ASKEP Plasenta

download ASKEP Plasenta

of 12

Transcript of ASKEP Plasenta

  • 7/31/2019 ASKEP Plasenta

    1/12

    ASKEP Plasenta previa

    April 8, 2012 oleheviesetya

    1. 1. PENGERTIANPlasenta previa yaitu merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada

    segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan

    jalan lahir (Ostium uteri internum)

    Klasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui

    pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu :

    Plasenta Previa Totalis : bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh

    plasenta

    Plasenta Previa lateralis : bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup

    oleh plasenta.

    Plasenta Previa Marginalis : bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir

    pembukaan jalan lahir.

    Plasenta Previa Letak Rendah : bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir

    pembukaan jalan lahir.

    1. 2. GAMBARAN KLINIS1. Perdarahan yang terjadi bisa sedikit atau banyak perdarahan

    yang terjadi pertama kali, biasanya tidak banyak dan tidak

    berakibat fatal. Perdarahan berikutnya hampir selalu lebih

    banyak dari sebelumnya. Perdarahan pertama sering terjadi

    pada triwulan ketiga.

    2. Pasien yang datang dengan perdarahan karena plasenta previatidak mengeluh adanya rasa sakit.

    3. Pada uterus tidak teraba keras dan tidak tegang4. Bagian terbawah janin biasanya belum masuk pintu atas

    panggul dan tidak jarang terjadi letak janin letak lintang atau

    letak sungsang.

    5. Janin mungkin masih hidup atau sudah mati, tergantungbanyaknya perdarahan

    1. 3. ETIOLOGI

    http://eviesetya.wordpress.com/author/eviesetya/http://eviesetya.wordpress.com/author/eviesetya/http://eviesetya.wordpress.com/author/eviesetya/http://eviesetya.wordpress.com/author/eviesetya/
  • 7/31/2019 ASKEP Plasenta

    2/12

    Menurut Manuaba (2003), penyebab terjadinya plasenta previa diantaranya

    adalah mencakup :

    1. Perdarahan (hemorrhaging)2. Usia lebih dari 35 tahun3. Multiparitas4. Pengobatan infertilitas5. Multiple gestation6. Erythroblastosis7. Riwayat operasi/pembedahan uterus sebelumnya8. Keguguran berulang9. Status sosial ekonomi yang rendah10.Jarak antar kehamilan yang pendek11.Merokok

    Menurut Hanafiah (2004) klasifikasi plasenta previa dapat dibedakan menjadi 4

    derajat yaitu :

    1. Total bila menutup seluruh serviks2. Partial bila menutup sebagian serviks3. Lateral bila menutup 75% (bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir

    tertutup oleh plasenta).

    4. Marginal bila menutup 30% (bila pinggir plasenta berada tepat padapinggir pembukaan jalan lahir).

    1. 4. PATOFISIOLOGITerdapat perbedaan pada vagina pada usia kehamilan 20 minggu, timbul secara

    spontan tanpa melakukan aktivitas atau akibat trauma abdomen, darah

    berwarna merah segar, disertai atau tanpa disertai rasa nyeri akibat kontraksi

    uterus. Perlu juga dicari beberapa faktor predisposisi seperti riwayat solusio

    plasentae, perokok, hipertensi, multiparitas dan kehamilan ganda.

  • 7/31/2019 ASKEP Plasenta

    3/12

    1. 5. MANIFESTASI KLINISAnamnesis

    Perjalanan jalan lahir berwarna merah segar tanpa rasa nyeri, tanpa sebab,

    terutama pada multigravida pada kehamilan setelah 20 minggu.

    Pemeriksaan Fisik

    a) Pemeriksaan luar, bagian terbawah janin biasanya belum masuk pintu

    atas panggul, ada kelainan letak janin.

    b) Pemeriksaan inspekula, perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum.

    Plasenta Menempel Di Segmen

    Bawah/Plasenta Lepas Dari Dinding

    Uterus

    Perdarahan

  • 7/31/2019 ASKEP Plasenta

    4/12

  • 7/31/2019 ASKEP Plasenta

    5/12

    Paritas clan kemajuan persalinan.

    Penanganan Ekspektif

    Kriteria :

    - Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.

    - Perdarahan sedikit

    - Belum ada tanda-tanda persalinan

    - Keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih.

    Rencana Penanganan :

    1. Istirahat baring mutlak.

    2. Infus D 5% dan elektrolit

    3. Spasmolitik. tokolitik, plasentotrofik, roboransia.

    4. Periksa Hb, HCT, COT, golongan darah.

    5. Pemeriksaan USG.

    6. Awasi perdarahan terus-menerus, tekanan darah, nadi dan denyut jantung

    janin.

    7. Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan pasien ditunggu

    sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya penanganan secara aktif.

    Penanganan aktif

    Kriteria :

    umur kehamilan >/ = 37 minggu, BB janin >/ = 2500 gram.

    Perdarahan banyak 500 cc atau lebih.

    Ada tanda-tanda persalinan.

    Keadaan umum pasien tidak baik ibu anemis Hb < 8 gr%.

  • 7/31/2019 ASKEP Plasenta

    6/12

    Untuk menentukan tindakan selanjutnya SC atau partus pervaginum, dilakukan

    pemeriksaan dalam kamar operasi, infusi transfusi darah terpasang.

    Indikasi Seksio Sesarea :

    1. Plasenta previa totalis.

    2. Plasenta previa pada primigravida.

    3. Plasenta previa janin letak lintang atau letak sungsang

    4. Anak berharga dan fetal distres

    5. Plasenta previa lateralis jika :

    Pembukaan masih kecil dan perdarahan banyak.

    Sebagian besar OUI ditutupi plasenta.

    Plasenta terletak di sebelah belakang (posterior).

    5. Profause bleeding, perdarahan sangat banyak dan mengalir dengancepat.

    1. 9. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. USG (Ultrasonographi)

    Dapat mengungkapkan posisi rendah berbaring placnta tapi apakah placenta

    melapisi cervik tidak biasa diungkapkan

    2. Sinar XMenampakkan kepadatan jaringan lembut untuk menampakkan bagian-bagian

    tubuh janin.

    3. Pemeriksaan laboratoriumHemoglobin dan hematokrit menurun. Faktor pembekuan pada umumnya di

    dalam batas normal.

    4. Pengkajian vaginalPengkajian ini akan mendiagnosa placenta previa tapi seharusnya ditunda jika

    memungkinkan hingga kelangsungan hidup tercapai (lebih baik sesuadah 34

    minggu). Pemeriksaan ini disebut pula prosedur susunan ganda (double setup

  • 7/31/2019 ASKEP Plasenta

    7/12

    procedure). Double setup adalah pemeriksaan steril pada vagina yang dilakukan

    di ruang operasi dengan kesiapan staf dan alat untuk efek kelahiran secara

    cesar.

    5. Isotop ScanningAtau lokasi penempatan placenta.

    6. AmniocentesisJika 35 36 minggu kehamilan tercapai, panduan ultrasound pada

    amniocentesis untuk menaksir kematangan paru-paru (rasio lecithin /

    spingomyelin [LS] atau kehadiran phosphatidygliserol) yang dijamin. Kelahiran

    segera dengan operasi direkomendasikan jika paru-paru fetal sudah mature.

    PROSES KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PLASENTA PREVIA

    Pengkajian Data

    Pengkajian merupakan dasar proses keperawatan , di perlukan pengkajian yang

    cemat untuk masalah klien agar dapat memberi arah kepada tindakan

    keperawatan.informasi akan menentukan kebutuhan dan masalah kesehatan

    keperawatan yang meliputi kebutuhan, fisik, psikososial dan lingkungan. Metodepengumpulan data meliputi pengumpulan data, klasifikasi data, analisa data,

    rumusan diagnosa keperawatan. Data yang perlu dikumpulkan pada klien

    dengan anemia adalah sebagai berikut :

    1. Pengumpulan data- Identifikasi klien : nama klien, jenis kelamin, status perkawinan, agama,

    suku atau bangsa, pendididkan, pekerjaan, dan alamat.

    1. Identitas Penanggung Jawab Pasien2. Keluhan utama dan riwayat kesehatan masa lalu3. Keluhan utama

    Pasien mengatakan perdarahan yang disertai nyeri.

    Rahim keras seperti papan dan nyeri tekan karena isi rahim bertambah

    dengan dorongan yang berkumpul dibelakang plasenta, sehingga rahim tegang.

  • 7/31/2019 ASKEP Plasenta

    8/12

    Perdarahan yang berulang-ulang.

    1. Riwayat penyakit sekarangDarah terlihat merah kehitaman karena membentuk gumpalan darh, darah yang

    keluar sedikit banyak, terus menerus. Akibat dari perdarahan pasien lemas dan

    pucat. Sebelumnya biasanya pasien pernah mengalami hypertensi esensialis

    atau pre eklampsi, tali pusat pendek trauma, uterus yang sangat mengecil

    (hydroamnion gameli) dll.

    1. Riwayat penyakit masa laluKemungkinan pasien pernah menderita penyakit hipertensi, tali pusat pendek,

    trauma, uterus / rahim feulidli.

    1. Riwayat psikologisPasien cemas karena mengalami perdarahan disertai nyeri, serta tidak

    mengetahui asal dan penyebabnya.

