Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

20
BAB V ASPEK KEUANGAN 5.1 Pendahuluan Studi aspek keuangan ini dimaksudkan untuk menje- laskan kebutuhan dana investasi serta sumber pembiayaan atas proyek pendirian unit usaha produksi peralatan medis dari PT. TESLA JAYA UTAMA. Proyeksi- proyeksi keuangan, yaitu Proyeksi Rugi/Laba, Arus Kas dan Neraca disusun untuk memberikan gambaran keuangan yang akan dihadapi oleh pengelola proyek pabrik produksi peralatan medis ini di masa depan. Sebagai dasar penilaian kelayakan proyek digunakan analisis NPV, IRR, payback period dan Sensitivity Analysis. 5.2 Rencana Kebutuhan dana Investasi Investasi yang direncanakan oleh pemrakarsa proyek secara garis besar adalah sebesar Rp 3.000.000.000,- seperti terlihat pada Tabel 5.1. berikut: Tabel 5.1 Kebutuhan Dana Investasi (Dalam ribuan rupiah) No Keterangan Unit Harga/unit Jumlah A TANAH DAN BANGUNAN 1 Tanah 1.000 500 500.000

description

perencanaan

Transcript of Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

Page 1: Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

BAB V

ASPEK KEUANGAN

5.1 Pendahuluan

Studi aspek keuangan ini dimaksudkan untuk  menjelaskan  kebutuhan dana

investasi serta  sumber  pembiayaan  atas proyek pendirian unit usaha produksi

peralatan medis dari PT. TESLA JAYA UTAMA. Proyeksi-proyeksi keuangan, yaitu

Proyeksi Rugi/Laba, Arus Kas dan Neraca disusun untuk memberikan gambaran

keuangan yang akan dihadapi oleh pengelola proyek pabrik produksi peralatan medis

ini di masa depan. Sebagai dasar  penilaian kelayakan proyek digunakan analisis

NPV, IRR, payback period dan Sensitivity Analysis.

5.2 Rencana Kebutuhan dana Investasi

Investasi yang direncanakan oleh pemrakarsa proyek secara garis besar adalah

sebesar Rp 3.000.000.000,- seperti terlihat pada Tabel 5.1. berikut:

Tabel 5.1Kebutuhan Dana Investasi

(Dalam ribuan rupiah)

No Keterangan Unit Harga/unit Jumlah

A TANAH DAN BANGUNAN      1 Tanah 1.000 m2 500 500.0002 Bangunan 800 m2 2.500 2.000.000

Sub Total 2.500.000 B MESIN DAN PERALATAN 3 Mesin Solder Otomatis 10 Unit 10.000 100.0004 PC 5 Unit 3.000 15.0005 Mesin Packing 5 Unit 5.000 25.0006 Perlengkapan elektrik 10 Unit 2.000 20.000

Sub Total 160.000C Kendaraan Dan Inventaris7 Mobil Angkut 3 Unit 85.000 255.0008 Inventaris Kantor 65.000  Sub Total 320.000

Page 2: Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

D BIAYA PRA OPERASI

9Biaya Aspek Legal (ijin-ijin SIUP, TDP, IMB dll) 10.000

10Biaya Administrasi pra operasi dan lain-lain 10.000Sub Total 20.000TOTAL 3.000.000

5.3 Kebutuhan Modal Kerja

Modal kerja diperkirakan sejumlah Rp. 1.477.662.000,- digunakan untuk

membiayai kebutuhan sehari-hari dalam pelaksanaan operasi produksi peralatan

medis ini, yang secara garis besar terinci sebagai berikut:

Tabel 5.2Proyeksi Kebutuhan Modal Kerja

(Dalam ribuan rupiah)

No Keterangan Periode Jumlah

1 Saldo Kas Minimum 1 bulan 505.246

2 Persediaan Bahan 2 bulan 426.400

3 Persediaan Barang Jadi 1 bulan 244.749

4 Piutang Dagang 1 bulan 550.000

Jumlah Modal Kerja Kotor   1.726.395

5 Hutang Dagang 1 bulan (248.733)Total Kebutuhan Modal Kerja     1.477.662

5.4 Pembiayaan Proyek

Dana kebutuhan investasi sebesar Rp 4.580.112.000,- tersebut akan dipenuhi

dari modal sendiri dan modal pinjaman bank. Rencana pembiayaan akan terlihat

dalam komposisi modal sendiri dan pinjaman bank sebagai berikut:

