Asli 3 Jamur

22
Dasar-dasar Perlindungan Tanaman Acara III ‘’Patogen Tanaman Pada Jamur’’ Hendra pangaribuan NPM : E1J012075 Pogram Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian

Transcript of Asli 3 Jamur

Page 1: Asli 3 Jamur

Dasar-dasar Perlindungan Tanaman

Acara III

‘’Patogen Tanaman Pada Jamur’’

Hendra pangaribuan

NPM : E1J012075

Pogram Studi Agroekoteknologi

Fakultas Pertanian

Universitas Bengkulu

Page 2: Asli 3 Jamur

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jamur adalah organisme yang sel-selnya berinti sejati atau eukariotik,

berbentuk benang, bercabang-cabang, tidak berklorofil, dinding selnya mengandung

khitin atau selulosa atau keduanya, heterotrof, absortif dan sebagian besar tubuhnya

terdiri dari bagian vegetatif berupa hifa dan generatif yaitu spora.

Jamur (fungi) banyak kita temukan disekitar kita. Jamur tumbuh subur

terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembap. Beberapa

ahli mikologi membagi jamur menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk

tubuhnya, yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast). Kebanyakan jamur masuk

dalam kelompok kapang. Tubuh vegetatif kapang berbentuk filamen panjang

bercabang yang seperti benang disebut hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap

makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Sedangkan jamur dalam

kelompok khamir bersifat uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat atau oval

(Medhy, 2013).

Pengamatan morfologi sangat penting untuk identifikasi dan determinasi.

Bahkan pengamatan morfologi ini lebih penting daripada pengamatan fisiologis.

Terdapat beberapa cara atau metode pengamatan yaitu dengan pembuatan slide

cultur atau hanging drop. Untuk pengamatan morfologi dapat dilakukan

pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis. (Medhy, 2013).

Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia

jamur atau regnum fungi. Dahulu Regnum (= kingdom) fungi dimasukkan ke

dalam Regnum Plantae, tetapi sekarang fungi berdiri sebagai regnum tersendiri.

Ciri-ciri organisme yang dikelompokkan ke dalam regnum fungi adalah :

eukariotik, tidak berklorofil, tumbuh sebagai sel hifa atau sel khamir, memiliki

dinding sel yang mengandung zat kitin, bersifat heterotrof, menyerap nutrien

melalui dinding selnyadan mengekskresikan enzim-enzimnya ekstraselulerke

lingkungan, menghasilkan spora atau konidia, melakukan reproduksi seksual dan /

aseksual.

Page 3: Asli 3 Jamur

            Di dalam fungi dapat dilihat dan dikenal dengan mudah apabila kita

memperhatikan tempat-tempat yang lembab, misalnya pada substrat serasah, atau

pada buah-buah yang mulai membusuk, atau pada batang tumbuhan. Umumnya

bentuk yang terlihat tersebut adalah bagian dari koloni suatu fungi, yaitu berupa

benang-benang putih halus sekali yang membentuk suatu jala, atau berupa bercak-

bercak denganwarna indah yang cerah (hijau, jingga, biru, dan sebagainya). Pada

tempat tertutup yang kurang terkena sinar matahari fungi juga dapat ditemukan,

apabila, tercium bau apek, atau bau alkohol, atau bau harum senyawa ester yang

merupakan hasil metabolisme dari fungi.

            Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme

lainnya, jamur tidak memangsa dan mencerna makanannya. Untuk memperoleh

makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan

miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen.

B.Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah untuk dapat mengenal dan membedakan

diantara kelompok patogen tanaman dengan kelompok lainnya dari pengamatan

koloni pada biakan dan pada tanda kerusakan.

Page 4: Asli 3 Jamur

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

       Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel

tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual

atau aseksual. Dalam dunia kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri,

karena cara mendapatkan makanannya berbeda dengan organisme eukariotik

lainnya yaitu melalui absorpsi  (Gandjar, 1999).

