Sindrom Stevens- Johnsons - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2017/910/910-P13.pdf• Kerusakan integritas...
Transcript of Sindrom Stevens- Johnsons - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2017/910/910-P13.pdf• Kerusakan integritas...
Sindrom Stevens-Johnsons
Kelompok 6 :
Pratiwi Indah (88160009)
Nuraini (88160017)Delia (88160023)Maharani (88160030)Linarti (881600 )Anita Bela (88160043)Via Oktaviani (88160052)Pipit Fitrah (88160058)
DefinisiSteven johnson syndrome adalah kondisi
mengancam jiwa yang mempengaruhi kulit, dan kematian sel yang menyebabkanepidermis terpisah dari dermis. Syndrome ini terjadi karena reaksi hipersensitivitasyang mempengaruhi kulit dan membrane mukosa.
Klasifikasi Sindrom Stevens-Johnsons
• Derajat 1 : Erosi mukosa SJS dan pelepasan epidermis kurang dari 10%
• Derajat 2 : Lepasnya lapisan epidermis antara 10-30%
• Derajat 3 : Lepasnya lapisan epidermis lebih dari 30%
Etiologi
• Infeksi• Efek samping dari obat-obatan• Keganasan ( Karsinoma dan limpoma )• Faktor idiopatik 50%• Suplemen herbal yang mengandung
ginseng, SSJ juga mungkin disebabkan oleh penggunaan kokain
• Penggunaan antibiotik dan sulfametoksazole.
Manisfestasi Klinik
• Perjalanan penyakit sangat akut danmendadak
• Demam tinggi (30-40˚C)• mulai nyeri kepala• batuk, pilek• nyeri tenggorokan yang dapat
berlangsung dua minggu• kecepatan nadi dan pernafasan, denyut
nadi melemah, kelemahan yang hebatserta menurunnya kesadaran, soporoussampai koma
2. Kelainan selaput lendir di orifisium
Kelainan selaput lendir orifisium yang sering terjadi ialah padamukosa mulut/bibir (100%), kelainan di lubang alat genitalia (50%), Sedangkan di lubang hidung dan anus jarang (masing-masing 8%-4%)
3. Kelainan Mata
Conjunctivis purullen, pendarahan, simblefaron, ulcus cornea, iris/iridosiklitis yang pads akhirnyadapat terjadi kebutaan
Penatalaksanaan medis
• Kortikosteroid
• Antibiotika
• Menjaga keseimbangan cairan, elektrolit dan nutrisi
• Transfusi Darah
• Perawatan Topikal
Komplikasi
• Bronkopneumonia (16%)
• Sepsis
• Kehilangan cairan/darah
• Gangguan keseimbangan elektrolit
• Syok
• Kebutaan gangguan lakrimasi
Masalah Keperawatan
1. Diagnosis keperawatan
• Kerusakan integritas kulit (oral, mata, dan kulit) yang berhubungan
dengan pengelupasan epidermis
• Kekurangan volume cairan dan kehilangan elektrolit yang
berhubungan dengan kehilangan cairan dari kulit yang terkelupas
• Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh (hipotermia) yang
berhubungan dengan kehilangan panas tubuh sekunder akibat
kehilangan lapisan kulit
• Nyeri akut yang berhubungan dengan pengelupasan kulit, lesi oral,
dan kemungkinan infeksi
• Ansietas yang berhubungan dengan tampilan fisik dan prognosis
penyakit.
2. Intervensi Keperawatan Mempertahankan integritas kulit dan membran mukosa
• Berhati-hatilah ketika memindahkan pasien di tempat tidur
agar tidak terjadi gesekan pada kulit
• Berikan agens topikal untuk mengurangi bakteri pada luka.
• Berikan kompres hangat pada area kulit yang terkelupas
• Gunakan agens antibakteri topikal bersama dengan hidroterapi;
pantau pengobatan, dan dorong pasien untuk melatih
ekstremitasnya selama menjalani hidroterapi
• Lakukan higiene oral dengan hati-hati. Gunakan cairan kumur,
anastetik, atau agens pelapis yang diresepkan secara sering
untuk membersihkan debris dari mulut, menyejukkan area
yang luka (ulkus), dan mengontrol bau mulut.
Mencapai keseimbangan cairan
• Kaji tanda-tanda vital, haluaran urine, dan sensorium
untuk tanda-tanda hipovelemia
• Evaluasi hasil uji laboratorium dan laporkan hasil yang
abnormal.
• Timbang berat badan harian.
• Berikan nutrisi enteral atau, jika perlu, nutrisi
paranteral
• Catat asupan dan haluaran, serta jumlah kalori harian.
Mencegah hipotermia
• Pertahanan kenyamanan pasien dan suhu tubuh
dengan selimut katun, lampu yang hangat, atau
tabir yang hangat.
• Bekerja dengan cepat dan efisien ketika merawat
luka yang cukup besar untuk meminimalisir
menggigil dan kehilangan panas.
• Pantau suhu tubuh pasien dengan seksama dan
sering.
Meredakan Nyeri
• Kaji nyeri pasien, karakteristiknya, faktor yang memengaruhi
nyeri, dan respons perilaku pasien.
• Berikan agens analgestik yang diresepkan dan amati apakah
nyeri berkurang dan apakah ada efek samping.
• Berikan agens analgestik sebelum melakukan prosedur yang
menyakitkan.
• Berikan penjelasan dengan nada yang tenang selama tindakan
untuk mengurangi kecemasan yang dapat memperberat nyeri.
• Lakukan upaya untuk meningkatkan istirahat dan tidur
berikan dukungan emosional dan tenangkan pasien agar nyeri
dapat dikontrol.
Mengurangi ansietas
• Kaji status emosional (ansietas, takut akan kematian, dan
depresi); yakinkan pasien bahwa perasaan ini normal
• Berikan dukungan, bersikap jujur, dan berikan harapan
bahwa situasi ini akan membaik.
• Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaannya kepada
orang yang ia percaya.
• Dengarkan kekhawatiran pasien; berikan perawatan yang
terampil dan penuh kepedulian.
• Berikan dukungan emosional selama pemulihan yang
lamabersama perawat psikiatri, pendeta, psikolog, atau
psikiater.
Memantau dan mencegah komplikasi
• Sepsis: pantau tanda-tanda vital dan catat perubahan yang
terjadi sehingga dapat dilakukan deteksi dini infeksi.
Pertahankan asepsis yang ketat. Jika bagian tubuh yang
terganggu cukup luas, tempatkan pasien di ruangan khusus
dengan dengan isolasi yang melindungi.
• Retraksi konjunctiva, luka parut, dan lesi korne: Inspeksi
mata untuk meliht proses penyakit ke arah kerato
konjungtivis (gatal, panas, dan kering). Berikan pelumas mata.
Gunakan penutup mata. Latang pasien mengucek matanya.
Dokumentasikan dan laporkan perkembangan gejala.
Kesimpulan
Syndrom steven johnson merupakan syndrom yang mengenai kulit, selaput lendir, di orifisum dan mata dengan keadaan umum bervariasi dan ringan sampai berat. Kelainan pada kulit berupa entema, vesikel atau bula dapat disertai purpura.