ASKEP TRAKSI
-
Upload
lisa-iskandar -
Category
Documents
-
view
160 -
download
2
Transcript of ASKEP TRAKSI
ASKEP TRAKSI
Pengertian: Pemasangan gaya tarikan pada bagian tubuh atau Penggunaan kekuatan penarikan pada bagian tubuh
Tujuan: 1.Meminimalkan spasme otot2.mengimobilisasi fraktur3.mempertahankan kesejajaran tubuh4.Mengurangi deformitas5.Untuk menambah ruang antara kedua permukaan
patahan tulang
Jenis-jenis traksi1.Traksi kulit
Traksi kulit adalah alat penarik/kanvas dilekatkan pada kulit beban berat disesuaikan dengan toleransi kulit tidak lebih dari 2 kg.Macam-macam traksi kulit:
a. Traksi kulit aksial yaitu melibatkan kepala dan batang tubuh, servik, pelvis.
b.Traksi apendikuler yaitu hanya dipasang pada ekstremitas pada orang dewasa sering juga disebut dengan,BUCK, RUSSEL , DUNLOP
Traksi BUCK, unilateral – bilateral.Bentuk traksi kulit dimana tarikan diberikan pada satu bidang bila hanya imobilisasi parsial/temporer, yang diinginkan.Tujuan: adalah untuk memberikan rasa
nyaman.Pada pemasangan traksi kulit harus
memperhatikan:- Apakah ada gangguan peredaran darah.- Bersih dan kering
Traksi Russel:- Digunakan untuk fraktur platotibia
untuk menyokong lutut yang fleksi- Menghindarkan tekanan pada tumit
Traksi DunlopTraksi pada ekstremitas atas:
- Traksi horizontal humerus- Traksi vertikal lengan bawah
Traksi efektif:Traksi harus dijaga agar efektif maka yang perlu diperhatikan adalah:- Hindari adanya lipatan dan lepasnya bluta
traksi,- Kontraksi harus tetap terjaga- Posisi yang benar harus diperhatikan- Pasen dilarang memiringkan badan Komplikasi Poternsial:- Kerusakan kulit- Tekanan saraf- Kerusakan sirkulasi
2.Traksi tulang.a. Traksi langsung dipasang pada tulang
humerus, tibia, cervix, dengan menggunakan pin metal kearah distal fraktur
b.Beban traksi skelet 7 – 12 kgc. Dipasang secara aseptisd. Tempat penusukan disiapkane. Menggunakan anastese lokalf. Dibuat insis pad kkulitg.Pin/ kawat steril dibor kedalam tulangh.Ujung kawat/pin diberi gabus
i. Posisi, kesejajaran tubuh harus dijaga agar traksi efektif dan mencegah terjadinya FOOT DROP INVERSI
j. Perawatan kulitk.Status neuromuskulerl. Tempat penusukan Pin hindarkan infeksim. Latihan sendi, otot.n.Penganggkatan Pin kalus pasang gips atau
spalk/bidai
Askep Pada Pasen Dengan Pemasangan TraksiPengkajian:
Pada pemasangan traksi mempunyai dampak psikologis fisiologis seperti:- Membatasi mobilitas dan kemandirian- Menakutkan- Disorientasi Status neuromuskuler warana kulit,
suhu- Respirasi- Gastrointestinal - Perkemihan-
Kardiovaskuler, seperti: Ulkus tekanan/dekubitus- kongesti paru statis pneumonia - konstipasi – napsu makan kurang/hilang- Retensio uri – infeksi saluran kemih.
Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul:1.Nyeri b/d traksi dan imobilisasi2.Ansietas b/d status kesehatan dan traksi
3.Gangguan imobilitas fisik b/d proses penyakit dan traksi
4.Kurang pengetahuan tentang traksi b/d kurang informasi
5.Kurang perawatan diri : makan , personal hygiene b/d traksi
ASKEP FRAKTUR
PENGERTIAN :Fraktur adalah terputusnya kontuniutas jaringan
tulang.
Etiologi: 1.Pukulan langsung2.Puntir mendadak3.Kontraksi otot ekstrem
Jenis Fraktur:1.Frakturkomplet seluruh garis tulang2.Fraktur tidak komplet sebagian garis tulang3.Fraktur terbuka(komplikata) pada kulit :
- Tk I luka bersih panjang , 1 cm
- Tk II luka lebih luas- Tk III luka terjontaminasi
dan kerusakan jaringan luas.
4.Fraktur Fraktur tertutup( inkomplikata) kulit tidak robek
Fraktur Menurut Pergeseran Anatomis:1.Greenstick sisi tulang bengkok bagian yang
lainnya patah2.Transversal patah sepanjang garis tulang3.Oblik patah tulang membentuk sudut miring4.Spiral patah tulang memuntir seperti per5.Komunitif Remuk terdiri dari beberapa fragmen
tulang6.Depresi tulang mengalami kompresi --. Tlg
belakang7.Patologik patah tulang pada daerah yang terkena
penyakit8.Avulsi Fragmen tulang tertarik oleh legamen9.Epifisial pada daerah epifise
10. Impaksi fragmen tulang terdorong kearah fragmen tulang yang lain.
Manifestasi Klinis:1.Dolor nyeri2.Tumor bengkak3. Deformitas berubah bentuk4.Kripitasi berderik5.Fungtio laesa fungsi terganggu
Pemeriksaan Menunjang Diagnosa:1.Radiologi2.Laboratorium: darah rutin – urin rutin
Komplikasi:1.Shock Shock hipovalemik – Shock neurogenik2.Sindrom emboli lemak --. Pad fraktur tulang
panjang – multiple – remuk – otak- paru – ginjal 24 – 72 jam post fraktur.
3.Sindrom kompartemen perfusi jaringan kurang4.Trmboemboli5.Infeksi6.Nekrosis
Penatalaksanaan Kedaruratan:1.Imobilisasi bagian yang patah sebelum dipindahkan
dengan memasang spalk/bidai.
2.Fraktur terbuka. Tutup luka dengan pembalut steri/bersih dan jangan memasukkan bagian framen tulang
Fraktur Skelet:1.Fraktur Klavikula
- Etiologi jatuh, pukulan langsung- Letak + 80% 1/3 tengah atau proksimal
klavikula- Penatalaksanaan spika bahu, ransel verband
angka 8- Komplikasi trauma saraf flex brakialis,
cedera vena/arteri subklavikkula2.Fraktur Ekstremitas atas
a. Fraktur tulang humeri b.Fraktur kolum humeri
Etiologi : Trauma langsung trnsversal, oblik, komunitif, spiral
Cidera saraf saraf brakialis lumpuh Penatalaksanaan imobilisdasi gips,
traksi, latihan jaric. Fraktur pada siku dapat menimbulkan
cedera saraf medianus ulnaris dan radialis.d.Fraktur radialis dan ulnarise. Fraktur pergelangan tanganf. Fraktur pelvis.
3.Fraktur ekstremitas bawah: a. Fraktur kolum femurb.Fraktur trokanterc. Fraktur femurd.Fraktur suprakondilere. Fraktur kondilerf. Fraktur pinggul sering pada lansia g.Fraktur fibul dan tibia h.Frakturpelvis Et. Jatuh, kecelakaan kenderaan
bermotor perdarahan dan shock sering kaerena kandung kemih, uretra, usus laserasi/robek
4.Fraktur aksial: a. Fraktur tengkorakb.Fraktur vertebra servikalisc. Fraktur igad.Fraktur vertebra torako lumbal.
Faktor Yang mempengaruhi penyembuhan fraktur:1. Faktor yang mempercepat penyembuhan tulang:
a. Imobilisasib.Kontak fragmen maksimalc. Saupan darah memadaid.Nutrisi baike. Hormon pertumbuhan, vit Df. Latihan pembebanan berat
2.Faktor yang menghambat penyembuham:a. Trauma lokal ektensifb.Kehilangan tulangc. Rongga jarinagan diantara fragmen tulangd.Infeksie. Keganasan lokalf. Penyakit tulang metabolik ghoutg.Radang tulang nekrosish.Usia lansiai. Kortikosteroid menghambat percepatan
perbaikan
Askep Pada Klien Yang Dipasang Gips
Definisi : Adalah alat imobilisasi eksternal yang kaku yang dicetak sesuai dengan
kontur tubuh dimana gips dipasang.Tujuan :
1.Mengistirahatkan bagian tubuh dalam posis tertentu.
2.Memberikan tekanan yang merata pada jaringan lunak dalam gips.
Jenis-jenis Gips:1.Gips lengan pendek bawah siku - telapak
tangan2.Gips lengan panjang lipat aksil telapak
tangan3.Gips Tungkai pendek bawah lutut – telapak
kaki4.Gips tungkai panjang ½ paha telapak kaki5.Gips berjalan gips tungkai panjang/pendek dapat dipakai untuk berjalan.
6.Gips tubuh melingkari tubuh7.Gips spika sebagian batang tubuh 1 atau 2
ekstremitas8.Gips spika bahu batang tubuh dan bahu –
siku
9.Gips Spika panggul batang tubuh dan ekstremitas bawah.
Pengkajian:1.Kesehatan umum2.Tanda dan gejala3.Pemahaman tentang gips4.Kondisi bagian tubuh yang diimobilisasi
degnan gips5.Status neurologis6.Pembengkakan/ memar7.Abrasi kulit
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien yang dipasang gips:
1.Kurang pengetahuan mengenai program pengobatan b/d kurang pemaparan
2.Kurang perawatan diri makan mandi berpakaian toeliting, b/d keharusan tirah baring, pemasangan gips.
3.Nyeri b/d gangguan muskuloskletal4.Kerusakan mobilitas b/d gips5.Kerusakan integritas kulit b/d laserasi, abrasi6.Resti perubahan perfusi jaringan perifer b/d
respon fisiologik terhadap cedera/gips.
Intervensi Keperawatan:1.Memahami program pengobatan.
Diberi informasi masalah patologik Pasen berpartisipasi aktif dan patuh pada
program Pasen dipersiapkan sebelum dan sesudah
pemasangan gips.2.Mencapai perawatan diri maksimal:
Perawat membantu pasen untuk mencapai kemandirian adalm AKS(aktifitas kegiatan sehari-hari)
3.Mengurangi/menghilangkan nyeri: Mengurangi tekanan tinggilan, atur posisi, kompres dingin. Nyri pada bagian yang ipasang gips harus ditindak lanjuti cegah nekrosis.
4.Mmeningkatkan mobilitas: Sendi yang tidak dipasang gips digerakkan Sendi yang dipasang gips otot dan jari digerakkan,