Askes

96
http://www.ptaskes.com/info-perusahaan/14/Sejarah-Singkat Sejarah Singkat PT ASKES (Persero) 198 Status Perusahaan Persero Bisnis / Industri Jasa Asuransi. PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Sejarah singkat penyelenggaraan program Asuransi Kesehatan sebagai berikut : 1968 Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai embrio Asuransi Kesehatan Nasional. 1984 Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan

Transcript of Askes

Page 1: Askes

http://www.ptaskes.com/info-perusahaan/14/Sejarah-Singkat

Sejarah Singkat PT ASKES (Persero)

 198

Status Perusahaan Persero

Bisnis / Industri

Jasa Asuransi.

PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Sejarah singkat penyelenggaraan program Asuransi Kesehatan sebagai berikut :

1968

Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai embrio Asuransi Kesehatan Nasional.1984

Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti.1992

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri.

Page 2: Askes

2005

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/Menkes/XI/2004 PT Askes (Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat penugasan untuk mengelola kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.2008

Pemerintah mengubah nama Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM) menjadi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). PT Askes (Persero) berdasarkan Surat Menteri Kesehatan RI Nomor 112/Menkes/II/2008 mendapat penugasan untuk melaksanakan Manajemen Kepesertaan Program Jamkesmas yang meliputi tatalaksana kepesertaan, tatalakasana pelayanan dan tatalaksana organisasi dan manajemen.

Sebagai tindak lanjut atas diberlakukannya Undang-undang Nomor 40/2004 tentang SJSN PT Askes (Persero) pada 6 Oktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola Kepesertaan Askes Komersial. Berdasarkan Akta Notaris Nomor 2 Tahun 2008 berdiri anak perusahaan PT Askes (Persero) dengan nama PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia yang dikenal juga dengan sebutan PT AJII

2009

Pada tanggal 20 Maret 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-38/KM.10/2009 PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia selaku anak perusahaan dari PT Askes (Persero) telah memperoleh ijin operasionalnya. Dengan dikeluarkannya ijin operasional ini maka PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dapat mulai menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi masyarakat.2011

Terkait UU Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional di tahun 2011, PT Askes (Persero) resmi ditunjuk menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang meng-cover jaminan kesehatan seluruh rakyat Indonesia yang tertuang dalam UU BPJS Nomor 24 tahun 2011.

http://m.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/jaminan-sosial

Page 3: Askes

Pertanyaan mengenai jaminan sosial di Indonesia

Berbagai pertanyaan mengenai jaminan sosial sering diajukan oleh pekerja di Indonesia, karena kurangnya sosialisasi dari badan-badan penyelenggara jaminan sosial di Indonesia. Bahkan banyak dari pekerja yang tidak terekspos mengenai sistem jaminan sosial yang diselenggarakan di Indonesia. Untuk bisa mengetahui lebih jauh mengenai hak kesejahteraan sosial anda sebagai pekerja, ada baiknya anda mempelajari lebih dahulu dasar mengenai jaminan sosial.

Apakah yang dimaksud dengan Jaminan Sosial menurut Undang-Undang?

Menurut Undang-undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup dan pekerjaan yang layak. Jaminan sosial dalam hal ini berhubungan dengan kompensasi dan program kesejahteraan yang diselenggarakan pemerintah untuk rakyatnya.

Bagaimana penyelenggaraan jaminan sosial di Indonesia?

Di Indonesia, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) telah menentukan 4 macam jaminan sosial yang terdiri dari JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja), TASPEN (Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri), ASABRI (Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), dan ASKES (Asuransi Kesehatan Indonesia).

Apa itu JAMSOSTEK?

JAMSOSTEK atau Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah salah satu badan penyelenggara jaminan sosial yang mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal. Pekerja sektor formal disini maksudnya adalah para karyawan perusahaan-perusahaan swasta dan tidak termasuk pekerja sektor informal seperti pekerja rumah tangga, buruh industri kecil, dll. Dengan kata lain, Jamsostek merupakan asuransi sosial bagi pekerja (yang mempunyai hubungan industrial) beserta keluarganya.

Apa kata Undang-Undang mengenai JAMSOSTEK?

Program Jamsostek adalah hak setiap tenaga kerja, baik dalam hubungan kerja maupun tenaga kerja luar hubungan kerja. Oleh karena itu, program Jamsostek tersebut wajib dilakukan oleh setiap perusahaan. Hal tersebut tertulis dalam pasal 3 ayat 2 dan pasal 4 ayat 1 dan 2,  UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek.

 Apa saja biaya yang ditanggung oleh JAMSOSTEK?

Skema Jamsostek meliputi program-program yang terkait dengan risiko, program-program skema Jamsostek ini diatur dalam Pasal 6 UU No.3/1992 dan Pasal 2 ayat 1 PP No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, yakni

Page 4: Askes

a.  Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

Program ini memberikan kompensasi/santunan dan pengantian biaya perawatan bagi tenaga kerja yang mengalami kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, dimulai dari berangkat kerja sampai kembali ke rumah atau menderita sakit akibat hubungan kerja.

 Manfaat program JKK

•  Biaya Transport (Maksimum)

-  Darat Rp 750.000,-

-  Laut Rp 1.500.000,-

-  Udara Rp 2.000.000,-

•  Bagi yang tidak mampu bekerja, peserta Jamsostek akan tetap mendapat upah

- Empat (4) bulan pertama, 100% upah

- Empat (4) bulan kedua, 75% upah

- Selanjutnya 50% upah

•Biaya Pengobatan/Perawatan Rp 20.000.000,- (maksimum)

• Santunan Cacat

-Sebagian-tetap: % tabel x 80 bulan upah

-Total-tetap

o Sekaligus : 70 % x 80 bulan upah

o  Berkala (2 tahun) Rp 200.000,- per bulan

oKurang fungsi: % kurang fungsi x % tabel x 80 bulan upah

• Santunan Kematian

- Sekaligus 60 % x 80 bulan upah

-   Berkala (2 tahun) Rp. 200.000,- per bulan

-  Biaya pemakaman Rp 2.000.000,-

Page 5: Askes

• Biaya Rehabilitasi: Patokan harga RS DR. Suharso, Surakarta ,ditambah 40 %

-  Prothese anggota badan

-   Alat bantu (kursi roda)

• Penyakit akibat kerja, tiga puluh satu jenis penyakit selama hubungan kerja dan 3 tahun setelah putus hubungan kerja.

Iuran untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan. Perincian besarnya iuran berdasarkan kelompok jenis usaha sebagaimana tercantum pada iuran.

Kelompok I         = Premi sebesar 0,24% x upah kerja sebulan

Kelompok II        = Premi sebesar 0,54% x upah kerja sebulan

Kelompok III      = Premi sebesar 0,89% x upah kerja sebulan

Kelompok IV      = Premi sebesar 1,27% x upah kerja sebulan

Kelompok V       = Premi sebesar 1,74% x upah kerja sebulan.

b.Jaminan Kematian (JK)

Program ini memberikan pembayaran tunai kepada ahli waris dari tenaga kerja yang meninggal dunia sebelum umur 55 tahun.

Manfaat Program JKProgram ini memberikan manfaat kepada keluarga tenaga kerja seperti:

Santunan Kematian: Rp 10.000.000,- Biaya Pemakaman: Rp 2.000.000,- Santunan Berkala: Rp 200.000,-/ bulan (selama 24 bulan)

Pengusaha wajib menanggung iuran Program Jaminan Kematian sebesar 0,3% dengan jaminan kematian yang diberikan adalah Rp. 12.000.000 terdiri dari Rp. 10.000.000  santunan kematian dan Rp. 2.000.000 biaya pemakaman dan santunan berkala.

c. Jaminan hari tua (JHT)

Program ini adalah berupa tabungan selama masa kerja yang dibayarkan kembali pada umur 55 tahun atau atau telah memenuhi persyaratan tertentu.

Iuran Program Jaminan Hari Tua:

Ditanggung Perusahaan = 3,7%

Page 6: Askes

Ditanggung Tenaga Kerja = 2%

Premi jaminan hari tua (JHT) yang dibayar pemberi kerja tidak dimasukkan sebagai penghasilan karyawan (tidak menambah penghasilan bruto karyawan). Pengenaan pajaknya akan dilakukan pada saat karyawan yang bersangkutan menerima Jaminan Hari Tua dari PT. Jamsostek.

Premi jaminan hari tua yang dibayar sendiri oleh karyawan merupakan pengurang penghasilan bruto bagi karyawan dalam perhitungan PPh karyawan tersebut.

 

Jaminan Hari Tua akan dikembalikan/dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya, apabila tenaga kerja:

Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap Mengalami PHK setelah menjadi peserta sekurang-kurangnya 5 tahun dengan masa tunggu 1

bulan Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/POLRI/ABRI

 d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)

Pemeliharaan kesehatan adalah hak tenaga kerja, untuk itu program ini memberikan pelayanan berupa rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan, penunjang diagnostik, pelayanan khusus dan gawat darurat bagi tenaga kerja dan keluarganya yang menderita sakit. 

Setiap tenaga kerja yang mengikuti program JPK, akan mendapatkan Kartu Pemeliharaan Kesehatan (KPK) sebagai bukti diri untuk mendapat pelayanan kesehatan.

Cakupan pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan adalah :

Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama

Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter umu atau dokter gigi di Puskesmas, klinik, balai pengobatan atau dokter praktek.

Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan

Pemeriksaan dan pengobatan yang dilakukan oleh dokter spesialis atas dasar rujukan dokter

Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta yang memerlukan perawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit

Pelayanan Persalinan

Page 7: Askes

Pertolongan persalinan yang diberikan kepada tenaga kerja wanita berkeluarga/ istri tenaga kerja peserta program JPK maksimum sampai persalinan ketiga

Pelayanan Khusus

Pelayanan rehabilitasi atau manfaat yang diberikan untuk mengembalikan fungsi tubuh

Gawat Darurat

Pelayanan yang memberikan pertolongan segera, yang bila tidak dilakukan dapat membahayakan jiwa

Adapun iuran yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut :

3 % dari upah tenaga kerja (maks Rp. 1.000.000 ) untuk tenaga kerja lajang 6% dari upah tenaga kerja (maks Rp. 1.000.000 ) untuk tenaga kerja berkeluarga Dasar perhitungan persentase iuran dari upah setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,-

Keempat program tersebut, 3 dalam bentuk jaminan uang (JKK, JK dan JHT), dan 1 dalam bentuk jaminan pelayanan (JPK).

Apakah perusahaan dapat mengikutsertakan karyawannya dalam program asuransi dari perusahaan asuransi lain selain Jamsostek?

Dalam Pasal 2 ayat 4 PP No. 14/1993 dijelaskan bahwa apabila perusahaan yang telah menyelenggarakan sendiri program pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerjanya dengan manfaat yang lebih baik dari Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar, maka perusahaan tersebut tidak wajib ikut dalam Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) yang diselenggarakan oleh PT Persero Jamsostek.

Paket jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar meliputi pelayanan:

a.      rawat jalan tingkat pertama;

b.      rawat jalan tingkat lanjutan;

c.      rawat inap;

d.      pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan;

e.      penunjang diagnostik;

f.       pelayanan khusus;

g.      gawat darurat.

Page 8: Askes

(Pasal 35 ayat 1 PP No. 14 tahun 1993)

Jadi kesimpulannya, ketiga program dalam bentuk jaminan uang (JKK, JK dan JHT) yang diselenggarakan oleh PT Persero Jamsostek, wajib diikuti oleh semua perusahaan yang telah memenuhi syarat. Sedangkan, untuk program dalam bentuk jaminan pelayanan (JPK), dapat diikutkan pada perusahaan asuransi lainnya sepanjang memberikan manfaat lebih baik dari pada JPK-Dasar PT Persero Jamsostek.

Apakah biaya persalinan termasuk dalam Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK)?

Jaminan atas pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan adalah hak dari pekerja sebagai bagian dari JPK. Cakupan program JPK ini termasuk Pelayanan Persalinan, yakni pertolongan persalinan yang diberikan kepada tenaga kerja wanita berkeluarga atau istri tenaga kerja peserta program JPK maksimum sampai dengan persalinan ke-3. Besar bantuan biaya persalinan normal setinggi-tinginya ditetapkan Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)

Apa itu TASPEN?

TASPEN atau Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri merupakan badan penyelenggara Program Hari Tua dan Pensiun. Sasaran program jaminan sosial hari tua/pensiun yang dilaksanakan oleh PT (Persero) Taspen adalah semua Pegawai Negeri Sipil, kecuali PNS di lingkungan Departemen Pertahanan – Keamanan. Siapa saja sih yang berhak mendapat pensiun di hari tua nanti? Yang berhak mendapat pensiun sesuai dengan peraturan perundang yang berlaku adalah peserta; atau janda/duda dari peserta, dan janda/duda dari penerima pensiun; atau yatim piatu dari peserta, dan yatim piatu dari penerima pensiun; atau orang tua dari peserta yang tewas yang tidak meninggalkan janda/duda/anak yatim piatu yang berhak menerima pensiun. Sedangkan yang berhak mendapat tabungan hari tua adalah peserta; atau istri/suami, anak atau ahli waris peserta yang sah dalam hal peserta meninggal dunia.

Sumber dana program tabungan hari tua PNS diperoleh dari iuran peserta sebesar 3,25 % dari penghasilan peserta setiap bulan. Sedangkan sumber dana untuk program dana pensiun PNS diperoleh dari iuran peserta sebesar 4,75 % dari penghasilan peserta setiap bulan. Penghasilan yang dimaksud disini adalah gaji pokok + tunjangan istri + tunjangan anak. Disamping itu, PNS juga dikenakan iuran sebesar 2 % dari penghasilan peserta setiap bulan untuk membayar iuran program kesehatan/ASKES.

Apa itu ASKES?

ASKES adalah penyelenggara jaminan pemeliharaan atau asuransi kesehatan bagi Pegawai Negri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Berbeda dengan pelayanan JAMSOSTEK yang mencakup semua elemen, pelayanan yang disediakan oleh ASKES hanya mencakup mengenai kesehatan seperti : konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan, pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum dan atau paramedis, pemeriksaan dan pengobatan gigi, dan lainnya.

Apa itu ASABRI?

Page 9: Askes

ASABRI atau Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia merupakan badan yang menyelenggarakan program asuransi dan pembayaran dana pensiun bagi anggota TNI dan Polri yang dipisahkan penyelenggaraannya dari program yang dilakukan TASPEN. Sesuai dengan hubungan anggota TNI dan Polri disini yang merupakan bagian dari Departemen Pertahanan dan Keamanan.

Apa saja yang menjadi tugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)?

BPJS bertugas menyelenggarakan program jaminan sosial bagi peserta sesuai dengan ketentuan Undang-Undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Hal ini meliputi :

a) memungut iuran program jaminan sosial;

b) menerima bantuan iuran program jaminan sosial;

c) mengelola dana jaminan sosial peserta jaminan sosial berdasarkan prinsip-prinsip jaminan sosial yang menjadi tanggung jawabnya;

d) menempatkan dana jaminan sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai;

e) melakukan inspeksi, kontrol, dan menghentikan pelayanan atau pemberian manfaat jaminan sosial kepada peserta dari pemberi kerja yang tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang mengenai Sistem Jaminan Sosial Nasional;

f) membuat kesepakatan dengan asosiasi pemberi pelayanan kesehatan tingkat nasional maupun daerah mengenai besarnya pembayaran kepada fasilitas kesehatan;

g) membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan pemberi pelayanan kesehatan; dan

h) melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai ketidakpatuhan dalam pembayaran iuran dan pendaftaran pekerja lebih dari 3 (tiga) bulan

Siapa saja yang bisa menjadi peserta jaminan sosial?

Setiap Warga Negara Indonesia termasuk yang berdomisili di luar wilayah Indonesia dan orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta program jaminan sosial. Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 (sepuluh) orang atau lebih, atau membayar upah paling sedikit Rp.1.000.000,(satu juta rupiah)/bulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program jaminan sosial.

Berapa besarnya iuran yang harus dibayarkan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial?

Besarnya iuran program Jamsostek adalah sebesar :

Page 10: Askes

a.  Jaminan Kecelakaan kerja

Kelompok I: 0,24% dari upah sebulan

Kelompok II: 0,54°% dari upah sebulan

Kelompok III: 0,89% dari upah sebulan

Kelompok IV: 1,27% dari upah sebulan

Kelompok V: 1,74% dari upah sebulan

b.  Jaminan Hari Tua, sebesar 5,70 % dari upah sebulan (Ditanggung Perusahaan = 3,7 %

Ditanggung Tenaga Kerja = 2 %)

c.  Jaminan Kematian, sebesar 0,3 % dari upah sebulan ditanggung perusahaan

d.  Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, sebesar 6 % dari upah sebulan bagi tenaga kerja yang sudah berkeluarga, dan 3 % dari upah sebulan bagi tenaga kerja yang belum berkeluarga.

Besarnya iuran program ASKES adalah sebesar :

Besarnya premi yang harus dibayar peserta kepada PT. Askes adalah sebesar 2% dari gaji pokok

Besarnya iuran program ASABRI adalah sebesar :

Berdasarkan Kepres no.56 tahun 1974 yang diperbarui dengan Kepres no.8 tahun 1977 besarnya iuran adalah sebesar 3,25% dari penghasilan setiap bulan (gaji pokok + tunjangan isteri +  tunjangan anak)

Besarnya iuran program Taspen adalah sebesar :

Program pensiun dibiayai terutama dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan sebagian dari iuran pegawai sebesar 4,75% dari gaji setiap bulan.

Siapa yang berkewajiban membayar iuran tersebut? Apakah pengusaha atau pekerja?

• Untuk program Jamsostek

Iuran untuk program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha. Iuran untuk program Jaminan Hari Tua, sebesar 3,70% ditanggung oleh pengusaha dan sebesar 2% ditanggung oleh tenaga kerja.

• Untuk program ASKES , ASABRI, Taspen :

Page 11: Askes

Iuran – iuran tersebut akan langsung dipotong dari gaji tenaga kerja.

Apa ancaman bagi perusahaan yang tidak mengikutkan karyawannya dalam program Jamsostek?

Apabila perusahaan Saudara tidak mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam Program Jamsostek, maka akan diancam dengan sanksi hukuman kurungan (penjara) selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp.50.000.000 (pasal 29 ayat [1] UU No.3 Tahun 1992)

Kemungkinan perusahaan juga dapat dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha (pasal 47 huruf a PP No.14 Tahun 1992). Bahkan, perusahaan diwajibkan menanggung semua konsekuensi yang terjadi dan terkait dengan program jaminan sosial tersebut, seperti konsekuensi apabila terjadi kecelakaan kerja, kematian dan/atau jaminan hari tua serta jaminan pelayanan kesehatan (pasal 8 ayat 1 dan pasal 12 ayat 1 pasal 14 ayat 1 dan pasal 16 ayat 1 UU No.3 Tahun 1992).

