Kasus Askep Kejang Demam

download Kasus Askep Kejang Demam

of 27

Transcript of Kasus Askep Kejang Demam

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    1/27

    BAB III

    TINJAUAN KASUS

    Pada bab III ini melaksanakan asuhan keperawatan pada anak A dengan

    diagnosa medis kejang demam + faringitis di ruang anak RSUD Dr. Soetomo

    Surabaya.

    A. PengkajianPengkajian dilakukan oleh Kurnia Yuliastutik pada tanggal 8 September 2001 jam

    11.00 WIB.

    1. Data Subyektifa. Biodata/Identifitas

    Nama anak : An A

    Umur : 15 bulan

    Jenis kelamin : Perempuan

    Nomor Rekam Medis : 10082571

    Lahir : Normal (Spontan B)

    Tempat/tanggal lahir : Surabaya, 23 Mei 2000

    Diagnosa Medis : Kejang Demam + Faringitis

    Tanggal MRS : 8 September 2001 jam 03.30 WIB

    Nama Ibu :Ny. H

    Umur : 29 tahun

    Agama : Katolik

    Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

    Pendidikan : SMA

    Pekerjaan : -

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    2/27

    Penghasilan : -

    Alamat : Pucang Jajar 42 Surabaya

    Nama Ayah : Tn. B

    Umur : 31 tahun

    Agama : Kristen

    Suku/Bangsa : Batak/Indonesia

    Pendidikan : SMA

    Pekerjaan : Swasta

    Penghasilan : Rp 500.000/bulan

    Alamat : Pucang Jajar 42 Surabaya

    b. Riwayat Penyakit Sekarang1) Keluhan utama : Ibu mengatakan bahwa anaknya panas sejak 7-9-

    2001 jam 14.30 WIB

    2) Perjalanan penyakit sekarangTanggal 7-9-2001 jam 14.30 WIB Anak mulai panas lalu diberi

    obat penurun panas (Sirup Salmol) 1 kali dan dikompres, disertai

    batuk dan pilek. Tetapi panas tidak turun. Muntah sebanyak 2 kali

    yaitu jam 23.30 WIB dan 01.30 WIB sebanyak 2-3 sendok

    makan dengan berisi makanan. Lalu kejang terjadi pada jam 02.30

    WIB sebanyak 1 kali, lamanya 5-10 menit, tidak mengeluarkan

    busa dari mulut. Keadaan saat kejang adalah mata melirik ke atas,

    kedua tangan fleksi, dan kedua kaki kaku (ekstensi). Setelah

    kejang terjadi anak langsung menangis. Batuk tidak mengeluarkan

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    3/27

    dahak, suara grok-grok, konsistensi pilek agak kental, jernih, dan

    keluar kadang-kadang, tetapi tidak sesak.

    3) Penyakit riwayat dahuluSebelumnya anak tidak pernah menderita/mengalami kejang,

    epilepsi, trauma kepala, radang selaput otak, ostitis media akut.

    Penyakit yang pernah diderita anak yaitu panas, batuk, pilek tetapi

    jarang terjadi.

    4) Riwayat ImunisasiIbu mengatakan bahwa imunisasi anaknya sudah lengkap.

    Reaksi setelah mendapat imunisasi DPT anak panas tetapi tidak

    kejang, sembuh dengan meminum obat yang diberikan petugas

    kesehatan.

    5) Riwayat Perkembangan Anaka)Riwayat personal sosial :

    Anak mudah beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.

    Anak masih ngompol dan belum bisa memberi tahu orang tua

    bila ingin BAK/BAB.

    b) Gerakan motorik kasar : anak sudah bisa berjalan, mendorong,dan menarik kursi, dapat mengerjakan perintah secara

    sederhana.

    c)Gerakan motorik halus : anak bisa memegang pensil danmencoret-coret.

    d) Bahasa : anak sudah bisa bicara beberapa kata, misalnya :mama, papa, memanggil kakaknya (Iza), dan memanggil

    binatang peliharaan (anjing), minum, dll.

