Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiperemesis gravidarum merupakan penyakit yang khas karena tidak semua orang mengalami, melainkan hanya dapat ditemukan pada wanita hamil. Ciri khas yang paling menonjol yaitu mual dan muntah, dan biasanya terjadi pada pagi hari sehingga biasa disebut dengan “morning sickness”. Secara etiologi faktor penyebab dari hiperemesis gravidarum belu diketahui secara pasti, namun banyak faktor yang telah dikemukakan mulai dari faktor prediposisi, faktor organik, faktor psikologik, hingga faktor endokrin. Penatalaksanaannya pun bertahap bergantung pada manifestasi klinis. Hiperemesis dianggap ringan bila bisa dirawat dirumah dan tidak memerlukan perawatan secara intensif di rumah sakit. Pemberian health education sangatlah penting supaya kondisi fisik maupun psikologis menjadi lebih baik. Bila terjadi dehidrasi tidak sampai berat, nutrisi dapat terpenuhi mengingat ibu hamil sangat perlu asupan nutrisi untuk dirinya maupun janinnya. 1.2 Tujuan

Transcript of Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

Page 1: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hiperemesis gravidarum merupakan penyakit yang khas karena

tidak semua orang mengalami, melainkan hanya dapat ditemukan

pada wanita hamil. Ciri khas yang paling menonjol yaitu mual dan

muntah, dan biasanya terjadi pada pagi hari sehingga biasa disebut

dengan “morning sickness”.

Secara etiologi faktor penyebab dari hiperemesis gravidarum

belu diketahui secara pasti, namun banyak faktor yang telah

dikemukakan mulai dari faktor prediposisi, faktor organik, faktor

psikologik, hingga faktor endokrin. Penatalaksanaannya pun

bertahap bergantung pada manifestasi klinis. Hiperemesis dianggap

ringan bila bisa dirawat dirumah dan tidak memerlukan perawatan

secara intensif di rumah sakit. Pemberian health education sangatlah

penting supaya kondisi fisik maupun psikologis menjadi lebih baik.

Bila terjadi dehidrasi tidak sampai berat, nutrisi dapat terpenuhi

mengingat ibu hamil sangat perlu asupan nutrisi untuk dirinya

maupun janinnya.

1.2 Tujuan

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada

hiperemesis gravidarum ringan.

Tujuan Khusus

Mengkaji data pasien serta menganalisisnya

Menegakkan diagnosa keperawatan dan menentukan

prioritas masalah klien

Menyusun rencana tindakan keperawatan pada ibu

hiperemesis gravidarum ringan

Page 2: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP MEDIS

I. Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan

pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena

pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Rustam

Mochtar, 1998).

Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat

timbul setiap saat bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih

terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selama

kurang lebih 10 minggu.

Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam

kehamilan) adalah nousea dan vomitus dalam kehamilan yang

berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik,

dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD, Hal:232)

Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara

berlebihan selama kehamilan (Hellen Farrer, 1999, hal:112)

II. Etiologi

Belum diketahui secara pasti, faktor-faktor predisposisi yang

dikemukakan:

1. Primigravida, molatudatidosa, diabetes, kehamilan ganda akibat

kenaikan HCG

2. Faktor organik : alergi, masuknya vili korialis dalam sirkulasi

maternal, perubahan metabolik

3. Faktor psikologi : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan,

rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan,

takut memikul tanggung jawab dan sebagainya.

Page 3: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

4. Faktor endokrin : hipertyroid, diabetes, progesteron yang

menyebabkan pengosongan lambung menurun

pada awal kehamilan

III. Patofisiologi

Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen

yang biasa terjadi pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus

dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai

untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna,

terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam

hidroksida butirik dan aseton darah. Muntah menyebabkan dehidrasi,

sehingga caira ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan

klorida darah turun. Selain itu dehidrasai menyebabkan

hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini

menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkuang

pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping dehidrasi dan

gangguan keseimbangan elektrolit. Disamping dehidraasi dan

gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput

lendir esofagus dan lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat

perdarahan gastrointestinal.

