ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan...

94
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 UMUR 20 TAHUN DENGAN ABORTUS INSIPIEN DI RS PANTI WALUYO SURAKARTA TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Roro Ayu Lestari NIM B11 166 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0

UMUR 20 TAHUN DENGAN ABORTUS INSIPIEN

DI RS PANTI WALUYO SURAKARTA

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Roro Ayu Lestari

NIM B11 166

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk
Page 3: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk
Page 4: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “ Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada NY.R

G1P0A0 Umur 20 Tahun Dengan Abortus Insipien Di RS Panti Waluyo Surakarta

Tahun 2014”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi

tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III

Kebidanan STIKes Kusuma HusadaSurakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Riadini Wahyu Utami SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Bapak, Dr. T. Soebroto selaku Kepala Direktur RS Panti Waluyo Surakarta

yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2014

Penulis

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

STIKES Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Maret 2014

Roro Ayu Lestari

B11 166

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0

UMUR 20 TAHUN DENGAN ABORTUS INSIPIEN

DI RS PANTI WALUYO SURAKARTA

TAHUN 2014

(xiii + 5 BAB +83 halaman +11 lampiran)

INTISARI

Latar Belakang : AKI di Indonesia 359/100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung

kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, eklamsi, infeksi, KEK, partus lama, serta

abortus. Perdarahan pada kehamilan muda disebut abortus, kejadian abortus menurut Yulis

(2011), prosentasenya 60-75%. Abortus insipiens memerlukan penanganan segera karena

kemungkinan untuk penyelamatan kehamilan sangat kecil. Angka kejadian abortus insipien

di RS Panti Waluyo Surakarta sebesar 5 orang (2,89%).

Tujuan : mendapatkan pengalaman nyata serta mampu dalam memberikan asuhan

kebidanan pada ibu hamil dengan abortus insipien dalam menerapkan manajemen kebidanan

menurut 7 langkah Varney yang meliputi pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial,

antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Menganalisis kesenjangan antara teori

dan kasus, dan memberikan alternatif pemecahan masalah.

Metode Studi Kasus : jenis laporan studi kasus dengan metode deskriptif. Lokasi di Bangsal

Cattleya Ibu RS Panti Waluyo Surakarta, waktu pada tanggal 17-19 Maret 2014, subyek

adalah Ny.R dengan abortus insipien, instrumen yang digunakan format asuhan kebidanan,

tehnik pengambilan data menggunakan data primer dan skunder.

Hasil Studi Kasus : setelah diberikan asuhan selama 3 hari didapatkan KU ibu baik,

kesadaran composmentis, ibu sudah tidak mengeluarkan flek-flek darah dan perutnya tidak

terasa mules sehingga ibu sudah tidak merasa cemas lagi.

Kesimpulan : asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny.R dengan abortus insipien yang

dilaksanakan dengan cepat dan benar sehingga dapat mencegah terjadinya kehamilan dengan

abortus inkomplit dan abortus komplitus. Pemberian terapi pada kasus Ny.R yang diberikan

adalah terapi infus RL 20 tetes per menit, bed rest total di tempat tidur, rencana curretage,

serta meminta ibu untuk puasa terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan curretage.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu Hamil, abortus insipien.

Kepustakaan : 27 literatur ( Tahun 2001 s/d 2014 )

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk
Page 7: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

CURICULUM VITAE ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 3

C. Tujuan Studi Kasus ................................................................ 3

D. Manfaat Studi Kasus .............................................................. 4

E. Keaslian Studi Kasus.............................................................. 5

F. Sistematika Penelitian. ........................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis ........................................................................... 9

B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................. 22

C. Landasan Hukum ................................................................... 42

D. Informed Concent ................................................................... 42

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Studi .............................................................................. 43

B. Lokasi Studi Kasus ................................................................. 43

C. Subjek Studi Kasus ................................................................ 43

D. Waktu Studi Kasus ................................................................. 43

E. Instrumen Studi Kasus ........................................................... 43

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 44

G. Alat-alat Yang Dibutuhkan .................................................... 47

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

ix

H. Jadwal Penelitian .................................................................... 48

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

I. Pengkajian .............................................................................. 49

II. Interpretasi Data ..................................................................... 59

III. Diagnosa Potensial ................................................................. 60

IV. Tindakan Segera ..................................................................... 61

V. Rencana Tindakan .................................................................. 61

VI. Implementasi / Pelaksanaan ................................................... 61

VII. Evaluasi .................................................................................. 62

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................ 77

B. Saran ....................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 7. Lembar Pedoman Wawancara (Format ASKEB)

Lampiran 8. Lembar Observasi

Lampiran 9. Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 10. Leaflet

Lampiran 11. Lembar Konsultasi

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

2012 menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) berjumlah 359 per 100 ribu

kelahiran hidup. Hal tersebut sangat jauh dari target pemerintah alam

percepatan pencapaian target Millenium Development Goal (MDG), yakni

menurunkan AKI menjadi 102 per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2015

(Sindonews, 2013).

Kematian ibu di rumah sakit disebabkan karena banyaknya kasus

kegawat-daruratan pada kehamilan, persalinan dan nifas, sedangkan penyebab

kematian ibu yang paling sering adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%,

infeksi 11%, partus lama 5%, dan abortus 5%

(Tribunnews, 2013).

Perdarahan merupakan penyebab utama mortalitas, maka perdarahan

pada saat kehamilan harus dianggap sebagai kelainan dan berbahaya,

perdarahan pada hamil muda disebut abortus (Sujiyati, 2009). Risiko abortus

memiliki presentase sebesar 15% - 40% dari ibu hamil, dan 60% - 75%

abortus terjadi sebelum usia kehamilan 3 bulan, namun jumlah kejadian atau

risiko abortus akan menurun pada usia kehamilan di atas 3 bulan

(Yulis, 2011)

.

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

2

Abortus adalah terhentinya kehamilan sebelum minggu ke-20 dan

pengeluaran hasil konsepsi dengan berat kurang dari 500 gram. Abortus

dibagi menjadi 2 yaitu abortus spontan dan abortus provokatus, abortus

spontan sendiri dibagi menjadi abortus iminens, abortus insipien, abortus

inkomplitus, abortus komplitus, missed abortion, dan abortus habitualis

(Nugroho, 2012).

Abortus insipien adalah abortus yang sedang berlangsung, dengan

ostium yang sudah terbuka dan ketuban yang teraba. Kehamilan tidak dapat

dipertahankan lagi (Nugroho, 2012). Abortus insipien jika disertai dengan

pemancaran cairan yang bersamaan atau diikuti dengan perdarahan dan rasa

nyeri, atau jika kemudian terjadi panas, maka keadaan ini harus

dipertimbangkan dan uterus harus segera dikosongkan

(Nugroho, 2012).

Berdasarkan data yang diperoleh dari RS Panti Waluyo Surakarta dari

bulan Januari 2012 sampai Oktober 2013 terdapat ibu hamil sebesar 2107

orang. Ibu hamil normal sebesar 1932 orang, ibu hamil patologi sebesar 173

diantaranya anemia 1 orang (0,57 %), abortus iminens 4 orang (2,31 %),

abortus insipien 5 orang (2,89 %), abortus inkomplitus 50 orang (28,9 %),

Kehamilan Ektopik Terganggu 9 orang (5,20 %), hipertensi 81 orang (46,82

%), Pre Eklamsi 1 orang (0,57 %), Eklamsi 81 orang (46,82 %), Mola 21

orang (12,13 %).

Berdasarkan uraian di atas abortus insipien memerlukan penanganan

yang segera karena kemungkinan untuk penyelamatan kehamilan sangat

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

3

kecil, oleh karena itu penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan

Ibu Hamil Pada Ny.R G1P0A0 Umur 20 Tahun dengan Abortus Insipien di

Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan yaitu “Bagaimana penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Ibu

Hamil Pada Ny.R G1P0A0 Umur 20 Tahun dengan Abortus Insipien di RS

Panti Waluyo Surakarta dengan menggunakan pendekatan 7 langkah

Varney?”

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Abortus Insipien

dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut 7

langkah Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu:

1) Melaksanakan pengkajian pada ibu hamil Ny.R G1P0A0 dengan

abortus insipien secara lengkap dan sistematis.

2) Menginterpretasikan data meliputi diagnosa kebidanan, masalah

dan kebutuhan pada ibu hamil Ny.R G1P0A0 dengan abortus

insipien.

3) Merumuskan diagnosa potensial pada ibu hamil Ny.R G1P0A0

dengan abortus insipien.

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

4

4) Melakukan antisipasi tindakan pada ibu hamil Ny.R G1P0A0

dengan abortus insipien.

5) Menyusun rencana tindakan pada ibu hamil Ny.R G1P0A0

dengan abortus insipien.

6) Melaksanakan rencana tindakan pada ibu hamil Ny.R G1P0A0

dengan abortus insipien.

7) Melakukan evaluasi terhadap tindakan asuhan yang telah

dilakukan pada ibu hamil Ny.R G1P0A0 dengan abortus

insipien.

b. Penulis dapat melakukan pendokumentasian asuhan yang telah

diberikan pada ibu hamil dengan abortus insipien.

c. Penulis dapat menganalisis kesenjangan antara teori dan praktik

dalam melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil dengan abortus

insipien.

d. Penulis mampu memberi alternatif pemecahan masalah jika terdapat

kesenjangan pada asuhan kebidanan yang telah diberikan pada ibu

hamil dengan abortus insipien.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan

ketrampilan penulis dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan Abortus Insipien.

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

5

2. Bagi Profesi

Sebagai salah satu ilmu pengetahuan bagi organisasi profesi dalam

meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standar asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan Abortus Insipien.

3. Bagi Institusi

a. Rumah Sakit

Sebagai tolak ukur dalam meningkatkan pengetahuan sesuai dengan

standar asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Abortus Insipien.

b. Pendidikan

Menambah referensi dan sumber bacaan tentang asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan Abortus Insipien.

E. Keaslian Studi Kasus

1. Miratiningsih (2011), dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada

Ny.S dengan Abortus Insipiens di Bangsal Cattleya Ibu Rumah Sakit

Panti Waluyo Surakarta”. Asuhan yang diberikan adalah observasi KU

dan VS, penjelasan pada ibu tentang kehamilan sekarang, observasi

pengeluaran pervaginam, kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

tindakan kuretase, melakukan advice dari dokter Obsgyn berupa injeksi

IV kalium 2 mg, ketalar 2 mg, pasang infus RL 20 tetes/menit.

2. Suharti (2007), dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny.W

dengan Abortus Insipiens di RS Triharsi Surakarta”. Asuhan yang

diberikan adalah observasi KU, VS, observasi perdarahan/pengeluaran

pervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

6

terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk pemberian

terapi: tindakan segera yaitu memasang infus RL 30 tetes/menit,

dilakukan kuretase, pemberian terapi oral Clamoxy 500 mg dan Mafinal

500 mg.

3. Rosa (2008), dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny.M

dengan Abortus Insipiens di RS Ibu dan Anak Amanah Surakarta”.

Asuhan yang diberikan adalah mengobservasi KU, VS, perdarahan

pervaginam, kolaborasi dengan dokter untuk tindakan kuretase dan

pemberian terapi Clanex 500 mg 3 x 1, Trichodazol 500 mg 3 x 1, Asam

Mefenamat 500 mg 3 x 1.

Perbedaan antara keaslian dengan kasus yang diambil penulis yaitu waktu,

tempat dan terapi subyek studi kasus.

F. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. R G1P0A0. Umur 20

Tahun dengan Abortus Insipien di RS Panti Waluyo Surakarta” terdiri dari 5

bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah,

manfaat laporan, tujuan umum dan khusus, keaslian laporan

kasus, dan sistematika penulisan.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori medis dan teori manajemen.

Teori medis meliputi konsep dasar tentang kehamilan yang

terdiri dari pengertian, fisiologi kehamilan, perubahan fisiologi

pada saat hamil, tanda-tanda kehamilan, kebutuhan fisiologis

dan psikologis ibu hamil, dan konsep dasar abortus terdiri dari

pengertian dan jenis-jenisnya serta konsep dasar abortus

insipien terdiri dari pengertian, diagnosa, diagnosa banding dan

penanganan abortus insipien.

Teori manajemen yang digunakan adalah manajemen kebidanan

menurut Hellen Varney yang meliputi pengumpulan data,

interpretasi data, diagnosa potensial, rencana tindakan,

implementasi, dan evaluasi, data perkembangan menggunakan

SOAP pada kasus abortus insipien, landasan hukum, informed

concent.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis studi, lokasi studi kasus, subjek studi

kasus, waktu studi kasus, instrumen studi kasus dan teknik

pengumpulan data serta alat-alat yang dibutuhkan.

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menggambarkan asuhan kebidanan terhadap ibu hamil

dengan abortus insipien, secara nyata sesuai manajemen

kebidanan menurut 7 langkah Varney mulai dari pengkajian,

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

8

interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi dan data perkembangan. Sedangkan

dalam pembahasan penulis menjelaskan tentang kesenjangan

antara teori dengan praktek yang penulis temukan di lapangan.

BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan

merupakan inti dari pembahasan asuhan kebidanan pada ibu

hamil dengan abortus insipien, sedangkan saran berisi

pemecahan masalah yang realitis operasional yang artinya saran

yang diberikan itu dapat diterima secara wajar dan dapat

dilaksanakan oleh yang diberi saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

9

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Teori Medis

1. Kehamilan

a. Pengertian

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional,

kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi, lamanya hamil normal adalah 40 minggu atau 9 bulan

dihitung dari pertama haid terakhir (Prawirohardjo, 2009).

Menurut Pudiastuti (2012), kehamilan dibagi menjadi 3

bagian yaitu:

1) Kehamilan triwulan I dimulai sampai 3 bulan.

2) Kehamilan triwulan II dari bulan ke-4 sampai ke-6.

3) Kehamilan triwulan III dari bulan ke-7 sampai 9 bulan.

b. Tanda-Tanda Kehamilan

Menurut Sulistyawati (2013) tanda-tanda kehamilan

meliputi:

1) Tanda dugaan hamil

a) Amenore/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus

(terlambat haid)

b) Nausea, anoreksia, emesis, dan hipersalivasi

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

10

c) Pusing

d) Miksi/sering buang air kecil

e) Obstipasi

f) Hiperpigmentasi : striae, cloasma, linea nigra

g) Varises

h) Payudara menegang

i) Perubahan perasaan

j) BB bertambah

2) Tanda tidak pasti kehamilan

a) Rahim membesar

b) Tanda hegar

c) Tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada serviks,

vagina, dan vulva

d) Tanda Piskacek, yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah

sehingga membesar jelas ke arah pembesaran tersebut

e) Braxton Hicks, bila uterus diraba atau dirangsang akan

mudah berkontraksi

f) Basal Metabolism Rate (BMR) meningkat

g) Ballotement positif, jika dilakukan pemeriksaan palpasi

perut ibu dengan cara menggoyang-goyangkan di salah satu

sisi, maka akan terasa “pantulan” di sisi yang lain

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

11

3) Tanda pasti kehamilan

a) Terdengar denyut jantung janin (DJJ)

b) Terasa gerak janin

c) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan,

ada gambaran embrio

d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin

(> 16 minggu)

c. Fisiologi Kehamilan

Menurut Sukarni dan Margareth (2013), peristiwa penting pada

terjadinya kehamilan:

1) Pembuahan/fertilisasi: bertemunya sel telur/ovum wanita dengan

sel benih/spermatozoa pria

2) Pembelahan sel (zigot) hasil pembuahan tersebut

3) Nidasi/implantasi zigot pada dinding saluran reproduksi (pada

keadaan normal: implantasi pada lapisan endometrium dinding

kavum uteri)

4) Pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi

bakal individu baru

d. Komplikasi kehamilan

Menurut Wiknjosastro (2009), komplikasi yang mungkin

terjadi pada ibu hamil adalah:

1) Perdarahan

Perdarahan dibedakan menjadi 2 yaitu:

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

12

a) Perdarahan atau abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi

sebelum janin bisa hidup di luar kandungan terjadi pada

usia kehamilan kurang dari 28 minggu.

b) Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada

usia kehamilan lebih dari 28 minggu, biasanya perdarahan

antepartum lebih banyak dan berbahaya.

2) Hiperemesis gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang

berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan

sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk.

3) Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg

atau lebih dan tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih.

Nilai tersebut diukur minimal dua kali dengan jarak waktu 6 jam

pada istirahat.

4) Pre eklamsia

Pre eklamsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu

hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias:

hipertensi, protein urine, dan oedema.

5) Eklamsia

Eklamsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil,

dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias: hipertensi,

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

13

proteinuri, dan oedema yang kadang-kadang disertai konvulasi

sampai koma.

2. Abortus

a. Pengertian

Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin

mampu hidup di luar kandungan dengan berat badan kurang

dari 1000 gram dan umur kehamilan kurang dari 28 minggu

(Sukarni dan Margareth, 2013)

b. Etiologi

Menurut Sukarni dan Margareth (2013), penyebab keguguran

sebagian besar tidak diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor

yang berpengaruh adalah:

1) Faktor pertumbuhan konsepsi

Gangguan pertumbuhan hasil konsepsi dapat terjadi karena:

a) Faktor kromosom terjadi sejak semula pertemuan

kromosom, termasuk kromosom seks.

b) Faktor lingkungan endometrium terjadi karena

endometrium belum siap untuk menerima implantasi hasil

konsepsi. Selain itu juga karena gizi ibu kurang karena

anemia atau terlalu pendeknya jarak kehamilan. Hal ini

yang ikut juga mempengaruhi yaitu: pengaruh luar, infeksi

endometrium, hasil konsepsi yang dipengaruhi oleh obat

dan radiasi.

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

14

c) Faktor psikologis, kebiasaan ibu (merokok, alkohol,

kecanduan obat)

2) Kelainan plasenta

Ada banyak hal yang mempengaruhi yaitu: infeksi pada

plasenta, gangguan pembuluh darah, hipertensi.

3) Penyakit ibu contohnya hipertensi, nefritis, toksemia

gravidarum, anemia berat, radang paru-paru

4) Penyakit infeksi seperti tifus abdominalis, malaria, pneumonia

dan sifilis

5) Anemia

6) Penyakit menahun seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit

hati, DM

7) Kelainan rahim contohnya kelemahan otot leher rahim, kelainan

bentuk rahim yaitu rahim yang lengkungannya ke belakang

(secara umum rahim melengkung ke depan) dan mioma uteri.

c. Patofisiologi

Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya

sebagian atau seluruh jaringan plasenta, yang menyebabkan

perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2 (Oksigen).

Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian

masih tertinggal, yang menyebabkan berbagai penyulit, oleh karena

itu keguguran memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

15

rahim, terjadi perdarahan, dan disertai pengeluaran seluruh atau

sebagian hasil konsepsi.

Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya: sedikit-sedikit dan

berlangsung lama, sekaligus dalam jumlah besar dapat disertai

gumpalan, akibat perdarahan dapat menimbulkan syok, nadi

meningkat,tekanan darah turun, tampak anemis dan daerah ujung

(akral) dingin (Sukarni dan Margareth, 2013).

d. Klasifikasi abortus

Menurut Nugroho (2012), abortus dapat dibagi menjadi:

1) Abortus iminens/ancaman keguguran (threatened abortion)

Abortus iminens adalah perdarahan vagina pada umur

kehamilan <20 minggu. Pada keadaan ini terjadi ancaman proses

keguguran, namun produk kehamilan belum keluar.

Tanda dan gejala pada abortus iminens:

a) Terdapat keterlambatan datang bulan

b) Terdapat perdarahan, disertai sakit perut atau mules

c) Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan

umur kehamilan dan terjadi kontraksi otot rahim

d) Hasil periksa dalam terdapat perdarahan dari kanalis

servikalis, dan kanalis servikalis masih tertutup

e) Dapat dirasakan kontraksi otot rahim, hasil pemeriksaan tes

kehamilan masih positif.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

16

2) Abortus insipien/keguguran sedang berlangsung

(inevitable abortion)

Abortus insipien adalah abortus yang sedang

berlangsung, dengan ostium yang sudah terbuka dan ketuban

yang teraba. Kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.

Tanda dan gejala abortus insipien:

a) Perdarahan lebih banyak

b) Perut mules atau sakit lebih hebat

c) Abortus insipien biasanya berahir dengan abortus.

d) Kanalis servikalis terbuka dan jaringan atau hasil konsepsi

dapat diraba (Pudiastuti, 2012)

3) Abortus inkomplit/keguguran bersisa (incomplete abortion)

Abortus inkomplit adalah abortus pengeluaran hasil

konsepsi yang tidak lengkap/ekspulsi parsial dari hasil konsepsi.

Fetus biasanya sudah keluar namun terjadi retensi plasenta,

sebagian atau seluruhnya di salam uterus. Pada abortus

inkomplet, perdarahan umumnya masih berlangsung.

Tanda dan gejala abortus inkomplit:

a) Perdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis

b) Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat

c) Terjadi infeksi ditandai dengan suhu tinggi

d) Dapat terjadi degenerasi ganas (kario karsinoma)

(Sukarni dan Margareth, 2013)

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

17

4) Abortus komplit/keguguran lengkap (complete abortion)

Merupakan abortus dimana keseluruhan hasil konsepsi

dikeluarkan (fetus dan plasenta), sehingga tak ada yang

tertinggal di dalam kavum uteri. Pada umumnya abortus spontan

pada usia kehamilan kurang dari 8 minggu, fetus dan plasenta

dapat keluar secara bersamaan.

Tanda dan gejala abortus kompletus

a) Uterus telah mengecil

b) Perdarahan sedikit

c) Kanalis servikalis telah tertutup (Sukarni dan Margareth,

2013)

5) Keguguran tersembunyi (missed abortion)

Keguguran tersembunyi adalah retensi dari produk

konsepsi yang telah mati di dalam uterus selama beberapa

minggu.

