Askep Kejang demam

download Askep Kejang demam

If you can't read please download the document

description

Keperawatan

Transcript of Askep Kejang demam

11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. F DENGAN DEMAM THYPOID DI RUANG FLAMBOYAN

PENGKAJIAN IDENTITASIdentitas Klien: Nama: An. FUmur: 1 ThJenis kelamin: Laki-lakiAgama: IslamPendidikan : -Pekerjaan : -Suku/Bangsa : Sunda/IndonesiaTanggal masuk RS: 17-09- 2015Tanggal Pengkajian: 17 -09-2015No. Medrek: 063898Ruang: FlamboyanDiagnosa medis: Kejang demamAlamat: Kp. Babakan, rancabango

Identitas Penanggung jawab

Nama: Tn. AUmur : 30 ThJenis kelamin : Laki-lakiHub. Dgn Klien : AyahAlamat : Kp. Babakan, rancabango

Keluhan utama

Demam disertai kejang 3x dengan mata yang menuju ke atas, kaki serta tangan kelojotan 1 hari SMRS. Pada saat di kaji tanggal 17-09-2015 orang tua klien tidak mengetahui secara pasti penyebab dari penyakitnya keluhan yang dirasa kan klien panas tinggi disertai kejangRiwayat Kesehatan SekarangPada saat di kaji tanggal 17-09-2015 menurut orang tua klien semenjak 1 hari sebelum masuk rumah sakit sampai dengan saat dikaji, klien mengalami suhu tubuh yang tinggi. Rasa panas timbul disertai kejang, panas berkurang sebentar saat diberikan obat penurun panas dan kembali panas saat efek obat telah berkurang . Panas sangat mengganggu klien dan keluarganya dan panas tersebut menetap sampai saat dikaji. Riwayat kesehatan dahulu

Menurut pengakuan orang tua klien dan keluarga, klien tidak pernah terkena penyakit ini sebelumnnya, ini merupakan penyakit yang baru pertama kali diderita oleh klienRiwayat kesehatan keluarga

Menurut ibu klien, dulu keluarga tidak pernah mengalami penyakit yang sama dengan yang diderita oleh klien.Pola Aktivitas Sehari-hariNo

AktivitasSebelum di RSSesudah di RS1

Nutrisia). Makan

b) Minum

-makan 3x/hari,Klien sangat suka bubur bayi dan asi

2-4x/hariair putih, susu formula, asi

-makan 3x/ hariAsi dan bubur bayi

2-3x/hariair putih, susu formula, asi

2

3

4EleminasiBAB

BAK

Personal HygieneMandiGosok gigiKeramas

Istirahat

- 1-2x/ hari lancar

-3-4x/hari, warna kuning jernih, berbau amoniak.

-mandi 2x/hari, dibantu.-2x/hari, dibantu--3x dalam 1 minggu

-tidur malam hari dari jam 9 sampai jam 6 pagi

- 1-2x/ hari lancar

-3-4x/hari, warna kuning jernih, berbau amoniak

-belum mandi, hanya dilap-Belum keramas

-tidur siang 3-4 jam/hari-tidur malam jam 7-6 pagiKebanyakan istirahat.

II. Pemeriksaan Fisik.Keadaan Umum

- kesadaran : Compos Mentis- GCS: V 5, M 6, E 4 - TTV : T : - S : 380C N : 100x/ menit R : 25 x/menitSistem Tubuh

Sistem MuskuloskeletalEkstremitas Atas

Klien masih bisa menggerakan otot tangan nya dengan baik, tidak terlihat adanya atropi.Ektremitas bawah

Kekuatan otot kaki klien masih bagus, klien masih bisa menggunakan kakinya dengan baik, tidak terlihat adanya atropiSistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler klien baik, denyut nadi klien yang normal. Auskultasi Tidak ada pembesaran jantung, bunyi jantung S1 dan S2. Sistem Pencernaan