    1. Pemeriksaan fisik2. Keadaan umum

    Kesadaran : composmetis s/d coma Postur tubuh : biasanya gemuk Cara berjalan : biasanya lambat dan tergesa-gesa Raut wajah : biasanya pucat

    1. Tanda-tanda vital Tensi : normal sampai turun (syok) Nadi : normal sampai meningkat (> 90x/menit) Suhu : normal / meningkat (> 37o c) RR : normal / meningkat (> 24x/menit)

    Pemeriksaan Fisik

    1. Anamnesa plasenta previa1. Terjadi perdarahan pada kehamilan sekitar 28 minggu.2. Sift perdarahan :

    Tanpa rasa sakit terjadi secara tiba-tiba Tanpa sebab yang jelas Dapat berulang

    1. Perdarahan menimbulkan penyulit pada ibu atau janin dalam rahim

  • 7/31/2019 ASKEP Plasenta

    9/12

    2. Pada inspeksi dijumpai1. Perdarahan pervagina encer sampai menggumpal2. Pada perdarahan yang banyak ibu tanpa anemis3. Pemeriksaan fisik ibu

    1. Dijumpai keadaan bervariasi dari keadaan normalsampai syok

    2. Kesadaran penderita bervariasi dari kesadaran baiksampai koma.

    3. Pada pemeriksaan dapat dijumpai : Tekanan darah, nadi dan pernafasan dalam batas normal Tekanan darah tuirun, nadi dan pernafasan meningkat Tanpa anemis

    1. Pemeriksaan khusus1. Pemeriksaan palpasi abdomen

    Janin belum cukup bulan, tinggi fundus uteri sesuai dengan umur hamil. Karena plasenta di segmen bahwa rahim, maka dapat dijumpai kelainan

    letak janin dalam rahim dan bagian terendah masih tinggi.

    1. Pemeriksaan denyut jantung janin Bervariasi dari normal sampai ke ujung asfiksia dan kematian dalam rahim.

    1. Pemeriksaan dalam dilakukan diats meja operasi dan siap untuk segeramengambil tindakan, Tujuan pemeriksaan dalam untuk :

    Menegakkan diagnosa pasti Mempersiapkan tindakan untuk melakukan operasi persalinan atau hanya

    memecahkan ketuban.

    Hasil pemeriksaan dalam teraba plasenta sekitar osteum, uteri, internum.

    DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. Nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan

    2. Resti infeksi b.d insisi luka operasi

    3. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d syok hipovolemik

  • 7/31/2019 ASKEP Plasenta

    10/12

    4. Resti fetal distress b.d terlepasnya placenta

    5. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan terhadap tindakan yang akan dilakukan

    6. Resti konstipasi b.d penurunan peristaltik usus

    7. Perubahan pola peran b.d adanya anggota keluarga baru

    INTERVENSI KEPERAWATAN

    1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringanTujuan : Rasa nyeri pasien berkurang atau hilang

    Kriteria Hasil :

    Klien tidak gelisah, skala nyeri 1 2, tanda vital normal.Intervensi :

    1. Kaji karakristik, skala, lokasi, intensitas, dan frekuensi nyeri.Rasional : untuk mengukur tingkatan nyeri dan untuk menindak lanjuti asuhan

    keperawatan

    1. Monitor tanda vital pasien.Rasional : untuk mengetahui tanda-tanda adanya infeksi

    1. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi.Rasional : untuk mengurangi rasa nyeri klien dengan menarik nafas saat nyeri

    muncul

    1. Berikan lingkungan tenang dan nyamanRasional : menurunkan stres dan rangsangan berlebihan, meningkatkan

    istirahat.

    1. Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesikRasional : untuk mengurangi rasa nyeri.

    2. Resiko tinggi infeksi berhubungandengan insisi luka operasi

    Tujuan : Tidak terjadi infeksi.

  • 7/31/2019 ASKEP Plasenta

    11/12

  • 7/31/2019 ASKEP Plasenta

    12/12

    1. Libatkan pasangan / keluarga untuk mendampingi pasien.Rasional : klien akan merasa tenang.

    1. Kolaborasi dengan dokter pemberian sedatif bila tindakan lain tidakberhasil.

    Rasional : sebagai langkah tindakan yang selanjutnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Mitaya.2009.Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika

    Mansjoer, Arif. 2001. KapitaSelekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.

    Marilynn E. Doenges & Mary Frances Moorhouse, 2001, Rencana Perawatan

    Maternal/Bayi, edisi kedua. EGC. Jakarta.

    Sarwono, 1997, Ilmu Kebidanan. Yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo.

    Jakarta

    Bagus,Ida. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan & Keluarga Berencana untuk

    pendidika kebidanan.EGC : Jakarta

    Mochtar, Rustam.Sinopsis Ostetri.Jakarta. EGC

    www.google.com