Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

35
Asas Kota dan Wilayah Asas Kota dan Wilayah KOTA SEBAGAI SATUAN KEHIDUPAN FISIK

description

asas kota dan wilayah

Transcript of Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

Page 1: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

Asas Kota dan WilayahAsas Kota dan Wilayah

KOTA SEBAGAI SATUAN KEHIDUPAN FISIK

Page 2: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

KOTA SEBAGAI SATUAN KOTA SEBAGAI SATUAN KEHIDUPAN FISIKKEHIDUPAN FISIK• KOTA DIDALAM LINGKUNGAN EKOLOGIS• KOTA SEBAGAI HABITAT MANUSIA• KOTA SEBAGAI MASUKAN TEKNOLOGI• GUNA LAHAN & TRANSPORTASI• ISU-ISU PENGELOLAAN LINGKUNGAN• PERKEMBANGAN POLA KOTA• PERMASALAHAN URBAN SPRAWL

Page 3: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

KOTA DI DALAM KOTA DI DALAM LINGKUNGAN EKOLOGIS LINGKUNGAN EKOLOGIS • Perkembangan sebuah kota akan merubah

perwajahan lingkungan secara parsial / keseluruhan

• Bentuk kota bergantung kepada fisiografinya – kota yang terletak pada permukaan bumi yang mempunyai berbagai rintangan alam, dalam perkembangannya akan menyesuaikan bentuk sehingga pola kota menjadi tidak teratur

• Dalam proses perkembangan kota: Economic driven development > Environmentally sound development

Page 4: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

KOTA DI DALAM KOTA DI DALAM LINGKUNGAN EKOLOGIS LINGKUNGAN EKOLOGIS • Perkembangan kota (biasanya) mengarah ke

lahan-lahan yang sifatnya marginal (terbengkalai, status tidak jelas, kawasan lindung yang nilai ekonomi rendah [sehingga mudah diakuisisi], dll)

• Squatters akan selalu menempati wilayah-wilayah “rawan bencana” karena minimnya perlindungan dan penegakan hukum serta status yang ada – kasus Bohorok

Page 5: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

KOTA SEBAGAI HABITAT KOTA SEBAGAI HABITAT MANUSIA MANUSIA • Kota adalah hasil karya manusia – manusia

membentuk kota dan pada gilirannya kota membentuk watak penghuninya

• Kota secara fisik terdiri atas tiga tingkatan:• Bangunan-bangunan beserta kegiatan yang

diwadahinya• Infrastruktur yang mendukung • Kegiatan yang ada di dalam ruang

• Bangunan menciptakan aktivitas – didukung oleh infrastruktur – infrastruktur menentukan jenis bangunan pada lokasi tertentu – bangunan tersebut menentukan aktivitas spesifik

Page 6: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

KOTA SEBAGAI MASUKAN KOTA SEBAGAI MASUKAN TEKNOLOGI TEKNOLOGI • Transfer teknologi selalu dimulai dari pusat kota –

kemudian baru “menjalar” ke luar (dari HQ ke branch office)

• Penemuan baru tidak selalu dimulai di kota – karena aspek ekonominya (economies of scale) kurang menonjol

• Inovasi selalu dimulai di kota – karena terkait dengan konsepsi skala ekonomi (economies of scale) sebuah produk/komoditas

• Semakin banyak inovasi dihasilkan di kota, skala ekonomi semakin besar, aktivitas ekonomi membesar – basis ekonomi sebuah kota tercipta

Page 7: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

GUNA LAHAN & TRANSPORTASIGUNA LAHAN & TRANSPORTASI

• Jaringan transportasi dibuat untuk memudahkan akses ke suatu tujuan (ada origin ada destination)

• Ciri khas manusia – mencari jarak yang terpendek dari O ke D

• Lintasan dari O ke D akan “memotong” fisik dasar sebuah wilayah – terciptalah sebuah lahan (bukan tanah, karena sudah bernilai ekonomi dan memiliki fungsi)

• Guna dari lahan ditentukan atas prinsip: highest bid & best use

Page 8: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

ISU-ISU PENGELOLAAN LINGKUNGAN ISU-ISU PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI KOTA DI KOTA

Principal service infrastructure Problem issues

Household / workplace

Shelter

Water provision

Toilets

Solid waste

ventilation

Substandard housing

Lack of water, expensive

No sanitation

No storage

Air pollution

Community Piped water

Sewerage system

Drainage

Waste collection

Streets (safety issue)

Inadequate reticulation

Human waste pollution

Flooding

Dumping

Congestion, noise

City Industry

Transport

Waste treatment

Landfill

Energy

Geomorphology

Accidents, hazards, air pollution

Congestion, noise, air pollution

Inadequate, seepage

Unmonitored, toxic, seepage

Unequal access

Natural hazards

Page 9: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

LINGKUNGAN PERKOTAAN: LINGKUNGAN PERKOTAAN: ISU & MASALAHISU & MASALAH

Laju pertumbuhan penduduk perkotaan (di Indonesia rata-rata 2,43% pertahun) – bertambah 2-3 orang per 100 orang tiap tahun: BAYANGKAN BILA PENDUDUK METROPOLITAN JABODETABEK 12,5 JUTA JIWA: berapa jiwa pertambahan jumlah penduduk tiap tahun?

Luas lahan perkotaan terbatas – sementara jumlah penduduk terus bertambah (IMPLIKASI: kepadatan penduduk per Ha / km2 terus bertambah, tekanan terhadap sumberdaya lingkungan kota terus bertambah, muncul permasalahan lingkungan & kesehatan)

Page 10: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat perkotaan – Perubahan persepsi terhadap gaya hidup (tahun ’70an

mahasiswa Yogyakarta masih suka naik sepeda, tahun ’90an mahasiswa Yogyakarta lebih suka naik sepeda motor dan mobil)

– IMPLIKASI: luas lahan perkotaan tetap, lebar dan panjang jalan kota tetap, sementara volume traffic terus bertambah – TERJADI KEMACETAN, POLUSI HINGGA URBAN HEAT ISLAND

Meningkatnya kesenjangan pendapatan antar kelompok masyarakat – ada masyarakat berpunya, ada yang tersisihkan dari akses terhadap prasarana dasar perkotaan (air bersih, sanitasi, drainase): MUNCUL KAUM MARGINAL PERKOTAAN

LINGKUNGAN PERKOTAAN: LINGKUNGAN PERKOTAAN: ISU & MASALAHISU & MASALAH

Page 11: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

Perubahan (konversi) guna lahan yang tinggi – lahan pertanian / kawasan lindung menjadi permukiman / kawasan budidaya membuat SDA yang terbatas semakin terbatas jumlahnya– Kasus Umbul Wadon di Sleman, yang digunakan oleh tiga

kelompok besar: (1) masyarakat lokal – irigasi dan kebutuhan sehari-hari, (2) PDAM kota Yogyakarta, (3) PDAM kab. Sleman

– Pada saat lahan di kab. Sleman yang nota bene adalah area resapan air (catchment area) banyak yang berubah menjadi kawasan permukiman, maka jumlah air yang ada menjadi semakin berkurang jumlahnya – SEMENTARA KEBUTUHAN TERUS MENINGKAT

PERMASALAHAN AIR BERSIH

LINGKUNGAN PERKOTAAN: LINGKUNGAN PERKOTAAN: ISU & MASALAHISU & MASALAH

Page 12: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

Jumlah penduduk perkotaan yang terus meningkat – tingkat kesejahteraan juga bertambahIMPLIKASI: adanya perubahan pola konsumsi dan pengeluaran masyarakat perkotaan akan mempengaruhi SAMPAH yang dibuang

Kelompok marginal perkotaan yang tinggal di kawasan perkotaan yang rendah kualitas lingkungannya, tidak memiliki akses terhadap prasarana dasar – PERMASALAHAN SAMPAH / SANITASI MENJADI MASALAH PENTING TAPI CENDERUNG TERABAIKAN

PERMASALAHAN SANITASI

LINGKUNGAN PERKOTAAN: LINGKUNGAN PERKOTAAN: ISU & MASALAHISU & MASALAH

Page 13: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

Luasan lahan perkotaan yang terbatas, sementara jumlah sampah terus bertambah berdampak kepada permasalahan dimana sampah akan dibuang– Kasus metropolitan Jakarta dengan Depok dan Tangerang –

tidak ada koordinasi antar instansi pemerintah, tidak ada kesepakatan antara instansi pemerintah dengan masyarakat, tidak ada kesepakatan antar masyarakat

Kelompok marginal perkotaan cenderung membuang sampah ke bantaran sungai atau daerah-daerah publik yang lemah pengawasannya (selokan Mataram, pinggiran rel kereta api, tanah negara) – membuat kualitas lingkungan pada tempat-tempat tersebut berkurang

PERMASALAHAN SANITASI

LINGKUNGAN PERKOTAAN: LINGKUNGAN PERKOTAAN: ISU & MASALAHISU & MASALAH

Page 14: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

Kota adalah center of excellence untuk kegiatan research & development (R & D) – MUARA AKHIR: BANYAK INDUSTRI BERLOKASI DI KOTA

Industri menghasilkan dua bentuk output– Positive output – barang/komoditas yang sengaja

dihasilkan untuk dijual/dipasarkan ke pasaran lokal/domestik atau untuk diekspor ke luar wilayah/luar negeri

– Negative output – keluaran yang tidak diinginkan muncul, tapi keluar sebagai akibat sampingan dari adanya proses pengolahan dalam bentuk LIMBAH

Tanpa adanya stringent regulations, kota akan menurun kualitasnya karena industri akan membuang limbahnya sesuka hatinya di tempat yang dia inginkan (utamanya pertimbangan lokasi & biaya)

LINGKUNGAN PERKOTAAN: LINGKUNGAN PERKOTAAN: ISU & MASALAHISU & MASALAH

Page 15: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

Jumlah penduduk yang terus meningkat yang diikuti dengan taraf kesejahteraan yang terus meningkat akan menyebabkan pola konsumsi dan persepsi terhadap gaya hidup berubah– Dari tahun-tahun kepemilikan terhadap kendaraan bermotor

semakin tinggi – sementara lebar, panjang dan luas jalan raya kota tidak bertambah

Polusi yang dikeluarkan dalam bentuk gas buangan (CO, CO2, NO) terus bertambah – MUNCUL DALAM BENTUK URBAN HEAT ISLAND

LINGKUNGAN PERKOTAAN: LINGKUNGAN PERKOTAAN: ISU & MASALAHISU & MASALAH

Page 16: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA KOTAPERKEMBANGAN POLA KOTA

• Konsep perkembangan perkotaan• Pola-pola perkotaan• Kota-kota di negara maju• Third world cities

Page 17: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA KOTAPERKEMBANGAN POLA KOTA

• Konsep perkembangan perkotaan• Teori Konsentris• Teori Sektoral• Teori Pusat Kegiatan Ganda

Page 18: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA KOTAPERKEMBANGAN POLA KOTA

• Teori Konsentris• Dikembangkan oleh E.W. Burgess berdasarkan

kasus kota Chicago• “suatu kota memiliki kecenderungan untuk

tumbuh dan berkembang ke arah luar di semua bagian-bagiannya, masing-masing zona tumbuh sedikit demi sedikit ke arah luar – BENTUK FORMAL YANG TERJADI ADALAH LINGKARAN YANG BERLAPIS-LAPIS sebagai akibat dari semua bagiannya berkembang ke segala arah”

Page 19: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA KOTAPERKEMBANGAN POLA KOTA

• Teori Konsentris• Pola Lingkaran 1 (terdalam) – CBD / kawasan

pusat bisnis [terdapat bangunan-bangunan utama untuk melakukan kegiatan sosial, ekonomi, politik dan budaya]

• Pola Lingkaran 2 – Daerah peralihan [kebanyakan dihuni oleh mereka yang tidak mampu secara sosial-ekonomi / pendatang musiman + beberapa industri ringan / UKM]

Page 20: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA KOTAPERKEMBANGAN POLA KOTA

• Teori Konsentris• Pola Lingkaran 3 – Daerah pabrik dan

Perumahan Pekerja [kondisi fisik lebih buruk dari daerah peralihan]

• Pola Lingkaran 4 – Daerah permukiman [kondisi fisik lebih baik karena kondisi sosial ekonomi menunjang]

• Pola Lingkaran 5 – Daerah penglaju (komuter)

Page 21: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA KOTAPERKEMBANGAN POLA KOTA

• Teori Sektoral• Dikembangkan oleh Homer Hoyt• “perkembangan-perkembangan baru yang

terjadi didalam suatu kota, berangsur-angsur menghasilkan kembali karakter yang dipunyai oleh sektor-sektor yang sama terlebih dahulu”

• Kenyataan: bahwa di kota-kota besar terdapat variasi sewa tanah (land rent) atau sewa bangunan – dua lokasi yang berjarak sama terhadap CBD belum tentu memiliki sewa tanah yang sama

Page 22: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA KOTAPERKEMBANGAN POLA KOTA

• Teori Sektoral• Tiga macam jenis pertumbuhan

• Jenis pertumbuhan vertikal – daerah ini dihuni oleh struktur keluarga tunggal dan semakin lama akan didiami oleh struktur keluarga ganda karena adanya faktor pembatas fisik, sosial, ekonomi & politik

• Jenis pertumbuhan memampat – apabila wilayah suatu kota masih cukup tersedia ruang-ruang kosong untuk bangunan tinggal dan bangunan lainnya

• Jenis pertumbuhan mendatar ke arah luar (centrifugal) – adanya kekurangan ruang bagi tempat tinggal dan kegiatan lainnya

Page 23: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA KOTAPERKEMBANGAN POLA KOTA

• Teori Sektoral• Jenis pertumbuhan mendatar ke luar

• Pertumbuhan datar aksial – pertumbuhan kota yang memanjang ini terutama dipengaruhi oleh adanya jalur transportasi yang menghubungkan CBD dengan daerah-daerah yang berada di luarnya

Page 24: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA KOTAPERKEMBANGAN POLA KOTA

• Teori Sektoral• Jenis pertumbuhan mendatar ke luar

• Pertumbuhan datar tematis– pertumbuhan lateral suatu kota tipe ini tidak mengikuti arah jalur transportasi yang ada, tetapi lebih dilatarbelakangi oleh keadaan khusus (pendirian suatu pabrik di luar kota) sehingga akan menarik penduduk untuk bertempat tinggal di sekitarnya – di lingkungan pusat kegiatan yang baru ini akan timbul suatu suasana perkotaan yang secara administratif mungkin terpisah dari kota yang ada.

Karena jaraknya yang tidak terlalu jauh, pusat lama dan pusat baru akan menyatu menjadi pusat yang baru sama sekali

Page 25: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA PERKEMBANGAN POLA KOTAKOTA

PERTUMBUHAN DATAR TEMATIS

Page 26: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA KOTAPERKEMBANGAN POLA KOTA

• Teori Sektoral• Jenis pertumbuhan mendatar ke luar

• Pertumbuhan datar Kolesen – perkembangan lateral ketiga ini terjadi karena adanya gabungan dari perkembangan tipe satu dan dua.

• Dengan adanya perkembangan yang terus menerus dan bersifat datar pada kota (pusat kegiatan), maka mengakibatkan terjadinya penggabungan pusat-pusat tersebut menjadi satu kesatuan kegiatan

Page 27: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA KOTAPERKEMBANGAN POLA KOTA

• Teori Pusat Kegiatan Ganda• Teori ini digagas oleh MacKenzie• Kota dibentuk oleh pusat-pusat kegiatan

fungsional kota yang tersebar dan masing-masing pusat mempunyai peranan yang penting didalam kota – pusat-pusat kegiatan tersebut dapat mempunyai fungsi yang sama, tetapi pada umumnya fungsi tersebut berlainan dan saling menunjang satu sama lain

Page 28: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA KOTAPERKEMBANGAN POLA KOTA• Persamaan ketiga teori

• Zona pusat daerah kegiatan selalu dianggap mengawali tumbuhnya suatu kota

• Lokasi dari pusat daerah kegiatan relatif terletak di tengah-tengah daerah perkotaan

• Zona pusat daerah kegiatan berbatasan langsung dengan daerah-daerah industri ringan

• Zona daerah industri-industri ringan berbatasan langsung dengan daerah permukiman kelas rendah

• Zona permukiman kelas rendah berbatasan langsung dengan daerah permukiman kelas menengah

• Zona permukiman kelas menengah berbatasan langsung dengan daerah permukiman kelas yang lebih tinggi

• Masing-masing konsep menekankan adanya perembesan perkembangan ke arah luar

Page 29: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERKEMBANGAN POLA KOTAPERKEMBANGAN POLA KOTA

• Perbedaan ketiga teoriTeori konsentris Teori sektoral Multiple Nuclei Theory

Pola konsentris Pola modifikasi konsentris

Pola menyebar tidak teratur

Peranan transportasi & komunikasi dianggap tidak ada (diabaikan)

