ASKEP CAP

download ASKEP CAP

of 23

Transcript of ASKEP CAP

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    1/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 1

    LAPORAN PENDAHULUAN

    COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP)

    Yosep PratamaNIM: 4006130028

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANDHARMA HUSADA BANDUNG

    2013 2014

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    2/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 2

    LAPORAN PENDAHULUAN

    COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP)

    A. Defenis i

    Pneumonia merupakan peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari

    suatu infeksi. (Price, 1995)

    Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus

    terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, alveoli, serta menimbulkan

    konsolidasi jaringan paru dan menimbulkan gangguan pertukaran gas setempat. (Zul,

    2001)

    Community acquired pneumonia (CAP) adalah dimulai sebagai penyakit pernafasan

    umum dan bisa berkembang menjadi pneumonia. Pneumonia Streptococal merupakan

    organisme penyebab umum.Tipe pneumonia ini biasanya menimpa kalangan anak-anak

    atau kalangan orang tua.Reeves (2001)

    Community acquired pneumonia(CAP) adalah pneumonia infeksius pada seseorang

    yang tidak menjalani rawat inap di rumah sakit baru -baru ini.CAP adalah tipe pneumonia

    yang paling sering. Penyebab paling sering dari CAP berbeda tergantung usia seseorang,

    tetapi mereka termasuk Streptococcus pneumoniae,virus,bakteri atipikal danHaemophilus influenzae.Di atas semuanya itu , Streptococcus pneumoniae adalah

    penyebab paling umum dari CAP seluruh dunia.(Smeltzer,2001).

    B. Etiologi pneumonia

    1. Bakteri

    Agen penyebab pneumonia di bagi menjadi organisme gram-positif atau gram-negatif

    seperti : Steptococcus pneumonia (pneumokokus), Streptococcus piogenes,

    Staphylococcus aureus, Klebsiela pneumoniae, Legionella, hemophilus influenzae.

    2. Virus

    Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet.

    Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.

    Influenzae virus, Parainfluenzae virus, Respiratory, Syncytial adenovirus, chicken-

    pox (cacar air), Rhinovirus, Sitomegalovirus, Virus herves simpleks, Virus sinial

    pernapasan, hantavirus.

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    3/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 3

    3. Jamur

    Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan

    udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah

    serta kompos.

    4. Protozoa

    Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya

    menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi. (Reeves, 2001)

    C. Patofisiologi

    Aspirasi mikroorganisme yang mengkolonisasi sekresi orofarinks merupakan rute

    infeksi yang peling sering. Rute inokulasi lain meliputi inhalasi, penyebaran infeksi

    melalui darah (hematogen) dari area infeksi yang jauh, penyebaran langsung dari tempat

    penularan infeksi.

    Jalan napas atas merupakan garis pertahanan pertama terhadap infeksi, tetapi,

    pembersihan mikroorganisme oleh air liur, ekspulsi mukosiliar, dan sekresi IgA dapat

    terhambat oleh berbagai penyakit, penurunan imun, merokok, dan intubasi endotrakeal.

    Pertahanan jalan napas bawah meliputi batuk, refleks muntah, ekspulsi mukosiliar,

    surfaktan, fagositosis makrofag dan polimorfonukleosit (PMN), dan imunitas selular dan

    humoral. Pertahan ini dapat dihambat oleh penurunan kesadaran, merokok, produksimukus yang abnormal (mis, kistik fibrosis atau bronkitis kronis), penurunan imun,

    intubasi dan tirah baring berkepanjangan.

    1) Virus

    Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak. Biasanya virus masuk

    kedalam paru-paru bersamaan droplet udara yang terhirup melalui mulut dan

    hidung.setelah masuk virus menyerang jalan nafas dan alveoli. Invasi ini sering

    menunjukan kematian sel, sebagian virus langsung mematikan sel atau melalui suatu tipe

    penghancur sel yang disebut apoptosis.

    Ketika sistem imun merespon terhadap infeksi virus,dapat terjadi kerusakan paru.Sel

    darah putih,sebagian besar limfosit, akan mengaktivasi sejenis sitokin yang membuat

    cairan masuk ke dalam alveoli.