Tanda dan gejala missed abortion;

a) Rahim tidak membesar

b) Malahan mengecil karena absorbsi air ketuban dan maserasi

janin

c) Buah dada mengecil kembali (Sukarni dan Margareth,

2013)

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

18

6) Abortus habitualis/keguguran berulang (recurrent miscarriage)

Abortus habitualis adalah keadaan dimana penderita

mengalami abortus spontan berturut-turut 3 kali atau lebih.

Abortus spontan terjadi dalam 10% kehamilan dan abortus

habitualis 3,6-9,8% dari abortus spontan (Nugroho, 2012).

7) Abortus infeksiosus (septic abortion)

Abortus infeksiosus adalah keguguran yang disertai

infeksi saluran reproduksi.

Abortus septik adalah keguguran yang disertai infeksi

berat dengan penyebaran kuman atau toksinnya ke dalam

peredaran darah atau peritonium. Hal ini sering ditemukan pada

abortus inkomplit dan abortus provokatus terutama abortus

kriminalis tanpa memperhatikan syarat-syarat aseptik dan

antiseptik. Bahkan dalam keadaan tertentu dapat terjadi

perforasi rahim (Nugroho, 2012).

e. Penyulit abortus

Kebanyakan penyulit dari abortus disebabkan abortus

kriminalis walaupun dapat timbul juga pada abortus yang spontan.

1) Perdarahan yang hebat.

2) Infeksi kadang-kadang sampai terjadi sepsis, infeksi dari tuba

dapat menimbulkan kemandulan.

3) Renal failure (faal ginjal rusak) disebabkan karena infeksi dan

syok. Pada pasien dengan abortus diurese selalu harus

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

19

diperhatikan. Pengobatan ialah dengan pembatasan cairan dan

pengobatan infeksi.

4) Syok bakteril: terjadi schok yang berat, rupa-rupanya oleh

toksin-toksin. Pengobatannya ialah dengan pemberian antibiotik

cairan, corticosteroid dan heparin.

5) Perforasi: ini terjadi waktu curettage atau karena abortus

criminalis (Nugroho, 2012).

3. Abortus Insipien

a. Pengertian

Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), abortus insipien

adalah abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan

serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi

hasil konsepsi masih dalam kavum uteri dan dalam proses

pengeluaran.

Abortus insipien adalah abortus yang sedang berlangsung,

dengan ostium yang sudah terbuka dan ketuban yang teraba.

Kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi (Nugroho, 2012).

b. Diagnosis

Menurut Nugroho (2012), abortus insipien dapat didiagnosa

dengan beberapa cara, antara lain:

1) Anamnesis

a) Amenorea, disertai dengan PP test (+)

b) Volume darah yang keluar lebih banyak

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

20

c) Crampy lower abdominal pain, atau pergerakan servikan

dan nyeri adnexal.

2) Pemeriksaan ginekologi

a) Dilatasi os cervix, namun belum ada jaringan yang keluar

b) Pecahnya selaput ketuban disertai mengalirnya air

ketuban.

3) Tanda dan gejala

a) Perdarahan banyak kadang-kadang keluar gumpalan

b) Terjadinya kontraksi uterus yang menyebabkan

pembukaan serviks

c) Terdapat pembukaan serviks

d) Kadang-kadang tampak jaringan konsepsi di ostium

serviks.

4) Manajemen

Manajemen atau penanganan pada abortus insipien menurut

Nugroho (2012), antara lain:

a) Pecahnya selaput ketuban yang terjadi pada paruh pertama

kehamilan kemungkinan untuk penyelamatan kehamilan

menjadi sangat kecil, sehingga kehamilan harus

diterminasi dengan cara diinduksi dengan pemberian

oksitosin (oksitosin 10 unit dalam 500 cc D5% dimulai 8

tetes per menit dan naikkan sesuai kontraksi uterus, hati-

hati terjadinya kontraksi yang hipertonik sehingga harus

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

21

dipantau ketat untuk memacu uterus sehingga produk

kehamilan dapat keluar.

b) Alternatif lain dengan pemberian misoprostol 200-600 µg

oral atau vaginal yang menyebabkan terjadinya perlunakan

serviks dan kontraksi uterus sehingga menyebabkan

keluarnya produk kehamilan. Bila produk kehamilan

belum keluar, maka pemberian misoprostol dapat diulang

dengan interval 6-7 jam.

c) Bila produk kehamilan yang keluar tidak lengkap

lanjutkan dengan kuretase

d) Pasca kuretase diberikan metilergometrin maleat 3x1

tablet per hari selama 5 hari dan antibiotika selama 5 hari.

Antibiotika yang dapat diberikan:

(1) Amoksisilin

Sediaan : berbagai bentuk sediaan oral; serbuk injeksi

Dosis : 3x500 mg per oral per hari, selama 5 hari

(2) Ampisilin

Sediaan : kapsul; kaptab; sirup kering; serbuk injeksi

Dosis : 4x500 mg per oral per hari, selama 5-10

hari

(3) Eritromisin

Sediaan : kapsul 250mg, 500mg; tablet 200mg; sirup

kering 200mg/5ml; drops 100mg/2,5ml

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

22

Dosis : 4x250-500mg per oral per hari selama

minimal 5 hari.

(4) Pada keadaan serviks yang berdilatasi disertai

perdarahan yang masif, sebaiknya dilakukan kuretase,

dengan perlindungan infus disertai drip oksitosin 10-

200 IU dalam RL/NaCL fisioligis. Pemberian infus

dapat dimulai dengan kristaloid (RL/NaCL fisiologis)

dengan pemberian cairan meliputi maintenance dan

ditambah jumlah perdarahan aktif.

(5) Pemeriksaan gol darah, Rh, darah rutin bila

kehilangan darah dalam jumlah banyak agar dapat

segera dilakukan intervensi yang tepat dengan

resusitasi cairan ataupun transfusi darah.

(6) Rujuk ke dokter SpOG untuk penatalaksanaan

lanjutan.

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah pendekatan dan kerangka berpikir

yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan

masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisis data,

diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

23

Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah

yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tindakan dengan urutan logis dan perilaku yang diharapkan dari pemberi

asuhan yang berdasarkan ilmiah, penemuan, dan keterampilan dalam

tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada

klien (Yulifah dan Surachmindari, 2013).

2. Proses manajemen kebidanan

Manajemen kebidanan 7 langkah menurut manajemen varney, meliputi:

a. Langkah 1: Pengkajian

Pada langkah ini, dilakukan pengkajian dengan

mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi

keadaan klien secara lengkap (Yulifah dan Surachmindari, 2013).

Menurut Yulifah dan Surachmindari (2013), pada analisis

untuk mengevaluasi keadaan meliputi:

1) Data Subyektif

Data subyektif adalah data yang didapat dari klien

sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian.

Informasi tersebut dapat ditentukan nama dengan informasi atau

komunikasi (Nursalam, 2008).

a) Biodata yang diambil untuk pasien (suami,istri)

Menurut Nursalam (2008), pengkajian biodata antara lain:

(1) Nama pasien : Dikaji dengan nama lengkap dan jelas,

untuk menghindari adanya kekeliruan

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

24

atau untuk membedakan dengan klien

atau pasien lainnya.

(2) Umur : Ditulis dalam tahun, untuk mengetahui

adanya risiko karena umur kurang dari

20 tahun, alat reproduksi belum siap.

Pada umur lebih dari 35 tahun kerja

jantung meningkat karena adanya

hemodilusi dan kemungkinan terjadi

perdarahan.

(3) Suku bangsa : Ditujukan untuk mengetahui adat

Istiadat yang menguntungkan dan

merugikan bagi ibu hamil.

(4) Agama : Untuk mempermudah bidan dalam

melakukan pendekatan di dalam

melakukan asuhan kebidanan.

(5) Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat intelektual

karena tingkat pendidikan

mempengaruhi perilaku kesehatan

seseorang.

(6) Pekerjaan : Untuk mengetahui kemungkinan

pengaruh pekerjaan pasien terhadap

permasalahan keluarga pasien.

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

25

(7) Alamat : Untuk mempermudah hubungan jika

diperlukan dalam keadaan mendesak

sehingga bidan mengetahui tempat

tinggal pasien.

b) Keluhan Utama

Alasan wanita datang mengunjungi klinik/RS/RB

dan diungkapkan dengan kata-kata sendiri (Varney, 2009).

Pasien dengan abortus insipiens mengeluh mengeluarkan

darah dari vaginanya disertai kram atau nyeri perut bagian

bawah (Saifuddin, 2009).

c) Riwayat Menstruasi

Ditanyakan untuk mengetahui tentang alat

reproduksi, hal yang dikaji adalah usia menarche, siklus,

lama menstruasi, problem dan prosedur (misal: amenorea,

perdarahan ireguler) (Mufdilah, 2009).

d) Riwayat Kehamilan Sekarang

Di dalam riwayat kehamilan sekarang yang perlu

dikaji adalah tanggal hari pertama haid terahir, masalah dan

kelainan pada kehamilan sekarang, pemakaian obat-obatan,

keluhan selama hamil (Saifuddin, 2009).

e) Riwayat penyakit

Riwayat penyakit dikaji untuk mengetahui apakah

saat ini sedang menderita suatu penyakit, atau pernah

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

26

menderita penyakit sistemik seperti jantung, ginjal,

asma/TBC, hepatitis, DM, hipertensi, epilepsy dan lain-lain.

Serta untuk mengetahui apakah ada riwayat penyakit

keluarga, riwayat keturunan kembar, dan riwayat operasi

(Wiknjosastro, 2009). Penyakit yang bisa menyebabkan

terjadinya abortus salah satunya adalah hipertensi vaskuler

(Krisnadi, 2009).

f) Riwayat perkawinan

Status perkawinan: jika menikah, apakah pernikahan

ini yang pertama, apakah pernikahannya sah atau tidak, jika

belum menikah, apakah terdapat hubungan yang bersifat

mendukung kemudian dikaji lamanya perkawinan

(Mufdlilah, 2009).

g) Riwayat Keluarga Berencana

Untuk mengetahui sebelum hamil ibu pernah

menggunakan alat kontrasepsi atau tidak, berapa lama

menggunakannya (Wiknjosastro, 2009).

h) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

Jumlah kehamilan sebelumnya dan hasil akhirnya

(yaitu abortus, lahir mati, lahir hidup, apakah anaknya

masih hidup, dan apakah dalam kesehatan yang baik.

Apakah terdapat komplikasi atau intervensi pada kehamilan,

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

27

persalinan atau pun masa nifas sebelumnya, dan apakah ibu

hamil itu mengetahui penyebabnya (Mufdlilah, 2009).

i) Kebiasaan sehari-hari

(1) Pola Nutrisi

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu hamil

mengalami gangguan nutrisi atau tidak, pada pola

nutrisi yang perlu dikaji meliputi frekuensi, kualitas,

keluhan, makanan pantangan (Manuaba, 2010).

(2) Pola Eliminasi

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAB

dan BAK adalah kaitannya dengan obstipasi atau tidak

(Mufdlilah, 2009).

(3) Pola Istirahat

Istirahat merupakan kebiasaan yang dianjurkan

bagi kehamilannya. Tanyakan tentang lamanya dan

gangguan tidur baik pada waktu siang maupun malam

(Mufdlilah, 2009).