Sumber:

1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja2. Undang-undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional3. Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja4. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja5. Undang-undang No. 6 Tahun 1966 tentang Pensiun, Tunjangan bersifat Pensiun dan Tunjangan

bagi Mantan prajurit TNI dan Anggota POLRI6. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Kepegawaian

» Gajimu.com in other countries » © 2013 Copyright WageIndicator.org » Gajimu.com in standard view

http://www.bumn.go.id/askes/faq/tanya-jawab/

11 Agustus 2011

T : Bagaimana Cara Memperoleh Kartu Askes ?

J : Mengisi Data Induk Daftar Isian Registrasi Peserta dengan menunjukkan persyaratan :

Asli / fotocopy Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri Sipil / Pensiunan / Petikan Gelar Kehormatan Veteran / Perintis Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap.

Fotocopy Daftar Gaji terakhir yang dilegalisir bagi PNS dan Surat Tanda Bukti Penerima Pensiun (STBPP) bagi Penerima Pensiun.

Fotocopy Surat Nikah, Akte Kelahiran Anak/Keterangan Lahir, Surat Keputusan Pengadilan Negeri untuk Anak Angkat.

Surat Keterangan dari Sekolah/ Perguruan Tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun).

Asli / fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Page 12: Askes

Surat Pernyataan/Keterangan Melaksanakan Tugas perorangan (SPMT) bagi Pegawai Tidak Tetap (PTT).

Melampirkan pasfoto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 x 4 cm, kecuali bagi anak usia balita.

T : Bagaimana memperbaikin kesalahan penulisan nama pada kartu Askes?

J : Untuk penggantian kartu karena kesalahan penulisan nama, peserta dapat menghubungi PT Askes (Persero) Cabang atau PT Askes (Persero) kabupaten/kota terdekat, persyaratan untuk penggantian kartu karena kesalahan cetak nama adalah :

Kartu Peserta Asli Menunjukkan asli/foto kopi SK Kepegawaian Menunjukkan KTP

T : Dimana saja kartu Askes dapat digunakan ?

J : Kartu Askes berlaku di Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero) baik itu Puskesmas/ Dokter Keluarga, Rumah Sakit, Apotik dan Optikal, Semua Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit TNI/POLRI merupakan jaringan PT Askes (Persero) sedangkan untuk Rumah Sakit Swasta, Klinik 24 Jam, Dokter Praktek Umum, Apotik, Optikal tidak semuanya merupakan Jaringan PT Askes (Persero) .

Daftar Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero) dapat dilihat pada website PT Askes (Persero) pada menu Layanan Peserta submenu Info Peserta.

T : Bagimana caranya untuk mengubah puskesmas rujukan bila puskesmas yang ditunjuk oleh PT Askes (Persero) jauh dari domisili peserta ?

J : Pemilihan puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama disesuaikan dengan pilihan peserta berdasarkan pertimbangan Akses layanan maupun domisili peserta. Untuk permintaan perubahan puskesmas, peserta dapat menghubungi Kantor Cabang PT Askes (Persero) yang terdekat tanpa tergantung domisili. Untuk kemudahan, Bapak juga  mengisi Formulir Pendaftaran Peserta yang dapat Bapak download pada website PT Askes (Persero) di www.ptaskes.com, untuk kemudian dikirim ke Kantor Cabang melalui nomor faksimili yang disediakan dengan menyertakan nomor telepon PSTN/Selular yang dapat kami hubungi.

T : Apakah kasus persalinan termasuk kasus gawat darurat ?

J : Untuk pelayanan persalinan bagi peserta ASKES tidak memerlukan surat rujukan dari puskesmas/dokter keluarga. Pelayanan persalinan merupakan pelayanan yang sifatnya gawat darurat dan dapat dilakukan di rumah sakit yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero) maupun tidak. Apabila dilakukan di rumah sakit  yang tidak bekerjasama dengan PT Askes (Persero), maka biaya persalinan tersebut dapat diklaimkan ke Kantor Cabang Askes tempat peserta terdaftar dengan penggantian biaya sesuai ketentuan PT Askes (Persero).

Page 13: Askes

T : Apakah biaya persalinan anak ke – 3 ditanggung oleh Askes ?

J : Sesuai dengan Peraturan Presiden (PP) RI Nomor  69 Tahun 1991, PT Askes (Persero), menyelenggarakan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi  Pegawai Negeri Sipil, penerima pensiun, veteran dan perintis kemerdekaan beserta keluarganya. Yang dimaksud dengan keluarga adalah :1. Istri/suami yang sah dari peserta dan mendapat tunjangan istri/suami.2. Anak (anak kandung/anak tiri/anak angkat) yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan anak, belum berumur 21 tahun atau telah berumur 21 sampai 25 tahun namun masih mengikuti pendidikan formal, belum menikah, belum berpenghasilan dan masih menjadi tanggungan peserta.3. Jumlah anak yang ditanggung maksimal 2 (dua) anak sesuai dengan urutan tanggal lahir. Sesuai dengan Keppres no. 16 tahun 1994 yang berlaku sejak tanggal 1 April 1994, untuk Anak ketiga dan seterusnya, tidak menjadi tanggungan / jaminan PT Askes (Persero)

T : Apakah pelayanan gigi kawat/behel ditanggung oleh Askes ?

J : Pelayanan yang ditanggung bagi peserta Askes adalah pelayanan yang berdasarkan indikasi medis. Pelayanan behel/kawat gigi tidak ditanggung bagi peserta Askes karena bukan indikasi medis untuk penyembuhan penyakit melainkan termasuk kosmetik.

Adapun beberapa jenis pelayanan untuk alat kesehatan dijamin berdasarkan sistem paket penggantian maksimal antara lain :• Pelayanan kacamata  maks Rp.    200.000.-/ 2 tahun sekali• Pelayanan prothese gigi  maks Rp. 1.000.000.-/2 tahun sekali• Pelayanan alat bantu dengar  maks Rp. 1.000.000.-/ 2 tahun sekali• Pelayanan IOL   maks Rp.    750.000.-• Pelayanan pen screw  maks Rp. 2.000.000.-/ 2 tahun sekali• Alat bantu dengar   maks Rp. 1.000.000.-/ 2 tahun sekali• Prothese alat gerak   maks Rp. 2.500.000.-

T : Apakah masyarakat umum / individu dapat menjadi peserta Askes ?

J : Untuk saat ini PT Askes tidak mengelola program jaminan pemeliharaan kesehatan yang sifatnya perorangan. apabila Anda berkeinginan mengikuti program asuransi kesehatan seperti yang dikelola oleh PT Askes (Persero) Bapak dapat menghubungi PT AJII (PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia) yang merupakan anak perusahaan PT Askes (Persero) yang mengelola asuransi kesehatan yang sifatnya komersial / perorangan dan informasi tetang hal tersebut daoat diperoleh melalui website di www.inhealth.co.id

T : Mengapa pelayanan kesehatan di Askes harus berjenjang?

J : Pada dasarnya pemberlakuan pelayanan berjenjang sebagaimana yang diberlakukan untuk peserta Askes merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah. Hal ini sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan untuk mewujudkan

Page 14: Askes

Penduduk Indonesia Sehat 2014. Hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan setiap jenjang pelayanan yang ada sehingga peserta mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Bila setiap orang dapat langsung mengakses pelayanan di RS maka RS akan penuh sesak dan kualitas pelayanan yang diberikan tentunya akan berkurang. Selain itu Para Dokter Spesialis akan merasa sangat terbebani mengingat kompetensi yang dimilikinya  adalah kasus-kasus tingkat lanjut.  Saat ini peserta Askes tidak hanya dilayani oleh Puskesmas namun juga dapat dilayani di Dokter Keluarga yang berkompeten. Untuk informasi lebih lanjut tentang pelayanan Dokter Keluarga, Peserta dapat menghubungi Kantor Cabang PT Askes setempat.

T : Berapa besaran tarif yang ditanggung oleh Askes ?

J : Besaran tarif yang menjadi hak peserta Askes diatur berdasarkan SK Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri yang terdiri dari rincian besaran tarif per jenis pelayanan mulai dari Puskesmas hingga Rumah Sakit, dari tarif ruang perawatan, pelayanan Dokter, penunjang diagnostik (laboratorium, radiodiagnostik, dan elektromedik), tindakan medis non operatif dan operatif hingga rehabilitasi medik. Pada  beberapa Rumah Sakit dikenakan cost sharing/ Iur biaya yaitu biaya yang masih harus dibayar oleh Peserta yang merupakan selisih biaya antara tarif Askes dengan tarif Rumah Sakit. Biaya diluar biaya medis/ pelayanan kesehatan (biaya administrasi seperti karcis pendaftaran, fotocopy) tidak menjadi tanggungan PT Askes (Persero).

T : Bagaimana cara mengupdate keanggotaan Askes ?

J : Pemutakhiran data anggota keluarga (penambahan anggota) adalah dengan mendatangi PT Askes (Persero) Kantor Cabang terdekat sesuai dengan domisili peserta, atau melalui Mobile Customer Service PT Askes (Persero) dengan membawa kelengkapan berkas sebagai berikut :

1. Mengisi formulir pendaftaran peserta Askes, ditandatangani oleh peserta bersangkutan (jika PNS aktif diketahui oleh atasan langsung). Daftar isian dapat di download melalui website PT Askes (Persero) di www.ptaskes.com pada menu layanan peserta.

2. Melampirkan fotocopy surat nikah untuk memasukkan isteri serta Surat Keterangan Kelahiran/Akte Kelahiran untuk anak.

3. Melampirkan daftar gaji (diketahui oleh bagian keuangan di Instansi tempat Bapak bekerja).4. Melampirkan Surat keterangan Kuliah bagi anak yang berusia diatas 21 tahun.5. Melampirkan pas photo ukuran 2×3 cm masing-masing 2 lembar (kecuali untuk anak yang

berusia dibawah 5 tahun).

Sebagai informasi, jika berkas diatas lengkap pencetakan Kartu Askes dapat ditunggu dan tidak ada biaya administrasi (gratis).

(Visited 5,759 times, 15 visits today)

http://www.igdrsudmataram.com/2012/09/pelayanan-yang-tidak-ditanggung-pt-askes.html

Pelayanan yang Tidak Ditanggung PT. ASKES

Page 15: Askes

Sesuai dengan mekanisme pelayanan Kesehatan peserta ASKES yang mengacu pada prinsip, “BERJENJANG DAN KONSEP WILAYAH”. Berjenjang artinya pelayanan kesehatan dilaksanakan secara hirarki, yaitu pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. Maka, setiap pelayanan kesehatan efektif (non emergency) harus dimulai pada tingkat pelayanan kesehatan dasar atau tingkat pertama, yaitu pelayanan oleh Dokter Umum.

Pelayanan Dokter Umum dapat dilakukan pada sarana milik pemerintah (Puskesmas) maupun swasta (Praktek Dokter Umum/ Dokter Keluarga) yang bekerja sama dengan PT. ASKES (Persero) Indonesia.

Apabila berdasarkan pemeriksaan Dokter Umum secara medis dipandang perlu pelayanan spesialistik, maka pasien dapat dirujuk untuk mendapat pelayanan spesialistik di Rumah Sakit dan Balai Pengobatan Spesialis yang bekerja sama dengan PT. ASKES (Persero) Indonesia.

Apabila diperlukan, selanjutnya Rumah Sakit dapat pula merujuk ke RS umum yang lebih lengkap atau ke RS khusus, sesuai dengan kebutuhan medis peserta.

Untuk kondisi emergency peserta dapat langsung mendapat pelayanan di PPK tingkat lanjutan, tanpa rujukan.

Adapun pelayanan yang Tidak Ditanggung PT. ASKES adalah :

1. Pelayanan kesehatan yang tidak mengikuti prosedur.2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas yang tidak kerjasama kecuali untuk kasus

emergency.3. Pelayanan kesehatan di luar negeri.4. Pelayanan kesehatan untuk tujuan kosmetik.5. Semua jenis imunisasi selain imunisasi dasar bagi bayi/ balita dan ibu hamil.6. Pemeriksaan dan pengobatan dalam usaha ingin mempunyai anak.7. Sirkumsisi tanpa indikasi medis.8. Pemeriksaan kehamilan, persalinan, masa nifas pada anak ke-3 dst.9. Usaha meratakan gigi dan membersihkan karang gigi.

Page 16: Askes

10. Gangguan kesehatan akibat ketergantungan obat, alcohol, dan atau zat adiktif lainnya.11. Gangguan kesehatan akibat usaha bunuh diri atau sengaja menyakiti diri sendiri.12. Kursi roda, tongkat penyangga, korset, elastic bandage.13. Kosmetik, toiletries, makanan bayi, obat gosok, susu.14. Obat di luar DPHO.15. Lain-lain : biaya perjalanan, sewa ambulance, pengurusan jenazah, telekomunikasi, kartu

berobat.

Sumber : PT. ASKES

http://www.snipertechno.com/2012/09/pengobatan-yang-ditanggung-oleh-askes.html

SEPTEMBER 12,2012

Peserta Askes

Adapun peserta askes adalah sebagai berikut:

Pegawai Negeri Sipil  (PNS) dan calon PNS (tidak termasuk PNS/CPNS di lingkungan Dephan/TNI/POLRI), Pejabat Negara, Penerima Pensiun (Pensiunan PNS, pensiunan PNS di lingkungan  Dephan/TNI/POLRI, pensiunan TNI/POLRI, pensiunan Pejabat Negara), Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarga yang ditanggung.

Pegawai Tidak Tetap (Dokter/Dokter Gigi/Bidan),  tidak termasuk anggota keluarga.

Anggota Keluarga yang ditanggung :

Isteri / suami yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan istri/suami (Daftar isteri / suami yang sah yang tercantum dalam daftar gaji / slip gaji, dan termasuk dalam daftar penerima pensiun/carik Dapem).

Anak (anak kandung / anak tiri / anak angkat) yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan anak, yang tercantum dalam daftar gaji/slip gaji, termasuk dalam daftar penerima pensiun/carik Dapem, belum berumur 21 tahun atau telah berumur 21 tahun sampai 25 tahun bagi anak yang masih melanjutkan pendidikan formal, dan tidak atau belum pernah kawin, tidak mempunyai penghasilan sendiri serta masih menjadi tanggungan peserta.

 Jumlah anak yang ditanggung maksimal 2 (dua) anak sesuai dengan urutan tanggal lahir,  termasuk didalamnya anak angkat maksimal satu orang

Hak Peserta Askes

Askes sosial Adalah  fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan  pelayanan kesehatan yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero) terdiri dari  :

Pemberi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,  yaitu : a. Puskesmas dan jejaringnya b. Dokter Keluarga / Dokter Gigi Keluarga; c. Klinik

Page 17: Askes

Pemberi Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan,  yaitu:  a. Rumah Sakit Umum Pemerintah,  b. RS Khusus Pemerintah (Jantung, Paru,  Orthopedi, Jiwa, Kusta, Mata, Infeksi, Kanker dll); c. Rumah Sakit TNI/POLRI  ; d. Rumah Sakit Swasta; e. Balai Pengobatan Khusus (Paru, Mata, Indera, dll). f. Unit Transfusi Darah (UTD) dan PMI /Unit  Donor Darah (UDD) g. Laboratorium Kesehatan  h. Apotek / Instalasi Farmasi RS i. Optikal   j. Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya

Pengobatan / Perawatan Yang Dijamin Oleh Askes

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama  :

Konsultasi, penyuluhan, pemeriksaan medis dan pengobatan. Pemeriksaan dan pengobatan gigi. Tindakan medis kecil/sederhana. Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana Pengobatan efek samping kontrasepsi Pemberian obat  dan bahan kesehatan habis pakai. Pemeriksaan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua hidup. Pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Perawatan.

Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan   :

a. Rawat Jalan

Konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium,  Rontgen/ Radiodiagnostik,

Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero).

Tindakan medis poliklinik dan rehabilitasi medis Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) dan ketentuan lain yang

ditetapkan oleh PT Askes (Persero)

b. Rawat Inap

Rawat Inap di ruang perawatan sesuai hak Peserta. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium. Rontgen atau Radiodiagnostik,

Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero).

Tindakan medis. Perawatan intensif (ICU, ICCU,HCU, NICU, PICU). Pelayanan rehabilitasi medis. Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) dan ketentuan lain yang

ditetapkan oleh PT Askes (Persero)

Page 18: Askes

Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua hidup. Pelayanan Darah dan Transfusi Darah Pelayanan Cuci Darah (Pelayanan Hemodialisa dan CAPD) Cangkok (transplantasi) Organ. Radioterapi Pelayanan Canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero) Alat Kesehatan diberikan untuk Peserta sesuai dengan ketentuan PT Askes (Persero) :

Kacamata  : Kacamata dengan lensa positif (+) dan lensa negatif (-). Diberikan maksimal 1 kali dalam 2 tahun, dengan ukuran lensa : Lensa spheris minimal  0,5 D  Lensa cylindris minimal 0,25 D.

Gigi Tiruan  (1 kali /2 tahun) Alat Bantu Dengar  (1 kali/5 tahun) Kaki / tangan tiruan Alat kesehatan lain, antara lain:  IOL (lensa tanam di mata); Pen & Screw  (alat

penyambung tulang) (1 kali/2 tahun);  Mesh (alat yang dipasang setelah operasi hernia); Alat bantu Hidrosephalus /VP Shunt;  Prothesa Mandibula; Vitrektomi set; Penyangga leher/Collar Neck; Jaket penyangga patah tulang belakang/corset; Anus buatan/colostomi/Pesarium/DJ Stent; Double Lumen Kateter untuk CAPD; Triple Lumen Kateter untuk CAPD; Vaskuler Graf; Tulang/ Sendi tiruan; Colon set

Pelayanan One Day Care Meliputi perawatan dan akomodasi minimal 6-24 jam ,  meliputi : observasi,  konsultasi, pengobatan, penunjang diagnosa, tindakan medis, obat sesuai DPHO serta transfusi darah.

http://rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/id/index.php?option=com_content&view=article&id=369&Itemid=121

ASKES

Kepesertaan PT. ASKES :

Peserta ASKES :

1. 1. Pegawai Negeri Sipil (PNS), Calon PNS (tidak termasuk sipil TNI/ POLRI), Pejabat Negara, Penerima Pensiun, Veteran , Perintis Kemerdekaan beserta

1. .   anggota keluarga yang ditanggung.

2. 2. Pegawai tidak tetap (dokter/ dokter gigi/ bidan) tidak beserta anggota keluarga.

Anggota keluarga adalah :

1. 1. Istri/ suami yang sah yang mendapt tunjangan istri/ suami.