Tabel 5.3

Page 3: Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

Rencana Pembiayaan Proyek(Dalam ribuan rupiah)

No Keterangan MODAL SENDIRI % PINJAMAN

BANK % Total

1 Tanah

500.000   -  

500.000

2 Bangunan -  

2.000.000  

2.000.000

3 Mesin -  

160.000  

160.000

4 Kendaraan -  

255.000  

255.000

5 Inventaris

65.000   -  

65.000

6 Bi. Pra Operasi

20.000   -  

20.000

7 Bi Provisi KI

34.150   -  

34.150

8 Bi Bunga Masa Kontruksi

68.300   -  

68.300

9 Modal Kerja

477.662   1.000

.000   1.47

7.662 10 Total 1.165.112 25,4% 3.415.000 74,6% 4.580.112

Pembiayaan dengan pinjaman bank diperkirakan dengan tingkat bunga 12%

per tahun. Selain itu atas besaran pinjaman senilai Rp 3.415.000.000,- ini dibebani

biaya provisi 1%, dan atas dana yang cair sebelum operasi komersial perusahaan

sudah dibebani bunga yang disebut bunga masa konstruksi atau interest during

construction / IDC. Berikut ini, pada Tabel 5.4 adalah gambaran perhitungan

pinjaman, bunga dan rencana angsuran pinjaman.

Tabel 5.4Rencana Pinjaman bank, bunga dan Angsuran

Page 4: Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

(Dalam Ribuan Rupiah)

No KeteranganTahun

0 1 2 3 4 5

1 Saldo Awal Pinjaman Bank - 3.415.000 3.415.000 2.561.250 1.707.500 853.750

2 Pinjaman Bank Cair 3.415.000 - - - - -

3 Biaya Provisi 34.150 - - - - -

4 Bunga Masa Konstruksi / IDC 68.300          

5 Biaya Bunga - 409.800 409.800 307.350 204.900 102.450

6 Cicilan Pokok Pinjaman Bank - - 853.750 853.750 853.750 853.750

7 Saldo Akhir Pinjaman Bank 3.415.000 3.415.000 2.561.250 1.707.500 853.750 -

5.5 Asumsi yang digunakan

Asumsi yang digunakan pada proyeksi keuangan adalah sebagai terlihat pada

Tabel 5.5 berikut :

Tabel 5.5Asumsi yang digunakan dalam Aspek Keuangan

No Keterangan Harga Unit

  Operasi Usaha:  1 Rencana Omset Produksi 6.000 unit per tahun2 Rencana Omset Produksi 1,0 bulan3 Rencana Omset Produksi 1.500.000 rupiah per unit4 Rencana Omset Produksi 5% per tahun  Biaya Bahan Baku:  5 PCB 2.500 rupiah per unit6 Komponen Elektrronika 180.000 rupiah per unit7 Casing 50.000 rupiah per unit8 Sensor with cable plug 300.000 rupiah per unit9 Pack Karton 500 rupiah per unit

Sub total Standar Biaya Bahan Baku 533.000 rupiah per unit10 Persediaan Bahan Baku 2,0 bulan11 Kenaikan harga beli bahan 5% per tahun  Biaya Tenaga Kerja Langsung:  

12 Kebutuhan tenaga kerja 10 orang

Page 5: Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

13 Upah Minimum Regional 2.000.000 rp / bulan14 Kenaikan biaya-biaya 2% per tahun  Biaya Overhead:  

15 Biaya Bahan tak langsung 4% dari biaya bahan16 Biaya Pengolahan 2% dari biaya bahan17 Biaya Handling 1% dari biaya bahan

Biaya Umum/Administrasi:  18 Biaya Sewa Peralatan 1.000.000 rupiah per bulan19 Biaya Kantor 1.000.000 rupiah per bulan20 Biaya Perjalanan Dinas 2.000.000 rupiah per bulan21 Biaya Tamu 1.000.000 rupiah per bulan22 Biaya Telepon, Listrik dan Air 2.000.000 rupiah per bulan23 Biaya Lain-lain 1.000.000 rupiah per bulan  Biaya Pemasaran:  

24 Biaya Komisi 1% dari omset penjualan25 Biaya Pengiriman 1% dari omset penjualan26 Biaya Promosi/Advertensi 1.000.000 ribu rupiah per bulan27 Transaksi keuangan lainnya  28 Saldo Kas Minimum 1,00 bulan29 Piutang Dagang 1,0 bulan30 Hutang Dagang 1,0 bulan31 Pembagian Keuntungan 2% dari laba tahun sebelumnya32 Biaya Bunga Pinjaman Bank 12% per tahun33 Biaya Provisi Kredit 1% pinjaman bank34 Masa IDC / Interest During Construction 2 bulan

