Askep Plasenta Previa Alkandra
-
Upload
payasky-amrulah -
Category
Documents
-
view
129 -
download
1
Transcript of Askep Plasenta Previa Alkandra
ASKEP PLASENTA PREVIA
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE ANTENATAL
Nama Mahasiswa : Wening Marsudi Astuti. Kep.Ns
Tanggal/jam pengkajian : 2 Juni 2009/ 10.00 WIB
Tempat : Ruang Flamboyan RSMS
I. IDENTITAS
A. PASIEN
1. Nama : Ny U
2. Tempat/tgl lahir/umur : Bumiayu/ 24 Januari 1968/ 41 tahun
3. Agama : Islam
4. Status perkawinan : Menikah
5. Pendidikan terakhir : SMA
6. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
7. Alamat : Pruwatan RT 7/ RW 3 Bumiayu
8. Suku Bangsa : Jawa
9. Diagnosa Medis : Perdarahan antepartum, plasenta previa totalis.
10. Nomor RM/CM : 772552
11. Tanggal Masuk RS : 1 Juni 2009
B. PENANGGUNG JAWAB
1. Nama : Tn S
2. Umur : 41 tahun
3. Pendidikan terakhir : SMA
4. Pekerjaan : Swasta
5. Alamat : Pruwatan RT 7/ RW 3 Bumiayu
6. Hubungan dengan pasien : Suami
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama:
Perdarahan saat kehamilan
2. Riwayat kesehatan sekarang:
Klien datang/kiriman dari Rumah Bersalin (RB) Alam Medica pada tanggal 1 Juni 2009,
G3P2A0 dengan plasena previa totalis. Kenceng-kenceng tiak ada, rembesan air tidak ada,
perdarahan pervaginam bergumpal sejak tanggal 1 Juni 2009 jam 01.30 .
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien tidak memiliki riwayat penyakit yang menyertai kehamilan, seperti penyakit
jantung, paru, hipertensi, DM.
4. Riwayat obstetrik yang lalu:
G3 P2 A0
No Masalah kehamilan Tipe persalinan Keadaan bayi Masalah pada masa nifas
1. Tidak ada VE Bayi lahir aterm, jenis kelamin laki-laki, BBL 4 kg, lahir langsung menangis.
Tidak ada masalah selama masa nifas.
2. Tidak ada VE Bayi lahir aterm, jenis kelamin perempuan, BBL 3,1 kg, lahir langsung menangis.
Tidak ada masalah selama masa nifas.
3. Hamil sekarang ini mengalami perdarahan pervaginam, placenta previa totalis.
Belum mengalami persalinan.
- -
5. Riwayat kehamilan saat ini:
HPHT : 30-10-2008
HPL : 6-8-2009
TB : 155 cm
BB sebelum hamil : 56 kg
Penambahan BB selama hamil : 8 kg
Lila : 25 cm
Usia gestasi
Keluhan TFU Letak janin/presentasi
DJJ Data lain
30 minggu
Perdarahan pervaginam antepartum dengan pasenta previa.
28 cm Presentasi kepala.
+
(12,11,12)
Punggung janin di bagian kanan (PUKA), kepala belum
masuk PAP.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak memiliki riwayat penyakit yang menurun, seperti penyakit jantung,
paru, hipertensi, dan DM. Dalam keluarga, tidak ada anggota keluarga lain yang pernah
mengalami penyakit yang serupa dengan yang diderita oleh klien.
7. Pola kesehatan fungsional (menurut Gordon, Handerson/modifikasi)
a. Pola nutrisi
Sebelum masuk RS, klien dalam sehari makan 3x sehari dengan menghabiskan 1
porsi makan. Saat hamil ini terkadang klien merasa mual, sehingga klien kadang
makan tidak teratur yaitu 2x dalam sehari. Setalah klien masuk RS pola nutrisi klien
tidak banyak mengalami perubahan, yaitu klien tetap makan 3x sehari dengan
menghabiskan 1 porsi makan yang diberikan dari RS.
b. Pola eliminasi
Sebelum masuk RS pola eliminasi klien dalam hal BAB tidak ada masalah yaitu
dalam sehari klien BAB 1x sehari. Sedangkan elama hamil untuk BAK, klien
mengalami peningkatan frekuensi BAK, yaitu klien lebih sering BAK tetapi dalam
BAK tidak ada keluhan yang dapat mengganggu klien BAK. Setelah masuk RS pola
eliminasi (BAB dan BAK) klien tidak ada masalah yang dapat mengganggu dalam
proses BAB dan BAK klien.
c. Pola aktivitas, istirahat dan tidur
Saat dirumah, sebelum klien mengalami perdarahan dan masuk RS, aktivitas klien
sebagai ibu rumah tangga. Kegiatan hariannya hanya membersihkan rumah dan
mengurus suami saja. Namun setelah hamil aktivitas yang berat-berat saat dirumah
sudah dikurangi oleh klien. Dalam kesehariaanya klien tidur jam 21.00 malam dan
bangun jam 04.00. terkadang klien tidur siang dan terkadang tidak. Tidur siang
biasanya lamanya 2 jam.
d. Pola kebersihan diri
Sebelum sakit klien bisa melakukan ADL secara mandiri, namun setelah sakit dan
dirawat di RS dalam memenuhi ADLnya klien memerlukan banuan minimal. Dalam
hal kebersihandiri, klien bisa melakukan kebersihan diri secara mandiri.
e. Pola reproduksi seksual:
Menstruasi pertama 12 tahun, lama siklus 7-8 hari, keputihan terkadang ada,
dismenore ada dan biasanya terjadi pada hari pertama dan kedua haid,
permasalahan dalam hubungan seksual tidak ada masalah, operasi pada alat
reproduksitidak pernah.
f. Aspek mental, intelektual, sosial, spiritual:
Konsep diri:
Identitas diri:
Klien adalah seorang wanita dengan umur 41 th, pernah hamil 3x, melahirkan
2x, abortus belum pernah. Pertama haid, klien berumur 12 tahun. Kondisi
genetalia klien normal tidak ada masalah.
Harga diri:
Dalam kesehariannya klien sering berkumpul dengan tetangganya dirumah, klien
juga aktif mengikuti kegiatan yang diadakan dikampungnya yaitu seperti arisan
PKK, pengajian ibu-ibu, kerja bakti dll. Dalam berhubungan dengan orang lain
klien tidak pernah merasa minder atau malu.
Intelektual (pengetahuan tentang penyakit yang diderita dan kesehatan secara
umum):
Menurut klien kesehatan itu merupakan hal yang sangat penting, sehingga
selama hamil klien selalu rutin memeriksakan kehamilannya di bidan praktek
yang ada di kampungnya. Namun saat klien mengalami perdarahan saat hamil ini
klien belum mengetahui secara jelasmengenai sakit yang dideritanya dan klien
belum paham mengenai penyebab sakit yang dialaminya sekarang.
Hubungan interpersonal/sosial: hubungan perkawinan, keluarga dan masyarakat:
Dalam beruhungan dengan anggota keluarga yang lain, hungungan dengan
masyarakat klien tidak ada masalah.
Mekanisme koping individu:
Dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapi sekarang klien berusaha untuk
sabar dan tegar menghadapi sakitnya ini, walaupun klien terkadang merasa
cemas dengan kondisi janin yang ada dalam rahimnya bila sering terjadi
perdarahan.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum: tingkat kesadaran CM status gizi tidak ada masalah, gizi tercukupi.
2. TTV: suhu 37,1 0C, nadi 84 x/mnt, tekanan darah 100/70 mmHg, respirasi 20 x/mnt.
3. Pemeriksaan head to to:
a. Kepala: kesan wajah (chloasma gravidarum) ada dibagian pipi, kondisi rambut: rambut
klien pendek berwarna hitam, kebersihan rambut agak kotor karena selama masuk RS
klien belum pernah keramas.
b. Mata: kebersihan bersih, discharge tidak ada, refleks terhadap cahaya normal,
konjuctiva normal yaitu tidak pucat, sclera normal yaitu warna sklera putih tidak ada
kemerahan.
c. Hidung: simetris, bersih, discharge tidak ada.
d. Telinga: bentuk normal, kebersihan bersih dan discharge tidak ada, fungsi
pendengaran normal.
e. Mulut dan tenggorokan: kemampuan bicara tidak terdapat masalah, klien dapat bicara
secara normal, kebersihan bersih, tidak ada sianosis, adakah deviasi tidak ada.
f. Leher: peningkatan JVP tidak ada, tiroid: pembesaran kelenjar tiroid tidak ada.
g. Tengkuk: kaku kuduk tidak ada.
h. Dada: inspeksi bentuk dada simetris, retraksi dinding dada tidak ada, gerakan nafas
tidak ada usaha napas tambahan, palpasi suara napas vesikuler, suara ronkhi dan
wezing tidak ada, nyeri tekan tidak ada, perkusi bunyi paru dan batas jantung dan
paru perkusi paru sonor, batas antara jantung dan paru jelas, auskultasi suara paru
vesikuler, bunyi jantung (I, II, III) S1 > S2, irama jantung reguler, murmur tidak ada,
gallop tidak ada.
i. Payudara: bentuk simetris, ukurannya mulai membesar, kebersihan bersih, aerola
terjadi peningkatan pigmentasi, ASI belum keluar, kolostrum belum keluar,
konsistnsi/massa tidak ada, putting: menonjol.
j. Abdomen: dinding perut supel, tidak ada pembesaran hati dan limpa, peristaltik usus
normal yaitu 12 x/mnt.
k. Punggung: vertebrae, ginjal dalam batas normal.
l. Panggul: normal
m. Genetalia wanita: edema vulva ada, varises ada, keputihan tidak ada, kebersihan
bersih, condiloma tidak ada, pembesaran kelenjar Bartolini tidak ada.
n. Anus dan rectum: pembesaran vena tidak ada, haemoroid tidak ada, massa tidak ada.
o. Ekstremitas atas dan bawah: kelengkapan anggota gerak lengkap edema bagian kedua
kaki, tonus otot normal, varises ada, refleks: refleks patologis positif dan refleks
patologis negatif, turgor kulit baik (<>
4. Pemeriksaan khusus obstetrik:
Dilakukan pemeriksaan USG abdomen dengan hasil:
a. Tampak janin tunggal hidup intrauteri
b. Tampak plasenta previa menutupi orifisium uteri interna dengan disertai gambaran
hipoekoik diantaranya.
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan urin lengkap (protein, reduksi, urobilin, bilirubin)
Pemeriksaan urin lengkap tidak dilakukan.
2. Pemeriksaan darah lengkap (Hb, golongan darah,VDRL- papsmear bila ada indikasi)
a. Pemeriksaan darah lengkap
1) Hb = 9,1 gr/dL (L = 14-18, P = 13-16 gr/dL)
2) Leukosit = 8.000 / µL (5.000-10.000 / µL)
3) Ht = 28 % (L = 40-48, P = 37-43 %)
4) Eritrosit = 3,61 jt/ µL (L = 4,5 – 5,5 jt/ µL, P = 4-5 jt/ µL)
5) Trombosit = 179.000 / µL (150.000-400.000 / µL)
6) MCV = 77,8 fl (80-97 fl)
7) MCH = 25,2 pgr (26-32 pgr)
8) MCHC = 32,4 % (31-36 %)
b. Pemeriksaan hitung jenis
1) Basofil = 0 % (0-1 %)
2) Eosinofil = 1 % (1-4 %)
3) Batang = 0 % (2-5 %)
4) Segmen = 73 % (40-70 %)
5) Limfosit = 21 % (19-48 %)
6) Monosit = 5 % (3-9 %)
c. Faal hemostasis
1) PT = 13,8 dtk (10,8-14,4 dtk)
2) APTT = 29,7 dtk (24-36 dtk)
V. TERAPI
1. Vicillin 1x1 gr
2. Konservatif s/d aterm
3. Histolan tab 3x1
4. Dexametason 2x6 mg (2 hari)
5. Diit biasa
VI. PERSIAPAN PERSALINAN
Senam hamil:
Tidak dilakukan.
Rencana tempat melahirkan:
Klien berencana melahirkan di RS.
Perlengkapan kebutuhan bayi:
Sudah dipersiapkan tetapi baru sedikit.
Kesiapan mental ibu dan keluarga:
Ibu dan keluarga sudah siap mental untuk melahirkan karena ini sebelumnya klien sudah
pernah melahirkan 2x.
Pengetahuan ibu tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses
persalinan:
Ibu sudah mengetahui tanda-tanda saat akan melahirkan yaitu terjadi kontraksi di bagian
perut bawah, kontraksi makin lama makin kenceng. Keluar cairan ketuban saat akan
melahirkan. Menurut klien saat persalinan biasanya klien dibimbing oleh perawat RS atau
bidan tempat klien melahirkan untuk melakukan mengejan dan pengaturan napas pada
saat melahirkan. Tetapi klien belum mengetahui cara menangani nyeri pada saat
persalinan. Klien hanya mengetahui untuk mengurangi nyeeri saat persalinan yaitu klien
diberikan obat.
Perawatan payudara:
selama kehamilan anak pertama dan ke dua, klien telah diajari cara melakukan perawatan
payudara agar ASI yang diberikan untuk bayi bisa keluar.
Dll
ANALISA DATA
Nama klien : Ny U
Ruang : Flamboyan
Tgl/jam Data Masalah Etiologi2 Juni 09
Jam 12.00
DS:
Klien mengatakan mengalami perdarahan sejak tanggal 1 Juni 2009 mulai jam 01.30 WIB.
Klien mengatakan usia kehamilannya saat ini baru 30 minggu.
Menurut klien, perdarahan pertama yang keluar bentuknya bergumpal.
Klien mengatakan saat ini perdarahan yang keluar sudah agak berkurang dari pada kemarin.
DO:
Hasil USG diperoleh gambaran plasenta previa menutupi orifisium uteri interna dengan disertai gambaran hipoekoik diantaranya.
Hb 9,1 gr/dL
Ht 28 %
Eritrosit 3,61 jt/ µL
Konjungtiva klien pucat
Suhu 37,1 0C, nadi 84 x/mnt, TD 100/70 mmHg, RR 20 X/mnt.
Gangguan perfusi jaringan (plasental) tidak efektif.
Hipovolemia karena kehilangan darah (perdarahan).
2 Juni 09 DS: Cemas Perubahan yang menyertai
Jam 12.00 Klien mengatakan terkadang merasa cemas dengan kondisi janin yang ada dalam rahimnya bila sering terjadi perdarahan.
Klien mengatakan takut kalu mengalami keguguran.
DO:
Klien gelisah dan lebih sering diam.
Klien lebih sering melamun.
kehamilan.
2 Juni 09
Jam 12.00
DS:
Klien mengatakan kurang mengetahui tentang kelainan kehamilan yang dialaminya.
Klien mengatakan ingin mengetahui lebih banyak mengenai kelainan dalam kehamilannya saat ini.
