ASKEP Kejang Demam

42
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. A DENGAN KEJANG DEMAM DI RUANG MELATI RSU Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO oleh Haidar Dwi Pratiwi NIM 112310101012 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

description

askep kejang demam

Transcript of ASKEP Kejang Demam

Page 1: ASKEP Kejang Demam

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. A DENGAN KEJANG DEMAM DI RUANG MELATIRSU Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO

oleh

Haidar Dwi PratiwiNIM 112310101012

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Ruangan : Melati

Tgl. / Jam MRS : 24 Mei 2014 / 12.58 WIB

Dx. Medis : Kejang Demam

No. Reg. : 56-64-13

Tgl/Jam Pengkajian : 27 Mei 2014

I. Biodata

A. Identitas Klien

1. Nama/Nama panggilan : An. A

2. Tempat tgl lahir/usia : Bondowoso, 10 Juli 2013

3. Jenis kelamin : Laki-Laki

4. Agama : Islam

5. Pendidikan : -

6. Alamat : Curahdami - Bondowoso

7. Tgl masuk : 24 Mei 2014 (12.58 WIB)

8. Tgl pengkajian : 27 Mei 2014

9. Diagnosa medik : Kejang Demam

10. Rencana terapi : -

B. Identitas Orang tua

1. Ayah

a. Nama : Jumali

b. Usia : 42 tahun

c. Pendidikan : SD

d. Pekerjaan : Buruh tani

e. Agama : Islam

f. Alamat : Curahdami - Bondowoso

Page 3: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2. Ibu

a. Nama : Mutmainah

b. Usia : 39 tahun

c. Pendidikan : SD

d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

e. Agama : Islam

f. Alamat : Curahdami - Bondowoso

C. Identitas Saudara Kandung

No NAMA U S I A HUBUNGAN STATUS KESEHATAN- - - - -

II. Riwayat Kesehatan

A. Riwayat Kesehatan Sekarang

Keluhan Utama : Kejang

Riwayat Keluhan Utama :

Pasien panas sejak tanggal 21 Mei 2014, pilek tetapi tidak batuk. Pasien

sering muntah dan kejang 3 kali di rumah sehingga orang tuanya membawa

pasien ke Puskesmas dan pasien dirawat satu malam di Puskesmas. Pada jam

11.00 pasien kejang lagi di Puskesmas sehingga dirujuk ke RSU dr. H.

Soebandi Bondowoso.

Keluhan Pada Saat Pengkajian : panas

B. Riwayat Kesehatan Lalu

1. Prenatal care

a. Ibu memeriksakan kehamilannya setiap bulan di Bidan Desa

b. Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu yaitu seluruh badan

bengkak pada usia kehamilan 7 bulan

Page 4: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

c. Riwayat terkena radiasi : -

d. Riwayat berat badan selama hamil : berat badan ibu naik 30 kg sampai usia

kehamilan 9 bulan

e. Riwayat Imunisasi TT : Imunisasi TT di RS

f. Golongan darah ibu : A Golongan darah ayah : B

2. Natal

a. Tempat melahirkan : RSU. Dr. H. Koesnadi Bondowoso

b. Jenis persalinan : Spontan B

c. Penolong persalinan : Bidan rumah sakit dr. Koesnadi

d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah

melahirkan : -

3. Post natal

a. Kondisi bayi : normal APGAR : 10 (Normal)

