Askep Lansia (Repaired)
-
Upload
christina-novarin -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Askep Lansia (Repaired)
-
7/29/2019 Askep Lansia (Repaired)
1/11
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. S DENGAN POST STROKE DI RT 02 RW X,
DUSUN BARATAN TIMUR KECAMATAN PATRANG, KABUPATENJEMBER
oleh:
Nur Afifah
NIM 1023101010193
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012
-
7/29/2019 Askep Lansia (Repaired)
2/11
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN RI
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jalan Kalimantan 37 Jember, Jawa Timur
Telp. (0331) 323450
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN POST
STROKE PADA LANSIA Ny. S
A.Pengkajian1. Data Biografi
Nama : Ny. SUmur : 70 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Suku : Madura
Tempat, tanggal lahir : jember
Pendidikan terakhir : tidak sekolah
Agama : Islam
Status perkawinan : janda
Pekerjaan lalu : ibu rumah tangga
Pekerjaan sekarang : -
Alamat : Baratan Timur RW. 10 /RT 2, Patrang
Hobby : memasak (pekerjaan ibu rumah tangga)Orang yang mudah dihubungi : Ny. M
Alamat dan telepon : 085259217073
2. Riwayat Kesehatana. Penyakit yang pernah diderita (kapan, sebab kambuh)
Ny. S pernah mengalami stroke 2 tahun yang lalu, keluarga mengatakan
bahwa beliau terkena stroke karena kecapekan sehabis membantu hajatan
dirumah saudaranya, dan pada malam hari wajah beliau asimetris.
b. Status kesehatan setahun laluNy. S mengalami post stroke saat setahun yang lalu.
c. Status kesehatan 5 tahun yang laluNy. S lima tahun yang lalu tidak mengalami masalah kesehatan.
3. Status Kesehatana. Keluhan/ masalah kesehatan saat ini
Ny. S mengeluh bahwa kakinya terasa lemas dan kaku, beliau sedikit
kesulitan dalam berjalan.
b. Pengetahuan tentang penyakit yang diderita dan cara perawatannyaNy. S kurang mengetahui masalah kesehatan yang dideritanya, beliau hanya
mengatahui bahwa stroke yang dialaminya menyebabkan beliau mengalami
keterbatasan dalam bergerak dan dulu sempat lumpuh selama 1 bulan yang
-
7/29/2019 Askep Lansia (Repaired)
3/11
mengharuskan Ny. S bed rest dan aktivitas kehidupan sehari-harinya
bergantung pada anggota keluarga. Keluarga Ny. S mengatakan saat Ny. S
mengalami stroke, waktu pagi hari sesudah dimandikan beliau dihangatkan diluar rumah, sekitar jam 11.00 Ny. S dimasukkan kembali kedalam rumahnya.
Untuk sekarang, jika beliau merasa kaku dan lemas pada kakinya, beliau
hanya memberikan minyak kayu putih pada kakinya.
4. Riwayat KeluargaGenogram
Keterangan Genogram:
: laki-laki : garis pernikahan
: perempuan : garis keturunan
: meninggal : tinggal serumah
: klien
X X
X XX
-
7/29/2019 Askep Lansia (Repaired)
4/11
5. Kebiasaan Sehari-haria. Istirahat tidur
Ny. S tidak mengalami gangguan dalam pola tidurnya, beliau mengatakantidurnya nyenyak dan tidak pernah terbangun pada malam hari. Ny. S
mengatakan, biasanya beliau tidur habis sholat isya mungkin sekitar jam 20.00
dan bangun pada waktu adzan subuh berkumandang sekitar jam 04.00.
b. Nutrisi (makan dan minum)Makan : Ny. S mengatakan bahwa beliau makan 2-3 kali sehari dengan
porsi yang sedikit, dengan porsi yang sedikit tersebut Ny. S mengatakan sudah
merasa kenyang, keluarga juga mengatakan terkadang Ny. S makan sayur, Ny
S tidak mempunyai masalah dalam makanannya seperti alergi terhadap
makanan tertentu.
Minum : Ny. S minum jika beliau merasa haus.
c. Kebersihan diriNy. S melakukan perawatan terhadap dirinya secara mandiri, beliau
mengatakan bahwa mandi setiap pagi dan sore hari dengan mandiri tanpa
bantuan dari anggota keluarganya.
6. Kebiasaan Sehari-hariKegiatan:
Pada waktu pagi hari beliau bangun sekitar jam 04.00 dan menunaikan sholat
subuh, sekitar jam 07.00 beliau mandi dan sehabis mandi beliau sarapan pagi.Sesudah sarapan pagi beliau berjalan-jalan di depan rumahnya untuk
menghangatkan tubuhnya, terkadang beliau bertemu dengan Mbah M digang
rumahnya dan saling mengobrol. Sekitar jam 10.30 beliau masuk rumah, Ny.
M mengatakan biasanya sekitar jam segitu beliau tidur dan bangun pada waktu
dzuhur untuk menunaikan sholat dzuhur. Setelah sholat dzuhur terkadang
beliau makan siang dan pada sore hari sekitar jam 16.00 beliau mandi lalu
sholat ashar. Sekitar jam 17.30 beliau sholat magrib, sesudah sholat maghrib
beliau sering berkumpul dengan anggota keluarganya hanya sekedar
mengobrol atau menonton TV bersama. Jika beliau merasa mulai ngantuk
beliau sholat isya dulu lalu tidur.
7. PsikososialNy. S masih sering berinteraksi dengan warga disekitar rumahnya, sesudah
beliau mandi dan sarapan, beliau jalan-jalan disekitar lingkungan rumahnya,
walaupun tidak terlalu jauh jalan-jalannya. Ny. S tidak mengikuti kegiatan
dilingkungan rumahnya (missal. Pengajian) karena keterbatasan dalam
bergerak.
-
7/29/2019 Askep Lansia (Repaired)
5/11
8. SpiritualNy. S menganut agama islam, beliau menjalankan sholat lima waktu, dan
terkadang beliau juga menunaikan sholat sunah, beliau sholat dengan berdiri.Dulu saat beliau sakit Ny. S saat menunaikan sholat dengan duduk.
9. Pemeriksaan FisikKeadaan umum :
Ny. S saat berjalan agak sulit dan berjalan dengan berhati-hati dan pelan hal ini
dipengaruhi oleh factor usia. Saat duduk Ny. S memijat kakinya dan
mengatakan bahwa kakinya terasa kaku dan lemas.
Tingkat kesadaran : composmentis
GCS : 4-5-6
Tanda-tanda vital : TD: 120/80 mmHg RR: 21 x/menit
Nadi : 66 x/menit suhu: 36.8 C
a. Kepala :bentuk kepala : lonjong, simetrisKulit kepala : bersih, kuning
Rambut : beruban
b. Mata-Telinga-Hidung:Penglihatan : tidak ada gangguan penglihatan, tetapi saat malam hari
Ny. S mengatakan agak buram penglihatannya.
Pendengaran : pendengaran Ny. S tidak ada gangguan, tetapi jika
berbicara terlalu jauh dengan beliau 2 meter beliau butuh suara yang
lebih nyaring/ keras.
Hidung, pembau : saat pengkajian, beliau terkena flu, sehingga Ny. Smengalami gangguan pada pola pembaunya, tetapi jika beliau tidak
terkena flu pola pembaunya tidak mengalami gangguan.
c. Leher: deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran venajugularis (-), trakea lurus, nyeri tekan (-), nadi karotis: ada, lemah.
d. Dada dan punggung:Paru-paru: suara nafas: vesikuler, suara nafas tambahan: -, suara fokal
fremitus: sama, ekspansi paru: sama, retraksi intercosta (-)
Jantung: pulsasi (-), palpitsi (-), suara jantung: normal
Abdomen: bentuk simetris, benjolan (-), asites (-), pembesaran organ (-),
nyeri tekan (-)
pinggang: pasien mengatakan bahwa pinggangnya terasa sakit.e. Sistem pencernaan: pasien mengatakan bahwa tidak ada masalah dalam
system pencernaannya, makan 2-3 kali sehari dengan porsi yang sedikit.
f. Sistem Genitourinaria: tidak terkaji.g. Ekstremitas atas dan bawah: Ekstremitas bawah terasa lemas dan kaku.
ka ki
4 4
4 3
-
7/29/2019 Askep Lansia (Repaired)
6/11
Keterangan:
Nilai 0 : otot sama sekali tidak mampu bergerak, tidak tampak
berkonstraksi. Bila lengan atau tungkai dilepaskan akan jatuh100% pasif
Nilai 1 : tampak berkontraksi atau ada sedikit gerakan dan ada
tahanan sewaktu jatuh.
Nilai 2 : mampu menahan tegak/menahan gravitasi, tetapi dengan
sentuhan akan jatuh
Nilai 3 : mampu menahan tegak walaupun sedikit didorong, tetapi
tidak mampu melawan tekanan/ dorongan dari pemeriksa.
Nilai 4 : seluruh gerakan otot dapat dilakukan melalui gaya berat dan
juga melawan tahanan ringan dan sedang.
Nilai 5 : seluruh gerakan dapat dilakukan otot tersebut dengan
tahanan maksimal dari pemeriksa tanpa adanya kelelahan.(Robert Priharjo, 2006).
10. Pengkajian Secara Umuma. Short Portable Mental Status Qustionare (SPSMQ)=Jumlah kesalahan total adalah 7 sehingga Ny. S tergolong pada kerusakan
intelektual sedang.
b. Mini-Mental State Exam (MMSE)=Nilai total Ny. S adalah 25 sehingga pasien tidak mengalami kerusakan
kognitif yang butuh pemeriksaan lebih lanjut.
c. Inventaris Depresi Beck=Nilai total Ny. S adalah 9 sehingga pasien tergolong dalam depresi ringan.
d. APGAR Keluarga=Jumlah nilai total adalah 8 sehingga Ny. S termasuk dalam kategori sedang
yang artinya beliau masih berinteraksi dengan baik pada semua anggota
keluarganya.
11. Data PenunjangLaboratorium : tidak terkaji
Radiologi : tidak terkaji
EKG : tidak terkaji
USG : tidak terkajiCT-Scan : tidak terkaji
Obat-obatan : sekarang Ny. S tidak mengkonsumsi obat, saat beliau
mengalami stroke dia mengkonsumsi obat.
B.Analisis DataNO DATA
(SIGN/SYMPTOM)
INTERPRETASI
(ETIOLOGI)
MASALAH
(PROBLEM)
1 Ds :Ny. S mengatakan bahwakakinya terasa lemah dan
kaku.
Penurunan kekuatan,kendali dan masa otot.
Hambatan mobilitasfisik.
-
7/29/2019 Askep Lansia (Repaired)
7/11
Do:Ny. S terlihat kesulitas saat
berjalan, berjalan denganhati-hati dan sangat lambat.Perubahan cara berjalan.Keterbatasan kemampuanmelakukan ketrampilanmotorik kasar.Keterbatasan rentangpergerakan.Nilai kekuatan otot.
ka ki4 4
4 3
C.Diagnosis KeperawatanHambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan, kendali, dan
masa otot yang ditandai dengan DS: Ny. S mengatakan bahwa kakinya terasa
lemah dan kaku. DO: Ny. S terlihat kesulitan saat berjalan, berjalan dengan hati-
hati dan sangat lambat; Perubahan cara berjalan; Keterbatasan kemampuan
melakukan ketrampilan motorik kasar; Keterbatasan rentang pergerakan.
D.Prioritas masalah keperawatanHambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan, kendali, dan
masa otot yang ditandai dengan DS: Ny. S mengatakan bahwa kakinya terasa
lemah dan kaku. DO: Ny. S terlihat kesulitan saat berjalan, berjalan dengan hati-
hati dan sangat lambat; Perubahan cara berjalan; Keterbatasan kemampuan
melakukan ketrampilan motorik kasar; Keterbatasan rentang pergerakan.
kriteria Perhitungan Skor PembenaranSifat masalah:ancaman
2/3 x 1 2/3 Masalah merupakan ancaman.Ny. S mengatakan bahwakakinya terasa lemas dan kaku.
Kemungkinanmasalah dapatdiubah: mudah
2/2 x 2 2 Ny. S masih dapat melakukanaktivitas sehari-harinya denganmandiri walaupun dengan gerak
yang sangat lemah, beliau masihdapat berjalan walaupun sangatlambat.
Potensial masalahdapat dicegah:rendah
1/3 x 1 1/3 Melihat dari factor usia makauntuk mengembalikan gerakyang normal sedikit sulit.
Menonjolnya
masalah: ada
x 1 Ny. S memang mengalami
keterbatasan gerak karena
-
7/29/2019 Askep Lansia (Repaired)
8/11
masalah tetapi tidakperlu segera
ditangani
penyakit yang pernahdialaminya dan factor usia, Ny.
S masih dapat melakukanaktivitas sehari-harinya denganmandiri walaupun sangatlambat.
Total 3 1/2
-
7/29/2019 Askep Lansia (Repaired)
9/11
E. Intervensi KeperawatanNo Diagnose keperawatan Tujuan Criteria hasil Intervensi Rasional
1 Hambatan mobilitasfisik berhubungan
dengan penurunan
kekuatan, kendali, dan
masa otot yang ditandai
dengan.Ds :
Ny. S mengatakan
bahwa kakinya terasa
lemah dan kaku.Do:
Ny. S terlihat kesulitas
saat berjalan, berjalan
dengan hati-hati dan
sangat lambat.Perubahan cara berjalan.
Keterbatasan
kemampuan melakukanketrampilan motorik
kasar.Keterbatasan rentang
pergerakan.
Setelah dilakukankunjungan rumah
selama 4 kali
pertemuan Ny. S
mampu melakukan
pergerakan yangbermanfaat
Ny. S akan dapat:1. Mempertahankan
posisi yang optimal/
seimbang.
2. Meningkatkankekuatan dan fungsi
bagian tubuh yang
lemah dan kaku.
3. Mempertahankanpergerakan sendidan otot secara
optimal.
1. Kaji tanda-tanda vitalpasien sebelum dan
sesudah tindakan.
2. Kaji kebutuhan pasienakan bantuan pelayanan
kesehatan.3. Pantau dan dokumentasi
perubahan status
neurologis pasien.
4. Pantau perubahan fungsikognitif atau fisik pasien
yang dapat mengarah
pada perilaku yang tidak
aman.
5. Pantau adanya barang-barang yang
membahayakan di
lingkungan.6. Orientasikan pada orang,
tempat, waktu dan situasidalam setiap interaksi
7.
Ajarkan dan dukungpasien dalam latihanROM aktif untuk
mempertahankan ataumeningkatkan kekuatanotot.
8. Libatkan dan ajarkan
1. Membandingkananatara sebelum
tindakan dan sesudah
dilakukan tindakan
ROM pasief..
2. Kontraktur fleksidapat terjadi akibat
dari otot fleksor lebih
kuat dibandingkan
dengan otot ekstensor.3. Mengetahui adanya
penurunan fungsi
neurologis.
4. Mencegah terjadinyabahaya yang terjadiakibat penurunan
fungsi kognitif.
5. Mencegah lansiauntuk terjadi/ enjaga
keamanan lansia.6. Mengetahui fungsi
kognitif klien.7. Meminimalkan atrofiotot, meningkatkan
sirkulasi, membantumencegah kontraktur.
8. Keluarga dapatmembantu melakukan
-
7/29/2019 Askep Lansia (Repaired)
10/11
Nilai kekuatan otot.
ka ki4 4
4 3
pada keluarga dalam
latihan ROM aktif.
9. Ajarkan teknik ambulasidan perpindahan yang
aman.
10.Instruksikan pasien untukmemerhatikan postur
tubuh yang benar.11.Awasi seluruh kegiatan
mobilitas dan bantu
pasien, jika diperlukan.
12.Bantu dalammengidentifikasi konsep
pemikiran-perasaan, dan
perilaku.13.Beri kesempatan untuk
mengekspresikan secaraverbal perasaan dan
pikiran klien.
14.Kaji aktivitas yangdisenangi oleh klien.
15.Bantu/ vasilitasi kliendalam melakukan
tindakan yang disukai.16.Berikan penguatan
positif selama aktivitas.
latihan ROM pasif
pada pasien.
9. Meminimalkanterjadinya cedera pada
pasien.
10.Mempertahankanposisi fungsional.
11.Menghindariterjadinya kerusakanpada rentan geraknya
12.Mengetahui penyebabterjadinya depresi
pada klien.
13.Mengetahui apa yangdiinginkan oleh kliensehingga
menyebabkan klienmenjadi depresi.
14.Membantu klien untukmengurangi stress,atau menghilangkan
rasa depresi.
15.Membantu klien untukmenghilangkandepresi yang
dirasakan.
16.Memberikan semangatpada pasien untuk
segera sembuh.
-
7/29/2019 Askep Lansia (Repaired)
11/11
E.Tindakan Keperawatan1. Telah dikaji tanda-tanda vital pasien sebelum dan sesudah tindakan.2. Telah diajarkan dan diberikan dukungan kepada pasien dalam latihan
ROM aktif untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan otot.
3. Telah dilibatkan dan diajarkan pada keluarga dalam latihan ROM aktif4. Telah diberikan penguatan positif selama aktivitas.
F. Catatan KeperawatanNo Tanggal Diagnosis
KePelaksanaan Evaluasi Tanda
tangan
1 10/12/12 Diagnoseke 1
Pemberianlatihan ROMaktif
S: pasien mengatakan,nak, setelah sayamelakukan latihan ini,kaki saya masih belumada perubahan, tetaplemah dan kakuO: saat pasien berjalantelihat masih berhati-hati dan pelan.Kaki kiri pasien lemahA: pasien mulai dapatmenggerakkan kakikirinya walaupun
dengan lemah dandengan bantuan daritangannya.P: masalah pasien
teratasi sebagian.Rencana tindakandilanjutkan dengan terusmelatih rentan gerakpasien setiap pagi hari.
I:
E:
R: