Asuhan Keperawatan Kanker Payudara

7
ASUHAN KEPERAWATAN KANKER PAYUDARA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KANKER PAYUDARA melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan kanker payudara perlu memahami apa itu kanker payudara, tanda dan gejala kanker payudara,patofisiologinya, cara pengobatan sehingga askep pada kanker payudara dapat lebih profesional DEFINISI Kanker Payudara adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang bersifat infiltrat dan non infiltrat yang terjadi pada wanita. ETIOLOGI Penyebab kanker payudara belum jelas diketahui namun pengaruh hormonal merupakan faktor utama. Apabila pada wanita berusia kurang dari 35 tahun dilakukan kastrasi ovarium atau adrenal, maka resiko kanker payudara lebih kecil disbanding wanita biasa, wanita yang menarche pada usia < 11 tahun dan wanita yang sulit punya anak. Factor luar antara lain makanan diduga ada kaitan dengan insiden kanker payudara serta golongan resiko yaitu : 1. Wanita berusia diatas 40 tahun 2. Orang tua yang menderita kanker payudara 3. Pernah menderita kanker payudara pada salah satu payudara 4. Penderita tumor jinak payudara 5. Kehamilan pertama terjadi sesudah usia 35 tahun 6. Terapi hormonal lama 7. Pernah mengalami radiasi didaerah dada. Etiologi kanker payudara Etiologi pasti sampai saat ini belum diketahui secara pasti, tapi diperkirakan bahwa penyebab sangat mungkin multifaktorial. Antara lain:

Transcript of Asuhan Keperawatan Kanker Payudara

Page 1: Asuhan Keperawatan Kanker Payudara

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER PAYUDARA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KANKER PAYUDARA

melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan kanker payudara perlu memahami apa itu kanker payudara, tanda dan gejala kanker payudara,patofisiologinya, cara pengobatan sehingga askep pada kanker payudara dapat lebih profesional

DEFINISIKanker Payudara adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang bersifat infiltrat dan non infiltrat yang terjadi pada wanita.

ETIOLOGIPenyebab kanker payudara belum jelas diketahui namun pengaruh hormonal merupakan faktor utama. Apabila pada wanita berusia kurang dari 35 tahun dilakukan kastrasi ovarium atau adrenal, maka resiko kanker payudara lebih kecil disbanding wanita biasa, wanita yang menarche pada usia < 11 tahun dan wanita yang sulit punya anak.Factor luar antara lain makanan diduga ada kaitan dengan insiden kanker payudara serta golongan resiko yaitu :1. Wanita berusia diatas 40 tahun2. Orang tua yang menderita kanker payudara3. Pernah menderita kanker payudara pada salah satu payudara4. Penderita tumor jinak payudara5. Kehamilan pertama terjadi sesudah usia 35 tahun6. Terapi hormonal lama7. Pernah mengalami radiasi didaerah dada.

Etiologi kanker payudara

Etiologi pasti sampai saat ini belum diketahui secara pasti, tapi diperkirakan bahwa penyebab sangat mungkin multifaktorial. Antara lain:1. Genetika• adanya kecendrungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker payudara daripada keluarga yang lain.• Pada kembar monozygote, terdapat kanker yang sama• Terdapat kesamaan lateralisasi kanker buah dada pada keluarga dekat dari penderita kanker payudara• Seorang dengan klinifelter akan mendapat kemungkinan 66 kali dari pria normal atau angka kejadiannya 2%.2. Hormon

Page 2: Asuhan Keperawatan Kanker Payudara

• kanker payudara umumnya pada wanita, dan pada laki-laki kemungkinannya sangat kecil• insiden akan lebih tinggi pada wanita diatas 35 tahun• saat ini pengobatan dangan menggunakan hormon hasilnya sangat memuaskan3. Virogen• baru dilakukan percobaan pada manusia dan belum terbukti pada manusia4. Makanan• terutama makanan yang banyak mengandung lemak5. Radiasi daerah dada• sudah lama diketahui, radiasi dapat menyebabkan mutagen.[ad#ikc]PATOFISIOLOGIKanker payudara bukan satu-satunya penyakit , tapi banyak tergantung pada jaringan payudara yang terkena. Ketergantungan estrogen pada usia permulaanya. Penyakit payudara ganas sebelum menapouse berbeda dengan penyakit payudara ganas sesudah menpaouse. Ada beberapa tumor yang dikenal sebagai estrogen dependent. Mengandung reseptor yang mengikat estradiol dan pertumbuhannya dirangsang oleh estrogen. Reseptor ini tidak muncul pada jaringan payudara normal atrau dalam jaringan dysplasia.

Perbedaan benjolan payudara tidak berbahaya dan berbahayaTIDAK BERBAHAYA BERBAHAYA / GANAS? Biasanya bilateral dapat juga unilateral? Sering terdapat pada kuadran bagian luar, tapi banyak dimana saja pada payudara? Tunggal/banyak? Lembut /keras? Berpindah-pindah, biasanya memiliki siklus kekenyalan dapat juga tidak lembut? Tidak ada perubahan pada kulit? Tidak ada pembesaran kelenjar limpa? Tidak ada retraksi putting, discharge biasanya bilateral serosa atau kehijau-hijauan ? Unilateral? Paling sering terdapat kuadran luar bagian atras dan mengakar atau pada pusat bagian putting payudara? Biasanya tunggal? Tidak teratur, keras? Tidak berpindah-pindah, tidak lembut? Kulit menebal, kemerahan, peau dorange, dimpling (membentuk semacam lesung pipi)? Pembesaran kelenjar getah bening, ulserasi/borok? Terjadi retraksi pada putting? Discharge biasanya unilateral dan dapat berdarah

A. TANDA DAN GEJALAKeluhan utama penderita adalah pembengkakan payudara. Perasaan sakit jaranga terjadi, kalaupun ada pada tingkat yang lembut. Oleh karena keluhan sakit tidak ada pasien merasa tidak perlu berobat sehingga tumor dibiarkan tumbuh tanpa menyadari akibat yang terjadi. Itulah sebabnya penderita tumor payudara ditemukan pada tingkat pertumbuhan lanjut.Pada situasi demikian sering ditemukan tumor melengkket dengan kulit atau kelihatan seperti bisul disertai pembengkakan kelenjar getah bening diaksila maupun dileher. Pada keadaan demikian pengobatan biasanya hanya bersifat …… pengobatan kuratif dapat dilakukan apabila

Page 3: Asuhan Keperawatan Kanker Payudara

tumor ditemukan pada stadium dini. Karsinoma timbul dari sel-sel duktus laktoferus biasanya pada wanita berusia lebih dari 40 tahun.

B. KLASIFIKASI KANKER PAYUDARAI. Kurang dari 2 cm (T1) tidak ada (NO), tidak ada (MO)II. Kurang dari 5 cm (T1 atau T2) menyebar ke kelenjar getah bening diaxila, tidak ada (MO)III. Lebih dari 5 cm dengan invasi kulit melebar pada dinding dadaIV. Setiap ukuran (setiap T)

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG/PENATALAKSANAANPemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :1. Pemeriksaan payudara sendiri2. Pemeriksaan payudara secara klinis3. Pemeriksaan manografiMamografi adalah foto payudara dengan menggunakan alat khusus, tehnik sederhana tidak sakit dan tidak ada suntikan kontras. Dengan cara ini tumor payudara ukuran 0,5 cm dapat dideteksi. Apabila pemeriksaan sendiri ditemukan ada benjolan pada payudara, pemeriksaan dilanjutkan dengan mamografi, pemeriksaan dilanjutkabn dengan patologis, sistologis, biopsy, aspirasi, atau biopsy bedah.4. Biopsi aspirasiIndikasinya adalah :a. Diagnosa preoperasi tumor yang klinis diduga malignab. Diagnosis konfirmatif klinis tumor meligna / rekurentc. Diagnosis tumor non neoplastik atau neoplastikd. Mengambil bahan untuk kultur/ bahan penelitian.5. True cutJaringan diperoleh dengan menggunakan jarum cauter besar yang dilengkapi alat pemotong jaringan. Pengambilan jaringan dilakukan dibawah anestesi local /umum.6. Biopsi terbukaProsedur pengambilan dengan jalan operasi kecil exsisi atau insisi yang dilakukan sebagai diagnosis pre operasi atau durante operationam. Biopsy insisi durante operionam dan pemeriksaan histapatologi jaringan dilakukan untuk mengetahui sifat tumor (jinak/ganas)7. USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada, therapy medis, pembedahan, terapi radiasi dan kemoterapi.[ad#mediakeperawatan]D. ASUHAN KEPERAWATAN1. PENGKAJIANa. Riwayat Keperawatan? Pernah mengalami Ca? Mendapatkan terpi radiasi untuk Ca? Riwayat kelurga yang pernah menderita Cab. Pengkajian FisikManifestasi:? Kelenjar non spesifik? Nyeri bengkak, tendernes? Teraba massa

Page 4: Asuhan Keperawatan Kanker Payudara

? Pergerakan terbatas? Pucat, kelemahanc. Pengkajian psikosis? Loss of control? Cemas? Takut akan kematian? Proses berduga? Perubahan koping? Prilaku mal adaptifd. Test Laboratorium? Serum alkalin phospatase meningkat? Leukositosis? Serum kaliume. Test Radiologi? Rutin X –ray? CT Scan? Biopsi

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KRITERIA HASIL INTERVENSI1

2

3

4 Ansietas b. d krisis situasi (kanker), perubahan status kesehatan.

Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan trauma mekanik : pembedahan

Perubahan Kenyamanan berhubungan dengan trauma jaringan sekunder terhadap kanker

Risiko terhadap infeksi berhubungan dengan melemahnya daya tahan tubuh penjamu

Individu akan :1. Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya2. Menghubungkan peningkatan psikologi dan kenyamanan fisiologis3. Menggunakan mekanisme koping yang efektif dalam menangani ansietas

Kriteria hasilIndividu akan :1. Mengidentifikasi penyebab kerusakan jaringan mekanik.2. Berpartisipasi dalam perencanaan untuk meningkatkan penyembuhan luka.3. Memperlihatkan kemajuan penyembuhan luka jaringan.

Individu akan1. Memperlihatkan bahwa orang lain membenarkan nyeri itu ada.

Page 5: Asuhan Keperawatan Kanker Payudara

2. Memperlihatkan pengurangan nyeri setelah melakukan tindakan penurunan rasa nyeri yang memuaskan.

Kriteria hasilIndividu akan :1. Memperlihat teknik cuci tangan yang sangat cermat.2. Bebas dari proses infeksi nosokomial selama perawatan di rumah sakit3. Memperlihatkan kemampuan tentang faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan infeksi dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat untuk mencegah infeksi 1. Fasilitasi pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan2. berikan lingkungan nyaman dan terbuka untuk mendiskusikan perasaan/menolak untuk bicara3. lakukan kontak sering dengan pasien4. Bantu pasien /orang terdekat dalam mengenal dan mengklarifikasi rasa cemas untuk memulai / mengembangkan strategi koping untuk menghadapi kecemasan5. berikan informasi akurat , konsisten mengenai prognosis, pengobatan yang dianjurkan dan potensial efek samping dan beri kesempatan untuk bertanya6. observasi perubahan koping tidak efektif7. libatkan keluarga sesuai indikasi jika keputusan mayor akan dibuat.

1. Kaji balutan luka; karakteristik drainase (jumlah) adanya kemerahan dan nyeri pada insisi2. Anjurkan pada pasien untuk tidak menggaruk pada kulit yang kering3. Ubah posisi dengan sering4. Anjurkan pasien untuk melakukan perawatan kulit dengan krim yang di izinkan dokter5. Lakukan perawatan luka operasi secara steril6. Anjurkan pasien untuk tidak menggunakan pakaian yang sempit/ketat7. kolaborasi untuk pemberian terapi antibiotik

1. Kaji keluhan nyeri, lokasi, lamanya dan skala nyeri2. Observasi respon verbal dan non verbal yang ditunjukan pasien3. berikan posisi nyaman4. ajarkan dan anjurkan untuk lakukan tehnik relaksasi5. berikan tindakan kenyamanan dasar seperti perubahan posisi pada punggung/sisi yang tidak sakit atau pijatan punggung6. berikan ungkapan nyaman7. kolaborasi untuk pemberian analgetik

1. Lakukan prosedur cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan/kontak dengan pasien2. Kaji tanda-tanda infeksi pada luka3. Ukur tanda-tanda vital(suhu, nadi, tensi)4. Lakukan perawatan luka secara tehnik aseptic dan antiseptik5. Anjurkan pasien untuk melakuakn personal hygiene sedara adekuat6. Anjurkan pasien untuk istirahat secara adekuat7. Kolaborasi untuk pemberian terapi antibiotik dan lakukan pemeriksaan kultur sesuai indikasi