b. Anak pada saat lahir tidak mengalami asfiksia maupun distosia bahu

Klien pernah mengalami penyakit : batuk pilek pada usia 6 bulan diberikan

obat batuk pilek oleh bidan

Riwayat kecelakaan : tidak ada

Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan

menggunakan zat/subtansi kimia yang berbahaya : tidak ada

Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya : pasien merupakan anak

pertama dan tidak memiliki saudara

Page 5: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

C. Riwayat Kesehatan Keluarga

Genogram

Pasien

Ket : Laki-laki

Perempuan

Meninggal

Tinggal serumah

IV. Riwayat Imunisasi (imunisasi lengkap)

NO Jenis imunisasiWaktu

pemberianFrekuensi

(kali)Reaksi setelah

pemberianFrekuensi

1. BCG Usia 2 bulan 1 - -

2. DPT (I,II,III)Usia 2 bulan,4 bulan,6 bulan

3 - -

3. Polio (I,II,III,IV)Lahir, usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan

4 - -

4. Campak Usia 9 bulan 1 - -

5. Hepatitis

Lahir,usia 2 bulan,4 bulan, dan 6 bulan

4 - -

Page 6: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

V. Riwayat Tumbuh Kembang

A. Pertumbuhan Fisik

1. Berat badan : 8 kg

2. Panjang badan : 70 cm

3. Waktu tumbuh gigi : pasien belum tumbuh gigi

B. Perkembangan Tiap tahap

Usia anak saat

1. Berguling : 4 bulan

2. Duduk : pasien belum dapat duduk

3. Merangkak : pasien belum dapat merangkak

4. Berdiri : pasien belum dapat berdiri

5. Berjalan : pasien belum dapat berjalan

6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 2 bulan

7. Bicara pertama kali : 10 bulan dengan menyebutkan : mama....papa...

8. Berpakaian tanpa bantuan : pasien belum dapat berpakaian sendiri

VI. Riwayat Nutrisi

A. Pemberian ASI

Pasien minum ASI setelah keluar dari rumah sakit

B. Pemberian susu formula

1. Alasan pemberian : Bayi lahir di RS dan langsung dibawa ke ruang

perinatal

2. Jumlah pemberian : 4-5x/hari

3. Cara pemberian : menggunakan gelas dot

Page 7: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian5 hari

0-6 bulan

7-9 bulan

Susu formula

ASI

Bubur, pisang kukus

5 hari

6 bulan

2 bulan

VII. Riwayat Psikososial

Anak tinggal bersama : orangtuanya di : curahdami

Lingkungan berada di : curahdami

Rumah dekat dengan : jalan raya

Kamar klien : satu kamar dengan orangtua

Rumah ada tangga : tidak ada

Hubungan antar anggota keluarga : harmonis, anggota keluarga sangat

senang menerima kehadiran pasien sejak pasien lahir

Pengasuh anak : pasien diasuh langsung oleh orang tuanya dan nenek

kakeknya

VIII. Riwayat Spiritual

Support sistem dalam keluarga : keluarga mendukung dan menerima

pasien sepenuhnya, keluarga berharap pasien dapat segera sembuh dari

sakitnya dan dapat tumbuh seperti anak-anak yang lain

Kegiatan keagamaan : -

IX. Reaksi Hospitalisasi

A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap

Ibu membawa anaknya ke RS karena : kejang dan dianjurkan oleh

Puskesmas untuk merujuk pasien ke RS

Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : ya, dokter

menceritakan tentang kondisi pasien pada keluarganya

Page 8: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

Perasaan orang tua saat ini : orang tua pasien mengatakan sedih karena

anaknya sakit, orang tua pasien mengatakan takut terjadi apa-apa dengan

anak pertamanya

Orang tua selalu berkunjung ke RS : orang tua tampak selalu menemani

pasien di rumah sakit setiap hari

Yang akan tinggal dengan anak : orang tua

B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap

Pasien masih belum dapat berkomunikasi verbal dengan orang lain

X. Aktivitas sehari-hari

A. Nutrisi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Selera makan

2. Porsi3. Jenis makanan

4. Frekuensi makan

Baik

1 Bubur, biskuit, pisang kukus2-3 kali

Sedikit berkurang karena muntah dan saat panas¾Bubur

2-3 kali

B. Cairan

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Jenis minuman

2. Frekuensi minum

Susu, air putih

7-10 kali

Susu, air putih

7-10 kali

C. Eliminasi (BAB & BAK)

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Tempat

pembuangan

Jamban rumah

BAB : 1 kali sehari

Toilet RS

BAB : 1 kali sehari

Page 9: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2. Frekuensi

(waktu)

3. Konsistensi

4. Kesulitan

5. Obat pencahar

BAK : 6-8 kali sehari

Padat

Pasien tidak

mengalami kesulitan

saat BAB dan BAK

Pasien tidak pernah

menggunakan obat

pencahar

BAK : 6-8 kali sehari

Padat sedikit lembek

Saat awal masuk RS

tidak dapat BAB

Pasien tidak pernah

menggunakan obat

pencahar

D. Istirahat tidur

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Jam tidur

- Siang

- Malam

2. Pola tidur

3. Kebiasaan sebelum

tidur

4. Kesulitan tidur

9-10 jam/hari

1-2 jam/hari

Teratur

Menetek

Terbangun saat ingin

minum

9-10 jam/hari

1-2 jam/hari

Teratur

Menetek

Terbangun saat ingin

minum

E. Olah Raga

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Program olah raga

2. Jenis dan

frekuensi

3. Kondisi setelah

olah raga

- -

Page 10: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

F. Personal Hygiene

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Mandi

- Cara

- Frekuensi

- Alat mandi

2. Cuci rambut

- Frekuensi

- Cara

3. Gunting kuku

- Frekuensi

- Cara

4. Gosok gigi

- Frekuensi

- Cara

Dimandikan keluarga

2 kali

Bak mandi bayi

Setiap hari

Bersamaan dengan

mandi

Seminggu sekali

Dilakukan oleh

keluarga

Pasien belum tumbuh

gigi

Hanya diseka orangtua

2 kali

Waslap, bak seka

Setiap hari

Bersamaan saat seka

Belum pernah sejak

masuk RS

Pasien belum tumbuh

gigi

Page 11: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

G. Aktifitas/Mobilitas Fisik

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Kegiatan sehari-

hari

2. Pengaturan jadwal

harian

3. Penggunaan alat

bantu aktifitas

4. Kesulitan

pergerakan tubuh

Digendong dan jalan-

jalan oleh keluarga

-

Gendongan

Pasien tidak mengalami

kesulitan menggerakkan

tubuhnya

Tidur dirumah sakit

-

Pasien hanya terbaring

di bed dan terkadang

digendong oleh ibu

atau ayahnya

Tangan kanan karena

terpasang infus

H. Rekreasi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Waktu senggang

keluarga

Jalan-jalan dekat rumah Di rumah sakit

XI. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Compos mentis

3. Tanda – tanda vital :

a. Tekanan darah : - mmHg

b. Denyut nadi : 146x / menit

c. Suhu : 38,4 o C

d. Pernapasan : 32 x/ menit

Page 12: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

4. Berat Badan : 8 kg

5. Panjang Badan : 70 cm

6. Status Gizi Anak : Baik

Tabel 1. Kategori dan ambang batas berat badan menurut usia

IndeksKategori Status

GiziAmbang Batas (Z Skor)

Berat badan menurut usia (BB/U)

Anak umur 0-60 bulan

Gizi buruk < -3 SDGizi kurang -3 SD sampai dengan <-2 SD

Gizi baik -2 SD sampai dengan 2 SDGizi Lebih >2 SD

Sumber: Kemenkes RI (2011)

Tabel 2. Nilai simpang baku rujukan usia 10 bulan

Usia (bulan)

Berat Badan (kg)

-3 SD -2 SD -1 SD Median 1 SD 2 SD 3 SD

10 6,6 7,4 8,2 9,2 10,2 11,4 12,7

Sumber: Kemenkes RI (2011)

Nilai simpang baku rujukan 9,2-8,2=1

Z Skor = Nilai individu subjek – Nilai median baku rujukanNilai simpang baku rujukan