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    4/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 4

    Kumpulan dari sel yang rusak dan cairan dalam alveoli mempengaruhi pengangkutan

    oksigen ke dalam aliran darah. Sebagai tambahan dari proses kerusakan paru,banyak

    virus merusak organ lain dan kemudian menyebabkan fungsi organ lain terganggu.Virus

    juga dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi bakteri, untuk alasan ini, pneumonia

    karena bakteri sering merupakan komplikasi dari pneumonia yang disebabkan oleh virus.

    Pneumonia virus biasanya disebabkan oleh virus seperti vitus influensa,virus syccytial

    respiratory(RSV),adenovirus dan metapneumovirus.Virus herpes simpleks jarang

    menyebabkan pneumonia kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan masalah pada

    sistem imun juga berresiko terhadap pneumonia yang disebabkan oleh

    cytomegalovirus(CMV).

    2) Bakteri

    Bakteri secara khusus memasuki paru-paru ketika droplet yang berada di udara

    dihirup,tetapi mereka juga dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah ketika ada

    infeksi pada bagian lain dari tubuh.

    Banyak bakteri hidup pada bagian atas dari saluran pernapasan atas seperti

    hidung,mulut,dan sinus dan dapat dengan mudah dihirup menuju alveoli.Setelahmemasuki alveoli,bakteri mungkin menginvasi ruangan diantara sel dan diantara alveoli

    melalui rongga penghubung.Invasi ini memacu sistem imun untuk mengirim neutrophil

    yang adalah tipe dari pertahanan sel darah putih,menuju paru.Neutrophil menelan dan

    membunuh organisme yang berlawanan dan mereka juga melepaskan

    cytokin,menyebabkan aktivasi umum dari sistem imun.

    Hal ini menyebabkan demam,menggigil,dan mual umumnya pada pneumoni yang

    disebabkan bakteri dan jamur. Neutrophil,bakteri,dan cairan dari sekeliling pembuluh

    darah mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen. Bakteri sering berjalan dari

    paru yang terinfeksi menuju aliran darah menyebabkan penyakit yang serius atau bahkan

    fatal seperti septik syok dengan tekanan darah rendah dan kerusakan pada bagian-bagian

    tubuh seperti otak,ginjal,dan jantung.

    Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan dinding dada(cavitas

    pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema. Penyebab paling umum dari

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    5/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 5

    pneumoni yang disebabkan bakteri adalah Streptococcus pneumoniae,bakteri gram

    negatif dan bakteri atipikal.Penggun aan istilah Gram positif dan Gram negatif

    merujuk pada warna bakteri(ungu atau merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang

    dinamakan pewarnaan Gram.Istilah atipikal digunakan karena bakteri atipikal

    umumnya mempengaruhi orang yang lebih sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang

    hebat dan berespon pada antibiotik yang berbeda dari bakteri yang lain.

    Tipe dari bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut

    dari banyak orang sehat. Streptococcus pneumoniae, sering disebutpneumococcus

    adalah bakteri penyebab paling umum dari pneumoni pada segala usia kecuali pada

    neonatus.Gram positif penting lain penyebab dari pneumonia adalah Staphylococcus

    aureus. Bakteri Gram negatif penyebab pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram

    negatif.Beberapa dari bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumoni termasuk bkan

    demam, menggigil, dan mual umumnya pada pneumoni yang disebabkan bakteri dan

    jamur.Neutrophil, bakteri, dan cairan dari sekeliling pembuluh darah mengisi alveoli dan

    mengganggu transportasi oksigen. Bakteri sering berjalan dari paru yang terinfeksi

    menuju aliran darah menyebabkan penyakit yang serius atau bahkan fatal seperti septik

    syok dengan tekanan darah rendah dan kerusakan pada bagian-bagian tubuh seperti

    otak,ginjal,dan jantung.Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dandinding dada(cavitas pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema.

    Penyebab paling umum dari pneumoni yang disebabkan bakteri adalah Streptococcus

    pneumoniae,bakteri gram negatif dan bakteri atipikal.

    Penggunaan istilah Gram positif dan Gram negatif merujuk pada warna

    bakteri(ungu atau merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang dinamakan

    pewarnaan Gram.Istilah atipikal digunakan karena bakteri atipikal umumnya

    mempengaruhi orang yang lebih sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang hebat dan

    berespon pada antibiotik yang berbeda dari bakteri yang lain. Tipe dari bakteri gram

    positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut dari banyak orang sehat.

    Streptococcus pneumonia e, sering disebutpneumococcus adalah bakteri penyebab

    paling umum dari pneumoni pada segala usia kecuali pada neonatus.Gram positif penting

    lain penyebab dari pneumonia adalah Staphylococcus aureus.

    Bakteri Gram negatif penyebab pneumonia lebih jarang daripada bakteri gramnegatif.Beberapa dari bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumoni termasuk

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    6/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 6

    Haemophilus influenzae,Klebsiella pneumoniae,Escherichia coli,Pseudomonas

    aeruginosa,dan Moraxella catarrhalis.Bakteri ini sering hidup pada perut atau intestinal

    dan mungkin memasuki paru-paru jika muntahan terhirup.Bakteri atipikal yang

    menyebabkan pneumonia termasuk Chlamydophila pneumoniae,Mycoplasma

    pneumoniae,dan Legionella pneumophila.

    3) Jamur

    Pneumonia yang disebabkan jamur tidak umum,tetapi hal ini mungkin terjadi pada

    individu dengan masalah sistem imun yang disebabkan AIDS,obat-obatan imunosupresif

    atau masalah kesehatan lain.patofisiologi dari pneumonia yang disebabkan oleh jamur

    mirip dengan pneumonia yang disebabkan bakteri,Pneumonia yang disebabkan jamur paling sering disebabkan oleh Histoplasma capsulatum,Cryptococcus

    neoformans,Pneumocystis jiroveci dan Coccidioides immitis.Histoplasmosis paling sering

    ditemukan pada lembah sungai Missisipi,dan Coccidiomycosis paling sering ditemukan

    pada Amerika Serikat bagian barat daya.

    4) Parasit

    Beberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru.Parasit ini secara khasmemasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan.Setelah memasuki tubuh,mereka

    berjalan menuju paru-paru,biasanya melalui darah.Terdapat seperti pada pneumonia tipe

    lain ,kombinasi dari destruksi seluler dan respon imun yang menyebabkan ganguan

    transportasi oksigen.Salah satu tipe dari sel darah putih,eosinofil berespon dengan dahsyat

    terhadap infeksi parasit.Eosinofil pada paru-paru dapat menyebabkan pneumonia

    eosinofilik yang menyebabkan komplikasi yang mendasari pneumonia yang disebabkan

    parasit.Parasit paling umum yang dapat menyebabkan pneumonia adalah Toxoplasmagondii,Strongioides stercoralis dan Ascariasis. a adalah Toxoplasma gondii,Strongioides

    stercoralis dan Ascariasis.(Smeltzer,2001).

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    7/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 7

    D. Manifestasi Klinik

    Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului infeksi saluran nafas atas akut selama

    beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat

    mencapai 40 derajat celsius, sesak nafas, nyeri dada, dan batuk dengan dahak kental,

    terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau. Pada sebagian penderita juga ditemui

    gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan,dansakit kepala.

    Tanda dan Gejala berupa:Batuk nonproduktif, Ingus (nasal discharge),Suara napas lemah,

    Retraksi intercosta, Penggunaan otot bantu nafas, Demam, Ronchii, Cyanosis,

    Leukositosis, Thorax photo menunjukkan infiltrasi melebar, Batuk, Sakit kepala,

    Kekakuan dan nyeri otot, Sesak nafas, Menggigil, Berkeringat, Lelah.

    Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:

    Kulit yang lembab Mual dan muntah Kekakuan sendi.Marilynn (2000)

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    8/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 8

    Bakteri (Steptococcus pneumonia(pneumokokus),Streptococcus

    piogenes,Staphylococcusaureus, Klebsiela

    pneumoniae, Legionella,hemophilus influenzae)

    Virus (pneumonia

    virus.Influenzae virus,

    Parainfluenzae virus,

    Respiratory)

    Jamur (Histoplasmacapsulatum, Cryptococcusneoformans,Pneumocystis jiroveci danCoccidioides immitis)

    Parasit (Toxoplasmagondii,Strongioidesstercoralis dan Ascariasis.a adalah Toxoplasmagondii,Strongioidesstercoralis dan Ascariasis)

    Virus dan bakteri masuk paru-paru melaluidroplet udara

    Menyerang jalan nafas dan alveoli

    Mematikan sel melalui penghancursel/apoptosis

    Sistem imun merespon infeksi virus dan bakteri

    Mengakibatkan terjadi kerusakkan paru

    Cairan masuk kedalam alveoli

    Masuk tubuh melalui kulitatau tertelan

    Sel darah putih (eosinofil) berespon terhadap infeksi parasit

    Gangguan transportasi O2

    Parasit masuk,elalui darah menuju

    paru-paru

    CAP (Pneumonia)

    Antigen

    Respon humoral

    Antigen-antibodi berikatan dengan molekul komplemen

    Pengaktifan kaskade komplemen anoreksia

    Saluran pernafasanatas

    Intake kurang

    MK :Bersihan jalan nafastidak efektif

    MK :Nutrisi kurang darikebutuhan

    Phatway

    saluran pernafasan bawah

    Dilatasi pembuluh darah

    Eksudat plasmamasukalveoli

    Gangguandifusi dalam

    plasma

    MK :Gangguan pertukaran gas

    Peningkatanzat pirogen

    Metabolismemeningkat

    Peningkatansuhu

    MK:Hipertemi

    Edema antarakapiler dan alveoli

    Iritasi PMNeritrosit pecah

    Edema paru

    Pengerasandindingparu

    Penurunancompliance paru

    Suplai O2 menurun

    hipoksia

    FatigueMK: Intoleransiaktivitas

    Anti en atho en berikaan den an antibodi

    Kemotaksis netrofil dan makrofag

    Aktifitas proses fagositosis oleh netrofil danmakrofag

    Penumpukan fibrin, eksudat, eritosit,

    leukositSecret menumpuk ada bronkus

    Batuk , sesak napas dispnea

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    9/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 9

    E. Klasifikasi

    Sistem klasifikasi lain yang penting digunakan untuk pneumonia adalah

    klasifikasi klinis kombinasi, yang mengkombinasikan banyak faktor termasuk usia,

    faktor resiko untuk beberapa mikroorganisme, adanya penyakit paru yang mendasari

    dan penyakit sistemik yang mendasari.

    1. Skema k lasif ik asi awal

    Deskripsi awal dari pneumonia difokuskan pada anatomi atau penampakan

    patologi dari paru-paru, baik melalui inspeksi lansung pada waktu otopsi atau melalui

    mikroskop. Penumonia lobarik adalah infeksi yang hanya melibatkan satu lobus atau

    bagian dari paru. Pneumonia lobarik sering disebabkan streptococcus

    pneumonia. Pneumonia multilobar melibatkan lebih satu lobus dan sering

    merupakan penyakit yang lebih berat dari pneumonia lobarik. Pneumonia

    interstistial melibatkan area diantara alveoli dan mungkin disebut sebagai

    pneumonia interstial. Pneumonia interstial lebih sering disebabkan oleh virus atau

    oleh bakteri atipikal.

    2. Skema k lasif ik asi kombinasi

    Umumnya klinis telah mengklasifikasi pneumonia berdasarkan karakteristik

    klinis, membagi mereka menjadi akut (kurang dari 3 minggu) dan krinik. Hal ini

    berguna karena pneumonia kronik cenderung untuk lebih tidak infeksisus, tau

    mycobakterial, jamur atau gabungan infeksi bakteri yang disebabkan oleh obtruksi

    jalan napas. Pneumonia akut lebih jauh dibagi menjadi bronchopneumonia klasik

    (seperti streptococcus pneumoniae), pneumonia atipikal ( seperti pneumonia intertisial

    dari mycoplasma pneumonia atau chlamydia pneumoniae) dan sindrom aspirasi

    pneumonia. Terdapat 2 kategori besar dari pneumonia didalam skema ini, yaitu :

    a. Community acquired pneumoniaCommunity acquired pneumonia (CAP) adalah penumonia infeksius pada

    seseorang yang tidak menjalani rawat inap dirmah sakit baru-baru ini. CAP

    adalah tipe pneumonia yang paling sering. Penyebab paling sering dari CAP

    berbeda tergantung usia seseorang, tetapi mereka termasuk streptococcus

    pneumonia, virus, bakteri atipikal dan haemophilus influenza. Streptococcus

    pneumonia adalah penyebab paling paling umum dari CAP. Bakteri gram

    negatif menyebabkan CAP pada populasi beresiko tertentu. b. Hospital acquired pneumonia

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    10/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 10

    Hospital acquried pneumonia, juga disebut pneumonia nosokomial adalah

    pnemonia yang disebabkan selama perawatan dirumah sakit atau sesudahnya

    karena penyakit lain atau prosedur. Penyebabnya, mikrobiologi, perawatan

    dan prognosis berbeda dari community acquried pneumonia . pasien rawat

    inap mungkin mempunyai banyak faktor risiko untuk pneumonia, termasuk

    ventilasi mekanisme, malnutrisi berkepanjangan, penyakit dasar jantung dan

    paru-paru, penurunan jumlah asam lambung dan gangguan imun.

    Mikroorganisme disuatu rumah sakit mungkin termasuk bakteri resisten sperti

    : MRSA, pseudomonas, enterobacter, dan serratia. Karena individu dengan

    Hospital acquired pneumonia biasanya memiliki penyakit yang mendasari dan

    terekspos dengan bakteri yang lebih berbahaya, cenderung lebih mematikan

    dripada Community acquired pneumonia. Ventilator associated pneumonia

    (VAP) adlah bagian dari Hospital acquired pneumonia. VAP adalah

    pneumonia yang timbul setelah minimal 48 jam sesudah intubasi dan ventilasi

    mekanis.

    Tipe lain dari pneumonia

    Severe acute respiratory syndrome (SARS)

    SARS adalah pneumonia yang sangat menular dan mematikan. SARS

    disebabkan olah SARS coronavirus, sebelumnya patogen yang tidak

    diketahui.

    Bronchiolitis obliterans organizing pneumonia (BOOP)

    BOOP disebabkan oleh inflamasi dari jalan napas kecil dari paru-paru.

    Juga dikenal sebagai cryptogenic organizing pneumonitis (COP)

    Pneumonia eosinofilik

    Pneumobia eosinofilik adalah invasi kedalam paru oleh eosinofil, sejenis

    partikel sel darah putih. Pneumonia eosinofilik sering muncul sebagai

    respons terhadap infeksi parasit atau setelah terekspos oleh tipe faktor

    lingkungan tertentu.

    Chemical pneumonia

    Chemical pneumonia (biasanya disebut chemical pneumonitis) biasanya

    disebabkan toxin kimia seperti pestisida, yang mungkin memasuki tubuh

    melalui inhalasi atau melalui konta dengan kulit. Manakala bahan toxinnya

    adalah minyak, pneumonia disebut lipoid pneumonia.

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    11/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 11

    Aspiration pneumonia

    Aspiration pneumonia (atau aspiration pneumnitis) disebabkan oleh

    aspirasi oral atau bahan dari lambung, entah ketika makan atau setelah

    muntah. Hasilnya inflamasi pada paru bukan merupakan infeksi tetapi

    dapat menjadi infeksi karena bahan yang teraspirasi mungkin mengandung

    bakteri anaerobic atau penyebab lain dari pneumonia. Aspirasi adalah

    penyebab kematian dirumah sakit.

    Pneumonia terbagi dalam berbagai jenis berdasarkan dengan penyebab, natomik, dan

    berdasarkan asal penyakit ini didapat, seperti :

    1. Berdasarkan penyebab Pneumonia lipid Pneumonia kimiawi Pneumonia karena extrinxik allergic alveolitis Pneumonia kerana obat Pneumonia karena radiasi Pneumonia dengan penyebab tak jelas

    2. Berdasarkan anatomik

    Pneumonia lobaris

    Merupakan pneumonia yang terjadi pada seluruh atau satu bagian besar

    dari lobus paru dan bila kedua lobus terkena bisa dikatakan sebagai

    pneumonia lobaris.

    Pneumonia interstisial

    Merupakan pneumonia yang dapat terjadi didalam dinding alveolar

    Bronchopneumoni

    Merupakan pneumonia yang terjadi pada ujung akhir bronkhiolus yang

    dapat tersumbat oleh eksudat mukopuren untuk membentuk bercak

    konsolidasi dalam lobus.

    3. Berdasarkan asal penyakit Pneumonia komunitas atau community acquired pneumonia adalah

    pneumonia yang didapatkan dari masyarakat.

    Pneumonia nosokomial atau hospitality acquired pneumonia yang berarti

    penyakit itu didapat saat pasien berada dirumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan.

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    12/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 12

    F. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan diagnostik

    Sinar x : mengidentifikasi distribusi struktural; dapat juga menyatakan

    abses luas/infiltrat, empiema(stapilococcus); infiltrasi menyebar atau

    terlokalisasi (bakterial); atau penyebaran /perluasan infiltrat nodul (virus).

    Pneumonia mikoplasma sinar x dada mungkin bersih.

    Radiologi : Pada foto rontgen dada, terlihat adanya kardiomegali, terutama

    ventrikel kiri. Juga ditemukan adanya bendungan paru dan efusi pleura

    Elektrokardiografi : ditemukan adanya sinus takikardia, aritmia atrial dan

    ventrikel, kelainan segmen ST dan gelombang T dan gangguan konduksi

    intraventrikular. Kadang-kadang ditemukan voltase QRS yang rendah,

    atau gelombang Q patologis, akibat nekrosis miokard

    Pemeriksaan laboratorium

    1. Analisa Gas Darah (Analisa Gas Darah) nilai normal 90-100 % : tidak normal

    mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit paru yang

    ada.

    2. Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah : diambil dengan biopsi jarum,

    aspirasi transtrakeal, bronkoskopifiberotik atau biopsi pembukaan paru untuk

    mengatasi organisme penyebab.

    3. JDL nilai normal leukosit 4400-11300/mm 3: leukositosis biasanya ada, meski sel

    darah putih rendah terjadi pada infeksi virus, kondisi tekanan imun

    memungkinkan berkembangnya pneumonia bakterial.

    4. Pemeriksaan serologi : titer virus atu legionella, aglutinin dingin.

    5. LED(nilai normal P : 0-20 mm/jam L : 0-15 mm/jam) : meningkat

    6. Pemeriksaan fungsi paru : volume ungkin menurun (kongesti dan kolaps

    alveolar); tekanan jalan nafas mungkin meningkat dan komplain menurun,

    hipoksemia.

    7. Elektrolit : natrium (nilai normal : 135-145 mEq/L ) dan klorida( 98-108 mEq/L )

    mungkin rendah

    8. Bilirubin nilai normal Negatif 0,02 mg/dL : mungkin meningkat

    9. Aspirasi perkutan/biopsi jaringan paru terbuka :menyatakan intranuklear tipikal

    dan keterlibatan sitoplasmik(CMV) (Doenges, 1999)

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    13/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 13

    G. Penatalaksanaan

    1. Pencegahan Tindakan kewaspadaan isolasi untuk pasien dengan penurunan imun

    Posisikan pasien untuk mencegah aspirasi Untuk mencegah VAP

    Hindari volume lambung yang berlebihan Pilih intubasi oral dari pada nasal Pemeliharaan sirkuit ventilator secara cermat Suksion subglotis kontinu Variasi/rotasi postural Gunakan sukralfat daripada penyekat H 2 untuk profilaksis (masih

    kontroversial)

    Bilas mulut dengan klorheksidin

    2. Penatalaksaan infeksi akut Oksigen dan hidrasi bila ada indikasi Pertimbangkan isolasi respirasi Hospitalisasi diindikasikan bila

    Usia diatas 65 tahun, tunawisma, dirawat dirumah sakit karena

    pneumonia ditahun yang lalu

    Denyut nadi > 140/menit, frekuensi respirasi > 30/menit hipotensi. Temperatur > 38,3 0C Penurunan status mental, sianosis Imunosupresi, kondisi penyerta Mikroorganisme risiko tinggi (mis, infeksi pseudomonas yang terbaru) SDP < 4000 atau > 3000/L Tekanan parsial oksigan dalam darah arteri (PaO 2) < 60 atau PaCO 2>

    50

    Foto ronsen dada dengan keterlibatan banyak lobus atau progresi cepat Menarik napas dalam dan batuk, fisioterapi dada bila tersedia Antibiotik untuk pneumonia bakteri, parasit, atau jamur (bukan virus)

    Perlindungan empiris paling sering digunakan pada pasien rawat jalan;

    pewarnaan gram pada sputum dapat menjadi panduan terapi pada

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    14/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 14

    pasien rawat inap tetapi mungkin perlu diubah bila kultur dengan

    sensitivitas telahtersedia (48 samapi 72 jam).

    Pilihan antibiotik empiris bervariasi berdasar pada pasien rawat jalan

    versus rawat inap, usia, faktor risiko pasien, dan pengkajian pasien;

    pilihan antibiotika empiris yang umum dirangkum dalam tabel

    dibawah.

