ASKEP TRAKSI

19
ASKEP TRAKSI Pengertian: Pemasangan gaya tarikan pada bagian tubuh atau Penggunaan kekuatan penarikan pada bagian tubuh Tujuan: 1. Meminimalkan spasme otot 2. mengimobilisasi fraktur 3. mempertahankan kesejajaran tubuh 4. Mengurangi deformitas 5. Untuk menambah ruang antara kedua permukaan patahan tulang Jenis-jenis traksi 1. Traksi kulit Traksi kulit adalah alat penarik/kanvas dilekatkan pada kulit

Transcript of ASKEP TRAKSI

Page 1: ASKEP TRAKSI

ASKEP TRAKSI

Pengertian: Pemasangan gaya tarikan pada bagian tubuh atau Penggunaan kekuatan penarikan pada bagian tubuh

Tujuan: 1.Meminimalkan spasme otot2.mengimobilisasi fraktur3.mempertahankan kesejajaran tubuh4.Mengurangi deformitas5.Untuk menambah ruang antara kedua permukaan

patahan tulang

Jenis-jenis traksi1.Traksi kulit

Traksi kulit adalah alat penarik/kanvas dilekatkan pada kulit beban berat disesuaikan dengan toleransi kulit tidak lebih dari 2 kg.Macam-macam traksi kulit:

a. Traksi kulit aksial yaitu melibatkan kepala dan batang tubuh, servik, pelvis.

b.Traksi apendikuler yaitu hanya dipasang pada ekstremitas pada orang dewasa sering juga disebut dengan,BUCK, RUSSEL , DUNLOP

Page 2: ASKEP TRAKSI

Traksi BUCK, unilateral – bilateral.Bentuk traksi kulit dimana tarikan diberikan pada satu bidang bila hanya imobilisasi parsial/temporer, yang diinginkan.Tujuan: adalah untuk memberikan rasa

nyaman.Pada pemasangan traksi kulit harus

memperhatikan:- Apakah ada gangguan peredaran darah.- Bersih dan kering

Traksi Russel:- Digunakan untuk fraktur platotibia

untuk menyokong lutut yang fleksi- Menghindarkan tekanan pada tumit

Traksi DunlopTraksi pada ekstremitas atas:

- Traksi horizontal humerus- Traksi vertikal lengan bawah

Page 3: ASKEP TRAKSI

Traksi efektif:Traksi harus dijaga agar efektif maka yang perlu diperhatikan adalah:- Hindari adanya lipatan dan lepasnya bluta

traksi,- Kontraksi harus tetap terjaga- Posisi yang benar harus diperhatikan- Pasen dilarang memiringkan badan Komplikasi Poternsial:- Kerusakan kulit- Tekanan saraf- Kerusakan sirkulasi

2.Traksi tulang.a. Traksi langsung dipasang pada tulang

humerus, tibia, cervix, dengan menggunakan pin metal kearah distal fraktur

b.Beban traksi skelet 7 – 12 kgc. Dipasang secara aseptisd. Tempat penusukan disiapkane. Menggunakan anastese lokalf. Dibuat insis pad kkulitg.Pin/ kawat steril dibor kedalam tulangh.Ujung kawat/pin diberi gabus

Page 4: ASKEP TRAKSI

i. Posisi, kesejajaran tubuh harus dijaga agar traksi efektif dan mencegah terjadinya FOOT DROP INVERSI

j. Perawatan kulitk.Status neuromuskulerl. Tempat penusukan Pin hindarkan infeksim. Latihan sendi, otot.n.Penganggkatan Pin kalus pasang gips atau

spalk/bidai

Askep Pada Pasen Dengan Pemasangan TraksiPengkajian:

Pada pemasangan traksi mempunyai dampak psikologis fisiologis seperti:- Membatasi mobilitas dan kemandirian- Menakutkan- Disorientasi Status neuromuskuler warana kulit,

suhu- Respirasi- Gastrointestinal - Perkemihan-

Kardiovaskuler, seperti: Ulkus tekanan/dekubitus- kongesti paru statis pneumonia - konstipasi – napsu makan kurang/hilang- Retensio uri – infeksi saluran kemih.

Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul:1.Nyeri b/d traksi dan imobilisasi2.Ansietas b/d status kesehatan dan traksi

Page 5: ASKEP TRAKSI

3.Gangguan imobilitas fisik b/d proses penyakit dan traksi

4.Kurang pengetahuan tentang traksi b/d kurang informasi

5.Kurang perawatan diri : makan , personal hygiene b/d traksi

ASKEP FRAKTUR

PENGERTIAN :Fraktur adalah terputusnya kontuniutas jaringan

tulang.

Etiologi: 1.Pukulan langsung2.Puntir mendadak3.Kontraksi otot ekstrem

Page 6: ASKEP TRAKSI

Jenis Fraktur:1.Frakturkomplet seluruh garis tulang2.Fraktur tidak komplet sebagian garis tulang3.Fraktur terbuka(komplikata) pada kulit :

- Tk I luka bersih panjang , 1 cm

- Tk II luka lebih luas- Tk III luka terjontaminasi

dan kerusakan jaringan luas.

4.Fraktur Fraktur tertutup( inkomplikata) kulit tidak robek

Fraktur Menurut Pergeseran Anatomis:1.Greenstick sisi tulang bengkok bagian yang

lainnya patah2.Transversal patah sepanjang garis tulang3.Oblik patah tulang membentuk sudut miring4.Spiral patah tulang memuntir seperti per5.Komunitif Remuk terdiri dari beberapa fragmen

tulang6.Depresi tulang mengalami kompresi --. Tlg

belakang7.Patologik patah tulang pada daerah yang terkena

penyakit8.Avulsi Fragmen tulang tertarik oleh legamen9.Epifisial pada daerah epifise

Page 7: ASKEP TRAKSI

10. Impaksi fragmen tulang terdorong kearah fragmen tulang yang lain.

Manifestasi Klinis:1.Dolor nyeri2.Tumor bengkak3. Deformitas berubah bentuk4.Kripitasi berderik5.Fungtio laesa fungsi terganggu

Pemeriksaan Menunjang Diagnosa:1.Radiologi2.Laboratorium: darah rutin – urin rutin

Komplikasi:1.Shock Shock hipovalemik – Shock neurogenik2.Sindrom emboli lemak --. Pad fraktur tulang

panjang – multiple – remuk – otak- paru – ginjal 24 – 72 jam post fraktur.

3.Sindrom kompartemen perfusi jaringan kurang4.Trmboemboli5.Infeksi6.Nekrosis

Penatalaksanaan Kedaruratan:1.Imobilisasi bagian yang patah sebelum dipindahkan

dengan memasang spalk/bidai.

Page 8: ASKEP TRAKSI

2.Fraktur terbuka. Tutup luka dengan pembalut steri/bersih dan jangan memasukkan bagian framen tulang

Fraktur Skelet:1.Fraktur Klavikula

- Etiologi jatuh, pukulan langsung- Letak + 80% 1/3 tengah atau proksimal

klavikula- Penatalaksanaan spika bahu, ransel verband

angka 8- Komplikasi trauma saraf flex brakialis,

cedera vena/arteri subklavikkula2.Fraktur Ekstremitas atas

a. Fraktur tulang humeri b.Fraktur kolum humeri

Etiologi : Trauma langsung trnsversal, oblik, komunitif, spiral

Cidera saraf saraf brakialis lumpuh Penatalaksanaan imobilisdasi gips,

traksi, latihan jaric. Fraktur pada siku dapat menimbulkan

cedera saraf medianus ulnaris dan radialis.d.Fraktur radialis dan ulnarise. Fraktur pergelangan tanganf. Fraktur pelvis.

Page 9: ASKEP TRAKSI

3.Fraktur ekstremitas bawah: a. Fraktur kolum femurb.Fraktur trokanterc. Fraktur femurd.Fraktur suprakondilere. Fraktur kondilerf. Fraktur pinggul sering pada lansia g.Fraktur fibul dan tibia h.Frakturpelvis Et. Jatuh, kecelakaan kenderaan

bermotor perdarahan dan shock sering kaerena kandung kemih, uretra, usus laserasi/robek

4.Fraktur aksial: a. Fraktur tengkorakb.Fraktur vertebra servikalisc. Fraktur igad.Fraktur vertebra torako lumbal.

Faktor Yang mempengaruhi penyembuhan fraktur:1. Faktor yang mempercepat penyembuhan tulang:

a. Imobilisasib.Kontak fragmen maksimalc. Saupan darah memadaid.Nutrisi baike. Hormon pertumbuhan, vit Df. Latihan pembebanan berat

Page 10: ASKEP TRAKSI

2.Faktor yang menghambat penyembuham:a. Trauma lokal ektensifb.Kehilangan tulangc. Rongga jarinagan diantara fragmen tulangd.Infeksie. Keganasan lokalf. Penyakit tulang metabolik ghoutg.Radang tulang nekrosish.Usia lansiai. Kortikosteroid menghambat percepatan

perbaikan

Page 11: ASKEP TRAKSI

Askep Pada Klien Yang Dipasang Gips

Definisi : Adalah alat imobilisasi eksternal yang kaku yang dicetak sesuai dengan

kontur tubuh dimana gips dipasang.Tujuan :

1.Mengistirahatkan bagian tubuh dalam posis tertentu.

2.Memberikan tekanan yang merata pada jaringan lunak dalam gips.

Jenis-jenis Gips:1.Gips lengan pendek bawah siku - telapak

tangan2.Gips lengan panjang lipat aksil telapak

tangan3.Gips Tungkai pendek bawah lutut – telapak

kaki4.Gips tungkai panjang ½ paha telapak kaki5.Gips berjalan gips tungkai panjang/pendek dapat dipakai untuk berjalan.

6.Gips tubuh melingkari tubuh7.Gips spika sebagian batang tubuh 1 atau 2

ekstremitas8.Gips spika bahu batang tubuh dan bahu –

siku

Page 12: ASKEP TRAKSI

9.Gips Spika panggul batang tubuh dan ekstremitas bawah.

Pengkajian:1.Kesehatan umum2.Tanda dan gejala3.Pemahaman tentang gips4.Kondisi bagian tubuh yang diimobilisasi

degnan gips5.Status neurologis6.Pembengkakan/ memar7.Abrasi kulit

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien yang dipasang gips:

1.Kurang pengetahuan mengenai program pengobatan b/d kurang pemaparan

2.Kurang perawatan diri makan mandi berpakaian toeliting, b/d keharusan tirah baring, pemasangan gips.

3.Nyeri b/d gangguan muskuloskletal4.Kerusakan mobilitas b/d gips5.Kerusakan integritas kulit b/d laserasi, abrasi6.Resti perubahan perfusi jaringan perifer b/d

respon fisiologik terhadap cedera/gips.

Page 13: ASKEP TRAKSI

Intervensi Keperawatan:1.Memahami program pengobatan.

Diberi informasi masalah patologik Pasen berpartisipasi aktif dan patuh pada

program Pasen dipersiapkan sebelum dan sesudah

pemasangan gips.2.Mencapai perawatan diri maksimal:

Perawat membantu pasen untuk mencapai kemandirian adalm AKS(aktifitas kegiatan sehari-hari)

3.Mengurangi/menghilangkan nyeri: Mengurangi tekanan tinggilan, atur posisi, kompres dingin. Nyri pada bagian yang ipasang gips harus ditindak lanjuti cegah nekrosis.

4.Mmeningkatkan mobilitas: Sendi yang tidak dipasang gips digerakkan Sendi yang dipasang gips otot dan jari digerakkan,