Z Skor = 8 – 9,2 9,2-8,2

Z Skor = -1,2 1

Z Skor = -1,2

Berdasarkan Tabel 1. An. A memiliki status gizi baik karena nilai Z skor

berada diantara -2 SD sampai dengan 2 SD

Page 13: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

7. Kepala

Inspeksi

Keadaan rambut & Hygiene kepala:

a. Warna rambut : hitam kecoklatan

b. Penyebaran : merata

c. Mudah rontok : tidak

d. Kebersihan rambut : bersih

Palpasi

Benjolan : ada / tidak ada : tidak ada

Nyeri tekan : ada / tidak ada : tidak ada

Tekstur rambut : kasar/halus : halus

8. Muka

Inspeksi

a. Simetris / tidak : simetris

b. Bentuk wajah : oval

c. Gerakan abnormal : -

d. Ekspresi wajah : normal

Palpasi

Nyeri tekan / tidak : tidak ada

Data lain : -

9. Mata

Inspeksi

a. Pelpebra : tidak edema

b. Sklera : tidak ikterus

c. Konjungtiva : anemis

d. Pupil : isokor, pupil mengecil saat diber

rangsangan cahaya

e. Posisi mata : simetris

Page 14: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

f. Gerakan bola mata : simetris

g. Penutupan kelopak mata : menutup rapat

h. Keadaan bulu mata : melengkung keatas

i. Keadaan visus : -

j. Penglihatan : tidak kabur

Palpasi

Tekanan bola mata : tidak teraba benjolan

Data lain : -

10. Hidung & Sinus

Inspeksi

a. Posisi hidung : tepat ditengah antara kedua mata

b. Bentuk hidung : simetris

c. Keadaan septum : lurus ditengah

d. Sekret / cairan : tidak ada

Data lain : -

11. Telinga

Inspeksi

a. Posisi telinga : simetris, tepat disamping kiri dan kanan kepala

b. Ukuran / bentuk telinga : normal simetris kanan dan kiri

c. Aurikel : tipis dan lembut

d. Lubang telinga : bersih

e. Pemakaian alat bantu : tidak ada

Palpasi

Tidak ada nyeri tekan

Pemeriksaan uji pendengaran

a. Rinne : -

b. Weber : -

c. Swabach : -

Pemeriksaan vestibuler : -

Page 15: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

Data lain : pasien terkejut saat mendengar suara

tepukan

12. Mulut

Inspeksi

a. Gigi

Keadaan gigi : pasien belum mempunyai gigi

Karang gigi / karies : pasien belum mempunyai gigi

Pemakaian gigi palsu : pasien belum mempunyai gigi

b. Gusi : warna merah, tidak tampak radang atau benjolan abnormal

c. Lidah : sedikit kotor

d. Bibir

Sianosis / pucat / tidak : tidak sianosis

Basah / kering / pecah : basah

Mulut berbau / tidak : mulut tidak berbau

Kemampuan bicara : masih dapat menyebutkan

mama..papa..

Data lain : -

13. Tenggorokan

a. Warna mukosa : merah muda

b. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan

c. Nyeri menelan : tidak ada nyeri menelan

14. Leher

Inspeksi

Kelenjar thyroid : tidak membesar

Palpasi

a. Kelenjar thyroid : tidak teraba

b. Kaku kuduk / tidak : tidak teraba kaku kuduk

c. Kelenjar limfe : tidak teraba membesar

Data lain : -

Page 16: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

15. Thorax dan pernapasan

a. Bentuk dada : simetris

b. Irama pernafasan : reguler

c. Pengembangan di waktu bernapas : ada pengembangan saat

inspirasi dan mengempis saat ekspirasi

d. Tipe pernapasan: pernapasan dada

Data lain : -

Palpasi

a. Vokal fremitus : -

b. Massa / nyeri : tidak teraba massa

Auskultasi

a. Suara nafas : Vesikuler

b. Suara tambahan : -

Perkusi : sonor

Data lain : -

16. Jantung

Palpasi

Ictus cordis : 4-5 kiri

Perkusi

Pembesaran jantung : tidak ada pembesaran jantung

Auskultasi

a. BJ I : terdengar BJ 1 tunggal

b. BJ II : terdengar BJ 2 tunggal

c. BJ III : -

d. Bunyi jantung tambahan : -

Data lain : -

17. Abdomen

Inspeksi

a. Membuncit : -

Page 17: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

b. Ada luka / tidak : tidak tampak luka/jejas

Palpasi

a. Hepar : hepar tidak teraba

b. Lien : lien tidak teraba

c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan

Auskultasi

Peristaltik : 10x/menit

Perkusi

a. Tympani : lambung tympani

b. Redup : hepar redup

Data lain : -

18. Genitalia dan Anus : tampak bersih dan tidak ada kelainan

19. Ekstremitas

Ekstremitas atas

a. Motorik

- Pergerakan kanan / kiri : bergerak normal, tidak tampak

kelainan

- Pergerakan abnormal : -

- Kekuatan otot kanan / kiri : 5

- Tonus otot kanan / kiri : normal

- Koordinasi gerak : gerak terkoordinasi

b. Refleks

- Biceps kanan / kiri : positif

- Triceps kanan / kiri : positif

c. Sensori

- Nyeri : positif, menarik saat diberi rangsang nyeri

- Rangsang suhu : positif, menarik saat diberi rangsang suhu

dingin

- Rasa raba : positif

Page 18: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

Ekstremitas bawah

a. Motorik

- Gaya berjalan : belum dapat berjalan

- Kekuatan kanan / kiri : 5

- Tonus otot kanan / kiri : normal

b. Refleks

- KPR kanan / kiri : positif

- APR kanan / kiri : positif

- Babinsky kanan / kiri : positif

c. Sensori

- Nyeri : positif

- Rangsang suhu : positif

- Rasa raba : positif

- Data lain : -

20. Status Neurologi.

Saraf – saraf cranial

a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu : tidak terkaji

b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : dapat melihat orang tua,

perawat

c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)

- Konstriksi pupil : positif

- Gerakan kelopak mata : simetris

- Pergerakan bola mata : normal

- Pergerakan mata ke bawah & dalam : normal

d.Nervus V (Trigeminus)

- Sensibilitas / sensori : positif

- Refleks dagu : tidak terkaji

- Refleks cornea : tidak terkaji

Page 19: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

e. Nervus VII (Facialis)

- Gerakan mimik : tertawa saat senang,

menangis

- Pengecapan 2/3 lidah bagian depan : tidak terkaji

f. Nervus VIII (Acusticus)

Fungsi pendengaran : dapat mendengar tepuk

tangan perawat

g.Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)

- Refleks menelan : positif

- Refleks muntah : positif

- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : tidak terkaji

h.Nervus XI (Assesorius)

- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : positif

- Mengangkat bahu : positif

i. Nervus XII (Hypoglossus)

- Deviasi lidah : tidak tampak deviasi lidah

Tanda-tanda perangsangan selaput otak

a. Kaku kuduk : negatif

b. Kernig Sign : negatif

c. Refleks Brudzinski : negatif

d. Refleks Lasegu : negatif

XII. Test Diagnostik

- Pemeriksaan Laboratorium

Darah Lengkap (26 Mei 2014)

LED (Laju Endap Darah) 1 jam 7 mm (Normal P: 0-10 W:0-20)

HB 6,0 g (Normal P:14-18 W:12-15)

Leukosit 5.000/mm (Normal 4000-10.000)

Hematokrit 21% (Normal P:40-17 W:37-48)

Page 20: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

Trombosit 267.000/mm (Normal: 150.000-400.000)

Urine Lengkap (28 Mei 2014)

Sedimen

Eritrosit: 0-1 (Normal : 0 – 1 /lpb)

Leukosit: 0-1 (Normal: 0 – 4 /lpb)

Epitel: positif post (Normal: 5 – 15 /lpk)

Silinder: negatif (Normal: Negatif)

Kristal: negatif (Normal: Negatif)

Lain-lain: negatif (Normal: Negatif)

XIII. Terapi saat ini

1. Infus Dextrose + 0,225 Ns 800cc/24 jam

2. Cefotaxim 3x250 mg via IV bolus

3. Paracetamol 3x1 hari @120 mg/5 ml (bila perlu)

Bondowoso, 27 Mei 2014

Mahasiswa,

(Haidar Dwi Pratiwi)NIM 112310101012

Page 21: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

ANALISA DATA

Tanggal

No Data Fokus Problem EtiologiTanda Tangan

Mahasiswa26-

05-

2014

1 DS :

1. Keluarga pasien

mengatakan bahwa tubuh

pasien teraba panas

DO :

1. Pasien teraba panas

2. TTV didapatkan denyut

nadi 146x / menit, suhu

38,4 oC, pernapasan 32

x/ menit

3. Pasien tampak

dikompres di dahi dan

kedua ketiaknya

Hipertermi Hipertermi

Suhu tubuh meningkat

Peningkatan

metabolisme tubuh

Peningkatan aktivitas otot

Gerakan abnormal

Kejang

Haidar

26-

05-

2014

2 DS :

1. Keluarga pasien mengeluh

anaknya sering tidur

DO:

1. Pasien tampak tidur saat

perawat datang

2. Konjungtiva anemis

3. Hasil cek laboratorium

didapatkan HB 6,0 g

(Normal P:14-18 W:12-

15)

Risiko

Ketidakefe

ktifan

Perfusi

Jaringan

Otak

Resiko ketidakefektifan

perfusi jaringan otak

Resiko kerusakan sel neuron otak

Hipoksia,

hiperkapnia

Perubahan suplai darah dan oksigen ke seluruh organ tubuh

Kejang berulang >

15 menit

Haidar

Page 22: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

25-

05-

2014

3 DS :

1. Orang tua pasien

mengatakan sedih karena

anaknya sakit

2. Orang tua pasien

mengatakan takut terjadi

apa-apa dengan anak

pertamanya

DO :

1. Pasien tampak sering

bertanya kepada perawat

tentang penyakit anaknya

Ansietas Ansietas

Tidak tahu tentang penyakit khususnya prognosis penyakit

Kurang terpapar

informasi

Demam, takipnea, kejang

Perubahan status

kesehatan

Haidar

Page 23: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal Muncul

No Diagnosa KeperawatanNama Terang dan

Tanda Tangan

26-5-2014 1 Hipertermi berhubungan peningkatan

metabolisme tubuh

Haidar

26-5-2014 2 Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan

otak berhubungan dengan perubahan

suplai darah dan oksigen ke seluruh organ

tubuh

Haidar

26-5-2014 3 Ansietas berhubungan dengan kurangnya

terpapar informasi tentang penyakit

Haidar

Page 24: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

NoDiagnosa

KeperawatanTujuan & Kriteria Hasil

Rencana Keperawatan

Intervensi Rasional

1 Hipertermi

berhubungan

peningkatan

metabolisme tubuh

Tujuan:

Suhu pasien normal (36,7-

37,7 derajat celcius) setelah

dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam.

Kriteria Hasil:

a. Melaporkan panas

berkurang

b. Suhu 36,7-37,7 derajat

celcius

1. Pantau suhu pasien

2. Beri dan anjurkan pasien

untuk kompres hangat pada

dahi, lipatan paha dan aksila

3. Anjurkan pasien untuk

memakai pakaian tipis dan

menyerap keringat

4. Beri dan anjurkan pasien

untuk banyak minum untuk

menghindari dehidrasi

5. Kolaborasi dengan tim medis

dalam pemberian anti piretik

1. suhu 38,9-41,1 oC menunjukkan

proses penyakit infeksius akut

2. Membantu menurunkan panas

tubuh

3. Pakaian tipis dapat mengurangi

evaporasi

4. Peningkatan metabolisme

menyebabkan kehilangan cairan

sehingga beresiko dehidrasi

5. Membantu mengurangi panas

tubuh pasien

2 Risiko

ketidakefektifan

Tujuan:

Ketidakefektifan perfusi

1. Tinggikan posisi kepala 1. Membantu drainase vena untuk

mengurangi kongesti

Page 25: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

perfusi jaringan

otak berhubungan

denganperubahan

suplai darah dan

oksigen ke seluruh

organ tubuh

jaringan perifer tidak terjadi

setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam.