Bibir kering, gigi dan lidah terlihat kotor, mulut berbau tak sedap,Palpasi: tidak ada benjolan pada palatum mole dan palatum durum, Auskultasi :bunyi usus 10X per menit, perut kembung ditandai dengan suara perkusi abdomen resonance, tidak ada pembengkakan pada hati limpa, ginjal , klien terlihat meringis kesakitan saat abdomen di palpasi.Sistem Pernafasan

Nafas klien cepat, mungkin karena klien selalu menangis ataupun karena klien dilanda kecemasan dengan suasana yang ada di RS sekarang.Auskultasi Bunyi nafas broncovesikular. Pada saat diperkusi terdengar suara resonance pada paru-paru.Sistem Endokrin

Tidak terabaa adanya pembesaran kelenjar tiroid ataupun paratiroid di leher klien.Sistem Perkemihan

Klien masih bisa melakukan kegiatan perkemihannya dengan normal, dengan intensitas 3 4 x setiap harinya, dengan warna urine kuning jernih dan tidak terdapat adanya endapan sedimen.Sistem ReproduksiSistem PersyarafanN I (Olfaktorius)

-N II (Optikus)

-N III , IV, dan VI (Okulomotorius, trokhealis, dan abdusen)

Fungsi gerakan mata baik, dapat membedakan bola matannya ke segala arah, kontraksi pupil terhadapa cahaya baik.N V (Trigeminus)

-.N VII ( Fasialis)

Bentuk muka simetris, ada respon menyeringai saat klien merasakan nyeri (akibat panas tubuhnya)N VIII (Akustikus)

Klien masih bisa mendengar dengan baikN IX (Glasofaringus)

-N X (Vagus)

Klien dapat membuka mulut tanpa rasa kakuN XI (Asesorius)

-N XII (hipoglosus)

Klien dapat menggerakan lidah ke segala arah.Sistem Integumen

Tidak terlihat adanya hematoma. Kulit muka terlihat kemerahan dan agak berkeringat, mungkin klien merasa cemas dengan keadaan di RS. Suhu badan aksila 38CSistem Pengindraan Mata

-Telinga

Klien masih bisa mendengar dengan baik, terdapat serumen di lubang telinga klien mungkin karena kurang di bersihkan, Hidung

klien masih dapat bernapas dengan sangat baikLidah

-

Aspek PsikososialKlien terlihat cemas dan menangis begitu melihat perawat masuk ke dalam ruangan untuk mendekatinya.klien agak ngengesInteraksi perawat dengan klien tidak terjalin dengan baik, klien selalu menolak dan menangis didekati perawat.Aspek Spiritual Klien belum mengerti tentang kewajiban sebagai seorang muslimData PenunjangJenis pemeriksaan : Hematologi.Tgl. Pemeriksaan : 17-09-2015PemeriksaanHasilNilai normalInterpretasiHemoglobinHematokritLeukositTrombosit 11,738,88.300258.00012 16 gr%48 54.000-10.000150.000-400.000

placeCityNormalTrombositopenia

TerapiInfus Asering 15 tpmCefotaxime 2x500g IVValisanbe 1/2amp IV (Bila Kejang)Naprek Syr 2x 0,6

ANALISA DATANama :An. FUmur : 1 ThRuang : FlamboyanNo Analisa DataKemungkinan penyebabMasalah keperawatan1Resiko terjadinya kejang ulang berhubungan dengan hiperthermi ditandai dengan panas suhu tubuh 380 CDS :Orang tua klien mengatakan klien selalu menangis karena suhu badannya yang tinggi. DO : S : 380N : 100x/ menitR : 25 x/menit

HipertemiaGangguan metabolisme otakPerubahan keseimbangan dan sel netronDifusi ion kalium dannatriumLepas muatan listrikKejang

Resiko ke-jang berulang

2Resiko terjadinya trauma fisik berhubungan dengan kurangnya koordinasi ototDS :Orang tua klien mengatakan semenjak demam dan kejang klien menjadi lemas

DO :Klien terlihat lemas

KejangBerkurangnya koordinasi otottrauma fisik Resiko trauma fisik

DIAGNOSA KEPERAWATANResiko terjadinya kejang ulang berhubungan dengan hiperthermi ditandai dengan panas suhu tubuh 380 C.Resiko terjadinya trauma fisik berhubungan dengan kurangnya koordinasi otot.

