Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

44
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan Tekanan darah yang naik tiba-tiba pada usia kehamilan 20 minggu bisa jadi petunjuk awal adanya preeklamsia-eklamsia. Kalau tidak cepat ditangani bisa membayangkan jiwa sang ibu dan bayi” Pre eklamsia dan eklamsia merupakan faktor penyulit dalam proses persalinan. Pre eklamsia dan eklamsia sendiri merupakan satu kesatuan yang disebabkan oleh kehamilan, walaupun belum jelas apayang menjadi penyebab sebenarnya. Tingginya angka pre eklamsia merupakan faktor utama penyebab timbulnya eklamsia yang dapat mengancam hidup ibu bersalin. Tingginya angka kematian ibu bersalin sebagai akibat perkembangan dari pree eklamsia yang tidak terkontrol dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap tingginya angka kematian. Dari kasus persalinan yang dirawat di rumah sakit 3-5 % merupakan kasus preeklamsia dan eklamsia (Manuaba, 1998). Dari kasus tersebut 6% terjadi pada semua proses persalinan, 12 5 terjadi pada primigravida. Masih tingginya angka kejadian ini masih dapat dijadikan sebagai gambaran umum tingkat kesehatan

description

Bu hamil

Transcript of Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

Page 1: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan

“ Tekanan darah yang naik tiba-tiba pada usia kehamilan 20 minggu bisa

jadi petunjuk awal adanya preeklamsia-eklamsia. Kalau tidak cepat ditangani

bisa membayangkan jiwa sang ibu dan bayi”

Pre eklamsia dan eklamsia merupakan faktor penyulit dalam proses

persalinan. Pre eklamsia dan eklamsia sendiri merupakan satu kesatuan yang

disebabkan oleh kehamilan, walaupun belum jelas apayang menjadi penyebab

sebenarnya. Tingginya angka pre eklamsia merupakan faktor utama penyebab

timbulnya  eklamsia yang dapat mengancam hidup ibu bersalin. Tingginya angka

kematian ibu bersalin sebagai akibat perkembangan dari pree eklamsia yang tidak

terkontrol dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap tingginya angka

kematian.

Dari kasus persalinan yang dirawat di rumah sakit 3-5 % merupakan kasus

preeklamsia dan eklamsia (Manuaba, 1998). Dari kasus tersebut 6% terjadi pada

semua proses persalinan, 12 5 terjadi pada primigravida. Masih tingginya angka

kejadian ini masih dapat dijadikan sebagai gambaran umum tingkat kesehatan ibu

bersalin dan tingkat kesehatan masyarakat secara umum.

Dengan pengaruh eklamsia yang keras terhadap tingginya angka kematian

bulin, maka sudah selayaknya dilakukan untuk mencegah dan menangani kasus-

kasus pre eklamsia. Perawatan pada bulin dengan pre eklamsia merupakan salah

satu usaha nyata yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya komplikasi-

komplikasi sebagai akibat lanjut dari eklamsia tersebut.

Page 2: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

B. Tujuan (Umum & Khusus)

a. Tujuan Umum :

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Reproduksi.

Mengetahi cara pembuatan asuhan keperawatan klien Ibu Hamil dengan

Hipertensi.

b. Tujuan Khusus :

Mengetahui apa yang dimaksud dengan Askep Ibu Hamil Dengan Hipertensi

Untuk mengetahui bagaimana proses tindakannya Askep dan bagaimana

penatalaksanaan.

C. Manfaat

1. Penulis semakin terlatih dalam membuat makalah dan asuhan keperawatan.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya tentang penyakit Hipertensi

pada Ibu Hamil.

3. Dapat menambah referensi bagi pembaca tentang tentang konsep penyakit dan askep

pada klien Ibu Hamil Dengan Hipertensi.

Page 3: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

BAB II

KONSEP TEORI

A. Definisi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah lebih dari normal

Hipertensi adalah keadaan dengan tekanan diastolic minimal 90 mmHg atau

tekanan systolic 140 mmHg atau kenaikan tekanan diastolic minimal 30 mmHg

atau kenaikan tekanan systolic 15 mmHg (Gery, 1995).

Hipertensi adalah merupakan kenaikan nilai tekanan sistolik sebesar 30

mmHg atau lebih atau kenaikan tekanan diastolic sebesar 15 mmHg diatas nilai

tekanan darah dasar ibu (Bobak, 2004).

Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan systolic dan diastolic

sampai mencapai atau melebihi 140/90 mmHg (Bobak, 2004).

Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan

(medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu

hamil bisa sedang ataupun tergolong parah/berbahaya. Seorang ibu hamil dengan

tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia/ eklamsia dimasa

kehamilannya itu.

1. Pree-Eklamsia

Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami

hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan

penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual

bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka

disebut Eclamsia (www.nurses-recruitment.blogspot.com)

Pre eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema

dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. (Sarwono, 2005)

Pre eklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan

edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah

persalinan. (Mansyur, 2000)

Page 4: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

2. Eklamsia

Eklamsia adalah suatu penyakit yang pada umumnya terjadi pada

wanita hamil atau nifas dengan tanda-tanda pre eklamsia. (sarwono, 2005)

Eklamsia adalah terjadinya kejang pada seorang wanita dengan pre eklamsia

yang tidak dapt disebabkan oleh hal lain. (Cunningham, 2005)

Eklamsia adalah pre eklamsia tang disertai kejang-kejang, kelainan akut pada

ibu hamil. (Maimunah, 2005)

Eklampsia adalah pre eklampsia yang mengalami komplikasi kejang

tonik klonik yang bersifat umum. Koma yang fatal tanpa disertai kejang pada

penderita pre eklampsia juga disebut eklampsia. Namun kita harus membatasi

definisi diagnosis tersebut pada wanita yang mengalami kejang dan kematian

pada kasus tanpa kejang yang berhubungan dengan pre eklampsia berat.

Mattar dan Sibai (2000) melaporkan komplikasi – komplikasi yang terjadi

pada kasus persalinan dengan eklampsia antara tahun 1978 – 1998 di sebuah

rumah sakit di Memphis, adalah solutio plasentae (10 %), defisit neurologis (7

%), pneumonia aspirasi (7 %), edema pulmo (5 %), cardiac arrest (4 %),

acute renal failure (4 %) dan kematian maternal (1 %)

B. Etiologi

Pada dasarnya penyebabnya belum jelas diketahui

Factor resiko yang terkait dengan perkembangan hipertensi pada ibu hamil :

Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan

beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi)

secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang.

Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan

tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman

yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat

menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi.

Congenital

Kehamilan dengan Janin Besar

Obesitas

Page 5: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

Apa yang menjadi penyebab preeclampsia dan eklampsia sampai sekarang

belum diketahui. Telah terdapat banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-

musabab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban

yang memuaskan. Teori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal

berikut:

1. Sebab bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan ganda,

hidramnion, dan mola hidatidosa.

2. Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan.

3. Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin

dalam uterus.

4. Sebab jarangnya terjadi eklampsia pada kehamilan-kehamilan berikutnya.

5. Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang, dan koma. Penyebab

PIH tidak diketahui; namun demikian, penelitian terakhir menemukan suatu

organisme yang disebut hydatoxi lualba.

C. Klasifikasi

Klasifikasi yang banyak dipakai di luar negri maupun di Indonesia antara lain :

Hipertensi kronis

Preeklamasi dan eklamasi

Hipertensi transian

D. Patofisiologi

Secara fisiologis wanita hamil mengalami perubahan pada system

kardiovaskuler yaitu pada kehamilan trimester dua terjadi penurunan tekanan

sistolik rata-rata 5 mmHg dan tekanan diastolic 10 mmHg dan normal kembali

pada trimester 3. Tekanan darah juga meningkat 4-5 hari setelah persalinan, rata-

rata 6 mmHg untuk sistolik dan 4 mmHg untuk diastolic. Kehamilan 8 minggu

dan puncak 20-30 minggu, terjadi pertahnan perier bawah pada usia trimester

pertama. Volume darah meningkat sebesar 40%, terjadi peningkatan aktivitas

system rennin angiotensis.

Page 6: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

E. Manifestasi Klinis

1. Hipertensi Kronik

a. Menderita hipertensi sebelum hamil atau usia kehamilan sebelum 20

minggu.

b. Tekanan darah melebihi 140/90 mmHg.

c. Tidak ada proteinuria.

d. Kadar asam urat serum normal

2. Preeklamsi dan Eklamasi

a. Preeklamasi

Tanda dan gejala :

1. Usia kehamilan lebih 20 minggu

2. Proteinuria lebih 0,3 g/L dalam air kencing 24 jam.

3. Proteinuria melebihi 1 g/l dalam 2X pengambilan urin dengan kateter

dalm jarak waktu 6 jam.

4. Edema, pittin daerah pretibia, dinding abdomen, lumbo sacral, wajah

dan tangan setelah tirah baring.

5. Kenaikan BB yang melebihi 500 gr/minggu, 2000 gr /bulan atau 13

gr / seluruh umur kehamilan.

Pre eklamsia ditandai dengan gejala trias hipertemsi, edema, dan

proteinuria. Pada pre eklamsia ringan tidak dijumpai gejala-gejala

obyektif. Tanda dan gejala pre eklamsia yang disusun dengan serangan

kejang menandakan adanya eklamsia.

Kejang dalam eklamsia ada 4 tingkat, meliputi :

1. Tingkat awal atau aura (invasi)

Berlangsung 30-35 detik, mata terpaku dan terbuka tanpa

melihat (pandangan kosong) kelopak mata dang tangan bergetar,

kepala diputar kekanan dan kekiri.

2. Stadium kejang tonik

Seluruh otot badan menjadi kaku, wajah kaku atngan

menggenggam dan kaki membengkok kedalam, pernafasan berhenti,

Page 7: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

muka mulai kelihatan sianosis, lidah dapat tergigit, berlangsung kira-

kira 20-30 detik.

3. Stadium kejang klonik

Semua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam waktu yang

cepat, mulut terbuka dan menutup, keluar ludah berbusa dan lidah

dapat tergigit. Mata melotot,muka kelihatan kongesti dan sianosis.

Setelah berlangsung selama 1-2 menit kejang klonik berhenti dan

penderita tidak sadar, menarik nafas seperti mendengkur.

4. Stadium koma

Lamanya ketidaksadaran ini beberapa menit sampai berjam-jam.

Kadang antara kesadaran timbul serangan baru dan akhirnya penderita

tetap dalam keadaan koma. (Muchtar Rustam, 1998 : 275)

Pada masa preeklamasi dikatakan berat apabila :

1. Tekanan sistolik 160 mmHg dan diastolic 110 mmHg atau lebih

2. Proteinuria 5 gr atau lebih dalam 24 jam.

3. Oliguria, air kencing 400 ml/kurang dalm 24 jam.

4. Keluhan serebral, gagguan penglihatan/ nyeri didaerah

epigastrium.

5. Edema paru atau sisnosis.

Pada pre eklamsia berat disertai juga dengan gejala-gejala yang

subyektif, seperti sakit kepala pada daerah frontal, skotoma, diplopia

pengelihatan kabur, nyeri didaerah epigastrium, mual dan muntah,

kegelisahan atau hiperfleksi.

b. Eklamasi

Gejalanya sama dengan pre eklamasi ditambah dengan adanya

kejang atau konvulsi atau koma. Konvulsi dapat muncul didahului

gagguan neurologis konvulsi terjadi efek serebral berat pre eklamasi.

