Askep Utama Edit 1

96
Ny.F Tn.M 4.1 Asuhan Keperawatan Keluarga Kelolaan Kasus keluarga kelolaan yang diambil adalah keluarga Tn. M yang mengalami masalah utama penurunan koping keluarga. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA (KELOLAAN) I. Data Umum 1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. M 2. Usia : 43 Tahun 3. Pendidikan : SD 4. Pekerjaan : Wirausaha (membuat bata) 5. Alamat : Dusun Gundang RW 10 RT 03, Desa Sumberjambe, kecamatan Sumberjambe. 6. Komposisi anggota keluarga : No Nama JK Hub dgn KK Umur Pendidik an Pekerjaan 1 Tn. M L KK 43 SD Mebuat batu bata 2 Ny. F P Istri 36 Belum tamat SD Ibu rumah tangga 3 Tn.I L Anak 22 SD Pekerja pabrik 4 Ny. R P Menantu 20 SMP Ibu rumah tanga 5 An. A L Anak 14 SMP Pelajar Genogram : X X

description

fghtyeejdtyjeyhjdghjdghjdgyjh

Transcript of Askep Utama Edit 1

4.1 Asuhan Keperawatan Keluarga KelolaanKasus keluarga kelolaan yang diambil adalah keluarga Tn. M yang mengalami masalah utama penurunan koping keluarga. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA (KELOLAAN)I. Data Umum1. Nama Kepala Keluarga (KK): Tn. M2. Usia : 43 Tahun3. Pendidikan : SD4. Pekerjaan: Wirausaha (membuat bata)5. Alamat: Dusun Gundang RW 10 RT 03, Desa Sumberjambe, kecamatan Sumberjambe.6. Komposisi anggota keluarga:NoNamaJKHub dgn KKUmurPendidikanPekerjaan

1Tn. M LKK43SDMebuat batu bata

2Ny. FPIstri 36Belum tamat SDIbu rumah tangga

3Tn.ILAnak22SDPekerja pabrik

4Ny. RPMenantu20SMPIbu rumah tanga

5An. ALAnak14SMPPelajar

Genogram :

XX

Ny.FTn.M

X

An.ANy.RTn.I

Keterangan Genogram :: Laki-laki: garis pernikahan: Perempuan: Garis Keturunan X: Meninggal: tinggal serumahTn. M merupakan 4 bersaudara yang terdiri dari 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Tn. M menikah dengan Ny. F dan memiliki 3 orang anak yang terdiri dari 2 orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan, namun anak terakhir mereka telah meninggal dunia saat berusia 13 hari karena sakit. Anak pertama Tn.M adalah Tn.I yang sudah menikah sejak tahun 2012 lalu, namun sampai sekarang Tn.I masih tinggal bersama dengan Tn.M. Tn.I menikah dengan Ny.R dan sekarang Ny.R mengandung anak pertamanya yang masih berusia 6 bulan. Anak ketiga Tn.M adalah An.A yang berusia 14 tahun dan masih kelas 1 SMP.

7. Tipe keluarga: extended family yaitu keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah yaitu bapak, ibu, kedua anak beserta menantu.

8. Suku bangsa:Keluarga Tn. M adalah orang yang berasal dari Kabupaten Jember, tepatnya dari Dusun Gundang Desa Sumberjambe, sedangkan keluarga Ny.F berasal dari Dusun Krajan Desa Sumberjambe. Keluarga Tn.M dan Ny.F semua berlatar belakang suku Madura. Menantu dari Tn. M yakni Ny. R berasal dari Kecamatan Tempurejo dan berlatarbelakang dari suku Jawa. Ayah dari Ny. R adalah orang Surabaya, sedangkan ibunya adalah orang Tempurejo. Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh keluarga Tn.M adalah bahasa Madura. Namun dalam hal bahasa, Ny.R agak mengalami kesulitan karena kurang begitu menguasai bahasa Madura, sehingga kadang Ny.R menggunakan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dengan mertuanya.

9. Agama:Seluruh anggota keluarga Tn M adalah beragama Islam. Tn.M mengatakan bahwa mereka mengajarkan ajaran-ajaran agama, seperti sholat 5 waktu, berpuasa, kepada anak-anaknya sejak usia kecil. Biasanya anggota keluarga melaksanakan sholat lima waktu di rumah. Di dalam rumah Tn.M terdapat satu kamar khusus yang dipakai untuk tempat sholat atau mushola.

10. Status sosial ekonomi keluarga:Tn.M merupakan keluarga sejahtera tingkat II berdasarkan kriteria BKKBN. Keluarga Tn.M termasuk keluarga sejahtera II karena sudah mampu memenuhi kebutuhan dasar, akan tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan seperti aktif turut serta dalam kegiatan masyarakat dan memenuhi kebutuhan rekreasi keluarga. Tn. M memiliki peran sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah untuk keluarganya, akan tetapi anak pertamanya yakni Tn. I sudah bisa mencari nafkah sendiri dan membantu keuangan keluarga. Tn.M bekerja sebagai pembuat batu bata yang dikerjakan di rumahnya. Tn.M mengatakan bahwa biasanya membuat bata setiap 3 hari sekali atau saat ada pesanan. Penghasilan perbulan dari Tn.M tidak menentu, baisanya dalam sekali memproduksi bata bisa mendapatkan hasil sampai Rp 300.000,00. Ny. F membantu perekonomian keluarga dengan membuka warung makanan, Ny. F mengatakan bahwa penghasilannya juga tidak menentu biasanya bisa sampai 50 ribu dalam sehari. Tn.I sudah memiliki pekerjaan tetap, yakni bekerja sebagai buruh pabrik di pabrik pembuatan triplek. Penghasilan Tn.I adalah Rp 900.000,00 perbulan. Tn.M mengatakan bahwa penghasilannya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga walaupun sederhana. Uang hasil kerja Tn.M dan Ny.F digunakan untuk menghidupi kelima anggota keluarganya dan menyekolahkan anak keduanya. An.A diberi uang saku Rp 5.000,00 setiap harinya, setiap harinya An.A berangkat sekolah dengan naik angkot seharga Rp 3.000,00. Uang belanja keluarga berasal dari penghasilan Tn.M, sedangkan Tn.I kadang hanya membantu. Keluarga Tn.M saat ini memiliki tabungan dan juga mengikuti arisan dusun, menurut Ny.F uang arisan tersebut dapat dijadikan tabungan. Menurut Ny.R, ia ingin memiliki tabungan sendiri untuk biaya melahirkan nanti, namun sampai saat ini masih belum dapat diwujudkan. Tn.M adalah ketua RT dilingkungannya. Keluarga Tn.M rukun dengan tetangganya, dan sering berkumpul dengan warga sekitar. Biasanya, Tn.M dan tetangganya berkumpul dan berbincang-bincang di depan warung Tn.M. Pada waktu luang, baik Ny.F maupun Ny.R sering berkumpul dengan tetangga sekitarnya. Tn.I adalah anggota grup sekaligus pemain gobak sodor di desa Sumberjambe, sehingga banyak yang mengenal Tn.I.

11. Aktivitas rekreasi keluarga:Keluarga Tn.M jarang melakukan rekreasi. Tn.M mengatakan bahwa tidak memiliki uang untuk pergi rekreasi. Anak-anaknya biasanya rekreasi ke tempat wisata di daerah Sumberjambe yakni di air terjun. Ny.F jarang bepergian, karena Ny.F menjaga warungnya. Ny.F mengatakan bahwa An.A biasa bermain dengan anak-anak di sekitar rumah dan biasanya membuat layangan. Hiburan dalam keluarga biasanya dengan melihat televisi bersama ataupun melihat pertandingan gobak sodor.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga12. Tahap perkembangan keluarga saat ini:Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak dewasa. Keluarga anak pertama Tn.M (Tn.I) saat ini sudah menikah dan akan memiliki bayi, namun masih tinggal serumah dengan Tn.M.

13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah penataan peran kembali dan kegiatan rumah tangga, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga, serta membantu orang tua yang sedang sakit dan memasuki masa tua. Keluarga Tn.M masih belum sadar akan pentingnya pemeliharaan kesehatan. Menurut Tn.M, ketika ada anggota keluarga yang sakit biasanya diobati sendiri atau dibawa ke dukun. Namun, jika sakitnya sudah parah maka akan dibawa ke pelayanan kesehatan atau praktik bidan. Menurut Tn.M terdapat penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh guna-guna, misalnya perut kembung dan kaki bengkak. Selain itu, Tn.M juga mengalami penyakit sesak napas dan hipertensi, sedangkan Ny.F memiliki penyakit asam urat yang belum diobati.

14. Riwayat keluarga inti:Tn. M berasal dari Desa Sumberjambe tepatnya Dusun Gundang, sedangkan Ny. F berasal dari Dusun Krajan. Baik Tn. M maupun Ny.F bekerja di rumah sendiri. Tn.M dan Ny.K menikah karena dijodohkan, Tn.M menikah pada usia 21 tahun. Tn. M melamar Ny.F dan datang ke rumah N.y F. Tn.M dan Ny.F menikah sejak 23 tahun yang lalu hingga saat ini dikaruniai 3 orang anak. Keluarga Tn.M tinggal di Dusun Gundang, dan dekat dengan keluarga besar Tn.M. anak pertama Tn.M yakni Tn.I sudah menikah dengan Ny.R yang berasal dari Tempurejo dan bersuku Jawa. Tn.I menikah sejak tahun 2012 yang lalu, dan saat ini sedang mengandung anak pertamanya. Ny.R mengatakan bahwa ia bertemu dengan Tn.I saat Tn.I sedang bekerja di daerah dekat rumahnya. Setelah saling mengenal lau mereka menikah. Ny.R mengatakan bahwa setelah menikah ia memakai kontrasepsi berupa pil KB untuk menunda kehamilan. Menurut Ny.R, saat itu usianya masih terlalu muda untuk hamil, sehingga Ny.R baru dikaruniai anak setelah 3 tahun menikah dengan Tn.I. Tn.M dan Ny.F memiliki anak kedua yakni An.A yang saat ini masih kelas 2 SMP. Selain itu, Ny.F dan Tn.M juga memiliki seorang anak yang telah meninggal dunia saat berumur 13 hari. Saat melahirkan anak ketiganya (kurang lebih 2 tahun yang lalu), Ny.F mengalami Pre eklamsi. Ny.F mengatakan bahwa tekanan darahnya saat itu mencapai 220/150 mmHg, sehingga Ny.F harus menjalani operasi Caesar untuk melahirkan anak ketiganya. Ny.F sempat opname selama 10 hari setelah melahirkan, dan anak terakhirnya juga opname selama 13 hari. Namun, pada akhirnya anak terakhir Ny.F meninggal dunia di rumah sakit. Keluarga Tn.M mengatakan bahwa sudah ikhlas dengan kepergian anak ketiga mereka, dan dapat menerima takdir dari Tuhan.

15. Riwayat keluarga sebelumnya:Keluarga Tn. M merupakan keluarga yang berasal dari kelas ekonomi meengah kebawah. Tn.M adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Dalam keluarga Tn.M tidak terdapat penyakit menurun seperti diabetes, kanker, dan sebagainya. Ayah Tn.M sudah meninggal dunia sejak lama, sekitar belasan tahun yang lalu. Sedangkan ibu dari Tn.M masih ada dan tinggal di rumah yang berdekatan dengan Tn.M.Ny.F berasal dari Dusun Krajan Desa Sumberjambe. Ny.F adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Ibu dari Ny.F sudah meninggal dunia, dan saat ini ayah Ny.F tinggal di rumahnya yang ada di Dusun Krajan. Ny.F mengatakan bahwa biasanya menyempatkan untuk datang ke rumah orang tuanya jika ada waktu luang.Tn.M memiliki 2 orang anak yakni Tn.I dan An.A. Tn.M mengajarkan bahwa orang laki-laki bertanggungjawab untuk menafkahi keluarganya, hal ini ditunjukan dengan Tn.I yang sduah memiliki pekerjaan tetap untuk menafkahi istrinya yang sedang hamil 6 bulan.

III. Lingkungan 16. Karakteristik rumahRumah Tn.M terletak didalam perkampungan Dusun Gundang dan merupakan rumah milik sendiri dan terletak dipinggir jalan besar menghadap selatan. Rumah Tn.M merupakan rumah semipermanen. Lantai rumahnya terbuat dari plester dan bagian ruang belakang masih berupa tanah. Kondisi rumah Tn.M terlihat cukup bersih meskipun lantainya masih terbuat dari plester dan bangunan semipermanen. Dalam rumah Tn.M terdapat satu ruang tamu dan dua kamar tidur. Di ruang tamu terdapat 2 set meja dan kursi yang disediakan untuk tamu yang datang. Didalam rumah Tn.M Terdapat 2 kamar tidur, didalam kamar tidurnya tidak terdapat ventilasi, luas masing-masing kamar tidur adalah sekitar 2x3 meter. Disetiap kamar tidur terdapat tempat tidur dan satu almari. Tembok rumah terbuat dari papan yang dicatwarna putih. Ventilasi rumah Tn.M sudah cukup karena jendelanya terbuat dari kayu, dan tidak ada penutupnya sehingga udara dapat bersirkulasi dengan baik. Angin yang masuk rumah Tn,M juga melalui pintu yang dibuka. Pencahayaan dalam ruang rumah sudah cukup baik. Cahaya masuk melalui pintu yang terbuat dari kaca serta dari jendela.Disamping rumah Tn.M terdapat warung yang menjadi satu dengan dapur, warung tersebut menjual makanan, gorengan dan kebutuhan rumah tangga. Warung tersebut terbuat dari bambu, serta terdapat dapur yang menggunakan kayu bakar dibagian belakang warung. Di samping kiri warung Tn.M terdapat jalan kecil untuk tempat orang atau kendaraan yang lewat.Di depan rumah Tn.M terdapat halaman yang kosong atau tidak ditanami pepohonan yang ditanami pagar dari tanaman untuk membatasi halaman rumah. Saat turun hujan, biasanya kondisi halaman depan rumah Tn.M akan menjadi licin karena ditumbuhi oleh lumut. Rumah keluarga Tn.M terletak dipinggir jalan raya, kondisi jalan rayanya adalah terbuat dari aspal dan terpelihara, tidak ada lubang pada jalan raya tersebut. Jalan depan rumah Tn.M merupakan jalan utama untuk menuju ke desa lain, dan merupakan jalan turunan yang landai. Pengendara kendaraan bermotor cukup banyak yang melewatinya. Menurut Ny.F, dulu sudah terjadi beberapa kali kecelakaan karena para pengendara kendaraan bermotor mengemudi dengan tidak hati-hati. Dibagian belakang rumah Tn.M terdapat tembat khusus untuk membuat bata dan pembakaran bata. Di tempat tersebut terdapat proses pembakaran saat membuat batu bata. Meskipun hasil pembakaran menimbulkan polusi udara, namun menurut keluarga Tn.M dan tetangganya hal tersebut tidak mengganggu aktivitas kehidupan disana. Di belakang rumah Tn.m juga terdapat sumur dan kamar mandi yang hanya ditutupi oleh anyaman bambu.Keluarga Tn. M memakai sumber air dengan menggunakan sumur timba. Terdapat sumur timba dibelakang rumah Tn.M, namun masih belum ada WC. Ny.R mengatakan bahwa jika ingin BAB maka pergi ke sungai atau menumpang di WC tetangga. Air yang digunakan sudah memenuhi kriteria yaitu tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Air minum keluarga juga menggunakan air sumur dan selalu dimasak terlebih dahulu. Keluarga Tn.M menggunakan sabun mandi batangan yang digunakan bersama-sama oleh keluarga. Masing-masing anggota keluarga memiliki sikat gigi dan handuk yang berbeda. Pembuangan sampah rumah tangga keluarga ditempatkan pada jurang belakang rumah yang dibuat sendiri oleh Tn.M, dengan kondisi jurang yang terbuka. Sedangkan air limbahnya diarahkan ke selokan. Menurut Tn.M keluarganya merasa nyaman dan puas dengan kondisi rumahnya saat ini, meskipun kondisi rumah dan perabotannya masih sederhana. Denah rumah:

Tempat membuat bata

Keterangan:: Pintu: JendelaS T BU

kamarruang tidur tengah(2x3 m)(4x3 m) Dapurkamar tidur (2x3 m)

Ruang tamu (2x5 m) Warung

Halaman Depan Rumah17. Karakteristik tetangga dan komunitasMayoritas tetangga Tn.M adalah suku Madura. Tn.M memiliki komunikasi yang baik dengan tetangga sekitarnya. Tetangga sekitar rumah Tn.M sebagian besar bekerja sebagai petani dan buruh tani. Jarak tempat pelayanan kesehatan terdekat dari rumah Tn.M adalah sekitar 600 meter, tempat pelayanan tersebut adalah bidan desa yang membuka praktik di rumahnya. Selain itu terdapat Pustu yang berjarak lebih jauh, yakni sekitar kurang lebih 1 Km dari rumah Tn.M. Biasanya warga dilingkungan rumah Tn.M memeriksakan kesehatan pada bidan desa atau Pustu. Namun, selain periksa di bidan desa atau pustu, warga juga biasanya periksa di Puskesmas yang terletak di Desa Cumedak. Jarak pasar terletak sekitar 800 meter dari lingkungan rumah Tn.M, namun pasar tersebut hanya adapada hari kamis. Biasanya Ny.F belanja sayuran tidak di pasar, namun di toko sekitar rumah saat pagi hari. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarga Tn.M membelinya di toko-toko.Didaerah sekitar rumah Tn.M hanya terdapat sekolah SD, yakni SD Sumberjambe 01, 02 dan 03. Tidak terdapat sekolah setingkat SMP di daerah Desa Sumberjambe, sehingga Anak Tn.M yakni An.A bersekolah di SMP yang terletak di Desa Sumber Pakem.

18. Mobilitas geografis keluargaTn.M dan Ny.F adalah orang asli Desa Sumberjambe dan dilahirkan di Desa Sumberjambe, sedangkan Ny.R baru tinggal di Sumberjambe sejak tahun 2012 yang lalu. Tn.M dan Tn.I dulunya pernah bekerja di Bali sebagai buruh bangunan. Namun, sekarang sudah kembali dan tidak ke Bali lagi.Keluarga Tn.M memang asli penduduk Jember, sehingga jarang bepergian keluar kota. Menurut Tn.M pernah bepergian ke kota Situbondo untuk mengunjungi saudaranya. Sedangkan menantu Tn.M yakni Ny.R sering bepergian keluar kota untuk mengunjungi orang tuanya yang tinggal di Surabaya. Tn.M bekerja di rumahnya, sedangkan Tn.I bekerja di daerah perbatasan Desa Sukowono sehingga perlu untuk mengendarai sepeda motor untuk bekerja.

19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatTn. M mengatakan bahwa sering berkumpul dengan sanak saudara serta tetangga yang rumahnya berdekatan dengan rumah Tn.M. Tn.M tidak mengikuti pengajian rutin setiap kamis malam, namun Tn.M kenal baik dengan masyarakat sekitarnya karena sering berkumpul atau berbincang-bincang dengan mereka. Tn.M yang merupakan ketua RT juga sering melakukan perkumpulan antar tokoh masyarakat di Dusun Gundang. Anak Tn.m yakni Tn.I sering berkumpul dengan pemuda desa lainnya, biasanya ia mengikuti permainan gobak sodor.Ny.R rajin datang ke posyandu untuk memantau dan memeriksakan kehamilannya. Selain itu, Ny.R juga pernah mengikuti kelas ibu hamil yang dilakukan setiap hari Jumat di rumah Bidan desa untuk mendapatkan pengetahuan tentang kehamilan. Namun akhir-akhir ini sudah tidak aktif lagi karena teman-teman ibu hamil lainnya banyak yang tidak hadir dalam kelas ibu hamil tersebut.

20. Sistem pendukung keluargaTn.M mengatakan bahwa jika keluarganya mempunyai masalah maka yang membantu menyelesaikan masalah adalah keluarga besar Tn.M yang tinggal berdekatan dengan rumah Tn.M. Keluarga besar Tn.M sering berkunjung ke rumah Tn.M karena memang jarak rumahnya yang berdekatan.

Gambar ecomap:

Keluarga besar Ny.FKeluarga besar Tn.M

Petugas kesehatan

Tetangga

Tetangga

Tn.MNy.F

MasjidSekolah Ny.RTn.I

Petugas kesehatanAn.A

Teman sebaya

KaderTeman Kerja

Keterangan: : hubungan lemah: hubungan sangat kuat: hubungan kuat: arah energi-sumber

IV. Struktur Keluarga21. Pola komunikasi keluargaNy.F mengatakan bahwa komunikasi antar anggota keluarga cukup terbuka antara satu dengan yang lainnya. Menurut Ny.F, Tn.M termasuk dalam tipikal orang yang sabar dan selalu mengalah. Begitu juga Tn.M mengatakan bahwa selalu mengalah jika ada perselisihan pendapat dengan Ny.F. jika ada masalah dalam keluarga, maka akan dibicarakan bersama antara Tn.M dan Ny.F kemudian dicarikan solusi secara musyawarah.Dalam mendidik anaknya, Ny.F adalah orang yang tegas, begitu juga Tn.M yang tegas dalam mendidik anak-anaknya. Menurut An.A, saat dia dinasehati oleh orang tuanya ia tidak akan marah atau ngambek pada orang tuanya, karena An.A sadar bahwa semua itu demi kebaikannya. An.A tidak begitu terbuka pada orang tuanya, menurut An.A lebih suka bercerita pada kakak iparnya yakni Ny.R. Bahasa yang digunakan dalam keluarga adalah bahasa Madura, namun Ny.R jarang menggunakan bahasa Madura karena kurang begitu paham mengenai Bahasa Madura. Keluarga Tn.M biasa berkumpul di warung untuk melihat televisi bersama dan menceritakan kegiatan sehari-hari. Komunikasi fungsional yang digunakan Tn. M dan Ny. M:a. Tn. M memberi perintah, nasehat serta masukan pada anggota keluarga yang lain serta memberi kesempatan untuk menyampaikan respon atau umpan balik.b. Ny. F menyatakan permasalahan atau unek-uneknya dan Tn. M menanggapinya serta mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut.c. Tn. M dan Ny. F menyatakan kebutuhannya secara jelas, terutama jika ada masalah baik itu masalah keluarga, kebutuhan keluarga, anak dan kesehatannya.d. Keluarga menggunakan bahasa madura dalam kehidupan sehari-harinya, tetapi keluarga juga bisa menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, menantu dari keluarga tersebut menggunakan bahasa Jawa.

22. Struktur kekuatan keluargaPengambilan keputusan dalam keluarga adalah Tn.M. Pengambilan keputusan dalam keluarga Tn.M dilaksanakan secara konsensus. Hal ini dikarenakan Tn.M sering membicarakan masalah keluarga dengan istrinya, tanpa memberitahukan anggota keluarga lain. Keputusan yang hendak diambil akan didiskusikan bersama anggota keluarga yang lain hingga diambil kesepakatan yang disetujui oleh semua anggota keluarga.Landasan kekuasaan yang diterapkan oleh kepala keluarga yakni Tn.M adalah kekuasaan legitimasi dimana hanya terdapat satu orang anggota keluarga yang dapat mengambil kepututsan akhir dan mengendalikan perilaku anggota keluarga lainnya.Selama proses yang dilakukan dalam keluarga, terutama dalam hal perawatan kesehatan, Ny.F memiliki peran yang sangat penting. Karena Ny.F selalu memberikan perawatan nasehat dan memberi perawatan jika anggota keluarga yang lain sakit. Selain itu, Ny.F juga diberikan kepercayaan untuk belanja rumah tangga, baik untuk belanja makanan dan kebutuhan yang lainnya.Menururt Ny.F menyatakan bahwa selalu mendukung segala keputusan yang diambil oleh Tn.M, karena Tn.M selalu mengambil keputusan dengan cara musyawarah.