RENCANA KEPERAWATANNama :An. FUmur : 1 ThRuang : FlamboyanDp Tujuan Intervensi Rasional1Resiko terjadi kejang ulang berhubungan dengan hipertermi dengan kriteriaTupen :Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam Tidak terjadi serangan kejang ulang.Suhu 36,5 37,5 C Nadi 110 120 x/menit

Tupan :Kejang tida terjadi lagih

Longgarkan pakaian, berikan pakaian tipis yang mudah menyerap keringat Berikan kompres hangatObservasi kejang dan tanda vital tiap 4 jamKolaborasi pemberian atipiretik sesuai advis

Proses konveksi akan terhalang oleh pakaian yang ketat dan tidak menyerap keringat perpindahan panas secara konduksiPemantauan yang teratur menentukan tindakan yang akan dilakukanMenurunkan panas pada pusat hipotalamus dan sebagai propilaksis

2Resiko terjadi trauma fisik berhubungan dengan kurangnya koordinasi otot dapat teratasi dengan kriteriaTupen :dalam waktu 2x24 jamTidak terjadi trauma fisik selama perawatan.Mempertahankan tindakan yang mengontrol aktivitas kejang.Mengidentifikasi tindakan yang harus diberikan ketika terjadi kejang.

Tupan :Tidak terjadi trauma fisik

Beri pengaman pada sisi tempat tidur dan penggunaan tempat tidur yang rendah Tinggalah bersama klien selama fase kejangCatat tipe kejang (lokasi,lama) dan frekuensi kejangCatat tanda-tanda vital sesudah fase kejang

Meminimalkan injuri saat kejangMeningkatkan keamanan klienMembantu menurunkan lokasi area cerebral yang tergangguMendeteksi secara dini keadaan yang abnormal

IMPLEMENTASI Nama :An. FUmur : 1 ThRuang : FlamboyanTgl/jamDPImplementasiEvaluasiTtd 19-09-2015 1Melonggarkan pakaian, berikan pakaian tipis yang mudah menyerap keringat Memberikan kompres hangatMengobservasi kejang dan tanda vital tiap 4 jamKolaborasi pemberian atipiretik sesuai advis

S : Klien merasa sedikit tenang.O : Klien nampak tenang suhu tubuh 370CP : untuk saat ini masalah dapat teratasi I : Sesuaikan dengan rencana .E : suhu tubuh menurunR : Lanjutkan intervensi

19-09-2015 2Memberi pengaman pada sisi tempat tidur dan penggunaan tempat tidur yang rendah Tinggalah bersama klien selama fase kejangMencatat tipe kejang (lokasi,lama) dan frekuensi kejangMencatat tanda-tanda vital sesudah fase kejang

S : Tida mengalami kejang ulang.O : Tida mengalami cedera fisik saat kejangP : untuk saat ini masalah dapat teratasi I : Sesuaikan dengan rencana .E : cedera fisik tida terjadiR : Lanjutkan intervensi

Catatan PerkembanganNama :An. FUmur : 1 ThRuang : FlamboyanTgl/jamDPEvaluasiTtd19-09-2015

S : Klien merasa sedikit tenang.O : Klien nampak tenang suhu tubuh 370CP : untuk saat ini masalah dapat teratasi I : Sesuaikan dengan rencana .E : suhu tubuh menurunR : Lanjutkan intervensi

19-09-2015 2S : Tida mengalami kejang ulang.O : Tida mengalami cedera fisik saat kejangP : untuk saat ini masalah dapat teratasi I : Sesuaikan dengan rencana .E : cedera fisik tida terjadiR : Lanjutkan intervensi