Gambaran Klinis Eklampsia

Seluruh kejang eklampsia didahului dengan pre eklampsia.

Eklampsia digolongkan menjadi kasus antepartum, intrapartum atau

postpartum tergantung saat kejadiannya sebelum persalinan, pada saat

Page 8: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

persalinan atau sesudah persalinan. Tanpa memandang waktu dari onset

kejang, gerakan kejang biasanya dimulai dari daerah mulut sebagai bentuk

kejang di daerah wajah. Beberapa saat kemudian seluruh tubuh menjadi

kaku karena kontraksi otot yang menyeluruh, fase ini dapat berlangsung

10 sampai 15 detik. Pada saat yang bersamaan rahang akan terbuka dan

tertutup dengan keras, demikian juga hal ini akan terjadi pada kelopak

mata, otot – otot wajah yang lain dan akhirnya seluruh otot mengalami

kontraksi dan relaksasi secara bergantian dalam waktu yang cepat.

Keadaan ini kadang – kadang begitu hebatnya sehingga dapat

mengakibatkan penderita terlempar dari tempat tidurnya, bila tidak dijaga.

Lidah penderita dapat tergigit oleh karena kejang otot – otot rahang. Fase

ini dapat berlangsung sampai 1 menit, kemudian secara berangsur

kontraksi otot menjadi semakin lemah dan jarang dan pada akhirnya

penderita tidak bergerak.

Setelah kejang diafragma menjadi kaku dan pernafasan berhenti.

Selama beberapa detik penderita sepertinya meninggal karena henti nafas,

namun kemudian penderita bernafas panjang, dalam dan selanjutnya

pernafasan kembali normal. Apabila tidak ditangani dengan baik, kejang

pertama ini akan diikuti dengan kejang – kejang berikutnya yang

bervariasi dari kejang yang ringan sampai kejang yang berkelanjutan yang

disebut status epileptikus.

Setelah kejang berhenti penderita mengalami koma selama

beberapa saat. Lamanya koma setelah kejang eklampsia bervariasi.

Apabila kejang yang terjadi jarang, penderita biasanya segera pulih

kesadarannya segera setelah kejang. Namun pada kasus – kasus yang

berat, keadaan koma berlangsung lama, bahkan penderita dapat

mengalami kematian tanpa sempat pulih kesadarannya. Pada kasus yang

jarang, kejang yang terjadi hanya sekali namun dapat diikuti dengan koma

yang lama bahkan kematian.

Frekuensi pernafasan biasanya meningkat setelah kejang eklampsia

dan dapat mencapai 50 kali/menit. Hal ini dapat menyebabkan hiperkarbia

Page 9: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

sampai asidosis laktat, tergantung derajat hipoksianya. Pada kasus yang

berat dapat ditemukan sianosis. Demam tinggi merupakan keadaan yang

jarang terjadi, apabila hal tersebut terjadi maka penyebabnya adalah

perdarahan pada susunan saraf pusat.

5. Hipertensi transian

Terjadi pada masa kehamilan dalam waktu 24 jam pertama sesudah

melahirkan tanpa disertai gejala preeklamasi dan hipertensi kronis, hilang

setelah 10 hari pasca persalinan.

Page 10: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

F. WOC

Obat2an (kortikosteroid), obat hormone (Pil KB)

Kehamilan dgn janin besar

Congenital (Obesitas)

Konsumsi yg >> akn mMpengaruhi Ginjal

Kbtuhn suplai drh dr jantung untuk jnin tdk

mncukupi dr btas normal

Lemak tubh >>, meyebbkn pnyempitn

P.darah

Dpat mrusak penyaringn pd ginjal aliran darh trgaggu

Rusakny glomerulus di ginjal – Aliran Darah dr

ginjal tergnggu

Tekanan darh mningkt (140/90)

Kehamilan >20 mingguKehamiln < 20 minggu

mMpngaruhi krja jntung

Hipertensi Kronis

Kejang (-) Kejang (+)

Perubahan pengisisan darah dr ventrikel kiri

Eklamsia

Vasospasme pmblh, darah

Preeklamsia

Penurunan CO MK : Gg. Perfusi jaringan perifer

Penurunan suplai darah dan O2

MK : Kelebin Volume cairan

Page 11: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

Jantung PlasentaG.I Tractus Ektermitas Otak

Penurunn suplai darh dan O2

Hipoksia duodenal

MK : Resti Gawat Janin

Mukosa lambung meningkt

Infark Penurunan ion HCepat lelah, lemah

Solosio plasenta

Iscemik, chest pain Kekurangan nutirisi Penurunan kerja otot

Hipoksia

Iritasi lambungnekrosis

Kematian janin

Pusing

MK : Intoleransi aktivitas, Gg.

MK : Gg. Nutrisi > kebthn Tubh

MK : Resti Berduka

MK : Gg. Rasa Nyaman (yeri)

MK : Gg. Pemenuhan ADL

Page 12: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

G. Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan tekanan darah meningkat

USG

Hitung darah tepi lengkap, trombosit, eritrosit serum, ureum, protein, retinin

dan asam urat.

Tes fungsi hati

Tes fungsi ginjal

H. Penatalaksanaan

Anjurkan melakukan latihan isotonic dengan cakup istirahat baring.

Hindari konsumsi garam yang nerlebihan

Hindari kafein, merokok dan alcohol.

Diet makanan yang sehat dan seimbang

Lakukan pengawasan terhadap kehidupan dan pertumbuhan janin dengan

USG.

Pemeriksaan aktifitas fisik.

Kolaborasi pembrian anti hipertensi.

I. Komplikasi

Solosio plansenta

Hipofibrinogenemia

Hemolisis

Perdarahan otak

Kelainan mata

Edema paru

Nekrosis hati

Kelainan Ginjal

Gagal Jantung

Prematuritas.

Kematian janin.

J. KONSEP ASKEP TEORITIS

Page 13: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

A. PENGKJIAN

a. Biodata

Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, dll.

b. Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tensi, oedem,

pusing, nyeri epigastrum, mual muntah, penglihatan kabur

Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, vaskuler

esensial, hipertensi kronik, DM.

Riwayat keluarga : apakah ada sebelumnya keluarga yang menderita

hipertensi.

c. Pola/ Fungsi Kesehatan (Gordon)

a. Sirkulasi

Peningkatan tekanan darah meenetap melebihi nilai dasar setelah 20

minggu kehamilan, riwayat hipertensi kronis, nadi mungkin menurun,

dapat mengalami memar spontan.

b. Eliminasi

Fungsi ginjal menurun

c. Makanan dan cairan

Mual, muntah

Penambahan BB (0,9072 Kg) atau lebih dalam 1 minggu.

Malnutrisi

d. Keamanan

Ketidaksesuaian rh mungkin ada.

e. Seksualitas

Primigravida, gestasi multiple, hidramnio, molahidatidosa hidrop vetalis.

Gerakan bayi mungkin berkuran

Tanda-tanda aborsi plasenta mungkin ada.

f. Penyuluhan

Page 14: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

Remaja (umur dibawah 15 tahun dan primigravida lansia usia diatas 35

tahun beresikootinggi).

Riwayat hipertensi karena kehamilan.

g. Neurosensori

Pusing, sakit kepala frontal, diplopia, penglihatan kabur, hiperrefleksia

kacau mental tonik, kehilangan kesadaran, pemeeriksaan funduskkopi

dapat menunjukan edema dan.

h. Kardiovaskuler

Vasospasme vaskuler/pembuluh darah

i. Nyeri/ketidaknyamanan

Nyeri epigastrik

j. Pernapasan

Pernapasan mungkin kurang dari 14X/menit,

k. Pola nutria : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun

selingan.

l. Psikososial spiritual : emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan

kecemasan, oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi

resikonya.

B. Pemeriksaan Fisik

1. Inspeksi : edema yang tidak hilang dalam waktu 24 jam

2. Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema

3. Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal distress

4. Perkusi : intuk mengetahui reflex patella sebagai syarat pemberian SM (jika

reflex + )

5. Pemeriksaan penunjang :

a. Tanda vital yang diukur dalam posisi berbaring atau tidur, diukur 2 kali

dengan interval 6 jam

b. Laboratorium : protein uri dengan kateter atau midstream (biasanya

meningkat hingga 0,3 gr/lt +1 hingga +2 pada skala kualitatif), kadar

Page 15: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

hematokrit menurun, BJ urine meningkat, serum kreatinin menigkat, uric

acid biasanya > 7 mg/100 ml.

c. Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/mgg

d. Tingkat kesadaran : penurunan GCS sebagai tanda adanya kelainan otak.

e. USG : untuk mengetahui keadaan janin

f. NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin

Page 16: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

BAB III

ASKEP KASUS

A. PENGKAJIAN

1. Identitas

Nama pasien : Ny. S

Umur : 28 tahun

Suku/Bangsa : Indonesia  

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu RT

Alamat : Jl. Mawar

Status perkawinan : Menikah

Nama suami : Tn, X

Umur : 30 tahun

Suku/Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SE

Pekerjaan : Guru

Alamat : Jl. Mawar

Status Perkawinan : Menikah

2. Persepsi dan harapan klien sehubungan dengan kehamilan :

a. Mengapa ibu datang ke klinik ?

Ingin memeriksa kahailan dan konsultasi.

b. Apakah kehamilan/persalinan/ nifas ini menimbulkan perubahan terhadap

kehidupan sehari – hari ? Ya.

bila ya bagaimana , badan terasa gemuk dan bengkak

c. Harapan yang ibu inginkan selama masa kehamilan/persalinan /nifas ?

Page 17: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

saya dapat melahirkan secara normal, saya dan bayi saya sehat dan dan normal.

d. Ibu tinggal dengan siapa ?

orang tua

e. Siapa orang yang terpenting bagi ibu ? Anak saya, Orang tua dan suami.

f. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini ? perhatian dan peduli terhadap

kondisi saya.

g. Kesiapan mental untuk menjadi Ibu : (√ ) Ya ( ) Tidak

3. Kebutuhan Dasar Khusus

1. Ketidak Nyamanan, Keselamatan, Cairan

a. Ketidaknyamanan

Apakah terjadi gangguan kenyamana sejak kehamilan ; ya (saya merasa

pusing dan merasa nyeri).

Bagaiman cara mengatasinya; mnum obat aanti nyeri

Apakah hilang dengan pengobatan; ya

Apa yang ibu inginkan dari perawat untuk menghilangkan

ketidaknyamanan teersebut; saya ingin nyaman dengan menggnakan obat

b. Keselamatan

Pergerakan

Kesulitan berjalan; (√)ya, ()tidak

Jelaskan; karena pertumbuhan janin

Bagaiman cara mengatasinya ? ; dengan cara meeregangkan kaki dan

menekan pinggang.

Penglihatan

Adakah Gangguan penglihatan; ()ya, (√ )Tidak

Jelaskan;

Berapa jauh Gg. Teersebut;

Bagaimana ibu mengatasinya ;

Pendengaran

Adakah Gangguan pendengaran; ()ya, (√)tidak

Adakah menggunakan alat bantu dengar; tidak

Page 18: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

c. Cairan

Jumlah cairan yang diminum selama kehamilan ;

Meningkat ;

Menurun ; 5 gelas / hari

Jenis minuman; (√ )air putih, ()susu, (√ )kopi, ()the, ()air buah, ()lain-lain.

2. Pola nutrisi 

a. Frekwensi makan : x/hari

b. Nafsu makan : ( √ ) baik ( ) tidak nafsu , alasan

c. Jenis makanan rumah : Nasi dengan lauk dan sayuran.

d. Makanan yang tidak disukai /alergi/pantangan : (√ ) ada ( ) tidak ada,

Bila ada sebutkan sebutkan : makanan Udang

3. Pola eliminasi

a. BAK

Frekwensi : 3 kali/24jam

Warna : kuning

Keluhan yang berhubungan dengan BAK : tidak ada

b. BAB

Frekwensi : 1 kali/hari

Warna : kunig kehijauan

Bau : √

Konsistensi :

Keluhan : tidak ada

4. Pola pernapasan

Apakah kehmilan mengakibatkan peubahan dalam pernapasan; ya/tidak

Jelaskan;bagaimana mengatasinya;

5. Pola personal Hygiene

a. Mandi

Frekwensi : 2 x/hari

Sabun : (√ ) Ya ( ) tidak

Oral hygiene

Page 19: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

Frekwensi : 2 x/hari

Waktu : (√ ) Pagi ( ) sore (√ ) Setelah makan

b. Cuci Rambut

Frekwensi : 2 x/hari

Shampo : (√ ) ya ( ) tidak

6. Pola istirahat dan tidur

Lama tidur : 9 Jam /hari

Kebiasaan sebelum tidur : tidak ada

Keluhan : tidak ada

7. Pola aktifitas dan latihan

Kegiatan dalam pekerjaan : Ibu rumah tangga

Waktu bekerja : (√ ) Pagi (√ ) sore ( ) Malam

Olah raga : (√ ) Ya ( ) Tidak

Jenisnya : senam biasa

Frekwensi : ± 20 Mnit

Kegiatan waktu luang : tidak ada

Keluhan dalam aktifitas : jantung berdebar

8. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Merokok : ( ) Ya , sebutkan ………………………………. ( √) Tidak  

Minuman keras : ( ) Ya , sebutkan ………………………………. ( √) Tidak 

Ketergantungan obat : ( √ ) Ya , sebutkan Obat nti Biotik, ( )Tidak

4. Rwayat Obsteri

a. Riwayat Menstruasi :

Menarche : umur 14 tahun Siklus : teratur (√ ) tidak ( )  

Banyaknya : 250 CC. Lamanya : 5 hari

HPHT : …………….. Keluhan : ………………………

Page 20: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

b. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

G :

P : 2

A : 0

H : 1

* : tekanan darah meningkat; bengkak, pada kedua tangan, muka,

kaki; ISK; perdarahan ; pendarahan, dll

** : SC, sebab (); perdarahan, kejang-kejang,dll.

*** : perdarahan; infeksi, anemi, dll

**** : pernapasan; makanan; ikterik; cacat; meninggal dalam

kanddungan; meeninggal setelah lahir.

***** : jenis; hidup/mati (sebab kematia)

No Gg kehamilan

*

Proses

persalinan

Lama

persalinan

Tempat/

penolong

Masalah

persalinan

**

Masalah

nifas/laktasi

***

Masalah

bayi

****

Keadaan

bayi

*****

1 bengkak,

pada kedua

tangan dan

kaki

Normal ± 3 jam Klinik Perdaraha

n

- - Hidup

c. Kehamilan Sekarang :

Diagnosa : G ……..P……….A……… H ………Mg

Imunisasi :

- TT 1 (√ ) sudah, ( ) belum 

- TT2 ( √) sudah, ( ) belum

- ANC berapa kali : 2 x

Keluhan selama hamil :

- Mual (√ )

- Muntah (√ )

Page 21: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

- Pusing (√ )

Lainnya ; tidak ada

5. Riwayat Keluarga Berencana 

Melaksanakan KB : ( √ ) ya ( ) tidak

Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan : 

( ) IUD (√ ) Pil ( ) suntik ( ) Implant  

( ) lain – lain. Sebutkan ………

Sejak kapan menggunakan kontrasepsi ; 1 tahun sebelum kehamilan

Masalah yang terjadi : peningkatan tekanan darah

6. Riwayat Kesehatan Masalalu : 

Penyakit yang pernah dialami ibu : sakit kepala

Pengobatan yang didapat : obat anti nyeri

Riwayat penyakit keluarga

( ) Penyakit diabetes mellitus

( ) Penyakit jantung

(√ ) Penyakit hipertensi

( ) Penyakit lainnya : sebutkan ……………………………………

B. PEMERIKSAAN FISIK 

Keadaan umum : sakit ringan, Kesadaran : composmetis

Tekanan darah : 140/90 mmHg,

Nadi : 110 x/menit

Respirasi : 28 x/i

Suhu : 37,5˚C

a. Pola Fungsi/ Keshatann(Gordon)

1. Sistem penglihatan

Posisi mata : (√) simetris ( ) Asimetris

Kelopak mata : ( ) Normal ( ) Ptosis

Gerakan mata : ( ) Normal ( ) Abnormal

Page 22: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

Pergerakan bola mata : ( ) Normal ( ) Abnormal

Konjungtiva : (√ ) Normal /merah ( ) Anemis ( ) sangat merah()

Kornea : (√ ) Normal ( ) keruh berkabut ( ) terdapat perdarahan

Sklera : ( ) Ikterik ( ) Anikterik

2. Sistem Pernafasan

Jalan nafas : (√) Bersih, ( ) Sumbatan, ( ) sputum ( ) Lendir, ( ) Darah, ( )

Lidah

Pernafasan : ( ) Sesak, ( ) Tidak sesak, (√) Dengan aktifitas, ( ) Tanpa aktifitas

Suara nafas : (√ ) Vesikuler / normal, ( ) Bronkovesikuler ( ) Ronkhi ( )

Wheezing

Menggunakan otot – otot bantu pernafasan : ( ) Ya (√) Tidak

Lain – lain : ………………………………………………………..

3. Sirkulasi jantung

Kecepatan denyut apical : 80 x/menit

Irama : ( ) Teratur (√ ) Tidak teratur

Kelainan bunyi jantung : (√) Murmur ( ) Gallop

Sakit dada : ( ) Ya (√ ) Tidak

Timbul : ( ) Saat beraktifitas ( ) Tanpa aktifitas

Karakter : ( ) Seperti ditusuk- tusuk

( ) Seperti terbakar, ( ) Seperti tertimpa benda berat.

4. Sistem Pencernaan

Keadaan mulut (bersih)

Gigi : (√ ) Carries ( ) Tidak

Memakai gigi palsu : ( ) Ya (√ ) Tidak

Lainnya :

5. Sistem perkemihan :

a. BAK

Pola rutin : ……3…….x/hari (√ ) Terkontrol ( ) Tidak terkontrol

Jumlah : ……150……cc/24jam

Warna : (√ ) Kuning Jernih ( ) Kuning kecoklatan, ( ) Merah, ( ) Putih

Lainnya : ……………………………………………………………….

Page 23: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

6. Sistem Integumen/ Muskuloskeletal

Turgor kulit : ( ) Elastis (√ ) Sedang ( ) Buruk

Warna kulit : ( ) Pucat ( ) Sianosis (√ ) Kemerahan

Kontraktur pada persendian ekstremitas : ( ) Ya (√) Tidak

Kesulitan dalam pergerakan : (√ ) Ya ( ) Tidak

Lainnya : ………………………………………………………………...

7. Dada dan Axilla

Mammae : membesar (√ ) Ya ( ) Tidak

Areolla mammae : ……………………..

Papila mammae : Menonjol (√ ) Datar ( ) Kedalam ()

8. Colostrum : Keluar ( ) Ya ( ) Belum

9. Luka bekas operasi : ( ) Ya (√ ) Tidak

b. Pemeriksaan Kusus Abdomen & Genitalia 

Antenatal & Intranatal Posnatal

a. Inspeksi

Membesar : ya(√) tetapi lambat, tidak( )

Arah : ……………….

Linea : Alba/Negra

Striae : Albicans/Lividae

Luka bekas operasi : ( ) Ya ( ) Tidak

b. Palpasi

Leopold I : 

TFU: tepat dibawah prosesus xyhoid

berisi ; bokong janin

Leopod II ; 1 lebar jari di atas umbilicus teraba punggung janin

Leopold II ; tepat di simpisis pubis teraba bagian terendah janin(kepala)

Leopold IV : Tangan konvergen/sejajar/divergen

Osborn Test ;

TBJ :

Kontraksi :

Page 24: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

c. Auskultasi :

Detik Jantung Janin : terdengar lambat (110)

c. Data penunjang

1. Laboratorium

2. USG

3. Rontgen

4. Terapi yang didapat

C. Anlisa Data

No Data Etiologi Masalah Keperawatan

1 DS:

DO:

Klien tampak meringis kesakitan akibat nyeri/sakit kepala

Klien tampak pusing dan gelisah

1. Penurunan kardiak out put

sekunder terhadap vasospasme

pembuluh darah.

1. Gangguan perfusi

jaringan otak.

2 DS:

DO:

Klien tampak dehidrasi

Klien terlihat lemas dan pucat

2. Penurunan suplay O2 dan

nutrisi kejaringan plasenta

sekunder terhadap penurunan

cardiac out put.

2. Resiko terjadi

gawat janin intra

uteri (hipoksia)

3 DS :

DO :

Klien tampak odema di kaki, tangan dan kelopak mata

BB klien tampak menignkat

Klien tampak bemaslah dalam haluaran urine

TTVT : 140/90 mmHg

3. Kerusakan fungsi glumerolus

sekunder terhadap penurunan

cardiac out put

3. Kelebihan volum

cairan.

Page 25: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

N : 80 x/i

P : 29x/i

S : 37,5 C

4 DS :

DO :

Kliem tampak lemah

4. Immobilisasi; kelemahan 4. Gangguan

pemenuhan ADL

D. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

1. Gangguan perfusi jaringan otak b/d penurunan kardiak out put sekunder terhadap

vasopasme pembuluh darah.

2. Resiko terjadi gawat janin intra uteri (hipoksia) b/d penurunan suplay O2 dan nutrisi

kejaringan plasenta sekunder terhadap penurunan cardiac out put.

3. Kelebihan volum cairan b/d kerusakan fungsi glumerolus sekunder terhadap

penurunan cardiac out put

4. Gangguan pemenuhan ADL b/d immobilisasi; kelemahan

5. Kurang pengetahuan mengenai penatalaksanaan terapi dan perawatan b/d

misinterpretasi informasi

E. NCP (Nursing Care Planning)

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Kriteria hasil Rencana Intervensi

Rasional

1. Gangguan perfusi jaringan otak b/d

Perfusi jaringan otak adekuat

Keluhan nyeri pada kepala tidak

ada, bebas nyeri / ketidak -

Monitor perubahan tiba-tiba atau gangguan mental

Perfusi serebral secara langsung berhubungan dengan curah jantung, dipengaruhi oleh elektrolit/ variasi asam basa, hipoksia atau emboli sistemik

Page 26: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

penurunan cardiac output sekunder terhadap vasopasme pembuluh darah

danTercapai secara optimal.

nyamanan. GCS : E4V5M6,

pasien sadar / terorientasi baik. TD sistolik  ≤ 

140 mmHg, TD sistolik  ≤  90

mmHg. Vital sign dalam

batas yang dapat diterima,

nadi perifer kuat. Intake output 

seimbang, tidak ada oedem.

Akral terasa hangat.

Sianosis (-)

kontinu ( cemas  bingung, letargi, pingsan )

Obsevasi adanya pucat, sianosis, belang, kulit dingin/ lembab, cacat kekuatan nadi perifer.

Kaji tanda Homan ( nyeri pada betis dengan posisi dorsofleksi ) eritema, edema

Dorong latihan kaki aktif / pasif

Pantau pernafasan

Kaji fungsi GI, catat anoreksia, penurunan bising usus, muntah/ mual, distaensi abdomen, kontipasi

Pantau masukan dan perubahan keluaran

Vasokonsitriksi sistemik diakibatkan oleh  penurunan curah jantung mungkin dibuktikan oleh penurunan perfusi kulit dan penurunan nadi.

Indikator adanya trombosis vena dalam Menurunkan statis vena, meningkatkan

aliran balik vena dan menurunkan resiko tromboplebitis

Pompa jantung gagal dapat mencetuskan distress pernafasan.Namun dispena tiba-tiba atau berlanjut menunjukkan komplikasi  tromboempoli paru

Penurunan aliran darah ke mesentri dapat mengakibatkan difungsi G, contoh kehilangan peristaltik

Penurunan pemasukan/ mual terus-menerus dapat mengakibatkan penurunan volume sirkulasi, yang berdampak negative pada Perfusi dan organ

2. Resiko terjadi gawat Janin intrauteri (hipoksia) b/d penurunan suplay O2dan nutrisi ke jaringan plasenta sekunder terhadap penurunan cardiac output

Gawat janin tidak terjadi, bayi Dapat dipertahankan sampai Umur 37 minggu dan atau BBL ≥ 2500 gr.

Kriteria hasil : Gerakan janin

aktif DJJ 120-140

x/mnt Kontraksi

uterus/ his tidak ada

kehamilan dapat dipertahankan

Sampai umur 37 minggu dan atau BBL ≥ 2500 gr

Anjurkan penderita untuk tidur  miring ke kiri

Anjurkan pasien untuk melakukan ANC secara teratur sesuai dengan  masa kehamilan:

- 1 x/bln pada trisemester I

- 2 x/bln pada trisemester II

- 1 x/minggu pada trisemester III

Pantau DJJ, kontraksi uterus/his gerakan janin setiap hari

Motivasi pasien untuk

Meminimalkan tekanan pada aorta sehingga O2 yang disuplay ke plasenta dan janin lebih lancar

Deteksi dini terhadap adanya penyimpangan pada kehamilan

Penurunan DJJ dan gerakan janin sebagai prediksi adanya asfiksia janin fase istirahat yang lebih akan membantu meminimalkan pemakaian energy dan O2 Sekaligus dapat mengistirahatkan bayi sampai cukup bulan

Sebagai control langsung dari pasien terhadap kondisi kehamilannya

Membantu mengurangi asfiksia pada janin

Page 27: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

meningkatkan fase istirahat

Jelaskan pada pasien untuk segera memeriksakan kehamilannya bila terdapat :

- Gerakan janin berkurang atau

Menurun

- Kontraksi/ his terus-menerus

- Pendarahan

- Nyeri abdomen

- Perut mengeras dan sangat

nyeri

Bila perlu beri O2 2 liter/mnt

3. Kelebihan volume cairan fungsi glomerulus skunder terhadap penurunan cardic output.

Kelebihan volume cairan teratasi.

kriteria hasil : Balance cairan

masuk dan keluar

Vital sign dalam batas yang             diterima

Tanda-tanda edema tidak ada

Suara nafass bersih

Auskultasi bunyi nafas akan adanya krekels.

Catat adanya DVJ, adanya edema dependen

Ukur masukan atau keluaran, catat penurunan pengeluaran, sifat konsentrasi, hitung keseimbangan cairan.

Pertahankan pemasukan total cairan 2000 cc/24 jam dalam toleransi kardiovaskuler.

Berikan diet rendah natrium atau garam.

Delegatif pemberian diuretik.

Mengidentifikasi edema paru skunder akibat dekompensasi jantung.

Dicurigai adanya gagal jantung kongestif, kelebihan volume cairan

Penurunan curah jantung mengakibatkan gangguan perfusi ginjal, retensi cairan/Na, dan penurunan kelluaran urin, keseimbangan cairan fositif berulang pada adanya gejala lain menunjukakkan kelebihan volume/gagal jantung.

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh orang dewasa  tetapi memerlukan pembatasan adanyadekompesasi jantung.

Na meningkatkan retensi cairan dan harus dibatasi.

Mungkin perlu untuk memperbaiki kelebihan cairan.

4. gangguan pemenuhan ADL

ADL dan kebutuh

Kriteria hasil : Menunjukkan

peningkatan

Kaji toleransi pasien terhadap aktifitas

Parameter menunjukkan respon fisiologis pasien terhadap stres aktifitas dan indikator derajat pengaruh kelebihan

Page 28: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

berdasarkan immobilisasi kelemahan

an beraktifitas pasien terpenuhi secara adekuat.

dalam beraktifitas.

Kelemahan dan kelelahan berkuarang.

Kebutuhan ADL terpenuhi secara mandiri atau bantuan.

Frekuensi jantung atau irama dan tekanan darah dalam batas normal.

Kulit hangat, merah muda dan kering.

menggunakn termometer berikut : nadi 20/m diatas frekuensi nadi istirahat, catat peningkatan tekanan darah, Dispenia, nyeri dada, kelelahan berat, kelemahan, berkeringat, pusing atau pingsang.

Tingakat istirahat, batasi aktifitas pada dasar nyeri atau respon hemodinamik, berikan aktifitas senggang yang taidak berat.

Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktifitas contao ; penurunan kelemahan dan kelelahan, tekanan darah stabil, peningkatan perhatian pada aktifitas dan perawatan diri.

Dorong memjukan aktifitas atau toleransi perawatan diri.

Anjurkan keluarga untuk membantu pemenuhan kebutuhan ADL pasienn.

Anjurakan pasiien menghindari peningkatan tekanan abdomen, mengejan saat defekasi.

kerja jantung. Menurnkan kerja miokard atau konsumsi

oksigen menurunkan resiko komplikasi. Stabilitas fisiologi pada istirahat penting

untuk menunjukkan tingakat aktifias individu.

Konsumsi oksigen miokard selama beberapa aktivitas dapat meningkatkan jumlah oksigen yang ada, kemajuan aktifitas yag bertahap mencegah peningktan tiba-tiba pada kerja jantung.

Tekhnik penghematan energi menurunkan penggunaan energi dan membantu keseimbangan  suplai dan kebutuhan oksigen.

Aktifitas yang memerlukan menahan nafas dan menunduk (manuver Valsava) dapat mengakibatkan bradikardi, menurunkan curah jantung, takikardi dengan peningkatan tekanan darah.

Aktifitas yang maju memberikan kontrol jantung, meningkatkan regangan dan mencegah aktifitas berlebihan.

Page 29: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

Jelasakn pola peningkatan bertahap dari aktifitas, contoh : posisi duduk diatas tempat tidur bila tidak ada pusing dan nyeri, bangun dari tempat tidur, belajar berdiri dst.

5. Defisit knowledge mengenai penatalaksanaan terapi dan perawatn berdasarkan misinterpretasi informasi.

Kebutuhan pengetahuan terpenuhi secara adekuat.                                

.

Kriteria hasil : Pasien

memahami regimen teraupeutik dan perawatan yang diberikan.

Pasien kooperatif terhadap tindakan pengobatan dan perwatan yang diberikan.

Pasien taat terhadap program pengobatan yang diberikan

Identifikasi dan ketahui persepsi pasien terhadap ancaman atau situasi. Dorong mengekspresikan dan jangan menolak perasaan marah, takut dll.

Mempertahankan kepercayaan pasien ( tanpa adanya keyakinan yang salah )

Terima tapi jangan beri penguatan terhadap penolakan

Orientasikan klien atau keluarga terhadap prosedur rutin dan aktifitas, tingkatkan partisipasi bila mungkin.

Jawab pertanyaan dengan nyata dan jujur, berikan informasi yang konsisten, ulangi bila perlu.

Dorong kemandirian, perawatan diri,

Cemas berkelanjuatan dapat terjadi dalam bebagai drajat delama beberapa waktu dan dapat dimanifestasikan oleh gekala defresi.

Pasien dan keluarga dapat dipengaruhi dengan sikap tenang dari petugas serta penjelasan yang jujur dapat mengurangi kecemasan.

Menyangkal untuk beberapa saat dapat menguntungkan karena menghilangkan kecemasan tetapi dapat menurunkan rasa penerimaan terhadap kenyataan situasi.

Perkiraan dan informasi yang tepat dapat menurunkan kecemasan pasien

informasi yang tepat dapat menurunkan kecemasan pasien, membantu pasien atau keluarga menerima situasi secara nyata.

Peningkatan kemandirian dari pasien dan keluraga meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk melakukan perawatan diri secara efektif.

Page 30: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

libatkan keluarga secara aktif dalam perawatan.

6. Pola nafas tak efektif berdasarkan penurunan ekspansi paru.

Pola nafas yang efektif.             

Kriteria hasil : Hilangnya

sianosis Kapiler refil <3

detik dan suhu tubuh normal.

Pantau tingkat pernafasan dan suara nafas.

Atur posisi fowler atau semi fowler.

Sediakan perlengkapan penghisapan atau penambahan aliran udara.

Berikan obat sesuai petunjuk.

Sediakan oksigen tambahan

Efek depresan pada SSP mungkin dapat mengakibatkan hilangnya kepatenan aliran udara dan atau depresan pernafasan.

Memudahkan meningkatkan ekspansi paru.

Efek sedative dari obat-obatan, peningkatan

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Preeklamsia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kehamilan yang

ditandai dengan gejala hipertensi, edema serta proteinuria. Gejala yang timbul

oleh pre eklamsia sangat mendadak sehingga perlu kewaspadaan yang sangat

Page 31: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

tinggi saat kehamilan. Memang sampai saat ini belum diketahui apa penyebabnya.

Namun para pakar telah mencoba mengungkapnya dengan teori-teori. Tanda-

tanda yang pertama kali muncul pada pre eklamsia adalah hipertensi, edema dan

kemudian disertai proteinuria. Edema merupakan penimbunan cairan secara

umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh. Proteinuria merupakan konsentrasi

protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 gr/L air kencing 24 jam.

Eklamsia adalah pre eklamsia yang disertai kejang dan atau koma yang

timbul bukan akibat kelainan nurologi. Pre eklamsia merupakan salah satu

penyebab utama kematian ibu hamil.

B. Saran

Dalam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam

pebuatan makalah masi terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan

baik dalam penulisan maupun dalam pengonsepan materi. Utnuk itu, penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan lebih baik

dan penulis berharap kepada semua pmbaca mahasiswa khususnya, untuk lebih

ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

(http ://www.Trinia’s.blogspot.com/).2008. Asuhan Keperawatan Pre-eklamsia, Eklamsia.

Cunningham Gary. Obstetri Williams. Ed 18. Jakarta. EGC.Doengoes, Marlynn E. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan/bayi. Jakarta. ECG.Mansjoer Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Ed.3, cet. 1. Jakarta : Media

Aesculapius.Manuaba Gde 1. B., Prof. dr. Penuntun Diskusi Obstetric dan Ginekologi untuk

Mahasiswa Kedokteran. Jakartan. EGC.

Page 32: Askep Ibu Hamil Dgn Hipertensi (Repaired)

(www.cklobpt2.com). Hipertensi dalam kehamilan. Di akses 1 maret 2009(www.nurses-recruitment.blogspot.com). Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi). Di

akses 1 maret 2009