23. Struktur peran keluargaa. Tn.M1) Peran formal : Tn.M berperan sebagai orang tua bagi Tn.I dan An.A, sebagai suami bagi Ny.F, dan sebagai mertua bagi Ny.R. Tn.M berperan sebagai pencari nafkah, dan pengatur rumah tangga. Ny.F mengatakan bahwa Tn.M sudah menjalankan peran dengan baik sebagai kepala keluarga dan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Tn.M menjadi contoh dan panutan bagi anggota keluarga yang lain.2) Peran informal: Tn.M memiliki peran sebagai pendukung, pemberi keputusan dan penerima pendapat dari anggota keluarga yang lain. Tn.M juga memiliki peran sebagai negosiator, yakni apabila dalam keluarga ada masalah atau perselisihan maka Tn.M akan mengambil jalan tengah untuk menyelesaikannya. Peran sebagai pengasuh keluarga: Tn.M merawat dan memutuskan kebutuhan perawatan kesehatan bagi anggota keluarganya.b. Ny.F1) Peran formal: Ny.F berperan sebagai seorang istri bagi Tn.M, sebagai ibu bagi Tn.I dan An.A, serta sebagai mertua bagi Ny.R.2) Peran informal: Ny.F berperan sebagai pengasuh keluarga yakni mengurusi rumah dan kebutuhan keluarga, mulai dari menyiapkan makan, membersihkan rumah, serta merawat anggota keluarga yang lain. Peran sebagai negosiator: apabila ada masalah dalam keluarga, Ny.F mengambil jalan tengah dalam suatu permasalahan yang ada dengan mendiskusikan dengan Tn.M. Peran sebagai sahabat: Ny.F dapat menjadi sahabat bagi Tn.M, sering berbagi dan menceritakan permasalahan yang ada dalam keluarga maupun permasalahan yang ada diluar keluarga. Ny.F juga dapat menjadi sahabat bagi Ny.R, karena menrut Ny.R, ia sering menceritakan masalahnya pada Ny.F selain pada Tn.I. Peran sebagai perantara keluarga: Ny.F menjadi penghubung antara Tn.M dengan anggota keluarga lainnya.c. Tn.I1) Peran formal: Tn.I memiliki peran sebagai anak bagi Tn.M dan Ny.F, sebagai kakak bagi An.A dan sebagai suami bagi Ny.R.2) Peran informal: Tn.I berperan sebagai pendorong (karena memuji, menyetujui dan menerima pendapat dari Ny.R). Peran sebagai sahabat: Tn.I dapat menjadi sahabat bagi Ny.R. Ny.R selalu menyampaikan pendapat dan keluh kesahnya kepada Tn.I selaku suaminya. Peran sebagai perantara keluarga: Tn.I dapat menjadi perantara antara Ny.R dan keluarga besarnya, mengingat bahwa Ny.R adalah menantu dalam keluarga Tn.M. d. An.A1) Peran formal: sebagai anaak dari Tn.M dan Ny.F, sebagai adik bagi Tn.I dan sebagai adik ipar bagi Ny.R. Selain itu, An.A juga memiliki peran sebagai pelajar. Ia saat ini masih kelas 2 SMP. An.A sudah mampu bersosialisasi dengan temannya, dan menjaga pergaulan.2) Peran informal: An.A memiliki peran sebagai pengikut, dimana An.A selalu menerima keputusan dari keluarganya. An. A juga berperan sebagai pencari pengakuan: terkadang An. A mencari perhatian kepada Ny.R serta Ny.F.e. Ny.R1) Peran formal: sebagai menantu dalam keluarga Tn.M, sebagai istri bagi Tn.I dan sebagai kakak ipar bagi An.A. Saat ini Ny.R telah mempersiapkan diri untuk menjadi ibu dan menjaga kondisi badan serta kandungannya agar tetap sehat.2) Peran informal: Ny.R berperan sebagai pendorong (karena memuji, menyetujui dan menerima pendapat dari Tn.I). Peran sebagai sahabat: Ny.R dapat menjadi sahabat bagi Tn.I maupun An.A. Peran sebagai pengasuh keluarga: Ny.R membantu merawat anggota keluarganya.

24. Nilai dan norma budayaNilai budaya yang dianut oleh keluarga Tn.M menerapkan nilai-nilai ajaran agama Islam yang dipadukan dengan budaya Madura. Menurut Ny.F anak-anaknya selalu diajarkan mengenai pengetahuan agama, seperti sholat tepat waktu dan mengaji. Selain itu, budaya yang dianut keluarga Tn.M adalah anak patuh pada orang tua dan menjalankan perintah dari orang tua, serta saling menghormati antar sesama. Keluarga Tn.M masih belum mempersiapkan untuk kelahiran cucunya, karena hal tersebut masih belum boleh dilakukan jika usia kandungannya belum 7 bulan. Tn.M mengatakan bahwa jika ada maslaah kesehatan bisa dibawa ke dukun atau ke pelayanan kesehatan. Menurut Tn.M apabila penyakit yang dialami disebabkan karena guna-guna maka harus dibawa ke dukun. Jika masalah kesehatannya parah, dan tidak bisa diobati sendiri maka akan dibawa ke pelayanan kesehatan, seperti puskesmas atupun praktik bidan.

V. Fungsi keluarga25. Fungsi afektifHubungan didalam kelluarga Tn.M tergolong harmonis, hal ini tampak dalam keakraban dan komunikasi yang hangat dalam keluarga. Jika didalam keluarga ada perbedaan masalah maka hal tersebut akan didiskusikan bersama dengan Ny.F sehingga tidak terjadi masalah yang berlanjut. Ny.F mengatakan jika ada masalah kecil dalam keluarga itu adalah hal yang biasa dan perlu segera diselesaikan agar tidak bertambah besar. Ny.R mengatakan bahwa jika mengalami perselisihan dengan Tn.I, maka keduanya akan saling diam dan biasanya yang meminta maaf terlebih dahulu atau yang mengalah adalah Tn.I. Tn.M : sebagai ayah dan kepala keluarga, Tn.M memimpin keluarga dan memberitahukan kebutuhan sosioekonominya pada Ny.F, sehingga ada saling keterbukaan antar suami istri dan Ny.F dapat membantu permasalahan yang dihadapi Tn.M. Tn.M juga selalu menunjukan kasih sayang dan memberikan suasana kehangatan pada istri, anak dan menantunya. Ny.F : menyatakan masalah yang dialami pada Tn.M, dan Tn.M memberikan respon serta memberikan masukan ataupun solusi terhadap masalah Ny.F. Tn.I : berusaha dan belajar menjadi kepala keluarga, dan menjadi ayah yang baik bagi calon anaknya. Tn.I selalu memberikan kasih sayang pada istrinya yakni Ny.R, dan membantu mencukupi kebutuhan istrinya dengan bekerja sebagai buruh pabrik. Tn.I menyatakan bahwa tidak sabar untuk menunggu kelahiran anak pertamanya.Ny.R : mengungkapkan masalahnya kepada Tn.I selaku suaminya. Ny.R menggunakan bahasa Indonesia saat berkomunikasi dengan Tn.M karena tidak begitu mengerti tentang bahasa Madura halus. Meskipun didalam komunikasi keluarga Ny.R tidak begitu menguasai bahasa Madura dengan baik, namun anggota keluarga lainnya bisa mengerti dan mengerti keadaan Ny.R. Tn.I selalu menunjukan kasih sayang terhadap Ny.R dengan menunjukan perhatiannya. Saat mengutarakan pendapat atau keinginannya, Ny.R lebih sering mengungkapkan pada Tn.I karena merupakan orang terdekat dalam keluarganya.An.A : An.A sering mengungkapkan masalahnya pada Ny.R. An.A menyatakan bahwa lebih nyaman menceritakan pada kakak iparnya dari pada menceritakan pada orang tua maupun kakaknya.

Ny.FTn.M

Ny.RAn.A

Tn.I

Keterangan:: Laki-laki: Pelekatan sangat kuat

: Perempuan: Pelekatan sedang

26. Fungsi ekonomiFungsi ekonomi keluarga Tn.M sudah terpenuhi. Keluarga Tn.M mampu memenuhi kebutuhan primernya, seperti sandang, pangan dan papan. Hal ini dibuktikan dengan kelaurga Tn.M selalu makan 3 kali sehari, memiliki rumah sendiri untuk perlindungan serta masing-masing anggota keluarga memiliki pakaina yang berbeda-beda.Pemenuhan kebutuhan sekunder juga dapat terlaksana dalam keluarga Tn.M yakni pendidikan dan kesehatan. Tn.M telah memenuhi kebutuhan pendidikan pada anak-anaknya, hal ini dibuktikan dengan An.A yang saat ini telah menempuh pendidikan kelas 2 SMP. Kebutuhan kesehatan anggota keluarganya juga dapat terpenuhi, hal ini ditunjukan dengan keluarga Tn.M akan mencoba memberikan obat jika ada keluarga yang sakit dan memeriksakan ke pelayanan kesehatan. Upaya pencegahan juga sudah dilaksanakan oleh Ny.R dengan rajin datang ke posyandu dan memeriksakan kehamilannya.Pemenuhan kebutuhan tersier juga dapat dilakukan oleh keluarga. Misalnya kebutuhan untuk transportasi dan hiburan. Keluarga memiliki sebuah sepeda motor yang dapat digunakan untuk bepergian dalam jarang yang jauh. Keluarga juga memiliki sebuah televise sebagai sarana untuk memperoleh hiburan bagi keluarga.

27. Fungsi reproduksiTn.M dan Ny.F menikah sejak 23 tahun yang lalu, dan hingga saat ini telah dikaruniai 3 orang anak, namun anak terakhir mereka telah meninggal dunia dalam usia 13 hari. Menurut Ny.F semua kehamilan dan kelahiran anaknya telah direncanakan. Sampai saat ini, Ny.F dan Tn.M masih dalam periode reproduksi yang aktif. Ny.M masih mengalami masa haid setiap bulannya dan memakai alat kontrasepsi berupa pil. Anak pertamanya yakni Tn.I sudah menikah danakan segera memiliki anak. Menurut Ny.R, pada awal pernikahannya, Ny.R menggunakan kontrasepsi berupa pil KB untuk menunda kehamilan. Tn.I dan Ny.R baru dikaruniai anak pada usia pernikahan 3 tahun. Ny.R memiliki rencana untuk melahirkan di bidan desa, dan dipresiksi akan melahirkan pada bulan September nanti. Tn.M mengatakan bahwa menginginkan cucu perempuan. akan tetapi, Tn.M pasrah akan dikaruniai cucu laki-laki ataupun perempuan yang penting sehat dan selamat.

28. Fungsi sosialisasiGaya pengasuhan anak yang dilakukan dalam keluarga Tn.M adalah dengan cara saling memberi dan menerima kasih sayang. Ny.F mengatakan bahwa mengasuh dan mendidik anak adalah tanggung jawab dari kedua orang tua, sehingga Ny.F dan Tn.I bersama-sama berusaha mengasuh dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Tn.M mengajarkan pada anak-anaknya bahwa sebagai seorang laki-laki harus bertanggung jawab pada keluarga, hal ini digambarkan pada anak pertama Tn.M yakni Tn.I yang sudah mampu membina keluarga dan memiliki penghasilan ayng digunakan untuk menafkahi istrinya dan membantu perekonomian keluarga. Tn.M dan Ny.F juga senantiasa memantau pergaulan dari An.A yang rentan terjerumus dalam pergaulan bebas. Dalam kehidupan keluarganya, Tn.M sangat dihormati sebagai kepala keluarga. Meskipun terkadang Tn.M cenderung keras dalam mendidik anaknya, namun hal tersebut dilakukan demi kebaikan anak-anaknya. Lingkungan rumah Tn.M cukup adekuat untuk proses sosialisasi An.A. An.A bermain di sekitar rumahnya, sehingga orang tuanya dapat melakukan pemantauan dengan mudah.