Kriteria Hasil:

a. Konjungtiva tidak

anemis

b. HB normal 14-18 g

pasien

2. Pantau tanda-tanda vital

pasien yang meliputi tekanan

darah, denyut nadi, frekuensi

pernapasan, dan suhu

3. Anjurkan keluarga untuk

menjaga nutrisi pasien

dengan memberikan intake

makanan yang adekuat

4. Kolaborasi dalam memantau

hemoglobin pasien

5. Kolaborasi dalam pemberian

cairan

serebrovaskular

2. Tanda-tanda vital ormal

menandakan bahwa perfusi

jaringan perifer normal

3. Intake makanan yang adekuat dapat

membantu proses penyembuhan

4. Hemoglobin normal 14-18 g

menandakan perfusi jaringan

normal

5. Cairan membantu mempertahankan

suhu tubuh, bentuk sel, serta

mentransport nutrisi ke seluruh

tubuh

3 Ansietas

berhubungan

dengan kurangnya

terpapar informasi

Tujuan:

Kecemasan keluarga pasien

dapat berkurang atau hilang

setelah dilakukan tindakan

1. Kaji tingkat kecemasan

keluarga

2. Kaji tingkat pengetahuan

keluarga tentang penyakit

1. Menentukan tindakan keperawatan

yang akan diberikan

2. Menentukan seberapa jauh

pengetahuan pasien tentang

Page 26: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

tentang penyakit keperawatan 1x24 jam.

Kriteria Hasil

a. Melaporkan kecemasan

berkurang

b. Ekspresi wajah menjadi

tenang dan rileks

pasien

3. Anjurkan keluarga untuk

selalu menemani pasien

4. Berikan penjelasan kepada

pasien tentang penyakit yang

sedang dialami

penyakit

3. Membantu keluarga dalam

mengurangi tingkat kecemasan

4. Membantu memberikan informasi

yang tepat kepada pasien dan

keluarga

Page 27: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosa : Kejang demam

Waktu Implementasi Paraf Evaluasi

27 Mei

2014

1. Meninggikan posisi kepala pasien

2. Memantau tanda-tanda vital pasien

yang meliputi frekuensi nadi, suhu, dan

frekuensi pernapasan

3. Melakukan kolaborasi tim medis

pemberian cairan infus dextrose 5% +

NS 0,225 sebanyak 8 tetes/menit

4. Melakukan kolaborasi tim medis:

pemberian antipiretik berupa

paracetamol 3x1 hari per oral

Haidar

12.00 WIB

S: keluarga pasien

mengatakan pasien masih

panas

O: Pasien tampak bedrest,

TTV Suhu 38o C, Nadi

120x/menit, RR 26x/menit,

konjungtiva anemis

A: masalah keperawatan

hipertensi belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan

28 Mei

2014

1. Memantau tanda-tanda vital pasien

yang meliputi frekuensi nadi, suhu, dan

frekuensi pernapasan

2. Menganjurkan keluarga untuk tetap

memberikan kompres hangat kepada

pasien di dahi dan aksila sampai suhu

pasien normal

3. Menganjurkan keluarga untuk

memakaikan pasien baju tipis dan

menyerap keringat

4. Melakukan kolaborasi tim medis

pemberian cairan infus dextrose 5% +

NS 0,225 sebanyak 8 tetes/menit

5. Melakukan kolaborasi tim medis:

Haidar

12.00 WIB

S: keluarga pasien

mengatakan panas anaknya

menurun

O: Pasien tampak bedrest,

TTV Suhu 37,3o C, Nadi

128x/menit, RR 26x/menit,

konjungtiva anemis

A: masalah keperawatan

hipertensi teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

Page 28: ASKEP Kejang Demam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

pemberian antipiretik berupa

paracetamol 3x1 hari per oral