnosis mania (f30.1 atau f30.2) harus ditegakkan.

Page 16: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Diagnosis banding : Hipertiroidi, anoreksia nervosaMasa dini dari “depresi agitatif”

Page 17: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Pedoman diagnosis Episode harus berlangsung sekurang-

kurangnya 1 minggu, dan cukup berat sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa dilakukan.

Perubahan afek harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga terjadi aktivitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara. Kebutuhan tidur yang berkurang, ide-ide perhal kebesaran dan terlalu optimistik.

Page 18: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Gambaran klinis lebih berat dari Mania tanpa gejala psikotik (f30.1)

Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi waham kebesaran, iritabilitas dan kecurigaan menjadi waham kejar. Waham dan halusinasi “sesuai” dengan keadaan afek tersebut.

Diagnosis banding : Skizofrenia (f20.-)Skizoafektif tipe manik (f25.0)

Page 19: Gangguan Suasana Perasaan Afektif
Page 20: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Harus pernah mengalami gangguan afektif sebelumnya ( hipomanik, manik, depresif, atau campuran )

Biasanya terdapat penyembuhan sempurna antar dua episode

episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan dan depresif 6 bulan

Termasuk : gangguan atau psikosis manik depresif.tidak termasuk : gangguan bipolar, episode manik tunggal (f30)

Page 21: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Pedoman diagnostik Episode yang sekarang harus memenuhi

kriteria untuk hipomania (f30.0) Harus ada sekurang-kurangnya satu

episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) dimasa lampau.

Page 22: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Pedoman diagnostik: Episode yang sekarang harus memenuhi

kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik (f30.1)

Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) dimasa lampau.

Page 23: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Pedoman diagnostik: Episode yang sekarang harus memenuhi

kriteria untuk episode depresif ringan (f32.0) ataupun sedang (f32.1) dan

Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) dimasa lampau.

Page 24: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Pedoman diagnosis: Episode yang sekarang harus memenuhi

kriteria untuk episode depresif ringan (f32.0) ataupun sedang (f32.1),

Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau campuran dimasa lampau.

Page 25: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Pedoman diagnostik: Episode yang sekarang harus memenuhi

kritea untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik (f32.2)

Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau campuran dimasa lampau

Page 26: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Pedoman diagnostik: Episode yang sekarang harus memenuhi

kritea untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik (f32.3)

Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau campuran dimasa lampau.

Page 27: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Episode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik, dan depresifnyang tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala mania/hipomania dan depresi sama-sama mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu,

Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di masa lampau.

Page 28: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan terakhir ini, tetapi pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik,atau campuran dimasa lampau dan ditambah sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran)

Page 29: Gangguan Suasana Perasaan Afektif
Page 30: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Gejala utama :Mengalami suasana perasaaan yang depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, mudah lelah dan berkurangnya aktivitas.

Gejala lainnya :a. Konsentrasi dan perhatian berkurang.b. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang.c. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak

berguna.d. Pandangan masa depan yang suram dan

pesimistik.e. Gagasan tau perbuatan membahayakan diri

atau bunuh dirif. Tidur terganggu.g. Nafsu makan berkurang.

Page 31: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Terdapat tiga variasi episode : ringan, sedang, dan berat.

Penegakan diagnosis dibutuhkan waktu paling sedikit 2 minggu.

Kelompok diagnosis ini hanya untuk episode depresi tunggal. Episode depresif berikutnya diklasifikasikan salah satu diagnosis gangguan depresif berulang (f33.-)

Page 32: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Pedoman diagnostik: Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala

utama depresi seperti tersebut diatas. Ditambah sekuang-kurangnya 2 dari gejala

lainnya Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya. Lamanya seluruh episode berlangsung

sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu. Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan

kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.

F32.00: tanpa gejala somatikF32.01: dengan gejala somatik

Page 33: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Pedoman diagnostik: Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3

gejala utama depresi seperti pada episode depresi ringan (f32.0).

Ditambah sekuang-kurangnya 3 dari gejala lainnya

Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu.

Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan pekerjaan, kegiatan sosial, urusan rumah tangga.

F32.10: tanpa gejala somatikF32.11: dengan gejala somatik

Page 34: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Pedoman diagnostik: Semua 3 gejala utama depresif harus ada Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala

lainnya, dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat.

Bila ada gejala yang penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci.dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresif berat masih dapat dibenarkan

Page 35: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu.

Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas.

Page 36: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Pedoman diagnostik: Episode depresi berat yang memenuhi kriteria

menurut f32.2 tersebut diatas. Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif.

Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau melapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau menuduh, tau bau kotoran daging membusuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.

Jika diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan afek.

Page 37: Gangguan Suasana Perasaan Afektif
Page 38: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Gangguan ini tersifat dengan episode berulang dari:Episode depresi ringan (f32.0)Episode depresi sedang (f32.1)Episode depresi berat (f32.2 dan f32.3)Episode masing-masing rata-rata lamanya

sekitar 6 bulan, akan tetapi frekuensinya lebih jarang dibandingkan dengan gangguan bipolar.

Tanpa adanya riwayat episode tersendiri dari peninggian afek dan hiperaktivitas yang memenuhi kriteria mania(f30.1 dan f30.2).namun katagori ini tetap harus diguakan jika ternyata ada apisode singkat dari peninggian afek dan hiperaktivitas ringan yang memenuhi kriteria hipomania (f30.0) segera sesudah suatu episode depresif.

Page 39: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Pemulihan keadaan biasanya sempurna diantara episode, namun sebagian kecil pasien mungkin mendapat depresi yang akhirnya menetap, terutama usia lanjut.

Episode masing-masing, dalam berbagai tingkat keparahan, seringkali dicetuskan oleh peristiwa kehidupan yang penuh stres atau trauma mental lain.

dd: episode depresif singkat berulang.

Page 40: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Memenuhi kriteria episode depresif berulang (f33,-) dan saat ini harus memenuhi kriteria episode depresif ringan (f32.0).

Sekurang-kurangnya dua episode masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.

F33.00: tanpa gejala somatikF33.01: dengan gejala somatik

Page 41: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Memenuhi kriteria episode depresif berulang (f33.-) dan saat ini memenuhi kriteria episode depresif sedang (f32.1).

Sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.

F33.10: tanpa gejala somatikF33.11: dengan gejala somatik

Page 42: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Kriteria depresif berulang terpenuhi (f33.-) dan saat ini memenuhi kriteria episode depresif berat tanpa gejala psikotik (f32.2).

Sekurang-kurangnya dua episode masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.

Page 43: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Kriteria depresif berulang terpenuhi (f33.-) dan saat ini memenuhi kriteria depresif berat dengan gejala psikotik (f32.3).

Sekurang-kurangnya dua episode masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.

Page 44: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Kriteria gangguan depresif berulang (f33.-) harus pernah dimasa lampau dan saat ini tidak memenuhi kriteria depresif apapun.

Sekurang-kurangnya dua episode masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.

Page 45: Gangguan Suasana Perasaan Afektif
Page 46: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Merupakan gangguan suasana perasaaan berfluktuasi dan menetap.

Lebih ringan dari hipomania atau depresi ringan

Berlangsung bertahun-tahun lamanya Beronset dini atau lambat

Page 47: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Ciri esensial : ketidakstabilan suasana perasaan menetap, meliputi banyak periode depresi ringan dan hipomania ringan, tidak ada yang cukup parah/lama untuk memenuhi kriteria gangguan afektif bipolar (f31.-) atau gangguan depresi berulang (f33.-).

Setiap gangguan suasana perasaan tersebut tidak memenuhi kriteria untuk kategori manapun dari episode manik (f33.-) atau episode depresif (f32.-)

dd: Gangguan afektif bipolar (f31.-)Gangguan depresi berulang (f33.-)

Page 48: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Ciri esensial : depresi yang berlangsung sangat lama atau jarang sekali cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan depresif berulang ringan atau sedang (f33.0 dan f33.1)

Biasanya mulai pada usia dini dari masa dewasa dan berlangsung sekurang-kurangnya beberapa tahun, kadang-kadang untuk jangka waktu yang tak terbatas. (Jika onsetnya pada usia lanjut, gangguan ini sering kali merupakan kelanjutan suatu depresi tersendiri (f32.)dan berhubungan dengan masa berkabung atau stres lainnya).

Page 49: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Kategori sisa untuk gangguan afektif menetap yang tidak cukup parah atau tidak berlangsung cukup lama untuk memenuhi kriteria siklotimia atau distimia. Namun secara klinis bermakna.

Page 50: Gangguan Suasana Perasaan Afektif
Page 51: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

F38.00: episode afektif campuranEpisode afektif yang berlangsung sekurang-

kurangnya selama 2 minggu yang bersifat campuran atau pergantian cepat (biasanya dalam beberapa jam) antara gejala hipomanik, manik, dan depresif.

Page 52: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

F38.10: gangguan depresif singkat berulang

Episode depresif singkat yang berulang, muncul kira-kira sekali sebulan selama satu tahun yang lampau.

Semua episode depresif masing-masing berlangsung kurang dari 2 minggu (yang khas ialah 2-3 hari, dengan pemulihan sempurna) tetapi memenuhi kriteria simtomatik untuk episode depresif ringan, sedang, atau berat.

Page 53: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

F38.8 gangguan afektif lainnya YDTkategori sisa untuk gangguan afektif yang tidak memenuhi kriteria untuk kategori manapun dari f30-f38.1 tersebut diatas.

F38.9 gangguan afektif YTTDipakai hanya sebagai langkah terakhir,

jika tidak ada istilah lain yang dapat digunakan.

Termasuk : psikosis afektif YTT.

Page 54: Gangguan Suasana Perasaan Afektif
Page 55: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

50 – 85% mendapat serangan kedua 4 – 6 bulan kemudian.

Relaps pada : alkohol dan drug abuse

g x anxietasonset pada usia > tua≥ 1 serangan

♂ > ♀ menjadi impair men khronis Onset muda prognosis buruk Semakin endogen buruk Akut baik Serangan >> buruk

Page 56: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Onset muda buruk Akut baik Serangan >> buruk

Page 57: Gangguan Suasana Perasaan Afektif
Page 58: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

Suicide/ homicide

Perawatan diri << MRS

Kepentingan D x

Page 59: Gangguan Suasana Perasaan Afektif

(1) Depresi - antidepresi

- neuro leptika - ECT

(2) Mania - neuro leptika

- lithium karbonar

C. Psikoterapi