DO:
Klien bingung ketika di tanya mengenai penyebab kelainan dalam kehamilannya saat ini.
Kurang pengetahuan
Keterbatasan informasi mengenai plasenta previa.
Prioritas diagnosis keperawatan:
1. Gangguan perfusi jaringan (plasental) tidak efektif b.d. hipovolemia karena kehilangan darah
(perdarahan).
2. Kurang pengetahuan b.d. keterbatasan informasi mengenai plasenta previa.
3. Cemas b.d. perubahan yang menyertai kehamilan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny U
Ruang : Flamboyan
Tgl/Jam
Diagnosis Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan Paraf &
Nama2 Juni 09
Jam 12.00
Gangguan perfusi jaringan (plasental) tidak efektif b.d. hipovolemia karena kehilangan darah (perdarahan).
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pasien dapat menunjukkan perfusi yang adekuat, dengan kriteria hasil:
Tanda-tanda vital stabil
Membrane mukosa berwarna merah muda
Pengisian kapiler normal (<>
Haluaran urin adekuat.
Pernapasan adekuat
Kaji penyebab terjadinya perdarahan (abrasi plasenta, plasenta previa, merokok, penggunaan kokain, PIH (pregnance induced hiertention).
Kaji secara akurat kemunginan harapan hidup janin, kaji juga kapan menstruasi terakhir ibu, prioritaskan pelaporan yang didapat dari Ultrasound atau riwayat obstetrik.
Inspeksi keadaan perineum, hitung jumlah dan karkateristik perdarahan.
Monitor TTV
Lakukan persiapan prosedur emergency antepartum , partum, seperti terapi oksigen, terapi parenteral IV dan mungkin infuse parallel.
Catat masukan dan pengeluaran makanan dan minuman.
Elevasikan ekstremitas bawah untuk meningkatkan perfusi ke organ vital dan fetus.
2 Juni 09
Jam 12.00
Kurang pengetahuan b.d. keterbatasan informasi mengenai plasenta previa.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam, klien dan keluarga mampu memperoleh pengetahuan mengenai kelainan dalam
Pembelajaran : kelainan dala kehamilan
Kaji tingkat pengetahuan klien tentang plasenta previa.
kehamilan yang ditandai dengan:
Mengenal kelinan kehamilan yang sedang dialami klien.
Mengetahui faktor penyebab atau faktor pencetus
Mengetahui tanda dan gejala
Mengetahui komplikasi dari plesenta previa
Mengetahui cara mencegah komplikasi
Menjelaskan penatalaksanaan plasenta previa.
Jelaskan tanda dan gejala plasenta previa.
Identifikasi kemungkinan penyebab plasenta previa.
Berikan informasi tentang kondisi klien.
Berikan informasi tentang hasil pemeriksaan diagnostik.
Diskusikan tentang pilihan terapi.
Instruksikan klien untuk melaporkan tanda dan gejala kepada petugas.
Jelaskan cara mencegah komplikasi.
Jelaskan cara penatalaksaan plsaenta previa.
2 Juni 09
Jam 12.00
Cemas b.d. perubahan yang menyertai kehamilan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 3x24 jam diharapkan klien dapat:
Tidak terjadi trauma fisik selama perawatan.
Mempertahankan tindakan yang mengontrol cemas.
Mengidentifikasi tindakan yang harus diberikan ketika terjadi cemas.
Memonitor faktor risiko dari lingkungan.
Membantu klien mengidentifikasi penyebab cemas yang dialaminya.
Mengajari klien cara melakukan teknik relaksasi
Klien dapat menyebutkan penyebab cemas yang sedang di alaminya.
Memberikan penjelasan kepada klien mengenai kondisi penyakit yang sedang dialaminya.
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny U
Ruang : Flamboyan
No Dx
Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf & Nama
1. 2 Juni 2009
Jam 14.00
Jam 16.00
Jam 17.30
Jam 20.30
3 Juni 2009
Jam 08.00
Jam 10.30
Mengkaji penyebab perdarahan
Memonitor TTV (nadi, suhu, TD, RR).
Memonitor KU klien.
Mengobservasi membran mukosa (konjungtiva) klien.
Memonitor dan mengobservasi perdarahan.
Mengobservasi jumlah dan bentuk perdarahan.
Mengecek suhu klien.
Mengganti plabot infus dengan tranfusi set.
Mengobservasi pengeluaran urin.
Mengecek kapiler revil pada jari tangan.
Mengobservasi DJJ janin.
Memposisikan klien yang nyaman.
Memonitor TTV ( suhu, nadi, TD).
Memonitor masukan cairan dan makanan.
Observasi Ku klien.
Mengganti transfusi set dengan RL.
Mengobservasi perdarahan.
Perdarahan karena plasenta previa.
N = 84 x/mnt, S = 360C, TD = 100/60, RR = 21 x/mnt.
Klien mengeluh agak lemes dan mengantuk. KU cukup, kesadaran CM.
Konjungtiva klien masih agak pucat.
Perdarahan masih keluar, dari tadi pagi sampai sekarang sudah ganti pembalut 2x.
Jumlah perdarahan dalam 2x ganti pembalut penuh semua. Perdarahan bentuknya gumpalan dan cair.
Suhu klien 36,60C.
Darah masuk melalui tranfusi set sebanyak 500cc.
Dalam sehari klien sudah BAK 4x, jumlah ± setengah gelas belimbing.
Kapiler revil baik (<>
DJJ +
Tidur/istirahat dengan posisi fowler/semi fowler.
S = 36,90C, N = 96 x/mnt, TD = 100/70 mmHg.
Cairan infus + RL 500 cc sudah
Mengobservasi KU klien.
Mengecek TTV (suhu, nadi,TD).
Mengobservasi dan memeriksa warna konjungtiva klien.
Memonitor perdarahan, jumlah, bentuk perdarahan.
Mengobservasi kondisi janin.
Mengobservasi kapiler revil.
Melepas/ aff infus.
Memberikan discharge planning sebelum klien pulang meliputi:
- Menganjurkan klien untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
- Menganjurkan klien untuk mengurangi aktifitas/lebih banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk kontrol rutin.
- Menganjurkan klien untuk tidak melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
masuk setengahnya, tranfusi set (PRC) 500 cc, makanan dari RS habis, minum sudah ± 5 gelas belimbing.
KU klien cukup, kesadaran CM.
Infus RL masuk.
Perdarahan masih ada, jumlah mulai berkurang dari jam 14.00 siang sampai sekarang belum ganti pembalut lagi.
Ku klien cukup, kesadaran CM.
S = 360C, N = 84 x/mnt, TD = 110/70 mmHg.
Konjungtiva klien sudah tidak pucat.
Perdarahan yang keluar hanya bercak-bercak, di pembalut tidak penuh, dan ganti pembalut baru 1x setelah mandi pagi tadi.
DJJ +
Kapiler revil baik (<>
Klien persiapan pulang.
Klien mau menyimak discharge planning yang diberikan.
2. 2 Juni 2009
Jam 14.00
3 Juni 2009
Jam 10.30
Memberikan informasi mengenai plasenta previa kepada klien.
Menjelaskan penyebab, tanda dan gejala, hasil pemeriksaan USG, cara mencegah komplikasi dari plecenta previa.
Menganjurkan klien untuk tidak melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
Menganjurkan klien untuk lebih
Klien mau mendengarkan dan menyimak informasi yang diberikan.
Sekarang klien mengetahui mengenai kelainan dalam kehamilannya saat ini dan kondisi kehamilannya.
Klien mau mengikuti saran yang diberikan.
Klien lebih banyak tiduran saat
banyak istirahat/tidak banyak melakukan aktivitas.
Mengevaluasi dan mengobservasi pengetahuan klien mengenai cara mencegah perdarahan yang berulang pada plasenta previa.
Memberikan discharge planning sebelum klien pulang meliputi:
- Menganjurkan klien untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
- Menganjurkan klien untuk mengurangi aktifitas/lebih banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk kontrol rutin.
- Menganjurkan klien untuk tidak melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
diberikan informasi.
Klien merasa senang karena telah diberi penjelasan mengenai masalah kehamilannya.
Klien bisa menjawab dengan benar cara mencegah perdarahan berulang pada plasenta pervia.
Klien mau menyimak discharge planning yang diberikan dan mau mengikuti saran yang diberikan.
3. 2 Juni 2009
Jam 16.00
Jam 17.30
3 Juni 2009
Jam 08.30
Jam 10.30
Mengidentifikasi penyebab cemas yang dialami klien.
Mengajari klien teknik relaksasi dengan cara distraksi dan napas dalam.
Mengobservasi perasaan klien.
Mengobservasi perasaan klien mengenai kecemasan yang dialaminya.
Mengobservasi teknik relaksasi yang digunakan klien untuk mengatasi kecemasan.
Memberikan discharge planning sebelum klien pulang meliputi:
- Menganjurkan klien untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan
Klien mengatakan khawatir dengan kondisi kehamilannya saat ini.
Klien mau diajari cara mengontrol cemas dengan distraksi dan napas dalam.
Klien mengatakan sudah mulai berkurang rasa cemasnya.
Klien merasa sudah tidak cemas.
Klien menggunakan napas dalam untuk mengatasi kecemasan.
Klien mau menyimak discharge planning yang diberikan dan mau mengikuti saran yang diberikan.
gizi seimbang.
- Menganjurkan klien untuk mengurangi aktifitas/lebih banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk kontrol rutin.
- Menganjurkan klien untuk tidak melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
- Menganjurkan klien untuk tetap menggunakan teknik relaksasi yang telah diajarkan untuk mengurangi perasaan cemas.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Ny U
Ruang : Flamboyan
Tgl/Jam No Dx Status perkembangan masalah klien Paraf & Nama
2 Juni 2009
Jam 21.00
3 Juni 2009
Jam 14.00
1.
1.
S:
Klien mengeluh agak lemes dan mengantuk.
Klien mengatakan perdarahan masih keluar, dari tadi pagi sampai sekarang sudah ganti pembalut 2x.
Klien mengatakan perdarahan masih ada, jumlahnya mulai berkurang dari jam 14.00 siang sampai sekarang belum ganti pembalut lagi.
O:
S = 36,90C, N = 96 x/mnt, TD = 100/70 mmHg.
Cairan infus + RL 500 cc sudah masuk setengahnya, tranfusi set (PRC) 500 cc, makanan dari RS habis, minum sudah ± 5 gelas belimbing.
KU cukup.
Konjungtiva klien masih agak pucat.
Dalam sehari klien sudah BAK 4x, jumlah ± setengah gelas belimbing.
Kapiler revil baik (<>
DJJ +
Posisi klien tidur/istirahat dengan posisi fowler/semi fowler.
A:
Masalah teratasi sebagian yang ditandai dengan KU klien cukup, kapiler refil baik (<>
P:
Lanjutkan intervensi:
Observasi perdarahan
Pantau tanda vital
Cek Hb
Berikan injeksi Dexametason 2x5 mg sesuai instruksi dokter.
S:
Menurut klien perdarahan yang keluar sekarang hanya bercak-bercak, di pembalut tidak penuh, dan ganti pembalut baru 1x setelah mandi pagi tadi.
Klien persiapan pulang.
Klien mau menyimak discharge planning yang diberikan.
O:
Ku klien cukup, kesadaran CM.
S = 360C, N = 84 x/mnt, TD = 110/70 mmHg.
Konjungtiva klien sudah tidak pucat.
DJJ +
Kapiler revil baik (<>
A:
Masalah teratasi sebagian yang ditandai perdarahan yang keluar saat ini hanya bercak-bercak, dan baru ganti pembalut 1x setelah mandi pagi. Dan pasien persiapan untuk pulang.
P:
Memberikan discharge planning sebelum klien pulang meliputi:
- Menganjurkan klien untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
- Menganjurkan klien untuk mengurangi aktifitas/lebih banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk kontrol rutin.
- Menganjurkan klien untuk tidak melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
2 Juni 2009
Jam 21.00
3 Juni 2009
Jam 14.00
2.
2.
S:
Klien mengatakan mau mengikuti saran yang diberikan yaitu tidak malakukan hubungan sex selama kehamilannya ini dan banyak beristirahat.
Klien merasa senang karena telah diberi penjelasan mengenai masalah kehamilannya.
O:
Klien mau mendengarkan dan menyimak informasi yang diberikan.
Sekarang klien mengetahui mengenai kelainan dalam kehamilannya saat ini dan kondisi kehamilannya.
Klien lebih banyak tiduran saat diberikan informasi.
A:
Masalah teratasi yang ditandai dengan klien merasa senang mengenai
penjelasan yang telah diberikan, klien mengerti cara penataksanaan kehamilan dengan placenta previa.
P:
Pertahankan intervensi.
S:
Klien mengatakan cara-cara mencegah terjadinya perdarahan berulang pada plasenta previiak boleh melakukan hubungan sex selama kehamilannya ini.
Klien mengatakan mau mengikuti saran yang telah diberikan.
O:
Klien menyimak discharge planning yang diberikan.
A:
Masalah teratasi.
P:
Memberikan discharge planning sebelum klien pulang meliputi:
- Menganjurkan klien untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
- Menganjurkan klien untuk mengurangi aktifitas/lebih banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk kontrol rutin.
- Menganjurkan klien untuk tidak melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
2 Juni 2009
Jam 21.00
3 Juni 2009
Jam
3.
3.
S:
Klien mengatakan khawatir dengan kondisi kehamilannya saat ini.
Klien mengatakan mau diajari cara mengontrol cemas dengan distraksi dan napas dalam.
Klien mengatakan sudah mulai berkurang rasa cemasnya.
14.00 O:
Teknik relaksasi distraksi dan napas dalam telah diajarkan.
A:
Masalah teratasi sebagian yang ditandai klien sudah berkurang rasa cemasnya.
P:
Lanjutkan intervensi:
Menganjurkan klien untuk melakukan teknik relksasi distraksi dan napas dalam bila rasa cemasnya muncul.
S:
Klien merasa sudah tidak cemas.
Klien mengatakan mau mengikuti saran yang diberikan.
Klien mengatakan menggunakan napas dalam untuk mengatasi kecemasan.
O:
Klien mau menyimak discharge planning yang diberikan
A:
Masalah teratasi P:
Memberikan discharge planning sebelum klien pulang meliputi:
- Menganjurkan klien untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
- Menganjurkan klien untuk mengurangi aktifitas/lebih banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk kontrol rutin.
- Menganjurkan klien untuk tidak melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
- Menganjurkan klien untuk tetap menggunakan teknik relaksasi yang telah diajarkan untuk mengurangi perasaan cemas.
LEMBAR PENDELEGASIAN
Nama Klien : Ny U
Ruang : Flamboyan
Tgl/Jam
No Dx
Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi (SOAP)
2 Juni 2009
Jam 21.00
3 Juni 2009 Jam
14.00
1.