Page 19: Askes

2. 2. Anak yang belum berusia 21 atau sampai 25 tahun yang melanjutkan pendidikan formal, dan tidak atau belum pernah nikah, tidak mempunyai penghasilan

2. .   sendiri.

Hak Peserta & Anggota keluarga :

1. 1. Memperoleh kartu ASKES.

2. 2. Memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas yang ditunjuk sesuai ketentuan yang berlaku.

3. 3. Memperoleh penjelasan/ informasi tentang hak, kewajiban, serta tata cara pelayanan kesehatan

4. 4. Menyampaikan keluhan/ pengaduan, kritik, dan saran baik secara lisan maupun tertulis ke PT. ASKES.

Kewajiban Peserta & Anggota keluarga :

1. 1. Membayar premi 2% dari gaji pokok + tunjangan anggota keluarga.

2. 2. Memberikan data identitas diri dan perubahan data untuk penerbitan kartu ASKES.

3. 3. Berperan aktif mengetahui dan menaati semua ketentuan dan prosedur pelayanan yang berlaku.

4. 4. Menjaga kartu ASKES agar tidak rusak, hilang, atau dimanfaatkan oleh yang tidak berhak.

Jaminan untuk Peserta & Anggota keluarga :

Rawat Jalan Tingkat Pertama

1. 1. Dilaksanakan di Puskesmas/ dokter keluarga yang bekerjasama PT. ASKES

2. 2. Meliputi Pelayanan :

- Konsultasi

Page 20: Askes

- Pemeriksaan - Pengobatan - Tindakan medis sederhana - Penunjang diagnostic

Persalinan

1. 1. Persalinan ditanggung sampai dengan anak kedua (hidup).

2. 2. Dilaksanakan di Rumah Sakit/ PPK (Pemberi Pelayanan Kesehatan) lain yang tidak ditunjuk

3. 3. Meliputi Persalinan normal/ persalinan dengan penyulit

4. 4. Tata cara pelayanan sama dengan Rawat inap Tingkat Lanjutan

5. 5. Biaya pelayanan persalinan di luar PPK yang ditunjuk dapat diklaimkan secara perorangan.

Rawat Inap Tingkat Pertama

1. 1. Dilaksanakan di Puskesmas Rawat Inap/ Klinik Rawat inap yang bekerjasama PT. ASKES

2. 2. Meliputi Pelayanan :

- Konsultasi - Pemeriksaan - Pengobatan - Tindakan medis sederhana - Penunjang diagnostic - Perawatan

Rawat Jalan Lanjutan di RSUD Dr. Soetomo

1. 1. Berdasarkan rujukan dari Puskesmas/ dokter keluarga/ RS Daerah, kecuali kasus gawat darurat/ emergency.

2. 2. Meliputi Pelayanan :

- Pemeriksaan di Poli - Pengobatan

Page 21: Askes

- Tindakan medis non operatif - Penunjang diagnostic - Rehabilitasi Medis - Hemodialisa, CAPD, Radioterapi, IIU, Kedokteran Nuklir - Obat (sesuai DPHO)

Rawat Inap Lanjutan di RSUD Dr. Soetomo

1. 1. Berdasarkan rujukan dari Puskesmas/ dokter keluarga, kecuali kasus gawat darurat/ emergency.

2. 2. Meliputi Pelayanan :

- Pelayanan akomodasi - Pengobatan - Tindakan medis non operatif & operatif (termasuk operasi jantung) - Penunjang diagnostic - Rehabilitasi Medis - Hemodialisa, CAPD, Radioterapi, IIU, Kedokteran Nuklir, IDIK - Obat (sesuai DPHO)

Pelayanan yang Tidak Ditanggung PT. ASKES

1. 1.  Pelayanan kesehatan yang tidak mengikuti prosedur.

2. 2.  Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas yang tidak kerjasama kecuali untuk kasus emergency.

3. 3.  Pelayanan kesehatan di luar negeri.

4. 4.  Pelayanan kesehatan untuk tujuan kosmetik.

5. 5.  Semua jenis imunisasi selain imunisasi dasar bagi bayi/ balita dan ibu hamil.

6. 6.  Pemeriksaan dan pengobatan dalam usaha ingin mempunyai anak.

7. 7.  Sirkumsisi tanpa indikasi medis.

8. 8.  Pemeriksaan kehamilan, persalinan, masa nifas pada anak ke-3 dst.

9. 9.  Usaha meratakan gigi dan membersihkan karang gigi.

Page 22: Askes

10. 10. Gangguan kesehatan akibat ketergantungan obat, alcohol, dan atau zat adiktif lainnya.

11. 11. Gangguan kesehatan akibat usaha bunuh diri atau sengaja menyakiti diri sendiri.

12. 12. Kursi roda, tongkat penyangga, korset, elastic bandage.

13. 13. Kosmetik, toiletries, makanan bayi, obat gosok, susu.

14. 14. Obat di luar DPHO.

15. 15. Lain-lain : biaya perjalanan, sewa ambulance, pengurusan jenazah, telekomunikasi, kartu berobat.

Persyaratan Pelayanan bagi Pasien ASKES

No.Tempat Pelayanan Persyaratan

1. Instalasi Rawat Jalan (IRJ) - Kartu Askes baru dengan barcode- Rujukan puskesmas/ dokter keluarga/ RSUD/ RS yang bekerjasama dengan PT. Askes

2. Instalasi Rawat Darurat (IRD)

- Kartu Askes baru dengan barcode

3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)

- Kartu Askes baru dengan barcode - Surat keterangan rawat inap dari ruang tempat pasien dirawat- Rujukan puskesmas/ dokter keluarga/ RSUD/ Acc. MRS dari IRD RSUD Dr. Soetomo

(*) Ketentuan :

- Obat yang diberikan sesuai Daftar Obat Askes (DOA) - Alat kesehatan khusus (misal: implant) bisa diklaim oleh pasien- Bagi pasien usia 21-25 tahun wajib menunjukkan Kartu Pelajar / Kartu Mahasiswa - Bagi pasien berobat Thalassemia wajib membawa kartu anggota POPTIPemutakhiran Terakhir ( Selasa, 06 September 2011 08:03 )

http://www.ptaskes.com/read/askessosial

ASKES SOSIAL

Page 23: Askes

Program Asuransi Kesehatan Sosial merupakan penugasan Pemerintah kepada PT Askes (Persero) melalui Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1991.

SIAPA PESERTA PT ASKES (PERSERO) PROGRAM ASKES SOSIAL ?

Peserta program Askes Sosial adalah :

Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil (tidak termasuk PNS dan Calon PNS di Kementrian pertahanan, TNI/Polri), Calon PNS, Pejabat Negara, Penerima Pensiun (Pensiunan PNS, Pensiunan PNS di lingkungan Kementrian Pertahanan, TNI/Polri, Pensiunan Pejabat Negara), Veteran ( Tuvet dan Non Tuvet) dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarga*) yang di tangggung.

Pegawai Tidak Tetap (Dokter/Dokter Gigi/Bidan – PTT, melalui SK Menkes nomor 1540/MENKES/SK/XII/2002, tentang Penempatan Tenaga Medis Melalui Masa Bakti Dan Cara Lain).

*) Anggota Keluarga adalah :

Isteri / suami yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan istri/suami (Daftar isteri / suami yang sah yang tercantum dalam daftar gaji / slip gaji, dan termasuk dalam daftar penerima pensiun/carik Dapem).

Anak (anak kandung / anak tiri / anak angkat) yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan anak, yang tercantum dalam daftar gaji/slip gaji, termasuk dalam daftar penerima pensiun/carik Dapem, belum berumur 21 tahun atau telah berumur 21 tahun sampai 25 tahun bagi anak yang masih melanjutkan pendidikan formal, dan tidak atau belum pernah kawin, tidak mempunyai penghasilan sendiri serta masih menjadi tanggungan peserta.

Jumlah anak yang ditanggung maksimal 2 (dua) anak sesuai dengan urutan tanggal lahir, termasuk didalamnya anak angkat maksimal satu orang.

APA HAK SEBAGAI PESERTA ASKES SOSIAL ?

Memperoleh Kartu Peserta. Memperoleh  penjelasan/informasi tentang hak, kewajiban serta tata cara pelayanan

kesehatan Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan PT

Askes (Persero), sesuai dengan hak dan ketentuan yang berlaku. Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis ke Kantor 

PT Askes (Persero).

APA KEWAJIBAN SEBAGAI PESERTA ASKES SOSIAL ?

Mengurus Kartu Peserta dan melaporkan perubahan data peserta.

Page 24: Askes

Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh orang yang tidak berhak.

Melaporkan dan mengembalikan Kartu Peserta yang telah meninggal dunia ke Kantor PT Askes (Persero)

Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan Membayar iuran sesuai dengan ketentuan pemerintah yang berlak

APAKAH KARTU ASKES ITU ?

Sebagai identitas Peserta. Sebagai prasyarat untuk memperoleh pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang

bekerjasama dengan PT Askes (Persero). Setiap Peserta  memiliki 1 (satu) Kartu Peserta dengan nomor yang unik dan tetap Berlaku secara Nasional. Kartu Peserta berlaku selama Peserta masih  mempunyai hak.

BAGAIMANA MEMPEROLEH KARTU ASKES ?

Mengisi Data Induk Daftar Isian Registrasi Peserta dengan menunjukkan persyaratan :

Asli / fotocopy Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri Sipil / Pensiunan / Petikan Gelar Kehormatan Veteran /  Perintis Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap.

Fotocopy Daftar Gaji terakhir yang dilegalisir bagi  PNS dan  Surat Tanda Bukti Penerima Pensiun (STBPP) bagi Penerima Pensiun.

Fotocopy Surat Nikah, Akte Kelahiran Anak/Keterangan Lahir, Surat Keputusan Pengadilan Negeri untuk Anak Angkat.

Surat Keterangan dari Sekolah/ Perguruan Tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun).

Asli / fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP). Surat Pernyataan/Keterangan Melaksanakan Tugas perorangan (SPMT)  bagi Pegawai

Tidak Tetap (PTT). Melampirkan pasfoto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 x 4 cm, kecuali

bagi anak usia balita.

Bagaimana Cara Penggantian Kartu Askes ?

1. Kartu Askes Hilang1. Menyerahkan surat  pernyataan hilang dari yang bersangkutan.2. Menunjukkan KTP dan Asli / fotocopy Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri

Sipil / Pensiunan / Petikan Gelar Kehormatan Veteran /  Perintis Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap.

2. Kartu Askes Rusak :1. Menyerahkan Kartu Peserta Askes yang  rusak2. Menunjukkan KTP dan Asli / fotocopy Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri

Sipil / Pensiunan / Petikan Gelar Kehormatan Veteran /  Perintis Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap. 

Page 25: Askes

APAKAH PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN (PPK) PT ASKES (PERSERO) ?

1. Pemberi Pelayanan Kesehatan Dasar , yaitu : 

1. Puskesmas2. Dokter Keluarga / Dokter Gigi Keluarga3. Poliklinik Milik Institusi4. Klinik 24 Jam 

2. Pemberi Pelayanan Kesehatan Lanjutan, yaitu: 

1. Rumah Sakit Umum Pemerintah,2. RS Khusus Pemerintah (Jantung, Paru, Orthopedi, Jiwa, Kusta, Mata, Infeksi, Kanker dll)3. Rumah Sakit TNI/POLRI  4. Rumah Sakit Swasta  5. Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD)/PMI  6. Apotek / Instalasi Farmasi RS7. Optikal8. Balai Pengobatan Khusus (Paru, Mata, Indera,   dll).9. Laboratorium Kesehatan10. Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan PT Askes (Persero)

APA SAJA JENIS PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN OLEH PT ASKES (PERSERO) BAGI PESERTA ASKES SOSIAL ?

1. Pelayanan Kesehatan Dasar :

Konsultasi, penyuluhan, pemeriksaan medis dan pengobatan. Pemeriksaan dan pengobatan gigi. Tindakan medis kecil/sederhana. Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana Pengobatan efek samping kontrasepsi Pemberian obat pelayanan dasar dan bahan kesehatan habis pakai. Pemeriksaan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua hidup. Pelayanan imunisasi dasar.  Pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Perawatan/Puskesmas dengan Tempat Tidur. 

2. Pelayanan Kesehatan Lanjutan :

a.  Rawat Jalan

Konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium, Rontgen/ Radiodiagnostik,

Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero).

Tindakan medis poliklinik dan rehabilitasi medis

Page 26: Askes

Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) dan ketentuan lain yang ditetapkan oleh PT Askes (Persero)

b.  Rawat Inap

Rawat Inap di ruang perawatan sesuai hak Peserta. Pemeriksaan, pengobatan oleh dokter spesialis. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium, Rontgen/ Radiodiagnostik,

Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero).

Tindakan medis operatif. Perawatan intensif (ICU, ICCU,HCU, NICU, PICU). Pelayanan rehabilitasi medis. Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) dan ketentuan lain yang

ditetapkan oleh PT Askes (Persero)

3. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua hidup.

4. Pelayanan Transfusi Darah dan Cuci Darah.

5. Cangkok (transplantasi) Organ.

6. Pelayanan Canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero)

7. Alat Kesehatan diberikan untuk Peserta  dengan ketentuan sebagai berikut:

a.  Kacamata  ( 1 kali /2 tahun)

b.  Gigi Tiruan  (1 kali /2 tahun)

c.   Alat Bantu Dengar  (1 kali /5 tahun)

d.  Kaki / tangan tiruan 

e.  Implant (alat kesehatan yang ditanam dalam tubuh)  antara lain:

IOL (lensa tanam di mata). Pen & Screw  (alat penyambung tulang). Mesh (alat yang dipasang setelah operasi hernia) 

PELAYANAN APA SAJA YANG TIDAK DIJAMIN OLEH PT ASKES (PERSERO) ?

1. Pelayanan kesehatan yang tidak mengikuti tata cara pelayanan yang ditetapkan PT Askes (Persero)/Pelayanan kesehatan tanpa indikasi medis.

Page 27: Askes

2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas yang bukan jaringan pelayanan kesehatan PT Askes (Persero), kecuali dalam keadaan gawat darurat (emergency) dan kasus persalinan.

3. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri.4. Obat-obatan diluar ketentuan PT Askes (Persero).5. Bedah plastik kosmetik, termasuk obat-obatan.6. Semua jenis pelayanan imunisasi diluar  “imunisasi dasar” bagi bayi dan balita (DPT,

Polio, BCG, Campak) dan bagi ibu hamil (TT)  yang dilakukan di Puskesmas7. Seluruh rangkaian pemeriksaan dalam usaha ingin mempunyai anak, termasuk alat dan

obat-obatnya.8. Sirkumsisi tanpa indikasi medis.9. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan, tindakan persalinan, masa nifas pada anak

ketiga dan seterusnya.10.  Usaha meratakan gigi (Orthodontie), membersihkan karang gigi (scalling gigi) dan

pelayanan kesehatan gigi untuk kosmetik.11. Gangguan kesehatan/penyakit akibat  ketergantungan obat, alkohol dan atau zat adiktif

lainnya.12. Gangguan kesehatan/penyakit akibat usaha bunuh diri atau dengan sengaja menyakiti diri

sendiri.13. Kursi roda, tongkat penyangga, korset dan elastic bandage.14. Kosmetik, toilettries, makanan bayi, obat gosok, vitamin, susu.15. Lain-lain:

Biaya perjalanan/transportasi Biaya sewa ambulans Biaya pengurusan jenazah Biaya fotocopy Biaya telekomunikasi Biaya kartu berobat Biaya administrasi

http://www.ptaskes.com/read/askesjamkesmas

PROGRAM ASKES JAMKESMAS

Sebagai salah satu upaya untuk pengentasan kemiskinan, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sejak tahun 2005 membuat Program Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat miskin dan

Page 28: Askes

tidak mampu yang disebut dengan program Askeskin. Pengelolaan Program Askeskin yang dilaksanakan oleh PT Askes (Persero) merupakan penugasan dari Pemerintah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor : 1241/MENKES/SK/XI/2004. Sebagai BUMN, penugasan tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada pasal 66 UU nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Negara BUMN dengan Surat Persetujuan Meneg BUMN Nomor S-697/HBU/2004 tanggal 31 Desember 2004.

Sejak tahun 2008, Kementerian Kesehatan merubah terminologi Askeskin menjadi Jamkesmas dengan menugaskan PT Askes (Persero) untuk mengelola manajemen kepesertaannya.

Siapa Yang Menjadi Sasaran Peserta Program Jamkesmas?

Sasaran Program Jamkesmas

Sasaran program mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 dengan jumlah 19,1 juta Rumah Tangga Miskin (RTM) atau sekitar 76,4 juta jiwa.

Orang miskin dan tidak mampu serta gelandangan, pengemis, anak terlantar serta masyarakat miskin yang tidak mempunyai identitas

Masyarakat miskin penghuni panti – panti sosial, masyarakat miskin korban bencana pasca tanggap darurat serta masyarakat miskin penghuni Rumah Tahanan (Rutan) dan masyarakat miskin Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Siapakah Yang Menetapkan Peserta Jamkesmas?

Penetapan Kepesertaan Jamkesmas

Kuota peserta per kabupaten/kota ditetapkan oleh Menkes RI Identitas peserta secara lengkap ditetapkan Bupati/Walikota sesuai kuota Sedangkan penetapan peserta untuk gelandangan, pengemis, anak terlantar, masyarakat

miskin yang tidak mempunyai identitas, penghuni panti sosial & lapas dilakukan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten / Kota atau Dinas lain yang ditunjuk oleh Bupati/Walikota.

Sejak tahun 2010, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1185/Menkes/SK/XII/2009, masyarakat pasca tanggap darurat masyarakat miskin penghuni lembaga pemasyarakatan dan panti sosial ditetapkan sebagai peserta Jamkesmas.

Apa Yang Ditangani Oleh PT Askes (Persero) Pada Jamkesmas Tahun 2011 ?

Pengelolaan Jamkesmas Tahun 2011

Hingga bulan April 2011 secara de facto PT Askes (Persero) masih melanjutkan program Kepeserta Jamkesmas sesuai penugasan dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2010. Hal tersebut diperkuat oleh surat Menkes RI nomor JP/Menkes/036/2011 tanggal 5 Januari 2011, bahwa pada pelaksanaan program Jamkesmas tahun 2011 Kementerian Kesehatan RI tetap memberikan

Page 29: Askes

kepercayaan kepada PT Askes (Persero) sebagai penyelenggara manajemen kepesertaan program.

 81

http://www.ptaskes.com/read/askespjkmu

ASKES PJKMU

Apa itu PJKMU (Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum) ?