5.6 Pajak Penghasilan

Perhitungan estimasi pajak penghasilan berdasarkan peraturan yang berlaku

bahwa tarif pajak sebesar rata-rata 25% dari total laba sebelum pajak

5.7 Proyeksi Laba/Rugi

Jika target operasi yang diperkirakan bisa tercapai maka kondisi Laba/Rugi

akan terlihat seperti Tabel 5.6, berikut:

Tabel 5.6. Proyeksi Laba Rugi(Dalam ribuan Rupiah)

No Keterangan Tahun

Page 6: Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

1 2 3 4 51 Penjualan 6.600.000 7.560.000 8.847.563 9.376.763 10.848.393

2 Harga Pokok Penjualan 2.906.739 3.225.942 3.613.334 3.711.798 4.122.091

3 Laba Kotor 3.693.261 4.334.058 5.234.229 5.664.965 6.726.303   BIAYA OPERASI:

4 Biaya Umum/ Administrasi Cash 2.989.800 3.049.596 3.110.588 3.172.800 3.236.256

5 Biaya Pemasaran 144.000 163.440 189.436 200.270 229.957 6 Biaya Amortisasi 24.490 24.490 24.490 24.490 24.490 7 Jumlah Biaya Operasi 3.158.290 3.237.526 3.324.514 3.397.559 3.490.703 8 Laba Operasi 534.971 1.096.532 1.909.715 2.267.405 3.235.600

9 Biaya Bunga Kredit Investasi 409.800 409.800 307.350 204.900 102.450

10 Laba Bersih Sebelum Pajak 125.171 686.732 1.602.365 2.062.505 3.133.150

11 Pajak Penghasilan 12.517 68.673 160.236 206.251 313.315 12 Laba setelah Pajak 112.654 618.059 1.442.128 1.856.255 2.819.835

Dari proyeksi laba rugi tersebut, dihasilkan rekapitulasi laba setelah pajak,

Sales, dan net profit margin seperti Tabel 5.7, berikut:

Tabel 5.7. Laba, Sales dan Profit Margin ( x Rp 1.000)(Dalam ribuan rupiah)

Tahun Laba setelah pajak Penjualan Net Profit

Margin

Tahun 1 9.875.965 79.177.500 12,47%Tahun 2 9.670.820 82.620.000 11,71%Tahun 3 16.446.667 103.002.469 15,97%Tahun 4 15.113.542 103.619.250 14,59%Tahun 5 22.524.313 126.640.610 17,79%

Angka presentase Net profit margin / NPM menunjukkan efisiensi seluruh

perusahaan, dimana semakin besar presentase NPM maka semakin efisien

perusahaan. Profit margin yang meningkat menunjukkan kinerja perusahaan

yang diharapkan selama 5 tahun ke depan semakin membaik. Penurunan yang

Page 7: Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

terjadi disebabkan pada estimasi harga jual yang meningkat setiap dua tahun,

sedangkan biaya-biaya meningkat setiap tahun.

5.8. Proyeksi Arus Kas

Dari Tabel 5.8, terlihat bahwa diperkirakan selama masa operasinya

selalu terjadi surplus penerimaan operasi.

Tabel 5.8. Ringkasan Proyeksi Arus Keuangan (Dalam ribuan rupiah)

No KeteranganTahun

0 1 2 3 4 5   Transaksi Operasi:  PENERIMAAN :1 Penjualan / Piutang Dagang  0 6.050.000 7.480.000 8.740.266 9.332.663 10.725.757   PENGELUARAN:2 Pembelian / Hutang Dagang 0 2.736.067 2.648.655 3.021.920 3.063.874 3.490.731 3 Biaya tenaga Kerja Langsung 0 260.000 265.200 270.504 275.914 281.432 4 Biaya Overhead Pabrik Cash 0 179.088 182.670 209.614 213.806 242.313 5 Biaya Umum/Adm. Cash 0 2.989.800 3.049.596 3.110.588 3.172.800 3.236.256 6 Biaya Pemasaran 0 144.000 163.440 189.436 200.270 229.957

7 Jumlah Pengeluaran Operasi 0 6.308.955 6.309.560 6.802.061 6.926.663 88.719.918

8 Surplus (Defisit) Operasionil 0 (258.955) 1.170.440 1.938.204 2.405.999 36.002.246 Transaksi Investasi:9 Tanah (500.000)          

