Aspek Sosial Bahasa

5
ASPEK SOSIAL BAHASA Keberagaman Bahasa:Pengantar Pada Bab“Bahasa dan Linguistik” disebutkan bahwa bahasa itu mempunyai variasi.Hal itu berarti bahwa bahasa tidak kedap terhadap pengaruh aspek nonbahasa.Dengan kata lain,bahasa memiliki ragam .Konsep tentang keberagaman itu mengemuka ketika linguitis mengaitkan bahasa dengan aspek kemasyarakatan .Bahasa dilihat sebagai media komunikasi yang dinamis,yang menyesuaikan aspek sosialpemakainya(the user) dan pemakainnya(the uses).Keberagaman tersebut mulai dipelajari pada awal 1960-an dalam kajian antardisiplin,seperti sosiolinguistik,longuistik antropologi,dan sebagainya.Masalah kebahasaan dikaji dengan mengaitkannya dengan aspek-aspek di luar bahasa(ekstra linguistik),di antaranya aspek sosial atau masyarakat. Kajian interdisiplin menjelaskan fenomena bahasa dari berbagai dimensi atau parameter, di antaranya dimensi usia ,gender atau jenis kelamin ,kelas sosial,tingkat pendidikan,bidang atau pokok pembicaraan,dan asal usul(kedaerahan).Khusus untuk tujuan pengenalan buku ini,pembahasan aspek sosial bahasa akan dipusatkan pada keberagaman bahasa saja.Faktor sosial tersebut digunakan untuk menjelaskan fenomena keberagaman bahasa yang berkenaan dengan pemakai dan pemakaiannya. Keberagaman Bahasa menurut Pemakainya

description

aspek

Transcript of Aspek Sosial Bahasa

Page 1: Aspek Sosial Bahasa

ASPEK SOSIAL BAHASAKeberagaman Bahasa:Pengantar

Pada Bab“Bahasa dan Linguistik” disebutkan bahwa bahasa itu mempunyai variasi.Hal itu berarti bahwa bahasa tidak kedap terhadap pengaruh aspek nonbahasa.Dengan kata lain,bahasa memiliki ragam .Konsep tentang keberagaman itu mengemuka ketika linguitis mengaitkan bahasa dengan aspek kemasyarakatan .Bahasa dilihat sebagai media komunikasi yang dinamis,yang menyesuaikan aspek sosialpemakainya(the user) dan pemakainnya(the uses).Keberagaman tersebut mulai dipelajari pada awal 1960-an dalam kajian antardisiplin,seperti sosiolinguistik,longuistik antropologi,dan sebagainya.Masalah kebahasaan dikaji dengan mengaitkannya dengan aspek-aspek di luar bahasa(ekstra linguistik),di antaranya aspek sosial atau masyarakat.

Kajian interdisiplin menjelaskan fenomena bahasa dari berbagai dimensi atau parameter, di antaranya dimensi usia ,gender atau jenis kelamin ,kelas sosial,tingkat pendidikan,bidang atau pokok pembicaraan,dan asal usul(kedaerahan).Khusus untuk tujuan pengenalan buku ini,pembahasan aspek sosial bahasa akan dipusatkan pada keberagaman bahasa saja.Faktor sosial tersebut digunakan untuk menjelaskan fenomena keberagaman bahasa yang berkenaan dengan pemakai dan pemakaiannya.

Keberagaman Bahasa menurut Pemakainya

Kita dapat membedakan ragam bahasa menurut pemakai dan pemakaiannya .Keberagaman bahasa ditentukan oleh aspek luar bahasa,seperti kelas sosial,jenis kelamin,etnisitas dan umur.Sebagian besar aspek tersebut merupakan hal-hal yang berkaitan dengan pemakai bahasa itu .Adanya perbedaan dialek dan aksen dalam satu komunitas merupakan bukti keberagaman itu yang keberadannnya dipengaruhi oleh aspek-aspek sosial.

Perbedaan tersebut dapatberupa perbedaan ucapan atau unsur tata bahasa ataupun pemakaian kata.Perbedaan ucapan,misalnya,ditemukan dalam kata gunung dan kidul dalam bahasa Jawa yang masing-nasing berarti ‘gunung’ dan ‘selatan’.Pada umumnya kata itu masing –masing diucapkan sebagai………………Akan tetapi,di daerah Surabaya masing-masing diucapkan dengan vokal yang lebih rendah:[………….dan [……….].

Perbedaan unsur tata bahasa terdapat dalam frasa yang menunjukkan tindakan pelaku ,seperticsudah saya baca atau sudak kamu baca.Kalau dalam bahasa

Page 2: Aspek Sosial Bahasa

Jawa umumnya untuk frasa itu masing –masing dipakai wis takwaca dan wis kokwaca,di daerah Surabaya dipakai wis diwaca ambek aku dan wis diwaca ambek koen.Demikian pula dalam pemakaian kata.Ada beberapa kata dari daerah Surabaya yand berbeda dengan kata-kata yang dipakai dalam bahasa Jawa pada umumnya.Untuk kata-kata yang berarti ‘kamu’,’bagaimana’,dan’perempuan’,misalnya ,dala bahasa Jawa umum dipakai kata-kata kowe,piye(kepriye), dan wadon,sedangkan di daerah Surabaya kata-kata yangdipakai adalah koen,ya’apa,dan wedok.