(4) Seksualitas

Untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan

hubungan suami istri dalam seminggu, ada keluhan

atau tidak (Varney, 2007)

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

28

(5) Personal Hygiene

Personal hygiene perlu dikaji untuk mengetahui

tingkat kebersihan pasien. Kebersihan perorangan

sangat penting supaya tidak terjadi infeksi kulit

(Mufdlilah, 2009).

(6) Psikososial Budaya

Untuk mengetahui apakah ada pantangan makan

atau kebiasaan yang tidak diperoleh selama hamil

dalam adat masyarakat setempat, perasaan tentang

kehamilan ini, kehamilan ini direncanakan atau tidak,

jenis kelamin yang diharapkan, dukungan keluarga

terhadap kehamilan ini, dan keluarga lain yang tinggal

serumah (Varney, 2007).

(7) Perokok dan pemakai obat-obatan

Dikaji untuk mengetahui kebiasaan merokok,

menggunakan obat-obatan, dan alkohol

(Mufdlilah, 2009).

Pada ibu hamil yang mengkonsumsi rokok,

penggunaan obat-obatan, dan alkohol dapat

menyebabkan terjadi abortus dan terjadinya infeksi

pada janin ( Stoppard, 2009).

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

29

2) Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

Menurut Nursalam (2008) pemeriksaan fisik adalah data

yang dapat diobservasi dan diukur oleh perawat. Pemeriksaan

fisik dipergunakan untuk mengetahui keadaan fisik pasien secara

sistematis dengan cara:

a) Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi yang

dilaksanakan secara sistematik. Inspeksi dilakukan dengan

menggunakan indera penglihatan dan penciuman sebagai alat

untuk mengumpulkan data (Nursalam, 2008).

Pada kasus ini, pemeriksaan inspeksi dilakukan untuk

mengetahui jumlah perdarahan pervaginam

(Wiknjosastro, 2009).

b) Palpasi

Teknik yang menggunakan indera peraba tangan dan

jari (Nursalam, 2008). Pada studi kasus ini pemeriksaan

palpasi dilakukan untuk melihat besarnya rahim sama dengan

umur kehamilan (Wiknjosastro, 2009).

c) Perkusi

Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk

atau membandingkan kanan-kiri pada setiap daerah

permukaan tubuh dengan tujuan menghasilkan suara dan

mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

30

jaringan, seperti pada reflek patella kanan-kiri negatif atau

positif (Prawirohardjo, 2005).

Pada abortus insipien dilakukan pemeriksaan refleks

patella untuk mengetahui apakah ibu kekurangan asam folat

atau tidak (Mufdlilah, 2009).

d) Auskultasi

Auskultasi adalah merupakan cara pemeriksaan

dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh

melalui alat stetoskop (Alimul, 2006). Pada ibu hamil dengan

abortus insipien perlu dilakukan untuk mendengar bunyi

detak jantung janin (Wiknjosastro, 2009).

(1) Status generalis

(a) Keadaan umum

Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik,

sedang, buruk (Alimul, 2006). Pada ibu hamil

dengan abortus insipien keadaan umumnya baik

(Manuaba, 2007).

(b) Kesadaran

Untuk mengetahui tingkat kesadaran yaitu kompos

mentis, apatis, somnolen (Alimul, 2006). Pada ibu

hamil dengan abortus insipien kesadarannya

composmentis (Kriebs, 2010).

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

31

(2) Pemeriksaan fisik

(a) Tekanan darah : Untuk mengukur faktor risiko

hipertensi. Tekanan darah normal

adalah jika sistoliknya antara

110-120 mmHg sedangkan

tekanan diastolnya antara 80-90

mmHg (Perry, 2005). Pada kasus

abortus insipien umumnya

tekanan darah normal.

(b) Suhu : Untuk mengetahui suhu basal

pada ibu hamil, suhu badan yang

normal adalah 360C sampai 37

0C

(Prawirohardjo, 2005). Pada

kasus abortus insipien umumnya

suhu normal.

(c) Nadi : Untuk mengetahui nadi pasien

yang dihitung dalam menit

(Saifuddin, 2002). Batas normal

60-100 kali per menit

(Wiknjosastro, 2009). Pada kasus

abortus insipien umumnya nadi

normal.

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

32

(d) Respirasi : Dinilai sifat pernafasan dan bunyi

nafas dalam 1 menit. Apakah

pernafasan kurang dari 20 kali

per menit / lebih dari 24 kali per

menit (Saifuddin, 2002). Pada

kasus abortus insipien respirasi

umumnya normal.

(e) Berat badan : Untuk mengetahui adanya

kenaikan berat badan rata-rata

0,3-0,5 kg per minggu, tetapi

nilai normal untuk penambahan

berat badan selama hamil 9-12 kg

(Saifuddin, 2002).

(f) Tinggi badan : Untuk mengetahui tinggi badan

ibu hamil, kurang dari 145 cm

atau tidak, termasuk risiko tinggi

atau tidak(Varney, 2007).

(g) LILA : Untuk mengetahui lingkar lengan

pasien jika kurang dari 23,5 maka

ibu hamil kekurangan energi

kronis (Prawirohardjo, 2005).

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

33

(3) Pemeriksaan sistematis

Pada abortus insipien dilakukan pemeriksaan

sistematis mulai dari kepala sampai kaki, pemeriksaan

sistematis menurut Wiknjosastro (2009) terdiri dari :

(a) Kepala

(1)) Rambut

Untuk mengetahui apakah rambutnya bersih,

rontok, dan berketombe.

(2)) Muka

Keadaan muka pucat atau tidak adakah

kelainan, adakah oedema, cloasma.

(3)) Mata

Konjungtiva warna merah muda atau tidak,

sklera warna putih atau tidak.

(4)) Hidung

Untuk menilai adanya kelainan, adakah

pembesaran, apakah hidung tersumbat.

(5)) Telinga

Untuk mengetahui apakah di dalam ada

serumen.

(6)) Mulut

Untuk mengetahui mulut bersih atau tidak, ada

caries dan karang gigi atau tidak.

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

34

(b) Leher

Untuk mengetahui apakah leher nyeri dan kaku,

pembatasan gerakan, pembesaran tiroid, riwayat

gondok, luka deformitas dan sistem endokrin

(Varney, 2007).

(c) Dada & Axilla

(1)) Mammae

Untuk mengetahui bentuk buah dada dan

pigmentasi putting susu (Varney, 2007).

(2)) Axilla

Untuk mengetahui apakah ada tumor atau nyeri

tekan (Varney, 2007).

(d) Abdomen

Perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada luka

bekas operasi atau tidak, striae gravidarum, linea

nigra, apakah bagian-bagian janin sudah teraba atau

belum. Bila didengar dengan laennek atau doppler

DJJ sudah dapat didengar, dan dapat untuk

mengetahui apakah ada kelainan seperti tumor,

massa dan apakah nyeri tekan. Pada kejadian abortus

insipien, uterus membesar sesuai usia kehamilan dan

terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah

(Wiknjosastro, 2009).

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

35

(e) Ekstremitas

Untuk mengetahui ada tidaknya varices

(Alimul, 2006).

(f) Genetalia

(1)) Pemeriksaan pada vulva dan perineum untuk

mengetahui ada atau tidaknya: Varices,

Kondiloma, Oedema, Hemoroid, jumlah

perdarahan, kelainan lain (Saifuddin, 2002).

Pada pasien dengan abortus insipien jumlah

perdarahan biasanya sedikit, hal tersebut

berlangsung beberapa hari atau minggu

(Kriebs, 2010).

(2)) Pemeriksaan dalam dilakukan untuk mengetahui

sudah ada pembukaan servik atau belum

(Wiknjosastro, 2009). Pada pasien dengan

abortus insipien adanya pembukaan servik,

ketuban menonjol dan kontraksi uterus berlanjut

(Manuaba, 2008).

(4) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang adalah suatu pemeriksaan medis

yang dilakukan atas indikasi medis tertentu guna

memperoleh keterangan-keterangan yang lebih lengkap.

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

36

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan pasien abortus

insipien adalah :

(a) Pemeriksaan laboratorium menurut Nursalam (2008)

dibagi menjadi dua yaitu :

(1)) Pemeriksaan darah : Untuk mengetahui kadar

Hb, leukosit, eritrosit,

golongan darah.

(2)) Pemeriksaan urin : Untuk mengetahui PP tes,

pada abortus insipien PP

tes (+).

(b) Pemeriksaan USG dilakukan untuk menentukan

apakah janin masih hidup (Varney, 2010).

b. Langkah 2 : Interpretasi Data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap

diagnosis atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan intepretasi

yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang

sudah dikumpulkan diintrepretasikan sehingga dapat merumuskan

diagnosis dan masalah yang spesifik (Yulifah dan Surachmindari,

2013).

1) Diagnosa kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam

lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur

diagnosa kebidanan (Varney, 2004).

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

37

Diagnosa kebidanan :

“Ny. X G..P..A..umur X tahun kehamilan..minggu dengan

Abortus Insipien”.

Data Dasar :

a) Data Subyektif

Data subyektif adalah data yang didapat dari pasien sebagai

suatu pendapat terhadap suatu situasi kejadian, informasi

tersebut tidak dapat ditentukan oleh tenaga kesehatan secara

independent tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi

(Nursalam, 2001).

(1) HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)

(2) Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke-

(3) Pernah atau tidak keguguran

(4) Ibu mengatakan mengeluarkan bercak-bercak darah

pervaginam.

(5) Ibu mengatakan perutnya terasa sedikit mules.

b) Data Obyektif

Data obyektif adalah data yang sesungguhnya dapat

diobservasi dan dilihat oleh tenaga kesehatan

(Nursalam, 2008).

Menurut Saifuddin (2002) data obyektif pada ibu hamil

dengan abortus insipien adalah meliputi :

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

38

(1) HPL ( Hari Perkiraan Lahir )

(2) Vital sign : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu

(3) Pada pemeriksaan dalam osteum uteri terbuka, ketuban

menonjol, jumlah perdarahan sedang

(4) Palpasi mengetahui uterus membesar sesuai usia

kehamilan atau tidak (Manuaba, 2008).

2) Masalah

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien

yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosis

(Varney, 2007).

Masalah yang sering timbul pada ibu hamil dengan abortus

insipien yaitu merasa cemas dan gelisah melihat keadaan

kehamilannya (Saifuddin, 2002).

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan

belum teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah yang

didapatkan dengan melakukan analisa data (Varney, 2007).

Kebutuhan pada ibu hamil dengan abortus insipien yaitu

dorongan moral dan informasi tentang abortus insipien

(Saifuddin, 2002).

c. Langkah 3 : Diagnosa Potensial

Pada langkah ini, kita mengidentifikasi masalah potensial

atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

39

diidentifikasi. Tujuan dari langkah ketiga ini adalah untuk

mengantisipasi semua kemungkinan yang dapat muncul

(Yulifah dan Surachmindari, 2013).

Pada kasus ibu hamil dengan abortus insipien diagnosa

potensial yang mungkin terjadi yaitu abortus inkomplit atau abortus

komlpitus (Manuaba, 2008).

d. Langkah 4 : Identifikasi Kebutuhan Segera

Pada langkah ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap

tindakan segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan

tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien

(Yulifah dan Surachmindari, 2013).

Dalam kasus abortus insipien antisipasi yang dilakukan

adalah kolaborasi dengan dokter obsgyn untuk pemberian terapi :

untuk tindakan segera yaitu memasang infus garam fisiologik atau

RL 40 tetes/menit, metil ergomertin 0,2 mg I.M (dapat diulang

sesudah 15 menit jika perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral

(dapat diulang sesudah 4 jam jika perlu) serta motivasi berupa

dukungan kepada ibu (Wiknjosastro, 2006).

e. Langkah 5 : Rencana Tindakan

Pada langkah ini, tugas bidan adalah merumuskan rencana

asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama

klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum

melaksanakannya (Yulifah dan Surachmindari, 2013).

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

40

Menurut Saifuddin (2002), rencana yang dapat dilakukan

pada ibu hamil dengan abortus insipien adalah sebagai berikut:

1) Lakukan penilaian keadaan umum pasien, termasuk tanda vital

(nadi, tekanan darah, pernafasan, suhu).

2) Lakukan pemeriksaan tanda-tanda syok (pucat, berkeringat

banyak, tekanan sistolik kurang dari 90 mmHg, nadi lebih dari

112 kali per menit).

3) Lakukan pasang infus berupa larutan garam fisiologik atau RL.

4) Bila perdarahan :

a) Terus berlangsung : nilai kondisi janin (uji kehamilan/

USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab

lain (hamil ektopik atau mola).

b) Lakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn untuk melakukan

tindakan selanjutnya berupa tindakan curretage.

5) Lakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi ibu.

6) Lakukan pencegahan infeksi dengan melakukan vulva hygiene.

f. Langkah 6 : Pelaksanaan Rencana Asuhan (Implementasi)

Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan

langsung secara efisien dan aman. Pada langkah ini,

rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada

langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman

(Yulifah dan Surachmindari, 2013).

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

41

g. Langkah 7 : Evaluasi

Pada langkah ini, dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang

telah diberikan. Hal yang dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah

terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah

diidentifikasi. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang

benar-benar efektif dalam pelaksanaannya (Yulifah dan

Surachmindari, 2013). Hasil yang diharapkan dari asuhan

kebidanan ibu hamil dengan abortus insipien ini adalah KU

ibu baik, perdarahan dapat teratasi, rasa nyeri dapat teratasi

(Wiknjosastro, 2009).

3. Data Perkembangan

Untuk mengetahui apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan

melalui proses berfikir sistematis, didokumentasikan dalam bentuk data

perkembangan dalam bentuk SOAP (Yulifah dan Surachmindari, 2013)

yaitu:

S : Subyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesis (langkah 1 Varney).

O : Obyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,

hasil laboratorium dan uji diagnosis lain yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan (langkah 1 Varney)

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

42

A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi

data subyektif dan data obyektif dalam suatu identifikasi:

1. Diagnosis masalah

2. Antisipasi diagnosis/masalah potensial

3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter/ konsultasi/

kolaborasi dan atau rujukan (langkah II, III, IV Varney).

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian tindakan dan evaluasi

perencanaan berdasarkan assessment (langkah V,VI,VII Varney).

C. Landasan Hukum

Bidan dalam menjalankan praktiknya berlandaskan pada Permenkes

RI Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 pasal 10 yaitu pelayanan ibu

sebagaimana pasal 9 huruf a bidan dalam memberikan pelayanan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berwenang untuk penanganan

kegawatdaruratan, dilanjut dengan perujukan (Permenkes,2010).

D. Informed Concent

Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan

(Hidayat, 2010).

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus

Jenis laporan ini adalah laporan studi kasus dengan metode deskriptif.

Deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif

(Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini memaparkan atau menggambarkan

asuhan yang diberikan pada ibu hamil Ny.R G1P0A0 umur 20 tahun dengan

abortus insipien.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi menjelaskan tempat atau lokasi studi tersebut dilakukan

(Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilaksanakan di Bangsal Catleya ibu RS

Panti Waluyo, Surakarta.

C. Subyek Studi Kasus

Subyek merupakan orang yang dijadikan sebagai responden untuk

mengambil kasus (Notoatmodjo, 2012). Subyek pada studi kasus ini adalah

ibu hamil Ny.R G1P0A0 umur 20 tahun dengan abortus insipien.

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus adalah rentang waktu yang digunakan penulis untuk

mencari kasus (Notoatmodjo, 2003). Pada studi kasus ini dilakukan pada

tanggal 17 Februari – 19 Februari 2014.

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

44

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen yang digunakan selama

melakukan studi kasus ini adalah dengan menggunakan format asuhan

kebidanan pada ibu hamil manajemen 7 langkah Varney dan SOAP.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data berdasar cara memperolehnya dibagi menjadi 2, yaitu data

primer dan data sekunder (Riwidikdo, 2013).

1. Data Primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari objek penelitian oleh

peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2013).

Data primer dapat diperoleh dari:

a. Pemeriksaan Fisik

Menurut Nursalam (2008), pemeriksaan fisik dipergunakan untuk

mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis dengan cara:

1) Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi yang dilaksanakan

secara sistematik. Inspeksi dilakukan dengan menggunakan

indera penglihatan dan penciuman sebagai alat untuk

mengumpulkan data (Nursalam, 2008).

Pada kasus ini, pemeriksaan inspeksi dilakukan

untuk mengetahui jumlah perdarahan pervaginam

(Wiknjosastro, 2009).

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

45

2) Palpasi

Teknik yang menggunakan indera peraba tangan dan jari

(Nursalam, 2008).

Pada studi kasus ini pemeriksaan palpasi dilakukan untuk

melihat besarnya rahim sama dengan umur kehamilan

(Wiknjosastro, 2009).

3) Perkusi

Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk atau

membandingkan kanan-kiri pada setiap daerah permukaan tubuh

dengan tujuan menghasilkan suara dan mengidentifikasi lokasi,

ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan, seperti pada reflek

patella kanan-kiri negatif atau positif (Prawirohardjo, 2005).

Pada abortus insipien dilakukan pemeriksaan refleks

patella untuk mengetahui apakah ibu kekurangan asam folat atau

tidak (Mufdlilah, 2009).

4) Auskultasi

Auskultasi adalah merupakan cara pemeriksaan dengan

mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh melalui alat

stetoskop (Alimul, 2006). Pada ibu hamil dengan abortus

insipien perlu dilakukan untuk mendengar bunyi detak jantung

janin (Wiknjosastro, 2009).

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

46

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden),

atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut

(face to face) (Notoatmodjo, 2012). Pada studi kasus ini wawancara

dilakukan pada pasien dan keluarga.

c. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana, yang

antara lain meliputi melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah dan

taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya

dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2012).

Pada ibu hamil dengan abortus insipien perlu dilakukan

observasi untuk melihat jumlah perdarahan, kontraksi, keadaan

umum, kesadaran, tanda-tanda vital serta terapi apa saja yang

dilakukan pada ibu.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek

penelitian (Riwidikdo, 2013).

Data sekunder dapat diperoleh dari :

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu semua bentuk sumber informasi

yang berhubungan dengan dokumentasi (Notoatmodjo, 2012).

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

47

Pengambilan studi kasus ini diambil di rekam medis RS Panti

Waluyo Surakarta.

b. Studi kepustakaan

Merupakan bahan-bahan pustaka yang menunjang latar

belakang teoritis dalam suatu penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Studi kepustakaan diambil dari tahun 2003 sampai 2013.

G. Alat-alat yang dibutuhkan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data

antara lain:

1. Wawancara

Menggunakan alat :

a. Format asuhan kebidanan pada ibu hamil

b. Buku tulis

c. Bolpoint

2. Observasi

Menggunakan alat dan bahan :

a. Tensi meter

b. Stetoskop

c. Termometer

d. Stetoskop monokuler atau leanek

e. Metlin

f. Jam tangan dengan penunjuk second

g. Standar infus

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

48

h. Perangkat infus

i. Cairan infus (garam fisiologik atau RL)

j. Jarum infus

k. Pengalas

l. Torniquet/ pembendung

m. Plaster

n. Gunting

o. Kasa steril

p. Betadine

q. Sarung tangan

r. Bengkok

s. Spekulum

t. Oksigen

u. Alat curetase (Busi Hegar, Speculum Slim, Cocor Bebek, Sendok

Kuret, Sonde, Tenakulum, Oval Klem).

3. Dokumen

Menggunakan alat :

a. Status atau catatan pasien

b. Alat tulis.

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

49

H. Jadwal Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

munyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2012). Jadwal penelitian terlampir.

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

50

BAB IV

TINJAUAN KASUS

Ruang : Bangsal Catleya Ibu

Tanggal masuk : 17 Februari 2014

No Register : 00 20 43 30

I. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS PASIEN : IDENTITAS SUAMI :

1. Nama : Ny. R Nama :

2. Umur : 20 tahun Umur :

3. Agama : Islam Agama :

4. Suku Bangsa : Jawa Indonesia Suku Bangsa :

5. Pendidikan : SMK

6. Pekerjaan : swasta Pendidikan :

7. Alamat : Garen RT 02/03 Pandean Ngemplak Boyolali

B. ANAMNESIS ( DATA SUBYEKTIF )

Tanggal 17 Februari 2014 Pukul:04.00 WIB

1. Keluhan utama pada waktu masuk :

Ibu mengatakan sedang hamil dan mengeluarkan darah dari jalan

lahir sejak tadi malam dan perut terasa kenceng-kenceng serta nyeri.

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

51

2. Riwayat menstruasi :

a. Menarche : Ibu mengatakan pertama menstruasi umur (12

tahun)

b. Siklus : Ibu mengatakan siklusnya kurang lebih 28 hari

c. Lama : Ibu mengatakan lamanya 6-7 hari

d. Banyaknya : Ibu mengatakan ganti pembalut 2-3 kali per hari

e. Teratur/tidak : Ibu mengatakan menstruasinya teratur

f. Sifat darah : Ibu mengatakan warna darah merah dan encer

g. Dismenor : Ibu mengatakan kadang merasakan nyeri saat

menstruasi sampai mengganggu aktivitas

3. Riwayat hamil ini :

a. HPHT : ibu mengatakan hari pertama menstruasi

terakhir tanggal 20-10-2013

b. HPL : 27-07-2014

c. Umur kehamilan : 17 minggu

d. Gerakan janin : ibu mengatakan belum merasakan gerakan

janin

e. Vitamin/jamu yang dikonsumsi : ibu mengatakan hanya minum

tablet fe dan vitamin dari bidan dan tidak minum jamu

f. Keluhan-keluhan pada

Trimester I : ibu mengatakan merasa mual dan muntah

pada pagi hari dan bidan menyarankan untuk minum air hangat

dalam keadaan perut kosong serta makan sedikit tapi sering.

