ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak),...

82

Click here to load reader

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak),...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA

NY.S G0P0A0 UMUR 23 TAHUN DENGAN MENORAGIA

DI RUMAH SAKIT UMUM ASSALAM

GEMOLONG SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Dyan Ratna Puspitasari

NIM B13012

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA

NY.S G0P0A0 UMUR 23 TAHUN DENGAN MENORAGIA

DI RUMAH SAKIT UMUM ASSALAM

GEMOLONG SRAGEN

Diajukan Oleh :

Dyan Ratna Puspitasari

NIM B13012

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal Juni 2016

Pembimbing

Arista Apriani, SST., M. Kes

NIK. 201188069

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA

NY.S G0P0A0 UMUR 23 TAHUN DENGAN MENORAGIA

DI RUMAH SAKIT UMUM ASSALAM

GEMOLONG SRAGEN

Diajukan Oleh :

Dyan Ratna Puspitasari

NIM B13012

Telah dipertahankan di depan dewan penguji

Program Studi Diploma III Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Pada tanggal Juli 2016

Penguji I Penguji II

Yunia Renny Andhikatias, SST., MPH Arista Apriani, SST., M. Kes

NIK 201188092 NIK. 201188069

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui

Ka.Prodi D III Kebidanan

Siti Nurjanah, SST., M.Keb

NIK. 201188093

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul ” Asuhan kebidanan gangguan reproduksi pada Ny. S

G0P0A0 Umur 23 Tahun dengan menoragia di RSU Assalam Gemolong

Sragen”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ns. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., M.Kes, selaku Ketua STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Ibu Siti Nurjanah, SST, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Kusuma Husada Surakarta dan selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada

penulis.

3. Ibu Arista Apriani, SST., M. Kes selaku Pembimbing yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah

ini.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

4. dr. Wiwiek Irawati M.Kes Direktur RSU Assalam Gemolong Sragen yang

telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas

segala bantuan yang telah diberikan.

6. Ny. S yang telah bersedia menjadi subjek studi kasus dalam penulisan Karya

Tulis Ilmiah ini.

7. Semua teman-teman angkatan 2013 yang telah membantu dalam penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi

kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Juni 2016

Penulis

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016

Dyan Ratna Puspitasari

B13012

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S

G0P0A0 UMUR 23 TAHUN DENGAN MENORAGIA

DI RUMAH SAKIT UMUM ASSALAM

GEMOLONG SRAGEN

xi + 69 halaman + 13 lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Data di beberapa Negara menyebutkan bahwa 18 juta

penduduk perempuan usia 30-35 tahun dilaporkan pernah mengalami haid yang

berlebih yang berlebih dan dari jumlah tersebut 10% termasuk dalam kategori

menoragia. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 27

Oktober 2015 di RSU Assalam Gemolong Sragen, didapatkan data jumlah kasus

gangguan reproduksi pada tanggal 10 Oktober 2014 sampai 27 Oktober 2015

berjumlah 51 orang, terdiri dari oligomenor sebanyak 5 orang (09%), dismninore

sebanyak 2 orang (03%), vaginitis sebanyak 3 orang (05%), keputihan sebanyak 8

orang (15%), endometriosis sebanyak 4 orang (07%), amenorhoe sebanyak 17

orang (33%) dan menoragia sebanyak 12 orang (23%).

Tujuan : Penulis mampu mempelajari, memahami dan menerapkan asuhan

kebidanan gangguan reproduksi dengan menoragia menggunakan manajemen

kebidanan menurut 7 langkah varney

Metode Penelitian : Jenis laporan ini menggunakan metode deskriptif

observasional dengan pendekatan studi kasus dilaksanakan di RSU Assalam

Gemolong Sragen dengan Subyek kasus Ny. S umur 23 tahun dengan menoragia

dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 - Juni 2016. Instrumen yang digunakan

untuk mendapatkan data adalah format asuhan kebidanan gangguan reproduksi

dengan 7 langkah Varney dan data perkembangan menggunakan SOAP. Data

primer meliputi pemeriksaan fisik, wawancara, observasi dan data sekunder

meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan

Hasil Studi Kasus : Ibu mengatakan sudah sudah tidak pusing dan sudah tidak

mengeluarkan darah lagi. Keadan umum : baik, Kesadaran : composmentis,

tekanan darah 120/80 mmHg , respirasi 22x/menit, nadi 80 x/menit , suhu 36,50 C,

PPV : darah (-), tidak ada

Kesimpulan : setelah dilakukan asuhan kebidanan gangguan reproduksi pada

Ny. S G0P0A0 Umur 23 Tahun dengan menoragia di RSU Assalam Gemolong

Sragen selama 10 hari pada data subjektif yaitu belum pernah menggunakan alat

kontrasepsi apapun, tidak ada riwayat penyakit keluarga, porsi makan sedang,

tidak sering ganti pembalut dimalam hari, tidak dilakukan pemeriksaan IMS.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, gangguan reproduksi, menoragia

Kepustakaan : 25 literatur (tahun 2007 – 2013)

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

MOTTO

1. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan (QS: Al-

Insyiroh: 6)

2. Jangan takut pada masa depan dan jangan pernah menangis untuk masa lalu.

3. Orang yang paling sabar diantara kamu adalah orang yang memaafkan

kesalahan orang lain padahal dia berkuasa untuk membalasnya.

4. Janganlah kamu merasa lemah dan jangan pula bersedih hati.

5. Pelajari apapun yang anda bisa, kapanpun, dan dari siapapun. Di sanalah nanti

akan tiba waktunya anda mendapat sesuatu yang menyenangkan (Sarah

Caldwell)

PERSEMBAHAN

1. Sujud syukur kepada Allah SWT

melimpahkan rahmad dan hidayahNya

sehigga KTI ini bisa terselesaikan

2. Trima kasih Bapak dan Ibu atas sayang,

dukungan, kesabaran dan untaian do’a yang

senantiasa mengiring langkahku sungguh

tidak ada kata-kata yang lebih mudah dan

lebih pantas terucap untuk membalas semua

kasih sayangmu.

3. Sahabatku terima kasih atas semangat dan

dukungan yang telah diberikan selama ini.

4. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2013,

semangat…!!!!

5. Almamater tercinta

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Dyan Ratna Puspitasari

Tempat / Tanggal Lahir : Sukoharjo, 3 Agustus 1995

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Baki Tebon RT 03 RW V Baki, Sukoharjo

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. MIN Baki Sukoharjo Lulus tahun 2007

2. SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Lulus tahun 2010

3. SMK Batik 2 Surakarta Lulus tahun 2013

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2013

DAFTAR ISI

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

INTISARI ....................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

CURRICULUM VITAE ............................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Studi Kasus ...................................................................... 3

D. Manfaat Studis Kasus .................................................................. 4

E. Keaslian Studi Kasus .................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis ................................................................................. 7

1. Kesehatan Reproduksi ........................................................... 7

2. Menstruasi ............................................................................. 9

3. Menoragia ............................................................................ 13

B. Teori Manajemen Kebidanan ....................................................... 17

C. Landasan Hukum ........................................................................ 36

BAB III METODOLOGI

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

A. Jenis Studi Kasus ........................................................................ 38

B. Lokasi Studi Kasus ...................................................................... 38

C. Subjek Studi Kasus ..................................................................... 38

D. Waktu Studi Kasus ...................................................................... 39

E. Instrumen Studis Kasus ............................................................... 39

F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 39

G. Alat dan Bahan yang digunakan ................................................. 42

H. Jadwal Studi Kasus ..................................................................... 43

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan kasus ............................................................................. 44

B. Pembahasan ................................................................................. 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 67

B. Saran ............................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Ijin Pengambilan Data

Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan pengambilan Data Awal

Lampiran 4. Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Lembar Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 7. Lembar persetujuan Responden

Lampiran 8. Format Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

Lampiran 9. SAP dan Leaflet Gizi Seimbang

Lampiran 10. SAP dan Leaflet Personal Hygiene

Lampiran 11. SAP dan Leaflet Menoragia

Lampiran 12. Lembar Observasi

Lampiran 13. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

BAB I

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan yang berhubungan dengan haid seringkali membuat kita,

para wanita, cemas. Apakah haid kita normal, perlu pengobatan, atau bahkan

merupakan masalah serius yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Untuk

mengobati kecemasan ini, kita perlu sedikit mengenal seluk-beluk gangguan

yang berhubungan dengan haid, atau tepatnya pendarahan pervaginam lainnya

yang mungkin sedang kita alami. Dalam siklus menstruasi terdapat lima

gangguan menstruasi (haid) yang paling sering muncul, yaitu oligomenore

(jangka waktu haid terlalu lama), polimenore (terlalu sering haid),

hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu

sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari, 2011).

Ada dua penyebab utama gangguan menstruasi (haid). Pertama,

kelainan organ seperti mioma, kanker atau polip. Kedua, kelainan hormonal

(faktor ketidakseimbangan hormon, yaitu terjadinya peningkatan sekresi

hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi uterus yang

berlebihan). Dari kelima gangguan menstruasi (haid) diatas, ada yang

berbahaya ada yang tidak berbahaya (Wulandari, 2011).

Data di beberapa Negara menyebutkan bahwa 18 juta penduduk

perempuan usia 30-35 tahun dilaporkan pernah mengalami haid yang berlebih

yang berlebih dan dari jumlah tersebut 10% termasuk dalam kategori

menoragia (Prawirohardjo, 2011).

Cakir et al dalam Pradyptasari (2013), penelitiannya gangguan

menstruasi dengan prevalensi terbesar yaitu Dismenorea sebesar (89,5%),

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

diikuti ketidakteraturan menstruasi (31,2%), serta perpanjangan durasi

menstruasi (5,3%). Pada pengkajian terhadap penelitian-penelitian lain

didapatkan prevalensi dismenorea bervariasi antara 15,8-89,5%, dengan

prevalensi tertinggi pada remaja. Mengenai gangguan lainnya, dari Wroclaw

Medical University dalam Pradyptasari (2013), mendapatkan prevalensi

amenorea primer sebanyak 5,3%, amenorea sekunder 18,4%, oligomenorea

50%, polimenorea 10,5%, dan gangguan campuran sebanyak 15,8%. Dalam

penelitian Yassin (2012) dalam Pradyptasari (2013) di Alexandria, persentasi

remaja putri yang mengalami polimenorea adalah 6,8%, oligomenorea adalah

8,4%, menoragia adalah 2,5% dan hipomenorea adalah 12,4%.

Kemampuan yang perlu dimiliki bidan agar dapat berperan dalam

mengatasi masalah gangguan reproduksi yaitu dengan memahami masalah

gangguan reproduksi, memberikan penyuluhan yang tepat dan meyakinkan

perempuan dan dapat melakukan anamnesis tentang gangguan reproduksi

(Romauli dan Vindari, 2012).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 27

Oktober 2015 di RSU Assalam Gemolong Sragen, didapatkan data jumlah

kasus gangguan reproduksi pada tanggal 10 Oktober 2014 sampai 27 Oktober

2015 berjumlah 51 orang, terdiri dari oligomenor sebanyak 5 orang (09%),

dismninore sebanyak 2 orang (03%), vaginitis sebanyak 3 orang (05%),

keputihan sebanyak 8 orang (15%), endometriosis sebanyak 4 orang (07%),

amenorhoe sebanyak 17 orang (33%) dan menoragia sebanyak 12 orang

(23%).

Berdasarkan data diatas, angka kejadian menoragia menempati urutan

ke-2, maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dengan judul

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

“Asuhan kebidanan gangguan reproduksi pada Ny. S G0P0A0 Umur 23 Tahun

dengan menoragia di RSU Assalam Gemolong Sragen“.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat merumuskan masalah sebagai

berikut “Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan gangguan reproduksi

pada Ny. S Umur 23 Tahun dengan menoragia di RSU Assalam Gemolong

Sragen dengan menggunakan manajemen 7 langkah Varney?”.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Penulis mampu mempelajari, memahami dan menerapkan asuhan

kebidanan gangguan reproduksi dengan menoragia menggunakan

manajemen kebidanan menurut 7 langkah varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu :

1) Melakukan pengkajian pada Ny. S G0P0A0 umur 23 tahun dengan

menoragia di RSU Assalam Gemolong Sragen.

2) Menginterpretasikan data meliputi diagnosa kebidanan masalah dan

kebutuhan pada Ny. S G0P0A0 umur 23 tahun dengan menoragia di

RSU Assalam Gemolong Sragen.

3) Mampu merumuskan diagnosa potensial pada Ny. S G0P0A0 umur 23

tahun dengan menoragia di RSU Assalam Gemolong Sragen.

4) Mampu mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan tindakan

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

segera, kalaborasi dengan tenaga kesehatan lain secara rujukan pada

Ny. S G0P0A0 umur 23 tahun dengan menoragia di RSU Assalam

Gemolong Sragen.

5) Menyusun rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh pada Ny. S

G0P0A0 umur 23 tahun dengan menoragia di RSU Assalam

Gemolong Sragen.

6) Melaksanakan tindakan pada Ny. S G0P0A0 umur 23 tahun di RSU

Assalam Gemolong Sragen.

7) Mengevalusi pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. S G0P0A0

umur 23 tahun dengan menoragia di RSU Assalam Gemolong

Sragen.

b. Menggali kesenjangan antara teori dan praktek dalam melaksanakan

asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. S G0P0A0 umur 23 tahun

dengan menoragia di RSU Assalam Gemolong Sragen.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

Memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan asuhan

kebidanan pada kasus gangguan reproduksi dengan menoragia.

2. Bagi Profesi

Sebagai bahan masukkan atau informasi bagi pelayanan kebidanan dalam

meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dan mengembangkan asuhan

kebidanan pada kasus gangguan reproduksi dengan menoragia.

3. Bagi Instansi Rumah Sakit

Hasil kasus studi ini dapat dimanfaatkan sebagai tolak ukur dalam

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standar asuhan kebidanan

pada kasus gangguan reproduksi dengan menoragia di RSU Assalam

Gemolong Sragen.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menambah pengetahuan atau referensi bacaan untuk institusi

pendidikan, terutama tentang asuhan kebidanan dalam penanganan

menoragia di RSU Assalam Gemolong Sragen.

E. Keaslian Studi Kasus

Keaslian dari Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan

Gangguan Reproduksi Pada Ny.X Dengan Menoragia” sudah pernah

dilakukan penelitian oleh :

1. Wulandari R (2013) dengan judul “Asuhan Kebidanan Gangguan

Reproduksi pada Ny.I umur 27 tahun dengan menoragia di RSUD

Karanganyar”. Hasil studi telah menggunakan manajemen Asuhan

Kebidanan dalam mengatasi masalah menoragia dengan cara memberikan

terapi Amoxillin 500 mg 3x1 tablet/hari, Kalnex 500 mg 3x1 tablet/hari,

Asam Mefenamat 500 mg 3x1 tablet/hari. Setelah 4 hari perawatan

keadaan Ibu sudah membaik, perdarahan berhenti, dan boleh pulang.

2. Handayani, T.N (2014) dengan “Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

pada Ny. R P2A0 Umur 29 tahun Dengan Menoragia di RSU Assalam

Gemolong Sragen. Metode yang digunakan adalah metode diskriptif. Hasil

Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama tiga hari didapatkan hasil

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

keadaan umum baik, kesadaran composmentis, vital sign dalam batas

normal, pengeluaran pervaginam sudah berhenti, tidak terjadi infeksi pada

daerah vagina dan ibu bisa melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik

serta menoragia teratasi.

Persamaan studi kasus ini terletak pada terapi yang diberikan, sedangkan

perbedaan studi kasus ini terletak pada judul, subyek, waktu, dan lokasi

pengambilan kasus.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

A. Teori Medis

1. Kesehatan reproduksi

a. Pengertian

Istilah reproduksi berasal dari re yang artinya kembali dan kata

produksi yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah

reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam

menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Kesehatan

reproduksi adalah sebagai hasil akhir keadaan sehat sejahtera secara

fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebars dari penyakit atau

kecacatan dalam segala hal yang terkait dengan sistem fungsi serta

proses reproduksi (ICPD 1994 dalam Yanti, 2011)

b. Gangguan dan Masalah Gangguan Reproduksi

Wanita dalam kehidupannya tidak luput dari adanya siklus haid normal

yang terjadi secara periodik. Masalah gangguan pada gangguan

reproduksi, yaitu:

1) Infetilitas

Infertilitas adalah suatu keadaan dimana seseorang wanita

tidak mempunyai kemampuan untuk mengandung sampai

melahirkan bayi hidup setelah setahun melakukan hubungan

seksual yang teratur dan tidak menggunakan alat kontrasepsi

apapun setelah memutuskan untuk mempuyai anak

(Noviana dan Wilujeng, 2014).

2) Infeksi Menular Seksual (IMS)

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah salah satu masalah

kesehatan, sosial dan ekonomi yang terjadi di banyak negara dan

merupakan salah satu jalan masuknya HIV. Infeksi Menular

Seksual (IMS) memberikan pengaruh besar dalam pengendalian

HIV AIDS (Noviana dan Wilujeng, 2014).

3) Gangguan menstruasi

Menurut Varney (2007), gangguan menstruasi terdiri dari :

a) Amenore

Merupakan perubahan umum yang terjadi pada beberapa titik

dalam sebagian besar siklus menstruasi wanita dewasa.

b) Dismenorhoe

Menstruasi yang sangat menyakitkan, terutama terjadi pada perut

bagian bawah dan punggung serta biasanya terasa seperti kram.

c) Menoragia

Merupakan salah satu dari beberapa keadaan menstruasi yang

pada awalnya pada perdarahan uterus difungsional.

d) Metroragia

Apabila menstruasi terjadi dengan interval tidak teratur, atau jika

terdapat insiden bercak darah atau perdarahan diantara

menstruasi.

e) Oligomenore

Aliran menstruasi yang tidak sering atau hanya sedikit.

f) Sindrom pramenstruasi

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

Perubahan siklik fisik, fisiologi, dan perilaku yang mencerminkan

saat siklus menstruasi terjadi hampir pada semua wanita beberapa

waktu antara menarche dan menopause.

2. Menstruasi

a. Pengertian

Menstruasi adalah perdarahan uterus yang terjadi secara siklik dan

dialami oleh sebagian besar wanita usia reproduktif (Norwitz dan

Schorge, 2008).

b. Siklus Menstruasi

Menurut Proverawati dan Misaroh (2009), siklus menstruasi terdiri

dari 4 fase, yaitu:

1) Fase menstruasi, yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang

tidak dibuahi bersamaan dngan dinding endometrium yang robek.

Dapat diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormon

estrogen dan progesteron sehingga kandungan hormon dalam darah

menjadi tidak ada.

2) Fase proliferasi/fase folikuler ditandai dengan menurunnya

hormon progesteron sehingga memicu kelenjar hipofisis untuk

mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta

dapat membuat hormon estrogen diproduksi kembali. Sel folikel

berkembang menjadi folikel de graff yang masak dan

menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH

dan hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekresi FSH tetapi dapat

memperbaiki dinding endometrium yang robek.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

3) Fase ovulasi/fase luteal, ditandai dengan sekresi LH yang memacu

matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mesntruasi 1. Sel

ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel akan

mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum

berfungsi untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi

untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan

pembuluh darah.

4) Fase pasca ovulasi atau fase sekresi ditandai dengan corpus luteum

yang mengecil dan menghilang dan berubah mejadi corpus

albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormon

estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensrekresikan

FSH dan LH. Terhentinya sekresi progesteron maka penebalan

dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan

endometrium mengering dan robek dan terjadilah menstruasi.

c. Gangguan dan masalah menstruasi

1) Kelainan siklus menstruasi meliputi:

a) Polimenore atau epimenoragia

Polimenore atau epimenoragia yaitu siklus menstruasi yang

lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21 hari, sedangkan

jumlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari biasa

(Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

b) Oligomenore

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

Oligomenore adalah siklus menstruasi memanjang lebih dari 35

har, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama.

c) Amenore

Amenore adalah keadaan tidak datang menstruasi selama tiga

bulan berturut-turut.

2) Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya menstruasi

Menurut Kumalasari dan Andhyantoro (2012), Kelainan dalam

banyaknya darah dan lamanya menstruasi, yaitu:

a) Hipermenore atau menoragia

Hipermenore adalah perdarahan menstruasi lebih banyak dari

normal (lebih dari 80 ml) atau lebih dari normal (lebih dari 8

hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi.

b) Hipomenore

Hipomenore adalah perdarahan menstruasi yang lebih pendek

dan atau lebih kurang dari biasa

3) Perdarahan di luar haid

Mentroragia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada

hubungannya dengan haid. Pada metroragia haid terjadi dalam

waktu yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih

sedikit

4) Gangguan lain yang ada hubungannya dengan menstruasi

a) Pre Menstrual Syndrome (PMS)

Pre Menstrual Syndrome (PMS) adalah ketegangan sebelum

menstruasi bahkan sampai menstruasi berlangsung. Terjadi

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

karena ketidak seimbangan hormon estrogen dan progesteron

menjelang menstruasi (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

b) Mastodinia atau Mastalgia

Mastodinia atau Mastalgia adalah rasa tegang pada payudara

menjelang menstruasi.

c) Dismenorea

Dismenorea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim

dan terjadi selama menstruasi (Nugroho dan utama, 2014)

d. Penyebab gangguan menstruasi

Menurut Proverawati dan Misaroh (2009), penyebab gangguan

menstruasi, yaitu:

1) Fungsi hormon terganggu

Menstruasi terkait erat dengan sistem hormon yang diatur oleh otak,

tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan mengirim

sinyal ke indung telur untuk memproduksi sel telur. Bila sistem

pengaturan ini terganggu, otomatis siklus menstruasi akan

terganggu.

2) Kelainan sistemik

Keadaan seseorang yang tubuhnya sangat gemuk atau kurus. Hal ini

bisa mempengaruhi siklus menstruasi karena sistem metabolisme di

dalam tubuhnya tak bekerja dengan baik atau menderita penyakit

diabetes juga akan mempengaruhi sistem metabolisme sehingga

siklus menstruasi tidak teratur.

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

3) Stress

Stress akan mengganggu sistem metabolisme di dalam tubuh karena

stress tubuh jadi mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan

sakit-sakitan, sehingga metabolismenya terganggu.

4) Kelenjar gondok

Terganggunya fungsi kelenjar gondok/tiroid juga bisa menjadi

penyebab tak teraturnya siklus menstruasi. Gangguan bisa berupa

produksi kelenjar gondok yang terlalu tinggi (hipertiroid) maupun

terlalu rendah (hipotiroid) sehingga sistem hormonal tubuh ikut

terganggu

5) Hormon prolaktin berlebihan

Produksi hormon prolaktin ini sering kali membuat menstruasi tak

kunjung datang karena memang hormon ini menekan tingkat

kesuburan.

3. Menoragia

a. Pengertian

Menoragia adalah terjadinya perdarahan bersamaan dengan saat

menstruasi dengan jumlah banyak dapat disertai dengan gumpalan

bahkan saat mengeluarkan gumpalannya disertai rasa sakit atau

dismenorea. Jumlah perdarahannya melebihi 80 cc (Manuaba, 2008).

Menoragia adalah perdarahan uterus memanjang (>7 hari) dan

berat (> 80 mL) yang terjadi dengan interval teratur

(Norwitz dan Schorge, 2008).

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

b. Etiologi

Penyebab menoragia terletak pada kondisi dalam uterus.

Hemostatis di endometrium pada siklus haid berhubungan erat dengan

platelet dan fibtrin. Formasi trobin akan membentuk plug dan

selanjutnya diikuti vasokontriksi sehingga terjadi hemostatis.

Gangguan anatomi juga akan menyebabkan menoragia termasuk

diantaranya mioma uteri, polip dan hiperplasia endometrium

(Prawirohardjo, 2011)

Menurut Nugroho (2010), menoragia dapat disebabkan oleh

hipoplasia, astenia, selama dan sesudah menderita penyakit, mioma

uteri, endometrium dan infeksi rahim.

c. Patofisiologi

Patofisiologi adanya mioma uteri dengan permukaan

endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kotraktilias yang

terganggu, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada

waktu haid (Wulandari, 2013).

Pengkajian riwayat kesehatan yang menyeluruh akan membantu

dalam menentukan apakah seorang wanita mengalami aliran darah

menstruasi yang normal atau tidak. Namun dalam menentukan apakah

perdarahan tersebut merupakan perdarahan yang berlebihan atau bukan.

Jumlah kehilangan darah yang dipertimbangkan normal selama

menstruasi adalah sekitar 30 cc (Varney, 2007).

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

d. Tanda dan Gejala

Menurtu Prawirohardjo (2011), secara klinis menoragia

didefinisikan dengan total jumlah darah haid lebih dari 80 ml per siklus

dan durasi haid lebih lama dari 7 hari. Sulit menentukan jumlah darah

haid secara tepat. Oleh karena itu bisa disebutkan bahwa bila ganti

pembalut 2 – 5 kali per hari menunjukkan jumlah darah haid normal.

Menoragia bila ganti pembalut lebih dari 6 kali per hari.

e. Diagnosis

Menurut Norwitz dan Schorge (2008), diagnosis menoragia, yaitu

1) Usia pasien merupakan faktor paling penting dalam evaluasi

2) Penyingkiran kemungkinan adanya komplikasi terkait kehamilan

harus merupakan prioritas utama untuk semua wanita usia subur.

3) Daftar obat yang lengkap sangat penting untuk menyingkirkan

kemungkinan obat-obatan yang dikonsumsi telah mengganggu pola

menstruasi normal.

4) Temuan-temuan fisis non ginekologi (tiromegali, hepatomegali)

dapat menunjukkan kemungkinan adanya kelainan sistemik yang

mendasari perdarahan. Perdarahan genitourinaria (infeksi saluran

kemih) atau gastrointestinal (hemoroid) seringkali diinterpretasikan

secara salah oleh pasien sebagai perdarahan pervaginam.

5) Pemeriksaan panggul dapat mengungkapkan kelainan struktural

yang jelas (polip serviks) tetapi seringkali diperlukan evaluasi

tambahan lainnya.

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

6) Pengukuran konsentrasi hemoglobin serum, kadar zat besi dan

kadar feritin merupakan indikator-indikator objektif mengenai

kuantias dan durashi hilannya darah selama menstruasi. Tes

laboratorisum tambahan (hormon penstimulasi tiroid (TSH), profil

koagulasi) mungkin diindikasikan.

7) Kalender menstruasi akan bermanfaat dalam menentukan jumlah,

frekuensi dan durasi perdarahan secara akurat.

8) Ovulasi dapat dinilai dengan anamnesis seksama dan jika

diperlukan dengan menggunakan perangkat prediksi ovulasi

9) Evaluasi lebih lanjut terhadap uterus dapat dicapai pada wanita yang

tidak hamil dengan melakukan biopsi endometrium atau

histeroskopi. USG pelvis juga dapat diindikasikan jika penyebab

perdarahan tidak dapat dikonfirmasikan.

e. Pemeriksaan Penunjang

Menurut Norwitz dan Schorge (2008), tes laboratorium biopsi

endometrium atau histeroskopi. USG pelvis juga dapat diindikasikan

jika penyebab perdarahan tidak dapat dikonfirmasikan.

f. Penatalaksanaan

Menurut Varney (2007), penanganan menoragia dengan pendekatan

farmakologis, yaitu:

1) Berikan progestin agonis gonadropin-releasing hormon (GnRH),

OAINS dan danasol selam 3 – 6 bulan diberikan sebanyak 10 mg

per 2 oral 2 kali sehari.

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

2) Pemberian terapi

a) Medroksiprogesteron asetat 10 mg per oral 1 x sehari selama 10

hari

b) Norethindrone 5 mg per oral 2 x sehari selama 10 hari.

c) Bagi individu yang mengalami kesulitan dengan jadwal pil

harian depot medrosiprogesteron asetat (DMPA) 10 mg IM

untuk mengurangi aliran menstruasi.

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian manajemen kebidanan

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah. Penemuan-penemuan, keterampilan

dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu

keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 2007).

2. Proses Manajemen Kebidanan

Dalam penyusunan studi kasus ini penulis mengacu pada pola pikir

Varney karena metode dan pendekatannya sistematik dan analitik sehingga

memudahkan dalam pengarahan pemecahan masalah terhadap klien.

Proses menurut Hellen Varney ada 7 langkah dimulai dari pengumpulan

data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut adalah

sebagai berikut:

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

Langkah 1 : Pengkajian Data

Pengkajian adalah langkah pertama yang dipakai dalam menerapkan

asuhan kebidanan pada pasien dan merupakan suatu proses sistematis

dalam pengumpulan data-data (Nursalam, 2008).

1) Data Subyektif

Data subyektif adalah data yang didapat dari sebagai suatu pendapat

terhadap suatu situasi dan kejadian (Nursalam, 2008).

a) Identitas klien dan suami

Menurut Nursalam (2008), terdiri dari :

(1) Nama

Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap, untuk menghindari

adanya kekeliruan atau untuk membedakan dengan klien atau

pasien lainnya.

(2) Umur

Untuk mengetahui apakah pasien termasuk resiko tinggi. Pada

kasus usia 30 – 55 tahun mengalami haid yang berlebih dan

dari jumlah tersebut 10% termasuk dalam kategori menoragia.

(3) Suku/bangsa

Untuk mengetahui fakor bawaan atau ras.

(4) Agama

Untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang

dianutnya dan mengenali hal-hal yang berkaitan dengan

masalah asuhan yang diberikan.

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

(5) Pendidikan

Untuk mengetahui tingkat intelektual karena tingkat pendidikan

mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang.

(6) Pekerjaan

Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan status ekonomi

klien dan apakah pekerjaan ibu / suami dapat mempengaruhi

kesehatan klien atau tidak.

(7) Alamat

Untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah

lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta memudahkan

dalam melakukan kunjungan rumah.

b) Keluhan Utama

Keluhan utama adalah mengetahui keluhan yang dirasakan saat

pemeriksaan. Pada kasus menoragia pasien mengeluh perdarahan

uterus memanjang (>7 hari) dan berat (>80 mL) yang terjadi

dengan interval teratur (Norwitz dan Schorge, 2008).

c) Riwayat Menstruasi

Untuk menggali pengetahuan klien terhadap setiap pelah

perdarahan yang serupa atau kondisis ginekologis mayor yang

dialami oleh ibu. Pada kasus menoragia perdarahan memanjang

(>7 hari) dengan interval teratur (Norwitz dan Schorge, 2008).

Ganti pembalut 3 – 4 pembalut atau tampon sudah penuh selama 4

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

jam. Bidan harus menyelidiki lama, warna dan karakter menstruasi

yang muncul terutama jika terjadi gumpalan darah (Varney, 2007).

d) Riwayat Perkawinan

Untuk mengetahui berapa kali menikah, status menikah syah atau

tidak (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

e) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

Riwayat kehamilan untuk mengetahui keluhan saat hamil, periksa

ANC kemana, mendapatkan apa saja selama periksa hamil.

Riwayat pesalinan untuk mengetahui melahirkan dimana, berapa

BB dan PB, bayi lahir normal dan langsung menangis atau tidak.

Riwayat nifas untuk mengetahui masa nifas normal ataukah

disertai komplikasi, lama nifas berapa hari, ibu memberikan ASI

Eksklusif atau tidak (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

f) Riwayat Keluarga Berencana

Data ini mengkaji apakah pasien pernah ikut KB dengan

kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama

menggunakan kontrasepsi (Ambarwati dan Wulandari 2010). Pada

kasus menoragia biasanya pemakaian alat kontrasepsi AKDR,

kontrasepsi oral (Varney, 2007).

g) Riwayat Penyakit

1) Riwayat Penyakit sekarang

Untuk mengetahui kemungkinan penyakit yang diderita pada

saat ini yang ada hubungannya dengan menoragia

(Anggraini, 2010).

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

2) Riwayat penyakit keluarga

Untuk mengetahui penyakit yang diderita keluarga klien

misalnya penyakit menular, menurun dan menahun yaitu TBC,

DM, jantung maupun penyakit ginekologi lain seperti kusta,

tumor dan sebagainya (Prihardjo, 2007).

3) Riwayat kesehatan yang lalu

Diperlukan untuk mengetahui kemungkian adanya riwayat atau

penyakit akut, kronis seperti jantung, DM, hipertensi dan asma

(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada kasus menoragia perlu

dikaji riwayat perdarahan sebelumnya (Varney, 2007).

4) Riwayat kesehatan keluarga

Merupakan sumber data subyektif tentang status kesehatan

pasien yang memberikan gambaran tentang masalah kesehatan

aktual maupun potensial (Prihardjo, 2007). Pada kasus

menoragia bidan seharusnya menentukan apakah ada saudara

terdekat yang mengalami riwayat kelainan hematologi, terutama

yang berhubungan dengan adanya penggumpalan darah

(Varney, 2007)

h) Pola Kebiasaan Sehari-hari

(1) Pola Nutrisi

Menggambarkan tentang pola makan dan minum, frekuensi,

banyaknya, jenis makanan dan makanan pantangan

(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada kasus menoragia

perlu dikaji terutama nutrisi yang berlebih (Varney, 2007).

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

(2) Pola Eliminasi

Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan buang

air besar meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi dan bau serta

kebiasaan buang air kecil meliputi frekuensi, warna dan

jumlah (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(3) Istirahat

Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa jam

pasien tidur misalnya membaca, mendengarkan musik,

kebiasaan mengkonsumsi obat tidur, kebiasaan tidur siang,

penggunaan waktu luang (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(4) Pola Aktivitas

Menggambarkan pola aktivitas pasien sehari-hari. Pada pola

ini perlu dikaji pengaruh aktivitas terhadap kesehatan

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(5) Personal Hygiene

Dikaji untuk mengetahui mandisetiap hari berapa kali, gosok

gigi berapa kali, ganti pakaian berapa kali. Pada kasus

menoragia perlu sering mengganti pembalut pada saat malam

hari (Ambarwati dan Wulandari, 2010)

(6) Kehidupan Seksual

Untuk mengkaji frekuensi dan posisi dalam berhubungan dan

apakah ada keluhan atau tidak (Susilawati, 2008). Pada kasus

menoragia perlu dikaji IMS dan praktik seksual

(Varney, 2007)

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

i) Data Psikologis

Untuk mengetahui psikologis ibu sedih, takut, cemas, menerima

ata menolak kondisinya, bagaimana hubungan ibu dengan suami,

keluarga dan tetangga. Pada kasus menoragia faktor psikososial,

stress (Varney, 2007).

2) Data Obyektif

Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur oleh

perawat (Nursalam, 2009). Adapun data obyektif meliputi :

a) Status Generalis

(1) Keadaan Umum

Keadaan umum pasien diamati mulai saat pertama kali

bertemu dengan pasien, dilanjutkan mengukur tanda-tanda

vital (Prihardjo, 2007). Keadaan Baik jika pasien

memperlihatkan respons yang baik terhadap lingkungan dan

orang lain, serta secara fisik tidak mengalami ketergantungan

dalam berjalan. Lemah jika pasien dimasukka dalam kriteria

ini jika ibu kurang atau memberikan respon yang baik

terhadap lingkungan dan orang lain dan pasien sudah tidak

mampu lagi untuk berjalan sendiri (Sulistyawati, 2009).

(2) Kesadaran

Composmentis (sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua

pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya), apatis (kesadaran

yang segan untuk berhubungan dengan kehidupan sekitarnya,

sikapnya acuh tak acuh), somnolen (keadaan kesadaran yang

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

mau tidur saja, dapat dibangunkan dengan rangsan nyeri

tetapi jatuh tidur lagi), delirium, semi koma dan koma

(kesadaran yang menyerupai koma) (keadaan kesadaran yang

hilang sama sekali dan tidak dapat dibangunkan dengan

rangsang apapun) (Prihardjo, 2007).

(3) Tanda-tanda vital

Tanda tanda vital yang diukur, meliputi:

(a) Tekanan darah

Tekanan darah normal 110/60 – 140/90 mmHg

(Prihardjo, 2007).

(b) Suhu

Untuk mengetahui suhu badan apakah ada peningkatan

atau tidak jika ada dan lebih dari 38oC kemungkinan

terjadi infeksi. Batas normal 37,5 - 38oC

(Ambarwati&Wulandari, 2010).

(c) Nadi

Untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung dalam 1

menit. Batas normal 60 – 80 x / menit

(Ambarwati&Wulandari, 2010).

(d) Respirasi

Untuk mengetahui frekuensi pernafasan pasien yang

dihitung dalam 1 menit. Batas normal 20-30 x/menit

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

(4) Berat Badan

Untuk mengetahui faktor risiko obesitas

(Ambarwati&Wulandari, 2010). Pada kasus menoragia

obesitas menjadi penyebab (Varney, 2007).

(5) Tinggi Badan

Untuk mengetahui faktor resiko kesempitan panggul. Tinggi

badan wanita normal 150 cm (Ambarwati&Wulandari, 2009).

b) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan dengan melihat klien dari

ujung rambut sampai ujung kaki (Nursalam, 2009), meliputi :

(1) Kepala :

(a) Rambut : Meliputi warna mudah rontok atau tidak

dan kebersihannya (Nursalam, 2009).

(b) Muka : Ada oedema atau tidak, conjungtiva

anemis atau tidak, untuk mengetahui

adakah kuning pada sklera

(Nursalam, 2009).

(c) Hidung : Bagaimana kebersihannya, ada

pengeluaran sekret atau tidak

(d) Telinga : Bagaimana kebersihannya, ada serumen

atau tidak

(e) Mulut : Ada stomatitis atau tidak, keadaan gigi,

gusi berdarah atau tidak.

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

(2) Leher : Adalah pembesaran kelenjar thyroid, ada

benjolan atau tidak, adakah pembesaran

kelenjar limfe (Nursalam, 2009)

(3) Dada dan Axilla : Untuk mengetahui keadaan payudara,

simetris atau tidak, ada benjolan atau

tidak, ada nyeri atau tidak

(Nursalam, 2009).

(4) Abdomen : Apakah ada luka bekas operasi, ada ben

jolan atau tidak, ada nyeri atau tidak

(Varney, 2007). Pada kasus menoragia

terdapat nyeri pada ovarium

(Varney, 2007).

(5) Genetalia : Untuk mengetahui keadaan vulva adakah

tanda-tanda infeksi, varices, pembesaran

kelenjar bartolini dan perdarahan

(Prihardjo, 2007). Pada kasus menoragia

apakah terdapat masa lesi, infeksi atau

adanya benda asing yang menyebabkan

menstruasi menjadi lebih berat

(Varney, 2007).

(a) Inspekulo : Dilakukan untuk memastikan bahwa

darimana asal perdarahan tersebut,

apakah ada infeksi/ kelainan pada

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

servik/portio (Prihardjo, 2007). Pada

kasus menoragia adanya masa dalam

ovarium dan uterus serta adanya nyeri

(Varney, 2007).

(b) Pemeriksaan dalam : Untuk mengetahui apakah ada nyeri

sentuh, adakah benjolan atau tidak

(Prihardjo, 2007).

(c) Anus : Apakah ada haemorhoid atau tidak

(Prihardjo, 2007)

(6) Ekstremitas : Ektremitas atas dan bawah ada cacat atau

tidak, oedema atau tidak terdapat varices

atau tidak (Priharjo, 2007).

c) Pemeriksaan penunjang

Uji kehamilan kehamilan jika diperlukan, walaupun klien yang

datang dengan keluhan menoragia biasanya mengalami gejala ini

dalam beberapa siklus dan biasanya tidak menunjukkan tanda dan

gejala kehamilan. Uji laboratorium harus mencakup hemoglobin

dan hematokrit untuk menentukan apakah perdarahan yang terjadi

pada wanita mengarah ke keadaan anemia, pemeriksaan darah

lengkap juga memungkinkan untuk mendeteksi jumlah trobosit

yang rendah (trombositopenia) yang dapat menyertai perdarahan.

Ultrasonografi panggul juga dapat menjadi alat diagnostik yang

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

efektif. Penyebab yang umum terjadi pada kelainan aliran darah

menstruasi berat adalah adanya mioma uteri (Varney, 2007).

Langkah 2 : Interpretasi Data

Pada langkah kedua ini harus mampu mengidentifikasi data yang dapat

menganalisa serta merumuskan diagnosa dan masalah yang dihadapi

pasien. Diagnosa ini dirumuskan sesuai data yang didapat atau yang

muncul, yang dihadapi pasien dan merumuskan menjadi diagnosa

kebidanan.

Menurut Varney (2007), diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang

ditegakkan dalam praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur

diagnosa kebidanan.

a. Diagnosa Kebidanan

Merupakan diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek

kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan.

Diagnosa yang dapat ditegakkan pada “Ny. X umur ……. tahun

P..A.. dengan menoragia”.

Data dasar:

1) Data subjektif

a) Ibu mengatakan bernama Ny. X

b) Ibu mengatakan berumur .... tahun

c) Ibu mengatakan mengeluh perdarahan uterus memanjang (>7

hari) dan berat (>80 ml) yang terjadi dengan interval teratur

(Norwitz dan Schorge, 2008).

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

d) Ganti pembalut 3 – 4 pembalut atau tampon sudah penuh

selama 4 jam, bidan harus menyelidiki lama, warna dan

karakter menstruasi yang muncul terutama jika terjadi

gumpalan darah (Varney, 2007).

e) Riwayat keluarga berencana pada kasus menoragia biasanya

pemakaian alat kontrasepsi AKDR, kontrasepsi oral

(Varney, 2007).

f) Riwayat Kesehatan yang lalu pada kasus menoragia dikaji

riwayat perdarahan sebelumnya (Varney, 2007).

g) Riwaya kesehatan keluarga pada kasus menoragia bidan

seharusnya menentukan apakah ada saudara terdekat yang

mengalami kelainan hematologi terutama yang berhubungan

adanya penggumpalan darah (Varney, 2007).

h) Pola kebiasaan sehari-hari pada kasus menoragia perlu dikaji

terutama nutrisi yang berlebihan (Varney, 2007).

i) Pola seksual pada kasus menoragia perlu dikaji IMS dan

praktik seksual (Varney, 2007).

j) Data psikologis pada kasus menoragia faktor psikososial stres

(Varney, 2007).

2) Data objektif

Data objektif adalah data yang menggambarkan pendokumentasian

hanya pengumpulan data klien melalui anamnese dimana

anamnesa ini akan menghasilkan jawaban dari pasien suami atau

keluarga (Rukiyah, 2014).

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

Menurut Varney (2007), data objektif pada menoragia adalah

sebagai berikut :

a) Pemeriksaan fisik didapatkan abdomen terdapat nyeri pada

ovarium.

b) Genetalia terdapat masa lesi, infeksi atau adanya benda asing

yang menyebabkan menstruasi menjadi lebih berat.

c) Inspekulo adannya masa dalam ovarium dan uterus serta

adanya nyeri.

d) Klien yang datang dengan keluhan menoragia biasanya

mengalami gejala ini dalam beberapa siklus dan biasanya tidak

menunjukkan tanda dan gejala kehamilan.

e) Uji laboratorium harus mencakup hemoglobin dan hematokrit

untuk menentukan apakah perdarahan yang terjadi pada wanita

mengarah ke keadaan anemia, pemeriksaan darah lengkap juga

memungkinkan untuk mendeteksi jumlah trobosit yang rendah

(trombositopenia) yang dapat menyertai perdarahan.

Ultrasonografi panggul juga dapat menjadi alat diagnostik yang

efektif. Penyebab yang umum terjadi pada kelainan aliran

darah menstruasi berat adalah adanya mioma uteri

(Varney, 2007).

b. Masalah

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien

yang ditemukan dari hasil pengkajian yang disertai diagnosa

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

(Varney, 2007). Masalah yang sering muncul pada klien perdarahan

banyak yang berdampak pada psikologi berupa kecemasan dan

ketidak nyaman dengan menoragia yaitu mengeluarkan perdarahan

haid dengan jumlah darah lebih banyak (Varney, 2007).

c. Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum

teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan

melakukan analisa data (Rukiyah, 2014).

Langkah 3: Diagnosa Potensial

Dalam langkah ini melakukan identifikasi masalah atau diagnosa

potensial berdasarkan rangkaian masalah atau diagnosa yang sekarang

hanya merupakan antisipasi, pencegahan bila memungkinkan, menunggu

sambil waspada, dan bersiap-siap bila benar terjadi dan penting melakukan

asuhan yang aman (Varney, 2007). Diagnosa potensial menoragia terus

berlanjut bisa menyebabkan anemia (Varney, 2007).

Langkah 4: Antisipasi

Menunjukkan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harus sesuai

dengan prioritas masalah atau kebutuhan dihadapi kliennya. Setelah bidan

merumuskan tindakan yang dilakukan untuk mengantisipasi diagnosa/

masalah potensial pada step sebelumnya, bidan juga harus merumuskan

tindakan emergency/segera. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera

yang mampu dilakukan secara mandiri, secara kolaborasi atau bersifat

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

rujukan (Varney, 2007). Pada kasus menoragia antisipasi yang diberikan

yaitu :

a. Jika perdarahan berlebihan dilaporkan pada kejadian akut dalam satu

waktu dan kecenderungan diagnosis adalah kehamilan atau infeksi,

maka secara umum diperlukan tindakan segera. Langkah tepat yang

perlu diambil langkah tepat yang harus diambil bergantung pada jenis

kehamilan atau infeksi keinginan wanita tersebut.

b. Jika menoragi telah menjadi kronis dan siklik, penatalaksanaan

menoragi bergantung pada penyebab spesifik yang bertanggung jawab

terhadap perdarahan berlebihan. Jika terdapat AKDR, bidan harus

mempertimbangkan untuk melepas AKDR tersebut untuk melihat

menoragia berkurang.

c. Menoragi dapat disebabkan oleh neoplasia, kelainan koagulasi atau

penyakit hati yang memerlukan tindakan rujukan ke spesialis yang

biasanya mengawali penanganan terhadap wanita secara farmakologi

dan kemudian diikuti dengan pembedahan apabila dengan obat tidak

berhasil.

d. Pendekatan farmakologi lain untuk mengatasi wanita yang menoragia

antara lain dengan menggunakan progestin, agonis, gonadotropin

releasing hormon (GnRH), OAINS dan danazol suatu steroid sintetis

yang menekan aktivitas aksis HPO. Progestin dapat memberi manfaat

karena progestin menghambat pertumbuhan endometrium dan secara

berkesinambungan memperkaya struktur endometrium yang ada,

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

kemudian mengurangi aliran menstruasi. Bidan dapat meresepkan

medrokprogesteron asetat 10 mg peroral sekali sehari selama 10 hari

atau norethidrone 5 mg peroral 2 kali sehari dalam 10 hari. Pada salah

satu obat tersebut terapi sebaiknya dimulai dihari ke 15 atau 16 siklus

wanita. Bagi individu yang mengalami kesulitan dengan jadwal pil

harian, depot medroksiprotesteron asetat (DMPA) 150 mg IM dapat

juga digunakan untuk mengurangi aliran menstruasi (Varney, 2007).

Langkah 5: Rencana Tindakan

Pada langkah kelima ini dilakukan rencana tindakan yang

menyeluruh yang merupakan kelanjutan dari manajemen terhadap

diagnosa yang telah teridentifikasi. Tindakan yang dapat dilakukan berupa

observasi, penyuluhan atau pendidikan kesehatan dan pengobatan sesuai

advis dokter.

Setiap rencana harus disetujui oleh kedua belah pihak yaitu bidan

dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien diharapkan

juga akan melaksanakan rencana tersebut (Varney, 2007).

Menurut Varney (2007), penanganan menoragia dengan pendekatan

farmakologis, yaitu:

1) Berikan progestin agonis gonadropin-releasing hormon (GnRH),

OAINS dan danasol selam 3 – 6 bulan diberikan sebanyak 10 mg per

2 oral 2 kali sehari.

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

2) Pemberian terapi

a) Medroksiprogesteron asetat 10 mg per oral 1 x sehari selama 10

hari.

b) Norethindrone 5 mg per oral 2 x sehari selama 10 hari.

c) Bagi individu yang mengalami kesulitan dengan jadwal pil harian

depot medrosiprogesteron asetat (DMPA) 10 mg IM untuk

mengurangi aliran menstruasi.

Langkah 6: Implementasi

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan

pada langkah ke 6 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini

bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau

anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukan sendiri ia

tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaanya

(misalnya memastikan langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana

(Varney, 2007).

Menurut Varney (2007), penanganan menoragia dengan pendekatan

farmakologis, yaitu:

1) Memberikan progestin agonis gonadropin-releasing hormon (GnRH),

OAINS dan danasol.

2) Memberikan terapi

a) Medroksiprogesteron asetat 10 mg per oral 1 x sehari selama 10

hari

b) Norethindrone 5 mg per oral 2 x sehari selama 10 hari.

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

3) Bagi individu yang mengalami kesulitan dengan jadwal pil harian

depot medrosiprogesteron asetat (DMPA) 10 mg IM untuk mengurangi

aliran menstruasi.

4) Melakukan pemeriksaan laboratorium untuk cek HB.

Langkah 7: Evaluasi

Langkah ini adalah mengevaluasi keefektifan dari tindakan yang

sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah

benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana rencana

tersebut dapat dianggap efektif jika memang efektif dalam pelaksanaannya

(Varney, 2007). Evaluasi yang ingin dicapai klien dengan menorhagia ini

adalah :

a. Perdarahan berkurang dan gumpalan berkurang

b. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis

c. Ibu bersedia melakukan personal hygiene

d. Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang bergizi

e. Ibu bersedia untuk cukup istirahat

f. Sudah dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui HB dan

hasilnya HB normal.

3. Data Perkembangan

Di dalam memberikan asuhan lanjutan digunakan tujuh langkah

manajemen Varney, sebagai catatan perkembangan dilakukan asuhan

kebidanan SOAP dalam pendokumentasian. Menurut Rukiyah (2014)

sistem pendokumentasian asuhan kebidanan dengan menggunakan SOAP

yaitu :

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

a. S (Subyektif) : Menggambarkan pendokumentasian hasil

pengumpulan data klien melalui anamnesa sebagai

langkah satu Varney.

b. O (Obyektif) : Menggambarkan pendokumentasian hasil

pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan tes

diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus

untuk mendukung asuhan langkah satu Varney.

c. A (Assesment) : Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa

dan intepretasi data subyektif dan obyektif suatu

identifikasi:

a. Diagnosa atau masalah

b. Antisipasi diagnosa atau masalah

c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,

konsultasi atau kolaborasi dan atau rujukan

sebagai langkah II, III, IV Varney.

d. P (Planning) : Mengambarkan pendokumentasian dari tindakan

dan evaluasi, perencanaan berdasarkan assessment

sebagai langkah V, VI, VII Varney.

C. Landasan Hukum

Kewenangan bidan pengelolaan oleh bidan sesuai dengan kompetensi

bidan di Indonesia dalam kasus gangguan sistem reproduksi dengan indikasi

mioma uteri bidan memiliki kemandirian untuk melakukan asuhannya dalam

Permenkes NOMOR 1464/MENKES/PER/X/2010. Tentang ijin dan

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

penyelenggaraan praktek bidan. Dalam kasus ini pelayanan kebidanan sesuai

dengan pasal 12 yang isinya :

Pasal 9 : Bidan dalam menjalankan praktik, berwenang untuk memberikan

pelayanan yang meliputi :

1. Pelayanan kesehatan ibu

2. Pelayanan kesehatan anak

3. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana

Pasal 12 : Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi

perempuan dan keluarga berencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 9

huruf c, berwenang untuk :

1. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan

dan keluarga berencana

2. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

BAB III

METODOLOGI

A. Jenis Studi Kasus

Jenis laporan ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan

pendekatan studi kasus. Studi kaus adalah suatu pendekatan untuk

mempelajari, menerangkan atau menginterpretasikan suatu kasus dalam

konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi pihak luar

(Nasir dkk, 2011). Pada studi kasus ini akan memberikan gambaran tentang

asuhan kebidanan gangguan reproduksi pada Ny. S umur 23 tahun dengan

menoragia di RSU Assalam Gemolong Sragen.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi studi kasus merupakan tempat dimana interaksi dalam situasi

sosial sedang berlangsung (Sugiyono, 2009). Studi kasus ini telah

dilaksanakan di RSU Assalam Jl. Gatot Subroto Km. 1,5 Kulon Palang

Gemolong Sragen

C. Subyek Studi Kasus

Dalam penulisan studi kasus ini subyek merupakan orang yang

dijadikan sebagai responden untuk mengambil kasus (Notoatmodjo, 2012).

Subyek laporan kasus ini Ny. S umur 23 tahun dengan menoragia.

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus merupakan kapan pelaksanaan pengambilan studi

kasus dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilaksanakan pada

bulan Oktober 2015 - Juni 2016.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen adalah segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh,

mengelola dan menginterpretasikan informasi dari responden yang dilakukan

dengan pola pengukurn yang sama (Nasir dkk, 2011). Pada kasus ini

instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data adalah format asuhan

kebidanan gangguan reproduksi dengan 7 langkah Varney dan data

perkembangan menggunakan SOAP.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada klien adalah dengan cara mengambil

data primer dan data sekunder :

1. Data primer

Data primer adalah yang diperoleh langsung dari subyek penelitian

dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data

langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari

(Azwar, 2011). Data primer dalam studi kasus ini diambil dari:

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui empat teknik, yaitu :

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

1) Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi dengan menggunakan

mata. Inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang

berhubungan dengan status fisik (Prihardjo, 2007). Pada kasus

menoragia akan dilakukan inspeksi dari kepala sampai kaki.

2) Palpasi

Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau rabaan.

Metode ini dikerjakan untuk mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau

organ. Palpasi biasasnya dilakukan terakhir setelah inspeksi

(Prihardjo, 2007). Pada kasus gangguan reproduksi dengan

menoragia dilakukan pemeriksaan abdomen.

3) Perkusi

Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk.

Tujuan perkusi adalah menentukan batas-batas organ atau bagian

tubuh dengan cara merasakan vibrasi yang ditimbulkan akibat

adanya gerakan yang diberikan ke bawah jaringan

(Prihardjo, 2007). Pada kasus menoragia untuk pemeriksaan

perkusi tidak dilakukan.

4) Auskultasi

Auskultasi merupakan metode pengkajian yang menggunakan

stetoskop untuk memperjelas pendengaran untuk mendengarkan

bunyi jantung, paru-paru, bising usus, serta untuk mengukur

tekanan darah dan denyut nadi (Prihardjo, 2007). Pada kasus

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

menoragia akan dilakukan pemeriksaan auskultasi untuk

mengetahui tekanan darah ibu.

b. Wawancara

Wawancara yaitu suatu metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

peneliti secara lisan dari seseorang responden atau sasaran peneliti atau

bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face)

(Notoatmodjo, 2012). Pada studi kasus ini wawancara akan dilakukan

pada pasien, keluarga dan tenaga kesehatan.

c. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan adalah kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu

obyek dengan menggunakan seluruh alat indera mengobservasi dapat

dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran peraba dan

pengecap (Arikunto, 2010). Dalam studi kasus gangguan reproduksi

dengan menoragia akan dilakukan pemeriksaan umum, pemeriksaan

fisik yaitu keluhan umum, kesadaran, tanda-tanda vital, pemeriksaan

penunjang yaitu pemeriksaan haemoglobin (HB).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya (Azwar, 2011).

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

prasasti, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2010).

Dalam kasus ini dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data

yang diambil dari catatan rekam medik klien di RSU Assalam

Gemolong Sragen.

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah bahan-bahan pustaka yang sangat

penting dalam menunjang latar belakang teoritis dalam suatu penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Studi kasus pada penelitian ini mengambil dari

buku-buku kesehatan tahun 2005 – 2015.

G. Alat-alat yang Dibutuhkan

Dalam pelaksanaan studi kasus penulis menggunakan alat-alat sebagai

berikut:

1. Alat dan bahan dalam pengambilan data (wawancara) :

a. Format pengkajian pada gangguan sistem reproduksi

b. Buku tulis dan alat tulis

2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan dan observasi

a. Spignomamometer

b. Stetoskop

c. Thermometer

d. Alat pengukur waktu

e. Hanscoen steril

f. Kassa steril

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

g. Larutan bethadine

h. Larutan NaCl

i. Gunting plester

j. Bak instrumen

k. Bengkok

3. Alat dan bahan dalam pengambilan data :

a. Format pengkajian asuhan kebidanan gangguan reproduksi

b. Buku tulis

c. Bolpoin

H. Jadwal Studi Kasus

Bagian ini menguraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun

proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta

waktu berjalannya atau berlangsungnya setiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2012). Jadwal studi kasus terlampir.

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

Ruangan : Annisa

No. Register : 101959

Tanggal Masuk : 7 April 2016

1. Pengkajian

Tanggal Masuk : 7 April 2016 Pukul 08.30 WIB

a. Identitas Pasien Identitas Suami

1) Nama : Ny. S Nama : Tn. A

2) Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun

3) Agama : Islam Agama : Islam

4) Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia

5) Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

6) Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

7) Alamat : Saren RT 9 RW I Kalijambe Sragen

b. Anamnese (Data Subjektif)

1) Keluhan utama

Ibu mengatakan mengalami menstruasi hari ke-9, darah lebih

banyak dan menggumpal serta ganti pembalut 3-4 kali, nyeri

perut, sedikit pusing dan baru pertama kali mengalami menstruasi

seperti ini.

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

2) Riwayat Menstruasi

a) Menarche : Ibu mengatakan haid pertama menstruasi

umur 13 tahun

b) Siklus : Ibu mengatakan siklus menstruasinya ± 30

hari.

c) Teratur/tidak : Ibu mengatakan menstruasinya teratur

d) Lama : Ibu mengatakan menstruasinya 5 – 6 hari.

e) Banyaknya : Ibu mengatakan ganti pembalut 3 – 4 kali

per hari

f) Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darahnya haidnya

encer kadang menggumpal.

g) Dismenorhoe : Ibu mengatakan kadang nyeri pada saat

menstruasi

3) Riwayat Perkawinan

Status Perkawinan : syah kawin 1 kali

Menikah umur 22 tahun, dengan suami umur 24 tahun. Lama 1

tahun, belum mempunyai anak

4) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas

Tabel 4.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas

No Tgl/th

Partus Tempat

Partus Umur

Hamil Jenis

Partus Peno-

long

Anak Nifas Keadaan

anak

sekarang Jenis BB PB Keadaan Laktasi

– – – – – – – – – – – –

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

5) Riwayat Keluarga Berencana :

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi

apapun.

6) Riwayat Penyakit

a) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan sedang tidak menderita penyakit flu, batuk dan

pilek.

b) Riwayat Penyakit sistemik

(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah sakit atau

nyeri pada dada sebelah kiri.

(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah sakit atau

nyeri pada pinggang kanan maupun kiri.

(3) Asma /TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk

berkepanjangan lebih dari 2 minggu.

(4) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah berwarna

kuning pada mata, ujung kuku dan kulit.

(5) DM : Ibu mengatakan tidak pernah merasa sering

haus, sering lapar dan sering BAK pada

malam hari.

(6) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah memiliki

tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.

(7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang sampai

mengeluarkan busa dari mulut.

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

(8) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit PMS seperti vaginitis (gatal,

berbau, kemerahan), gonorhoe (nyeri ketika

berkemih).

c) Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dari keluarga tidak ada yang mempunyai

riwayat penyakit menurun seperti hipertensi, jantung, asma dan

riwayat penyakit menular seperti TBC, hepatitis.

d) Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan dalam keluarganya dan suaminya tidak

memiliki riwayat keturunan kembar.

e) Riwayat operasi

Ibu mengatakan pernah melakukan operasi usus buntu.

7) Riwayat Kebiasaan sehari-hari :

a) Pola nutrisi

Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi sedang menu

nasi, sayur, lauk pauk, buah, minum air putih 7-8 gelas/hari.

b) Pola eliminasi

Ibu mengatakan BAK 5-6 kali sehari, warna kuning jernih dan

tidak merasa nyeri saat berkemih. BAB 1-2 kali sehari

konsistensi lembek dan tidak ada keluhan.

c) Pola istirahat

Ibu mengatakan tidur siang ±1 jam dan tidur malam ± 7 jam.

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

d) Aktivitas

Ibu mengatakan bekerja dan ibu melakukan pekerjaan rumah

sendiri.

e) Personal hygiene

Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, ganti

baju 2x sehari, keramas 3x seminggu, ganti pembalut 3-4 kali.

f) Pola seksual

Ibu mengatakan melakukan hubungan suami istri 2x seminggu

tetapi pada saat menstruasi tidak melakukan hubungan seksual.

g) Data Psikologis

Ibu mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan

keadaannya

c. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)

1) Status Generalis

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) TTV : TD : 110/70 mmHg R: 20x/menit

N : 82 x/menit S : 36,20 C

d) BB : 47 kg

2) Pemeriksaan Sistematis

a) Kepala

Rambut : Bersih tidak berketombe dan tidak

rontok

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

Muka : tidak pucat, tidak oedem

b) Mata : Sklera putih, conjungtiva merah

muda

c) Hidung : simetris, tidak ada benjolan

d) Telinga : simetris, tidak ada serumen

e) Mulut/gigi/gusi : tidak stomatitis, tidak berdarah,

tidak ada caries.

f) Leher

(1) Kelenjar gondok : tidak ada pembesaran

(2) Tumor : tidak ada benjolan

(3) Pembesaran Kelenjar Limfe : tidak ada pembesaran

g) Dada dan Axilla

(1) Dada

(a) Membesar : normal

(b) Tumor : tidak ada

(c) Simetris : simetris

(d) Putting susu : menonjol

(e) Kolostrum : tidak keluar

(2) Axilla

(a) Benjolan : tidak ada

(b) Nyeri : tidak ada

(3) Abdomen

(a) Pembesaran hati : tidak ada

(b) Benjolan / Tumor : tidak ada

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

(c) Nyeri perut : ada

(d) Luka Bekas Operasi : tidak ada

(4) Anogenital

(a) Vulva vagina

1. Varices : tidak ada

2. Luka : tidak ada

3. Kemerahan : tidak ada

4. Nyeri : tidak ada

5. Pengeluaran pervaginam

Pemeriksaan PPV : ada pengeluaran darah ± 75

cc encer, warna merah

segar dan menggumpal

(b) Inspeculo

Portio / Serviks : tidak dilakukan

(c) Pemeriksaan dalam

Portio / servik : tidak dilakukan

Tumor / Benjolan : tidak dilakukan

Nyeri : tidak dilakukan

(d) Anus

Haemoroid : tidak ada haemoroid

Lain-lain : tidak ada

(5) Ekstremitas

(a) Varices : tidak dilakukan

(b) Oedema : tidak dilakukan

(c) Reflek patella : tidak dilakukan

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

d. Pemeriksaan Penunjang

1) Pemeriksaan Laboratorium : dilakukan pemeriksaan Hb dengan

hasil 12,9g/dl

2) Pemeriksaan Penunjang lain : tidak dilakukan

2. Interpretasi Data

Tanggal 7 April 2016 Pukul 09.00 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

Ny. S Umur 23 tahun G0P0A0 dengan menoragia

Data Dasar :

Data Subjektif

1) Ibu mengatakan bernama Ny. S dan berumur 23 tahun

2) Ibu mengatakan belum pernah hamil.

3) Ibu mengatakan menstruasi lebih banyak darahnya encer,

menggumpal dan mensrtuasi hari ke 9.

4) Ibu mengatakan ganti pembalut 3 – 4 kali.

5) Ibu mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaannya.

Data Objektif

1) Keadaan umum: Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) TTV : TD : 110/70 mmHg R: 20x/menit

N : 82 x/menit S : 36,20 C

4) BB : 47 Kg

5) PPV : ada pengeluaran darah ± 75 cc encer, warna merah segar,

dan menggumpal.

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

6) Hb : 12,9 gr/dL

b. Masalah

Ibu mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaannya

c. Kebutuhan

Beri support mental pada ibu.

3. Diagnosa Potensial

Tidak ada

4. Antisipasi

Kolaborasi dengan dokter SpOg dalam pemberian terapi obat yaitu

medroksiprogesteron asetat 10 mg per oral 1 x sehari selama 10 hari dan

Asam Tranex 500 mg 3x1.

5. Rencana Tindakan

Tanggal 7 April 2016 pukul 09.20 WIB

a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

b. Jelaskan tentang menoragia pada ibu

c. Berikan support mental pada ibu

d. Berikan terapi obat pada ibu sesuai advis dokter

e. Anjurkan pada ibu untuk kontrol ulang tanggal 17 April 2016 dan jika

menstruasinya tidak kunjung berhenti atau jika ada keluhan

6. Pelaksanaan

Tanggal 7 April 2016 pukul 09.30 WIB

a. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, yaitu TTV: TD : 110/70

mmHg, R: 28x/menit, N : 82 x/menit, S : 36,20 C

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

b. Menjelaskan tentang menoragia pada ibu yaitu menoragia adalah

perdarahan uterus memanjang (>7 hari) dan berat (> 80 mL) yang

terjadi dengan interval teratur. Penyebab menoragia terletak pada

kondisi dalam uterus. Hemostatis di endometrium pada siklus haid

berhubungan erat dengan platelet dan fibtrin. Formasi trobin akan

membentuk plug dan selanjutnya diikuti vasokontriksi sehingga terjadi

hemostatis. Gangguan anatomi juga akan menyebabkan menoragia

termasuk diantaranya mioma uteri, polip dan hiperplasia endometrium

c. Memberikan support mental pada ibu bahwa keadaan ibu baik-baik

saja.

d. Memberikan terapi obat pada ibu sesuai advis dokter

d) Medroksiprogesteron asetat 10 mg per oral 1 x sehari selama 10

hari.

e) Asam Tranex 500 mg 3x1.

e. Menganjurkan pada ibu untuk kontrol ulang 17 April 2016 dan jika

menstruasinya tidak kunjung berhenti atau jika ada keluhan.

7. Evaluasi

Tanggal 7 April 2016 Pukul 09.45 WIB

a. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan

b. Ibu telah mengetahui menoragia dan penyebabnya

c. Rasa cemas ibu sudah berkurang

d. Telah diberikan terapi obat sesuai advis dokter.

e. Ibu bersedia kontrol ulang jika menstruasinya tidak kunjung berhenti.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

DATA PERKEMBANGAN I

(Kontrol Ulang)

Tanggal 17 April 2016 Pukul 08.30 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan masih terasa nyeri perut, lemas dan sedikit pusing.

2. Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah yaitu berupa flek-flek.

3. Ibu mengatakan menstruasi hari ke 19.

4. Ibu mengatakan obatnya tinggal 1 kali minum.

O : Obyektif

1. Keadan umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. TTV : TD : 120/90 mmHg R: 24x/menit

N : 80 x/menit S : 36,50 C

4. PPV : darah (+), pengeluaran flek pada pembalut warna coklat.

A : Asessment

Ny. S umur 23 tahun G0P0A0 dengan menoragia.

P : Planning

1. Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan

2. Mengajurkan ibu untuk menjaga kebersihan genetalia.

3. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yang cukup

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

5. Memberikan terapi advis dokter, yaitu

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

a. Medroksiprogesteron Asetat 10 mg per oral 1 x 1

b. Biosanbe 1x1

Evaluasi

Tanggal 17 April 2016 Pukul 09.00 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

TTV : TD : 120/90 mmHg R: 24x/menit

N : 80 x/menit S : 36,50 C

PPV : darah (+), pengeluaran flek pada pembalut warna coklat.

2. Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan genetalia.

3. Ibu bersedian untuk mengonsumsi makan dan minum yang cukup

4. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup

5. Terapi telah diberikan sesuai advis dokter

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

DATA PERKEMBANGAN II

(Kontrol Ulang)

Tanggal 20 April 2016 Pukul 16.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan sudah sudah tidak pusing.

2. Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan darah lagi.

O : Obyektif

1. Keadan umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. TTV : TD : 120/80 mmHg R : 22x/menit

N : 80 x/menit S : 36,50 C

4. PPV : darah (-), tidak ada

A : Asessment

Ny. S umur 23 tahun G0P0A0 dengan riwayat menoragia.

P : Planning

1. Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa perdarahan

sudah berhenti.

2. Mengajurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan genetalia.

3. Menganjurkan ibu untuk tetap makan dan minum yang cukup

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

Evaluasi

Tanggal 17 April 2016 Pukul 13.30 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa perdarahan sudah

berhenti

2. Ibu sudah menjaga kebersihan genetalia.

3. Ibu sudah makan dan minum yang cukup

4. Ibu sudah istirahat yang cukup

5. Ibu telah diberikan terapi sesuai advis dokter.

6. Asuhan yang diberikan selama 10 hari pada Ny. S dengan

menoragia didapatkan hasil pasien sudah sembuh.

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan bagian dari karya tulis yang akan dibahas

kesenjangan antara teori yang didapat dengan praktek langsung di lapangan

selama melakukan Asuhan kebidanan gangguan reproduksi pada Ny. S Umur

23 Tahun dengan menoragia di RSU Assalam Gemolong Sragen.

Kesenjangan-kesenjangan yang diberikan juga memerlukan pemecahan

masalah, adapun pemecahan masalahnya dilakukan dengan melaksanakan

asuhan kebidanan sebagai salah satu cara yang dilakukan oleh bidan dalam

menangani masalah kebidanan.

8. Pengkajian

Menurut Nursalam (2008), pengkajian adalah langkah pertama yang

dipakai dalam menerapkan asuhan kebidanan pada pasien dan merupakan

suatu proses sistematis dalam pengumpulan data-data. Pada data subjektif

keluhan utama pada menoragia menurut teori perdarahan uterus

memanjang (>7 hari) dan berat (>80 mL) yang terjadi dengan interval

teratur (Norwitz dan Schorge, 2008).

Pada kasus Ny.S keluhan utama yaitu ibu mengatakan mengalami

menstruasi lebih banyak, darahnya encer, menggumpal dan berlangsung 9

hari. Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik

di lahan.

Pada riwayat menstruasi menurut teori ganti pembalut 3-4 pembalut

atau tampon sudah penuh selama 4 jam ( Varney, 2007). Pada kasus Ny.S

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

ganti pembalut 3-4 per hari. Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik.

Pada riwayat keluarga berencana menurut teori kasus menoragia

biasanya pemakaian alat kontrasepsi AKDR, Kontrasepsi oral ( Varney,

2007). Pada kasus Ny.S belum pernah menggunakan alat kontrasepsi

apapun. Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktik di

lahan yaitu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.

Menurut Varney (2007), riwayat kesehatan yang lalu Pada kasus

menoragia perlu dikaji riwayat perdarahan sebelumnya. Pada kasus Ny. S

baru pertama kali megalami menstruasi seperti ini. Pada langkah ini tidak

terdapat kesenjangan yang lalu.

Pada riwayat kesehatan keluarga menurut teori terdapat saudara

terdekat yang mengalami riwayat kelainan hematologi, terutama yang

berhubungan dengan adanya penggumpalan darah ( Varney, 2007). Pada

kasus Ny. S tidak ada riwayat penyakit keluarga. Pada langkah ini terdapat

kesenjangan antara teori dan praktik di lahan yaitu tidak ada riwayat

penyakit kesehatan keluarga.

Pada riwayat pola kebiasaan sehari-hari pola nutrisi yang berlebihan

seksual (Varney, 2007). Pada kasus Ny. S makan 3x sehari porsi sedang.

Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktik di lahan ibu

tidak makan berlebihan.

Personal hygiene pada kasus menoragia perlu sering mengganti

pembalut pada saat malam hari (Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

kasus ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, ganti baju 2x

sehari, keramas 3x seminggu, ganti pembalut 3-4 kali. Pada langkah ini

tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik di lahan.

Kehidupan Seksual Pada kasus menoragia perlu dikaji IMS dan

praktik seksual (Varney, 2007). Pada kasus ibu mengatakan melakukan

hubungan suami istri 2x seminggu tetapi pada saat menstruasi tidak

melakukan hubungan seksual. Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik di lahan.

Menurut Varney (2007), data psikologis pada pasien dengan

menoragia faktor psikososial mengalami stress. Pada kasus Ny. S merasa

cemas dan khawatir dengan keadaannya. Pada langkah ini tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktik di lahan.

Pada data objektif keadaan umum baik, kesadaran composmentis,

TTV normal, obesitas ( Varney, 2007). Pada kasus Ny. S keadaan umum

baik, kesadaran composmentis, TTV : Td : 110/70 mmHG, N: 82x/mnt, R:

20x/mnt, Suhu : 36, 6 c , berat badan 47kg normal. Pada kasus ini terdapat

kesenjangan antara teori dan praktik yaitu berat badan dalam keadaan

normal.

Pada pemeriksaan abdomen pada kasus menoragia terdapat nyeri

pada ovarium (Varney, 2007) genetalia terdapat masa lesi, infeksi atau

adanya benda asing yang menyebabkan menstruasi menjadi lebih berat

(Varney, 2007) inspekulo terdapat masa dalam ovarium dan uterus serta

adanya nyeri (Varney, 2007). Pada kasus Ny. S tidak terdapat nyeri

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

ovarium, tidak terdapat masa lesi, infeksi atau adanya benda asing

perdarahan pervaginam ±75 cc, tidak dilakukan pemeriksaan inspekulo.

Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktik yaitu pada

abdomen tidak terdapat nyeri, genetalia tidak terdapat masa lesi, infeksi

atau benda asing perdarahan pervaginam ±75cc, tidak dilakukan

pemeriksaan inspekulo.

9. Interpretasi Data

Langkah interpretasi data ini harus mampu mengidentifikasi data

yang dapat menganalisa serta merumuskan diagnosa dan masalah yang

dihadapi pasien. Diagnosa ini dirumuskan sesuai data yang didapat atau

yang muncul, yang dihadapi pasien dan merumuskan menjadi diagnosa

kebidanan (Varney, 2007).

Diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus menoragia : “Ny. X

umur ……. tahun Diagnosa P..A.. dengan menoragia”.

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien

yang ditemukan dari hasil pengkajian yang disertai diagnose (Varney,

2007). Masalah yang sering muncul pada klien perdarahan banyak yang

berdampak pada psikologi berupa kecemasan dan ketidak nyaman dengan

menoragia yaitu mengeluarkan perdarahan haid dengan jumlah darah lebih

banyak.

Pada kasus ini penulis mendapatkan diagnose kebidanan Ny.R G0 P0

A0 Umur 23 tahun dengan menoragia.

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

Menurut Varney (2007), kasus menoragia faktor psikososial, stress.

Masalah pada kasus Ny. S didapatkan ibu mengatakan merasa cemas

dengan keadaannya.

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum

teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan

melakukan analisa data (Rukiyah, 2014). Beri support mental pada ibu.

Sehingga pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan

praktek di lahan.

10. Diagnosa Potensial

Menurut Varney (2007), dalam langkah ini melakukan identifikasi

masalah atau diagnosa potensial berdasarkan rangkaian masalah atau

diagnosa yang sekarang hanya merupakan antisipasi, pencegahan bila

memungkinkan, menunggu sambil waspada, dan bersiap-siap bila benar

terjadi dan penting melakukan asuhan yang aman. Diagnosa potensial

menoragia terus berlanjut bisa menyebabkan anemia.

Pada kasus Ny. S G0P0A0 umur 23 tahun dengan gangguan

reproduksi menoragia terjadi anemia. Pada langkah ini penulis tidak

menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik di lahan.

11. Antisipasi

Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang mampu dilakukan

secara mandiri, secara kolaborasi atau bersifat rujukan (Varney, 2007).

Pada kasus menoragia antisipasi yang diberikan yaitu : pemberian obat

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

medrokprogesteron asetat 10 mg 1x1 selama 10 hari atau norethindrone

5mg 2x1 selama 10 hari.

Pada kasus Ny. S dilakukan kolaborasi dengan dr. SpOG dalam

pemberian obat atau tindakan sesuai kasus yaitu medrokprogesteron 1x1

selama 10 hari asam tranek 500 mg 3x1.

Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan

antara teori dan praktik di lahan.

12. Rencana Tindakan

Menurut Varney (2007), pada langkah kelima ini dilakukan rencana

tindakan yang menyeluruh yang merupakan kelanjutan dari manajemen

terhadap diagnosa yang telah teridentifikasi. Tindakan yang dapat

dilakukan berupa observasi, penyuluhan atau pendidikan kesehatan dan

pengobatan sesuai advis dokter. Setiap rencana harus disetujui oleh kedua

belah pihak yaitu bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif

karena klien diharapkan juga akan melaksanakan rencana tersebut.

Menurut Varney (2007), penanganan menoragia dengan pendekatan

farmakologis, yaitu: Pemberian terapi medroksiprogesteron asetat 10 mg

per oral 1 x sehari selama 10 hari dan Norethindrone 5 mg per oral 2 x

sehari selama 10 hari. Bagi individu yang mengalami kesulitan dengan

jadwal pil harian depot medrosiprogesteron asetat (DMPA) 10 mg IM

untuk mengurangi aliran menstruasi.

Pada kasus Ny. S yaitu beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan,

jelaskan tentang menoragia pada ibu, berikan support mental pada ibu,

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

berikan terapi obat pada ibu sesuai advis dokter yaitu Medroksiprogesteron

asetat 10 mg per oral 1 x sehari selama 10 hari, asam tranek 500 mg 3x1,

anjurkan pada ibu untuk kontrol ulang jika menstruasinya tidak kunjung

berhenti atau jika ada keluhan.

Sehingga pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan

praktek di lahan

13. Pelaksanaan

Pelaksanaan pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti

yang diuraikan pada langkah ke 6 dilaksanakan secara efisien dan aman.

Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi

oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak

melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan

pelaksanaanya (misalnya memastikan langkah-langkah tersebut benar-

benar terlaksana (Varney, 2007). Pelaksanaan telah dilaksanakan sesuai

dengan rencana tindakan yang telah dibuat.

Sehingga pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan

praktek di lahan

14. Evaluasi

Langkah ini adalah mengevaluasi keefektifan dari tindakan yang

sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah

benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana rencana

tersebut dapat dianggap efektif jika memang efektif dalam pelaksanaannya

(Varney, 2007). Evaluasi yang ingin dicapai klien dengan menorhagia ini

adalah : Perdarahan berkurang dan gumpalan berkurang, Keadaan umum

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

baik, kesadaran composmentis, Ibu bersedia melakukan personal hygiene,

Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang bergizi, Ibu bersedia untuk

cukup istirahat, Sudah dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk

mengetahui HB dan hasilnya HB normal.

Pada kasus Ny. S Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan keadaan

umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 110/70 mmHg,

respirasi 28x/menit, nadi 82 x/menit, suhu 36,20 C, Pemeriksaan PPV ada

pengeluaran darah ± 75 cc encer, warna merah muda, tidak menggumpal

pemeriksaan Hb 12,9 gr/dL, ibu telah mengetahui menoragia dan

penyebabnya, rasa cemas ibu sudah berkurang, telah diberikan terapi obat

sesuai advis dokter, Ibu bersedia kontrol ulang jika menstruasinya tidak

kunjung berhenti.

Sehingga pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan

praktek di lahan.

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

BAB V

PENUTUP

Setelah dilakukan asuhan kebidanan asuhan kebidanan gangguan reproduksi

pada Ny. S Umur 23 Tahun dengan menoragia di RSU Assalam Gemolong

Sragen, sehingga penulis dapat menarik kesimpulan dan saran sebagai berikut:

B. Kesimpulan

1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 April 2016 didapatkan data identitas

pasien nama Ny. S G0P0A0 umur 23 tahun. Keluhan utama yaitu ibu

mengatakan mengalami menstruasi lebih banyak, darahnya encer,

menggumpal dan berlangsung 9 hari. ganti pembalut 3-4 kali per hari,

lama menstruasi 5-6 hari, warna merah encer kadang menggumpal. Belum

pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun. Baru pertama kali

mengalami menstruasi seperti ini. Tidak ada riwayat penyakit keluarga.

Makan dalam porsi sedang tidak sering ganti pembalut dimalam hari.

Tidak dilakukan pemeriksaan IMS, merasa cemas dan khawatir dengan

keadaannya, berat badan dalam keadaan normal 47 kg, tidak nyeri pada

ovarium, tidak terdapat masa lesi, infeksi atau benda asing, perdarahan

vagina ±75 cc dan tidak dilakukan pemeriksaan inspekulo

2. Interpretasi Data Diagnosa Kebidanan pada kasus didapatkan Ny. S,

G0P0A0 umur 23 tahun dengan gangguan reproduksi menoragia. Data

Subjektif ibu mengatakan bernama Ny. S dan berumur 23 tahun, Ibu

mengatakan belum pernah hamil, ibu mengatakan menstruasi lebih banyak

darahnya encer, menggumpal dan berlangsung 9 hari, ibu mengatakan

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

ganti pembalut 3 – 4 pembalut, data psikologis Ibu mengatakan merasa

cemas dan khawatir dengan keadaannya. Data Objektif Keadaan umum:

Baik, Kesadaran Composmentis TTV meliputi TD : 110/70 mmHg,

Respirasi: 28x/menit, Nadi : 82 x/menit, Suhu: 36,20 C, pemeriksaan PPV :

ada pengeluaran darah ± 75 cc encer, warna merah muda, tidak

menggumpal dan pemeriksaan Hb yaitu 12,9 gr/dL. Masalah pada kasus

didapatkan ibu mengatakan merasa cemas dengan keadaannya. Kebutuhan

Beri support mental pada ibu.

3. Diagnosa Potensial terjadi anemia.

4. Antisipasi pada kasus dilakukan kolaborasi dengan dokter SpOg dalam

pemberian pengobatan (medroksi progesterone asetat 10 mg per oral 1 x

sehari selama 10 hari, asam tranex 500 mg 3x1) atau tindakan sesuai

kasus.

5. Rencana Tindakan pada kasus memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan,

Jelaskan tentang menoragia pada ibu, berikan support mental pada ibu,

berikan terapi obat pada ibu sesuai advis dokter, anjurkan pada ibu untuk

kontrol ulang jika menstruasinya tidak kunjung berhenti atau jika ada

keluhan.

6. Pelaksanaan telah sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

7. Evaluasi Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan, ibu telah mengetahui

menoragia dan penyebabnya, rasa cemas ibu sudah berkurang, telah

diberikan terapi obat sesuai advis dokter, Ibu bersedia kontrol ulang jika

menstruasinya tidak kunjung berhenti.

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

8. Pada asuhan gangguan reproduksi pada Ny. S Umur 23 Tahun dengan

menoragia di RSU Assalam Gemolong Sragen didapatkan kesenjangan

yaitu pada pemeriksaan subyektif, belum pernah menggunakan alat

kontrasepsi apapun, tidak ada riwayat penyakit keluarga, porsi makan

sedang, tidak sering ganti pembalut dimalam hari, tidak dilakukan

pemeriksaan IMS. Pada data obyektif berat badan normal, tidak nyeri pada

abdomen, genetalia tidak terdapat masa lesi, infeksi atau benda asing,

perdarahan pervaginam ± 75 cc dan tidak dilakukan pemeriksaan

inspekulo.

C. Saran

5. Bagi Pasien

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan

reproduski dengan banyak membaca dan mempraktekkan pola hidup yang

sehat.

6. Bagi Profesi

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dan

mengembangkan asuhan kebidanan pada kasus gangguan reproduksi

dengan menoragia.

7. Bagi Instansi Rumah Sakit

Diharapkan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam meningkatkan mutu

pelayanan sesuai dengan standar asuhan kebidanan pada kasus gangguan

reproduksi dengan menoragia di RSU Assalam Gemolong Sragen.

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

8. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah referensi bacaan untuk institusi pendidikan,

terutama tentang asuhan kebidanan dalam penanganan menoragia.

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R & Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan (Nifas). Yogyakarta :

Mitra Cendikia.

Azwar, S. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Handayani, T.N. 2014. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi pada Ny. R

P2A0 Umur 29tahun Dengan Menoragia di RSU Assalam Gemolong

Sragen. Karya Tulis Ilmiah DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta

Kumalasari dan Andhyantoro, 2012. Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa

Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Manuaba, I.B.G. 2008. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC

Merin, 2012. Amenorrhea: Cytogenetic Studies and Beyond.

core.ac.uk/download/pdf/12348799.pdf. diakses 24 November 2015

Nasir dkk, 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha

Medika

Norwitz dan Schorge, 2008. At ag Glance Obstetri & Ginekologi. Jakarta:

Erlangga

Noviana dan Wilujeng, 2014. Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa

Kebidanan. Yogyakarta: Trans Info Media

Nugroho dan utama, 2014. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta:

Medical Book.

Nursalam, 2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Konsep dan Praktik.

Jakarta: Salemba MEdika

Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Porverawati, A dan Misaroh, S, 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh

Makna. Yogyakarta: Medical Book

Pradyptasari, 2013. Hubungan Konsumsi Makanan Mengandung Fitoestrogen

Dengan Siklus Menstruasi Pada Siswi Kelas X Sman 21 Makassar.

repository.unhas.ac.id/bitstream/.../JURNAL%20FAKULTAS%20fik.pdf.

Diakse 4 November 2015

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.S … · hipermenorea (darah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), dan amenore (tidak haid sama sekali) (Wulandari,

Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo

Prihardjo, R. 2007. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta: EGC

Romauli dan Vindari, 2012. Kesehatan Reproduksi buat Mahasiswa Kebidanan.

Yogyakarta: Medical Book

Rukiyah, Y. 2014. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Tran Info Media

Sulistyawati, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba

Medika

Syafrudin dkk, 2011. Penyuluhan Kesehatan pada Remaja, Keluarga, Lansia dan

Masyarakat. Jakarta: Trans Info Media

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Vol.1. Jakarta : EGC

Yanti, 2011. Buku Ajar Ksesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Wulandari, R. 2013. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi pada Ny.I umur

27 tahun dengan menoragia di RSUD Karanganyar. Prodi DIII Kebidanan

Karya Tulis Ilmiah. STIKes Kusuma Husada Surakarta