Kebutuhan Integritas Pada Kulit (Dekubitus)- Tari Plus Mam Lina
ASKEP INTEGRITAS KULIT
-
Upload
aji-fajar-pradana -
Category
Documents
-
view
1.473 -
download
78
Transcript of ASKEP INTEGRITAS KULIT
PENGKAJIAN DATA
1. Biodata
Nama : Ny. Sri Harijani
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 42 tahun
Pekerjaan : PNS
Pendidikan terakhir : SMA
Status : Kawin
Agama : Islam
Alamat : Tlumpu RT 02 / RW 01, Sukorejo Blitar
2. Dagnosa medis : PAI ( Peri Apendik Intraventrati)
3. Keluhan utama : Klien mengatakan nyeri pada daerah luka abdomen
bagian kanan
4. Riwayat penyakit sekarang
2 minggu sebelumnya pasien sudah masuk rumah sakit dengan diagnosa pertama
yaitu gangguan rasa nyaman (nyeri akut) b/d adanya proses infeksi pada usus
buntu. Setelah dirawat beberapa hari, keluhan utama yaitu nyeri sudah hilang,
dan pasien diijinkan pulang. Tetapi satu minggu kemudian pasien masuk rumah
sakit lagi dengan diagnosa medis PAI (Peri Apendiks Intraventrati). Dan pada
tanggal 12 April 2004 dilakukan tindakan operasi.
5. Riwayat kesehatan yang lalu
Klien tidak pernah mengalami opersi apapun sebelumnya.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit PAI seperti klien.
7. Pola aktivitas sehari-hari
A. Makan dan minum
Sebelum MRS : Makan 3x dalam sehari dengan komposisi, nasi, lauk,
kadang-kadang sayur, minum 5-6 gelas dalam sehari..
5
Sesudah MRS : Nafsu makan normal, makan cukup (2 sendok),
minum cukup (air putih). Diet cair (makan jenang dan
air, encer, disedot). Diet khusus tidak ada.
B. Pola eliminasi
Sebelum MRS : Klien BAB 1x dalam sehari
Klien BAK 2-3x sehari
Sesudah MRS : Klien pasca operasi belum BAB
Klien BAK menggunakan keteter
C. Pola istirahat dan tidur
Sebelum MRS : Klien tidur 8-9 jam dalam sehari
Sesudah MRS : Klien tidur 8-9 jam dalam sehari
D. Pola kebersihan diri
Sebelum MRS : Mandi 2x dalam sehari, ganti pakaian setiap hari
Sesudah MRS : Hanya diseka 2x dalam sehari, ganti pakaian setiap
hari
8. Riwayat psikososial
Keadaan emosi klien kooperatif
Hubungan kerja sama klien dengan perawat kooperatif
Hubungan keluarga klien baik
9. Pemeriksaan fisik
A. Keadaan umum : baik
B. Tanda vital
Suhu 360 C
Nadi 84 x/mnt
RR 24 x/mnt
TD 120/80 mmHg
C. Pmeriksaan kepala dan leher
6
Kepala : wajah simetris, rambut hitam
Mata : bentuk mata simetris, pupil isokor, gerak bola mata normal
Hidung : simetris, tidak ada nyeri tekan
Mulut : bentuk lidah simetris, tidak terdapat gangguan perasa
Leher : normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
D. Pemeriksaan integumen
Kulit berwarna sawo matang, turgor kulit normal
E. Dada dan thorak
Inspeksi : dada simetris
Palpasi : terdapat nyeri tekan
Auskultasi : bunyi napas normal
F. Payudara
Inspeksi : kedua payudara simetris
Palpasi : tidak terdapat benjolan pada payudara
G. Abdomen
Inspeksi : abdomen datar, terdapat luka bekas operasi
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada luka bekas operasi
Perkusi : timpani
H. Genetalia
Inspeksi : terpasang kateter
I. Ekstremitas
Tepasang infus pada ekstremitas atas
Kekuatan otot 5 5
5 5
10. Pemeriksaan neurologis
GCS : 456
Kesadaran: composmentis
7
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. Sri Harijani
Umur : 42 tahun
NO Data Penunjang Masalah Etiologi
1. DS : Pasien mengatakan masih
nyeri pada perut kanan
DO : Keadaan umum cukup,
bedrest, wajah grimace,
nyeri +, skala nyeri 4-6
Gangguan rasa
nyaman (nyeri)
Luka bekas
operasi
2. DS : Pasien mengatakan masih
nyeri pada perut kanan
DO : Adanya luka berupa jahitan
pada abdomen atas
Kerusakan
integritas kulit
Luka bekas
operasi
3. DS : Pasien mengatakan masih
nyeri pada perut kanan
DO : - adanya luka jahitan yang
masih baru
- mengeluarkan pus
Resiko tinggi
terjadi infeksi
Luka bekas
operasi
8
DAFTAR MASALAH
Nama : Ny. Sri Harijani
Umur : 42 tahun
NO Diagnosa Keperawatan
1 Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d terputusnya kontinuitas jaringan kulit
sekunder terhadap tindak operasi.
2 Kerusakan integritas kulit b/d dilakukannya tindak operasi
3 Resiko tinggi terjadi infeksi b/d luka bekas operasi
9
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Ny Sri HarijaniUmur : 42 tahun
No Dx
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kreteria Standar INTERVENSI RASIONAL TTD
1 Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d teputusnya jaringan kulit sekunder terhadap tindak operasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam nyeri dapat berkurang, pasien dapat tenang dan keadaan umum cukup baik
1. Selidiki keluhan nyeri, perhatikan lokasi, itensitas nyeri, dan skala
2. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera saat mulai
3. Pantau tanda-tanda vital
4. Kaji insisi bedah, perhatikan edema, perubahan kontur luka, dan mengeringnya tepi luka
5. Anjurkan istirahat selama fase akut
6. Anjurkan teknik distruksi dan relaksasi
7. Berikan situasi lingkungan yang kondusif
8. Ambulansikan pasien sesegera mungkin
9. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tindakan
Nyeri insisi bermakna pada pasca operasi awal diperberat oleh gerakan
Intervensi dini pada kontrol nyeri memudahkan pemulihan otot dengan menurunkan tegangan otot
Respon autonomik meliputi, perubahan pada TD, nadi, RR, yang berhubungan dengan penghilangan nyeri
Pendarahan pada jaringan bengkok atau terjadinya infeksi meningkatkan nyeri insisi
Mengurangi nyeri yang diperberat oleh gerakan
Menurunkan tegangan otot, meningkatkan relaksasi, dan meningkatkan rasa kontrol dan kemampuan koping
Memberikan dukungan (fisik, emosional, meningkatkan rasa kontrol, dan kemampuan koping)
Menurunkan masalah yang terjadi karena imobilisasi
Masalah cepat teratasi
10
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Ny Sri HarijaniUmur : 42 tahun No Dx
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kreteria Standar INTERVENSI RASIONAL TTD
2 Kerusakan integritas kulit b/d dilakukannya tindak operasi
Setelah dilakukan tindakan selama 2 x 24 jam nyeri dapat berkurangPasien dapat tenang dan keadaan umum cukup baik
1. Pantau TTV dan periksa luka dengan sering terhadap bengkok insisi berlebihan, inflamasi
2. Bebat insisi dan berikan pengikat
3. Gunakan plester kertas untuk balutan sesuai indikasi
4. Berikan situasi lingkuangn yang kondusif
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tindakan
Terjadinya infeksi menunjang pemulihan luka
Pemindahan tegangan pada tepi luka yang sembuh. Jaringan lemak belum menyatu dan garis jaringan lebih mudah terganggu
Penggantian balutan sering mengakibatkan kerusakan pada kulit karena perlekatan yang kuat
Memeberikan dukungan (fisik, emosional, peningkatan rasa kontrol, dan kemampuan koping)
Masalah cepat teratasi
3 Resiko tinggi terjadi infeksi b/d adanya luka bekas tindak operasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, masalah pasien dapat teratasi dalam waktu 2 x 24 jam Pasien dapat tenang dan keadaan umum cukup baik
1. Pantau tanda-tanda vital
2. Observasi penyatuan luka, karakter drainase, dan adanya inflamasi
3. Pertahankan perawatan luka aseptik, dan balutan kering
4. Pertahankan kondisi lingkungan tetap bersih
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tindakan
Peningkatan suhu adalah karakteristik infeksi
Perkembangan dapat memperlambat pemulihan
Melindungi pasien dari kontaminasi silang selama penggantian balutan
Menghindarkan penyebab mikroorganisme yang menimbulkan infeksi
Masalah cepat teratasi
11