Asma Bronkial
-
Upload
marmutkupluk1396920 -
Category
Documents
-
view
43 -
download
0
Transcript of Asma Bronkial
ASMA BRONKIAL
CASE REPORT
PENDAHULUAN
Asthma = bernafas Pendek. Asthma penyakit Obstruktif paru
yang sering terjadi pada usia muda tiba-tiba
STATUS PASIEN
Nama : Ny. M Umur : 39 Tahun Jenis Kelamin: Perempuan Status : Menikah
ANAMNESIS
Pasien masuk ke IGD dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak disertai nyeri dada. Demam (-), Batuk darah (-), sekret bening, tidak berwarna. Pasien mengeluhkan sakit pada perutnya saat terjadi sesak. Pasien memiliki riwayat asma (+) dan sejak 3 tahun terakhir sering terkena serangan asma namun masih bisa diatasi dengan obat inhalasi yang dipunyai pasien. Serangan biasanya terjadi >2x dalam seminggu dan cukup mengganggu aktivitas. Biasanya saat sesak diiringi dengan batuk. Sering mengonsumsi aminofilin, salbutamol, riwayat merokok (-). Suami merokok, biasanya 1 bungkus setiap hari. Riwayat keluarga yang menderita asma ada pada ayah pasien. Saat terkena serangan, suara mengi terdengar jelas. Biasanya serangan terjadi tiba-tiba ketika cuaca dingin atau adanya debu di sekitar pasien. Faktor kelelahan juga menyebabkan pasien sering mengalami serangan. Keluhan sesak biasanya baru teratasi bila menggunakan inhaler yang dipunyai pasien. BAB tidak ada keluhan, BAK tidak ada keluhan. Tidak ada riwayat hipertensi dan diabetes melitus. Pernah dirawat sebelumnya dengan keluhan yang sama.
PEM.FISIK
Vital Sign Kesadaran: Compos Mentis TD : 120/80 Nadi : 88x/m Suhu : 37°C RR : 28x/menit
PEM. FISIK
Kepala DBN Mata DBN THT DBN Leher DBN Jantung DBN Thorax Wheezing (+/+) Abdomen DBN Ekstremitas DBN
PEM. LAB
WBC : 7.8 x 10³/uL Lym : 26% , 2,0 x 10³ mm³ RBC : 5,06 x 106/uL Mon : 62% , 0.4 x 10³ mm³ HGB : 13,6 g/dL Granulosit : 68% , 5,4 x 10³ mm³ HCT : 43% PLT : 348 x 10³/uL MCV : 85 fl MCHC : 31,6 g/dL MCH : 31,6 pg GDS : 108 mg/dL
DIAGNOSIS
Dyspneu e.c Asma Bronkial Dyspneu e.c Bronkitis Kronis Dyspneu e.c Emfisema Paru
TERAPI
RL 20 tetes/menit Deksametason Ranitidin 2 x 1 amp OBH 3 x C1 Aminophylin 3 x ½ Ventolin Nebulizer Salbutamol
TINJAUAN PUSTAKA
FAKTOR PENCETUS
KLASSIFIKASI-ASMA TANPA SERANGAN
KLASSIFIKASI ASMA DENGAN SERANGAN
MANIFESTASI KLINIS
↑ RR Wheezing Sesak + Batuk Nyeri dada Terbangun saat malam
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Lab Spirometri Uji Provokasi Bronkus X ray
DIAGNOSIS BANDING
Bronkitis Kronik Emfisema Paru Gagal Jantung Kiri Emboli Paru
TATALAKSANA
NON-MEDIKAMENTOSA MEDIKAMENTOSA
Menghindari faktor pencetus
Pengendali emosi Pemakaian oksigen
Controller Reliever
GLUKOKORTIKOIDDewasa Dosis rendah Dosis medium Dosis tinggi
Obat
Beklometason dipropionat
Budesonid
Flunisolid
Flutikason
Triamsinolon asetonid
200-500 ug
200-400 ug
500-1000 ug
100-250 ug
400-1000 ug
500-1000 ug
400-800 ug
1000-2000 ug
250-500 ug
1000-2000 ug
>1000 ug
>800 ug
>2000 ug
>500 ug
>2000 ug
Anak Dosis rendah Dosis medium Dosis tinggi
Obat
Beklometason dipropionat
Budesonid
Flunisolid
Flutikason
Triamsinolon asetonid
100-400 ug
100-200 ug
500-750 ug
100-200 ug
400-800 ug
400-800 ug
200-400 ug
1000-1250 ug
200-500 ug
800-1200 ug
>800 ug
>400 ug
>1250 ug
>500 ug
>1200 ug
AGONIST ẞ2
Onset Durasi (Lama kerja)
Singkat Lama
Cepat Fenoterol
Prokaterol
Salbutamol/ Albuterol
Terbutalin
Pirbuterol
Formoterol
Lambat Salmeterol
Semua tahapan : ditambahkan agonis beta-2 kerja singkat untuk pelega bila dibutuhkan, tidak melebihi 3-4 kali sehari.