    Tipe pasien Pengkajian pasien Antibiotika empiris

    Pasien rawat jalan Imunokomperen

    Diperkirakan terdapat

    S pneuminiae yang

    resisten terhadap PCN

    Aspirasi

    Usia 18 sampai 40

    tahun

    Makrolida, fluoroqulnolon

    atau doksisiklin

    Amoksilin/klavulanat

    Doksisiklin

    Pasien rawat inap Bangsal medis umum

    ICU

    Penyakit paru

    Aspirasi

    Beta laktam dengan

    makrolida atau

    fluoroquinolon sama seperti

    anti-pseudomonas dengan

    makrolida atau

    fluoroquinolon dengan

    aminoglikosida

    Fluoroquinolon dengan

    klindamisin.

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    15/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 15

    KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

    1. Pengkajian

    b. Aktivitas / istirahat Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia Tanda : Letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas

    c. Sirkulasi Gejala : riwayat gagal jantung kronis Tanda : takikardi, penampilan keperanan atau pucat

    d. Integritas Ego Gejala : banyak stressor, masalah finansial

    e. Makanan / Cairan Gejala : kehilangan nafsu makan, mual / muntah, riwayat DM Tanda : distensi abdomen, hiperaktif bunyi usus, kulit kering dengan turgor buruk,

    penampilan malnutrusi

    f. Neurosensori Gejala : sakit kepala bagian frontal Tanda : perubahan mental

    g. Nyeri / Kenyamanan Gejala : sakit kepala, nyeri dada meningkat dan batuk, myalgia, atralgia

    h. Pernafasan Gejala : riwayat PPOM, merokok sigaret, takipnea, dispnea, pernafasan dangkal,

    penggunaan otot aksesori, pelebaran nasal

    Tanda : sputum ; merah muda, berkarat atau purulen Perkusi ; pekak diatas area yang konsolidasi, gesekan friksi pleural Bunyi nafas : menurun atau tak ada di atas area yang terlibat atau nafas Bronkial Framitus : taktil dan vokal meningkat dengan konsolidasi Warna : pucat atau sianosis bibir / kuku

    i. Keamanan Gejala : riwayat gangguan sistem imun, demam Tanda : berkeringat, menggigil berulang, gemetar, kemerahan, mungkin pada kasus

    rubela / varisela

    j. Penyuluhan Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alkohol kronis

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    16/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 16

    2. Diagnosa keperawatan

    1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan sekret mukus

    yang kental.

    2. Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan gangguankapasitas

    pengangkutan oksigen dalam darah.

    3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan batuk

    produktif.

    4. Hipertermi yang berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh

    terhadap infeksi.

    5. Resti terhadap penyebaran infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan utama

    (penurunan kerja silia, perlekatan sekret pernafasan)

    6. Nyeri akut yang berhubungan dengan inflamasi pada parenkim paru-paru

    7. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplay dan kebutuhan O 2.

    8. Resti kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebih.

    3. Nursing Care Planning (NCP)

    No Diagnosa Keperawatan NOC NIC

    1 Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang

    berhubungan dengan

    sekret mukus yang

    kental.

    Batuk efektif Mengeluarkan sekret

    secara efektif

    Mempunyai jalan nafas

    yang paten

    Pada pemeriksaan

    auskultasi, memiliki

    suara nafas yang jernih Mempunyai irama dan

    frekuensi pernafasan

    dalam rentang normal

    Mempunyai fungsi paru

    dalam batas normal

    Mempunyai fungsi paru

    dalam batas normal

    1. Anjurkan aktivitas fisikuntuk memfasilitasi

    pengeluaran sekret

    2. Anjurkan penggunaan

    spirometer insentif

    3. Jika pasien tidak mampu

    ambulasi, pindahkan pasien

    dari satu sisi tempat tidur kesisi tempat tidur yang lain

    sekurangnya setiap dua jam

    sekali

    4. Informasikan kepada pasien

    sebelum memulai prosedur

    untuk menurunkan

    kecemasan dan

    meningkatkan kontrol diri

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    17/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 17

    Mampu

    mendekskripsikan

    rencana untuk perawatan

    di rumah

    5. Berikan pasien dukungan

    emosi

    6. Atur posisi pasien yang

    memungkinkan untuk

    pengembangan maksimal

    rongga dada (misalnya,

    bagian kepala tempat tidur

    ditinggikan 45 0 C kecuali

    ada kontraindikasi).

    7. Pertahankan keadekuatan

    hidrasi untuk mengencerkan

    sekret

    8. Singkirkan atau tangani faktor

    penyebab, seperti nyeri,

    keletihan, dan sekret yang

    kental

    Kolaborasi

    9. Rundingkan dengan ahli terapi

    pernafasan

    10. Berikan udara/oksigen yang

    telah dihumidifikasi

    (dilembapkan) sesuai dengan

    kebijakkan institusi

    11. Lakukan atau bantu dalam

    terapi aerosol, nebulizer

    ultrasonik

    2 Perubahan nutrisi kurang

    dari kebutuhan tubuh

    yang berhubungan

    dengan batuk produktif.

    Mempertahankan berat

    badan

    Menjelaskan komponen

    diet bergizi adekuat

    Mengungkapkan tekad

    untuk mematuhi diet

    Menoleransi diet yang

    dianjurkan

    Mempertahankan masa

    1. Buat perencanaan makan

    dengan pasien yang masuk

    dalam jadwal makan,

    lingkungan makan,

    kesukaan dan

    ketidaksukaan pasien,

    suhu makanan

    2. Dukung anggota

    keluarga untuk

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    18/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 18

    tubuh dan berat badan

    dalam batas normal

    Memiliki nilai

    laboratorium (misalnya,

    transferin, albumin, dan

    elektrolit) dalam batas

    normal

    Melaporkan tingkat energi

    yang adekuat

    membawa makanan

    kesukaan pasien dari

    rumah

    3. Bantu pasien menulis

    tujuan mingguan yang

    realistis untuk latihan

    fisik dan asupan

    makanan

    4. Anjurkan pasien untuk

    menampilkan tujuan

    makan dan latihan fisik

    dilokasi yang terlihat

    jelas dan kaji ulang

    setiap hari

    5. Ciptakan lingkungan

    yang menyenangkan

    untuk makan

    6. Hindari prosedur invasif

    sebelum makan

    Kolaborasi

    7. Diskusikan dengan ahli

    gizi dalam menentukan

    kebutuhan protein

    pasien yang mengalami

    ketidakadekuatan

    asupan protein atau

    kehilangan protein

    8. Rujuk kedokter untuk

    menentukan penyebab

    gangguan nutrisi

    4 Hipertermi yang

    berhubungan dengan

    ketidakadekuatan

    Pasien menunjukkan

    metode yang tepat untuk

    1. Lepaskan pakaian yang

    berlebihan dan tutupi

    pasien dengan selimut saja

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    19/23

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    20/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 20

    nyeri pada skala 0-10

    Melaporkan kesejahteraan

    fisik dan psikologis

    Mengenali faktor penyebab

    dan menggunakan tindakan

    untuk memodifikasikan

    faktor tersebut

    Melaporkan nyeri kepada

    penyedia layanan kesehatan

    Melaporkan pola tidur yang

    baik

    mengidentifikasi tindakan

    kenyamanan yang efektif

    di masa lalu, seperti

    distraksi, relaksasi, atau

    kompres/dingin

    3. Bantu pasien untuk lebih

    berfokus pada aktivitas,

    bukan pada nyeri dan rasa

    tidak nyaman dengan

    melakukan pengalihan

    melalui televisi, radio, tape,

    dan interaksidengan

    penunjang

    4. Manajeman nyeri

    DAFTAR PUSTAKA

    Wilkinson, Judith M & Nancy R. Ahern. Buku Saku Diagnosa Keperawatan

    (NANDA). Jakarta:EGC

    Lackmans (1996). Care Principle and Practise Of Medical Surgical Nursing ,Philadelpia : WB Saunders Company.

    Pasiyan Rahmatullah (1999), Geriatri : Ilmu Kesehatan Usia Lanjut . Editor : R.

    Boedhi Darmoso dan Hadi Martono, Jakarta, Balai Penerbit FKUI

    Reevers, Charlene J, et all (2000). Keperawatan Medikal Bedah , Jakarta : Salemba

    Medica.

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    21/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 21

    Smeltzer SC, Bare B.G (2000). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah , Volume I,

    Jakarta : EGC

    Suyono, (2000). Ilmu Penyakit Dalam . Edisi II, Jakarta : Balai Penerbit FKUI

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    22/23

    LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2 22

    LAPORAN PENDAHULUAN

    COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP)

    DIRUANG FRESIA 2 RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG

    OLEH:

    NAMA :LEZA MARLENA

    NIM :4006130025

    PEMBIMBING AKADEMIK

    ( )

    PROGRAM PROFESI NERS

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA

    BANDUNG

    TAHUN 2013/2014

  • 8/12/2019 ASKEP CAP

    23/23