10 Bangunan (2.000.000)          11 Mesin dan Peralatan (160.000)          12 Kendaraan (255.000)          13 Inventaris (65.000)          14 Biaya Pra Operasi (20.000)          15 Jumlah Transaksi Investasi (3.000.000)           Transaksi Keuangan:

16 Setoran Modal Sendiri 1.205.112 0 0 0 0 0 17 Penerimaan Pinjaman Bank 3.415.000 0 0 0 0 0 18 Biaya Provisi KI (34.150) 0 0 0 0 0

19 Biaya Bunga Masa Konstruksi / IDC (68.300) 0 0 0 0 0

20 Cicilan Pokok Pinjaman 0 0 (853.750) (853.750) (853.750) (853.750)

Page 8: Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

Bank KI21 Bunga Bank KI 0 (409.800) (409.800) (307.350) (204.900) (102.450)

22 Pembayaran Pajak Penghasilan 0 (12.517) (68.673) (160.236) (206.251) (313.315)

23 Pembagian Keuntungan 0 0 (2.253) (12.361) (28.843) (37.125)24 Jumlah Transaksi keuangan 4.517.662 (422.317) (1.334.476) (1.333.698) (1.293.743) (1.306.640)25 Arus Kas Bersih 1.517.662 (681.272) (164.037) 604.507 1.112.256 1.938.428 26 Saldo Awal Kas 0 1.517.662 836.390 672.353 1.276.860 2.389.116 27 Saldo Akhir Kas 1.517.662 836.390 672.353 1.276.860 2.389.116 4.327.544

Surplus ini digunakan untuk transaksi keuangan meliputi pembayaran biaya

bunga, cicilan pokok, pembayaran dividen dan pajak. Saldo akhir kas pada tahun 0,

merupakan kebutuhan dana modal kerja yang siap digunakan pada operasi awal

komersialnya. Selanjutnya peningkatan saldo kas dari tahun 1 ke tahun berikutnya

dan seterusnya, menunjukkan bahwa surplus operasinya sangat besar sehingga

walaupun surplus operasi tersebut digunakan untuk membayar bunga, cicilan pokok,

pajak penghasilan dan dividen, masih dapat menghasilkan peningkatan kas.

5.9. Proyeksi Neraca

Proyeksi Neraca menunjukkan kondisi keuangan pada setiap akhir tahun.

Komponen modal sendiri menunjukkan perkiraan yang akan dihadapi oleh investor,

selama masa operasi sampai akhir estimasi yaitu akhir tahun kelima.

Tabel 5-9 Proyeksi Neraca(Dalam ribuan rupiah)

No KeteranganTahun Tahun

0 1 2 3 4 5                 AKTIVA:            1 Kas 1.517.662 836.390 672.353 1.276.860 2.389.116 4.327.544 2 Piutang Dagang 0 550.000 630.000 737.297 781.397 904.033 3 Persediaan bahan 0 426.400 434.928 499.080 509.061 576.936 4 Persediaan Barang Jadi 0 264.249 269.245 304.008 309.799 346.572 5 Jumlah Aktiva Lancar 1.517.662 2.077.039 2.006.526 2.817.245 3.989.374 6.155.085    

  Aktiva Tetap:6 Nilai Perolehan 2.980.000 2.980.000 2.980.000 2.980.000 2.980.000 2.980.000

Page 9: Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

7 Akum. Penyusutan 0 (173.500) (347.000) (520.500) (694.000) (867.500)8 Nilai Buku Aktiva Tetap 2.980.000 2.806.500 2.633.000 2.459.500 2.286.000 2.112.500   Aktiva Lain-lain:9 Biaya Pra Operasi 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000

10 Biaya Provisi 34.150 34.150 34.150 34.150 34.150 34.150 11 Bi. Bunga Masa Konstruksi 68.300 68.300 68.300 68.300 68.300 68.300 12 Jumlah Aktiva Lain-lain 122.450 122.450 122.450 122.450 122.450 122.450 13 Amortisasi 0  (24.490) (48.980) (73.470) (97.960) (122.450)

14 Nilai Buku AktivaLain-lain 122.450 97.960 73.470 48.980 24.490 0

15 TOTAL AKTIVA 4.620.112 4.981.499 4.712.996 5.325.725 6.299.864 8.267.585   KEWAJIBAN:              Hutang Lancar            

16 Hutang Dagang 0 248.733 218.175 254.886 255.363 294.124 17 Jumlah Hutang Lancar 0 248.733 218.175 254.886 255.363 294.124   Hutang Jangka Panjang            