1.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pasien dapat menunjukkan perfusi yang adekuat, dengan kriteria hasil:
Tanda-tanda vital stabil
Membrane mukosa berwarna merah muda
Pengisian kapiler normal (<>
Haluaran urin adekuat.
Pernapasan adekuat
Kaji penyebab terjadinya perdarahan
Kaji secara akurat kemunginan harapan hidup janin
Inspeksi keadaan perineum, hitung jumlah dan karkateristik perdarahan.
Monitor TTV
Catat masukan dan pengeluaran makanan dan minuman.
Elevasikan ekstremitas bawah untuk meningkatkan perfusi ke organ vital dan fetus.
Mengkaji penyebab perdarahan
Memonitor TTV (nadi, suhu, TD, RR).
Memonitor KU klien.
Mengobservasi membran mukosa (konjungtiva) klien.
Memonitor dan mengobservasi perdarahan.
Mengobservasi jumlah dan bentuk perdarahan.
Mengganti plabot infus dengan tranfusi set.
Mengobservasi pengeluaran urin.
Mengecek kapiler revil pada jari tangan.
Mengobservasi DJJ janin.
S:
Klien mengeluh agak lemes dan mengantuk.
Klien mengatakan perdarahan masih keluar, dari tadi pagi sampai sekarang sudah ganti pembalut 2x.
Klien mengatakan perdarahan masih ada, jumlahnya mulai berkurang dari jam 14.00 siang sampai sekarang belum ganti pembalut lagi.
O:
S = 36,90C, N = 96 x/mnt, TD = 100/70 mmHg.
Cairan infus + RL 500 cc sudah masuk
Memposisikan klien yang nyaman.
Memonitor masukan cairan dan makanan.
Mengganti transfusi set dengan RL.
Mengobservasi KU klien.
Mengecek TTV (suhu, nadi,TD).
Mengobservasi dan memeriksa warna konjungtiva klien.
Memonitor perdarahan, jumlah, bentuk perdarahan.
Mengobservasi kondisi janin.
Mengobservasi kapiler revil.
Melepas/ aff infus.
Memberikan discharge planning sebelum klien pulang meliputi:
- Menganjurkan klien untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
- Menganjurkan klien untuk mengurangi
setengahnya, tranfusi set (PRC) 500 cc, makanan dari RS habis, minum sudah ± 5 gelas belimbing.
KU cukup.
Konjungtiva klien masih agak pucat.
Dalam sehari klien sudah BAK 4x, jumlah ± setengah gelas belimbing.
Kapiler revil baik (<>
DJJ +
Posisi klien tidur/istirahat dengan posisi fowler/semi fowler.
A:
Masalah teratasi sebagian yang ditandai dengan KU klien cukup, kapiler refil baik (<>
P:
Lanjutkan intervensi:
Observasi
aktifitas/lebih banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk kontrol rutin.
- Menganjurkan klien untuk tidak melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
perdarahan
Pantau tanda vital
Cek Hb
Berikan injeksi Dexametason 2x5 mg sesuai instruksi dokter.
S:
Menurut klien perdarahan yang keluar sekarang hanya bercak-bercak, di pembalut tidak penuh, dan ganti pembalut baru 1x setelah mandi pagi tadi.
Klien persiapan pulang.
Klien mau menyimak discharge planning yang diberikan.
O:
Ku klien cukup, kesadaran CM.
S = 360C, N = 84 x/mnt, TD = 110/70 mmHg.
Konjungtiva klien sudah tidak pucat.
DJJ +
Kapiler revil baik (<>
A:
Masalah teratasi sebagian yang ditandai perdarahan yang keluar saat ini hanya bercak-bercak, dan baru ganti pembalut 1x setelah mandi pagi. Dan pasien persiapan untuk pulang.
P:
Memberikan discharge planning sebelum klien pulang meliputi:
- Menganjurkan klien untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
- Menganjurkan klien untuk mengurangi aktifitas/lebih banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk kontrol rutin.
- Menganjurkan klien untuk tidak
melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
2 Juni 2009 Jam
21.00
3 Juni 2009 Jam
14.00
2.
2.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam, klien dan keluarga mampu memperoleh pengetahuan mengenai kelainan dalam kehamilan yang ditandai dengan:
Mengenal kelinan kehamilan yang sedang dialami klien.
Mengetahui faktor penyebab atau faktor pencetus
Mengetahui tanda dan gejala
Mengetahui komplikasi dari plesenta previa
Mengetahui cara mencegah komplikasi
Menjelaskan penatalaksanaan plasenta previa.
Pembelajaran : kelainan dala kehamilan
Kaji tingkat pengetahuan klien tentang plasenta previa.
Jelaskan tanda dan gejala plasenta previa.
Berikan informasi tentang kondisi klien.
Berikan informasi tentang hasil pemeriksaan diagnostik.
Diskusikan tentang pilihan terapi.
Instruksikan klien untuk melaporkan tanda dan gejala kepada petugas.
Jelaskan cara mencegah komplikasi.