       Sebagian besar tubuh fungi terdiri dari atas benang-benang yang disebut hifa,

yang saling berhubungan menjalin semacam jala yaitu miselium. Miselium dapat

dibedakan atas miselium vegetatif yang berfungsi meresap menyerap nutrient dari

lingkungan , dan miselium fertile yang berfungsi dalam reproduksi. Fungi tingkat

tinggi maupun tingkat rendah mempunyai cirri khas yaitu berupa benang tunggal

atau bercabang-cabang yang disebut hifa. Fungi dibedakan menjadi dua golongan

yaitu kapang dan khamir. Kapang merupakan fungi yang berfilamen atau

mempunyai miselium, sedangkan khamir merupakan fungi bersel tunggal da tidak

berfilamen (Medhy, 2013).

       Fungi ada yang bersifat parasit dan ada pula yang bersifat saprofit. Parasit

apabila dalam memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil dari benda

hidup yang ditumpanginya, sedangkan bersifat saprofit apabila memperoleh

makanan dari benda mati dan tidak merugikan benda itu sendiri. Fungi dapat

mensintesis protein dengan mengambil sumber karbon dari karbohidrat  (misalnya

glukosa, sukrosa atau maltosa), sumber nitrogen dari bahan organik atau

anorganik, dan mineral dari substratnya. Ada juga beberapa fungi yang dapat

mensintesis  vitamin-vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan biakan sendiri,

tetapi ada juga yang tidak dapat mensintesis sendiri sehingga harus mendapatkan

dari substrat misalkan tiamin dan biotin (Dwidjoseputro, 2005).

       Fungi (jamur) merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk

dunia jamur atau regnum. Fungi umumnya  multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri

jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh,

pertumbuhan dan reproduksinya. Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya.

Tubuh jamur tersusun atas komponen dasar yang disebut hifa. Hifa merupakan

pembentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium yang menyusun jalinan-

Page 5: Asli 3 Jamur

jalinan semua menjadi tubuh. Bentuk hifa menyerupai benang yang tersusun dari

dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan

sitoplasma. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa

umumnya mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria

dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi adapula hifa

yang tidak bersepta atau hifa sinostik. Struktur hifa sinostik dihasilkan oleh

pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma

(Aqsha, 2013).

       Baik jamur yang bersahaja maupun jamur yang tingkat tinggi tubuhnya

mempunyai ciri yang khas yaitu berupa benang tunggal bercabang-cabang yang

disebut miselium, atau berupa kumpulan benang-benang yang padat menjadi satu.

Hanya golongan ragi (sacharomycetes) itu tubuhnya berupa sel-sel tunggal ciri

kedua adalah jamur tidak mempunyai klorofil, sehingga hidupnya terpaksa

heterotrof. Sifat ini menguatkan pendapat, bahwa jamur itu merupakan kelanjutan

bakteri di dalam evolusi (Waluyo, 2005).

       Golongan jamur mencakup lebih daripada 55.000 spesies, jumlah ini jauh

melebihi jumlah spesies bakteri. Tentang klasifikasinya belum ada ketentuan

pendapat yang menyeluruh diantara para sarjana taksonomi. Bakteri dan jamur

merupakan golongan tumbuh-tumbuhan yang tubuhnya tidak mempunyai

diferensiasi, oleh karena itu disebut tumbuhan talus (thallophyta), lengkapnya

thallophyta yang tidak berklorofil. Ganggang adalah thallophyta yang berklorofil 

(Waluyo, 2005).

       Jamur adalah mikroorganisme eukariot heterotrof, tidak dapat melakukan

fotosintesis yang berkembang biak dengan spora yang khas. Jamur dapat juga

berkembang biak dengan aseksual maupun seksual. Beberapa jamur merupakan

organisme yang uniseluler, tetapi kebanyakan jamur membentuk filamen yang

merupakan sel vegetatif yang dikenal dengan sebutan miselium. Miselium adalah

kumpulan hifa atau filamen yang menyerupai tube. Fungi juga dapat dideskripsi

sebagai organiusme yang tidak berklorofil, bersifat parasitik dan saprofitik, bersel

tunggal atau banyak menyerupai struktur vegetatif yang berupa filamen yang

dilindungi oleh dinding sel yang tersusun dari zat kitin atau polisakarida.