18 Hutang Bank (Kred. Bank) 3.415.000 3.415.000 2.561.250 1.707.500 853.750 0   MODAL:            

19 Modal Sendiri 1.205.112 1.205.112 1.205.112 1.205.112 1.205.112 1.205.112 20 Laba ditahan 0 0 110.401 716.098 2.129.384 3.948.514 21 Laba periode ini 0 112.654 618.059 1.442.128 1.856.255 2.819.835 22 Jumlah Modal 1.205.112 1.317.766 1.933.572 3.363.339 5.190.751 7.973.461 23 TOTAL KEW. + MODAL 4.620.112 4.981.499 4.712.996 5.325.725 6.299.864 8.267.585

Dari proyeksi neraca pada Tabel 5-9 menunjukkan estimasi modal sendiri

sampai dengan akhir tahun kelima. Pada akhir tahun kelima, diperkirakan pinjaman

investasi sudah lunas. Ini menunjukkan bahwa proyek akan meningkatkan nilai akhir

modal yang cukup signifikan, yaitu mencapai Rp 8.267.585.000.

5.10. Analisa Rasio Keuangan

Setelah proyeksi neraca dan laba rugi tersusun, dapat diperkirakan rasio-rasio

keuangan yang terjadi. Tabel 5.10 berikut adalah merupakan estimasi rasio-rasio

keuangan.

Tabel 5.10Analisis Ratio

No Keterangan 1 2 3 4 5

Page 10: Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

               Liquidity Ratios          1 Current Ratio 8,4 9,2 11,1 15,6 20,9 2 Acid Test Ratio 5,6 6,0 7,9 12,4 17,8               Profitability Ratios:          

3 Profit Margin (Laba stlh pjk / Penjualan) 1,7% 8,2% 16,3% 19,8% 26,0%4 ROE (Laba stlh pjk / Mdl sendiri) 8,5% 32,0% 42,9% 35,8% 35,4%5 ROA (Laba stlh pjk / Total Aktiva) 2,3% 13,1% 27,1% 29,5% 34,1%6 Laba Operasi / Total Aktiva 10,7% 23,3% 35,9% 36,0% 39,1%              Activity Ratios:          

7 Total Assets Turnover (Penjualan / T. Aktiva) 1,3 1,6 1,7 1,5 1,3 8 Fixed Assets Turnover (Penjualan / Ak. Tetap) 2,4 2,9 3,6 4,1 5,1   Leverage ratios:          9 Debt to Equity (Hutang / Modal Sendiri) 278,0% 143,7% 58,3% 21,4% 3,7%

10 Debt to Total Assets (Hutang / Total Aktiva) 73,5% 59,0% 36,8% 17,6% 3,6%             

Rasio liquiditas menunjukkan kondisi yang aman, karena rata-rata

current ratio dan quick ratio masih sangat tinggi. Rasio aktivitas, menunjukkan

perputaran piutang yang cukup cepat karena estimasi perputaran piutang

diperkirakan dalam 1 bulan. Selain itu perputaran aktiva tetap, menunjukkan 1,37

kali sampai 3,77 kali. Ini menunjukkan bahwa jumlah aktiva tetap yang cukup

tinggi menyebabkan perputaran aktiva tetap yang tidak begitu tinggi.

Rasio solvabilitas menunjukkan struktur modal yang cukup tinggi

risikonya pada awal proyek yaitu hutang sebesar 50% dari total aktiva, sehingga

kondisi ini cukup berisiko. Risiko leverage pada awal proyek yang cukup tinggi

ini menghasilkan rasio laba operasi dibanding biaya bunga sebesar 3,19 pada

tahun pertama. Secara berangsur risiko akan menurun jika target pada tahun-tahun

selanjutnya dapat dicapai.

Rasio profitabilitas menunjukkan bahwa NPM yang menurun yaitu antara

tahun pertama 12,5% kemudian pada tahun kedua 11,7%. Hal ini disebabkan

estimasi harga jual pada tahun kedua tetap, sedangkan biaya-biaya naik 5%. Akan

tetapi NPM rata-rata selama lima tahun sebesar 14,5%. Di sisi lain rasio Return

Page 11: Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

On Equity/ROE cukup tinggi yaitu rata-rata 23,8%. Namun ini merupakan

tantangan bagi manajemen untuk dapat merealisasikannya.

5.11. Break Even Point

Proyeksi ratio Break Even Point terhadap penjualan dari tahun ketahun

semakin menurun, dalam arti lebih baik karena BEP tercapai pada persentase target

penjualan yang lebih rendah, sehingga margin of safety dari tahun ke tahun

berikutnya semakin meningkat. Angka % BEP to Sales dan % Margin of Safety

terlihat pada Tabel 5.11 berikut :

Tabel 5.11. BEP, Sales, BEP to Sales dan Margin of Safety

(Dalam ribuan rupiah)

Tahun BEP Sales BEP to Sales Margin of Safety

1 6.085.158 79.177.500 92,20% 58,3%2 5.663.579 82.620.000 74,92% 58,9%3 5.654.971 103.002.469 63,92% 65,2%4 5.620.146 103.619.250 59,94% 62,5%5 5.626.935 126.640.610 51,87% 67,7%

5.12. Net Present Value

Proyeksi angka Net Present Value, dengan menggunakan discount factor

sebesar 12% menghasilkan angka yang positif yaitu sebesar Rp 2.958.673.000.

Angka ini menunjukkan bahwa nilai sekarang aliran kas masuk bersih jauh lebih

besar dibanding nilai investasi yang sekarang dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa

rencana proyek pabrik Produksi Alat Medis ini secara keuangan layak untuk

dilaksanakan.

5.13. Internal Rate of Return / IRR

Proyeksi angka Internal Rate of Return / IRR dapat dilihat pada lampiran – 20,

yaitu sebesar 27,30%. Angka ini menunjukkan bahwa proyek pabrik Light Concrete

ini, secara bisnis menguntungkan, karena menghasilkan IRR lebih besar dari 12%.

Page 12: Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

5.14. Payback Period

Angka payback period yang dihasilkan adalah selama 2 tahun, 9 bulan.

Jangka waktu ini cukup cepat, mengingat bahwa investasi yang cukup besar senilai

Rp 11.160.000.000 pada proyek pabrik Light Concrete ini dapat kembali selama

periode waktu tersebut.

5.15. Sensitivity Analysis

Analisis sensitivitas dilakukan dengan asumsi jika target penjualan produk

Alat Medis berubah sedangkan biaya-biaya lainnya tetap konstan dan jika estimasi

investasi mesin-mesin berubah meningkat sedangkan variabel lain tetap. Berdasarkan

Tabel 5.12 terlihat bahwa NPV akan masih positif dan IRR masih di atas 12%,

walaupun target penjualan turun 25% dari expected. Di sisi lain naiknya harga mesin

sampai 25% masih menghasilkan NPV masih positif dan IRR masih di atas diskon

factor 12%.

Tabel 5.12Sensitivity Analysis

No Estimasi NPV (Rp^000) IRR Payback Period

1 Expected Target penjualan tetap 0,0% 29.257.802 22,52% 3 tahun 8 bulan2 Pesimis Target penjualan turun 10,0% 21.449.633 19,91% 3 tahun 11 bulan3 Pesimis Target penjualan turun 20,0% 13.641.465 17,16% 4 tahun 2 bulan

4 Pesimis Target penjualan turun 25,0% 9.737.381 15,73% 4 tahun 7 bulan

No Estimasi NPV (Rp^000) IRR Payback Period

1 Expected Harga Mesin Tetap 0% 29.257.802 22,52% 3 tahun 8 bulan2 Pesimis Harga Mesin naik 15% 24.715.287 20,24% 3 tahun 10 bulan3 Pesimis Harga Mesin naik 20% 23.201.116 19,56% 3 tahun 11 bulan

4 Pesimis Harga Mesin naik 25% 21.686.944 18,90% 4 tahun 1 bulan

Page 13: Aspek Keuangan PT Tesla Jaya Utama

1.16. Kesimpulan

Berdasarkan asumsi dan analisis keuangan tersebut di atas diperoleh angka

NPV sebesar positif Rp 29.257.802.000 (dengan discount factor 12%), IRR sebesar

22.52 %, dan Payback Period selama 3 tahun 8 bulan. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa proyek pabrik Light Concrete ini, secara keuangan menguntungkan dan layak

untuk dilaksanakan. Selain itu dari hasil sensitivity analysis, proyeksi NPV dan IRR

masih layak bagi proyek pabrik Light Concrete ini, walaupun target penjualan turun

sampai 25%, ataupun jika harga mesin naik sampai 25%.

--o0o--