Berat Asma Medikasi pengontrol harian
Alternatif / Pilihan lain Alternatif lain
Asma Intermiten Tidak perlu -------- -------
Asma Persisten Ringan
Glukokortikosteroid inhalasi (200-400 ug BD/hari atau
ekivalennya)
Teofilin lepas lambat Kromolin Leukotriene modifiers
------
Asma Persisten Sedang
Kombinasi inhalasi glukokortikosteroid (400-800 ug BD/hari atau ekivalennya) danagonis beta-2 kerja lama
Glukokortikosteroid inhalasi (400-800 ug BD atau ekivalennya) ditambah Teofilin lepas lambat ,atau
Glukokortikosteroid inhalasi (400-800 ug BD atau ekivalennya) ditambah agonis beta-2 kerja lama oral, atau
Glukokortikosteroid inhalasi dosis tinggi (>800 ug BD atau ekivalennya) atau
Glukokortikosteroid inhalasi (400-800 ug BD atau ekivalennya) ditambah leukotriene modifiers
Ditambah agonis beta-2 kerja lama oral, atau
Ditambah teofilin lepas lambat
Asma Persisten Berat
Kombinasi inhalasi glukokortikosteroid (> 800 ug BD atau ekivalennya) dan agonis beta-2 kerja lama, ditambah 1 di bawah ini: teofilin lepas lambat leukotriene modifiers glukokortikosteroid
oral
Prednisolon/ metilprednisolon oral selang sehari 10 mgditambah agonis beta-2 kerja lama oral, ditambah teofilin lepas lambat
KOMPLIKASI
Status asmatikus Atelektasis Hipoksemia Pneumothoraks Emfisema
PEMBAHASAN
Anamnesis Pasien
Faktor Pencetus (+) - Alergen (Debu), Udara dingin, dan
juga faktor kelelahan,
kemungkinan perokok pasif
- Riwayat keluarga (+) pada Ayah
- Riwayat penggunaan obat asma
(+), inhaler
Gejala Asma
Sesak
RR ↑
Batuk
Wheezing
Rasa tidak nyaman/nyeri dada
Ditemukan pada pasien
- Sesak dirasakan saat terjadi
serangan, sering mengalami sesak
sejak 3 tahun terakhir
- Peningkatan RR terjadi,
pemeriksaan RR 28x/m (Normal
8-16x/m)
- Pasien batuk berdahak
- Wheezing masih terdengar jelas
saat ekspirasi tanpa stetoskop
- Saat terjadi serangan merasakan
nyeri atau rasa penuh pada dada
Pemeriksaan Fisik Pasien
ThoraxRetraksi Intercostal (-), Simetris,
tidak ada dinding dada yang
tertinggal, tidak ditemukan bantuan
otot bantu pernafasan, wheezing pada
auskultasi (+)/(+), rhonki (-)/(-),
ekspirasi agak memanjang
Jantung Dalam Batas Normal
Abdomen Dalam Batas Normal
Ekstremitas Dalam Batas Normal
TERIMA KASIH