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

52

g. ANC : 1 kali di bidan yaitu pada umur kehamilan

4 minggu

h. Penyuluhan yang pernah di dapat: ibu mengatakan belum pernah

mendapat penyuluhan apapun

i. Imunisasi TT : ibu mengatakan belum pernah mendapat

imunisasi TT

j. Kekhawatiran khusus : ibu mengatakan khawatir dan cemas

terhadap kehamilannya karena terjadi perdarahan

4. Riwayat penyakit

a. Riwayat penyakit sekarang :ibu mengatakan tidak sedang

menderita penyakit apapun

b. Riwayat penyakit sistemik

Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri

bagian kiri ataupun berdebar-debar

Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri

tekan bagian bawah dan tidak sakit saat BAK

Asma/ TBC : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan sesak

nafas dan batuk berkepanjangan selama 2

minggu

Hepatitis : Ibu mengatakan pada mata, kulit dan kuku tidak

terlihat berwarna kuning

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

53

DM : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit gula dengan gejala sering haus, lapar,

dan sering kencing di malam hari

Hipertensi : Ibu mengatakan sebelum hamil tekanan darah

tidak pernah lebih dari 140/90 mmHg

Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang dan

mengeluarkan busa dari mulut

Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit lainnya seperti HIV/AIDS

c. Riwayat penyakit keluarga : Ibu mengatakan dari keluarganya

tidak ada yang menderita

penyakit menurun seperti

hipertensi, jantung, DM ataupun

menular seperti hepatitis dan

TBC

d. Riwayat keturunan kembar : Ibu mengatakan dari keluarganya

tidak ada riwayat keturunan

kembar

e. Riwayat operasi : Ibu mengatakan belum pernah

operasi apapun

5. Riwayat Perkawinan

a. Status perkawinan : belum menikah

b. Kawin I : -

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

54

c. Lamanya : -

6. Riwayat Keluarga Berencana: ibu mengatakan belum pernah

menggunakan alat kontrasepsi apapun

7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

No Tgl/Thn

Partus

Tempat

Partus

Umur

Khmln

Jenis

Partus

Peno

Long

Anak Nifas Keadaan

Anak

Sekarang Jenis Bb Pb Kead Laktasi

Hamil

Sekarang

8. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Nutrisi

Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 2 kali sehari porsi

sedang, menu nasi, sayur lauk dan buah,

minum air putih kurang lebih 8 gelas/hari

Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari porsi

sedang, menu nasi, sayur, lauk, minum

kurang lebih 8 gelas air putih/ hari ditambah

1 gelas susu hamil

b. Eliminasi

Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali/hari konsistensi

lembek dan BAK 5-6 kali/hari warna kuning

jernih

Selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali/hari konsistensi

lembek dan BAK 7 kali/hari warna kuning

jernih

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

55

c. Aktifitas

Sebelum hamil : Ibu mengatakan hanya melakukan pekerjaan

rumah saja

Selama hamil : Ibu mengatakan tidak ada perbedaan dan

tetap melakukan pekerjaan rumah

d. Istirahat / Tidur

Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang kurang lebih 2

jam, tidur malam kurang lebih 7 jam

Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang kurang lebih 2

jam dan tidur malam kurang lebih 8 jam

e. Seksualitas

Sebelum hamil : Ibu mengatakan pernah melakukan hubungan

seksual

Selama hamil : Ibu mengatakan tidak melakukan hubungan

seksual

f. Personal Hygiene

Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2x sehari dan ganti

pakaian setiap kali mandi

Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2x sehari dan ganti

pakaian setiap kali mandi

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

56

g. Psikososial budaya

1) Perasaan tentang kehamilan ini : ibu mengatakan tidak ada

perasaan senang dengan kehamilan ini tetapi ibu menerima

kehamilannya

2) Kehamilan ini direncanakan / tidak : ibu mengatakan

kehamilan ini tidak direncanakan

3) Jenis kelamin yang diharapkan : ibu mengatakan laki-laki

dan perempuan sama saja

4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : ibu

mengatakan keluarga tidak begitu mendukung dengan

kehamilan ini

5) Keluarga lain yang tinggal serumah : ibu mengatakan hanya

tinggal bersama orang tua

6) Pantangan makanan : ibu mengatakan tidak pantang

makanan apapun

7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan : ibu mengatakan

ada acara mitoni saat usia kehamilan 7 bulan

h. Penggunaan obat-obatan / rokok : ibu mengatakan tidak pernah

menggunakan obat-obatan dan tidak merokok

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

57

C. PEMERIKSAAN FISIK ( DATA OBYEKTIF )

1. Status generalis

a. Keadaan Umum : baik

b. Kesadaran : composmentis

c. Tanda-tanda Vital :Tekanan Darah 110/70 mmHg,

Nadi 84x/menit, Suhu 360C,

Respirasi 24x/menit

d. Tinggi Badan : 157 cm

e. Berat badan sebelum hamil : 40 kg

f. Berat badan sekarang : 45 kg

g. Lingkar Lengan Atas : 23 cm

2. Pemeriksaan Sistematis

a. Kepala

1) Rambut : bersih, hitam tidak berketombe

2) Muka : tidak ada oedema, tampak layu

3) Mata

a) Oedema : tidak ada oedema

b) Conjungtiva : merah muda

c) Sklera : putih

4) Hidung : simetris, bersih tidak ada benjolan

5) Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen

6) Mulut / gigi / gusi : tidak stomatitis/tidak caries/tidak

berdarah

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

58

b. Leher

1) Kelenjar Gondok : tidak ada pembesaran

2) Tumor : tidak ada

3) Pembesaran Kelenjar Limfe :tidak ada pembesaran

kelenjar limfe

c. Dada dan Axilla

1) Mammae

a) Membesar : membesar normal

b) Tumor : tidak ada

c) Simetris : simetris kanan kiri

d) Areola : menghitam (hiperpigmentasi)

e) Puting susu : menonjol

f) Kolostrum : belum keluar

2) Axilla

a) Benjolan : tidak ada benjolan

b) Nyeri : tidak ada nyeri tekan

d. Ektremitas

1) Varices : tidak terdapat varices

2) Oedema : tidak ada oedema

3) Reflek Patella : tidak dilakukan

4) Kuku : bersih, tidak pucat

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

59

3. Pemeriksaan Khusus Obstetri ( Lokalis )

a. Abdomen

1) Inspeksi

a). Pembesaran perut : membesar sesuai umur

kehamilan

b). Bentuk perut : belum terlihat

c). Linea alba / nigra : linea nigra

d). Strie Albican / Livide : strie albican

e). Kelainan : tidak ada

f). Pergerakan anak : belum ada pergerakan anak

2) Palpasi

a) Kontraksi : terdapat kontraksi

b) Leopold I : TFU 3 jari di bawah pusat

c) Leopold II : -

d) Leopold III : -

e) Leopold IV : -

f) TFU Mc Donald : -

3) Auskultasi

DJJ : belum bisa didengar

b. Pemeriksaan Panggul

1) Kesan panggul : tidak dilakukan

2) Distantia spinarum : tidak dilakukan

3) Distantia kristarum : tidak dilakukan

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

60

4) Konjugata Eksterna (Boudeloque) : tidak dilakukan

5) Lingkar panggul : tidak dilakukan

c. Anogenital

1) Vulva Vagina

a) Varices : tidak ada varices

b) Luka : tidak ada luka

c) Kemerahan : tidak terlihat kemerahan

atau iritasi

d) Nyeri : tidak terasa nyeri

e) Kelenjar Bartolini : tidak ada pembesaran

f) Pengeluaran pervaginam : ada pengeluaran

pervaginam berupa

darah berwarna merah

kecokelatan

2) Perinium

a) Bekas luka : tidak ada bekas luka

b) Lain-lain : tidak ada

3) Anus

a) Haemorhoid : tidak ada haemorhoid

b) Lain-lain : tidak ada

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

61

4. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium : Hb 9,5 gr%, HCT 35%, leukosit

10600µl, golongan darah O,

Gula darah 106 mg/dl

b. Pemeriksaan penunjang lain : Pemeriksaan dalam : dengan

hasil pembukaan 1cm,

perdarahan sedang yaitu ±30cc.

USG : Gestasional pecah,

jaringan (+), PP test (+)

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 17 Februari 2014 Pukul :04.15 WIB

A. Diagnosa Kebidanan

Ny. R G1P0A0 umur 20 tahun, umur kehamilan 17 minggu dengan

abortus insipien

Data Dasar :

DS : 1. Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan belum pernah

keguguran

2. Ibu mengatakan umurnya 20 tahun

3. Ibu mengatakan hari pertama menstruasi terakhir

tanggal 20-10-2013

4. Ibu mengatakan mengeluarkan darah dari jalan lahir sejak

tadi malam dan perut terasa kenceng-kenceng dan nyeri

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

62

DO : 1. Keadaan umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. Tanda-tanda Vital :Tekanan Darah 130/70 mmHg,

Suhu 360C, Nadi 84 x/menit,

Respirasi 24 x/menit

4. VT :ada pembukaan serviks, adanya

pengeluaran darah pervaginam

berupa darah berwarna merah

kecokelatan, jaringan (+), PP Test

(+).

B. Masalah

Ibu mengatakan merasa cemas dan khawatir terhadap kehamilannya

C. Kebutuhan

Memberikan dukungan moral pada ibu dan penjelasan tentang abortus

insipiens

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Potensial terjadi Abortus inkompletus atau Abortus komplit

IV. TINDAKAN SEGERA

Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi infus RL 20 tpm,

Cefixime 100 mg 2x1, Metylergometrin 100 mg 3x1, Asam mefenamat 500

mg 2x1, Hematofit 500 mg 1x1 dan penatalaksanaan abortus insipien

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

63

V. RENCANA TINDAKAN

Tanggal: 17 Februari 2014 pukul: 04.20 WIB

1. Lakukan penilaian keadaan umum pasien, termasuk tanda vital

2. Beritahu pasien dan keluarga tentang hasil pemeriksaan

3. Observasi perdarahan pervaginam

4. Anjurkan ibu tetap melakukan bed rest total

5. Laksanakan advis dokter

6. Meminta persetujuan ibu dan keluarga untuk dilakukan tindakan

curretage dan puasa sampai tindakan curretage selesai.

VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN

1. Pukul 04.30 WIB melakukan penilaian keadaan umum pasien termasuk

tanda vital

2. Pukul 04.45 WIB memberitahu pasien dan keluarga tentang hasil

pemeriksaan bahwa kehamilan sudah tidak dapat dipertahankan lagi dan

harus dilakukan tindakan curretage

3. Pukul 05.00 WIB mengobservasi perdarahan pervaginam

4. Pukul 05.10 WIB menganjurkan ibu tetap melakukan bed rest total

5. Pukul 05.15 WIB melaksanakan advis dokter

a. Pasang infus RL 20 tetes per menit

b. Cefixime 100 mg 2x1 per oral

c. Metylergometrin 100 mg 3x1 per oral

d. Asam mefenamat 500 mg 2x1 per oral

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

64

e. Hematofit 500 mg 1x1 per oral

6. Pukul 05.20 WIB melakukan pemasangan infus RL 20 tetes per menit

7. Pukul 05.35 WIB meminta persetujuan ibu dan keluarga untuk dilakukan

tindakan curretage dan puasa sampai setelah tindakan curretage selesai.