Keberagaman bahasa seperti yang terlohat dalam contoh-contoh di atas adalah keberagaman yang terjadi karena faktor kedaerahan,dalam hal ini perbedaan daerah pemakainya.Keberagaman bahasa jenis ini sering disebut dialek regional,atau cukup dengan istilah dialek,dan di kaji secara mendalam dalam bidang yang disebut dialektologi.

Selain karena faktor kedaerahan ,perbedaan dalam sebuah bahasa dapat juga terjadi karena faktor lain,seperti latar belakang pendidikan pemakainya,pekerjaannya,atau karena faktor derajat keresmian situasinya.Keberagaman bahasa dari jenis kedua sering disebut dialek sosial atau sosialek.Kajian linguistik yang membahas keterkaitan aspek-aspek sosial dengan fenomena bahasa ini adalah sosiolinguistik,studi yang mempelajari pemakaian bahasa dalam masyarakat.

Sebagai contoh,dapat dikemukakan kasus berikut.Banyak nama diri di masyarakat kita yang memiliki konsonan frikatif labiodental tak bersuara [f],seperti Jusuf,Fahrudin,Alif,Fransiska,dan lain lain.Kalau diperhatikan ,ternyata tidak semua orang melafalkan nama tersebut dengan tepat.Karena latar belakang pendidikan ataupun bahasa pertamanya,sebagian orang mengganti konsonan frikatif labiodental tak bersuara[f] itu dengan konsonan bilabial tak bersuara[p] dan melafalkannya menjadi[jusup],[pahrudin],[alip],dan [pransiska]

Keberagaman Bahasa menurut Pemakaiannya

Suatu bahasa dipakai oleh masyarakat penuturnya untuk keperluan komunikasi sesuai dengan keadaan atau keperluan yang mereka hadapi.Peristiwa komunikasi meliputi tiga hal:medan(field),suasana(tenor),dan cara (mode).

Medan(field) merupakan istilah yang mengacu kepada hal atau topik,yaitu tentang apa bahasa itu dipakai.Ketika ujaran dihubungkan dengan kegiatan tertentu yang sedang berlangsung ,maka bidangnya adalah kegiatan itu sendiri.Kata-kata

Page 3: Aspek Sosial Bahasa

seperti gunting,pinset,pisau,dan perban kemungkinan besar merupakan kata-kata yang berkaitan dengan aktivitas dalam ruang bedah atau ruang operasi sebagai bidangnya.

Medan merupakan subjek atau topik dalam teks suatu pembicaraan .Jadi,terdapat banyak contoh medan,misalnya ekonomi,politik ,dan teknologi.Kata kata seperti replik,duplik,naik banding,kasasi ,grasi sering dipakai mereka yang bergerak di bidang hukum,sedangkan kata aki,rem,persneling,terot dan roda gila banyak dipakai oleh mereka yang bekerja di bidang perbengkelan.Keberagaman bahasa kelompok ini sering memperlihatkan laras bahasa(register),yang ditandai oleh,salah satunya,penggunaan istilah teknis(jargon)

Suasana(tenor) mengacu pada hubungan peran peserta tuturan atau pembicaraan ,yakni hubungan sosial antara penutur(pembicara) dan mitra tutur(pendengar) yang ada dalam teks atau pembicaraan tersebut.Suasana menekankan bagaimana pemilihan bahasa dipengaruhi oleh hubungan sosial antara peserta tutur,yaitu antara pembicara ujud dalam aspek kesantunan,ukuran formal dan tidaknya suatu ujaran,dan status partisipan yang terlibat di dalamnya.Kata-kata seperti tidak,berbicara,dan membuat lebih sering dipakai dalam situasi tak-resmi.

Suasana dapat juga tercerminkan dalam penggunaan cara menyapa(address term).Menyapa orang lain dengan kata bapak,dan ibu ,misalnya berbeda konteksnya dengan penggunaan kata om dan tante.Selanjutnya ,suasana pun mempengaruhi pemilihan ragam bahasa ke dalam pembagian gaya(stylistics) berbahasa ,seperti ragam intim(intimate),santai (casual),konsultatif(consultative),resmi(formal),dan beku(frozen).Uraian mengenai ragam bahasa menurut gaya ini akan diuraikan kemudian.

Cara(mode) mengacu kepada peran yang dimainkan bahasa dalam komunikasi.Termasuk di dalamnya adalah peran yang terkait dengan jalur (chanel) yang digunakan ketika berkomunikasi.Jalur yang di maksud adalah apakah pesan disampaikan dengan bahasa tulis,lisan,lisan untuk dituliskan,dan tulis untuk dilisankan.Berkomunikasi melalui surat berbeda ragamnya dengan berbicara melalui telepon,apalagi jika dibandingkan dengan ragam bahasa ketika berkomunikasi bertatap muka atau face- to- face(Montgomery 1996:105-12).Cara juga berhubungan dengan ragam retoris yang ada di-pakai,misalnya bahasa persuasif,ekspositoris,dan naratif.

Perpaduan subdimensi di atas ,yakni tenor,medan,dan cara ,membentuk laras bahasa(register) suatu teks atau tuturan.Karena itu,kita melohat perbedaan laras bahasa antara tulisan jurnalistik dan tulisan ilmiah.Perbedaan itu ditandai oleh kosakata,struktur kalimat,dan lafal(untuk bahasa lisan)