Program PJKMU adalah program jaminan kesehatan bagi masyarakat dari Pemerintah Daerah yang dalam pelaksanaannya menugaskan PT Askes (Persero) untuk mengelola berdasarkan mekanisme asuransi sosial.

Apa Dasar Hukum Penyelenggaraan PJKMU ?

Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) adalah :

a. UU nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.b. UU nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.Pasal 66 ayat (1) “ Pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada BUMN untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum    dengan tetap memperhatikan maksud dan tujuan kegiatan BUMN.c. UU nomor 2 tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian   Pasal 14 ayat 1 : Program Asuransi sosial hanya dapat diselenggarakan oleh BUMN

Berdasarkan landasan hukum tersebut di atas, manajemen PT.Askes (Persero) menetapkan :

a. SK Direksi Nomor : 494/Kep/1207 tanggal 28 Desember 2007 tentang Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.b. SK Direksi Nomor : 09/Kep/0108 tanggal 24 Januari 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.c. SK Direksi Nomor : 321/Kep/0709 tanggal 21 Juli 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.d. SK Direksi Nomor : 182/Kep/0310 tanggal 31 Maret 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.

Apa Tujuan Pelaksanaan PJKMU ?

Tujuan pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat Umum adalah: 

Page 30: Askes

Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat di wilayah Propinsi atau Kabupaten/Kota, agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.

Terjaminnya penyelenggaraan jaminan kesehatan dengan prinsip asuransi sosial berdasarkan prinsip managed care yaitu tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu dengan pembiayaan yang terkendali.

Menjadi bagian dari program Pemerintah untuk menuju terselenggaranya jaminan kesehatan nasional yang mencakup semua penduduk (Universal coverage)

Bagaimana Pokok-pokok Penyelenggaraan PJKMU ?

Penyelenggaraan Program :

Program ini diselenggarakan dalam rangka mewujudkan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat umum di Propinsi/Kabupaten/Kota, dengan pokok – pokok penyelenggaraan :

a. Penugasan dari Pemerintah Daerah yang dilanjutkan dengan Perjanjian Kerjasama antara PT Askes (Persero) dengan Pemerintah Daerah, yang antara lain memuat tentang manajemen kepesertaan, pelayanan kesehatan dan keuanganb. Pengelolaan dana amanat dan Nirlaba dengan pemanfaatn untuk semata-mata peningkatan kesejahteraan masyarakat umum.c. Pelayanan kesehatan bersifat menyeluruh (komprehensif) sesuai standar pelayanan medik yang cost effective dan rasional.d. Pelayanan kesehatan dilakukan berstruktur dan berjenjang.e. Mekanisme Asuransi Kesehatan Sosialf.  Tranparansi dan akuntabilitas.g. Sumber dana berasal dari APBD dengan pengelompokan peruntukan untuk : 

Biaya pelayanan kesehatan langsungBiaya pelayanan kesehatan tidak langsungBiaya operasional untuk penyelenggaraan program

h. Apabila ada sisa dana Pelayanan Kesehatan Langsung dan Tidak Langsung pada akhir pernjian, maka sisa dana tersebut dikembalikan kepada Pemerintah Daerah.i. Apabila terjadi defisit dana Pelayanan Kesehatan Langsung dan Tidak Langsung, maka menjadi tangguangjawab Pemerintah Daerah untuk memenuhinya.

Bagaimana Perkembangan Kepesertaan Pemda PJKMU ?

Sejak diluncurkan tahun 2008; Perkembangan kepesertaan pemda PJKMU adalah sebagai berikut :

Tahun 2008 : 32 kabupaten/kota PKS Tahun 2009 : 72 kabupaten/kota PKS Tahun 2010 : 149 kabupaten/kota PKS Potensi tahun 2011 sebanyak 340 Kabupaten/Kota.

Page 31: Askes

Siapakah Peserta PJKMU ?

Peserta PJKMU adalah masyarakat umum di wilayah kabupaten / kota di seluruh Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota yang melakukan pengikatan kerjasama dengan PT. Askes (Persero) dalam pengelolaan manajemen jaminan kesehatan masyarakat daerah setempat melalui program PJKMU PT. Askes (Persero). Identitas peserta tersebut ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dan disampaikan kepada PT Askes (Persero) setempat yang selanjutnya dilakukan perekaman data peserta, penerbitan kartu peserta dan pendistribusian kartu peserta.

Apa Identitas Peserta PJKMU ?

Setiap peserta (kepala keluarga dan anggota keluarga) berhak untuk mendapatkan kartu dengan nomor identitas unik yang ditetapkan oleh PT Askes (Persero). Kartu peserta merupakan identitas yang sah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pada kartu peserta dapat ditampilkan logo dari Pemerintah Daerah. 

Hal-hal Apa Saja Yang Menjadi Hak Peserta PJKMU ?

Peserta PJKMU berhak untuk:

1. Mendapatkan kartu peserta.2. Mendapatkan informasi dan sosialisasi tentang hak, kewajiban dan prosedur untuk

mendapatkan pelayanan.3. Mendapatkan pelayanan administrasi dan pelayanan kesehatan.4. Menyampaikan keluhan, kritik, saran dan pujian

Hal-hal Apa Saja Yang Menjadi Kewajiban Peserta PJKMU ?

Peserta mempunyai kewajiban untuk : 

1.  Memberikan informasi yang benar dan akurat tentang identitas peserta.2.  Menjaga kartu peserta agar tidak rusak, hilang dan dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak berhak.3.  Melaporkan apabila ada anggota keluarganya yang menjadi peserta PJKMU telah meninggal4.  Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan tatacara pelayanan administrasi dan pelayanan kesehatan yang berlaku

Bagaimana dengan Iuran PJKMU ?

a.  BesaranBesarnya iuran PJKMU sesuai dengan perhitungan aktuarial. Besaran tersebut dapat bervariasi tergantung kepada jumlah peserta, akses masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan, luasnya cakupan manfaat (Nasional, Propinsi atau setempat).b. Sumber Pedanaan  (Iuran)

1. Iuran PJKMU bersumber dari APBD Propinsi, Kabupaten/Kota

Page 32: Askes

2. Pembayaran iuran menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah

Apa Benefit Pelayanan Kesehatan bagi Peserta PJKMU ? 

Benefit  yang didapat peserta bervariasi, tergantung penugasan pemda kepada PT Askes (Persero), yang tertuang dalam perjanjian kerjasama. Pada umumnya benefit/manfaat pelayanan kesehatannya meliputi :

1. Pelayanan Kesehatan Dasar :

Konsultasi, penyuluhan, pemeriksaan medis dan pengobatan. Pemeriksaan dan pengobatan gigi. Tindakan medis kecil/sederhana. Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana Pengobatan efek samping kontrasepsi Pemberian obat pelayanan dasar dan bahan kesehatan habis pakai. Pemeriksaan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua hidup. Pelayanan imunisasi dasar. Rawat Inap di Puskesmas Perawatan/Puskesmas dengan Tempat Tidur.

2. Pelayanan Kesehatan Lanjutan :

      a. Rawat Jalan

Konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium, Rontgen/ Radiodiagnostik, Elektromedik dan

pemeriksaan alat kesehatan canggih Tindakan medis poliklinik dan rehabilitasi medis Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO)

    b. Rawat Inap

Rawat Inap di ruang perawatan sesuai hak Peserta. Pemeriksaan, pengobatan oleh dokter spesialis. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium, Rontgen/ Radiodiagnostik, Elektromedik dan

pemeriksaan alat kesehatan canggih Tindakan medis operatif. Perawatan intensif (ICU, ICCU,HCU, NICU, PICU). Pelayanan rehabilitasi medis. Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO)

3. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan dan persalinan 

4. Pelayanan Transfusi Darah dan Cuci Darah.

5. Pelayanan Canggih 

Page 33: Askes

6. Pelayanan Alat Kesehatan 

http://www.ptaskes.com/read/askesjamkesmen

ASKES JAMKESMEN

SIAPA PESERTA PT ASKES (PERSERO) PROGRAM ASKES JAMKESMEN ?

Peserta Jamkesmen adalah Menteri atau pejabat tertentu beserta keluarganya selama yang bersangkutan menduduki jabatan dan melaksanakan tugasnya.

Menteri adalah menteri yang memimpin kementerian dan pejabat yang diberi kedudukan atau hak keuangan dan fasilitas setingkat menteri.

Pejabat Tertentu adalah pejabat di lingkungan Pemerintah Pusat yang memimpin lembaga pemerintah non departemen, pejabat eselon I, dan pejabat yang diberikan kedudukan atau hak keuangan dan fasilitas setingkat eselon I.

Keluarga adalah istri/suami, dan anak yang masih dalam tanggungan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang pegawai negeri sipil.

APA HAK SEBAGAI PESERTA ASKES JAMKESMEN ?

Mendapat pelayanan sesuai aturan yang berlaku dalam PMK Memperoleh Kartu Askes Jamkesmen Memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan yang ditunjuk/dipilih peserta

sesuai dengan ketentuan yang berlaku Memperoleh penjelasan / informasi tentang hak, kewajiban serta tata cara pelayanan

kesehatan Menyampaikan keluhan serta memperoleh tanggapan dan solusi terhadap keluhan yang

disampaikan.

APA KEWAJIBAN SEBAGAI PESERTA ASKES JAMKESMEN ?

Mengisi Daftar Isian Peserta dengan data identitas diri sebagai dasar untuk penerbitan Kartu Askes Jamkesmen

Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan prosedur yang berlaku Menggunakan haknya secara wajar sesuai ketentuan Menjaga agar Kartu Askes Jamkesmen tidak dimanfaatkan oleh yang tidak berhak Menginformasikan kepada satf Personal care Officer (PCO) di Kantor Cabang PT Askes

(Persero) setempat tentang dokter pilihan / provider pilihan peserta Menghubungi PCO di Kantor Cabang PT Askes (Persero) setempat bila mendapat

pelayanan di provider dalam waktu 2x24 jam.

APAKAH KARTU ASKES JAMKESMEN ITU ?

Kartu Askes Jamkesmen merupakan identitas peserta sebagai bukti yang sah dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang wajib dimiliki oleh setiap Menteri dan Pejabat Tertentu beserta keluarganya selama melaksanakan tugasnya.

Page 34: Askes

PROSES KARTU JAMKESMEN

Pendataan Menteri dan Pejabat Tertentu dikoordinir melalui Departemen / Instansi/ Lembaga/ badan yang bersangkutan atau sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan

Peserta mengisi Daftar Isian Peserta Jamkesmen Menyerahkan pas foto berwarna ukuran 2x3 cm masing-masing sebanyak 2 (dua) lembar.

TEMPAT PERAWATAN

Fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero) atau provider pilihan peserta yang terdiri dari :

1. Dokter Keluarga dan Poliklinik 24 jam2. Dokter Spesialis3. RS Swasta4. RS Pemerintah5. RS TNI/POLRI6. Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD)/PMI7. Apotek8. Optikal9. Laboratorium

Jaringan Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)

Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), dapat diperoleh di :1. Dokter keluarga yang ditunjuk2. Dokter keluarga pilihan peserta3. Dokter spesialis di Rumah Sakit yang ditunjuk4. Dokter spesialis pilihan peserta

Pelayanan Rawat jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) dan Rawat Inap (RI), dapat diperoleh di Rumah Sakit Swasta yang telah ditunjuk untuk bekerjasama dengan PT Askes (Persero), atau Rumah Sakit pilihan peserta.

PROSEDUR DAN RUANG LINGKUP PELAYANAN

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang diberikan kepada Menteri dan Pejabat Tertentu terdiri dari :

1. Pelayanan Rawat Jalan tingkat Pertama (RJTP)2. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL)3. Pelayanan Rawat Inap (RI)4. Pelayanan gigi dan mulut5. Pelayanan persalinan6. Penggantian alat kesehatan7. Pelayanan darah

Page 35: Askes

8. Pelayanan General Check Up9. Pelayanan kesehatan di luar negeri10. Pelayanan ambulans

1. RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA (RJTP), meliputi : Penyuluhan kesehatan Pencegahan penyakit, meliputi perawatan kesehatan ibu dan anak serta

imunisasi Pemeriksaan dan pengobatan oleh Tim Dokter Menteri dan Pejabat

Tertentu atau pilihan Menteri dan Pejabat Tertentu Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana Tindakan medis ringan/kecil Pelayanan Keluarga Berencana dan upaya penyembuhan efek samping

kontrasepsi Pemberian obat sesuai dengan kebutuhan medis (termasuk vitamin dan

sejenisnya mengikuti ketentuan PT Askes (Persero)) Pemberian rujukan atas indikasi medis

2. RAWAT JALAN TINGKAT LANJUTAN (RJTL), meliputi : Konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan spesialistis oleh tim Dokter

Menteri dan Pejabat Tertentu atau pilihan Menteri dan Pejabat tertentu. Pemeriksaan penunjang diagnostik Tindakan medis dari yang ringan sampai yang memrlukan ketrampilan

khusus dan mengandung risiko Pelayanan rehabilitasi medis Pemberian obat sesuai dengan kebutuhan medis (termasuk vitamin dan

obat sejenis mengikuti ketentuan PT Askes (Persero)3. RAWAT INAP (RI), meliputi :

Akomodasi di kelas perawatan VVIP bagi Menteri dan Pejabat Tertentu di rumah sakit pemerintah/swasta yang ditunjuk Tim Dokter Menteri dan Pejabat Tertentu atau pilihan Menteri dan Pejabat Tertentu

Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan oleh dokter spesialis Pemeriksaan penunjang diagnostik Tindakan medis diagnostik dan terapi (operasi kecil, sedang, besar dan

khusus termasuk alat kesehatan yang digunakan dalam paket operasi dengan teknologi terkini)

Perawatan intensif (ICU/ICCU) Rehabilitasi medis Pemberian obat sesuai dengan kebutuhan medis Alat kesehatan lainnya.

4. Pelayanan gigi dan mulut meliputi : Penyuluhan Pemeriksaan Penunjang diagnosa Pengobatan Tindakan

5. Pelayanan Obat

Page 36: Askes

Pemberian obat kepada peserta, berpedoman kepada Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) dan DPHO Tambahan yang berlaku.

Obat dapat diambil di apotek yang telah ditunjuk yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero)

Apabila peserta mendapatkan obat diluar apotek yang ditunjuk peserta membayar terlebih dahulu kemudian mengajukan klaim perorangan dan diganti dalam waktu 7 x 24 jam hari kerja terhitung sejak klaim diajukan

6. Pelayanan Persalinan Persalinan dan gangguan kehamilan dijamin untuk kehamilan sampai

dengan anak kedua hidup Pemeriksaan kehamilan diberikan di dokter keluarga/dokter spesialis yang

ditunjuk Tim dokter Menteri dan Pejabat Tertentu atau pilihan Menteri dan Pejabat Tertentu

Pelayanan Rawat Inap (RI)7. Pelayanan Alat Kesehatan

Pelayanan alat kesehatan antara lain : Kacamata, protese gigi, protese anggota gerak, alat bantu dengar, dan Intra Ocular Lens (IOL) diberikan maksimal 1 kali per dua tahun per peserta dengan batasan tertentu.

Peserta membayar terlebih dahulu kemudian mengajukan klaim perorangan dengan menghubungi PCO Kantor Cabang PT Askes (Persero) setempat dan diganti sesuai dengan hak peserta dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak klaim diajukan

Pelayanan alat kesehatan implan dan mesh merupakan bagian dari manfaat pelayanan rawat inap

Penggantian kaca mata maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) per dua tahun

Penggantian protese gigi maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) per dua tahun

Penggantian anggota gerak maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) per dua tahun

Penggantian Intra Ocular Lens (IOL) maksimal senilai Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) per tindakan.

8. Pelayanan Darah, adalah pelayanan yang berhubungan dengan transfusi darah.9. Pelayanan Kesehatan di Luar Negeri

Pelayanan kesehatan di luar negeri diberikan kepada Menteri dan Pejabat Tertentu, tidak termasuk keluarganya.

Pelayanan yang memerlukan pelayanan kesehatan di luar negeri, harus mendapat rekomendasi dari Tim Dokter Menteri dan Pejabat Tertentu.

Pelayanan kesehatan di luar negeri dilaksanakan dengan menggunakan sistem penggantian biaya (reimbursement), sesuai dengan pelayanan medik yang diberikan.

Dalam keadaan gawat darurat Menteri dan Pejabat Tertentu yang sedang berada di luar negeri dapat langsung mendapatkan pelayanan kesehatan di luar negeri tanpa memerlukan rekomendasi dari Tim Dokter Menteri dan Pejabat Tertentu.

Page 37: Askes

Pemberian manfaat mengacu pada protokoler yang berlaku bagi Menteri dan Pejabat tertentu

Peserta membayar terlebih dahulu kemudian mengajukan klaim perorangan dan diganti untuk pelayanan medik dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak klaim diajukan.

10. Pelayanan General Check Up Pelayanan General Check up hanya diberikan kepada Menteri dan Pejabat

Tertentu sebanyak 1 (satu) kali dalam setahun (tidak termasuk keluarga). Pelayanan dapat diberikan dengan mekanisme yang ditetapkan oleh PT

Askes (Persero) Apabila diperlukan, sesuai dengan permintaan dokter yang merawat, dapat

dilakukan diluar mekanisme yang ditetapkan oleh PT Askes (Persero)11. Pelayanan Ambulans

Pelayanan diberikan kepada peserta yang membutuhkan pelayanan ambulans dalam kota dan atau antar kota

Peserta dapat menghubungi petugas PCO PT Askes (Persero) untuk menyediakan ambulans apabila diperlukan, seluruh biaya menjadi beban PT Askes (Persero)

Apabila peserta menggunakan ambulans atas pilihan sendiri, peserta membayar terlebih dahulu kemudian mengajukan klaim perorangan dan diganti sesuai dengan hak peserta dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak klaim diajukan

12. GAWAT DARURAT (EMERGENCY)

1. Mengisi Formulir Pengajuan Klaim (FPK)2. Kuitansi Pembayaran Asli bermeterai cukup3. Berkas pendukung asli lainnya4. Berkas Pengajuan klaim diserahkan kepada PCO Kantor Cabang setempat5. Batas pembayaran klaim 7 (tujuh) hari kerja

Kedaruratan Sistem Pernafasan : Mimisan, Sumbatan Jalan Nafas, Batuk darah hebat, status asmatikus, cidera dada (trauma thorax), keluhan lain : sesak nafas, asma, batuk darah, ada benda asing

Kedaruratan system jantung dan pembuluh darah : shock, Dengue Shock Syndrome, payah jantung akut, krisis Hipertensi, Infark Jantung Akut, cidera vascular (edema,nyeri yang bertambah), keluhan lain : nyeri dada, pusing kepala hebat, vertigo, migran, panas tinggi.

Kedaruratan sistem syaraf pusat : koma, kejang, gangguan peredaran darah (stroke), cidera/trauma system saraf pusat, Keluhan lain : cidera kepala, leher, tulang belakang

Kedaruratan sistem saluran cerna : muntah darah dan berak darah (melena dan hematemesis), gastroenteritis, dehidrasi, Akut Abdomen, cidera perut, keluhan lain : nyeri perut hebat, tidak bisa BAB dan tidak bisa buang angin

Kedaruratan sistem saluran kemih : gagal ginjal akut, retensi urine, cidera saluran kemih, kolik renal, uriter, keluhan lain : nyeri perut, nyeri

Page 38: Askes

pinggang hebat, tidak bisa buang air kecil, bengkak seluruh tubuh, kencing darah.

Kedaruratan sistem musculoskeletal : patah tulang, cidera anggota badan (ekstremitas), cidera sendi/dislokasi, cidera tulang belakang, sindroma kompartemen

Kedaruratan mata : glaukoma akut, ulcus cornea, uveitis anterior, cidera mata, penyumbatan pembuluh darah nadi/balik sentralis retinae, retinal detachment/ablatio retinae, keluhan lain : nyeri mata, kelopak mata sulit membuka, luka mata, penglihatan gelap mendadak.

Kedaruratan akibat agent lain : luka bakar, shock listrik, trauma dingin/panas,tenggelam

Keracunan, alergi dan gigitan/sengatan Lain-lain : panas lebih dari 39 derajat, perdarahan oleh sebab apapun Pelayanan dan tindakan kosmetika Program dalam rangka ingin mempunyai anak Kecanduan narkoba (narkotika/obat-obatan/zat adiktif lain) dan kecanduan

alkohol, serta obat berbahaya lainnya Pengobatan dan tindakan medis yang masih dikategorikan eksperimen Hal-hal lain yang ditentukan oleh Tim Dokter Menteri dan Pejabat

Tertentu

Kasus Gawat Darurat (Emergency) adalah : Pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang harus diberikan secepatnya untuk mengurangi resiko kematian atau cacat, tanpa memperhitungkan jumlah kunjungan dan pelayanan yang diberikan kepada peserta atau anggota keluarganya.

 

http://www.ptaskes.com/read/askesjamkestama

Jamkestama

Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD,  BPK,  Komisi Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah Agung, yang selanjutnya disebut Jaminan Kesehatan Utama (Jamkestama) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan dengan fasilitas pelayanan yang paling tinggi selama melaksanakan tugasnya..

Siapa Saja Peserta Jamkestama ?

1. Peserta Jamkestama adalah Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD,  BPK,  Komisi Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah Agung beserta Keluarganya selama yang bersangkutan menduduki jabatan dan melaksanakan tugasnya.

2. Keluarga adalah Isteri/Suami dan Anak yang masih dalam tanggungan sesuai peraturan perundang-undangan.

Apa Saja Hak Peserta ?

Page 39: Askes

1. Mendapat pelayanan sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan  Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD,  BPK,  Komisi Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah Agung.

2. Memperoleh Kartu Peserta3. Memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas-fasilitas  kesehatan yang bekerjasama

dengan PT Askes (Persero) maupun yang dipilih sendiri oleh Peserta.4. Memperoleh penjelasan/informasi mengenai hak dan kewajiban serta tata cara pelayanan

kesehatan.

Apa Saja Kewajiban Peserta ?

1. Mengisi Daftar Isian Peserta dengan data identitas diri sebagai dasar untuk penerbitan Kartu Peserta.

2. Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan prosedur yang berlaku3. Menjaga agar Kartu Peserta tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berhak.4. Memberikan informasi kepada Personal Care Officer (PCO) PT Askes (Persero) bila

mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan

Apakah Personal Care Officer (PCO) ?

Petugas PT Askes (Persero) yang ditunjuk untuk mempermudah akses komunikasi dalam pelayanan kesehatan setiap saat.

PCO bertanggung jawab dalam hal :

a. Melayani permintaan informasi.b. Membantu penyelesaian masalah prosedur dan administrasi.c. Menangani keluhan

Apakah Hospital  Liason Officer  (HLO) ?

Petugas Rumah Sakit Jaringan Askes yang bertugas untuk membantu :

a. Penyelesaian masalah prosedur dan administrasi.b. Menangani keluhan dalam mendapatkan pelayanan rawat jalan atau rawat inap.c. Menjadi penghubung antara pihak Rumah Sakit dengan PT Askes (Persero).

Apakah Kartu Peserta Jamkestama ?

Kartu Peserta merupakan identitas Peserta sebagai bukti yang sah dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD,  BPK,  Komisi Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah Agung beserta keluarganya selama melaksanakan tugasnya.

Bagaimanakah Penerbitan Kartu Peserta Jamkestama ?

Page 40: Askes

1. Pendaftaran Peserta dikoordinir oleh Sekretariat Jenderal pada lembaga yang bersangkutan 2. Peserta mengisi Daftar Isian Peserta3. Peserta menyerahkan pas foto berwarna ukuran 2x3 cm masing-masing sebanyak 2 (dua) lembar.

Bagaimanakah Jika Ada Penggantian Peserta

Dalam hal Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD,  BPK,  Komisi Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah Agung diganti/diberhentikan dari jabatannya, maka Peserta tetap memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan sampai dengan 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak surat keputusan diganti/diberhentikan dari jabatannya.

Dimana Sajakah Tempat Pelayanan Askes ?

Fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero) atau fasilitas kesehatan yang dipilih oleh Peserta yang terdiri dari :

1.  Dokter Keluarga2. Dokter Spesialis3.  RS Swasta4.  RS Pemerintah5. RS TNI/POLRI6. Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD)/PMI7.  Apotek8. Optikal9. Laboratorium

Apa Saja Jenis Pelayanan Yang Dijamin ?

1. Pelayanan Rawat Jalan tingkat Pertama (RJTP)2. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL)3. Pelayanan Rawat Inap (RI)4. Pelayanan gigi dan mulut5. Pelayanan persalinan6. Penggantian alat kesehatan7. Pelayanan darah8. Pelayanan General Check Up9. Pelayanan evakuasi sakit10. Pelayanan kesehatan di luar negeri11. Pelayanan ambulans

Pelayanan Apa Saja Yang Tidak Dijamin ?

1. Pelayanan dan tindakan kosmetika.2. Program dalam rangka ingin mempunyai anak.3. Kecanduan narkoba ( narkotika/obat-obatan/zat adiktif lainnya ) dan kecanduan alkohol serta

Page 41: Askes

obat berbahaya lainnya.4. Pengobatan dan tindakan medis yang masih dikategorikan eksperimen.5. Biaya komunikasi.

Bagaimanakah Prosedur Pengajuan Klaim ?

a. Mengisi Formulir Pengajuan Klaim (FPK).b. Kuitansi Pembayaran Asli bermeterai cukup.c. Berkas pendukung yang terkait dengan klaim yang diajukan.d. Berkas pengajuan klaim diserahkan kepada PCO Kantor Cabang PT Askes (Persero) setempat.e. Batas pembayaran klaim paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak klaim diterima dengan lengkap oleh PT Askes (Persero).

http://www.ptaskes.com/read/pedomanbagipeserta

Pedoman Bagi Peserta

Peserta adalah :

Pegawai Negeri Sipil  (PNS) dan calon PNS (tidak termasuk PNS/CPNS di lingkungan Kementerian Pertahanan/TNI/POLRI), Pejabat Negara, Penerima Pensiun (Pensiunan PNS, pensiunan PNS di lingkungan Kementerian Pertahanan, Pensiunan TNI/POLRI, Pensiunan Pejabat Negara), Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarga yang ditanggung.

Pegawai Tidak Tetap pengangkatan pusat (Tenaga Medis dan Bidan) tidak termasuk anggota keluarga.

Anggota Keluarga yang ditanggung :

Istri / suami yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan istri/suami (Daftar istri / suami yang sah yang tercantum dalam daftar gaji / slip gaji, dan termasuk dalam daftar penerima pensiun/carik Dapem).

Anak (anak kandung / anak tiri / anak angkat) yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan anak, yang tercantum dalam daftar gaji/slip gaji, termasuk dalam daftar penerima pensiun/carik Dapem, belum berumur 21 tahun atau telah berumur 21 tahun sampai 25 tahun namun masih mengikuti pendidikan formal, belum menikah, belum berpenghasilan dan masih menjadi tanggungan peserta.

Jumlah anak yang ditanggung maksimal 2 (dua) anak sesuai dengan urutan tanggal lahir, termasuk didalamnya anak angkat maksimal satu orang.

HAK PESERTA

1. Memperoleh Kartu Peserta.2. Memperoleh penjelasan/informasi tentang hak, kewajiban serta tata cara pelayanan

kesehatan.

Page 42: Askes

3. Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero), sesuai dengan hak dan ketentuan yang berlaku.

4. Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis ke Kantor  PT Askes (Persero).

KEWAJIBAN PESERTA

1. Mengurus Kartu Peserta dan melaporkan perubahan data peserta.2. Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh orang yang tidak

berhak.3. Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan.4. Membayar iuran sesuai ketentuan pemerintah yang berlaku

TENTANG KARTU PESERTA

1. Sebagai identitas Peserta.2. Sebagai syarat untuk memperoleh pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang

bekerjasama dengan PT. Askes (Persero).3. Setiap Peserta memiliki 1 (satu) Kartu Peserta dengan nomor yang unik dan tetap.4. Berlaku secara Nasional.5. Kartu Peserta berlaku selama Peserta masih mempunyai hak.

CARA MEMPEROLEH KARTU PESERTA

Mengisi Data Induk Daftar Isian Registrasi Peserta dan melampirkan pasfoto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 x 4 cm, kecuali bagi anak usia balita serta menunjukkan persyaratan :

1. Asli / fotokopi Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri Sipil / Pensiunan / Petikan Gelar Kehormatan Veteran /  Perintis Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap.

2. Fotokopi Daftar Gaji terakhir yang dilegalisir bagi  PNS dan  Surat Tanda Bukti Penerima Pensiun (STBPP) bagi Penerima Pensiun.

3. Fotokopi Surat Nikah, Akte Kelahiran Anak/Keterangan Lahir, Surat Keputusan Pengadilan Negeri untuk Anak Angkat.

4. Surat Keterangan dari Sekolah/ Perguruan Tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun).

5. Asli / fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).6. Surat Pernyataan/Keterangan Melaksanakan Tugas Perorangan (SPMT) bagi Pegawai

tidak tetap pengangkatan Pusat  (Tenaga medis dan Bidan)

PENGGANTIAN KARTU PESERTA

Penggantian kartu Peserta dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut ini:

1. Kartu Peserta Hilang.2. Kartu Peserta Rusak.

Page 43: Askes

CARA PENGGANTIAN KARTU PESERTA

1. Kartu Peserta Hilang1. Menyerahkan surat  pernyataan hilang dari yang bersangkutan bernaterai cukup,2. Menunjukkan KTP dan Asli / fotokopi Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri

Sipil / Pensiunan / Petikan Gelar Kehormatan Veteran /  Perintis Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap.

2. Kartu Peserta Rusak :1. Menyerahkan Kartu Peserta  yang  rusak2. Menunjukkan KTP dan Asli / fotokopi Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri

Sipil / Pensiunan / Petikan Gelar Kehormatan Veteran /  Perintis Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap. 

PERUBAHAN DATA PESERTA

Mengisi Daftar Isian Perubahan Data Peserta  dengan  persyaratan sebagai berikut:

1. Pindah Puskesmas / Dokter Keluarga :

Minimal setelah 3 bulan terdaftar di Puskesmas/Dokter Keluarga sebelumnya. Menunjukkan Kartu Peserta yang Asli

2. Pindah Domisili 

Menunjukkan Fotokopi  KTP atau surat keterangan pindah domisili

3. Pindah Tempat Kerja

Menunjukkan Fotokopi SK Penempatan

4. Perubahan Golongan kepangkatan atau perubahan status dari Pegawai Aktif menjadi Penerima Pensiun.

a. Perubahan golongan kepangkatan

o Fotokopi surat keputusan perubahan golongan kepangkatano Fotokopi Daftar Gaji

b. Perubahan status dari Pegawai Aktif menjadi penerima pensiun

o Fotokopi surat keputusan pensiun

5. Perubahan Susunan Keluarga

a. Pernikahan  :

Page 44: Askes

o Fotokopi Surat Nikaho Melampirkan 1 (satu) lembar pasfoto terbaru ukuran 3 x 4 cm bagi suami/istrio Melampirkan fotokopi daftar gaji yang dilegalisir.

b. Penambahan  Anak  :

o Kelahiran Anak Fotokopi Akte Kelahiran Anak/Surat Keterangan Kelahiran Melampirkan fotokopi daftar gaji yang dilegalisir.

o Anak Angkat Surat Keterangan Pengangkatan Anak dari Pengadilan Melampirkan fotokopi daftar gaji yang dilegalisir.

c. Pergantian Anak

Jumlah anak yang dijamin oleh PT Askes (Persero) 2 (dua) orang, sesuai dengan urutan tanggal lahir, yang mendapat tunjangan anak.

Apabila terdapat pengurangan jumlah anak oleh karena sudah dewasa/menikah/telah mempunyai penghasilan sendiri/meninggal dunia, dapat digantikan anak yang lain sesuai dengan urutan kelahiran. Persyaratan:

o Fotokopi Akte Kelahiran Anak/Surat Keterangan Kelahiran anak yang menggantikan

o Kartu Askes anak yang akan digantikano Memperlihatkan Kartu Keluargao Melampirkan 1 (satu) lembar pasfoto terbaru ukuran 3 x 4 cm bagi anak yang

menggantikano Melampirkan fotokopi daftar gaji yang dilegalisir.

d. Pengurangan Peserta

o Meninggal Melaporkan peserta yang meninggal dunia dengan menunjukkan fotokopi

Surat Keterangan Kematian.

o Perceraian Melaporkan dengan menunjukkan Surat Penetapan Perceraian dari

Pengadilan dan Surat Keterangan untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (KP4)

JARINGAN PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA

Adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero) terdiri dari  :

Page 45: Askes

1. Pemberi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama , yaitu :

o Puskesmas baik puskesmas biasa maupun puskesmas dengan pelayanan Kedokteran Keluarga

o Poliklinik Induk milik TNI – POLRIo Dokter Keluarga, baik praktek perorangan maupun bersamao Dokter Gigi Keluargao Klinik 24 jam

2. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP)

Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) :

o Puskesmas dengan tempat tidur (Puskesmas Perawatan)

3. Pemberi Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan, yaitu:

o Poli Spesialis RSU Pemerintaho Poli Spesialis RS TNI-POLRIo Poli Spesialis RS Swasta yang bekerjasamao Klinik Spesialis yang bekerjasamao Balai Pengobatan Khusus: BP-Paru, BP-Mata, BP-Indrao Poli RS Khususo RS Jiwa, RS Mata, RS Paru, RS Jantung, RS Infeksi, RS kanker, RS Kusta dan

PPK lain yang ditunjuko Labkesdao Poli Unit Gawat Darurat (untuk kasus emergency)

PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN ASKES

1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama  :

Konsultasi, penyuluhan, pemeriksaan medis dan pengobatan. Pemeriksaan dan pengobatan gigi. Tindakan medis kecil/sederhana. Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana Pengobatan efek samping kontrasepsi Pemberian obat  dan bahan kesehatan habis pakai. Pemeriksaan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua hidup. Pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Perawatan.

 2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan  :

a. Rawat Jalan

o Konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis

Page 46: Askes

o Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium, Rontgen/ Radiodiagnostik, Elektromedik dan pemeriksaan

alat kesehatan canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero).o Tindakan medis poliklinik dan rehabilitasi mediso Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) dan ketentuan lain

yang ditetapkan oleh PT Askes (Persero)

b. Rawat Inap

o Rawat Inap di ruang perawatan sesuai hak Peserta.o Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.o Pemeriksaan Penunjang Diagnostik :

Laboratorium, Rontgen/ Radiodiagnostik, Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero)

o Tindakan medis.o Perawatan intensif (ICU, ICCU,HCU, NICU, PICU).o Pelayanan rehabilitasi medis.o Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) dan ketentuan lain

yang ditetapkan oleh PT Askes (Persero)

 3. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua hidup.

 4. Pelayanan Darah dan Transfusi Darah

 5. Pelayanan Cuci Darah (Pelayanan Hemodialisa dan CAPD)

 6. Cangkok (transplantasi) Organ.

 7. Radioterapi

 8. Pelayanan Canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero)

 9. Alat Kesehatan diberikan untuk Peserta sesuai dengan ketentuan PT Askes (Persero) :

a. Kacamata  :

o Kacamata dengan lensa positif (+) dan lensa negatif (-)o Diberikan maksimal 1 kali dalam 2 tahun, dengan ukuran lensa :

Lensa spheris minimal  0,5 D Lensa cylindris minimal 0,25 D.

b. Gigi Tiruan  (1 kali /2 tahun)

c. Alat Bantu Dengar  (1 kali/5 tahun)

d. Kaki / tangan tiruan 

Page 47: Askes

e. Alat kesehatan lain, antara lain:

o IOL (lensa tanam di mata).o Pen & Screw  (alat penyambung tulang, diberikan  1 kali/2 tahun per regio)o Mesh (alat yang dipasang setelah operasi hernia)o Alat bantu Hidrosephalus /VP Shunto Prothesa Mandibulao Vitrektomi seto Penyangga leher/Collar Necko Jaket penyangga patah tulang belakang/corseto Anus buatan/colostomi/Pesarium/DJ Stento Double Lumen Kateter untuk CAPDo Triple Lumen Kateter untuk CAPDo Vaskuler Grafo Tulang/ Sendi tiruano Colon set

 10. Pelayanan One Day Care meliputi perawatan dan akomodasi minimal 6-24 jam , meliputi :

observasi, konsultasi,  pengobatan, penunjang diagnosa, tindakan medis, obat sesuai DPHO serta transfusi darah.

ALUR PELAYANAN KESEHATAN

(Sesuai Skema Alur Pelayanan)

Pilihan Puskesmas atau Dokter Keluarga dilakukan oleh Peserta, Peserta hanya terdaftar pada satu Pemberi Pelayanan Kesehatan(PPK) tingkat I.

**)   Khusus resep dari Dokter Keluarga atau resep rujuk balik

***) Askes Center adalah pusat pelayanan Askes di RS tempat peserta mendapatkan pelayanan administrasi, informasi  dan penanganan keluhan.

TATA CARA PELAYANAN KESEHATAN

I.    Pelayanan Kesehatan Tingkat I:

1. Peserta berobat di PPK Tingkat I, Puskesmas / Dokter Keluarga/Klinik tempat peserta terdaftar dengan menunjukkan Kartu Peserta.

2. Pelayanan rawat inap dapat dilakukan di Puskesmas Perawatan berdasarkan indikasi medis.

II.    Pelayanan Kesehatan Lanjutan

A.    Rumah Sakit 

Page 48: Askes

1. Peserta datang ke  Askes Center di Rumah Sakit dengan menunjukkan Kartu Peserta dan menyerahkan surat rujukan / surat perintah kontrol yang berlaku.

2. Peserta menerima Surat Jaminan Pelayanan (SJP) untuk mendapatkan pelayanan lanjutan.

 

 

 

B.   Rumah Sakit Khusus

1. Peserta datang ke  Askes Center di Rumah Sakit dengan menunjukkan Kartu Peserta dan menyerahkan surat rujukan dari Rumah Sakit.

2. Peserta menerima Surat Jaminan Pelayanan (SJP) untuk mendapatkan pelayanan lanjutan.

C.   Pelayanan Gawat Darurat (Emergency):

1. Dalam keadaan Gawat Darurat tidak diperlukan surat rujukan, peserta dapat langsung ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit dengan menunjukkan Kartu Peserta.

2. Apabila peserta mendapatkan pelayanan Gawat Darurat di Rumah Sakit yang tidak bekerjasama dengan PT Askes (Persero); maka peserta membayar terlebih dahulu biaya pelayanan dan kemudian  dapat diajukan ke PT Askes (Persero) dengan nilai ganti sesuai ketentuan PT Askes (Persero)

 

 

 

 

 

 

 III.    Rawat Inap

1. Peserta mengurus Surat Jaminan Pelayanan Rawat Inap di Askes Center, dengan menunjukkan surat perintah rawat dalam waktu paling lambat 3 x 24 jam (hari kerja).

2. Hak kelas rawat inap sesuai dengan golongan kepangkatan yaitu:

Melaporlah ke Askes Center setiap Anda berobat  di Rumah Sakit

Pelayanan Gawat Darurat (Emergency) adalah pelayanan kesehatan yang harus diberikan secepatnya untuk mengurangi

resiko kematian atau cacat

Page 49: Askes

a. PNS/Pensiunan Sipil Gol.  I dan II  diruang rawat inap kelas II

b. PNS/Pensiunan Sipil Gol. III dan IV diruang rawat inap kelas I

c. Pensiunan TNI :

Prajurit dua s/d Pembantu Letnan Satu diruang rawat inap kelas II Letnan Dua s/d Jenderal, di ruang kelas I

d. Pensiunan POLRI:

Barada s/d. Ajun Inspektur Polisi Satu diruang rawat inap kelas II      Inspektur Polisi Dua s/d. Jenderal Polisi, diruang rawat inap kelas I

e. Pejabat Negara, Penerima Pensiun Pejabat Negara, Perintis Kemerdekaan  dan Veteran diruang rawat inap  kelas I

f. Tenaga Medis PTT diruang rawat inap kelas I

g. Bidan PTT diruang rawat inap kelas II

1. Bila  atas permintaan sendiri dirawat di kelas perawatan yang lebih tinggi dari haknya, maka selisih biaya menjadi tanggungan Peserta.

2. Bila Peserta dirujuk keluar wilayah propinsi, diperlukan surat rujukan dari Rumah Sakit yang merawat dan dilengkapi surat pengantar dari PT Askes (Persero).

 

 

 

 

 

 IV.    Persalinan

1. Pemeriksaan Kehamilan dan Persalinan yang ditanggung oleh PT Askes (Persero) adalah sampai dengan anak kedua hidup.

2. Pelayanan Persalinan dapat dilakukan di Pemberi Pelayanan Kesehatan Dasar atau Pemberi Pelayanan Kesehatan Lanjutan.

3. Tata cara pelayanan Persalinan sama dengan tata cara pelayanan Rawat Inap, yang dilakukan di Puskesmas Perawatan atau Rumah Sakit.

Bila Peserta memilih ruang kelas perawatan lebih tinggi dari haknya, maka seluruh selisih biaya yang timbul akibat pelayanan di kelas perawatan tersebut menjadi tanggungan

Peserta

Page 50: Askes

4. Apabila persalinan dilakukan di Pemberi Pelayanan Kesehatan yang tidak bekerjasama dengan PT Askes (Persero), maka biaya persalinan dapat diajukan ke PT Askes (Persero) sebagai klaim perorangan.

  V.    Pelayanan Transfusi Darah

1. Pelayanan transfusi darah diberikan berdasarkan surat permintaan darah dari dokter yang merawat dan dilampiri SJP dan dilegalisir di Askes Center.

2. Surat tersebut diserahkan ke Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD)/Palang Merah Indonesia (PMI) dengan menunjukkan Kartu Peserta untuk mendapatkan Labu/Kantong Darah untuk diserahkan ke dokter yang merawat/petugas Rumah Sakit.

 

 

 

 

 

 

 

 

 VI.    Pelayanan Obat 

1. Pelayanan Obat pada PPK Tk. I diperoleh langsung di Puskesmas, sedangkan untuk  pelayanan di Dokter Keluarga, obat dapat diperoleh langsung di Dokter Keluarga atau pada apotek yang ditunjuk.

2. Pelayanan Obat pada PPK Tingkat Lanjutan  dapat diperoleh di Instalasi Farmasi Rumah Sakit atau apotek yang ditunjuk.

 

 VII.    Pelayanan Cuci Darah, Cangkok (transplantasi) Organ dan Operasi Jantung.

1. Diberikan kepada peserta.2. Dilakukan di Rumah Sakit yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero),

berdasarkan surat permintaan dokter spesialis : Cuci darah oleh dokter subspesialis ginjal dan hipertensi (nefrolog) Cangkok organ oleh dokter subspesialis terkait .

Mintalah obat DPHO kepada Dokter Anda

Obat diluar ketentuan tidak ditanggung oleh

PT Askes (Persero)

Page 51: Askes

Operasi jantung oleh dokter bedah jantung.3. Menunjukkan kartu Peserta dan menyerahkan surat rujukan.4. Mengurus Surat Jaminan Pelayanan Khusus di Askes Center

 VIII.    Alat Kesehatan  :

o Resep/Surat keterangan permintaan alat kesehatan diberikan oleh dokter spesialis di Rumah Sakit dan dilegalisir oleh PT Askes (Persero).

o Peserta membayar terlebih dahulu dan dapat diajukan sebagai klaim perorangano Pelayanan kacamata dapat diambil di optik yang ditunjuk atau diajukan  sebagai

klaim perorangan.

PENGAJUAN KLAIM PERORANGAN

Syarat-syarat pengajuan klaim perorangan :

Mengisi Formulir Pengajuan Klaim (FPK) dengan melampirkan:

1. Klaim khusus (hanya untuk kasus emergency):

o Membuat surat permohonan yang memuat kronologis terjadinya penyakit.o Kwitansi asli (bermeterai) dengan perincian biaya pemeriksaan, penunjang

diagnostik, tindakan dan obato Fotokopi Kartu Pesertao Surat keterangan emergency dari Rumah Sakit yang merawato Berkas pendukungo Nilai Ganti Pelayanan Kesehatan disetarakan dengan tariff Rumah Sakit

Pemerintah yang setara sesuai SKB/Permenkes dan obat disetarakan dengan obat yang tertera dalam DPHO yang berlaku

 2. Klaim persalinan :

o Fotokopi Resume Mediso Kwitansi asli (bermeterai) dengan perincian biaya dan obat

Fotokopi Kartu Peserta Formulir Pengajuan Klaim Fotokopi surat keterangan lahir/akte lahir Besaran nilai ganti klaim perorangan persalinan disesuaikan dengan tarif 

PT Askes (Persero).

3. Klaim alat kesehatan :

1).    Kaca Mata

Fotokopi Kartu Peserta Kwitansi asli bermaterai cukup

Page 52: Askes

Resep asli dari dokter spesialis mata PPK Askes Surat Jaminan Pelayanan (SJP)

2).    Gigi Tiruan:

Fotokopi Kartu Peserta Kwitansi asli bermeterai cukup Surat keterangan memerlukan gigi tiruan dari dokter gigi Surat Jaminan Pelayanan (SJP)

3).    Alat Bantu Dengar :

Fotokopi Kartu Peserta Kwitansi asli bermeterai cukup Resep asli atau surat keterangan memerlukan alat bantu dengar dari dokter

ahli THT PPK Askes Surat Jaminan Pelayanan (SJP)

4).    Kaki,Tangan, Tulang dan Sendi Tiruan:

Fotokopi Kartu Peserta Kwitansi asli bermeterai cukup Resep asli atau surat keterangan memerlukan kaki, tangan, tulang dan

sendi tiruan dari dokter spesialis orthopedi. Surat Jaminan Pelayanan (SJP)

5).    IOL, Implant dan Mesh:

Fotokopi Kartu Peserta Kwitansi asli bermeterai cukup Surat keterangan memerlukan implant dari dokter spesialis di RS PPK

Askes atau bukti pemasangan. Surat Jaminan Pelayanan (SJP) dan bukti operasi

6).    Alat bantu Hydrosephalus/VP Shunt :

Fotokopi Kartu Peserta Kwitansi asli bermaterai cukup Resep asli atau surat keterangan memerlukan  Alat bantu

Hydrosephalus/VP Shunt dari dokter spesialis bedah syaraf Surat Jaminan Pelayanan (SJP)

7).    Prothesa Mandibula:

Fotokopi Kartu Peserta Kwitansi asli bermaterai cukup

Page 53: Askes

Resep asli atau surat keterangan memerlukan Prothesa Mandibula dari  dokter spesialis bedah tulang/mulut

Surat Jaminan Pelayanan (SJP)

8).    Vitrektomi set :

Fotokopi Kartu Peserta Kwitansi asli bermaterai cukup Resep asli atau surat keterangan memerlukan   Vitrektomi set dari  dokter

spesialis mata Surat Jaminan Pelayanan (SJP)

9).    Penyangga leher/Collar Neck, jaket penyangga patah tulang belakang/corset, anus buatan/colostomy/pesarium/DJ Stent dan Colon set :

Fotokopi Kartu Peserta Kwitansi asli bermaterai cukup Resep asli atau surat keterangan memerlukan Penyangga leher/Collar

Neck, jaket penyangga patah tulang belakang/corset, anus buatan/colostomy/pesarium/DJ Stent dan Colon set  dari  dokter spesialis bedah

Surat Jaminan Pelayanan (SJP)

10). Double Lumen Kateter dan Triple Lumen Kateter untuk CAPD :

Fotokopi Kartu Peserta Kwitansi asli bermaterai cukup Resep asli atau surat keterangan memerlukan   Double Lumen Kateter dan

Triple Lumen Kateter untuk CAPD dari  dokter spesialis Nephrolog Surat Jaminan Pelayanan (SJP)

11). Vaskuler Graf

Fotokopi Kartu Peserta Kwitansi asli bermaterai cukup  Resep asli atau surat keterangan memerlukan  Vaskuler Graf dari  dokter

spesialis bedah Vaskuler Surat Jaminan Pelayanan (SJP) Masa kadaluarsa klaim perorangan adalah layanan kesehatan kurang dari 2

tahun

 

 

 

Sadari dini, deteksi dini, cegah sejak dini,

pelihara kesehatan anda

agar usia tidak usai secara dini

Page 54: Askes

 

 

 

URUN BIAYA (COST SHARING)

1. Urun biaya adalah pembebanan sebagian biaya pelayanan kesehatan kepada peserta,2. Besaran urun biaya ditetapkan bersama antara PT Askes (Persero) dengan fasilitas

kesehatan yang bekerjasama.3. Informasi mengenai besaran urun biaya yang dibayar oleh peserta dapat diperoleh di

Askes Center Rumah Sakit.

 

 

 

 

 

 

 

 

PELAYANAN YANG TIDAK MENJADI TANGGUNGAN PT ASKES (PERSERO)

1. Pelayanan kesehatan yang tidak mengikuti tata cara pelayanan yang ditetapkan PT Askes (Persero)

2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas yang bukan jaringan pelayanan kesehatan PT Askes (Persero), kecuali dalam keadaan gawat darurat (emergency) dan persalinan.

3. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri.4. Obat-obatan diluar ketentuan PT Askes (Persero).5. Bedah plastik kosmetik, termasuk obat-obatan.6. Imunisasi7. Seluruh rangkaian pemeriksaan dalam usaha ingin mempunyai anak, termasuk alat dan

obat-obatnya.8. Sirkumsisi tanpa indikasi medis.9. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan, tindakan persalinan, masa nifas pada anak

ketiga hidup dan seterusnya.

Segera hubungi Askes Center bila Anda dikenakan

urun biaya diluar tarif kesepakatan

Page 55: Askes

10. Usaha meratakan gigi (Orthodontie), membersihkan karang gigi (scalling gigi) dan pelayanan kesehatan gigi untuk kosmetik.

11. Gangguan kesehatan/penyakit akibat  ketergantungan obat, alkohol dan atau zat adiktif lainnya.

12. Gangguan kesehatan/penyakit akibat usaha bunuh diri atau dengan sengaja menyakiti diri sendiri.

13. Kursi roda, tongkat penyangga dan elastic bandage.14. General Check Up atas keinginan sendiri 15. Kosmetik, toilettries, makanan bayi, obat gosok, vitamin, suplemen, susu.16. Lain-lain:

1. Biaya perjalanan/transportasi2. Biaya sewa ambulans3. Biaya pengurusan jenazah4. Biaya fotokopi5. Biaya telekomunikasi6. Biaya kartu berobat7. Biaya administrasi

 

PERMINTAAN INFORMASI DAN PENYAMPAIAN KELUHAN

Hubungi :

Kantor PT Askes (Persero) setempat sesuai daftar alamat yang tercantum dalam buku pedoman ini.

Petugas Askes Center di Rumah Sakit yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero) Telepon bebas pulsa (Toll Free) dengan nomor 0800-11-27537 / 0800-11-ASKES Hallo Askes 500 400 : Senin s/d Jumat (Pukul 08.00 s/d 17.00) Hotline service sesuai nomor yang tercantum dalam buku pedoman ini.

 

http://www.ptaskes.com/info-perusahaan

Budaya Perusahaan

 55

Dalam proses membangun keyakinan dan nilai-nilai (beliefs and values) yang harus dipegang teguh oleh seluruh jajaran perusahaan mulai dari tingkat pelaksana sampai ke tingkat manajemen telah disepakati hal-hal yang menjadi ciri-ciri bagi budaya perusahaan, sesuai dengan visi dan misi perusahaan, yaitu : 

Integritas Kerjasama

Page 56: Askes

Pelayanan Prima Inovatif

IntegritasIntegritas merupakan prinsip kami dalam menjalankan setiap tanggung jawab dengan profesional, jujur, taat azas dan dedikasi yang tinggi untuk menjadi mitra terpercaya bagi stakeholder,

Setiap Duta Askes yang menjunjung tinggi nilai - nilai integritas, diharapkan memperlihatkan sikap dan perilaku sebagai berikut :

1. Melaksanakan tugas dan pekerjaan secara konsisten sesuai kode etik2. Disiplin terhadap waktu dan penyelesaian pekerjaan3. Selaras antara kata dan perbuatan4. Bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai (tidak menyalahkan pihak lain)

Kerjasama

Kerjasama merupakan upaya kami menciptakan sinergi antar individu dan unit kerja dalam suasana keterbukaan untuk meraih kesuksesan berkelanjutan.

Perilaku yang diharapkan dari Duta Askes yang menjunjung tinggi semangat kerjasama adalah :

1. Memahami dan menjalankan perannya sebagai anggota tim dengan baik2. Melakukan komunikasi secara efektif untuk membangun koordinasi antar individu dan

unit kerja3. Menerima dan memberikan kritik/saran secara terbuka sebagai nilai tambah bagi

pencapaian tujuan perusahaan4. Saling melengkapi kapabilitas antar karyawan dalam menyelesaikan fungsi dan tugas.

Pelayanan Prima

Pelayanan Prima merupakan tekad kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan internal dan eksternal bahkan melebihi harapan mereka

Manifestasi sikap dan perilaku yang diharapkan dalam rangka mewujudkan budaya pelayanan prima dari seorang Duta Askes, adalah sebagai berikut :

1. Menunjukkan sikap ramah, tanggap dan informatif dalam menghadapi setiap pelanggan2. Memberikan layanan sesuai standar layanan yang ditetapkan secara konsisten3. Memberikan solusi secara cepat dan akurat terhadap kebutuhan pelanggan.

Inovatif

Inovatif merupakan cara kami mencapai keunggulan berkelanjutan melalui pembelajaran secara terus menerus, baik dari keberhasilan maupun kegagalan.

Page 57: Askes

Perilaku inovatif yang diharapkan dari Duta Askes adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi secara aktif dan mandiri sesuai dengan bidang terkait

2. Menemukan peluang untuk mengantisipasi tantangan ke depan dan menciptakan hal - hal baru

3. Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman antar individu di dalam bidang keahlian tertentu untuk mendapatkan praktik terbaik

4. Menghadapi perubahan secara proaktif

Budaya Perusahaan PT Askes (Persero) haruslah tercermin pada sikap dan perilaku dari setiap individu di PT Askes di dalam pelaksanaan tugas perusahaan. Mereka yang menerapkan keempat elemen budaya Perusahaan maka akan menjadi "insan Askes" yang sejati.

http://www.ptaskes.com/FAQ

Tanya Jawab

Bagaimana Cara Memperoleh Kartu Askes ?

Pengurusan Kartu Askes sangat mudah. Peserta bisa memperoleh Kartu Askes di Kantor Askes terdekat dan mobil customer service yang kebetulan mengunjungi instansi. Untuk memperoleh Kartu Askes tersebut, Peserta mengisi Daftar Isian Registrasi Peserta yang bisa di peroleh di setiap Kantor Cabang Askes,  Askes Center, mobil customer service Askes atau download pada website PT Askes (Persero) pada menu layanan peserta submenu formulir pendaftaran peserta. Pada saat pengurusan Kartu Askes, selain Daftar Isian Registrasi Peserta, Peserta melampirkan pasfoto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 x 4 cm, kecuali bagi anak usia balita dan menunjukkan:

Asli / fotokopi Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) / Pensiunan / Petikan Gelar Kehormatan Veteran / Perintis Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap.

Fotokopi Daftar Gaji terakhir yang dilegalisir bagi PNS dan Surat Tanda Bukti Penerima Pensiun (STBPP) bagi Penerima Pensiun.

Fotokopi Surat Nikah, Akte Kelahiran Anak/Keterangan Lahir, Surat Keputusan Pengadilan Negeri untuk Anak Angkat.

Surat Keterangan dari Sekolah/ Perguruan Tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun).

Asli / fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP). Surat Pernyataan/Keterangan Melaksanakan Tugas perorangan (SPMT) bagi Pegawai Tidak

Tetap (PTT).

Page 58: Askes

Berapa lama pengurusan Kartu Askes dan apakah ada biaya untuk memperolehnya?

Kartu Askes bisa diperoleh langsung apabila persyaratan pengurusan lengkap dibawa. Tidak ada biaya pengurusan Kartu Askes (Gratis).

Apabila terjadi kesalahan penulisan nama pada Kartu Askes. Bagaimana cara memperbaiki penulisan nama tersebut?

Untuk penggantian kartu karena kesalahan penulisan nama, Peserta dapat menghubungi PT Askes (Persero) Cabang atau PT Askes(Persero) kabupaten/kota terdekat dengan menunjukan persyaratan berikut:

1. Kartu Peserta Asli2. Asli/foto kopi SK Kepegawaian3. Menunjukkan KTP

Saya baru menikah, bagaimana cara mengurus Kartu Askes bagi Istri saya?

Untuk memperoleh Kartu Askes Istri atau Suami, Istri atau Suami mengisi Daftar Isian Perubahan Registrasi  Peserta yang bisa di peroleh di setiap Kantor Cabang Askes,  Askes Center, mobil customer service Askes atau download pada website PT Askes (Persero) pada menu layanan peserta submenuformulir pendaftaran peserta. Pada saat pengurusan Kartu Askes pasangan, selain Daftar Isian Perubahan Registrasi  Peserta, melampirkan 1 (satu) lembar pasfoto terbaru ukuran 3 x 4 cm bagi suami/istri dan menunjukkan:

1. Fotokopi Surat Nikah2. Fotokopi daftar gaji yang dilegalisir

Istri saya baru melahirkan, bagaimana cara mengurus Kartu Askes Anak?

Anak yang baru lahir mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan sampai dengan usia 3 bulan dengan mengikut Kartu Askes Ibu. Setelah berusia 3 bulan Anak bisa mendapakan Kartu Askes

Page 59: Askes

atas nama sendiri. Pengurusan Kartu Askes anak adalah mengisi Daftar Isian Perubahan Registrasi  Peserta yang bisa di peroleh di setiap Kantor Cabang Askes,  Askes Center, mobil customer service Askes atau download pada website PT Askes (Persero) pada menu layanan peserta submenu formulir pendaftaran peserta. Selain Daftar Isian Perubahan Registrasi  Peserta, Peserta menunjukkan fotokopi Akte Kelahiran Anak/Surat Keterangan Kelahiran, fotokopi daftar gaji yang dilegalisir, yang mencantumkan anak tersebut sebagai tanggungan Peserta.

Anak pertama saya sudah berusia di atas 21 tahun, apakah kepesertaannya bisa digantikan adiknya atau anak saya yang ke-3?

Jumlah anak yang dijamin oleh PT Askes (Persero) adalah 2 (dua) orang, sesuai dengan urutan tanggal lahir, yang mendapat tunjangan anak. Anak usia di atas 21 tahun bisa dijamin sampai dengan usia 25 tahun bila anak masih kuliah. Untuk memperpanjang kepesertaan anak, Peserta dapat mengisi Daftar Isian Perubahan Registrasi  Peserta yang bisa di peroleh di setiap Kantor Cabang Askes,  Askes Center, mobil customer service Askes atau download pada website PT Askes (Persero) pada menu layanan peserta submenu formulir pendaftaran peserta. Selain Daftar Isian Perubahan Registrasi  Peserta,Peserta menunjukkan Surat Keterangan dari Sekolah/ Perguruan Tinggi, fotokopi daftar gaji yang dilegalisir, yang mencantumkan anak tersebut sebagai tanggungan Peserta. Apabila anak sudah tidak kuliah/menikah/telah mempunyai penghasilan sendiri/meninggal dunia, dapat digantikan anak yang lain sesuai dengan urutan kelahiran. Persyaratan untuk mengganti kepesertaan anak adalah mengisi Daftar Isian Perubahan Registrasi  Peserta, Melampirkan 1 (satu) lembar pasfoto terbaru ukuran 3 x 4 cm bagi anak yang menggantikan dan menunjukkan:

1. Fotokopi Akte Kelahiran Anak/Surat Keterangan Kelahiran anak yang menggantikan2. Kartu Askes anak yang akan digantikan3. Kartu Keluarga4. Fotokopi daftar gaji yang dilegalisir

Apakah Kartu Askes dapat digunakan disemua fasilitas pelayanan kesehatan?

Kartu Askes  bisa digunakan di Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero). PT Askes (Persero) bekerjasama dengan Jaringan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (Puskesmas, Dokter Keluarga, klinik) dan tingkat lanjutan (Rumah Sakit, Apotik, Optikal, fasilitas kesehatan lainnya). Daftar Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero) dapat dilihat pada website PT Askes (Persero) pada menu Layanan Peserta submenu Info Peserta. Pastikan fasilitas pelayanan kesehatan tempat

Page 60: Askes

Anda berobat bekerjasama dengan PT Askes (Persero) sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan. 

Puskesmas tempat saya terdaftar jauh dari tempat tinggal saya, apakah bisa diganti?

Puskesmas tempat Peserta terdaftar bisa diganti apabila jauh dari tempat tinggal. Peserta bisa memilih Puskesmas yang akan memberikan pelayanan kesehatan baginya. Peserta bisa mengganti Puskesmas dengan mengikuti  prosedur berikut:

1. Peserta dapat mendownload Daftar Isian Perubahan Data Peserta pada website PT Askes (Persero) di www.ptaskes.com menu layanan peserta submenu formulir pendaftaran peserta.

2. Untuk permintaan perubahan puskesmas peserta mengisi Daftar Isian Perubahan Data dan menghubungi Kantor Cabang PT Askes (Persero) terdekat dengan membawa Kartu Askes Asli.

3. Peserta juga bisa mengirimkan Daftar Isian Perubahan Data ke Kantor Cabang melalui nomor faksimili yang disediakan dengan menyertakan nomor telepon PSTN/Selular yang dapat dihubungi.

http://syifahabibi.wordpress.com/2012/07/01/askes-dan-dana-pensiun-2/

Askes dan Dana   Pensiun

01 Jul 2012 Tinggalkan Sebuah Komentar

by HABIBI in EKONOMI ISLAM

Pertanyaan,

sebagaimana kita ketahui bahwa seluruh pegawai negeri baik sipil maupun militer secara otomatis—mau tidak mau, suka atau tidak suka, menjadi anggota (Asuransi Kesehatan) ASKES dan mendapatkan dana jaminan hari tua yang lebih sering dikenal dengan dana pensiun,

(1)         Bagaimana  hukumnya menjadi anggota ASKES? Dan bagaimana kalau kita sakit lalu memanfaatkan dana ASKES untuk keperluan berobat?

(2)         Bolehkah kita menerima dana pensiun?

Jawab*,

Page 61: Askes

Asuransi[1] merupakan bentuk transaksi baru yang sebelumnya tidak dikenal dalam sistem Islam. Kehadiran transaksi ini di dunia Islam seiring dengan hadirnya bentuk-bentuk transaksi baru dari negara-negara barat kafir seperti perbankan yang berbasis riba, PT dsb. Lenyapnya  Daulah Islam dan dominannya sistem Kapitalis di seluruh aspek kehidupan—termasuk di dunia Islam—memunculkan image seakan transaksi ala kapitalis kafir tersebut adalah roole model, yang seakan seluruh umat manusia  tidak bisa tidak harus terlibat dalam transaksi tersebut. itulah  antara lain yang merupakan sebab kekaburan atau ketidak pedulian masyarakat terhadap pandangan syariat Islam atas bentuk-bentuk transaksi diatas. Bahkan ada sebagaian ‘Ulama’ yang dengan amat tergesa menyatakan bahwa terlibat transaksi perbankan yang berbasis riba boleh, alasannya? darurat. Ketika  Majlis Ulama’ mengeluarkan fatwa—yang lurus–melalui komisi fatwa bahwa bank konvensional adalah haram, karena berbasis riba, justru reaksi atraktif datang dari sebagian tokoh dari organisasi-organisasi Islam seperti NU dan Muhamadiyah, sedihnya sikap tersebut muncul tanpa kajian  secara jernih atas tahqiq al-manath  maupun kajian syar’I yang dilakukan oleh MUI.

Ketika salah satu TV swasta[2] mewancarai KH Ma’ruf Amien—salah satu anggota komisi fatwa—yang kebetulan merupakan salah satu penasehat bank yang berbasis syariah, serta merta tokoh NU—Masdar F Mas’udi–yang diwawancarai via telpon mengalihkan issue dari masalah haramnya mu’amalah dengan bank konvensional, karena berbasis riba, ke arah hal yang sifatnya pribadi. Dia menyatakan bahwa fatwa tersebut kurang bening dan ada interestpribadi karena ada anggota komisi fatwa MUI yang juga  menjadi komisaris bank syariah. Ini tentu amat memprihatinkan, mestinya orang-orang yang menjadi panutan menyadari bahwa perkataan, perbuatan atau sikap mereka ketika diikuti oleh umat, dia akan bertanggung jawab atas perbuatan,perkataan dan sikap dia pribadi sekaligus umat yang mengikuti dia[3].

     Asuransi jiwa, barang, hak milik atau yang lain adalah salah satu bentuk transaksi. Asuransi merupakan transaksi antara fihak perusahaan asuransi dengan fihak tertanggung[4]. Dalam transaksi tersebut fihak tertanggung meminta kepada perusahaan asuransi agar memberikan janji ganti rugi (pertanggungan) pada yang bersangkutan, mungkin berupa barang yang hilang atau harganya; jika terkait dengan barang atau hak milik. Dapat juga berupa uang, apabila terkait dengan jiwa dan yang sejenis, termasuk bila ada kejadian yang menimpa pihak tertanggung dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti rugi dalam bentuk uang dengan jumlah yang telah ditentukan. Lalu fihak perusahaan menerimanya. Dengan demikian  jelas bahwa asuransi—-kesepakatan antara perusahaan asuransi dengan fihak tertanggung atas jenis asuransi dan syarat-syaratnya—-memang merupakan satu bentuk transaksi.

     Inilah fakta asuransi. Kalau kita cermati secara lebih mendalam tampak jelas bahwa mu’amalah dengan asuransi adalah mu’malah yang batil, karena:

1.     Asuransi adalah transaksi. Asuransi  merupakan kesepakatan antara dua fihak yang didalamnya terdapat ijab dan qabul. Ijab dari fihak nasabah/ tertanggung sedangkan qabul adalah fihak penanggung atau fihak perusahaan asuransi. Agar transaksi  tersebut syah secara syar’I, maka syarat-syaratnya harus dipenuhi. Syarat transaksi menurut syara’ harus terjadi pada barang atau jasa,jika tidak terjadi pada dua hal tersebut maka transaksi tersebut adalah transaksi yang batil[5],[6]. Pada transaksi asuransi faktanya tidak terjadi pada barang atau jasa, tapi terjadi pada janji atau jaminan pertanggungan. Janji atau jaminan pertanggungan tidak bisa dianggap sebagai

Page 62: Askes

barang karena memang tidak bisa dipakai dan  diambil manfaatnya, bukan pula jasa karena seseorang tidak memanfaatkan janji tersebut secara langsung, baik untuk disewakan atau dipinjamkan. Adapun  didapatkannya sejumlah uang berdasarkan janji tersebut, tetap tidak bisa menjadikan janji tersebut sebagai jasa; itu bukan jasa, itu hanya merupakan akibat dari satu mu’amalah. Al hasil transaksi dalam asuransi tidak bisa dianggap terjadi pada barang atau jasa, karenanya transaksi asuransi adalah transaksi yang bathil menurut syara’. Mengapa? Karena syarat syar’i dalam transaksi asuransi memang tidak terpenuhi.

2.     ditinjau dari hukum penjaminan secara syar’I; jika asuransi  memenuhi syarat penjaminan maka sah dan jika tidak, asuransi adalah akad yang bathil.

Diatas dijelaskan bahwa perusahaan asuransi telah memberikan janji pada fihak tertanggung/ insured berdasarkan syarat-syarat tertentu. Dalil-dalil syara’ tentang jaminan menjelaskan bahwa jaminan itu merupakan pemindahan hak seseorang kepada orang lain dan jaminan tersebut merupakan jaminan atas suatu hak wajib dan tegas. Tentu di dalam jaminan tersebut terdapat fihak yang menjamin dan fihak mendapatkan jaminan, dan jaminan tersebut tidak diikuti dengan kompensasi, adapun fihak yang dijamin maupun yang menjamin bisa jadi sama-sama majhul.Dalil syara’nya adalah:

Pertama, hadits yang diriwayatkan dari Jabir Ibn Abdillah RA, ia menyatakan:

” Rasulullah SAW pernah tidak bersedia menyalatkan (jenazah) seorang laki-laki yang mempunyai hutang (semasa hidupnya)”. Ketika Rasulullah disodori jenazah tersebut  (untuk dishalatkan), beliau bersabda: “apakah ia mempunyai hutang?” Mereka menjawab: “benar yaitu dua dinar”. Kemudian beliau bersabda: “Shalatkan sahabat kalian” kemudian Abu Qathadah Al-Anshary berkata: “biarlah hutangnya menjadi tanggunganku, ya Rasulullah”. Maka beliau menshalatkannya. Ketika Allah telah menaklukkan berbagai negeri di bawah kekuasaan Rasulullah, beliau bersabda:“aku lebih utama bagi setiap Mukmin dari diri mereka sendiri. Maka, barangsiapa yang meninggalkan hutang, akulah yang melunasinya, dan barang siapa yang meninggalkan warisan maka, harta warisan tersebut bagi pewarisnya.”[7]

 

Kedua, hadits yang diriwayatkan  dari Abdullah Ibn Abi Qathadah dari bapaknya RA,dia berkata:

” telah didatangkan pada nabi satu jenazah agar beliau menshalatkan jenazah tersebut”. Lalu beliau bertanya: “apakah dia punya hutang?”. Mereka menjawab: ya, sejumlah dua dinar, kemudian beliau bertanya:“apakah dia meninggalkan untuk bayar utang? Mereka menjawab: tidak. Lalu beliau bersabda: “shalatkan shahabat kalian!” Kemudian  Abu Qathadah menyahut: keduanya menjadi tanggung jawab saya wahai Rasulullah, makabeliaupun (bersedia) menshalatkan jenazah tersebut“[8]

Dalam hadits-hadits diatas dijelaskan bahwa Abu Qathadah telah memindahkan pemilikan hartanya pada si mayit untuk menunaikan hak harta yang harus ditunaikan oleh si mayit; yakni hutang, itu pertama. Kedua, bahwa dalam transaksi jaminan tersebut ada penjamin, sesuatu yang

Page 63: Askes

dijamin dan yang diberi jaminan. Ketiga, bahwa jaminan adalah menunaikan hak harta tanpa adanya  kompensasi (imbalan) apapun. Keempat,bahwa yang dijamin dan yang mendapatkan jaminan sama-sama majhul (tidak jelas). Dengan demikian hadits tersebut memberikan penjelasan pada kita tentang sah atau tidaknya akad jaminan.

Selanjutnya dengan mencocokkan perjanjian asuransi, yang transaksinya hanya sekedar janji, dengan akad jaminan diatas kita menemukan fakta bahwa asuransi tidak memenuhi seluruh syarat akad jaminan yang telah ditetapkan oleh syara’, sebagaimana yang dijelaskan oleh hadits-hadits diatas, yaitu:

1.         asuransi tidak memenuhi syarat sebagai penjamin, karena pada  asuransi memang tidak ada pemindahan hak seseorang kepada orang lain. Perusahaan asuransi sama sekali tidak menjaminkan hartanya pada seseorang ketika menunaikan kwajiban pihak tertanggung.

2.         pada asuransi tidak ada sesuatu yang dijamin. Faktanya memang tidak ada hak penerima tanggungan atas seorangpun yang harus ditanggung oleh fihak perusahaan asuransi, karena memang   tidak ada hak harta bagi penerima tanggungan pada seorang pun yang selanjutnya ditanggung oleh perusahaan asuransi, atau dengan kata lain sebenarnya fihak perusahaan sama sekali tidak menanggung apapun. Maka tanggungan yang diberikan oleh fihak asuransi, baik harga barang atau uang yang diserahkan oleh fihak perusahaan tidak diterima oleh penerima tanggungan ketika polis asuransi ditandatangani, baik secara tunai ataupun dibayarkan kemudian. Dengan demikian perusahaan memberikan jaminan atas sesuatu yang tidak wajib dilaksanakan, akibatnya jaminannya tidak sah secara syar’I atau dengan kata lain jaminan tersebut merupakan jaminan yang bathil.

3.         pada asuransi juga ada fihak yang dijamin (madhmun ‘anhu), karena perusahaan asuransi memang tidak memberikan jaminan atas seseorang yang diwajibkan untuk memenuhi suatu hak, misalnya si mayit dalam hadits diatas yang harus membayar hutang. Oleh karena itu pada transaksi asuransi tidak terdapat unsur pokok dari jaminan yang telah ditetapkan oleh syara’ yaitu adanya fihak yang dijamin. Sebab di dalam sistem jaminan tersebut memang harus ada fihak penjamin, yang dijamin serta yang mendapatkan jaminan. Karena dalam transaksi asuransi tidak ada fihak yang dijamin maka dari segi inipun asuransi batil pula.

Selain itu ketika fihak asuransi berjanji memberikan tanggungan atau menyerahkan uang ganti rugi ketika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebenarnya uang yang diserahkan merupakan imbalan premi yang dibayarkan oleh pemegang polis asuransi (insured/ fihak tertanggung). Jadi asuransi merupakan jaminan dengan imbalan, ini  secara syar’I juga tidak sah karena salah satu syarat jaminan adalah tanpa ada imbalan apapun.

Khulashatul qaul, dengan diskripsi panjang lebar diatas kesimpulan kita adalah asuransi adalah batil dari segi asasnya, maka secara keseluruhan transaksi asuransi adalah batil. Artinya asuransi adalah salah satu bentuk transaksi yang diharamkan oleh syara’. Dengan demikian keterlibatan kita dalam mu’amalah asuransipun juga diharamkan.

di dunia Islam saat ini kita menjumpai fakta bahwa negara memaksakan asuransi pada rakyat. Di Kuwait misalnya, pemerintah mewajibkan seluruh pemilik kendaraan untuk mengikuti asuransi

Page 64: Askes

kendaraan[9]. Pemberlakuan peraturan tersebut tidak menjadikan hukum asuransi yang haram tersebut berubah hukumnya. Justru yang diwajibkan atas kaum Muslim adalah melakukan muhasabah atas penguasa yang menerapkan bentuk mu’amalah yang bathil.