Page 4: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

Pathways

Faktor alergi Faktor predisposisi Peningkatan estrogen

Penurunan pengossongan lambung

Peningkatan tekanan gaster

Emesis gravidarum

Penyesuaian Komplikasi

Hiperemesis gravidarum

Intake nutrisi menurun Kehilangan cairan berlebih

Dehidrasi Gangguan nutrisi kebutuhan tubuh Pengeluaran nutrisi

berlebihan

hemokonsentrasiCairan eksta seluler

dan plasma

Aliran darah ke jaringan menurunGangguan

keseimbangan cairan dan elektrolit

Metabolisme intra sel menurun

Perfusi jaringan otak

Penurunan kesadaran

Otot lemah

Kelemahan tubuh

Intoleransi aktifitas

Page 5: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

IV. Manifestasi Klinis

Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut Hiperemesis

gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan bila lebih

dari sepuluh kali muntah. Akan tetapi apabila keadaan umum ibu

terpengaruh dianggap sebagai Hiperemesis gravidarum. Menurut

berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

Tingkatan I (ringan)

- Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi

keadaan umum penderita

- Ibu merasa lemah

- Nafsu makan tidak ada

- Berat badan menurun

- Merasa nyeri pada epigastrium

- Nadi meningkat sekitar 100 per menit

- Tekanan darah menurun

- Turgor kulit berkurang

- Lidah mengering

- Mata cekung

Tingkatan II (sendang)

- Penderita tampak lebih lemah dan apatis

- Turgor kulit mulai jelek

- Lidah mengering dan tampak kotor

- Nadi kecil dan cepat

- Suhu badan naik (dehidrasi)

Page 6: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

- Mata mulai ikterik

- Berat badan turun dan mata cekung

- Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi

- Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi

asetonuria

Tingkatan III (berat)

- Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun

dari somnolen sampai koma)

- Dehidrasi hebat

- Nadi kecil, cepat dan halus

- Suhu badan meningkat dan tensi turun

- Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang

dikenal dengan enselopati wernicke dengan gejala

nistagmus, diplopia dan penurunan mental

- Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah

hati

V. Pemeriksaan Penunjang

Elektrolit darah dan urinalisis

VI. Komplikasi

Hiperemesis gravidarum yang terjadi terus-menerus dapat

menyebabkan dehidrasi pada penderita. Dehidrasi muncul pada

keadaan ini akibat kekurangan cairan yang dikonsumsi dan kehilangan

cairan karena muntah. Keadaan ini menyebabkan cairan ekstraseluler

dan plasma berkurang sehingga volume cairan dalam pembuluh darah

Page 7: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

berkurang dan aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan

jumlah zat makanan (nutrisi) dan oksigen yang akan diantarkan ke

jaringan mengurang pula. Dampak dari keadaan ini terhadap kesehatan

ibu adalah menurunnya keadaan umum, munculnya tanda-tanda

dehidrasi (dalam berbagai tingkatan tergantung beratnya hiperemesis

gravidum), dan berat badan ibu berkurang. Risiko dari keadaan ini

terhadap ibu adalah kesehatan yang menurun dan bisa terjadi syok

serta terganggunya aktivitas sehari-hari ibu. Dampak dari keadaan ini

terhadap kesehatan janin adalah berkurangnya asupan nutrisi dan

oksigen yang diterima janin. Risiko dari keadaan ini adalah tumbuh

kembang janin akan terpengaruh.

Selain dehidrasi, hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan

ketidakseimbangan elektrolit. Ketidakseimbangan elektrolit muncul

akibat cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida

darah akan turun. Kalium juga berkurang sebagai akibat dari muntah

dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal. Dampak dari keadaan ini

terhadap kesehatan ibu adalah bertambah buruknya keadaan umum

dan akan muncul keadaan alkalosis metabolik hipokloremik (tingkat

klorida yang rendah bersama dengan tingginya kadar HCO3 & CO2

dan meningkatnya pH darah). Risiko dari keadaan ini terhadap

kesehatan ibu adalah bisa munculnya gejala-gejala dari hiponatremi,

hipokalemi, dan hipokloremik yang akan memperberat keadaan umum

ibu. Dampak keadaan ini terhadap kesehatan janin adalah juga akan

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.

Hiperemesis gravidum juga dapat mengakibatkan berkurangnya

asupan energi (nutrisi) ke dalam tubuh ibu. Hal ini dapat mengakibatkan

cadangan karbohidrat dan lemak dalam tubuh ibu habis terpakai untuk

keperluan pemenuhan kebutuhan energi jaringan. Perubahan

metabolisme mulai terjadi dalam tahap ini. Karena oksidasi lemak yang

tidak sempurna, maka terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam

aseton-asetik, asam hidroksi butirik, dan aseton dalam darah. Hal ini

Page 8: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

menyebabkan jumlah zat makanan ke jaringan berkurang dan

tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Dampak dari keadaan ini

terhadap kesehatan ibu adalah kekurangan sumber energi, terjadinya

metabolisme baru yang memecah sumber energi dalam jaringan,

berkurangnya berat badan ibu, dan terciumnya bau aseton pada

pernafasan. Risikonya bagi ibu adalah kesehatan dan asupan nutrisi

ibu terganggu. Dampak keadaan ini terhadap kesehatan janin adalah

berkurangnya asupan nutrisi bagi janin. Risiko bagi janin adalah

pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu.

Frekuensi muntah yang terlalu sering dapat menyebabkan terjadinya

robekan pada selaput jaringan esofagus dan lambung. Keadaan ini

dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya

robekan yang terjadi berupa robekan kecil dan ringan. Perdarahan yang

muncul akibat robekan ini dapat berhenti sendiri. Keadaan ini jarang

menyebabkan tindakan operatif dan tidak diperlukan transfusi.

VII. Diagnosis

Secara klinis penegakan diagnosis hiperemesis gravidarum

dilakukan dengan menegakkan diagnosis kehamilan terlebih dahulu

(amenore yang disertai dengan tanda-tanda kehamilan). Lebih lanjut

pada anamnesis didapatkan adanya keluhan mual dan muntah hebat

yang dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari. Pada pemeriksaan

fisis diijumpai tanda-tanda vital abnormal, yakni peningkatan

frekuensi nadi (>100 kali per menit), penurunan tekanan darah, dan

dengan semakin beratnya penyakit dapat dijumpai kondisi subfebris

dan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan fisis lengkap dapat

dijumpai tanda-tanda dehidrasi, kulit tampak pucat dan sianosis,

penurunan berat badan, uterus yang besarnya sesuai dengan usia

kehamilan dengan konsistensi lunak, dan serviks yang livide saat

dilakukan inspeksi dengan spekulum. Pada pemeriksaan

laboratorium dapat diperoleh peningkatan relatif hemoglobin dan

Page 9: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

hematokrit, hiponatremia dan hipokalema, benda keton dalam darah,

dan proteinuria.

VIII. Diagnosis Banding

Selain hiperemesis gravidarum, ada beberapa penyakit yang

harus dipikirkan jika terjadi mual dan muntah yang berat dan

persisten pada ibu hamil, yaitu:

Ulkus peptikum

Ulkus peptikum pada ibu hamil biasanya adalah penyakit ulkus

peptikum kronik yang mengalami eksaserbasi. Gejalanya adalah

nyeri epigastrik yang berkurang dengan makanan atau antasid dan

memberat dengan alkohol, kopi, atau OAINS. Nyeri tekan

epigastrik, hematemesis, dan melena dapat ditemukan.

Kolestasis obstetrik

Gejala yang khas untuk kolestasis adalah pruritus pada seluruh

tubuh tanpa adanya ruam. Ikterus, warna urin gelap, dan tinja

terkadang pucat juga dapat ditemui walaupun jarang. Pada

pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan kadar enzim hati

atau peningkatan bilirubin.

Acute fatty liver

Pada penyakit ini ditemukan perburukan fungsi hati yang terjadi

cepat disertai dengan gejala kegagalan hati seperti hipoglikemia,

ganguan pembekuan darah, dan perubahan kesadaran sekunder

akibat ensefalopati hepatik. Penyebab kegagalan hati akut yang

lain harus disingkirkan, misalnya keracunan parasetamol dan

hepatitis virus akut.

Apendiksitis akut

Pasien dengan apendiksitis akut mengalami demam dan nyeri

perut kanan bawah. Uniknya, lokasi nyeri dapat berpindah ke atas

sesuai usia kehamilan karena uterus yang semakin membesar.

Nyeri dapat berupa nyeri tekan dan nyeri lepas. Dapat ditemukan

Page 10: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

tanda Bryan (timbul nyeri bila uterus digeser ke kanan) dan tanda

Alder (pasien berbaring miring ke kiri dan letak nyeri tidak berubah).

Diare akut

Gejal diare akut adalah mual dan muntah disertai dengan

peningkatan frekuensi buang air besar di atas 3 kali per hari

dengan konsistensi cair.

IX. Penatalaksanaan

1. Pencegahan

Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum diperlukan dengan

jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan

sebagai suatu proses yang fisiologis. Hal itu dapat dilakukan

dengan cara :

a. Memberikan keyakinan bahwa mual dan

muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan

muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan.

b. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola

makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi

sering.

c. Waktu bangun pagi jangan segera turun

dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering

arau biskuit dengan teh hangat

d. Hindari makanan yang berminyak dan

berbau lemak

Page 11: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

e. Makan makanan dan minuman yang

disajikan jangan terlalu panas atau terlalu dingin

f. Usahakan defekasi teratur.

2. Terapi obat-obatan

Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang

maka diperlukan pengobatan

- Tidak memberikan obat yang terotogen

- Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital

- Vitamin yang sering dianjurkan adalah vitamin B1

dan B6

- Antihistaminika seperti dramamine, avomine

- Pada keadaan berat, anti emetik seperti diklomin

hidrokhoride atau khlorpromazine

1. Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat

inap di rumah sakit

Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai

berikut :

a. Isolasi

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi

cerah dan peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak

tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang boleh

masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk. Kadang-

Page 12: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

kadang isolasi dapat mengurangi atau menghilangkan gejala

ini tanpa pengobatan

b. Terapi psikologik

Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang

wajar,normal dan fisiologik. Jadi tidak perlu takur dan

khawatir. Yakinkan penderita bahwa penyakit dapat

disembuhkan dan dihilangkan masalah atu konflik yang

kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

c. Terapi mental

Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat

dan protein dengan glukosa 5 %, dalam cairan gram

fisiologis sebanya 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah

dengan kalium dan vitamin khususnya vitamin B kompleks

dn vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat

diberikan pula asam amino esensial secara intravena. Buat

dalam daftar kontrol cairan yang amsuk dan dikeluarkan.

Berikan pula obat-obatan seperti yang telah disebutkan

diatas.

d. Terminasi kehamilan

Pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan

mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan

psikiatrik bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan,

Page 13: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

takikardia, ikterik, anuria, dan perdarahan merupakan

manifestasi komplikasi organik.

Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk

mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus

terapeutik sering sulit diambil, oleh karena disatu pihak tidak

boleh dilakukan terlalu capat dan dipihal lain tidak boleh

menunggu sampai terjadi irreversible pada organ vital.

B. KONSEP KEPERAWATAN

C. Diagnosa Keperawatan yang muncul

1. Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

pengeluaran nutrisi yang berlebihan dan intake kurang

Tujuan :

a. Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal, memberikan

makanan yang mengandung vitamin, mineral, protein dan besi

b. Mengikuti diet yang dianjurkan

c. Mengkonsumsi suplemen zat besi/ vitamin sesuai resep

d. Menunjukkan penambahan berat badan yang sesuai (biasanya 1,5

kg pada akhir trimester pertama)

Intervensi

a. Tunjukkan keadekuatan kebiasaan asupan

nutrisi dulu/ sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam.

Perhatikan kondisi rambut, kulit dan kuku.

b. Dapatkan riwayat kesehatan, cacat usia

(khususnya kurang dari 17 tahun, lebih dari 35 tahun)

Page 14: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

c. Pastikan tingkat pengetahuan tentang

kebutuhan nutrisi

d. Berikan informasi tertulis / verbal yang

terpat tentang diet pra natal dan suplemen vitamin / zat besi setiap hari

e. Evaluasi motivasi/ sikap dengan mendengar

keterangan klien dan meminta umpan balik tentang informasi yang

diberikan

f. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet

sesuai dengan budaya dan hal – hal tabu selama kehamilan

g. Perhatikan adanya pika/ ngidam. Kaji

pilihan bahwa bukan makanan dan tingkat motivasi untuk

memakannya

h. Timbang berat badan klien; pastikan berat

badan pregravida biasanya. Berikan inforamasi tentang penambahan

prenatal yang optimum

i. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/

muntah

Kesampingkan muntah pernisiosa (hiperemesis gravidarum )

j. Pantau kadar hemoglobin (Hb, Hematokrit)

k. Tes urine terhadap aseton, albumin dan

glukosa

l. Ukur pembesaran uterus

Page 15: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

m. Buat rujukan yang perlu sesuai dengan

indikasi (misal pada ahli diet, pelayanan sosial)

n. Rujuk pada program makanan wanita, bayi,

anak-anak dengan tepat

2. gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

kehilangan cairan

tujuan :

- Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk

menurunkan frekuensi dan keparahan mual/ muntah

- Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap

hari

- Mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala dehidrasi yang

memerlukan tindakan

Intervensi

a. Tentukan frekuensi / beratnya mual/ muntah

b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (misalnya

ulkus peptikum, gastritis,kolesistitis)

c. Anjurkan klien mempertahankan masukan/ keluaran, tes urine dan

penurunan berat badan setiap hari.

d. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah (TD),

suhu, masukan/ keluaran, dan berat jenis urine

Timbang berat badan klien dan bandingkan dengan standar

Page 16: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

e. Anjurkan peningkatan masukan minimal berkarbonat, makan enam

kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi

karbohidrat (misalnya popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.

3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan tubuh, penurunan

metabolisme sel

Tujuan :

Melaporkan peningkatan rasa sejahtera/ tingkat energi

Mendemonstrasikan peningkatan aktivitas fisik yang dapat diukur

Intervensi

a. Pantau respon fisiologis terhadap aktifitas, misal : perubahan

tekanan darah, atau frekuensi denyut jantung/ pernafasan

b. Buat tujuan aktifitas realistis dengan pasien

c. Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat.

Jadwalkan aktifitas untuk periode bila pasien mempunyai banyak

energi. Libatkan pasien/ orang terdekat dalam perencanaan jadwal

d. Dorong pasien untuk melakukan kapanpun. Misal : perawatan diri,

bangun dari kursi, berjalan

e. Berikan latihan rentang gerak pasif/ aktif pada pasien yang

terbaring di tempat tidur

f. Pertahankan tempat tidur pada posisi rendah, singkirkan perabotan,

bantu ambulasi

g. Berikan oksigen suplemen sesuai indikasi

h. Rujuk pada therapi fisik/ okupasi

Page 17: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc
Page 18: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

a. Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah

yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu

pekerjaan sehari-hari karena keadaan umum pasien memburuk.

b. Penyebab Hiperemesis gravidarum secara pasti

belum diketahui, faktor predisposisinya antara lain ; peningkatan

kadar HCG, faktor organik, dan faktor endokrin lainnya.

c. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan

dehidrasi, kekurangan energi, tertimbun zat metabolik toksik,

terganggunya keseimbangan elektrolit dan perdarahan

gastrointestinal

d. Hiperemesis gravidarum terbagi dalam 3

tingkatan yaitu ringan, sedang dan berat

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak

kekurangan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu, kami

mengharap saran yang membangun dari pembaca sebagai

penyempurna dari makalah asuhan keperawatan yang telah kami

susun.

Page 19: Askep Hiperemesis Gravidarum Nanda Nic Noc

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid I. Jakarta : EGC.

Sastrawinata, Sulaeman. 1984. Obstetri Patologi. Bandung : Elstar Offset.

Sastrawijaya, Sulaeman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Elstar Offset.

Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.2005.