Jelaskan cara penatalaksaan plsaenta previa.
Memberikan informasi mengenai plasenta previa kepada klien.
Menjelaskan penyebab, tanda dan gejala, hasil pemeriksaan USG, cara mencegah komplikasi dari plecenta previa.
Menganjurkan klien untuk tidak melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
Menganjurkan klien untuk lebih banyak istirahat/tidak banyak melakukan aktivitas.
Mengevaluasi dan mengobservasi pengetahuan klien mengenai cara mencegah perdarahan yang berulang pada plasenta previa.
Memberikan discharge planning sebelum klien pulang meliputi:
- Menganjurkan klien untuk tetap mengkonsumsi makanan
S:
Klien mengatakan mau mengikuti saran yang diberikan yaitu tidak malakukan hubungan sex selama kehamilannya ini dan banyak beristirahat.
Klien merasa senang karena telah diberi penjelasan mengenai masalah kehamilannya.
O:
Klien mau mendengarkan dan menyimak informasi yang diberikan.
Sekarang klien mengetahui mengenai kelainan dalam kehamilannya saat ini dan kondisi kehamilannya.
Klien lebih banyak tiduran saat diberikan informasi.
dengan gizi seimbang.
- Menganjurkan klien untuk mengurangi aktifitas/lebih banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk kontrol rutin.
- Menganjurkan klien untuk tidak melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
A:
Masalah teratasi yang ditandai dengan klien merasa senang mengenai penjelasan yang telah diberikan, klien mengerti cara penataksanaan kehamilan dengan placenta previa.
P:
Pertahankan intervensi.
S:
Klien mengatakan cara-cara mencegah terjadinya perdarahan berulang pada plasenta previiak boleh melakukan hubungan sex selama kehamilannya ini.
Klien mengatakan mau mengikuti saran yang telah diberikan.
O:
Klien menyimak discharge planning yang diberikan.
A:
Masalah teratasi.
P:
Memberikan discharge planning sebelum klien pulang meliputi:
- Menganjurkan klien untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
- Menganjurkan klien untuk mengurangi aktifitas/lebih banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk kontrol rutin.
- Menganjurkan klien untuk tidak melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
2 Juni 2009 Jam
21.00
3 Juni 2009 Jam
14.00
3.
3.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 3x24 jam diharapkan klien dapat:
Tidak terjadi trauma fisik selama perawatan.
Mempertahankan tindakan yang
Membantu klien mengidentifikasi penyebab cemas yang dialaminya.
Mengajari klien cara melakukan teknik relaksasi
Klien dapat menyebutkan penyebab cemas yang
Mengidentifikasi penyebab cemas yang dialami klien.
Mengajari klien teknik relaksasi dengan cara distraksi dan napas dalam.
Mengobservasi perasaan klien.
S:
Klien mengatakan khawatir dengan kondisi kehamilannya saat ini.
Klien mengatakan mau diajari cara mengontrol cemas dengan distraksi dan
mengontrol cemas.
Mengidentifikasi tindakan yang harus diberikan ketika terjadi cemas.
Memonitor faktor risiko dari lingkungan.
sedang di alaminya.
Memberikan penjelasan kepada klien mengenai kondisi penyakit yang sedang dialaminya.
Mengobservasi perasaan klien mengenai kecemasan yang dialaminya.
Mengobservasi teknik relaksasi yang digunakan klien untuk mengatasi kecemasan.
Memberikan discharge planning sebelum klien pulang meliputi:
- Menganjurkan klien untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
- Menganjurkan klien untuk mengurangi aktifitas/lebih banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk kontrol rutin.
- Menganjurkan
napas dalam.
Klien mengatakan sudah mulai berkurang rasa cemasnya.
O:
Teknik relaksasi distraksi dan napas dalam telah diajarkan.
A:
Masalah teratasi sebagian yang ditandai klien sudah berkurang rasa cemasnya.
P:
Lanjutkan intervensi:
Menganjurkan klien untuk melakukan teknik relksasi distraksi dan napas dalam bila rasa cemasnya muncul.
S:
Klien merasa sudah tidak cemas.
Klien mengatakan mau mengikuti saran yang
klien untuk tidak melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
- Menganjurkan klien untuk tetap menggunakan teknik relaksasi yang telah diajarkan untuk mengurangi perasaan cemas.
diberikan.
Klien mengatakan menggunakan napas dalam untuk mengatasi kecemasan.
O:
Klien mau menyimak discharge planning yang diberikan
A:
Masalah teratasi P:
Memberikan discharge planning sebelum klien pulang meliputi:
- Menganjurkan klien untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
- Menganjurkan klien untuk mengurangi aktifitas/lebih banyak istirahat.
- Menganjurkan klien untuk kontrol rutin.
- Menganjurkan klien untuk
tidak melakukan hubungan sex selama kehamilan ini.
- Menganjurkan klien untuk tetap menggunakan teknik relaksasi yang telah diajarkan untuk mengurangi perasaan cemas.
Diposkan oleh keperawatan maternitas di 23:02 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook