askep gerontik

22
ANALISIS DATA Data Etiologi Permasalahan DS: Pasien sering kesemutan dan memiliki riwayat hipertensi Pasien masih mengkonsumsi kopi setiap pagi Pasien sering periksa kedokter kalau sakit kepala dan rutin ke puskesmas setiap bulan Pasien mengatakn sudah tidak makan jeroan Pasien sering curi-curi maknan Pasien mangatakan tidak sering cemas DO: Kesadaran komposmentis dengan nilai GCS E 4 V 5 M 6 TTV: TD: 180/100 mmHg, N: 94 x/menit Pasien tidak Reumatik Hipertensi Reaksi peradangan Kesemutan pasien kurang mendapatkan informasi kesehatan Tidak patuh terhadap terapi yang diberikan Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

description

gerontik

Transcript of askep gerontik

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

ANALISIS DATA

Data EtiologiPermasalahan

DS: Pasien sering kesemutan dan memiliki riwayat hipertensi Pasien masih mengkonsumsi kopi setiap pagi Pasien sering periksa kedokter kalau sakit kepala dan rutin ke puskesmas setiap bulan Pasien mengatakn sudah tidak makan jeroan Pasien sering curi-curi maknan Pasien mangatakan tidak sering cemas

DO: Kesadaran komposmentis dengan nilai GCS E4V5M6 TTV: TD: 180/100 mmHg, N: 94 x/menit Pasien tidak mengatakn rutin minum obat hipertensi melainkan pasien sering minum vitamin seperti vit. B12 dan vit. C Scor kualitas tidur dalam rentang baik Pasien tidak ada gangguan kognitif Pasien masih melakukan kegiatan sehari-hari dengan mandiri Pasien dalam rentang nutrisi sedang Pasien dalam rentang tiak cemas, tidak depresi dan sosial pasien baikReumatik Hipertensi Reaksi peradanganKesemutanpasien kurang mendapatkan informasi kesehatanTidak patuh terhadap terapi yang diberikan

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

DS: Pasien sering kesemutan dan memiliki riwayat hipertensi Pasien masih mengkonsumsi kopi setiap pagi Pasien sering periksa kedokter kalau sakit kepala dan rutin ke puskesmas setiap bulan Pasien mengatakn sudah tidak makan jeroan Pasien sering curi-curi maknan Pasien mangatakan tidak sering cemas

DO: Kesadaran komposmentis dengan nilai GCS E4V5M6 TTV: TD: 180/100 mmHg, N: 94 x/menit Pasien tidak mengatakn rutin minum obat hipertensi melainkan pasien sering minum vitamin seperti vit. B12 dan vit. C Scor kualitas tidur dalam rentang baik Pasien tidak ada gangguan kognitif Pasien masih melakukan kegiatan sehari-hari dengan mandiri Pasien dalam rentang nutrisi sedang Pasien dalam rentang tiak cemas, tidak depresi dan sosial pasien baikHipertensiSering sering periksa kedokter bila sakit kepala dan rutin ke puskesmas Kesemutanpasien sering curi-curi makanan dan tidak minum obat hipertensiTidak patuh terhadap terapi yang diberikan

Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

TanggalDiagnosaTujuan dan Kriteria Hasil(NOC)Intervensi(NIC)

13/04/2015Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakefektifan koping individu Setelah dilakukan keperawatan selama 1 x 30 menit anggota keluarga bisa meningkatkan kesehatnnya, dengan criteria hasil:NOCKowledge: disease process Mengetahui proses penyakit Mengetahui faktor resiko penyakit Mengetahui penyebab penyakit Mengetahui cara meminimalisasi progress penyakit

Kowledge: health behavior Mengerti gizi seimbang

NIC:Teaching: disease process Berikan penilaian tentang proses penyakit yang spesifik Identifikasi penyebab dan faktor risiko Gambarkan tanda dan gejala yang bisa muncul dari penyakit Jelaskan perjalanan/proses penyakit secara singkat dan mudah dipahami Hindari harapan kosong Diskusikan perubahan gaya hidup untuk mencegah komplikasi Dukung keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat

Behavior modifications Mengidentifikasi perilaku yang akan diubah secara spesifik Tentukan motivasi pasien untuk melakukan perubahan perilaku yang menunjang kesembuhan penyakitnya Diskusikan proses modifikasi perilaku dengan keluarga

13/04/2015Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik berhubungan dengan ketidakpatuhan terhadap terapi atau mengambil keputusanSetelah dilakukan keperawatan selama 1 x 30 menit anggota keluarga bisa meningkatkan kesehatnnya, dengan criteria hasil:NOC:Compliance behavior Pasien dapat memonitor efek dari pengobatan Pasien mencari informasi terkait penyakit Melaporkan tanda gejala penyakit Menjelaskan kegiatan rutin sehari-hari yang pasien lakukan

Knowledge: treatment regimen Mengetahui proses penyakit dan rasional terapi yang diberikan Menetapkan diet dan olahraga yang sehat Mengetahui keuntungan terapi NIC:Self modification assistance Kaji pengetahuan pasien tentang penyakit, komplikasi dan pengobatan Interview pasien dan keluarga untuk mendeterminasi masalah yang berhubungan dengan regimen pengobatan terhadap gaya hidup Hargai alasan, pengetahuan, lingkungan fisik dan sosial pasien Sediakan informasi tentang penyakit, komplikasi, dan pengobatan yang direkomendasikan Dukung motivasi pasien untuk melanjutkan pengobatan yang berkesinambungan

IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Waktu dan TanggalDiagnosaImplementasiEvaluasi

09.00 WIB14/04/2015Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakefektifan koping individu Mengidentifikasi penyebab dan faktor risiko Mengidentifikasi perilaku yang akan diubah secara spesifik Menentukan motivasi pasien untuk melakukan perubahan perilaku yang menunjang kesembuhan penyakitnya Menggambarkan tanda dan gejala yang bisa muncul dari penyakit Menjelaskan perjalanan/proses penyakit secara singkat dan mudah dipahami Menghindari harapan kosong Mendiskusikan perubahan gaya hidup untuk mencegah komplikasi Mendiskusikan proses modifikasi perilaku dengan keluarga Mendukung keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat S: Pasien mengatakan belum pernah tes asam urat Pasien mengatakan kalau sudah tidak makan jeroan Pasien mengatakan akan menghindari makanan yang tidak boleh dan akan makan-makanan yang dianjurkan

O: Pasien tampak antusias dalam menjawab dan bertanya Pasien sudah mampu mengidentifikasi makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi

A:Masalah pasien teratasi

P:Pertahankan intervensi

09.00 WIB14/04/2015Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik berhubungan dengan ketidakpatuhan terhadap terapi atau mengambil keputusan Kaji pengetahuan pasien tentang penyakit, komplikasi dan pengobatan Hargai alasan, pengetahuan, lingkungan fisik dan sosial pasien Sediakan informasi tentang penyakit, komplikasi, dan pengobatan yang direkomendasikan Dukung motivasi pasien untuk melanjutkan pengobatan yang berkesinambunganS: Pasien mengerti tentang penyakitnya, komplikasi dan pengobatannya Pasien akan berusaha untuk patuh terhadap terapi

O:Pasien tampak antusias dalam menjawab dan bertanya A:Masalah teratasi

P:Pertahankan intervensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)REUMATIKDusun Karang Tengah Desa Karangwidoro Wilayah Kerja Puskesmas Dau Kabupaten Malang

Pokok bahasan: ReumatikSasaran: Ibu NurjannahTempat: Rumah Bapak Randim Hari/Tanggal: Sabtu, 11 April 2015Alokasi waktu: 30 menitPertemuan ke: 1Penyuluh: Mahasiswa PSIK UB

A. Tujuan Instruksional Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan Ibu Nurjannah dapat memahami penyakit reumatik.

Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, Ibu Nurjannah dapat :1. Menjelaskan pengertian reumatik2. Menjelaskan penyebab reumatik3. Menjelaskan tanda gejala reumatik4. Menjelaskan pencegahan reumatik B. Sub Pokok Bahasan 1. Penyuluh memberikan pemaparan definisi reumatik.2. Penyuluh memberikan pemaparan penyebab reumatik.3. Penyuluh menyebutkan tanda gejala reumatik.4. Penyuluh menyebutkan pencegahan reumatik.

C. KegiatanTAHAPWAKTUKEGIATAN PENYULUHKEGIATAN WARGAMETODEMEDIA

Pendahuluan5 menit pembukaana) Membuka pertemuan dengan salam.b) Mengucapkan terima kasih atas partisipasi Ibu Nurjannahc) Memperkenalkan diri.d) Menanyakan keadaan warga.e) Menjelaskan tujuan dan manfaat pertemuan.a) Menjawab Salam. b) Menjawab pertanyaan penyuluh.

Metode Ceramah

-

Penyajian 20menita) Menjelaskan definisi reumatik.b) Menjelaskan penyebab & faktor risiko reumatik.c) Menjelaskan mengenai tanda dan gejala reumatik.d) Menjelaskan bagaimana pencegahan penyakit reumatik.a) Mendengarkan penjelasan penyuluh.b) Menyimak penjelasan penyuluh.

Metode CeramahLeaflet

Penutupan 5menita) Memberikan kesempatan kepada warga untuk bertanyab) Pembagian leaflet untuk bahan informasi c) Mengucapkan terima kasih.d) Menutup dengan salam.a) Menanyakan hal yang kurang jelas mengenai reumatikb) Menjawab pertanyaan langsung dari penyuluh.c) Menjawab salam.Metode CeramahLeaflet

D. EVALUASI1. Struktur 0. Adanya koordinasi dengan perangkat desa, kader kesehatan dan warga untuk menentukan tempat dan waktu penyuluhan0. Adanya informasi yang disampaikan kepada kepada Ibu Nurjannah bahwa akan ada penyuluhan kembali keesokan harinya pada waktu dan tempat yang 0. Kesiapan materi dan media penyuluhan1. Proses0. Ibu Nurjannah mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir0. Ibu Nurjannah antusias dan aktif mengikuti kegiatan penyuluhan0. Ibu Nurjannah memberikan respon atau umpan balik berupa pertanyaan1. Hasil:0. Ibu Nurjannah dapat memahami materi secara teoritis dan praktik

E. MATERI: (terlampir)

MATERI

PENYAKIT REUMATIK

A. DEFINISIRematik adalah penyakit yang mengenai bagian dari tulang/sendi akibat proses penuaan. Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rheumatismos yang berarti mucus, suatu cairan yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi dan struktur klain tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri atau dengan kata lain, setiap kondisi yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal disebut reumatik termasuk penyakit jaringan ikat. Reumatik dapat di kelompokkan atas beberapa golongan, yaitu :1. Osteoartritis.Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.2. Artritis Rematoid.Artritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. Terlibatnya sendi pada pasien artritis rematoid terjadi setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat juga menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.3. Polimialgia Reumatik.Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan kekakuan yang terutama mengenai otot ekstremitas proksimal, leher, bahu dan panggul. Terutama mengenai usia pertengahan atau usia lanjut sekitar 50 tahun ke atas.4. Artritis Gout (Pirai).Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause.

B. PENYEBABPenyebab rematik sampai saat ini belum diketahui, namun diduga dipicu oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk kerentanan genetik, infeksi virus atau perubahan hormon. Perempuan lebih mungkin terkena penyakit rematik dibandingkan laki-laki. Pada wanita yang sudah terkena rematik, kehamilan dan menyusui dapat memperburuk kondisinya. Beberapa factor penyebab rematik diantaranya:1. Proses Penuaan2. Kelelahan3. Cedera atau Jatuh4. Infeksi Kuman5. Penurunan daya tahan tubuh6. Kegemukan7. Jenis kelamin8. Suku9. Genetik 10. Tidak diketahui dengan pasti

C. TANDA DAN GEJALA1. Rasa nyeri2. Sendi terasa kaku di pagi hari dan membaik di siang hari3. Sendi bengkak tanpa sebab yang jelas4. Gerak terbatas seperti sulit bangun dan memakai pakaian5. Kelemahan dan perasaan mudah lelah

D. PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN1. Kompres air dingin atau air hangata. Kompres dinginDigunakan jika sendi yang sakit bengkak dengan warna kemerahan. Cara nya basahi handuk kecil/waslap dengan air es lalu diperas dan ditempelkan pada sendi yang sakit.b. Kompres hangatDigunakan jika sendi yang sakit mengalami bengkak tanpa adanya warna kemerahan. Caranyabasahi handukkecil/waslap dengan air hangatlalu peras kemudian tempelkan handuk pada sendi yang sakit tersebut.2. Menjaga berat badan ideal adalah salah satu langkah bijaksana untuk mengurangi nyeri di sendi lutu. Setiap kelebihan berat badan membebani sendi lutut serta panggul, dan menambah rasa nyeri karena rematik. Selain itu, bobot tubuh terlebih memperbesar risiko asam urat.3. Olahraga ringan seperti jalan kaki bermanfaat untuk penderita rematik karena asam urat. Ini karena jalan kaki membakar kalori, memperkuat otot dan membangun tulang yang kuat tanpa mengganggu persendian yang sakit. Olahraga yang tidak terlalu membebani lutut seperti bulutangkis, voli, tenis, beladiri.4. IstirahatPenderita dengan lesi akut harus istirahat total di tempat tidur. Penderita dengan lesi kronik harus melakukan penyesuaian diri dalam pekerjaannya sehingga tidak terlalu lelah, cukup istirahat dan tidur nyenyak pada malam hari.5. Hindari makanan yang mengandung banyak purin, seperti: Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak. Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting. Makanan kaleng seperi kornet dan sarden. Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental. Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau.

6. Obat Traditional Asam Urat atau Rematik: Buah-buahan seperti: Avokat, Belimbing manis, jambu biji, jeruk keprok, jeruk lemon, jeruk nipis, mangga, melon, nanas, pepaya, pisang, sirsak, dan tomat, dapat dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan/minum tiap hari Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air, sampai tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari. Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu sendok madu ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hanagt dan diminum selama 1 minggu kentang mentah dan apel malang dijuice.7. Tingkatkan kenyamanan dengan pijat refleksi8. Sebagian besar penyakit rematik diobati dengan analgesik seperti asetaminofen, NSAID (Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs), steroid (dalam kasus serius), salisilat (aspirin).

DAFTAR PUSTAKA

Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, JakartaKalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI,Jakarta.Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta