Aspal

48
Aspal Aspal Defenisi : Defenisi : Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, jika dianaskan sampai temperatur tentu dapat padat, jika dianaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi lunak / cair sehingga dapat membungkus menjadi lunak / cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan campuran partikel agregat pada waktu pembuatan campuran aspal beton atau sapat masuk kedalam pori-pori yang aspal beton atau sapat masuk kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan/ penyiraman pada ada pada penyemprotan/ penyiraman pada perkerasan macadam atau pelaburan. Jika temperatur perkerasan macadam atau pelaburan. Jika temperatur mulai turun. Aspal akan mengeras dan mengikat mulai turun. Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada tempatnya (sifat Termoplastis) agregat pada tempatnya (sifat Termoplastis)

description

Aspal. Defenisi : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Aspal

Page 1: Aspal

AspalAspal

Defenisi :Defenisi :

Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, jika dianaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi jika dianaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi

lunak / cair sehingga dapat membungkus partikel lunak / cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan campuran aspal beton agregat pada waktu pembuatan campuran aspal beton

atau sapat masuk kedalam pori-pori yang ada pada atau sapat masuk kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan/ penyiraman pada perkerasan penyemprotan/ penyiraman pada perkerasan

macadam atau pelaburan. Jika temperatur mulai turun. macadam atau pelaburan. Jika temperatur mulai turun. Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada

tempatnya (sifat Termoplastis)tempatnya (sifat Termoplastis)

Page 2: Aspal

Hidrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang Hidrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang umumnya disebut bitumen. Sehingga aspal sering juga umumnya disebut bitumen. Sehingga aspal sering juga disebut bitumen,disebut bitumen,

Aspal merupakan salah satu material konstruksi Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur . Aspal merupakan komponen kecil . perkerasan lentur . Aspal merupakan komponen kecil . Umumnya 4 – 10 % dari berat campuran. Tetapi Umumnya 4 – 10 % dari berat campuran. Tetapi merupakan komponen yang relatif mahalmerupakan komponen yang relatif mahal

Aspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi Aspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi minyak bumi (Aspal Minyak) dan bahan alami (aspal minyak bumi (Aspal Minyak) dan bahan alami (aspal Alam),Alam),

Aspal minyak (Aspal cemen) bersifat mengikat agregat Aspal minyak (Aspal cemen) bersifat mengikat agregat pada campuran aspal beton dan memberikan lapisan pada campuran aspal beton dan memberikan lapisan kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh asam, Basa kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh asam, Basa dan garam,dan garam,

Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku dan rapuh dan akhirnya daya akan menjadi kaku dan rapuh dan akhirnya daya adhesinya terhadap partikal agregat akan berkurang.adhesinya terhadap partikal agregat akan berkurang.

Page 3: Aspal

Jenis Aspal Jenis Aspal Berdasarkan cara Berdasarkan cara mendapatkannya mendapatkannya

Aspal Alam :Aspal Alam :- Aspal Gunung Aspal Gunung (Rock Asphalt)(Rock Asphalt) ex : Aspal P. Butonex : Aspal P. Buton- Aspal Danau Aspal Danau (Lake Asphalt)(Lake Asphalt) ex : Aspal Bermudez, Trinidadex : Aspal Bermudez, Trinidad

Aspal Buatan :Aspal Buatan :- Aspal MinyahAspal Minyah Merupakan hasil destilasio minyak bumi Merupakan hasil destilasio minyak bumi

- TarTar Merupakan hasil penyulingan batu bara dan kayu Merupakan hasil penyulingan batu bara dan kayu (tidak umum dugunakan, peka terhadap (tidak umum dugunakan, peka terhadap perubahan temperatur dan beracun) perubahan temperatur dan beracun)

Page 4: Aspal

Aspal Aspal MinyakMinyak

Berdasarkan jenis Berdasarkan jenis bahan dasarnyabahan dasarnya

- Asphaltic base crude oilAsphaltic base crude oil

Bahan dasar dominan aspalticBahan dasar dominan aspaltic

- Parafin base crude oilParafin base crude oil

Bahan dasar dominan parafinBahan dasar dominan parafin

- Mixed base crude oilMixed base crude oil

Bahan dasar campuran asphaltic Bahan dasar campuran asphaltic dan parafin dan parafin

Berdasarkan Berdasarkan bentuknyabentuknya

- Aspal keras/panas (Asphalt cemen)Aspal keras/panas (Asphalt cemen)

aspal yang digunakan dalam keadaan aspal yang digunakan dalam keadaan panas dan cair, pada suhu ruang panas dan cair, pada suhu ruang berbentuk padat berbentuk padat

- Aspal dingin / Cair (Cut Back Asphalt)Aspal dingin / Cair (Cut Back Asphalt)

aspal yang digunakan dalam keadaan aspal yang digunakan dalam keadaan dingin dan cair, pada suhu ruang dingin dan cair, pada suhu ruang berbentuk cair berbentuk cair

- Aspal emulsi (emulsion asphalt)Aspal emulsi (emulsion asphalt)

aspal yang disediakan dalam bentuk aspal yang disediakan dalam bentuk emulsi dandigunakan dalam kondisi emulsi dandigunakan dalam kondisi

dingin dan cairdingin dan cair

Page 5: Aspal

Proses Penyulingan minyak bumi

untuk menghasilkan

aspal

Page 6: Aspal

Crude Oil Atmospheric destilation

Light gases

Naptha

Kerosine

Gas Oil

Refotming Gasoline

Chemical

Aviotion Fuel

Domestic Fuel

Long ResidueVacuum

Destilation

destilateCracking

Diesel Fuel

Domestic Fuel

Gasoline

Chemical

Short ResidueBitumen Feedstock

Fuel Oil

Lube Oil manifacture

Skema Proses Pembuatan aspal Minyak

Page 7: Aspal

Jenis Tungku Destilasi TerJenis Tungku Destilasi Ter

Tungku Destilasi Vertikal Tungku Destilasi Horozontal

Hasil Donominasi Oleh Aromat yang tidak bermuatan listrik

Hasil Ter didominasi oleh Cresol dan Phenol yang bermuatan listrik

Karen ter bermuatan listrik maka kelekatan ter lebih baik terhadap agregat dari pada aspal

Page 8: Aspal

Perbandingan sifat aspal dengan terPerbandingan sifat aspal dengan terBitument (aspal)Bitument (aspal) SifatSifat TerTer

Coklat - hitamCoklat - hitam WarnaWarna Coklat - HitamCoklat - Hitam

Cair - padatCair - padat BentukBentuk caircair

LarutLarut Dalam CS2/CCl4Dalam CS2/CCl4 larutlarut

Tidak larutTidak larut Dalam AirDalam Air Tidak LarutTidak Larut

Berbau biasaBerbau biasa BauBau Berbau khas (Aromat Berbau khas (Aromat bersifat harum)bersifat harum)

Ada yang bergandenganAda yang bergandengan AromatAromat tunggaltunggal

Page 9: Aspal

Aspal keras (asphalt cemen, AC)Aspal keras (asphalt cemen, AC)

Aspal keras pada suhu ruang (25Aspal keras pada suhu ruang (2500 – 30 – 3000 C) berbentuk padat C) berbentuk padat Aspal keras dibedakan berdasarkan nil;ai penetrasi (tingkat Aspal keras dibedakan berdasarkan nil;ai penetrasi (tingkat

kekerasannya)kekerasannya) Aspal keras yang biasa digunakan :Aspal keras yang biasa digunakan :

- AC Pen 40/50, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 40 – 50 - AC Pen 40/50, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 40 – 50

- AC pen 60/70, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 60 – 79- AC pen 60/70, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 60 – 79

- AC pen 80/100, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 80 – 100- AC pen 80/100, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 80 – 100

- AC pen 200/300, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 200-300- AC pen 200/300, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 200-300

Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas, Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas, volume lalu lintas tinggi.volume lalu lintas tinggi.

Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin, Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin, lalu lintas rendah.lalu lintas rendah.

Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100.Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100.

Page 10: Aspal

Aspal cair Aspal cair (Cut Back Asphalt)(Cut Back Asphalt) Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pengencair dari hasil Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pengencair dari hasil

penyulingan minyak bumipenyulingan minyak bumi Pada suhu ruang berbentuk cair Pada suhu ruang berbentuk cair Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya, Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya,

aspal cair dibedakan atas :aspal cair dibedakan atas :1. RC 1. RC (Rapid curing cut back )(Rapid curing cut back ) Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan bensin (premium), RC Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan bensin (premium), RC

merupakan curback asphal yang paling cepat menguap.merupakan curback asphal yang paling cepat menguap.

RC cut back asphalt dugunakan sebagai :RC cut back asphalt dugunakan sebagai :- Tack coat (Lapis perekat)- Tack coat (Lapis perekat)- Prime Coat (Lapis resap pengikat)- Prime Coat (Lapis resap pengikat)

2. MC 2. MC (Medium Curing cut back)(Medium Curing cut back)Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan minyak tanah Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan minyak tanah

(Kerosine). MC merupakan cutback aspal yang kecepatan (Kerosine). MC merupakan cutback aspal yang kecepatan menguapnya menguapnya sedang.sedang.

Page 11: Aspal

3. SC 3. SC (Slow Curing cut back(Slow Curing cut back))Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan solar, Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan solar, SC merupakan SC merupakan cut backcut back asphal yang paling lama asphal yang paling lama menguap.menguap.

SC Cut back asphalt digunakan sebagai :SC Cut back asphalt digunakan sebagai :- Prime coat- Prime coat- Dust laying (lapis pengikat debu)- Dust laying (lapis pengikat debu)

Cut backCut back aspal dibedakan berdasarkan nilai viscositas pada suhu 600 aspal dibedakan berdasarkan nilai viscositas pada suhu 600ex : RC 30 – 60ex : RC 30 – 60 MC 30 – 60MC 30 – 60 SC 30 – 60SC 30 – 60 RC 70 – 140 RC 70 – 140 MC 70 – 140MC 70 – 140 SC 70 - 140SC 70 - 140

Makin Kental

Page 12: Aspal

Aspal emulsi

Aspal emulsi adlah suatu campuran aspal dengan air dan Aspal emulsi adlah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsibahan pengemulsi

Page 13: Aspal

Emulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik Emulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik (Elektrolit), (+) Cation ; (-) Annion(Elektrolit), (+) Cation ; (-) Annion

Emulsifer agent berfungsi sebagai stabilisatorEmulsifer agent berfungsi sebagai stabilisator Partikel aspal melayang-layang dalam air karena partikel Partikel aspal melayang-layang dalam air karena partikel

aspal diberi muatan listrik.aspal diberi muatan listrik.

Page 14: Aspal

Berdasarkan muatan listriknya, aspal emulsi dapat dibedakan atas ;Berdasarkan muatan listriknya, aspal emulsi dapat dibedakan atas ;1. Kationik, 1. Kationik,

disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik posirifbermuatan arus listrik posirif

2. Anionik, 2. Anionik, disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang bermuatan negatifbermuatan negatif

3. Nonionik,3. Nonionik,merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti

tidak tidak mengantarkan listrik.mengantarkan listrik. Yang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah aspal Yang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah aspal

emulsi anionik dan kationik.emulsi anionik dan kationik. Berdasarkan kecepatan pengerasannya aspal emulsi dibedakan atas Berdasarkan kecepatan pengerasannya aspal emulsi dibedakan atas

- Rapid Setting (RS), aspal yang mengandung sedikit bahan - Rapid Setting (RS), aspal yang mengandung sedikit bahan pengemulsi sehingga pengikatan cepat terjadi. pengemulsi sehingga pengikatan cepat terjadi. Digunakan untuk Digunakan untuk

Tack CoatTack Coat- Medium Setting (MS), - Medium Setting (MS), Digunakan untuk Seal CoatDigunakan untuk Seal Coat- Slow Seeting (SS), jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap, - Slow Seeting (SS), jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap, Digunakan Sebagai Prime coatDigunakan Sebagai Prime coat

Page 15: Aspal

Aspal ButonAspal Buton

Aspal buton merupakan aspal alam yang berasal ddari Aspal buton merupakan aspal alam yang berasal ddari pulau buton, Indonesia.pulau buton, Indonesia.

Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan mineral lainnya dalam bentuk bantuan.bahan mineral lainnya dalam bentuk bantuan.

Karena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar Karena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar bitumennya bervariasi dari rendah sampai tinggi.bitumennya bervariasi dari rendah sampai tinggi.

Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton dibedakan Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton dibedakan atas B10, B13, B20, B25, dan B30 (Aspal Buotn B10 atas B10, B13, B20, B25, dan B30 (Aspal Buotn B10 adalah aspal buton dengan kadar bitumen rata-rata adalah aspal buton dengan kadar bitumen rata-rata 10%)10%)

Page 16: Aspal

Komposisi aspalKomposisi aspal

Aspal merupakan unsur hydrocarbon yang sangat komplek,sangat Aspal merupakan unsur hydrocarbon yang sangat komplek,sangat sukar memisahkan molekul-molekul yang memberntuk aspal sukar memisahkan molekul-molekul yang memberntuk aspal tersebuttersebut

Secara umum komposisi dari aspal terdiri dari asphaltenes dan Secara umum komposisi dari aspal terdiri dari asphaltenes dan maltenesmaltenes

Asphaltenes merupakan material berwarna hitam atau coklat tua Asphaltenes merupakan material berwarna hitam atau coklat tua yang larut dalam heptane.yang larut dalam heptane.

Maltenes merupakan cairan kental yang terdiri dari resin dan oils, Maltenes merupakan cairan kental yang terdiri dari resin dan oils, dan larut dalam heptanesdan larut dalam heptanes

Resins adalah cairan berwarna kuning atau coklat tua yang Resins adalah cairan berwarna kuning atau coklat tua yang memberikan sifat adhesi dari aspal, merupakan bagian yang mudah memberikan sifat adhesi dari aspal, merupakan bagian yang mudah hilang atau berkurang selama masa pelayanan jalan. Oils adalah hilang atau berkurang selama masa pelayanan jalan. Oils adalah media dari asphaltenes dan resin, berwarna lebih mudamedia dari asphaltenes dan resin, berwarna lebih muda

Proporsi dari asphaltenes, resin, oils berbeda tergantung dari Proporsi dari asphaltenes, resin, oils berbeda tergantung dari banyak faktor seperti kemungkinan beroksidasi, proses pembuatan banyak faktor seperti kemungkinan beroksidasi, proses pembuatan dan ketebalan aspal dalam campuran.dan ketebalan aspal dalam campuran.

Page 17: Aspal

Aspal secara kimia terdiri dari Aspal secara kimia terdiri dari - Aromat- Aromat- Parafin- Parafin- Alefine- Alefine

Parafine merupakan rangkaian hidrocarbon yang jenuh Parafine merupakan rangkaian hidrocarbon yang jenuh bercabangbercabang

CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH2 - ……….CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH2 - ………. II

CH3CH3

Olefine merupakan rangkaian hidrocarbon yang tak Olefine merupakan rangkaian hidrocarbon yang tak jenuhjenuh

CH3 – CH = CH2 = CH2 = ………..CH3 – CH = CH2 = CH2 = ………..

Page 18: Aspal

Kandungan aspal secara fisikKandungan aspal secara fisikAsphaltenesAsphaltenesMaltenesMaltenesResinResinMinyak LainnyaMinyak Lainnya

Sifat kimia dan sifat fisik aspal saling berhubungan

Sifat KimiaSifat Kimia Sifat FisikSifat Fisik

KelekatanKelekatan Base on AromatBase on Aromat Base on ResinBase on Resin

DurabulityDurabulity Base on ParafinBase on Parafin Base on Ikatan Base on Ikatan MalteneMaltene

Kepekaan terhadap Kepekaan terhadap suhusuhu

Base on ParafinBase on Parafin Base on MalteneBase on Maltene

Page 19: Aspal

Ilustrasi Komposisi Aspal Minyak

Page 20: Aspal

Pada aspal buatan maltene lebih dominan Pada aspal buatan maltene lebih dominan (lebih banyak), maka bentuknya semi solid(lebih banyak), maka bentuknya semi solid

Pada aspal alam kebanyakan asphaltene Pada aspal alam kebanyakan asphaltene saja, jadi bentuknya cenderung padatsaja, jadi bentuknya cenderung padat

Page 21: Aspal

Sifat aspal minyak juga dipengaruhi minyak Sifat aspal minyak juga dipengaruhi minyak mentah penyusunnyamentah penyusunnya

Sifat Parafinic base crude oil :Sifat Parafinic base crude oil :a. Mudah teroksidasia. Mudah teroksidasib. Pada suhu panas, leleh dan pada suhu b. Pada suhu panas, leleh dan pada suhu

rendah mengeras dan rapuhrendah mengeras dan rapuhc. Adhesi kecilc. Adhesi kecild. Dactilitas kecild. Dactilitas kecil

Sifat – sifat seperti parafin base crude oil tidak Sifat – sifat seperti parafin base crude oil tidak diingini pada konstruksi jalandiingini pada konstruksi jalan

Sifat asphaltene base crude oil bertolak Sifat asphaltene base crude oil bertolak belakang dengan sifat parafinic crude oil, dan belakang dengan sifat parafinic crude oil, dan hal ini menguntungkan untuk dipakai pada hal ini menguntungkan untuk dipakai pada konstruksi jalan.konstruksi jalan.

Page 22: Aspal

Fungsi Aspal Dalam Konstruksi Perkerasan JalanFungsi Aspal Dalam Konstruksi Perkerasan Jalan

Sebagai Bahan Pengikat:Sebagai Bahan Pengikat:

Memeberikan ikatan yang kuat antara aspal dengan agregat dan Memeberikan ikatan yang kuat antara aspal dengan agregat dan antara aspal itu sendiriantara aspal itu sendiri

Bahan PengisiBahan Pengisi

Mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori yang ada Mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori yang ada antara agregat itu sendiri.antara agregat itu sendiri.

Page 23: Aspal

Sifat – sifat aspalSifat – sifat aspal

Sifat aspal adalah coloidal antara asphaltens dengan malteneSifat aspal adalah coloidal antara asphaltens dengan maltene Daya tahan (durabilitas)Daya tahan (durabilitas)

daya tahan aspal adalah kemampuan aspal mempertahankan sifat daya tahan aspal adalah kemampuan aspal mempertahankan sifat asalnya akibat penbgaruh cuaca selama masa pelayanan jalanasalnya akibat penbgaruh cuaca selama masa pelayanan jalan

Sifat adhesi dan kohesiSifat adhesi dan kohesi

Adhesi adalah kemampuan aspal untuk mengikat agregat Adhesi adalah kemampuan aspal untuk mengikat agregat sehingga dihasilkan ikatan yang baik antara agregat dengan sehingga dihasilkan ikatan yang baik antara agregat dengan aspal.aspal.

Kohesi adalah kemampuan aspal untuk tetap mempertahankan Kohesi adalah kemampuan aspal untuk tetap mempertahankan agregat tetap pada tempatnyasetelah terjadi pengikatan.agregat tetap pada tempatnyasetelah terjadi pengikatan.

Page 24: Aspal

• Kepekaan terhadap temperaturKepekaan terhadap temperaturAspal merupakan bahan yang termoplastis, artinya akan menjadi Aspal merupakan bahan yang termoplastis, artinya akan menjadi keras keras dan kental jika temperatur rendah dan menjadi cair (lunak) dan kental jika temperatur rendah dan menjadi cair (lunak) jika temperatur tinggi. Akibat perubahan temperatur ini viscositas jika temperatur tinggi. Akibat perubahan temperatur ini viscositas aspal akan berubah seiring dengan perubahan elastisitas aspal aspal akan berubah seiring dengan perubahan elastisitas aspal

tersebut. oleh sebab itu aspal juga disebut bahan yang bersifat visko tersebut. oleh sebab itu aspal juga disebut bahan yang bersifat visko elastis.elastis.

Kepekaan terhadap suhu perlu diketahui untuk dapat ditentukan suhu Kepekaan terhadap suhu perlu diketahui untuk dapat ditentukan suhu yang baik campuran aspal di campur dan dipadatkan.yang baik campuran aspal di campur dan dipadatkan.

• Kekerasan aspalKekerasan aspalKekerasan aspal tergantung dari viscositasnya (kekentalannya). Kekerasan aspal tergantung dari viscositasnya (kekentalannya).

Aspal pada proses pencampurandipanaskan dan dicampur dengan Aspal pada proses pencampurandipanaskan dan dicampur dengan agregatagregat sehingga agregat dilapisi aspal . Pada proses pelaksanaan sehingga agregat dilapisi aspal . Pada proses pelaksanaan terjadi terjadi oksidasi yang mengakibatkan aspal menjadi getas oksidasi yang mengakibatkan aspal menjadi getas (Viskositas (Viskositas bertambah tinggi). Peristiwa tersebut berlansung setelah bertambah tinggi). Peristiwa tersebut berlansung setelah masa masa pelaksaan selasai. Pada masa pelayanan aspal mengalami pelaksaan selasai. Pada masa pelayanan aspal mengalami oksidasi dan oksidasi dan polimerisasi yan besarnya dipengaruhi ketebalan aspal polimerisasi yan besarnya dipengaruhi ketebalan aspal menyelimuti agregat. menyelimuti agregat. Semakin tipis lapisan aspal yang menyelimuti Semakin tipis lapisan aspal yang menyelimuti agregat , semakin tinggi agregat , semakin tinggi tingkat kerapuhan yang terjadi.tingkat kerapuhan yang terjadi.

Page 25: Aspal

Pemeriksaan AspalPemeriksaan Aspal

Pemeriksaan penetrasiPemeriksaan penetrasi Pemeriksaan titik lembekPemeriksaan titik lembek Pemeriksaan Titik nyala dan titik bakarPemeriksaan Titik nyala dan titik bakar Pemeriksaan penurunan berat aspalPemeriksaan penurunan berat aspal Pemeriksaan kelarutan dalam karbon Pemeriksaan kelarutan dalam karbon

tetrakolridatetrakolrida Pemeriksaan daktilitasPemeriksaan daktilitas Pemeriksaan beratjenisPemeriksaan beratjenis Pemeriksaan viskositasPemeriksaan viskositas

Page 26: Aspal

Pemeriksaaan PenetrasiPemeriksaaan Penetrasi

Page 27: Aspal
Page 28: Aspal
Page 29: Aspal
Page 30: Aspal

Pemeriksaan DuctilityPemeriksaan Ductility

Page 31: Aspal
Page 32: Aspal
Page 33: Aspal
Page 34: Aspal
Page 35: Aspal
Page 36: Aspal
Page 37: Aspal

Pemeriksaan Titik LembekPemeriksaan Titik Lembek

Page 38: Aspal
Page 39: Aspal
Page 40: Aspal
Page 41: Aspal
Page 42: Aspal
Page 43: Aspal
Page 44: Aspal

Pemeriksan Kehilangan Berat Aspal

Page 45: Aspal
Page 46: Aspal

Pemeruksaan Titik Nyala Titik BakarPemeruksaan Titik Nyala Titik Bakar

Page 47: Aspal
Page 48: Aspal

Jenis Pemeriksaan Penetrasi 60/70Satuan

Min MaxPenetrasi (250 C, 100 gr, 5 det) 60 79 0,1 mmTitik Lembek (ring ball) 48 58 0 CTitik Nyala, Cleaveland 200 225 0 CDaktilitas (250 C, 5 cm/menit) 100 100 cmSolubilitas/ Kelarutan dlm CCl4 14 14 %Kehilangan berat, 1630 C, 5 jam - 0,8 %Penetrasi setelah kehilangan berat 54 - % semulaBerat Jenis (25 0 C) 1 - gr/cc

Persyaratan Aspal Keras Pen 60/70

Sumber : Bina Marga (1989), SNI No. 1737 – 1989 – F