29. Fungsi perawatan keluarga a. Keyakinan, Nilai, dan perilaku kesehatanKeluarga Tn.M tidak menganut nilai dan kepercayaan khusus terkait dengan kesehatan serta tidak melakukan upaya khusus dalam pencegahan penyakit. Keluarga tidak memiliki jadwal rutin untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, kecuali Ny.R yang rutin datang ke posyandu setiap bulannya.b. Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakitKeluarga Tn.M akan pergi ke pelayanan kesehatan apabila merasa sakit dan tidak dapat ditangani sendiri oleh keluarga. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman tentang sehat-sakit keluarga Tn.M masih kurang baik. c. Persepsi keluarga tentang status kesehatan dan kerentanan terhadap penyakitKeluarga masih belum mengetahui kondisi kerentanan terhadap penyakit.d. Praktik diet keluarga1. Asupan kalori: tidak diketahui2. Kekhasan diet 24 jam: diet dalam keluarga adalah nasi lauk dan sayur. Ny.F jarang menyediakan buah secara rutin, biasanya bila ada buah yang dijual tetangga keluarga akan menyajikannya, seperti papaya dan alpukat.3. Alergi makanankeluarga Tn.M tidak memiliki alergi makanan4. Jam makan: jam makan keluarga cukup teratur yaitu pagi jam 06.30, siang sekitar jam 12.30, dan malam sekitar jam 19.00.5. Praktik dan orang yang bertanggung jawab berbelanja: Ny.F jarang pergi ke pasar karena jauh dari rumahnya. Biasanya Ny.F belanja di took dekat rumah untuk keperluan memasak sekaligus untuk dijual lagi di warungnya.6. Lemari pendingin dan kompor: keluarga Tn.M tidak memiliki lemari pendingan dan memasak menggunakan tungku dan kayu bakar. Ny.F bertanggung jawab untuk mengatur perencanaan belanja dan menyiapkan makanan, Ny.R biasanya bertugas untuk membantu Ny.F memasak.e. Pola istirahatMasing-masing anggota keluarga memiliki kebiasaan pola tidur yang berbeda-beda. Tn.M mengatakan bahwa biasanya tidur pada pukul 10 malam dan bangun pada pukul 5 pagi, Tn.M tidak biasa untuk tidur siang. Ny. F memiliki kebiasaan pola tidur yang tidak jauh berbeda dengan Tn.M. Ny.R yang tidak bekerja memiliki kebiasaan tidur yang lebih lama. Ny.R mengatakan bahwa biasanya istirahat pada siang hari pukul 11.00 dan tidur malam pada pukul 10.00. f. Praktik rekreasi dan aktivitas fisikKeluarga Tn.M tidak memiliki aktivitas olahraga yang rutin dan teratur. Tn.M mendapatkan latihan yang cukup dengan bekerja membuat bata. Ny.F mendapatkan aktifitas dan latihan yang cukup dengan melakukan pekerjaan rumah tangga, begitu juga dengan Ny.R. Tn.I adalah pemain gobak sodor dan terkadang menjalani latihan jika libur kerja. g. Ketergantungan obat atau bahan lainKeluarga Tn.M mengatakan bahwa tidak memiliki ketergantungan pada obat-obatan tertentu. Tn.M mengatakan bahwa biasanya mengkonsumsi jamu pegal linu yang dijual di warung hanya jika merasakan linu-linu, namun tidak mengalami ketergantungan. Ny.F mengatakan bahwa biasa meminum jamu pegal linu dari penjual keliling pada hari hari Kamis. Tn.I memiliki kebiasaan merokok dan biasa merokok di dalam rumah.

h. Peran keluarga dalam praktik perawatan diriKeluarga saling merawat apabila ada nggota keluarga yang mengalami sakit atau penurunan kesehatan.i. Tindakan pencegahan berbasis medisKeluarga Tn.M tidak menjalani pemeriksaan fisik secara rutin dan berkala. Keluarga juga tidak mendapatkan informasi terbaru mengenai pemeriksaan penglihatan/pendengaran atau status imunisasi anggota keluarga.j. Praktik kesehatan gigi1. Nutrisi: keluarga tidak mengkonsumsi makanan tertentu yang dapat menyehatkan gigi.2. Menyikat gigi: keluarga memiliki kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari. Masing-masing anggota keluarga memiliki sikat gigi yang berbeda namun hanya ada satu pasta gigi.3. Terapi komplementer dan alternatif: keluarga tidak menggunakan terapi komplementer.k. Riwayat kesehatan keluargaTn.M : Tn.M mengalami penyakit asma. Ny.F mengatakan bahwa penyakit asma yang dialami Tn.M diakibatkan karena sering merokok. Akhir-akhir ini penyakit asma Tn.M jarang kambuh karena Tn.M mulai berhenti merokok. Tekanan darah Tn.M tergolong pre hipertensi, yakni 130/90 mmHg. Selain itu, Tn.M juga mengatakan bahwa mulai menghentikan rokok karena tekanan darahnya yang tinggi.Ny. F: Ny. F memiliki kadar asam urat yang tinggi yakni 7,4 mg/dl. Ny. F mengatakan bahwa sering mengalami linu-linu di kaki. Ny.S baru mengetahui bahwa memiliki kadar asam urat yang tinggi karena belum pernah periksa sebelunya. Tekanan darah Ny.F termasuk dalam rentang normal, yakni 120/80 mmHg.Tn.I : Tn.I tidak memiliki keluhan saat ini. Namun menurut Ny.R mengatakan bahwa Tn.I mengeluh sering sakit pegal linu setelah pulang kerja. Tekanandarah Tn.I dalam rentang normal yakni 120/90 mmHg, sedangkan kadar asam urat Tn.I adalah 11,6 mg/dl.Ny.R : Ny.R saat ini sedang hamil dengan usia kandungan 6 bulan. Ny.R mengatakan bahwa keluhan mual dan muntah sudah berkurang. Saat bekerja terlalu banyak biasanya Ny.R merasa lelah dan sakit pada pinggang. Tekanan darah Ny.R adalah 110/90 mmHg.An.A : Ny.F mengatakan bahwa An.A tidak mengalami gangguan kesehatan saat ini. Penyakit yang biasanya dialami oleh An.A adalah flu dan panas.l. Kebersihan peroranganKebersihan diri keluarga Tn.M sudah cukup baik. Hal tersebut terbukti bahwa semua anggota keluarga memiliki kebiasaan mandi 3 kali sehari dan tidak mengalami sakit kulit seperti gatal-gatal. m. Penyakit yang sering dideritaPenyakit yang sering dialami oleh Tn.m adalah sesak napas namun akhir-akhir ini jarang kambuh, sedangkan anggota keluarga lainnya sering mengalami pusing, pegal linu ataupun batuk. n. Penyakit keturunanMenurut Tn.M dan Ny.F dalam keluarga mereka tidak memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi maupun kencing manis. o. Penyakit kronis atau menularTn.M memiliki penyakit asma yang dialami sejak sekitar 4 tahun yang lalu, namun saat ini penyakitnya sudah jarang kambuh karena Tn.M sudah menghentikan kebiasaan merokoknya. Tn.M juga memiliki penyakit tekanan darah tinggi, namun tekanan darahnya tetap tinggi meskipun Tn.M sudah berhenti merokok. Dalam keluarga Tn.M tidak ada yang mengalami penyakit menular seperti gatal-gatal atau flu.p. Kecacatan Tidak ada anggota keluarga Tn.M yang mengalami kecacatan.

q. Pelayanan kesehatan yang diterimaApabila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga membawa kepelayanan kesehatan yaitu bidan atau ke pustu.r. Pelayanan kesehatan gawat daruratApabila terjadi kegawatdaruratan maka akan dibawa ke puskesmas Sumberjamber terlebih dahulu.s. Sumber pembayaranKeluarga Tn.M masih belum memiliki jaminan kesehatan atau kartu BPJS.t. Logistik penerimaan asuhanPerawatan dapat diakses, keluarga dapat menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi yang dimiliki keluarga.

VI. Stress dan Koping Keluarga30. Stressor a. Stressor jangka pendekTn.M mengatakan bahwa tidak mengalami masalah saat ini. Ny.F mengatakan bahwa yang menjadi stressor pada keluarga adalah ketika ada anggota keluarga yang sakit dan ketika tidak ada pesanan batu bata. Tn.M juga mengatakan bahwa khawatir dengan keadaan kandungan menantunya dan tidak sabar ingin segera memiliki cucu. Ny.R mengatakan bahwa masalah yang dirasakan saat ini adalah ia merasa khawatir dalam menghadapi proses kelahiran anak pertamanya. b. Stressor jangka panjangMeskipun penghasilan Tn.M dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, namun kebutuhan yang semakin meninggkat juga menimbulkan kekhawatiran bagi keluarga Tn.M, seperti kebutuhan pendidikan yang semakin mahal, persiapan untuk biaya kelahiran, dan sebaginya.c. Kekuatan yang mengimbangi stressor1) Tn.m memiliki istri yang setia dan mau berbagi serta mampu memberikan kasih saying dan perawatan bagi anggota keluarganya.2) Ny.R memiliki suami yang siaga, Tn.I selalu menjaga keadaan Ny.R 3) Adanya tempat tinggal yang menjadi perlindungan bagi keluarga. Meskipun rumah keluarga Tn.M masih berbentuk semi permanen, namun rumah tersebut dirasa cukup aman dan nyaman sebagai tempat tinggal keluarga. Keluarga Tn.M juga mampu beradaptasi dengan baik dengan lingkungan.4) Sistem pendukung sosial keluarga cukup kuat, yakni keluarga besar Tn.m yang tinggal berdekatan dengan rumah Tn.M seringkali berkunjung ke rumah Tn.M. Selain itu, keluarag Tn.M juga memiliki hubungan yang baik dengan keluarga besar Tn.M.5) Status kesehatan anggota keluarga cukup adekuat, tidak ada masalah yang nyata kecuali kondisi kehamilan Ny.R yang perlu dilakukan pemantauan.6) Rumah Tn.M dekat dengan pelayanan kesehatan (Bidan desa) dan pustu.

31. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalahRespon keluarga Tn.M cukup baik dalam menghadapi dalam menghadapi setiap masalah keluarga. Ketika kondisi keuangan keluarga Tn.M sedang minim, maka Ny.F mengambil inisiatif untuk mengurangi pengeluaran misalnya dengan mengurangi jatah uang belanja. Tn.M mampu menghentikan kebiasaan merokoknya karena ingin sembuh dari penyakit sesak dan darah tinggi, namun terkadang masih kumat. Ny.R berusaha untuk menjaga kondisi kehamilannya dengan rutin datang ke posyandu.

32. Strategi koping yang digunakanKeluarga menggunakan koping adaptif berupa usaha menggunakan sarana pelayanan kesehatan, berdoa, dan menerima keadaan keluarga. Bila ada masalah di dalam keluarga, Tn.M menyatakan selalu dimusyawarahkan bersama dengan Ny.F. Akan tetapi ketika terjadi perdebatan saat mendiskusikan masalah antara Tn.M dengan Ny.F, Tn.M seringkali mengalah.

33. Strategi adaptasi disfungsionalTn.M memiliki masalah kesehatan yakni hipertensi dan pegal linu. Tn.M terkadang mengalami kecapekan setelah seharian bekerja membuat batu bata. Ny.F mengalami masalah kesehatan berua kadar asam urat yang tinggi dan baru mengetahuinya karena masih belum pernah mengalami pemeriksaan sebelumnya. Ny.F masih belum mengerti tentang cara perawatan pasien dengan asam urat. Ny.R yang sedang hamil dengan usia kandungan 6 bulan, menyatakan bahwa saat mengikuti kelas ibu hamil masih belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang nutrisi, cara menyusui, dan belum pernah mendapatkan tentang senam ibu hamil. Ny.R saat ini sudah berhenti mengikuti kelas ibu hamil.

VII. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisikNama anggota keluarga

Tn. MNy. FTn.INy.RAn. A

UMUM

1. Penampilan umum

Kesadaran Compos mentisCompos mentisCompos mentisCompos mentisCompos mentis

Cara berpakaianRapi RapiRapiRapiRapi

Kebersiahan personalBersihBersihBersihBersihBersih

Postur dan cara berjalanPostur tubuh simetris. Berjalan tanpa bantuanPostur tubuh simetris. Berjalan tanpa bantuan.Postur tubuh simetris. Berjalan tanpa bantuanPostur tubuh simetris. Berjalan tanpa bantuanPostur tubuh simetris. Berjalan tanpa bantuan

Bentuk dan ukuran tubuhProporsional dengan tinggi badan.TB: 163 cm cm BB: 50 kgProporsional dengan tinggi badan.TB: 145 cm BB: 45 kgProporsional dengan tinggi badan.TB: 165 cm BB: 57 kgProporsional dengan tinggi badanTB: 154 cm BB: 49 kgTFU : 39 cmLila : 22 cmDJJ : 136 x/menitKecil, tidak sesuai dengan tinggi badan dan usia.TB: 134cm BB: 25 kg

Tanda-tanda vitalTanggal TD : 130/90 mmHgNadi : 84 x/menitSuhu : 36,80CRR : 24 x/menitTanggal TD : 120/80 mmHgNadi : 72 x/menitSuhu : 36,50CRR : 20 x/menitTanggal TD : 120/90 mmHgNadi : 88 x/menitSuhu : 370CRR : 24 x/menitTanggal TD : 110/90 mmHgNadi : 80 x/menitSuhu : 36,80CRR : 18 x/menitTanggal TD : -Nadi : 88 x/menitSuhu : 36,40CRR : 18 x/menit

2. Status mental dan cara berbicara:

Status emosiStabil StabilStabilStabilStabil

Orientasi Dapat mengenal waktu, tempat dan orang.Dapat mengenal waktu, tempat dan orang.Dapat mengenal waktu, tempat dan orang.Dapat mengenal waktu, tempat dan orang.Dapat mengenal waktu, tempat dan orang.

Proses berfikirTidak loncat-loncat dalam berbicara, cepat tanggap dalam berkomunikasiTidak loncat-loncat dalam berbicara, cepat tanggap dalam berkomunikasiTidak loncat-loncat dalam berbicara, cepat tanggap dalam berkomunikasiTidak loncat-loncat dalam berbicara, cepat tanggap dalam berkomunikasiTidak loncat-loncat dalam berbicara, cepat tanggap dalam berkomunikasi

Gaya berbicaraBicara dengan gerakan dan lancarBicara dengan gerakan dan lancarBicara dengan gerakan dan lancarBicara dengan gerakan dan lancarBicara dengan gerakan dan lancar

PEMERIKSAAN KULITKulit terlihat bersih,, warna kulit sawo matang,elastis, tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul, tajam baikKulit terlihat bersih, warna kulit kuning langsat, elastis, tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.Kulit terlihat bersih, warna kulit kuning langsat, elastis, tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.Kulit terlihat bersih, warna sawo matang, elastis, tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.Kulit terlihat bersih, warna kuning langsat, elastis, tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.

Kuku Terlihat bersih terawat, capilary refill < 2 detikTerlihat bersih terawat, capilary refill < 2 detikTerlihat bersih terawat, capilary refill < 2 detikKuku jari tangan panjang dan diberi cat kuku, capilary refill < 2 detikTerlihat bersih terawat, capilary refill < 2 detik

PEMERIKSAAN KEPALA

Bentuk dan sensoriMuka simetris, sensasi normal, klien merasakan benda tumpul, tajam, gerakan pipi, rahang, alis simetris.Muka simetris, sensasi normal, klien merasakan benda tumpul, tajam, gerakan pipi, rahang, alis simetris.Muka simetris, sensasi normal, klien merasakan benda tumpul, tajam, gerakan pipi, rahang, alis simetris.Muka simetris, sensasi normal, klien merasakan benda tumpul, tajam, gerakan pipi, rahang, alis simetris.Muka simetris, sensasi normal, klien merasakan benda tumpul, tajam, gerakan pipi, rahang, alis simetris.

Rambut Rambut dan kulit kepala bersih, warna hitam sebagian putih. Distribusi menyebar rata, tidak mudah dicabut.Rambut dan kulit kepala bersih, warna hitam. Distribusi menyebar rata, tidak mudah dicabut.Rambut dan kulit kepala bersih, warna hitam. Distribusi menyebar rata, tidak mudah dicabut.Rambut dan kulit kepala bersih, diberi pewarna rambut (warna coklat) distribusi menyebar rata, tidak mudah dicabut.Rambut dan kulit kepala bersih, warna hitam. Distribusi menyebar rata, tidak mudah dicabut.

Mata Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil kurang lebih 2mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak ikterik, tidak memakai kaca mata.Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil kurang lebih 2mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva anemis, kornea tidak ikterik, tidak memakai kaca mata.Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil kurang lebih 2mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak ikterik, tidak memakai kaca mata.Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil kurang lebih 2mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak ikterik, tidak memakai kaca mata.Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil kurang lebih 2mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak ikterik, tidak memakai kaca mata.

Hidung Bentuk simetris, warna kulit sama dengan warna kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.Bentuk simetris, warna kulit sama dengan warna kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.Bentuk simetris, warna kulit sama dengan warna kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.Bentuk simetris, warna kulit sama dengan warna kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.Bentuk simetris, warna kulit sama dengan warna kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.

Telinga Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada bengkak, tidak ada nyeri tekan pada mesteudeus, tidak ada serumen. Klien dapat mendengar.Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada bengkak, tidak ada nyeri tekan pada mesteudeus, tidak ada serumen. Klien dapat mendengar.Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada bengkak, tidak ada nyeri tekan pada mesteudeus, tidak ada serumen. Klien dapat mendengar.Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada bengkak, tidak ada nyeri tekan pada mesteudeus, tidak ada serumen. Klien dapat mendengar.Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada bengkak, tidak ada nyeri tekan pada mesteudeus, tidak ada serumen. Klien dapat mendengar.

Mulut Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak kekiri dan kekanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak kekiri dan kekanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak kekiri dan kekanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak kekiri dan kekanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak kekiri dan kekanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.

Leher Simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat pembesaran JVP, tiroid. Dapat bergerak proporsiaonal kekiri, kanan, atas, dan bawah.Simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat pembesaran JVP, tiroid. Dapat bergerak proporsiaonal kekiri, kanan, atas, dan bawah.Simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat pembesaran JVP, tiroid. Dapat bergerak proporsiaonal kekiri, kanan, atas, dan bawah.Simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat pembesaran JVP, tiroid. Dapat bergerak proporsiaonal kekiri, kanan, atas, dan bawah.Simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat pembesaran JVP, tiroid. Dapat bergerak proporsiaonal kekiri, kanan, atas, dan bawah.

Dada (pernafasan)Simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan abnormal dapat bergerak seimbang keatas, nafas 20 x/menit, vokal fremitus sama kiri dan kanan, vesikuler, tidak terdapat suara tambahan.Simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan abnormal dapat bergerak seimbang keatas, nafas 18 x/menit, vokal fremitus sama kiri dan kanan, vesikuler, tidak terdapat suara tambahan.Simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan abnormal dapat bergerak seimbang keatas, nafas 18x/menit, vokal fremitus sama kiri dan kanan, vesikuler, tidak terdapat suara tambahan.Simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan abnormal dapat bergerak seimbang keatas, nafas 20 x/menit, vokal fremitus sama kiri dan kanan, vesikuler, tidak terdapat suara tambahan.Simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan abnormal dapat bergerak seimbang keatas, nafas 22 x/menit, vokal fremitus sama kiri dan kanan, vesikuler, tidak terdapat suara tambahan.

Dada (cardiovaskuler)Tidak terdapat tonjolan dan massa, interkostae rata, dullness, BJ 1 dan BJ 2 normal, tidak terdapat mur-mur.Tidak terdapat tonjolan dan massa, interkostae rata, dullness, BJ 1 dan BJ 2 normal, tidak terdapat mur-mur.Tidak terdapat tonjolan dan massa, interkostae rata, dullness, BJ 1 dan BJ 2 normal, tidak terdapat mur-mur.Tidak terdapat tonjolan dan massa, interkostae rata, dullness, BJ 1 dan BJ 2 normal, tidak terdapat mur-mur.Tidak terdapat tonjolan dan massa, interkostae rata, dullness, BJ 1 dan BJ 2 normal, tidak terdapat mur-mur.

Perut Inspeksi: perut datar, warna sama dengan kulitInspeksi : perut datar, warna sama dengan kulit.Inspeksi : perut datar, warna sama dengan kulit.Inspeksi : perut membuncit, warna sama dengan kulit.Inspeksi : perut datar, warna sama dengan kulit.

Palpasi: perut terasa lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terasa massa, hepar tidak teraba.Palpasi: perut terasa lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terasa massa, hepar tidak teraba.Palpasi: perut terasa lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terasa massa, hepar tidak teraba.Palpasi: terasa distensi perut, tidak terdapat nyeri tekan, terasa massa, hepar tidak teraba.Palpasi: perut terasa lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terasa massa, hepar tidak teraba.

Auskultasi: bising usus 10 x/menitAuskultasi: bising usus 12 x/menitAuskultasi: bising usus 10 x/menitAuskultasi: bising usus 15 x/menitAuskultasi: bising usus 12 x/menit

Perkusi : suara timpani.Perkusi : suara timpani.Perkusi : suara timpani.Perkusi : suara pekakPerkusi : suara timpani.

GENITALIA DAN USUSTidak terkajiTidak terkajiTidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji

EKSTREMITAS

Ekstremitas atas dan bawahBahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan dapat mengangkat dan menahan beban dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan, refleks patela normal kiri dan kanan, kekuatan otot;Bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan dapat mengangkat dan menahan beban dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan, refleks patela normal kiri dan kanan, kekuatan otot;Bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan dapat mengangkat dan menahan beban dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan, refleks patela normal kiri dan kanan, kekuatan otot;Bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan dapat mengangkat dan menahan beban dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan, refleks patela normal kiri dan kanan, kekuatan otot;Bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan dapat mengangkat dan menahan beban dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan, refleks patela normal kiri dan kanan, kekuatan otot;

555 555555 555555 555555 555555 555

555 555555 555555 555555 555555 555

Kesimpulan hasil pemeriksaan fisik:Tn. MKeadaan umum baik, kesadaran komposmentis, memiliki postur tubuh yang simetris, dapat berjalan tanpa bantuan.Ny. FKeadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh yang simetris. Dapat berjalan tanpa bantuan.Tn.IKeadaan umum baik, kesadaran komposmentis, memiliki postur tubuh yang simetris, tidak ada kelainan pada organ tubuh.Ny.RKeadaan umum baik, bersih, kesadaran komposmentis, memiliki postur tubuh yang seimbang, perut tampak membuncit.An. AKeadaan umum baik, bersih, kesadaran komposmentis, memiliki postur tubuh yang kurang seimbang dan sesuai tampak tidak sesuai dengan usia, tidak ada kelainan pada organ tubuh.

VIII. Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga1. Persepsi terhadap masalah Keluarga Tn.M menyatakatan bahwa persiapan melahirkan dan perawatan bayi harus diperhatikan. Dan masalah kesehatan anggota keluarga yang lainnya juga perlu diatasi seperti asam urat yang dialaminNy.F dan juga hipertensi yang dialami oleh Tn.M sendiri. Keluarga belum pernah mengobati berbagai macam masalah kesehatan yang ada dalam masing-masing anggota keluarga.2. Harapan terhadap masalah Keluarga Tn. M berharap agar permasalahan kesehatan keluarganya dapat tertangani atau disembuhkan.

B. Analisis DataDataDiagnosis Keperawatan

Penjajakan 1:Data ObjektifTekanan darah: 120/80 mmHgNadi : 72 x/menitSuhu : 36,50CRR : 20 x/menitKadar asam urat Ny.F :7,4 mg/dlKadar asam urat Tn.I : 11,6 mg/dlNy.F tampak memegangi lutut kakinya

Data SubjektifNy.F mengatakan bahwa lututnya sering terasa sakit saat beraktivitasTn.I menyatakan bahwa selama ini sering pegal linu setelah bekerja dan main gobak sodor, namun hal itu dianggap masalah yang biasa dialami karena kelelahanNy.F dan Tn.I mengatakan bahwa baru tahu jika memiliki kadar asam urat yang tinggi karena belum pernah memeriksakan diri sebelumnya.Tn.I dan Ny.F mengatakan bahwa belum mengerti tentang penyakit asam urat dan tidak tahu bagaimana penanganannya.

Penjajakan 2: Keluarga belum mengenal masalah Keluarga baru mengetahui jika Ny.F dan Tn.I memiliki kadar asam urat yang tinggi. Ny.F mengatakan bahwa belum pernah periksa dan mengobati sakitnya. Keluarga belum mampu mengambil keputusan Keluarga ingin menangani masalah kesehatan yang dialami Ny.F tetapi belum tahu apa saja yang harus dilakukan agar kadar asam uratnya bisa turun dan tidak terasa linu-linu lagi. Keluarga tidak mampu untuk mengubah kebiasaan pola makan. Tn.I belum mengetahui cara menurunkan kadar asam uratnya Keluarga tidak mampu merawat Ny.F mengatakan bahwa tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menurunkan kadar asam uratnya, Ny.F biasanya hanya mengkonsumsi jamu untuk pegal linu. Tn.I menyatakan bahwa tidak pernah minum jamu, hanya meminta pijat pada istrinya (Ny.R) Keluarga mengatakan bahwa tidak mengetahui cara menangani individu yang memiliki kadar asam urat tinggi dengan baik dan benar. Keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan Keluarga Tn.M mengatakan tidak tahu cara memodifikasi lingkungannya agar tidak mengalami asam urat. Keluarga mengatakan bahwa tidak ada persiapan khusus di rumah untuk merawat individu dengan asam urat tinggi. Ny.R dan Tn.I mengatakan tidak tahu cara memodifikasi lingkungan agar dapat membantu mengatasi masalah kesehatan keluarganya. Keluarga belum mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan Tn.M mengatakan bahwa belum pernah ke pelayanan kesehatan untuk mengobati sakit yang dialami oleh Ny.F dan Tn.I. Tn.M mengatakan bahwa terdapat penyakit-penyakit akibat guna-guna yang harus dibawa ke dukun.Penurunan koping keluarga pada keluarga Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Ny.F dan Tn.I) yang mengalami asam urat.

Penjajakan 1:Data Objektif Ny.R sedang mengandung anak pertamanya dengan usia kehamilan 6 bulan TB : 154 cm, BB : 49 kg TD : 110/90 mmHg Nadi : 80 x/menit Suhu : 36,80C RR : 18 x/menit TFU : 39 cm DJJ : 136 kali/menitData Subjektif Ny.R mengatakan bahwa belum pernah diajari mengenai perawatan ibu hamil, perawatan bayi, serta persiapan kelahiran Ny.R mengatakan bahwa dulu pernah mengikuti kelas ibu hamil, namun akhir-akhir ini sudah jarang datang karena ibu-ibu yang lain juga tidak hadir dan tidak ada yang mengantarkan. Ny.R mengatakan bahwa selalu hadir dalam kegiatan posyandu Ny.R mengatakan bahwa sering sakit pinggang setelah mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti mencuci pakaian dan memasak. Ny.F dan Ny.R mengatakan bahwa tidak mengerti tentang perawatan ibu hamil dan persiapan melahirkan

Penjajakan 2: Keluarga sudah mengenal masalah Keluarga sudah mengetahui jika Ny.R sedang hamil dengan usia kandungan 6 bulan Ny.R mengatakan bahwa selalu rutin datang ke posyandu, namun belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang perawatan ibu hamil dan kesiapan melahirkan. Keluarga belum mampu mengambil keputusan Keluarga ingin menjaga kondisi kesehatan Ny.R tetapi belum tahu apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga kondisi kehamilannya agar tetap sehat. Keluarga tidak mampu menghentikan kebiasaan Tn. I yang merokok di dalam rumah. Keluarga tidak mampu merawat Keluarga Tn.M (Ny.F dan Ny.R) mengatakan bahwa tidak tahu apa yang harus dilakukan jika ada apa-apa dengan kehamilan Ny.R. Keluarga mengatakan bahwa tidak mengetahui makanan apa saja yang seharusnya dikonsumsi oleh ibu hamil, dan makanan apa saja yang tidak baik bagi kehamilan. Keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan Tn. I mengatakan tidak tahu cara memodifikasi makanan agar menignkatkan kesehatan kehamilan. Keluarga mengatakan bahwa tidak ada persiapan khusus di rumah ketika tiba-tiba terjadi masalah pada kehamilan Ny.R. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Ny.R mengatakan bahwa selalu datang ke posyandu untuk memeriksa kehamilannya. Tn. I mengatakan bahwa akan pergi ke petugas kesehatan jika ada masalah pada kesehatan Ny.R.ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan terkait perawatan ibu hamil pada keluarga Tn.M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil pada Ny.R

Penjajakan 1:Data Objektif Tekanan darah Tn.M termasuk dalam pre hipertensi yakni 130/90 mmHg. Nadi 84 x/menit Suhu : 36,80C RR : 24 x/menit

Data Subjektif Tn.M mengatakan bahwa saat ini merasakan pusing di daerah tengkuk dan sakit pinggang. Tn.M mengatakan bahwa memiliki penyakit sesak napas, namun sekarang sudah berkurang karena sudah mulai menghentikan kebiasaan merokoknya. Tn.M mengatakan bahwa terkadang setelah melakukan pekerjaan yang berat maka badannya terasa sakit semua dan pusing semakin berat. Ny.F mengatakan bahwa tidak tahu bagaimana cara murunkan tekanan darah.

Penjajakan 2: Keluarga belum mengenal masalah Keluarga baru mengetahui jika Tn.M memiliki tekanan darah yang termasuk dalam kriteria pre hipertensi setelah di ukur tensinya. Keluarga menganggap bahwa pusing yang dialami oleh Tn.M adalah hal yang biasa dan akibat dari bekerja terlalu lama. Ny.F mengatakan bahwa jarang mengontrol tekanan darah karena dirasakan tidak ada masalah dengan tekanan darah keluarganya. Tn.M dan Ny.F mengatakan bahwa sesak napas yang dialami Tn.M akan dapat sembuh jika berhenti merokok dan dibuat istirahat. Keluarga belum mampu mengambil keputusan Keluarga ingin menjaga kondisi kesehatan Tn.M tetapi belum tahu apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga tekanan darah Tn.M agar tidak bertambah naik dan keluhan sesak napasn berkurang. Keluarga tidak mampu merawat Ny.F menyatakan bahwa tidak tahu apa yang harus dilakukan jika serangan mulai muncul keluhan tentang hipertensi ada Tn.M seperti pusing dan sakit tengkuk. Keluarga mengatakan bahwa tidak mengetahui makanan apa saja yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi individu dengan hipertensi. Keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan Ny. F mengatakan tidak tahu cara memodifikasi makanan agar tidak menimbulkan hipertensi. Keluarga mengatakan bahwa tidak ada persiapan khusus di rumah ketika tiba-tiba terjadi serangan hipertensi atau seksak napas yang mendadak. Tn.M mengatakan tidak tahu cara memodifikasi lingkungan agar dapat membantu mengatasi masalah hipertensi dengan pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam penurun tekanan darah Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan Tn.M mengatakan bahwa belum pernah periksa ke pelayanan kesehatan terkait hipertensi maupun hipertensi yang dialami. Tn.M mengatakan bahwa akan pergi ke petugas kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit dan tidak dapat ditangani sendiriKetidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Tn.M berhubungan dengan konflik dalam memutuskan terapi yang akan dilakukan (penatalaksanaan hipertensi yang dialami Tn.M)

C. Prioritas Masalah1. Diagnosa Keperawatan: ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan terkait perawatan ibu hamil pada keluarga Tn.M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil pada Ny.RKriteriaPerhitungan(skor/angka tertinggi * bobot)BobotPembenaran

Sifat Masalah : aktual = 33/3*1= 11 Ny. R dan keluarga tidak mengetahui mengenai cara perawatan ibu hamil Ny.R menyatakan sering mengeluh sakit pinggang Ny.R belum pernah melakukan senam hamil sebelumnya Ny.R pernah mengikuti kelas ibu hamil, namunsekarang sudah berhenti

Kemungkinan masalah dapat diubah : mudah = 22/2*2= 22Ny. R mendapat dukungan dari anggota keluarga yang lain yakni seuami dan kedua mertuanya

Potensial masalah dapat dicegah : tinggi = 33/3*1= 11Ny. R menyatakan bahwa ingin melakukan persalinan yang normal dan kandungannya selalu sehat

Menonjolnya masalah : Masalah dirasakan dan harus segera ditangani = 22/2*1= 11Ny. R mengakui bahwa selama ini tidak pernah melakukan perawatan khusus atau tindakan yang dikhususkan untuk perawatan kehamilannya

Total5

2. Diagnosa Keperawatan : penurunan koping keluarga pada keluarga Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Ny.F dan Tn.I) yang mengalami asam urat.

KriteriaPerhitungan(skor/angka tertinggi * bobot)BobotPembenaran

Sifat Masalah : aktual = 33/3*1=11 Ny. F mengatakan bahwa sering merasakan linu-linu pada kakinya. Tn.I mengatakan bahwa sering merasa pegal-pegal saat pulang kerja dan setelah main gobak sodor Kadar asam urat Tn.I adalah 11,6 mg/dl Kadar asam urat Ny.F adalah 7,4 mg/dl. Ny.F mengatakan bahwa baru tahu kalau kadar asam uratnya tinggi setelah diperiksa oleh mahasiswa, dan belum mengerti cara menurunkannya Ny.F dan Tn.I ingin sembuh dari penyakitnya

Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian = 22/2*2= 22Ny.F dan Tn.I memiliki keinginan untuk sembuh dari penyakitnya

Potensial masalah dapat dicegah : rendah = 11/3*1= 0,31Ny. R (istri Tn.I) menyatakan akan membantu suaminya agar dapat sembuh dan kadar asam uratnya turun. elalu membantu Ny. J dalam merawat An. P

Menonjolnya masalah : Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani = 2 2/2*1= 11Tn.I mengira bahwa rasa pegal linu saat setelah bekerja dan berolahraga adalah hal yang biasa.

Total4,3

3. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Tn.M berhubungan dengan konflik dalam memutuskan terapi yang akan dilakukan (penatalaksanaan hipertensi yang dialami Tn.M)KriteriaPerhitungan(skor/angka tertinggi * bobot)BobotPembenaran

Sifat Masalah : aktual = 33/3*1= 11 Tekanan darah Tn.M adalah 130/90 mmHg dan termasuk dalam kriteria pre hipertensi Tn.M memiliki riwayat asma dan hipertensi. asma sudah mulai berkurang sejak mengurangi rokoknya, namun tekanan darahnya masih dalam kriteria prehipertensi Keluarga belum memahami tentang pentingnya menjaga tekanan darah tetap dalam rentang normal

Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian = 11/2*2= 0,252Tn.M menyatakan sudah berusaha untuk mengurangi rokok agar asmanya dapat sembuh, serta akan bersedia mengurangi konsumsi kopi untuk menurunkan tekanan darah.

Potensial masalah dapat dicegah : rendah = 11/3*1= 0,31Tn. M mendapat dukungan dari anggota keluarga yang lain

Menonjolnya masalah : Masalah tidak dirasakan0/2*1= 01Keluarga mengatakan bahwa wajar jika orang berusia lanjut mengalami darah tinggi

Total1,55

Dari skoring diatas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. M adalah sebagai berikut:1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan terkait perawatan ibu hamil pada keluarga Tn.M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil pada Ny.R.2. Penurunan koping keluarga pada keluarga Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Ny.F dan Tn.I) yang mengalami asam urat.3. Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Tn.M berhubungan dengan konflik dalam memutuskan terapi yang akan dilakukan (penatalaksanaan hipertensi yang dialami Tn.M)

D. RENCANA KEPERAWATANNoDiagnosa Keperawatan KeluargaTujuanKriteria EvaluasiRencana Tindakan

Umum KhususKriteriaStandar

1.Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan terkait perawatan ibu hamil pada keluarga Tn.M berhubungan dengan ketidakmam-puan keluarga mengenal masalah perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil pada Ny.R

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 minggu, keluarga Tn.M dapat menunjukkan pemeliharaan kesehatan yang efektif terhadap anggota keluarga yang lainSetelah 1 x 45 menit setiap kali kunjungan rumah yang dilaksanakan 4 kali, keluarga Tn. M mampu: 1. mengenal masalah dengan cara:1. menjelaskan kebutuhan perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil

Respon verbal

Kebutuhan ibu hamil mencakup kebutuhan fisik dan psikis, meliputi:Pemenuhan asupan nutrisi, menjaga kebugaran ibu hamil, pemberian kasih sayang oleh keluarga dan orang terdekat, kemampuan mengenali masalah dan mengakses pelayanan kesehatan terdekatPrenatal care1. Pertemukan semua anggota keluarga2. Kaji pengetahuan keluarga tentang kebutuhan perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil.3. Kaji status kesehatan setiap anggota keluarga4. Jelaskan kepada keluarga tentang kebutuhan perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil.5. Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dirasakan6. Dorong masing-masing anggota keluarga untuk membantu memenuhi kebutuhan perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil7. Beri pujian atas usaha yang dilakukan keluarga

b. menjelaskan kebutuhan perawatan ibu hamil yang belum terpenuhiRespon verbalKebutuhan pemeliharaan kesehatan ibu hamil yang belum terpenuhi:1. Menjaga kebugaran ibu hamil2. Memenuhi asupan nutrisi yang adekuat3. Mengenali masalah kesehatan dan mencapai layanan kesehatan terdekatPrenatal care1. Kaji masalah terkait Kebutuhan pemeliharaan kesehatan ibu hamil yang belum terpenuhi2. Kaji penyebab Kebutuhan pemeliharaan kesehatan ibu hamil belum tercapai3. Diskusi dengan keluarga untuk menyelesaikan masalah dengan pemilihan solusi pemecahan masalah4. Jelaskan tentang pentingnya menjaga kebutuhan pemeliharaan kesehatan ibu hamil 5. Perhatikan respon verbal terutama system pendukung keluarga dalam pemilihan solusi pemecahan masalah6. Hargai segala keputusan keluarga7. Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga

2. mengambil keputusanKeluarga memutuskan untuk saling merawat kesehatan anggota keluarga Respon verbalUngkapan masing-masing anggota keluarga untuk saling memelihara kesehatanPrenatal care1. Kaji kemampuan keluarga dalam pengambilan keputusan 2. Bantu keluarga dalam pengambilan keputusan3. Perhatikan respon verbal keluarga4. Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga5. Hargai segala keputusan keluarga6. Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga

3. Merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan dengan cara :a) Menjelaskan cara merawat anggota keluarga yang sedang hamilVerbal

Beberapa perawatan anggota keluarga yang sedang hamil:1. Memperhatikan asupan nutrisi2. Melakukan senam ibu hamil3. Mengajarkan perawatan payudara dan pijat oksitosin4. Pemberian ASI eksklusif5. Memandikan dan membedong bayi6. Imunisasi7. Pijat bayiPrenatal care1. Kaji kemampuan keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu hamil2. Diskusikan dengan keluarga prioritas penanganan3. Jelaskan tentang masing-masing perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil4. Motivasi keluarga untuk melakukan perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil5. Dorong keluarga untuk memilih kegiatan perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil yang diutamakan untuk dilakukan6. Beri reinforcement positif atas kemauan yang dimiliki keluarga

b) Perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil: senam hamilPsikomo-torKeluarga mampu meredemonstrasikan cara melakukan senam ibu hamilPrenatal care1. Kaji kemauan keluarga untuk melakukan senam ibu hamil2. Kaji kondisi ibu hamil sebelum dilakukan senam ibu hamil3. Jelaskan tentang senam ibu hamil kepada keluarga4. Motivasi anggota keluarga yang lain terutama Ny. R dalam melakukan senam ibu hamil secara benar dan mandiri5. Jelaskan pentingnya dukungan suami dan anggota keluarga yang lain6. Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.

c) Perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil: perawatan payudara dan pijat oksitosinPsikomo-torKeluarga mampu meredemonstrasikan cara melakukan perawatan payudara dan pijat oksitosinPrenatal care1. Kaji kemauan keluarga untuk melakukan perawatan payudara dan pijat oksitosin2. Kaji kondisi ibu hamil sebelum dilakukan perawatan payudara dan pijat oksitosin3. Jelaskan tentang perawatan payudara dan pijat oksitosin kepada keluarga4. Motivasi anggota keluarga yang lain terutama Ny. R dalam melakukan perawatan payudara dan pijat oksitosin secara benar dan mandiri5. Jelaskan pentingnya dukungan suami dan anggota keluarga yang lain6. Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

d) Perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil: perawatan bayi baru lahirPsikomo-torKeluarga mampu meredemonstrasikan cara melakukan perawatan bayi baru lahirPrenatal care1. Kaji kemauan keluarga untuk melakukan perawatan bayi baru lahir2. Kaji kondisi ibu hamil sebelum dilakukan perawatan bayi baru lahir3. Jelaskan tentang perawatan bayi baru lahir kepada keluarga4. Motivasi anggota keluarga yang lain terutama Ny. R dalam melakukan perawatan bayi baru lahir secara benar dan mandiri5. Jelaskan pentingnya dukungan suami dan anggota keluarga yang lain6. Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

e) Memberikan pendidikan kesehatan tentang: nutrisi ibu hamilkognitif

Keluarga mampu memahami dan memberikan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil

Prenatal care1. Kaji pengetahuan keluarga tentang nutrisi ibu hamil2. Jelaskan pada keluarga tentang nutrisi ibu hamil3. Berikan dukungan kepada anggota keluarga untuk memberikan nutrisi ibu hamil sesuai kebutuhan4. Kaji dukungan dari anggota keluarga yang lain dalam pemberian nutrisi ibu hamil5. Beri reinforcement positif atas dukungan dari anggota keluarga.

4. memelihara/ memodifikasi lingkungan dengan cara:menyediakan jadwal diit untuk ibu hamil dan membuat jadwal untuk kegiatan senam ibu hamilRespon verbal

Keluarga menyatakan akan memperbaiki kondisi yang ada semampunya

Prenatal care1. Kaji kondisi lingkungan keluarga dan kemampuan keluarga2. Diskusikan dengan keluarga mengenai pemenuhan nutrisi ibu hammil dan peningkatan kesehatan ibu hamil melallui senam hamil3. Anjurkan keluarga untuk menyediakan asupan diit untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil sesuai kemampuan4. Anjurkan keluarga untuk membuat jadwal rutin untuk melakukan senam hamil sesuai kemampuan ibu hamil5. Beri reinforcement positif atas hasil yang dicapai

5. memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan cara: meningkatkan motivasi keluarga untuk rajin datang ke posyandu serta teratur memeriksakan anggota keluarga ke pelayanan kesehatan atau petugas kesehatanRespon verbalAnggota keluarga menyatakan akan memeriksakan kesehatan anggota keluarga secara teratur terutama Ny.RPrenatal care1. Kaji keinginan keluarga untuk mengakses layanan kesehatan2. Kaji letak dan alat untuk akses pemanfaatan layanan kesehatan3. Motivasi keluarga untuk selalu tanggap dan menggunakan pelayanan keseahtan ketika ada masalah4. Beri reinforcement positif atas moivasi yang dimiliki oleh keluarga

2.Penurunan koping keluarga pada keluarga Tn. M berhubungan dengan ketidakmam-puan keluarga merawat anggota keluarga (Ny.F dan Tn.I) yang mengalami asam urat

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 minggu pada keluarga Tn. M, diharapkan dapat menunjukkan pemeliharaan kesehatan yang efektif terhadap anggota keluarga yang lainSetelah 1 x 30 menit setiap kali kunjungan rumah yang dilaksanakan 3 kali, keluarga Tn. M mampu: 1. mengenal masalah dengan cara:a. menjelaskan kebutuhan perawatan individu dengan asam urat

Respon verbal

a. perawatan individu dengan kadar asam urat tinggi meliputi:pengaturan diit, latihan, dan upaya penurunan gejalaTeaching: disease process1. kaji kemampuan keluarga tentang perawatan individu dengan asam urat tinggi2. diskusikan tentang cara penyelesaian masalah kesehatan bersama anggota keluarga3. motivasi keluarga untuk mengupayakan peningkatan kesehatan pada anggota keluarga yang memiliki kadar asam urat tinggi 4. jadwalkan pertemuan untuk peningkatan keterampilan pemberian perawatan5. hargai keputusan keluarga6. berikan reinnforcement positif kepada keluarga

b. menjelaskan kebutuhan perawatan individu dengan asam urat yang belum terpenuhiRespon verbalKebutuhan perawatan individu dengan asam urat tinggi yang belum terpenuhi meliputi:Pengaturan asupan diit, upaya penurunan gejala dan latihan.Teaching: disease process1. Kaji kondisi dan kemamuan keluarga2. Kaji kondisi masing-masing anggota keluarga3. Dorong keluarga untuk mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk perawatan anggota keluarga lainnya4. berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya5. berikan reinforcement positif

2. mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami penyakit asam urat:a. memutuskan untuk merawatRespon verbalKeputusan keluarga untuk merawat dan mengatasi penyakit asam urat pada anggota keluarga

Teaching: disease process1. Motivasi keluarga untuk mengatasi masalah yang dihadapi2. Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami penyakit asam urat

3. merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan dengan cara:a. Mengajarkan senam asam urat untuk melatih kekuatan persendian dan menurunakan nyerib. Mengajarkan terapi obat keluarga (TOGA) untuk menurunkan kadar asam uratc. Mengajarkan kompres hangat untuk menurunkan gejala.Psikomo-tor

Mempraktekkan 80% gerakan sesuai dengan SOP senam asam urat

Mempraktekkan pengolahan tanaman obat keluarga

Mempraktekkan 80% gerakan sesuai dengan SOP kompres hangat

Teaching: procedure/treatment1. Ajarkan senam asam urat, terapi obat keluarga (TOGA), dan terapi kompres hangat2. Anjurkan keluarga untuk mengulang kembali gerakan senam asam urat, terapi obat keluarga (TOGA), dan terapi kompres hangat3. Beri reinforcement positif atas kemampuannya

d. Mengatur asupan diet Ny.F dan Tn.IRespon verbal

Perbedaan diet antar anggota keluarga disesuaikan dengan kondisi kesehatan anggota keluargaTeaching: procedure/treatment1. kaji kebiasaan keluarga menyajikan diet untuk anggota keluarga2. menyusun bersama menu diet keluarga3. perhatikan respon verbal maupun non verbal4. beri reinforcement positif atas kemampuannya.

4. memelihara/ memodifikasi lingkungan yang sehat bagi keluarga khususnya tentang tentang lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan kondisi asam uratRespon verbal

Teaching: disease process1. identifikasi bersama keluarga tentang lingkungan rumah yang dapat menyebabkan asam urat2. beri reinforcement positif atas kemampuannya.

5. memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi permasalahan kesehatan pada keluarga.

Respon verbal

Tempat pelayanan yang dapat dijadikan rujukan keluarga yang sakit :1. Bidan2. Perawat3. Dokter4. Puskesmas5. Rumah sakitTeaching: disease process1. Diskusikan tentang tempat pelayanan yang dapat dijangkau sebagai rujukan keluarga saat sakit2. Diskusikan tentang manfaat pelayanan yang ada sebagai tempat rujukan keluarga bila ada yang sakit3. Anjurkan dan motivasi agar keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan secara berkesinambungan4. Beri reinforcement positif atas hasil yang dicapai keluarga.

3 Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Tn.M berhubungan dengan konflik dalam memutuskan terapi yang akan dilakukan (penatalaksana-an hipertensi yang dialami Tn.M)Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 minggu pada keluarga Tn.M, diharapkan dapat memiliki manajemen terpeutik yang baikSetelah 1 x 30 menit setiap kali kunjungan rumah yang dilaksanakan 3 kali, keluarga Tn. M mampu: 1. mengenal masalah dengan cara:a. Menjelaskan definisi hipertensi dan penyebabnya

Respon verbal

Hipertensi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah atau kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Hipertensi ditandai dengan tekanan sitole diatas 120 mmHg dan diastole diatas 90 mmHg

Teaching: disease process1. kaji kemampuan tentang pengertian dan penyebab hipertensi.2. jelaskan tentang pengertian dan penyebab hipertensi 3. perhatikan respon verbal maupun non verbal4. kaji ulang kemampuan keluarga tentang hipertensi.5. beri reinforcement positif atas kemampuannya.

b. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensiRespon verbalTanda dan gejala:a. Tekanan darah diatas 120/90 mmHg.b. Sering pusing.c. Wajah kemerahand. KelelahanTeaching: disease process1. kaji kemampuan tentang tanda dan gejala hipertensi.2. jelaskan tentang tanda dan gejala hipertensi.3. perhatikan respon verbal maupun non verbal4. kaji ulang kemampuan keluarga tentang tanda dan gejala hipertensi5. beri reinforcement positif atas kemampuannya.

2. mengambil keputusan untuk merawat Tn. M

Respon verbalPerubahan yang terjadi pada seseorang yang mengalami hipertensi:b. perubahan fisiologic. perubahan Psikologis

Teaching: disease process1. Kaji kemampuan tentang perubahan yang bisa terjadi ketika hipertensi tersebut tidak terkontrol.2. Jelaskan tentang perubahan yang bisa terjadi ketika hipertensi tersebut tidak terkontrol.3. perhatikan respon verbal maupun non verbal.4. kaji ulang kemampuan keluarga tentang perubahan yang bisa terjadi ketika hipertensi tersebut tidak terkontrol.5. beri reinforcement positif atas kemampuannya.

3. mampu merawat keluarga yang mengalami masalah kesehatan dengan:a. Mengajarkan relaksasi otot progresif untuk menurunkan tekanan darahb. Mengajarkan terapi obat keluarga (TOGA) untuk menurunkan hipertensi

Psikomo-tor

Mempraktekkan 80% gerakan sesuai dengan SOP relaksasi otot progresif

Mempraktekkan pengolahan tanaman obat keluarga

Teaching: procedure/treatment1.Ajarkan relaksasi otot progresif dan pembuatan terapi obat keluarga (TOGA)2. Anjurkan keluarga untuk mengulang kembali gerakan relaksasi otot progresif, dan pembuatan terapi obat keluarga (TOGA)3. Beri reinforcement positif atas kemampuannya

c. Mengatur diet Tn.MRespon verbal

Perbedaan diet antar anggota keluarga disesuaikan dengan kondisi kesehatan anggota keluargaTeaching: procedure/treatment1. kaji kebiasaan keluarga menyajikan diet untuk anggota keluarga.2. menyusun bersama menu diet keluarga.3. perhatikan respon verbal maupun non verbal.4. beri reinforcement positif atas kemampuannya.

4. memelihara/ memodifikasi lingkungan yang sehat bagi keluarga khususnya tentang tentang lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan kondisi hipertensiRespon verbal

Teaching: disease process1. identifikasi bersama keluarga tentang lingkungan rumah yang dapat menyebabkan hipertensi.2. identifikasi bersama keluarga tentang lingkungan rumah yang dapat menyebabkan hipertensi3. beri reinforcement positif atas kemampuannya.

5. memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi permasalahan kesehatan pada keluarga.

Respon verbal

Tempat pelayanan yang dapat dijadikan rujukan keluarga yang sakit :1. Bidan2. Perawat3. Dokter4. Puskesmas5. Rumah sakitTeaching: disease process1. Diskusikan tentang tempat pelayanan yang terdekat sebagai rujukan keluarga saat sakit2. Diskusikan tentang manfaat pelayanan yang ada sebagai tempat rujukan keluarga bila ada yang sakit3. Anjurkan dan motivasi agar keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan secara kontinyu4. Beri reinforcement positif atas hasil yang dicapai keluarga

D. CATATAN PERKEMBANGANNo.Hari/TanggalDiagnosa keperawatanImplementasiEvaluasiTanda Tangan

1. Sabtu, 07 Maret 2015Jam 09.00Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan terkait perawatan ibu hamil pada keluarga Tn.M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah perawatan ibu hamil dan peningkatan kesehatan pada Ny.R.1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil.2. Melakukan pendidikan kesehatan mengenai kebutuhan perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil.3. Memperhatikan respon verbal dan non verbal4. Mengkaji ulang pengetahuan keluarga tentang perawatan dan penigkatan kesehatan ibu hamil5. Memberikan reinforcement atas kemampuan keluargaS: keluarga mampu menyebutkan kebutuhan perawaan dan peningkatan kesehatan ibu hamil dengan benar.O : Ny.R, Ny.F dan Tn.M terlihat antusias dalam kegiatan diskusi dan penyuluhan. Ny.R aktif menanyakan tentang informasi seputar kehamilan.A:Masalah pengetahun keluarga untuk mengenali kebutuhan perawatan dan penignkatan kesehatan ibu hamil belum teratasi.P: Lanjutkan intervensi Ajarkan kepada keluarga mengenai penigkatan kesehatan/kebugaran ibu hamil melalui senam ibu hamil.Santi Dwi P, S. Kep

2.Senin, 09 Maret 2015Jam 09.00 WIBPenurunan koping keluarga pada keluarga Tn. M berhubungan dengan ketidakmam-puan keluarga merawat anggota keluarga (Ny.F dan Tn.I) yang mengalami asam urat

1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan asam urat.2. Melakukan pendidikan kesehatan mengenai penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan asam urat.3. Memperhatikan respon verbal dan non verbal4. Mengkaji ulang pengetahuan keluarga tentang penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan asam urat.5. Memberikan reinforcement atas kemampuan keluargaS: keluarga mampu menjelaskan tentang penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan penyakit asam urat.O: - Tn.I dan Ny.F tampak memperhatikan penjelasan dari mahasiswa Ny.F dan Tn.I mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh pemateri. Tn. F dan Ny.I menanyakan beberapa pertanyaan yang tidak dimengerti oleh keluarga.A: Masalah pengetahuan keluarga mengenai penyakit asam urat pada Tn. I dan Ny.F belum teratasi. P: Lanjutkan intervensi ajarkan keluarga tentang praktik senam asam uratSanti Dwi P, S. Kep

3.Selasa, 10 Maret 2015Jam 10.00 WIBKetidakefektifan pemeliharaan kesehatan terkait perawatan ibu hamil pada keluarga Tn.M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah perawatan ibu hamil pada Ny.R.1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang konsep senam hamil meliputi pengertian dan manfaat2. Melakukan pendidikan kesehatan mengenai konsep senam hamil meliputi pengertian, manfaat, dan tujuan 3. Mempraktikan senam hamil bersama-sama dengan keluarga (Ny.R)4. Memperhatikan respon verbal dan non verbal5. Mengkaji ulang pengetahuan keluarga tentang senam hamil6. Memberikan reinforcement atas kemampuan keluargaS: keluarga mampu menjelaskan tentang pengertian, manfaat dan tujuan senam hamil.O: - Ny.R tampak memperhatikan penjelasan dari mahasiswa Ny.R mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh pemateri. Ny.R mampu mengikuti instruksi pemateri dalam mempraktikan gerakan senam ibu hamil.A: Masalah pengetahuan keluarga mengenai perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil belum teratasi. P: Lanjutkan intervensiLakukan pemantapan dan penyusunan jadwal senam ibu hamil bersama keluarga.Santi Dwi P, S. Kep

4.Kamis, 12 Maret 2015Jam 13.30 WIBKetidakefektifan pemeliharaan kesehatan terkait perawatan ibu hamil pada keluarga Tn.M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah perawatan ibu hamil pada Ny.R.1. Mengkaji ulang pengetahuan ibu hamil mengenai senam hamil2. Mempraktikan senam hamil bersama-sama dengan keluarga (Ny.R) dengan menambahkan gerakan penguatan otot panggul3. Memperhatikan respon verbal dan non verbal4. Memberikan jadwal kegiatan senam ibu hamil5. Memberikan reinforcement atas kemampuan keluargaS: keluarga mampu mengingat dan menyebutkan manfaat senam hamil.

O: - Ny.R mampu mengingat dan menyebutkan pertanyaan yang diajukan oleh pemateri. Ny.R mampu mengikuti instruksi pemateri dalam mempraktikan gerakan senam ibu hamil. Ny.R bersedia untuk melakukan senam hamil dan mengisi jadwal ayng telah diberikan

A: Masalah pengetahuan keluarga mengenai perawatan dan peningkatan kesehatan ibu hamil teratasi sebagian.

P: Lanjutkan intervensi Berikan pelatihan selanjutnya yakni perawatan payudara.Santi Dwi P, S. Kep

5.Jumat, 13 Maret 2015Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Tn.M berhubungan dengan konflik dalam memutuskan terapi yang akan dilakukan (penatalaksana-an hipertensi yang dialami Tn.M)1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan hipertensi.2. Melakukan pendidikan kesehatan mengenai penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan hipertensi3. Memperhatikan respon verbal dan non verbal4. Mengkaji ulang pengetahuan keluarga tentang penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan hipertensi.5. Memberikan reinforcement atas kemampuan keluargaS : keluarga mampu menjelaskan tentang penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan penyakit hipertensi.O: - Tn.M dan Ny.F tampak memperhatikan penjelasan dari mahasiswa dan menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti Tn.M mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh pemateri.A: Masalah pengetahuan keluarga mengenai penyakit hipertensi masih belum teratasi. P: Lanjutkan intervensiLakukan validasi peningkatan pengetehuan pada pertemuan selanjutnya dan ajarkan keluarga tentang praktik terapi herbal hipertensi dan pengaturan diit hipertensi