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    4/27

    6) Riwayat Kesehatan KeluargaAyah : Tidak ada keluarga yang menderita penyakit epilepsi,

    kelainan syaraf, penyakit menular ataupun menurun dari ayah.

    Ibu : Ibu menderita hipotensi. Orang tua perempuan ibu

    menderita penyakit diabetes mellitus sejak tahun 1992, dari

    keluarga ibu tidak ada yang menderita kelainan syaraf, epilepsi.

    7) Riwayat Sosiala)Yang mengasuh ibu sendiri, di rumah tidak ada pembantu

    ataupun orang lain.

    b) Hubungan dengan anggota keluarga baik: anak sangat dekatdan manja dengan ibunya. Biasanya anak bermain bersama

    kakak apabila ditinggal ibu memasak, mencuci, dan

    membersihkan rumah. Kakaknya berusia 9 tahun, sudah kelas

    4 SD.

    c) Hubungan dengan teman sebaya : anak lebih banyak bermaindi rumah bersama ibunya. Kadang-kadang anak bermain

    dengan teman sebayanya yang dekat dengan rumahnya.

    d) Pembawaan secara umumAnak tampak gelisah dan rewel, kadang-kadang menangis

    minta digendong, anak sangat manja kepada ibunya.

    8) Pola Kebiasaan dan Fungsia)Pola persepsi dan tatalaksanaan hidup sehat

    Sebelum sakit : Mandi 2 kali / hari, keramas 2 kali/minggu,

    ganti celana setiap ngompol, baju ganti tiap pagi dan sore.

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    5/27

    Setelah sakit : Mandi 2 kali / hari, tidak pernah keramas, ganti

    baju tiap pagi dan sore dan celana ganti tiap ngompol.

    Keluarga sangat khawatir saat anaknya kejang karena selama ini

    tidak ada keluarga yang kejang. Keluarga tidak tahu cara

    pencegahan dan pertolongan kejang. Kalau anak sakit biasanya

    dibawa ke dokter atau rumah sakit bila setelah diberi obat

    paracetamol atau bodrexin tidak sembuh. Anak bila sakit rewel,

    sering minta digendong. Anak tampak takut bila ada petugas

    kesehatan yang akan melakukan perawatan/ tindakan medik.

    b) Pola NutrisiSebelum sakit : Makan 3-4 kali / hari, dengan porsi satu

    mangkuk kecil habis, tidak ada pantangan dalam makanan,

    komposisinya nasi tim dan lauknya bervariasi tiap hari yaitu

    tahu, tempe, ikan laut, telur dan daging kadang-kadang dengan

    ukuran 1 satu porsi sebesar korek api. Sayurnya seperti bayam,

    sup, soto, dan lain-lain.

    Minum : Air putih 35 gelas (ukuran 100 cc), anak masih

    menetek.

    Selama sakit : Sehari makan 3 kali/hari, porsi yang disediakan

    rumah sakit dimakan separuh. Komposisinya nasi tim, lauk,

    sayur, dan buah. Anak lebih sering menetek. Minum air putih

    46 kali/100 cc, pasi (SGM 2) baru diberikan 2 sendok lalu

    dimuntahkan.

    c) Pola Eliminasi

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    6/27

    Sebelum sakit : BAK 4 5 kali/hari, warna kuning, nyeri

    tidak ada. BAB lancar setiap pagi hari, konsistensi lembek,

    warna kuning.

    Selama sakit : BAK 4 5 kali/hari, warna kuning, nyeri

    tidak ada. BAB setiap hari, konsistensi lembek, warna kuning.

    d) Pola Aktivitas dan LatihanSebelum sakit : Bermain bersama kakaknya 4 5 jam

    sehari, waktu terbanyak bersama ibu. Bersama ayah kadang

    kadang, antara 3 4 jam. Biasanya anak juga bermain sendiri

    sambil melihat TV atau mendengarkan musik sambil menari.