Peranan transportasi & komunikasi dipertimbangkan dan mempunyai peranan yang nyata

Peranan transportasi dan komunikasi besar

Latar belakang lingkungan tidak nyata berperan

Latar belakang lingkungan tidak nyata berperan

Latar belakang lingkungan berperanan besar

Mempunyai daerah pusat kegiatan tunggal

Mempunyai daerah pusat kegiatan tunggal

Mempunyai daerah pusat kegiatan ganda

Page 30: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

POLA PERKEMBANGAN POLA PERKEMBANGAN PERKOTAANPERKOTAAN

• Pola Linear menerus• Pola Radial menerus• Pola Radial tidak menerus• Pola Radial konsentris menerus• Pola Gridiron menerus

Page 31: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

POLA PEMANFAATAN PERKOTAANPOLA PEMANFAATAN PERKOTAAN

• Pemanfaatan tanah itu ditentukan oleh skala ekonomi dan aglomerasi

• Individu lebih suka bertempat tinggal yang dekat pada semua kegiatan karena ongkos angkut bergantung kepada jarak dan berbagai kesenangan

• Individu juga memperhatikan aspek komunitas dimana dia akan bertempat tinggal

Page 32: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

KOTA-KOTA NEGARA MAJUKOTA-KOTA NEGARA MAJU

• Kota-kota ini telah mengalami “pematangan (maturity)” melalui industrialisasi dari revolusi industri

• Urbanisasi adalah fenomena alami – ada aglomerasi penduduk karena di kota ada aglomerasi kapital dan sumberdaya lainnya

Page 33: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

THIRD WORLD CITIESTHIRD WORLD CITIES

• Kota-kota dari negara-negara yang tidak saja pernah dijajah (colonialism as common heritage) tapi juga sama-sama menghadapi permasalahan kemiskinan (poverty as common legacy)

• Ciri khas: untuk capital city sangat westernised, sementara kota-kota di pinggiran masih mencoba mempertahankan budaya asli mereka

• Urbanisasi bersifat false urbanization – hanya merupakan aglomerasi penduduk saja tanpa ada aglomerasi kapital untuk mendukung pergerakan aktivitas ekonomi

• Dominasi sektor informal

Page 34: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERMASALAHAN URBAN PERMASALAHAN URBAN SPRAWLSPRAWL• FENOMENA URBAN SPRAWL TERJADI AKIBAT

• PERMASALAHAN URBAN TRANSPORTATION (KEMACETAN, ACCESSIBILITY DLL)

• PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA (ORANG KULIT PUTIH TIDAK MAU TINGGAL BERDAMPINGAN DENGAN ORANG KULIT HITAM DI AMERIKA SERIKAT)

• VICIOUS CIRCLE AKIBAT URBAN BLIGHT(S)

• URBAN SPRAWL MENYEBABKAN KETIDAKSEIMBANGAN GUNA LAHAN ANTARA LAHAN PERKOTAAN DENGAN FRINGE AREA SERTA BEBAN YANG HARUS DITANGGUNG OLEH JALAN-JALAN YANG MENGHUBUNGKAN KOTA DENGAN SPRAWL AREA

Page 35: Askotwil M4 - Kota Sebagai Satuan Kehidupan Fisik

PERMASALAHAN URBAN PERMASALAHAN URBAN SPRAWLSPRAWL• KRONOLOGIS URBAN SPRAWL (GENERAL)

• ORANG TIDAK MAU BERTEMPAT TINGGAL BERDAMPINGAN DENGAN ORANG YANG BERBEDA (STRATA SOSIAL, EKONOMI)

• BILA INDIVIDU TERSEBUT BERASAL DARI STRATA (SOSIAL, EKONOMI) YANG LEBIH TINGGI – AKAN BERPINDAH KE KAWASAN LAIN

• TUNTUTAN AKAN PERUMAHAN & PERMUKIMAN BARU TINGGI

• PERUBAHAN GUNA LAHAN DI SEKITARAN FRINGE AREA AKAN SEMAKIN CEPAT

• PUSAT KOTA (PERLAHAN-LAHAN) AKAN DITINGGALKAN OLEH WEALTHY INDIVIDUALS – BERGANTI PENGHUNI, KAUM MARGINAL/TERPINGGIRKAN