VII. EVALUASI

Tanggal: 17 Februari 2014 Pukul: 07.35 WIB

1. Keadaan umum: baik

2. Kesadaran: apatis

3. Tanda-tanda Vital:

Tekanan Darah: 110/70 mmHg

Nadi: 80x/menit

Suhu: 36,50C

Respirasi: 24x/menit

4. Keluarga sudah mengerti atas penjelasan yang diberikan mengenai

keadaan ibu sekarang

5. Ibu masih mengeluarkan darah berupa stolsel

6. Ibu masih melakukan bed rest total

7. Advis dokter telah diberikan dan infus telah terpasang

8. Telah dilakukan curretage pada pukul 07.35 WIB untuk

mengeluarkan hasil konsepsi

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

65

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal: 17 Februari 2014 Pukul: 10.30 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules

2. Ibu mengatakan masih mengeluarkan flek-flek darah dengan jumlah

perdarahan ±10cc

O : Obyektif

1. Keadaan umum: baik

2. Kesadaran: composmentis

3. Vital sign

Tekanan Darah: 110/80 mmHg

Nadi: 80x/menit

Suhu: 360c

Respirasi: 24x/menit

4. Infus masih terpasang RL 20 tetes per menit

A : Assesment

Ny. R umur 20 tahun P0A1 dengan riwayat curretage perawatan hari

pertama

P : Planning

Tanggal: 17 Februari 2014

1. Pukul 10.40 WIB menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan

nutrisi dan mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

66

seperti nasi dan roti, selain itu juga menganjurkan mengkonsumsi

makanan tinggi protein seperti daging, telur maupun tahu.

Hasil: ibu sudah makan dan minum diet dari RS berupa nasi, lauk

dan sayur.

2. Pukul 10.45 WIB menganjurkan ibu untuk melakukan personal

hygiene dan vulva hygiene yaitu dengan cara menyibin ibu serta

mengajari ibu menjaga kebersihan daerah genetalia dengan cara

cebok dengan air bersih mulai dari depan ke belakang.

Hasil: ibu sudah disibin dan dijaga kebersihan vulva hygiene.

3. Pukul 11.00 WIB menganjurkan ibu untuk tetap bed rest total

dengan cara ibu istirahat total di tempat tidur.

Hasil: ibu bersedia tetap bed rest total di tempat tidur.

4. Pukul 11.05 WIB melaksanakan advis dokter untuk memberikan

obat kepada ibu:

a. Metylergometrin 100 mg 3x1 per oral

Hasil: ibu bersedia untuk meminum obat dari dokter.

5. Pukul 11.20 WIB memberi KIE tentang tablet Fe dengan tujuan

supaya ibu mengerti cara meminum tablet Fe, keuntungan dan

kerugian dari tablet Fe.

6. Pukul 11.40 WIB menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe

1x1 tablet pada malam hari pada pukul 19.00 WIB sesuai advis

bidan.

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

67

Hasil: ibu sudah mengerti tentang tablet Fe dan bersedia meminum

tablet Fe pada malam hari 1x1 tablet.

7. Pukul 11.50 WIB mengobservasi tetesan infus RL 20 tetes per menit.

Hasil: infus terpasang RL 20 tetes per menit.

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

68

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal: 18 Februari 2014 Pukul: 08.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan masih mengeluarkan flek-flek dari jalan lahirnya

tapi sedikit ±5cc

2. Ibu mengatakan perutnya sudah tidak terasa mules

3. Ibu mengatakan sudah meminum obat dari dokter sesuai anjuran.

O : Obyektif

1. Keadaan umum: baik

2. Kesadaran: composmentis

3. Vital Sign

Tekanan Darah : 110/90 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 360c

Respirasi : 22x/menit

4. Perdarahan pervaginam: masih keluar berupa flek-flek warna merah

kecokelatan

5. Infus RL 20 tetes per menit masih terpasang

A : Assesment

Ny. R umur 20 tahun P0A1 dengan riwayat curretage perawatan

hari ke- 2

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

69

P : Planning

Tanggal: 18 Februari 2014

1. Pukul 08.30 WIB memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan

Hasil:

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Vital sign:

Tekanan Darah : 110/90 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 360c

Respirasi : 22x/menit

2. Pukul 08.35 WIB melanjutkan terapi cefixime 100 mg per oral, asam

mefenamat 500 mg per oral, metylergometrin 100 mg per oral,

hemafort 500 mg per oral

3. Pukul 08.40 WIB membantu ibu dan keluarga untuk membantu

menjaga kebersihan diri dengan menyibin ibu dan membersihkan

daerah kemaluan setelah BAK dan BAB

4. Pukul 09.00 WIB menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi

kebutuhan nutrisi dan mengkonsumsi makanan yang mengandung

kerbohidrat seperti nasi dan roti, selain itu juga mengkonsumsi

makanan tinggi protein seperti daging, telur maupun tahu

Hasil: Ibu sudah makan dan minum diet dari RS

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

70

5. Pukul 09.35 WIB menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti

berbaring miring ke kanan/ ke kiri, ataupun duduk di tempat tidur.

Hasil: Ibu bersedia untuk berbaring miring ke kanan/ke kiri ataupun

duduk di tempat tidur.

6. Pukul 11.35 WIB mengobservasi keadaan umum dan vital sign

7. Pukul 11.45 WIB mengobservasi perdarahan pervaginam yang

berupa flek-flek darah.

Hasil:Terdapat pengeluaran pervaginam flek-flek darah berupa

cokelat sedikit dan ibu tidak merasakan nyeri pada perutnya.

8. Pukul 12.00 WIB melanjutkan terapi metylergometrin 100 mg 3x1

per oral.

Hasil: Infus RL 20 tetes per menit masih terpasang dan ibu sudah

mendapatkan metylergometrin 100 mg 3x1 per oral, ibu bersedia

untuk melanjutkan mengkonsumsi tablet Fe pada malam hari.

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

71

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal: 19 Februari 2014 Pukul: 07.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan flek-flek darah dari jalan

lahir

2. Ibu mengatakan perutnya sudah tidak mules lagi

3. Ibu mengatakan sudah minum obat yaitu tablet Fe pada malam hari

4. Ibu mengatakan sudah merasa tenang karena perdarahannya sudah

berhenti

5. Ibu mengatakan ingin pulang

O : Obyektif

1. Keadaan umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. Vital sign

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 360c

Respirasi : 22x/menit

4. Perdarahan pervaginam sudah tidak keluar

5. Infus masih terpasang RL 20 tetes per menit

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

72

A : Assesment

Ny. R umur 20 tahun P0A1 dengan riwayat curretage perawatan

hari ke-3.

P : Planning

Tanggal 19 februari 2014

1. Pukul 07.30 WIB memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan.

Hasil:

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Vital sign:

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu :360C

Respirasi : 24x/menit

2. Pukul 07.45 WIB melanjutkan terapi cefixime 100 mg 2x1 per oral,

asam mefenamat 500 mg 2x1 per oral, metyergometrin 100 mg 3x1

per oral, hemafort 500 mg 1x1 per oral

3. Pukul 08.00 WIB menganjurkan ibu untuk tetap makan-makanan

yang tinggi kalori dan tinggi protein.

Hasil: ibu bersedia makan-makanan yang tinggi kalori dan tinggi

protein.

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

73

4. Pukul 09.00 WIB melepas infus RL 20 tetes per menit sesuai advis

dokter.

Hasil: infus telah terlepas.

5. Pukul 10.00 WIB melakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn untuk

melakukan USG

Hasil: USG kondisi uterus kosong ( sudah tidak terdapat janin dan

sudah tidak ada kehamilan).

6. 11.10 WIB melanjutkan terapi metylergometrin 100 mg 3x1 per oral

dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe pada malam

hari.

Hasil: Ibu sudah meminum metylergometrin 100 mg 3x1 per oral

dan bersedia meminum tablet Fe pada malam hari.

7. 11.20 WIB ibu sudah diperbolehkan pulang dan kontrol seminggu

lagi.

Hasil: ibu pulang jam 11.30 WIB

.

\

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

74

DATA PERKEMBANGAN IV

Kunjungan Ulang di RS

Tanggal : 25 Februari 2014 Pukul: 08.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan seminggu yang lalu melakukan curretage

2. Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan flek-flek dari jalan

lahir

3. Ibu mengatakan perutnya sudah tidak mules lagi

4. Ibu mengatakan obatnya sudah diminum dan sudah habis

5. Ibu mengatakan makannya sudah banyak

O : Obyektif

1. Keadaan umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. Vital sign

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 84x/menit

Suhu : 36ºC

Respirasi : 22x/menit

4. Perdarahan pervaginam sudah tidak keluar

A : Assesment

Ny. R umur 20 tahun P0A1 dengan riwayat curretage

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

75

P : Planning

Tanggal: 25 Februari 2014

1. Pukul 08.15 WIB memberitahu ibu dan keluarga hasil

pemeriksaan

Hasil:

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Vital sign:

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 84x/menit

Suhu : 36ºC

Respirasi : 24x/menit

2. Pukul 08.20 WIB menganjurkan ibu untuk tetap makan-

makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein

Hasil: ibu bersedia makan-makanan yang tinggi kalori dan

tinggi protein.

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

76

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada antara

penatalaksanaan kasus dengan konsep yang telah diuraikan pada bab II, karena

penulis menggunakan manajemen kebidanan dengan tujuh langkah Varney, maka

pembahasan akan diuraikan langkah demi langkah sebagai berikut:

1. Pengkajian

Pengkajian dengan menggumpulkan data dasar yang merupakan data

awal dari manajemen kebidanan menurut Varney, dilaksanakan dengan

wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi kepustakaan dan studi

dokumentasi.

Menurut Sujiati (2009), ibu hamil dengan abortus insipien merupakan

suatu abortus yang tidak dapat dipertahankan lagi ditandai dengan pecahnya

selaput ketuban dan adanya pembukaan serviks. Pada keadaan ini didapatkan

juga nyeri perut bagian bawah atau nyeri kolik uterus yang hebat. Pada

pemeriksaan vagina memperlihatkan dilatasi ostium servik dengan bagian

kantong konsepsi menonjol.

Pada pengkajian Ny.R G1P0A0 umur 20 tahun dengan abortus

insipien diperoleh data subyektif dengan keluhan ibu mengatakan

mengeluarkan darah dari jalan lahir sejak tadi malam dan perut terasa

kenceng-kenceng serta nyeri dan data obyektif dilakukan pemeriksaan KU

ibu baik dan pemeriksaan dalam ada pembukaan serviks dan portio membuka

serta dilakukan PP test hasilnya positif (+). Jadi dalam pengkajian tidak

terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik di lapangan.

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

77

2. Interpretasi Data

Interpretasi data terdiri dari penentuan diagnosa, menentukan masalah

dan kebutuhan pada ibu hamil dengan abortus insipien. Pada kasus ini penulis

mendapatkan diagnosa kebidanan Ny.R umur 20 tahun G1P0A0 hamil 17

minggu dengan abortus insipien. Masalah yang ditemukan pada ibu hamil

Ny.R adalah ibu merasa cemas dengan kehamilannya. Kebutuhan yang

diberikan berupa dukungan mental terhadap ibu dan penjelasan tentang

abortus. Adapun yang mendasari penulis menentukan diagnosa kebidanan

tersebut adalah dari anamnesis, HPHT, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang.