    Selama sakit : Aktivitas anak menjadi menurun karena

    terpasang infus di tangan kiri, anak sering minta digendong

    ibu.

    e)Pola Tidur dan IstirahatSebelum sakit : Tidur malam antara jam 20.00 05.00 WIB,

    siang tidur antara jam 12.00 15.00 WIB, terbangun bila

    ngompol.

    Selama sakit : Pada siang hari tidurnya sulit - 1 jam,

    tidurnya sering terbangun dan rewel minta digendong. Pada

    malam hari tidurnya jam 01.00 04.00 WIB, anak rewel dan

    tidurnya sering terjaga.

    ii. Data Obyektif4) Pemeriksaan Umum

    1. Keadaan umum : lemah

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    7/27

    2. Kesadaran : composmentis

    3. Tekanan darah : -

    Nadi : 132 kali/menit

    Respirasi : 30 kali/menit

    Suhu : 38,2 C

    4. BB / TB : 9 kg / 77 cm

    Status gizi : 2n + 8

    2(1,5) + 8 = 11 kg

    9/11 x 100 % = 81,8 % (gizi kurang)

    5) Pemeriksaan Fisik Umum1. Kepala

    Tak ada tandatanda mikrochepali ataupun makrochepali, lingkar kepala 46 cm,

    ubunubun besar menutup, bentuk kepala normal.

    2. RambutWarna pirang, rambut tidak mudah dicabut, ketebalan rambut cukup, tidak

    terdapat kutu.

    3. Muka / wajahTidak ada rhisus sardonicus, simetris, tidak terdapat oedema, wajah tidak tampak

    pucat.

    4. MataKetajaman penglihatan baik, palpebra simetris, tak ada midriasis atau miosis,

    sklera tidak ikterus, konjungtiva tak anemis, pergerakan normal, tak ada

    strabismus.

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    8/27

    5. HidungBentuk normal, tidak terdapat epistaksis, nampak keluar sekret berwarna

    kental dan jumlahnya sedikit, tidak ada polip, tidak ada pernapasan cuping

    hidung.

    6. TelingaSimetris kanan dan kiri, pendengaran normal, tak tampak keluar cairan.

    7. MulutSimetris, tak tampak cyanosis, gigi berjumlah 8 buah, tak ada karies, lidah bersih,

    tidak terdapat stomatis, tak ada strismus, bibir tampak kering dan pecah-pecah

    8. TenggorokanTonsil tak tampak kemerahan dan tak tampak pembesaran, faring tampak

    kemerahan, tak ada eksudat.

    9. LeherTak ada kaku kuduk, tak ada pembesaran kelenjar tiroid, tak ada pembesaran vena

    jugularis, tak ada pembesaran kelenjar getah bening.

    10.Dada / ThoraxLingkar dada 46 cm, bentuk dada normal, tak ada refraksi intercostal, tidak

    terdapat ronchi, tak ada wheezing, pernaasan cepat dan iramanya teratur.

    11.JantungDetak jantung normal dan frekwensinya teratur

    12.AbdomenTurgor kulit cukup, tak ada meteorismus, keadaan lien dan hepar normal, tidak

    teraba benjolan / tumor, gerak peristaltik normal.

    13.Kulit

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    9/27

    Kebersihan kulit cukup, tidak ada hemangioma, tidak ada oedem, kulit teraba

    panas.

    14.EkstrimitasEkstrimitas atas : tak ada oedem, pergerakan normal, pada tangan kiri

    terpasang infus sejak 8 september 2001, tak ada tanda

    tanda flebitis, akral hangat, lila = 14 cm.

    Ekstrimitas bawah : tak ada oedem, pergerakan normal, akral hangat.

    15.GenetaliaVulva : kebersihan cukup, tidak tampak keluar sekret, tidak ada oedema maupun

    iritasi.

    Anus : kebersihan cukup, haemorroid tidak tampak.

    iii. Pemeriksaan Penunjang4) Data Laboratorium

    2 Laboratorium 89 2001 jam 03.30Pemeriksaan darah

    HB : 12,00 gr % (P 11,415,1)

    Leukosyt : 19 x 109/L (P 4,311,3)

    Trombosyt : 173 x 109/L (150350)

    PCV : 0,35 (P 0,380,42)

    Glukosa darah acak : 288 mq/dl (< 200)

    Elektrolit : Kalium = 3,60 meq/L (3,8 - 5)

    Natrium = 133 meq/L (135 - 144)

    LP (lumbal pungsi) : Keluarga menolak walaupun sudah diberikan

    penjelasan tujuan dan prosedurnya.

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    10/27

    i. Data LainTherapi yang diberikan :

    8-9-2001 : Ampicilin 3x300 mg IV

    Paracetamol 3x100 mg P.O

    Diazepam 2,7 mg IV (bila kejang)

    Infus D5 S 500 cc/24 jam.

    3.2 Analisa dan Sintesa Data

    Tabel 3.1 Analisa dan Sintesa Data Pada Kasus Kejang DemamNo Pengelompokan data Kemungkinan Penyebab Diagnosa/masalah

    1 Tanggal 8-9-2001

    jam 11.00 WIB

    S : Ibu mengatakan bahwa

    anaknya masih panas dan

    rewel minta menetek

    terus, sebelumnya anak

    tidak pernah sakit kejang.

    O : keadaan composmentis

    Tanda vital :

    S : 38,2

    o

    C

    N : 132x/mnt

    RR : 30x/mnt

    Kulit terasa panas, akral

    hangat, anak tampak rewel

    dan sedang menetek. Bibir

    Hipertermia

    gangguan metabolisme

    otak

    Perubahan

    keseimbangan dari sel

    neuron

    difusi ion kalium dan

    natrium

    Lepas muatan listrik

    kejang

    Potensial kejang

    ulang

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    11/27

    tampak kering dan pecah-

    pecah , turgor kulit cukup.

    Pemeriksaan laboratorium:

    Hb : 12 gr %

    (N : 11,4-15,1)

    Leucocyt : 9x109/L

    (N : 4,3-11,3)

    Trombocyt : 173x109/L

    (N : 150-350)

    PCV : 0,35

    (N : 0,38-0,42)

    Glukosa darah acak :

    288 mq/dl

    (N kurang dari 200)

    Elektrolit :

    - Kalium : 3,6 meq/L(N : 3,8-5)

    - Natrium : 133meq/L (N : 135-

    144)

    2 Tanggal 8-9-2001

    jam 11.00 WIB

    S : Ibu mengatakan porsi

    dari rumah sakit

    dihabiskan separuh, pasi

    Proses penyakit

    (faringitis)

    kesulitan dalam menelan

    Gangguan

    pemenuhan nutrisi

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    12/27

    (SGM 2) baru diberikan

    2 sendok, lalu

    dimuntahkan, anak

    sering menetek, dan

    minum air putih + 4 -

    6x/100cc

    O : turgor kulit cukup, wajah

    dan telapak tangan tidak

    pucat. Konjungtiva tidak

    anemis.

    BB : 9 kg (N : 11 kg)

    Status gizi kurang

    Lila : 14 cm

    asupan nutrisi berkurang

    3 Tanggal 8-9-2001 jam 11.00

    WIB

    S . Ibu bertanya mengapa

    bisa terjadi kejang

    padahal sebelumnya

    anak tidak pernah kejang

    dan panasnya belum

    turun setelah diberi obat

    penurun panas.

    O : Ibu tampak khawatir

    dengan keadaan

    anaknya. Ibu sering

    Kurangnya atau

    keterbatasan informasi

    sering bertanya

    Kurangnya

    pengetahuan

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    13/27

    bertanya tentang keadan

    anaknya dan setiap

    tindakan yang akan

    dilakukan.

    3.3 Diagnosa Keperawatan

    Dari analisa dan sintesa data di atas maka dapat diambil diagnosa keperawatan

    sebagai berikut :

    3.3.1 Potensial terjadi kejang ulang berhubungan dengan hiperthermi3.3.2 Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan nyeri saat menelan yang ditandai

    dengan porsi makan tidak dihabiskan, BB kurang dari normal, anak tidak mau PASI.

    3.3.3 Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan informasi yang ditandaidengan keluarga sering bertanya tentang penyakit anaknya.

    3.4 Perencanaan

    Tabel 3.1 Perencanaan Pada Kasus Kejang Demam

    No. Rencana Rasional

    1 Tanggal 8-9-2001 jam 11.30 WIB

    Diagnosa / masalah : potensial kejang

    berulang berhubungan dengan

    hiperthermi

    Tujuan : kejang ulang tidak terjadi

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    14/27

    dalam waktu 2x24 jam

    Kriteria :

    - Tidak terjadi serangan ulang- Suhu tubuh normal (36-37,5oC)- Nadi (100-110 x /mnt)- RR (24-28 x /mnt)- Kesadaran composmentisRencana :

    1. Longgarkan pakaian, berikanpakaian tipis yang menyerap

    keringat

    2. Berikan kompres dingin padakepala dan ketiak

    3. Berikan ekstra cairan (pasi, asi,sari buah, dan lain-lain)

    Cairan: 11501300 cc/24 Jam

    4. Observasi kejang dan tanda vitaltiap 4 jam

    5. Batasi aktivitas selama anak panas

    6. Berikan anti piretika danpengobatan sesuai advise dokter

    - Valium 2,7 mg IV (bila

    1. Proses konveksi akanterhaalang oleh pakaian ketat

    dan tidak menyerap keringat

    2. Perpindahan panas secarakonduksi

    3. Saat demam kebutuhan akancairan tubuh semakin

    meningkat

    4. Pemantauan yang teraturmenentukan tindakan yang

    akan dilakukan selanjutnya

    5. Aktivitas dapat meningkatkanmetabolisme sehingga

    meningkatkan suhu tubuh

    6. Menurunkan panas pada pusathipotalamus dan sebagai

    propilaksis

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    15/27

    2

    kejang)

    - Ampicillin 3 x 300 mgIV- Paracetamol 3 x 100 mg (per

    oral)

    7. Berikan health education kepadakeluarga tentangpersonal hygene:

    membersihkan daerah bibir

    dengan air hangat 2 x/hari dan

    mengolesi bibir dengan madu

    Tanggal 8-9-2001 jam 11.10 WIB

    Diagnosa / masalah :

    Gangguan pemenuhan nutrisi

    berhubungan dengan nyeri saat

    menelan

    Tujuan : nutrisi terpenuhi dalam 2x24

    jam

    Kriteria :

    - porsi makan yang disediakandihabiskan

    - anak mau minum pasi- BB anak meningkat- turgor kulit baik, konjungtiva

    tidak anemis

    Rencana :

    1. Beri penjelasan pada keluarga

    7. Menjaga kebersihan dankelembaban bibir

    1. Dengan pemberian penjelasan

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    16/27

    tentang penyebab gangguan

    pemenuhan nutrisi, pentingmya

    nutrisi bagi tubuh dan cara

    mengatasinya

    2. Berikan health educational kepadakeluarga tentang :

    - berikan makanan pada anakdengan porsi kecil dan

    frekuensinya sering

    - berikan pasi ditambahdengan madu secara bertahap

    3. Kolaborasi dengan tim gizi untukpemberian diit :

    TKTP 900 kalori, 20 gr protein

    PASI 6 x 100 cc

    4. Observasi intake dan output

    5. Lakukan penimbangan BB tiaphari

    keluarga diharapkan mengerti,

    dan dapat mendukung program

    perawatan yang diberikan

    2. Untuk mengurangi nyeri saatmenelan dan untuk mencukupi

    kebutuhan nutrisi

    3. Sebagai fungsi dependenperawat/bidan dengan ahli lain.

    4. Mengetahui keseimbanganjumlah nutrisi tubuh.

    5. deteksi perubahan BB sebagaievaluasi pemberian diit

    3 Tanggal 8-9-2001 jam 11.30 WIB

    Masalah : kurangnya pengetahuan

    keluarga tentang penyakit

    berhubungan dengan keterbatasan

    informasi

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    17/27

    Tujuan : pengetahuan keluarga

    bertambah tentang penyakit anaknya

    dalam 24 jam

    Kriteria :

    - keluarga tidak sering bertanyatentang penyakit anaknya

    - keluarga mampu diikutsertakandalam proses perawatan

    - keluarga mentaati setiap prosesperawatan

    Rencana :

    1. Kaji tingkat pengetahuankeluarga

    2. Beri penjelasan tentang penyakityang diderita anak dan semua

    prosedur perawatan yang akan

    dilakukan

    3. Berikan health education caramenolong anak kejang dan

    mencegah kejang :

    - jangan panik saat kejang

    1. Mengetahui sejauh manapengetahuan yang dimiliki

    keluarga dan kebenaran

    informasi yang didapat

    2. Agar keluarga dapatmenerima informasi dengan

    mudah dan tepat sehingga

    tidak timbul kesalahpahaman

    sehingga keluarga lebih

    kooperatif

    3. Sebagai upaya alih informasidan mendidik keluarga agar

    mandiri dalam mengatasi

    masalah kesehatan

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    18/27

    - baringkan anak di tempatrata dan lembut

    - kepala dimiringkan- pasang gagang sendok di

    mulut yang telah dibungkus

    kain bersih

    - setelah kejang berhenti dananak sadar segera

    minumkan obat dan tunggu

    sampai keadaan tenang

    - jika suhu tinggi, lakukankompres dingin dan beri

    minum banyak

    - segera bawa ke RS bilakejang lama

    4. Berikan helath education agarselalu sedia obat penurun panas

    (sesuai dengan anjuran dokter)

    bila anak panas segera bawa RS

    bila suhu belum turun 24 jam

    berikutnya

    5. Jika anak sembuh, jaga agar tidakterkena penyakit infeksi dengan

    menghindari penderita penyakit

    menular sehingga tidak

    4. Mencegah peningkatan suhulebih tinggi dan serangan

    kejang ulang

    5. Sebagai upaya preventifserangan kejang ulang

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    19/27

    mencetuskan kenaikan suhu

    6. Beritahu keluarga agarmemberikan informasi pada

    petugas imunisasi bahwa

    anaknya pernah mendapat

    serangan kejang sehingga

    pemberian imunisasi DPT tidak

    diberikan pertusis, hanya DT saja

    6. Imunisasi pertusismemberikan reaksi panas

    yang dapat menyebabkan

    kejang ulang

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    20/27

    Tanggal / Jam Pelaksanaan

    Tanggal 8-9-2001

    Jam 11.30 WIB

    Jam 11.31 WIB

    Jam 11.32 WIB

    Jam 11.35 WIB

    Jam 11.40 WIB

    Jam 07.00 WIB

    Jam 15.00 WIB

    Jam 23.00 WIB

    Diagnosa : potensial terjadi kejang

    ulang berhubungan dengan hiperthermi

    1. Melonggarkan pakaian, berikanpakaian tipis yang mudah

    menyerap keringat

    2. Memberikan kompres dingin padakepala dan ketiak

    3. Memberikan ekstra cairan :infus : D5 S . 500 cc/24 jam,ASI

    minum pasi : anak menolak

    (dimuntahkan)

    4. Mengobservasi kejang dan tandavital tiap 4 jam

    N : 132x/mnt RR : 30x/mnt

    Taxila : 38,2oC

    5. Membatasi aktivitas selama anakpanas. Terapi : bed rest

    6. Memberikan antipiretika danpengobatan sesuai advise :

    Terapi :

    - Valium 2,7 mg IV (bilakejang)

    - Ampicillin 3x300 mgIV- Paracetamol 3x100 mg (per

    3.5 Pelaksanaan

    Tabel 3.3 Pelaksanaan Pada Kasus Kejang Demam

    57

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    21/27

    Jam 11.50 WIB

    Tanggal 8-9-2001

    Jam 11.45 WIB

    Jam 11.50 WIB

    Jam 11.52 WIB

    Jam 12.00 WIB

    oral)

    7. Memberikan health educationkepada keluarga tentang personal

    hygiene : membersihkan daerah

    bibir dengan air hangat 2 x/hari,

    dan mengolesi bibir dengan madu

    Diagnosa/masalah : ganggguan

    pemenuhan nutrisi berhubungan dengan

    nyeri saat menelan

    1. Memberikan penjelasan padakeluarga tentang penyebab

    gangguan pemenuhan nutrisi,

    pentingnya nutrisi bagi tubuh dan

    cara mengatasinya

    2. Memberikan health educationkepada keluarga tentang :

    - Berikan makanan kepada anakdengan porsi kecil dan

    frekuensinya sering

    - Berikan pasi ditambah denganmadu secara bertahap

    3. Melakukan kolaborasi dengan timgizi untuk pemberian diit.

    TKTP : 900 kalori, 20 gr protein

    PASI : 6 x 100 cc/24 jam

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    22/27

    Jam 11.55 WIB

    4. Mengobservasi intake dan output.PASI : diberi 2-3 sendok lalu

    dimuntahkan

    5. Melakukan penimbangan BB tiaphari

    BB : 9 kg

    Tanggal 8 September 2001

    Jam 11.55 WIB

    Jam 12.00 WIB

    Jam 12.05 WIB

    Masalah : Kurangnya pengetahuan

    keluarga tentang penyakit

    berhubungan dengan keterbatasan

    informasi.

    1. Mengkaji tingkat pengetahuan

    keluarga.

    2. Memberikan penjelasan tentang

    penyakit yang diderita anak dan

    semua prosedur perawatan yang

    akan dilakukan

    3. Memberikan health education cara

    menolong anak kejang dan

    mencegah kejang :

    1. Jangan panik saat kejang

    2. Baringkan anak di tempat rata

    dan lembut.

    3. Kepala dimiringkan.

    4. Pasang batang sendok di mulut

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    23/27

    Jam 12.10 WIB

    Jam 12.15 WIB

    Jam 12.20 WIB

    yang telah dibungkus kain

    bersih.

    5. Setelah kejang berhenti dan

    anak sadar segera minumkan

    obat dan tunggu sampai

    keadaan tenang.

    6. Jika suhu tinggi, lakukan

    kompres dingin dan beri minum

    banyak.

    7. Segera bawa ke RS bila anak

    kejang.

    4. Memberikan health education agar

    selalu sedia obat penurun panas

    (sesuai dengan advis) bila anak

    panas, segera bawa ke RS bila suhu

    belum turun 24 jam berikutnya.

    5. Jika anak sembuh, jaga agar tidak

    terkena penyakit infeksi dengan

    menghindari penderita penyakit

    menular sehingga tidak mencetuskan

    kenaikan suhu.

    6. Memberitahukan keluarga agar

    memberikan informasi pada petugas

    imunisasi bahwa anaknya pernah

    mendapat kejang sehingga

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    24/27

    pemberian imunisasi DPT tidak

    diberikan pertusis, hanya DT saja.

    3.6Evaluasi dan Catatatan Perkembangan1. Diagnosa / masalah : potensial terjadi kejang berulang berhubungan dengan

    hiperthermi

    Catatan Perkembangan

    Tanggal 9-9-2001 jam 09.00 WIB

    S : Ibu mengatakan kalau anaknya tidak mengalami kejang ulang dan badannya

    masih panas, anak masih rewel, ibu sudah membersihkan bibir anaknya dan

    mengolesi dengan madu.

    O : Kejang ulang tidak terjadi, badan teraba panas akral hangat, turgor kulit baik,

    anak tampak rewel, kelembaban bibir cukup, bibir tampak bersih.

    Kesadaran : Composmentis

    Tanda-tanda vital :

    S : 38oC N : 128 x/mnt RR : 28 x/mnt

    A : Tujuan belum berhasil

    P : Rencana dipertahankan

    1. Longgarkan pakaian, berikan pakaian tipis yang mudah menyerap keringat2. Berikan kompres dingin pada kepala dan ketiak3. Berikan ekstra cairan

    Infus : D5 S 500cc / 24 jam, ASI, PASI : 6 x 100cc

    4. Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam5. Batasi aktivitas selama anak panas6. Berikan pengobatan sesuai dengan advis dokter.

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    25/27

    Terapi : Valium 2,7 mgIV (bila kejang)

    Ampicilin 3 x 300 mgIV

    Paracetamol 3 x 100 mg per oral

    Evaluasi

    Tanggal 10-9-2001 jam 11.00 WIB

    S : Ibu mengatakan kalau anaknya tidak mengalami kejang ulang, badannya tidak

    panas lagi, anak tidak rewel dan bisa tidur nyenyak, anak kembali ceria lagi.

    O : Kejang ulang tidak terjadi kulit tidak teraba panas, turgor kulit baik anak tampak

    ceria, infus dilepas sejak jam 09.00 WIB

    Kesadaran : Composmentis

    Tanda-tanda vital :

    S : 37,2oC N : 100 x/mnt RR : 25 x/mnt

    A : Tujuan berhasil

    P : Rencana dihentikan

    2. Diagnosa / masalah : gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan nyeri saatmenelan

    Catatan Perkembangan

    Tanggal 9-9-2001 jam 10.00 WIB

    S : Ibu mengatakan porsi makan yang disediakan dimakan separuh, anak mau minum

    PASI 2 - 3 x 100cc

    O : BB : 9 kg, turgor kulit baik, akral tidak pucat, konjungtiva tidak anemi, PASI yang

    diberikan diminum 23 x 100cc

    A : Tujuan berhasil sebagian

    P : Rencana no. 4 dan 5 dipertahankan

    4. Obserasi intake dan output

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    26/27

    5. Lakukan penimbangan BB tiap hari

    Evaluasi

    Tanggal 10-9-2001 jam 11.10 WIB

    S : Ibu mengatakan nafsu makan anak bertambah, porsi makan yang disediakan habis,,

    PASI yang diberikan diminum 56 x 100cc

    O : BB : 9 kg, turgor lebih baik, akral tidak pucat, conjungtiva tidak anemis, anak

    masih menetek, anak tampak ceria kembali

    A : Tujuan berhasil sebagian

    P : Rencana no. 4 dan 5 dipertahankan

    4. Obserasi intake dan output

    5. Lakukan penimbangan BB tiap hari

    Catatan Perkembangan

    Tanggal 11-9-2001 jam 08.00 WIB

    S : Ibu mengatakan nafsu makan anak bertambah, porsi makan yang disediakan habis

    PASI yang diberikan diminum 56 x 100 cc.

    O : BB : 9 kg, turgor kurang baik, akral tidak pucat, conjungtiva tidak anemis, anak

    masih menetek, anak tampak ceria dan bisa diajak bercanda

    A : Tujuan berhasil sebagian

    P : Rencana hari ini pulang

    3. Diagnosa / masalah : kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit berhubungandengan keterbatasan informasi

    Evaluasi

    Tanggal 8-9-2001 jam 12.30 WIB

  • 8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam

    27/27

    S : Ibu mengatakan sudah mengerti tentang penyakit anaknya dan cara pencegahannya.

    O : Ibu / keluarga dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan

    Keluarga mau dan mampu diikutsertakan dalam proses perawatan,

    Keluarga tidak sering bertanya lagi tentang penyakit anaknya,

    Keluarga mentaati setiap proses perawatan

    A : Tujuan berhasil

    P : Rencana dihentikan