ASKES dan dana pensiun bukan asuransi

Di Indonesia seluruh PNS baik sipil ataupun militer secara otomatis menjadi anggota ASKES dan mendapatkan dana pensiun. Ketika  PNS atau keluarganya sakit mereka mendapatkan layanan baik jasa kesehatan atau obat, meski bisa jadi tidak gratis sama sekali dan itu tergantung pada jumlah dan ketentuan yang berlaku.

Begitu pula dengan dana pensiun. Ketika mereka purna tugas, mereka mendapat dana pensiun yang diterima tiap bulan; berapa jumlahnya? Tentu tergantung pada golongan kepegawaian mereka. Apakah  ini termasuk kategori asuransi?

Jika kita cermati secara lebih seksama ternyata dana ASKES yang kemudian digunakan oleh PNS baik sipil maupun militer ketika dia atau keluarganya sakit adalah dana yang diambil dari potongan gaji per bulan dan selanjutnya dikelola oleh perusahan yang telah ditunjuk pemerintah. Memang pemotongan gaji oleh pemerintah tersebut dilakukan secara otomatis, artinya mau tidak mau, suka tidak suka tetap akan dilakukan pemotongan. Memang dana tersebut akan dikembalikan pada yang bersangkutan secara bertahap itu untuk pensiun. Sedangkan dana ASKES akan diberikan dalam bentuk pelayanan jasa kesehatan baik itu obat maupun perawatan ketika dia dan keluarganya memerlukan. Dengan demikian pembahasan tentang ASKES dan dana pensiun tidak termasuk dalam pembahasan asuransi diatas. Pembahasan  dana pensiun dan ASKES, justru terkait dengan hukum ijarah. PNS adalah ajir, sedangkan pemerintah adalah majikan (rabbul maal).

 Secara  syar’I  rabbul maal memang diperbolehkan mengambil sebagian gaji karyawan—tentu dengan izinnya[10]—untuk kepentingan karyawan. Boleh juga dana tersebut dikembangkan oleh majikan, misalnya dengan membentuk unit usaha dst. Adapun pengembalian dana bisa dilakukan secara langsung atau diberikan secara bertahap, tergantung pada kesepakatan[11] antara karyawan dan majikan (rabb al-maal). Memang ada yang perlu digaris-bawahi disini, ketika pemerintah mengambil dana PNS tanpa izin yang bersangkutan merupakan bentuk kedzaliman,meski begitu karena dana tersebut memang milik karyawan maka diperbolehkan diambil baik dalam bentuk pelayanan jasa kesehatan, baik biaya rumah sakit ataupun obat, maupun diterima dalam bentuk dana rapelan atau dana pensiun yang diterima tiap bulan setelah purna bakti, wallahu a’lam.

         

 

 

Page 65: Askes

*oleh Musthafa A Murtadlo

[1] Dalam kamus Al-Mawrid, pengertian insurance (yang diadopsi bahasa Indonesia menjadi asuransi) adalah jaminan (dhamman) melalui akad,dimana salah satu dari kedua belah fihak menjanjikan pada yang lain untuk memberikan kompensasi (atau memeliharanya) ketika dia tertimpa bahaya tertentu, dan biasanya harga barang yang dijaminkan memang mahal (lihat Kamus Arab-Inggris Al-Mawrid)

[2]Metro TV

[3] Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “…barangsiapa membuat sunnah yang buruk maka atas dia dosanya dan dosa orang-orang yang mengikuti dia sampai hari kiamat…”. Lihat Shahih Muslim hadits nomor 4830

[4]Yang dimaksud dengan fihak tertanggung dalam terminologi asuransi adalah orang yang mengasuransikan.

[5] Lebih jauh syeikh Sayyid Sabiq menjelaskan bahwa jual beli dikatakan benar jika  memenuhi beberapa syarat. Syarat  tersebut ada yang berkaitan dengan orang yang melakukan akad dan ada yang berkaitan dengan obyek akad, atau dengan kata lain harta yang dimaksudkan untuk dialihkan dari salah satu dari dua orang yang melakukan akad pada yang lain. Adapun syarat orang yang melakukan akad adalah: berakal sehat, dan tamyis. Maka tidak sah akad yang dilakukan oleh orang gila, mabuk, dan anak kecil yang belum tamyis. Namun apabila orang gila tersebut kadangkala normal dan kadangkala gila maka akad yang terjadi ketika dia normal/ sehat adalah sah, sedangkan ketika ‘kumat’ gilanya tentu tidak sah. Sedangkan akad anak kecil yang tamyissecara syar’I sah, namun membutuhkan idzin walinya jika wali membolehkan maka akad tersebut secara syar’I terjadi.

      Sedangkan syarat al-ma’qud alaihi (obyek akad) adalah: (1) barangnya suci; misalnya tidak boleh jual beli khamr dan lemak babi(2) dapat dimanfaatkan (3) barang tersebut milik yang melakukan akad (4) adanya kemampuan untuk menyerahkan (5) hendaknya masing-masing baik komuditas maupun harganya diketahui (6)hendaknya barangnya maqbudh (ada dalam genggaman), selanjutnya lihat Syeikh Sayyid Sabiq, Fiqh As-Sunnah, Daar Al-fikr, beirut 1989, juz 3 hal. 125-139

[6] Tentang syarat jual beli ini Al-allamah Ibn Rusyd menjelaskan secara lebih ringkas bahwa syarat obyek akad adalah selamat dari kesamaran dan riba. Sedangkan syarat kedua belah fihak yang melakukan akad adalah,(1) keduanya sama-sama memiliki hak milik (2) sempurna pemilikannya, atau menjadi wakil yang sempurna perwakilannya (3) keduanya atau salah satunya tidak berada dibawah ‘pengampunan’ untuk menjaga hak keduanya, seperti orang dungu—bagi fuqaha’  yang mengatakan bahwa orang tersebut harus berada di bawah pengampunan; atau untuk menjaga orang lain, seperti budak. Kecuali jika budak tersebut diizinkan untuk berdagang. Selanjutnya lihat Al-Allamah Ibn Rusyd, Bidayah Al-Mujtahid (terjemahan), Asy-Syifa’,Semarang,1990, juz 3 hal 99

Page 66: Askes

[7] Hadits diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad dan An-Nasa’i. Lihat   Sunan Abu Dawud hadits nomor 2902, lihat Musnad Imam Ahmad  hadits nomor 13643 dan  lihat Sunan Imam An-Nasa’I hadits  nomor 1936, semuanya dengan sanad muttasil

[8] Hadits riwayat Ahmad, lihat Musnad Imam Ahmad, hadits nomor 21540 dengan sanad muttasil

[9]Lihat soal jawab Hizbut Tahrir,13 Mei 1960

[10]Artinya itu dilakukan berdasarkan akad yang dilakukan oleh ke duanya, ajir dan rab al-mal

[11] Maksudnya tergantung akad antara keduanya

Sumber : https://konsultasi.wordpress.com/2007/01/13/askes-dan-dana-pensiun/

http://skripsi-artikel-makalah.blogspot.com/2010/04/latar-belakang-faktor-masyarakat.html

Sunday, April 4, 2010

Faktor Masyarakat Menggunakan ASKES

A. Latar Belakang

Latar Belakang Faktor Masyarakat Menggunakan ASKES

Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan (out-patient treatment). Asuransi adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan finansial dengan menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya.

Badan yang menyalurkan risiko disebut “tertanggung”, dan badan yang menerima resiko disebut “penanggung”. Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh “tetanggung” kepada “penanggung” untuk risiko yang ditanggung disebut “premi”. Ini biasanya ditentukan oleh “penanggung” untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.

Page 67: Askes

Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan

PT. Asuransi Kesehatan Indonesia atau juga dikenal dengan nama PT. Askes Indonesia (Persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya.

B. Sejarah Asuransi Kesehatan di Indonesia

Asuransi Kesehatan Di Indonesia dalam sejarah dan perkembangannya dapat dibahas melalui beberapa tahap atau periode :

1. Periode Kolonial

Beberapa orang menganggap asuransi sebagai suatu bentuk taruhan yang berlaku selama periode kebijakan. Perusahaan asuransi bertaruh bahwa properti pembeli tidak akan hilang ketika pembeli membayarkan uangnya. Perbedaan di biaya yang dibayar kepada perusahaan asuransi melawan dengan jumlah yang dapat mereka terima bila kecelakaan terjadi hampir sama dengan bila seseorang bertaruh di balap kuda .

2. Pasca Revolusi dan Orde Lama

Pada tahun 1960 pemerintah mencoba lagi untuk memperkenalkan konsep asuransi kesehatan dimana terdapat UU Pokok Kesehatan 1960 yang meminta pemerintah Indonesia mengembangkan ”Dana sakit” dengan tujuan untuk menyediakan akses pelayanan kesehatan untuk seluruh rakyat. Karena situasi yang masih belum kondusif maka UU tersebut belum bisa dilaksanakan. Tahun 1967, Menteri Tenaga Kerja mengeluarkan Surat Keputusan untuk mewujudkan amanat UU tersebut. Konsep yang digunakan mirip HMO (Health Maintenace Organization) atau JPKM (Jaringan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) dimana Menteri menetapkan iuran 6% upah yang terdiri dari tanggungan majikan sebesar 5% dan 1% ditanggung oleh karyawan. Sayangnya SK Menteri tersebut tidak diwajibkan sehingga SK tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Page 68: Askes

3. Masa Orde Baru

Diawali tahun 1968 - Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai cikal bakal Asuransi Kesehatan Nasional.

Besaran premi yang ditentukan yaitu :

a. Kepres No. 122/1968 : 5% gaji pokok dan pensiunan pokok

b. Kepres No. 36/1969 : 5% gaji pokok dan pensiunan pokok

c. Kepres No. 22/1970 : 3,8% gaji pokok dan 5% pensiunan pokok

d. Kepres No. 56/1974 : 2,75% gaji pokok dan 5% pensiunan pokok

e. Kepres No. 7/1977 : 2% gaji pokok dan 5% pensiunan pokok

4. Masa Desentralisasi

Periode ini ditandai dengan kebijakan yang menggunakan dana kompensasi BBM dan dikeluarkannya Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Dalam UU SJSN, pemerintah menunjuk PT Askes sebagai pihak yang mengurusi jaminan pemeliharaan kesehatan bagi rakyat miskin. Dalam kebijakan pemerintah ini, timbul konflik antara pusat dan daerah akibat berbagai faktor.Komunikasi yang buruk antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi menunjukkan bahwa belum dilakukan suatu pembinaan, pemberdayaan, dan pelatihan yang sistematis untuk staf Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota agar mampu menjalankan urusannya dalam konteks desentralisai. Kasus pengkajian UU SJSN di Mahkamah Agung timbul karena situasi saling curiga, komunikasi yang buruk mengenai masalah pembagian urusan. Di dalam kasus ini terkesan ada kompetisi mengenai pihak yang akan mengelola dana kompensasi yang akhirnya menimbulkan konflik.

C. Faktor Masyarakat Menggunakan Askes

Pembiayaan kesehatan merupakan faktor terpenting dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia pembiayaan kesehatan masih sangat kecil, 2,5% GDP atau 12 dolar AS/kapita/tahun dan menempati posisi terendah dibandingkan negara ASEAN lainnya. Adapun pembiayaan kesehatan didominasi pembiayaan yang berasal dari nonpemerintah 70%--75% yang sebagian besar merupakan pengeluaran langsung oleh masyarakat, 75% berupa out of pocket payment.

Page 69: Askes

Pengeluaran biaya kesehatan secara out of pocket ini tidak berarti mencerminkan adanya kemampuan masyarakat untuk membayar biaya kesehatan karena biasanya dapat dilakukan dengan kredit atau adanya kebersamaan keluarga menanggung biaya tersebut.

Sementara itu biaya pelayanan kesehatan semakin meningkat, antara lain karena perubahan demografi dengan bertambahnya umur harapan hidup sehingga meningkatkan jumlah penduduk usia lanjut. Akibatnya, terjadi peningkatan kasus penyakit degeneratif yang biasanya diderita penduduk usia lanjut dengan perawatan dan pengobatan seumur hidup.

Lalu, perubahan pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif kronis misalnya penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit ini membutuhkan pengobatan dengan obat yang mahal dan jangka waktu yang lama atau seumur hidup.

Kemudian, peningkatan pengetahuan masyarakat sehingga meningkatkan need dan demand terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu. Masyarakat makin menuntut tersedianya fasilitas pelayanan yang baik dengan konsekuensi peningkatan sarana dan prasarana lebih baik, peralatan canggih yang pada akhirnya meningkatkan biaya pelayanan kesehatan.

Lalu, penyebaran dan peningkatan kemampuan sarana dan fasilitas serta tenaga kesehatan akibat kemajuan dalam dunia kedokteran. Penyebaran ini meningkatkan kasus yang dapat dilayani baik jenis maupun jumlahnya.

Adanya teknologi canggih bidang kedokteran sering dimanfaatkan tidak sesuai dengan indikasi medis. Sementera kenaikan biaya pelayanan kesehatan acap tidak diimbangi peningkatan pendapatan dan kemampuan seseorang untuk membayar sehingga dapat mengakibatkan turunnya aksesibilitas masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya. Karena tidak memperoleh pelayanan kesehatan, akan meningkatkan hilangnya waktu produktif akibat sakit yang berdampak pada turunnya tingkat pendapatan.

Perlu diketahui sakit adalah risiko yang dihadapi setiap orang yang tidak diketahui kapan dan seberapa besar terjadinya risiko tersebut. Sebab itu, perlu mengubah ketidakpastian tersebut menjadi suatu kepastian dengan memperoleh jaminan adanya pelayanan kesehatan pada saat risiko itu terjadi. Asuransi kesehatan atau jaminan pemeliharaan kesehatan adalah upaya untuk menciptakan suatu risk pooling, yaitu mengalihkan risiko pribadi menjadi risiko kelompok sehingga terjadi risk sharing. Makin

Page 70: Askes

besar jumlah peserta dalam kelompok makin meningkatkan kemampuan menjamin pemeliharaan kesehatan yang lebih luas (law of the large number).

Dalam UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan menyebutkan jaminan pemeliharaan kesehatan adalah suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan asas usaha bersama dan kekeluargaan yang berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara pra-upaya. Dengan demikian, jaminan pemeliharaan kesehatan atau asuransi kesehatan merupakan alternatif terbaik bagi masyarakat mengatasi pembiayaan kesehatannya dengan menerapkan asas gotong royong. Dalam hal ini terjadi risk sharing, yaitu risiko pribadi menjadi risiko kelompok dan adanya subsidi silang; peserta yang sehat membantu pembiayaan peserta yang sakit.

D. Prinsip Asuransi Kesehatan

Penyelenggaraan program asuransi kesehatan atau jaminan pemeliharaan kesehatan berdasarkan beberapa prinsip dasar sebagai berikut.

Asuransi kesehatan dilaksanakan dengan prinsip hukum bilangan besar atau law of the large number, yaitu mengumpulkan sebanyak mungkin jumlah peserta dalam satu badan usaha/kumpulan lain, yang ikut program tersebut. Dengan adanya kumpulan peserta dalam jumlah yang besar, dapat diperoleh beberapa keuntungan antara lain terjadi subsidi silang yang lebih bermakna, di mana yang sehat membantu yang sakit, yang mampu membantu yang kurang mampu. Dalam hal ini aspek gotong royong sangat ditonjolkan.

Lalu dapat ditetapkan premi yang rendah karena menggunakan community rating dengan mengabaikan faktor risiko perorangan (tidak dilakukan pemeriksaan awal sebelum masuk Askes).

Kemudian adanya jumlah peserta yang besar walaupun dengan premi yang relatif rendah, dapat mencakup jenis pelayanan kesehatan yang lebih luas atau benefit yang lebih besar. Keikutsertaan PNS dan penerima pensiun wajib memenuhi persyaratan di atas sehingga dimungkinkan memperoleh cakupan pelayanan kesehatan yang luas.

Dalam penyelenggaraan asuransi kesehatan berbeda dengan asuransi jiwa karena asuransi kesehatan merupakan bentuk short-term insurance atau asuransi jangka pendek. Short-term insurance adalah dana yang dihimpun dari penerimaan premi peserta secara langsung atau dalam waktu singkat digunakan membiayai peserta yang menghadapi risiko sakit setiap harinya. Karena diperlukan bagi pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang terus terjadi, dana yang dihimpun tidak boleh digunakan investasi jangka panjang demi mempertahankan likuiditas perusahaan. Sebab itu, premi yang dihitung

Page 71: Askes

secara tepat menjadi faktor penting mempertahankan kemampuan dalam membiayai pelayanan kesehatan.

Lalu dalam penyelenggaraan program jaminan pemeliharaan kesehatan, dilibatkan tiga pihak yang saling berhubungan secara interaktif, yaitu peserta sebagai pihak pembayar premi dan penerima jaminan pemeliharaan kesehatan. Kemudian memberi pelayanan kesehatan dalam hal ini meliputi puskesmas, dokter keluarga, rumah sakit, dan lain-lain sebagai pihak yang bekerja sama dengan PT Askes untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta.

PT Askes sebagai pengelola program dan pengelola dana yang bertanggung jawab atas terjaminnya pemeliharaan kesehatan peserta. Ketiga pihak ini harus menjalankan hak dan kewajibannya masing-masing sehingga diperoleh hasil yang memuaskan semua pihak.

Adanya prinsip jaminan pemeliharaan kesehatan yang dilaksanakan PT Askes adalah prinsip managed care yaitu melaksanakan program jaminan pemeliharaan kesehatan yang menseimbangkan antara pelayanan kesehatan yang bermutu dan pembiayaan yang terkendali. Prinsip ini berdasarkan kenyataan biaya pelayanan kesehatan semakin meningkat secara tajam sementara tuntutan akan mutu pelayanan juga meningkat, sehingga tanpa adanya pengendalian terhadap biaya pelayanan kesehatan, tuntutan akan pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang bermutu tidak tercapai.

Adanya progam jaminan pemeliharaan kesehatan PT Askes dilaksanakan secara komprehensif menyangkut empat aspek pelayanan kesehatan, yaitu promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan penyakit), kuratif (pengobatan penyakit), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan kesehatan juga mengacu pelayanan yang dilaksanakan berjenjang dengan mengoptimalkan pelayanan kesehatan pada setiap jenjang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Bentuk pelayanan ini dikenal sebagai sistem rujukan yang menetapkan prosedur rujukan sebagai ketentuan yang harus diikuti semua peserta.

Di samping itu, ditetapkan pula prinsip pelayanan kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan medis dan bukan keinginan peserta. Dengan adanya hal ini, pembiayaan pelayanan kesehatan tidak dibatasi berdasarkan jumlah hari atau biaya perawatan, tetapi berdasarkan kebutuhan medis dan sesuai dengan prosedur serta ketentuan yang berlaku.