Menurut Varney (2007), interpretasi data terdiri dari diagnosa

kebidanan data subyektif dan data obyektif, masalah dan kebutuhan. Masalah

pada ibu hamil dengan abortus insipien yaitu merasa cemas dengan

kehamilannya, sedangkan kebutuhan pada ibu hamil dengan abortus insipien

yaitu memberi dukungan moral dan memberi informasi tentang abortus

insipien (Saifuddin, 2002). Jadi pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan kenyataan di lahan praktik.

3. Diagnosa Potensial

Pada kasus ibu hamil dengan abortus insipien diagnosa potensial bila

perdarahan tetap berlanjut yaitu terjadi abortus inkomplit dan abortus komplit

(Manuaba, 2008). Pada dasarnya semua abortus insipien apabila prognosis

jelek artinya perdarahan tetap berlanjut maka akan potensial terjadi abortus

inkomplit dan abortus komplit. Namun pada kasus Ny.R G1P0A0 dengan

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

78

abortus insipien ini tidak terjadi diagnosa potensial karena sudah dilakukan

tindakan curretage.

4. Antisipasi

Pada Ny.R G1P0A0 umur 20 tahun dengan abortus insipien antisipasi

yang diberikan adalah pemberian terapi infus RL 20 tetes per menit, bed rest

total di tempat tidur, rencana curretage jam 07.35 WIB, serta meminta ibu

untuk puasa terlebih dahulu.

Menurut Wiknjosastro (2006), abortus insipien perlu antisipasi dengan

kolaborasi dr. Obsgyn untuk pemberian terapi: untuk tindakan segera yaitu

memasang infus garam fisiologik atau RL 20 tetes/menit, metil ergometrin

0,2 mg IM (dapat diulang sesudah 15 menit jika perlu) misoprostol 400 mcg

per oral (dapat diulang sesudah 4 jam jika perlu) serta motivasi berupa

dukungan kepada ibu.

Langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.

5. Perencanaan

Pada kasus Ny. R G1P0A0 umur 20 tahun dengan abortus insipien ini,

rencana tindakan yang akan diberikan adalah observasi keadaan umum,

tanda-tanda vital, observasi perdarahan dan kontraksi uterus, anjurkan ibu

istirahat di tempat tidur, beri penjelasan pada ibu dan keluarga tentang

pemeriksaan yang dilakukan, pasang infus RL, pemberian oksigen sesuai

kebutuhan.

Menurut Saifuddin (2002), rencana yang dapat dilakukan pada ibu

hamil dengan abortus insipien adalah sebagai berikut:

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

79

1) Lakukan penilaian keadaan umum pasien, termasuk tanda vital

2) Lakukan pemeriksaan tanda-tanda syok ( pucat, berkeringan banyak,

tekanan sistolik kurang dari 80 mmHg, nadi lebih dari 112 kali/menit )

3) Lakukan pemasangan infus berupa larutan garam fisiologik atau RL

4) Bila perdarahan:

a) Terus berlangsung: nilai kondisi janin (uji kehamilan/USG) lakukan

konfirnasi kemungkinan adanya penyebab lain (hamil ektopik atau

mola)

b) Lakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn untuk melakukan

tindakan selanjutnya berupa tindakan curretage

5) Lakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi ibu

6) Lakukan pencegahan infeksi dengan melakukan vulva hygiene.

Pada langkah ini terdapat kesenjangan yaitu tidak dilakukan penilaian

tanda-tanda syok.

6. Pelaksanaan/Implementasi

Pada kasus ini dilakukan secara menyeluruh dari apa yang sudah

direncanakan, yang terpenting dari penanganan abortus insipien adalah segera

dilakukan curretage supaya tidak terjadi abortus inkomplit atau abortus

komplit.

Menurut Hyre (2003), mengobservasi keadaan umum, vital sign,

pengeluaran pervaginam, dan kontraksi rahim, serta terapi. Anjurkan istirahat

tirah baring, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi. Dengan

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

80

demikian asuhan kebidanan yang telah diberikan sesuai dengan teori yang

ada, sehingga tidak terdapat kesenjangan teori dalam pemberian terapi.

7. Evaluasi

Hasil yang diharapkan dari asuhan kebidanan ibu hamil dengan

abortus insipien ini adalah KU ibu baik, perdarahan teratasi, rasa nyeri

teratasi (Wiknjosastro, 2006). Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 3

hari mulai tanggal 17-19 Februari 2014 pada ibu hamil Ny. R G1P0A0 umur

20 tahun hamil 17 minggu dengan abortus insipien di RS Panti Waluyo

Surakarta, maka hasil asuhan yang didapat yaitu keadaan umum ibu baik,

perdarahan pervaginam dapat teratasi dengan dilakukan curretage.

Demikian asuhan kebidanan yang telah diberikan dengan teori yang

ada, sehingga terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yaitu dalam

antisipasi dan perencanaan dan itu tidak membuat masalah.

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

81

BAB V

PENUTUP

Dalam bab terahir penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan

Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. R G1P0A0 Umur 20 Tahun dengan Abortus

Insipien di RS Panti Waluyo Surakarta” ini penulis dapat membuat kesimpulan

dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Pengkajian terhadap ibu hamil dengan abortus insipien dilakukan dengan

pengumpulan data subyektif yang diperoleh dari hasil wawancara dari

pasien dengan umur kehamilan 17 minggu keluhan keluar flek-flek dari

jalan lahirnya dan disertai mules. Data obyektif diperoleh dari

pemeriksaan flek yaitu pemeriksaan dalam dengan hasil ada pembukaan

serta data penunjang yang diperoleh dari pemeriksaan laboratorium.

2. Interpretasi data dilakukan dengan pengumpulan data secara teliti dan

akurat sehingga didapatkan diagnosa kebidanan Ny.R G1P0A0 umur 20

tahun hamil 17 minggu dengan abortus insipien. Masalah yang timbul

adalah kecemasan ibu terhadap kehamilannya kebutuhan yang diberikan

dukungan moral dan informasi tentang abortus insipien.

3. Diagnosa potensial pada ibu hamil dengan abortus insipien yaitu abortus

inkomplit dan abortus komplitus tidak terjadi karena telah dilakukan

penanganan secara intensif.

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

82

4. Tindakan segera yang dilakukan pada ibu hamil dengan abortus insipien

yaitu kolaborasi oleh dr obsgyn untuk pemberian terapi, infus RL 20 tetes

per menit, melakukan bed rest total di tempat tidur, rencana curretage,

dan meminta ibu untuk puasa terlebih dahulu.

5. Dalam menyusun suatu rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

abortus insipien dilakukan secara menyeluruh yaitu dengan memberitahu

pasien dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, memantau keadaan

umum dan vital sign, mengobservasi perdarahan pervaginam,

menganjurkan ibu istirahat total di tempat tidur.

6. Pelaksanaan asuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan abortus

insipien sesuai dengan rencana yang telah dibuat yaitu memberi

penjelasan pada ibu dan keluarga tentang pemeriksaan yang dilakukan,

memantau keadaan umum dan vital sign, perdarahan, anjurkan ibu

istirahat total di tempat tidur, serta melakukan tindakan curretage oleh dr

obsgyn.

7. Evaluasi dari asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny.R dengan abortus

insipien diperoleh hasil akhir perdarahan yang berupa flek-flek darah

sudah berhenti dan mules tidak terasa lagi, hasil USG kondisi uterus

kosong, setelah dilakukan perawatan selama 3 hari dan ibu pun sudah

tidak merasa cemas lagi.

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

83

8. Kesenjangan

Dalam kasus ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktik yaitu pada

perencanaan tidak dilakukan penilaian tanda-tanda syok.

9. Alternatif pemecahan masalah

Alternatif pemecahan masalah dalam kesenjangan pada kasus ini adalah

dengan memberikan penanganan sesuai teori dalam setiap kasus dan

meningkatkan pelayanan dalam memberikan asuhan kebidanan sehingga

tidak ada lagi kesenjangan antara teori dan praktik.

B. Saran

1. Bagi Rumah Sakit

Rumah sakit diharapkan untuk lebih meningkatkan pelayanan yang

maksimal dengan meningkatkan mutu pelayanan dengan pendekatan

manajemen kebidanan secara komperhensif, sehingga pasien merasa

senang dan nyaman terhadap pelayanan yang diberikan.

2. Bagi Pasien

Disarankan agar pasien dapat lebih memperhatikan pola aktivitas sehari-

hari dan tahu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Jika pasien

mengalami tanda-tanda bahaya kehamilan segera datang ke tenaga

kesehatan.

3. Bagi Pendidikan

Diharapkan pendidikan lebih banyak menambah sumber bacaan atau

reverensi tentang abortus insipien.

Page 93: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A.H. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi konsep dan

proses keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Cunningham, G.F. 2006. Williams Obstetrics. Jakarta: EGC.

Kriebs, J.M. 2010. Saku Asuhan Kebidanan Varney. Jakarta: EGC.

Krisnadi, S.R. 2005. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Obstetri. Jakarta: EGC.

Manuaba, I.B.G. 2008. Gawat Darurat Obstetri-Ginekologi dan Obstetri-

Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC.

Miratiningsih, R. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.S Dengan Abortus

Insipien di Bangsal Cattleya Ibu Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.

Karya Tulis Ilmiah. Akbid Kusuma Husada.

Mufdlilah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jogjakarta: Nuha

Medika Press.

Nugroho, T. 2012. Patologi Kebidanan. Jogjakarta: Nuha Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta.

Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Permenkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek

Bidan./http:www.gizika.depkes.go.id/wpcontent/upload/downloads/2012/

12/Permenkes-Bidan.pdf. diakses Tanggal 1 November 2013.

Perry, A.G. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP.

Pudiastuti, R. D. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal dan Patologi.

Jogjakarta: Nuha Medika.

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Rosa, M. 2008. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.M Dengan Abortus

Insipien di RS Ibu dan Anak Amanah Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Akbid Mitra Husada.

Page 94: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. R G1P0A0 · PDF filepervaginam, melakukan kuretase dengan pengosongan kandung kemih . 6 terlebih dahulu dan kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk

Rukiyah, Y. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Perpustakaan Nasional.

Saifuddin, A.B. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Rachmaningtyas. 2012. Kejadian Kematian Ibu Maternal.

http://www.sindonews.comdiakses Tanggal 15 November 2013.

.. 2012. Penyebab Angka Kematian Ibu di Indonesia.

http://www.tribunnews.com diakses Tanggal 11 November 2013.

Suharti, S. 2007. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. W dengan Abortus

Insipien di RS Triharsi Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Akbid Mambaul

Ullum.

Sujiatini. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Jogjakarta: Nuha Medika.

Sukarni, K, Margareth, ZH. 2013. Kehamilan Persalinan dan Nifas.Jogjakarta:

Nuha Medika.

Sulistyawati, A. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:

Salemba Medika.

Stoppard, M. 2009. Buku Panduan Lengkap Kehamilan dan Persalinan Modern.

Jogjakarta: Media abadi.

Varney, H. 2009. Varney Midwifery. Jakarta: EGC.