Tumbuhan dan fungi memiliki dinding sel, dinding sel ini yang membedakan

Page 6: Asli 3 Jamur

fungi atau tumbuhan dengan sel hewan. Karena sifat yang heterotrofik, hal yang

berlawanan dengan sifat yang autotrofik, maka fungi dikeluarkan dari dunia

tumbuhan menjadi digolongkan dalam dunia fungi tersendiri. Dalam mencerna

makanannya, fungi memiliki kemiripan dengan hewan. Fungi memproses

cadangan makanannya dalam bentuk glikogen seperti halnya yang terjadi pada

hewan. Dinding sel fungi tersusun dari zat kitin yaitu karbohidrat yang

mengandung nitrogen, sementara tumbuhan dinding selnya terbuat dari selulosa

(Echa, 2013).

       Jamur dibagi menjadi 2 yaitu khamir (Yeast) dan kapang (Mold). Khamir

adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara pertunasan. Khamir

mempunyai sel yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang

paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar.khamir sangat beragam

ukurannya,berkisar antara 1-5 μm lebarnya dan panjangnya dari 5-30 μm atau

lebih. Biasanya berbentuk telur,tetapi beberapa ada yang memanjang atau

berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas, namun sekalipun

dalam biakan murni terdapat variasi yang luas dalam hal ukuran dan bentuk.Sel-

sel individu, tergantung kepada umur dan lingkungannya. Khamir tidak

dilengkapi flagellum atau organ-organ penggerak lainnya. Tubuh atau talus suatu

kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian miselium dan spora (sel resisten,

istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang

dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri

yang biasanya berdiameter 1 μm. Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma

bersama (Coyne, 2009).

Jamur tidak dapat hidup secara autotrof, melainkan harus hidup secara

heterotrof. Jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada

dilingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit,artinya hidup dari

penguraian sampah sampah-sampah organic seperti bangkai, sisa tumbuhan,

makanan dan kayu lapuk, menjadi bahan-bahan anorganik. Ada pula jamur yang

hidup secara parasit artinya jamur mendapatkan bahan organik dari inangnya

misalnya dari manusia, binatang dan tumbuhan. Adapula yang hidup secara

simbiosis mutualisme, yakni hidup bersama dengan orgaisme lain agar saling

Page 7: Asli 3 Jamur

mendapatkan untung, misalnya bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut

kerak (Syamsuri, 2004).

       Jamur uniseluler misalnya ragi dapat mencerna tepung hingga terurai menjadi

gula, dan gula dicerna menjadi alkohol. Sedangkan jamur multiseluler misalnya

jamur tempe dapat mengaraikan protein kedelai menjadi protein sederhana dan

asam amino. Makanan tersebut dicerna diluar sehingga disebut pencernaan

ekstraseluler, sama seperti pada bakteri. Caranya sel-sel yang bekerja

mengeluarkan enzim pencernaan. Enzim-enzim itulah yang bekerja menguraikan

molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul sederhana (Syamsuri,

2004).

       Ciri-ciri jamur organisme yang termasuk dalam kelompok jamur, anggotanya

mempunyai ciri-ciri umum yaitu uniseluler atau bersel satu atau multi

seluler  (benang-benang halus), tubuhnya tersusun atas hifa (jalinan benang-

benang halus), eukariotik (mempunyai membran inti), tidak mempunyai klorofil

sehingga bersifat heterotrof, yaitu secara saprofit, parasit dan simbiosis, dinding

selnya tersusun atas zat kitin, cadangan makanan tersimpan dalam bentuk

glikogen dan protein, pencernannya berlangsung secara ekstraseluler, dimana

makanan sebelum diserap disederhanakan terlebih dahulu oleh enzim ekstraseluler

yang dikeluarkan dari hifa jamur, memiliki keturunan yang bersifat haploid lebih

singkat, reproduksi jamur uniseluler dilakukan secara aseksual dengan

membentuk spora. Jamur multiseluler secara aseksual dengan cara memutuskan

benang hifa ( fragmentasi ), zoospore, endospora, dan konidia. Sedangkan secara

seksual melalui peleburan inti jantan dan inti betina sehingga dihasilkan spora

askus  atau basidium (Ita, 2013 ).

       Jamur hidup tersebar dan terdapat ditanah, air vegetasi, badan hewan,

makanan, dibangunan, bahkan pada tubuh manusia. Jamur dapat tumbuh dan

berkembang pada kelembaban dan pada suhu yang tinggi. Dalam klasifikasi

system tiga kingdom, jamur (fungi) dikelompokkan sendiri terlepas dari kelompok

plantae (tumbuhan) karena jamur tidak berfotosintesis dan dinding selnya bukan

dari selulosa (Yamin, 2013).

Page 8: Asli 3 Jamur

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

         Bagian tanaman yang terserang jamur Ascomycotina

         Bagian tanaman yang terserang jamur Basidiomycotina

         Biakan bakteri patogen

         Loup

         Mikroskop

         Jarum Pereparat

         Gelas Obyek

         Gelas penutup

3.2 Cara Kerja

         Gambar dan beri keterangan biakkan / koloni dan sediaan bagian tanaman yang

abnormal.

         Perhatikan dan catat ciri ciri penting yang membedakan dari yang lainya.

         Sebutkan taksonominya dan beri keterangan tentang hal hal yang dianggap

penting.

Page 9: Asli 3 Jamur

BAB IV

Hasil Pengamatan dan Pembahasan

4.1 Hasil Pengamatan                                      

N

o

Nama Gambar Klasifikasi

1 Basidomicet

es

Kerajaa

n:

Fungi

Filum: Basidiomycota

Kelas: Homobasidiomycet

es

Ordo: Polyporales

Famili: Ganodermataceae

Genus: Ganoderma

P. Karst

2 Deutromycet

es

3 pescalotia

4 phycomicete

s

Page 10: Asli 3 Jamur

5 bakteri

6 Fusarium Kelas               :          

Sordariomycetes

Ordo                :          

Hypocreales

Familia            :          

Nectriaceae

Genus              :           Fusarium

4.2.Pembahasan

  Fusarium

Fusarium adalah suatu jamur berserabut didistribusikan secara luas pada tanaman

dan di dalam tanah. Hal ini ditemukan dalam mycoflora normal komoditas, seperti beras,

kacang, kedelai, dan tanaman lain. Sementara sebagian besar spesies yang lebih umum di

daerah tropis dan subtropis, beberapa tinggal di tanah di daerah beriklim dingin. Beberapa

spesies Fusarium memiliki negara teleomorphic. Selain sebagai tanaman Common

patogen, Fusarium spp. adalah agen penyebab yang dangkal dan infeksi sistemik pada

manusia. Infeksi akibat Fusarium spp. secara kolektif disebut sebagai fusariosis. Yang

paling virulen Fusarium spp. adalah Fusarium solani. Trauma adalah faktor predisposisi

utama untuk pengembangan infeksi kulit akibat strain Fusarium. Disebarluaskan infeksi

oportunistik, di sisi lain, berkembang dalam host imunosupresi, terutama di neutropenic

dan transplantasi pasien. Fusarium infeksi transplantasi organ padat berikut cenderung

tetap lokal dan memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan yang yang

mengembangkan pada pasien dengan keganasan dan hematological transplantasi sumsum

tulang pasien. Fusarium spp. menghasilkan mycotoxins. Menelan butir terkontaminasi

dengan racun-racun ini dapat menimbulkan gejala alergi atau karsinogenik dalam jangka

Page 11: Asli 3 Jamur

panjang konsumsi. Fumonisins adalah mycotoxins dihasilkan oleh Fusarium moniliforme

dan Fusarium proliferatum pada jagung. Mereka dapat menyebabkan kanker esofagus.

Kelompok lain mycotoxins, zearalenones, mungkin juga diproduksi oleh beberapa

Fusarium spp. tumbuh dalam butir. Studi pada pengurangan atau penghapusan

terkontaminasi Fusarium mycotoxins dari komoditas pertanian dan makanan sedang

berlangsung.

  Jamur pestolatia

Jamur Pestalotia sp. telah diidentifikasi sebagai jamur penyebab penyakit bercak

daun. Ciri-ciri Pestalotia sp. adalah, bila menyerang tanaman akan menimbulkan bercak-

bercak pada daun dengan area nekrosa yang tampak kering pada bagian tengahnya,

berbintik-bintik kecil (cairan) yang berwarna hitam yang disebut acervuli jamur. Pada

bagian pinggir serangan tampak berwarna coklat atau merah.

  Jamur Basidiumycotina                   

Divisi Basidiomycotina adalah takson dengan Kingdom Fungi yang termasuk

spesies yang memproduksi spora dalam bentuk kubus yang

disebutbasidium.Ganoderma adalah genus polipor yang tumbuh di kayu.ciri-cirinya

adalah:

1.      Tubuh makroskopis

2.      Hifa bersekat dan membentuk tubuh buah (basidiokarp) berbentuk papan, payung,

bola, seperti kuping, dan tidak beraturan.

3.      Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora dan basidiospora

sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi.

Macam-macam basidiomycotina adalah sebagai berikut :

a.Volvariella volvacea (jamur merang)

  Basidiokarp berbentuk seperti payung, enak dimakan, dibudidayakan dengan

jerami, merang, eceng gondok, kapas, daun pisang, dan serabut kelapa.

b. Auricularia polytricha (jamur kuping)

   Menyerupai daun telinga, enak dimakan, dan bersifat saprofit.

c. Pleurotes astreatus (jamur kayu)

 Hidup pada substrat yang banyak mengandung lignin dan selulosa, enak

dimakan.

d. Clavaria zippelli (supa mayang)

     Seperti gada bercabang menyerupai batu karang.

e. Polyporus giganteus (jamur papan)

Page 12: Asli 3 Jamur

    Menyerupai kipas, besar, keras, saprofit pada kayu.

f. Amanita phalloides

   Seperti payung, saprofit pada kotoran ternak, dan menghasilkan racun yang

mematikan.

g. Exobasidium vexans

   Parasit pada daun teh dan menyebabkan cacar teh/blister blight.

h. Puceinia graminis (jamur karat)

     Mikroskopis, parasit pada rumput, gandum, dan murbei, berwarna merah

kecoklatan seperti karat.

i.Ustilago maydis

    Parasit pada buah jagung

 j. Lentinus edodes

     Enak dimakan dan sebagai obat pada penderita kanker.

  Jamur Deutermicotina

1.      Disebut jamur tidak sempurna/fungi imperfekti karena belum dikeahui cara

reproduksi generatifnya sedangkan reproduksi vegetatifya dengan konidia.

2.      Hifa bersekat dan bersifat mikroskopis.

3.      Hidup saprofit pada sisa makanan dan sampah, serta parasit yang dapat

menyebabkan penyakit.

Macam-macam deuteromycotina antara lain :

 a.Helmintosporium oryzae

   Parasit, perusak kecambah dan buah, serta menimbulkan noda pada daun.

  b. Sclerothium rolfsii

    Menyebabkan penyakit busuk pada tanaman budidaya.

 c. Epidermophyton floocosum

     Menyebabkan penyakit kaki atlet.

  e. Candida albicans

      Tubuh buah seperti ragi dan menyebabkan infeksi pada vagina.

  f. Culvularia sp.

       Hidup parasit pada tumbuhan.

Page 13: Asli 3 Jamur

  Bakteri

Bakteri merupakan mikroorganisme prokariotik bersel tunggal, tidak

berklorofil, dan berkembang biak dengan cara membelah diri. Sebenarnya bakteri

termasuk tanaman tetapi tidak berklorofil, tidak berplastida, dan bersel satu

berukuran kurang lebih 0.0003-0.025 milimikron, dengan kemampuan

berkembangbiak yang sangat tinggi. Bentuknya bermacam-macam ada yang bulat

berupa kokus, diplokokus, streptokokus, tetrakokus dan stafilokokus. Batang

berupa basilus, diplobasilus, dan streptobasilus, bulat panjang, koma dan spiral.

Kulitnya lunak terdiri dari selulosa dan kitin seperti tanaman. Pada bakteri yang

menimbulkan kerusakan pada benda-benda hidup dinamakan pathogen atau

penyebab sakit. Bakteri pathogen umumnya hanya hidup dalam bentuk sel

tubuhnya yang dapat masuk kedalam tubuh tanaman melalui luka-luka. Untuk

bakteri yang memanfaatkan benda mati disebut bakteri saprofit yang bias

mengeluarkan racun agar bias mengurangi benda tersebut menjadi humus, dan

dimanfaatkan oleh tanaman hidup. Adapun bakteri yang kerjasama (simbiose)

dengan tanaman adalah bakteri rhizobium yang membentuk bintil-bintil akar.

Alat Gerak Bakteri

Beberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel.

Berdasarkan ada tidaknya flagel dan kedudukan flagel tersebut, kita mengenal 5

macam bakteri.

1. Atrich : bakteri tidak berflagel. contoh: Escherichia coli

2. Monotrich : mempunyai satu flagel salah satu ujungnya. contoh: Vibrio cholera

3. Lopotrich : mempunyai lebih dari satu flagel pada salah satu ujungnya. contoh:

Rhodospirillum rubrum

4. Ampitrich : mempunyai satu atau lebih flagel pada kedua ujungnya. contoh:

Pseudomonas aeruginosa

5. Peritrich : mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

contoh:salmonella typhosa.

Page 14: Asli 3 Jamur

BAB V

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Jamur tidak dapat hidup secara autotrof, melainkan harus hidup secara

heterotrof. Jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada

dilingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit,artinya hidup dari

penguraian sampah sampah-sampah organic seperti bangkai, sisa tumbuhan,

makanan dan kayu lapuk, menjadi bahan-bahan anorganik.

Pada umumnya jamur dibagi menjadi 2 yaitu: khamir (Yeast) dan kapang

(Mold). Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara pertunasan.

Khamir mempunyai sel yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi

khamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar. Sedankan kapang

(yeast) adalah tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian

miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman).

B. Saran

       Adapun saran yang ingin saya sampaikan dalam pelaksanaan praktikum ini

adalah sebagai berikut :

1.         Dalam melaksanakan praktikum, dilakukan secara jelas oleh asisten agar para

praktikan dapat lebih memahami.

2.         Dalam pelaksanaan praktikum, alat-alat yang digunakan sebaiknya digunakan

dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Page 15: Asli 3 Jamur

DAFTAR PUSTAKA

Aqsha.2013.”Laporan Brhyophyta”.http:aqshabiogger2010.blogspot.com201202

              laporan-praktikum-brhyophyta.html-.html.

                 Coyne, Mark S. Soil Microbiology: An Exploratory Approach. USA : Delmar   

                               Publisher.1999.

Dwijoseputro, D. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.2005.

Echa.2013.”Laporan Mikrobiologi”.http:echa-resaindah.blogspot.com201211

              Laporan-mikrobiologi.htm.

Gandjar. Mikrobiologi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2009.

Ita.2013.”Laporan Mikrobiologi”.http:itatrie.blogspot.com201210 laporan-

              mikrobiologi-pengamatan--jamur.html.

Medhy.2013.”Pengamatan Morfologi”.http:medhythedoctor.blogspot.com

              201302laporan-pengamatan-morfologi-jamur.html.

                 Syamsuri, Istamar. Biologi. Erlangga :Jakarta.2004.

Waluyo. Pengantar Mikrobiologi. Bandung: Tarsito.2005.

Yamin.2013.”Laporan Mikrobiologi”.httpyaminanggri.blogspot.com201304

              laporan-praktikum-mikrobiologi-umum_23.html.