ASKEB KOMUNITAS ANHA

39
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN”S” DENGAN IMUNISASI, TEMPAT SAMPAH DAN SPAL DI KELURAHAN TANDE LINGKUNGAN PURRA’ TANGGAL 10 JANUARI 2015 Kode kepala keluarga : Desa kelurahan /lingkungan : Tande/Purrau’ Tanggal wawancara : 10 Januari 2015 Nama pewawancara : Mardiana A. DATA KULTURAL KEPALA KELUARGA ANGGOTA KELUARGA (AK) Nama : Tn “T” Ny”Z” An “N” An “U” An “R” An”A” An“N” An”A” Umur : 43 tahun 39 Thn 19 Thn 18 tahun 16 Thn 13 Thn 12 Thn 8 Blan Jenis kelamin : laki-laki P P P P P P P Agama : islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Suku : Buugis Bugis Bugis Bugis Bugis Bugis Bugis Bugis Pendidikan : T.D II T.SMA S.Kuli ah S.Kuli ah S.SMA SMP S.SD - Pekerjaan : PNS IRT - - - - - - Perkawinan ke : 1 1 - - - - - - Lama pernikahan : 21 tahun 21 tahun - - - - - - Hubungan dengan AK : (1) istri (2) anak (3) dll (1) (2) (2) (2) (2) (2) (2) Alamat : Purrau’ Purra u’ Purrau Purrau Purra u’ Purra u’ Purra u’ Purra u’ 1

description

asuhan kebidanan komunitas makassar

Transcript of ASKEB KOMUNITAS ANHA

Page 1: ASKEB KOMUNITAS ANHA

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN”S”

DENGAN IMUNISASI, TEMPAT SAMPAH DAN SPAL

DI KELURAHAN TANDE LINGKUNGAN PURRA’

TANGGAL 10 JANUARI 2015

Kode kepala keluarga :

Desa kelurahan /lingkungan : Tande/Purrau’

Tanggal wawancara : 10 Januari 2015

Nama pewawancara : Mardiana

A. DATA KULTURAL

KEPALA KELUARGA ANGGOTA KELUARGA (AK)

Nama : Tn “T” Ny”Z” An “N” An “U” An “R” An”A” An“N” An”A”Umur : 43 tahun 39 Thn 19 Thn 18 tahun 16 Thn 13 Thn 12 Thn 8 BlanJenis kelamin : laki-laki P P P P P P PAgama : islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam IslamSuku : Buugis Bugis Bugis Bugis Bugis Bugis Bugis BugisPendidikan : T.D II T.SMA S.Kuliah S.Kuliah S.SMA SMP S.SD -Pekerjaan : PNS IRT - - - - - -Perkawinan ke : 1 1 - - - - - -Lama pernikahan : 21 tahun 21

tahun- - - - - -

Hubungan dengan AK : (1) istri (2) anak (3) dll

(1) (2) (2) (2) (2) (2) (2)

Alamat : Purrau’ Purrau’ Purrau’ Purrau’ Purrau’ Purrau’ Purrau’ Purrau’

B. KESEHATAN KELUARGA

......................................................................................

............................. ......................

1

Page 2: ASKEB KOMUNITAS ANHA

.................

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: meninggal > meninggal karena faktor usia

: garis perkawinan

....... : keluarga serumah

C. SIFAT KELUARGA/TYPE KELUARGA

a. Tipe Keluarga

Keluarga ini merupakan keluarga besar. Karena dalam keluarga ini terdiri dari

ayah, ibu, metua dan 4 orang anaknya tinggal bersama dalam satu rumah.

b. Hubungan Keluarga

Keluarga ini merupakan keluarga harmonis. Pengambilan keputusan dalam

keluarga ini adalah suami. Menurut tetangga tidak pernah mendengar adanya

percecokan yang diantara kedua suami dan istri agak ramah dan aktif.

D. KEGIATAN SEHARI-HARI

1. Pola makan keluarga

Makanan pokok ( nasi + lauk + sayur + buah)

Frekuensi makan (3 x sehari)

2. Kebutuhan tidur

Ayah dan ibu cukup hanya tidur malam karena kesibukan. Anak-anaknya tidur

siang jam 13.00-14.00 dan tidur malam jam 22.00 samapai pagi.

3. Personal hygiene (keluarga binaan)

Biasanya keluarga ini :

Mandi : 2 kali sehari

sikat gigi : 2 kali sehari

Cuci rambut : 2 kali seminggu pakai shampo

4. Kebutuhan hidup

Untuk memenuhi hidup mereka, kepala keluarga mencari nafka

2

Page 3: ASKEB KOMUNITAS ANHA

E. FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA

1. Penghasilan dan pengeluaran

a. Pekerjaan kepala keluarga : Kepala Sekolah

b. Waktu kerja setiap hari

c. Penghasilan tidak tetap

d. Pengeluaran : tidak menentu, tergantung dari penghasilan

2. Suku dan agama

Suku Bugis, Agama Islam.

3. Peranan dalam keluarga

Suami berperan sebagai pencari nafkah, istri mengasuh anak-anak, menyiapkan

makanan untuk anggota keluarga.

4. Hubungan keluarga dengan masyarakat

Hubungan keluarga dengan masyarakat setempat cukup baik hal ini terbukti

dengan adanya interaksi yang baik dengan tetangga dan keluarga sering ikut serta

dalam kegiatan gotong royong desa.

F. FAKTOR LINGKUNGAN

1. Rumah

a. Status : milik sendiri

b. Bentuk : non permanen (rumah panggung)

c. Ukuran : 8 x `12

d. Denah rumah

4 5 6

3 2

1

Keterangan :

1 : teras rumah

3

Page 4: ASKEB KOMUNITAS ANHA

2 : ruang tamu

3 : kamar tidur

4 : kamar tidur

5 : ruang keluarga

6 : dapur

e. Ventilasi : -

f. Pengaturan perabot: kurang teratur karena sering diacak oleh anak-anak

2. Sumber air minum dan sarana air bersih

a. Sumber air minum : puncak mambi (pakai mesin dinamo)

b. Sumber air bersih : puncak mambi (pakai mesin dinamo)

3. Tempat pembuangan

a. Tinja : WC

b. Sampah : Dibakar

c. Air limbah : Dialirkan dari dapur tempat cuci piring ke selokan

4. Fasilitas hiburan

Televisi

5. Fasilitas sosial dan kesehatan

a. Jarak rumah dengan puskesmas : 2,5 km

b. Jarak rumah dengan posyandu : ± 500 m

c. Jarak rumah dengan mesjid : ± 15 m

d. Jarak rumah dengan kantor kelurahan : ± 1 km

G. RIWAYAT KESEHATAN

a. Riwayat kesehatan keluarga

Ayah, ibu, mertua dan anaknya tidak pernah menderita penyakit berat atau

berbahaya

b. Riwayat keluarga berencana (KB)

Ibu pernah menjadi akseptor KB

H. PEMERIKSAAN FISIK

No. Nama TD (mmHg) BB (KB) Pernapasan Nadi

4

Page 5: ASKEB KOMUNITAS ANHA

1. Tamrin 120 / 80 mmHg 50 kg 20 x/menit 80 x / menit

2. Zainab 100 / 80 mmHg 60 kg 20 x/menit 80 x /menit

3. Rifdatul Mahmuda Kg

4. Azka Fikria Kg

5. Nurfaida -

56. Sahwa Mufida -

I. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

a. Status Emosi

Status emosi dalam keluarga ini cukup baik, dimana suami atau istri dapat

mengendalikan emosinya. Dari keterangan tetangganya dalam keluarga ini tidak

pernah terjadi pertengkaran atau kekerasan dalam rum ah tangga maupun

percekcokan dengan tetangga dan nampak sifat itupun mengalir dalam diri anak-

anaknya, dilihat dari tingkah laku anak-anaknya.

b. Konsep diri

Bapak merupakan kepala keluarga yang bijaksana, sedangkan ibu merupakan

seorang ibu yang sabar, penuh perhatian dan penyayang terhadap keluarga

c. Pola Interaksi

Bila terjadi masalah dalam keluarga, suami istri saling terbuka serta

memecahkan masalah dengan musyawarah, sehingga pola interaksi dalam

keluarga ini cukup baik.

d. Pola Pertahanan Dalam Keluarga

Sebagai kepala keluarga suami adalah pengambil keputusan dalam keluarga,

apabila bapak/kepala keluarga tidak ada di rumah maka pengambil keputusan

adalah istri.

J. PENGARUH KELUARGA TENTANG TUMBUH KEMBANG KESEHATAN

Keluarga ini tidak mengetahui tentang imunisasi tetapi keluarga ini sangat memperhatikan

keadaan gizi keluarganya

K. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN

5

Page 6: ASKEB KOMUNITAS ANHA

Tuan “T” dan istrinya mengharapkan agar petugas kesehatan Pustu lebih rajin

tinggal di Pustu (tidak sering meniggalkan Pustu) sehingga apabila ada anggota

keluarga yang sakit maka dengan segera bisa mendapat pertolongan dan

pengobatan.

ANALISA DATA

NO DATA MASALAH KESEHATAN

1 Ibu mengatakan anaknya belum

pernah dibawa ke posyandu untuk di

imunisasi

Kurangnya pengetahuan ibu tentang

imunisasi

2 Pengelolaan sampah

Ibu membuang sampah di belakang

rumah dan di bakar

Keluarga mengatakan tidak

mempunyai tempat sampah

Kurangnya pengetahuan ibu tentang

pentingnya tempat pembuangan

sampah

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat pembuangan sampah dan menciptakan lingkungan yang sehat berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang pengelolaan sampah yang memenuhi syarat

3 Saluran air limbah (SPAL)

Ibu mengatakan tidak mempunyai

saluran air limbah

Ibu mengatakan air limbah di

buang di bawah rumah

Tidak nampak adanya SPAL

Saluran pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat

RUMUSAN MASALAH

Keluarga tuan “T” adalah keluarga besar yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang

anaknya tinggal bersama dalam satu rumah. Keluarga ini termasuk harmonis, dimana

terjaga hubungan saling terbuka dan saling menyayangi, serta apabila ada masalah

dalam keluarga ini dipecahkan bersama. Keluarga yang sudah memiliki 6 orang anak ini

berkeinginan untuk mengimunisasi anaknya dan ingin mempunyai tempat sampah

serta saluran air limbah (SPAL).

6

Page 7: ASKEB KOMUNITAS ANHA

PRIORITAS MASALAH

1. Kurangnya pengetahuan tentang imunisasi

No. Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah 2/3 x 1 0,7 Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap memungkinkan ancaman KES

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

2/2 x 2 1 Masalah dengan mudah dapat diubah karena sarana dan prasarana kesehatan cukup

3. Potensial masalah untuk di ubah

3/3 x 1 1 Serangan terhadap penyakit tertentu dapat dicegah bila anak diberi imunisasi

4. Menonjolnya masalah /2 x 1 1 Keluarga tidak menyadari bahwa imunisasi sangat penting untuk daya tahan tubuh anak

5.Total Score 3,7

2. Sarana tempah sampah keluarga belum ada

No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah 3/3 x 1 1

Merupakan suatu

ancaman kesehatan

karena dapat

menyebabkan

pencemaran lingkungan

2.Kemungkinan masalah

untuk diubah1/2 x 1 ½

Kemungkinan hanya

sebagian masalah dapat

diubah dikarenakan

faktor kebiasaan, faktor

ekonomi dan

pengetahuan kurang

7

Page 8: ASKEB KOMUNITAS ANHA

3.Potensial masalah

untuk diubah3/3 x 1 1

Serangan terhadap

penyakit sulit dicegah

akibat membuang

sampah di sembarang

tempat

4.

Penonjolan masalah 0/2 x 1 0

Keluarga tidak menyadari

bahwa pwmbuangan

sampah di sembarang

tempat dapat

menimbulkan penyakit

Total Skor 2 ½

3. Saluran air limbah (SPAL) belum ada

No

.

Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3

Ancaman ksehatan karena

dapat menyebabkan

pencemaran lingkungan

2.Kemungkinan masalah

untuk diubah1/2 x 2 1

Hanya sebagian masalah

dapat diubah karena ibu dan

keluarga sudah mengerti

tentang SPAL tetapi tidak

mempunyai kesempatan

3.Potensial masalah

untuk diubah2/3 x 1 2/3

Cukup karena ibu dan

keluarga sudah mengerti

tetapi belum ada kesempatan

4.

Penonjolan masalah 0/2 x 1 0

Masalah tidak dirasakan

tetapi diusahakan untuk

diadakan karena dapat

mempengaruhi kesehatan

keluarga

8

Page 9: ASKEB KOMUNITAS ANHA

Total score 2 1/3

Prioritas Masalah :

1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang Imunisasi

Skor : 3,7

2. Sarana tempah sampah keluarga belum ada

Skor : 2 1/2

3. Saluran air limbah (SPAL) belum ada

Skor : 21/3

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN

(SOAP)

9

Page 10: ASKEB KOMUNITAS ANHA

Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2015

Nama Pengkaji : Mardiana

Struktur Keluarga

Nama : Tn.” T” / Ny. ”Z”

Umur : 43 tahun / 39 tahun

Nikah : 1 kali, lama 21 tahun

Suku : Bugis / Bugis

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : D II / SMA

Pekerjaan : Kepala Sekolah / Guru

Alamat : Lingkungan purrau’

Subjektif (S)

1. Ibu mengatakan umur anak 8 bulan

2. Ibu mengatakan bersedia membawa anaknya ke posyandu

3. Keluarga mengatakan ingin membuat tempat sampah

4. Keluarga mengatakan ingin membuat saluran air limbah (SPAL) tetapi tidak

mempunyai kesempatan

Objektif (O)

1. Tenaga dan sarana kesehatan tersedia

2. Jarak tempat tinggal dengan sarana kesehatan dapat dijangkau

3. Tidak ada bukti fisik (keloid) pada lengan kanan atas/bekas imunisasi BCG

Assesment (A)

10

Page 11: ASKEB KOMUNITAS ANHA

1. Kurangnya pengetahuan tentang imunisasi

2. Sarana tempah sampah keluarga belum ada

3. Saluran air limbah (SPAL) belum ada

Palnning (P)

1. Menjelaskan pada ibu tentang manfaat imunisasi

2. Menjelaskan pada ibu tentang tujuan imunisasi

3. Menjelaskan pada ibu tentang jenis – jenis imunisasi

4. Menjelaskan pada ibu tentang efek yang di timbulkan apabila bayinya di imunisasi

5. Menganjurkan pada keluarga agar segera membuat tempat sampah dan saluran

air limbah (SPAL)

Evaluasi

1. Ibu mengerti akibat yang ditimbulkan apabila anaknya tidak di imunisasi

2. Ibu bersedia membawa anaknya untuk di imunisasi

3. Ibu mengetahui tempat pelayanan imunisasi

4. Keluarga berencana membuat tempat sampah dan SPAL

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN

11

Page 12: ASKEB KOMUNITAS ANHA

(SOAP)

Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2015

Struktur Keluarga

Nama : Tn.” T” / Ny. ”Z”

Umur : 43 tahun / 39 tahun

Nikah : 1 kali, lama 21 tahun

Suku : Bugis / Bugis

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : DII / SMA

Pekerjaan : Kepala Sekolah / Guru

Alamat : Lingkungan purrau’

Subjektif (S)

1. Ibu mengatakan umur anak 8 bulan

2. Ibu mengatakan bersedia membawa anaknya ke posyandu

3. Keluarga mengatakan ingin membuat tempat sampah

4. Keluarga mengatakan ingin membuat saluran air limbah (SPAL) tetapi tidak

mempunyai kesempatan

Objektif (O)

1. Keadaan ekonomi pas-pasan

2. Tenaga dan sarana kesehatan tersedia

3. Jarak tempat tinggal dengan sarana kesehatan dapat dijangkau

4. Tidak ada bukti fisik (keloid) pada lengan kanan atas/bekas imunisasi BCG

Assesment (A)

12

Page 13: ASKEB KOMUNITAS ANHA

1. Kurangnya pengetahuan tentang imunisasi

2. Sarana tempah sampah keluarga belum ada

3. Saluran air limbah (SPAL) belum ada

Planning (P)

1. Menjelaskan pada ibu tentang manfaat imunisasi

2. Menjelaskan pada ibu tentang tujuan imunisasi

3. Menjelaskan pada ibu tentang jenis – jenis imunisasi

4. Menjelaskan pada ibu tentang efek yang di timbulkan apabila bayinya di

imunisasi

5. Menganjurkan pada keluarga agar segera membuat tempat sampah dan saluran

air limbah (SPAL)

Evaluasi :

1. Ibu mengerti akibat yang ditimbulkan apabila anaknya tidak di imunisasi

2. Ibu bersedia membawa anaknya untuk di imunisasi

3. Ibu mengetahui tempat pelayanan imunisasi

4. Keluarga berencana membuat tempat sampah dan SPAL

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN

(SOAP)

13

Page 14: ASKEB KOMUNITAS ANHA

Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2014

Struktur Keluarga

Nama : Tn.” T” / Ny. ”Z”

Umur : 43 tahun / 39 tahun

Nikah : 1 kali, lama 21 tahun

Suku : Bugis / Bugis

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : DII / SMA

Pekerjaan : Kepala Sekolah / Guru

Alamat : Purrau’

Subyektif ( S )

1. Ibu mengatakan umur anak 8 bulan

2. Ibu mengatakan bersedia membawa anaknya ke posyandu

3. Keluarga mengatakan ingin membuat tempat sampah

4. Keluarga mengatakan ingin membuat saluran air limbah (SPAL) tetapi tidak

mempunyai kesempatan

Obyektif ( O )

1. Keadaan ekonomi keluarga pas-pasan

2. Tenaga dan sarana kesehatan tersedia

3. Jarak tempat tinggal dengan sarana kesehatan dapat dijangkau

4. Tidak ada bukti fisik (keloid) pada lengan kanan atas/bekas imunisasi BCG

Assesment (A)

14

Page 15: ASKEB KOMUNITAS ANHA

1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang KB

2. Sarana tempah sampah keluarga belum ada

3. Saluran air limbah (SPAL) belum ada

Planning (P)

1. Menjelaskan pada ibu tentang manfaat imunisasi

2. Menjelaskan pada ibu tentang tujuan imunisasi

3. Menjelaskan pada ibu tentang jenis – jenis imunisasi

4. Menjelaskan pada ibu tentang efek yang di timbulkan apabila bayinya di imunisasi

5. Menganjurkan pada keluarga agar segera membuat tempat sampah dan saluran

air limbah (SPAL)

Evaluasi

1. Ibu mengerti akibat yang ditimbulkan apabila anaknya tidak di imunisasi

2. Ibu bersedia membawa anaknya untuk di imunisasi

3. Ibu mengetahui tempat pelayanan imunisasi

4. Keluarga berencana membuat tempat sampah dan SPAL

SATUAN ACARA PENYULUHAN

15

Page 16: ASKEB KOMUNITAS ANHA

(SAP)

Topik : Pentingnya nimunisasi pada bayi

Target dan sasaran : Peran ibi – ibu didesa

Hari/tanggal : 10 Januari 2015

Waktu : 16.50 wita

Tempat : mesjid Miftahul Jihadyah

a. Apa itu imunisasi ?

Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan

anak terhadap penyakit tertentu.

Imunisasi adalah suatu bentuk membuat sistem pertahanan tubuh kebal

terhadap invasi mikroorganisme (bakteri dan virus) yang dapat menyebabkan

infeksi sebelum mikroorganisme tersebut memiliki kesempatan untuk menyerang

tubuh kita. Denngan imunisasi tubuh kita akan terlindung dari infeksi begitu pula

orang lain karena tidak tertular dari kita. Oleh karena itu imunisasi harus dilakukan

oleh semua orang (pengecualian pada kelompok oranng dengan keadaan tertentu)

agar pada akhirnya nanti infeksi dapat musnah dari muka bumi.

b. Tujuan pemberian imunisasi

Mencegah penaykit infeksi tertentu

Apabila terjadi penyakit tadak akan terlalu parah dan dapat mencegah

terjadinya gejala yang dapat menimbulkan kecacatan/kematian.

c. Kspsn pemberian imunisasi

Semua anak berumur 0-12 bulan harus mendapat imunisasi

Umur 0 – 1 bulan BCG, Polio, Hepatitis B

Umur 2 bulan DPT 1, polio 2, Hepatitis B2

Umur 3 bulan DPT 2, dan Polio 3

Umur 4 bulan DPT 3, dan Polio 4

Umur 9 bulan Campak dan Hepatitis B3

d. Macam – macam vaksin

Vaksin BCG

Imunisasi BCG tujuannya untuk memberikan kekebalan aktif kepada bayi

dan balita terhadap penyakit TBC

Vaksin DPT

16

Page 17: ASKEB KOMUNITAS ANHA

Imunisasi DPT tujuannya untuk memberikan kekebalan aktif yang

bersamaan terhadap penyakit Dipteri, Pertusis dan Tetanus

Vaksin Polio

Imunisasi Polio tujuannya untuk memberikan kekebalan pada bayi dan

balita terhadap penyakit Poliomelitis

Vaksin Hepatitis B

Imunisasi Hepatitis B tujuannya untuk memberikan kekebalan terhadap

penyakit Hepatitis B atau penyakit kuning

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian Imunisasi pada bayi

atau balita.

a. Imunisasi diberikan pada bayi/balita yang sehat

b. Pada bayi/balita yang sakit tidak boleh diberikan seperti

Kekurangan/penurunan daya tahan tubuh

Dalam masa tunas atau perkembangan penyakit

Proses terjadinya reaksi pada tubuh bayi/anak setelah imunisasi yaitu terjadinya

reaksi lokal,biasanya terlihat pada tempat penyuntikan misalnya terjadi

pembengkakan yang kadang –kadang disertai demam, agak sakit. Terhadap

reaksi iniibu tidak perlu panik sebab panas akan sembuh dan itu berarti

kekebalan sudah dimiliki oleh bayi/balita.

Tempat memperoleh imunisasi :

Posyandu terdekat

Puskesmas Keliling

Puskesmas pembantu (Pustu)

Puskesmas kecematan

Ruamh sakit

Ada 5 jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah dalam hal ini masih

mendapat subsidi dari pemerintah sehingga biayanya relatif lebih murah.

a. Imunisasi BCG Ketahanan terhaadap penyakit TB (Tuberkulosis)

berkaitan dengan keberadaan virus tubercle Bacii yang hidup didalam

darah. Itulah mengapa agar memiliki kekebalan aktif dimasukkan jenis

17

Page 18: ASKEB KOMUNITAS ANHA

basil tak berdaya ini kedalam tubuh alias Vaksin BCG (Bacillus Celmette

Guerin).

b. Imunisasi Hepatitis B imunisasi ini merupakan langkah efektif untuk

mencegah masuknya VHB yaitu virus penyebabpenyakit Hepatitis B.

Penyakit ini dapat menyebabkan sirosis atau pengaruh hati bakan lebih

buruk lagi bisa mengakibatkan kanker hati.

c. Imunisasi Polio, Imunisasi ini akan memberikan kekebalan terhadap

serangan Virus Polio, penyakit akibat virus ini dapat menyebabkan

kelumpuhan.

d. Imunisasi DPT dengan memberikan imunisasi DPT diharapkan penyakit

Difteri,Pertusis dan Tetanus menyingkir jauh dari tubuh si kecil.

e. Imunisasi Campak sebenarnya Bayi sudah mendapatkan kekebalan

campak dari ibunya. Namun seiring bertambahnya usia antibodi dari

ibunya semakin menurun sehingga butuh antibodi bertambah lewat

pemberian vaksin Campak. Penyakit ini disebabkan oleh virus morbili.

18

Page 19: ASKEB KOMUNITAS ANHA

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian imunisasi

Imunisasi merupakan usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak

dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk

mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan

vaksinadalah bahan yang dipakai untuk meransang pembentukan zat anti yang di

masukkan kedalam tubuh melalui suntikan seperti BCG, DPT, Campak dan melalui

mulutseprti vaksin polio.

B. Tujuan imunisasi

Pemberian imunisasi pada anak yang mempunyai tujuan meningkatkan derajat

imunitas, memberikan proteksi imun dengan menginduksi respon memori

terhadap patogen tertentu / toksin dengan mengguanakan preparat antigen non-

virulen/non-toksit. Kekebalan tubuh juga dapat dipengaruhi olehbeberapa faktor di

sntsrsnys terdapat tingginya kadar antibodi pada saat dilakukan imunisasi, potensi

antigen yang disuntikkan waktu antara pemberian imunisasi, mengingat efektif dan

tidaknya imunisasi tersebut akan tergantungdari faktor yang mempengaruhinya

sehingga kekebalan dapat diharapkan pada diri anak.

C. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

Hingga saat ini terdapat sepuluh jenis vaksinasi yang dapat mencegah

terjadinnya infeksi pada anak yaitu ;

Polio

Campak

Gendongan

Rubella (campak jerman)

Difteri

Tetanus

Batuk rejan

Meningitis

Cacar air

Hepatitis B

19

Page 20: ASKEB KOMUNITAS ANHA

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

I. PENGANTAR

1. Topik : Sampah

2. Sasaran : keluarga di lingkungan purrau’ kelurahan tande

3. Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Januari 2015

4. Jam : 15.00-selesai

5. Waktu : 45 menit

6. Tempat : Rumah Tn. “T” Purrau;

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan peserta dapat

mengerti, dan memahami tentang Sampah

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

   Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan peserta dapat:

1. Mengerti dan memahami tentang pengertian Sampah

2. Mengerti dan memahami tentang jenis-jenis sampah

3. Mengerti dan memahami tentang Bahaya sampah bagi kesehatan

4. Mengerti dan memahami syarat Prilaku membuang sampah yang benar

5. Mengerti dan memahami tentang Manfaat prilaku membuang sampah yang

benar

IV. MATERI

   Terlampir

V. MEDIA

1.  Leaftleat 

2. Materi Sampah

VI. METODE

1. Cerama

2. Tanya Jawab

3. Praktek

20

Page 21: ASKEB KOMUNITAS ANHA

VII.       KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 3 menit Pembukaan:

a. Memberi salam

b. Menjelaskan tujuan penyuluhan

c. Menyebutkan materi/ pokok

bahasan yang akan disampaikan

Menjawab salam

Mendengarkan dan

memperhatikan

2 25 menit Pelaksanakan :

Menjelaskan materi penyuluhan secara

berurutan dan teratur.

Materi :

1. Mengerti dan memahami tentang

pengertian Sampah

2. Mengerti dan memahami tentang

jenis-jenis sampah

3. Mengerti dan memahami tentang

Bahaya sampah bagi kesehatan

4. Mengerti dan memahami syarat

Prilaku membuang sampah yang

benar

5. Mengerti dan memahami tentang

Manfaat prilaku membuang

sampah yang benar

Menyimak dan

memperhatikan

Mengikuti gerakan

yang diajarkan

3 12 menit Evaluasi :

Memberi kesempatan kepada peserta untuk

bertanya

Memberi kesempatan kepada peserta untuk

menjawab pertanyaan yang dilontarkan

Merespon dan

bertanya

Merespon dengan

menjawab pertanyaan

21

Page 22: ASKEB KOMUNITAS ANHA

4 5 menit Penutup :

Menyimpulkan materi yang telah

disampaikan.

Menyampaikan terima kasih atas perhatian

dan waktu yang telah diberikan kepada

peserta

Menyimak

Menjawab salam

VIII. EVALUASI

Metode Evaluasi       : Tanya Jawab

Jenis Pertanyaan     : Lisan

Jumlah Soal              :

22

Page 23: ASKEB KOMUNITAS ANHA

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Sampah

sampah merupakan suatu bahan atau benda padat ataupun cair yang sudah

tidak terpakai lagi oleh manusia atau benda yang sudah digunakan lagi dalam

suatu kegiatan manusia dan dibuang.

B. Jenis – jenis sampah

Berdasarkan sifatnya (zat kimia yang terkanduna didalamnya), sampah dibagi

menjadi :

1. Sampah Organik dapat diurai (degradable), yaitu sampah yang mudah

membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan

sebagianya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.

2. Sampah Anorganik tidak terurai (undegradeble), yaitu sampah yang tidak

mudah membusuk seperti plastik wadah, pembungkus makanan, kertas,

plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu dan sebaginya.

sampah ini dapat dijadikan sampah komersl atau sampah yang laku dijual

untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat

dijual adalah plastik wadah, pembungkus makanan, botol dan gelas bekas

minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS maupun

karton.

C. Bahaya sampah bagi kesehatan

Menurut Soekidjo Nototmodjo (2003 : 168) sampah erat kaitannya dengan

kesehatan masyarakat karena dari sampah – sampah tersebut akan hidup

berbagai mikrorganisme penyebab penyakit dan juga binatang serangga sebagai

pemindah atau penyebar penyakit. Oleh karena itu sampah harus dikelolah

dengan baik sampai sekecil mungkin sehingga tidak mengganggu kesehatan

masyarakat.

sampah yang berserakan selain merusak estetika (keindahan) juga menjadi

tempat yang cocok untuk tumbuhnya organisme penyebab timbulnya penyakit.

Selain itu tempat tersebut juga menarik hewan perantara penyakit seperti lalat

dan nyamuk, samph yang membusuk juga menghasilkan gas – gas beraroma

tidak sedap yang juga mempengaruhi kesehatan.

23

Page 24: ASKEB KOMUNITAS ANHA

Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan karena sampah yang dibuang

semberangan yaitu : diare, kolera, typus, malaria, demam berdarah, infeksi kulit.

D. Prilaku membuang sampah yang benar

1. Buanglah selalu sampah pada tempat sekecil apapun sampah tersebut

jangan dibuang di semberangan tempat.

2. Pisahkan antara sampah organik dengan sampah anorganik.

3. Sampah organik juga bisa dimanfaatkan kembali, misalnya kaleng bekas

dimanfaatkan sebagai pot bunga.

4. Sampah yang tidak bisa dimanfaatkan sendiri jangan dibiarkan

menumpuk terlalu lama. Secara periodik buanglah ke TPS (Tempat

Pembuangan Sampah Sementara) agar diangkut oleh truk sampah ke

tempat pengelolaan sampah.

5. Jangan membakar sampah sembarangan karena selain menimbulkan asap

yang menyesakkan nafas, sampah –sampah tertentu dapat menghasilkan

yang menyebabkan penyakit bila dibakar seperti bahan plastik dan karet

bila dibakar menghasilkan gas yang menyebabkan kanker. Selain itu ada

juga sampah yang dapat meledak bila terkena panas / dibakar (botol

aerosol).

E. Manfaat prilaku membuang sampah yang benar

1. Mencegah terjadinya penyakit seperti diare, kolera, tyfus, malaria, DBD,

dll.

2. Menjaga nilai estetika ( keindahan ) linkungan keindahan.

3. Sampah – sampah yang dimanfaatkan kembali dapat menghemat

pengeluaran seperti kaleng bekas yang sebagai pot bunga sehingga tidak

diperlukan lagi uang untuk membeli pot bunga.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

24

Page 25: ASKEB KOMUNITAS ANHA

(SAP)

A. PENGANTAR

Topik : SPAL

Sasaran : Masyarakat Purrau’

Hari/Tanggal : Minggu, 11 Januari 2015

Jam : 16.00 wita

Waktu : 45 menit

Tempat : Purrau’ Rumah Tn”T”

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan peserta dapat

mengerti, dan memahami tentang SPAL

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

   Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan peserta dapat:

1. Mengerti dan memahami tentang pengertian SPAL

2. Mengerti dan memahami tentang jenis-jenis pembuangan air limbah

3. Mengerti dan memahami tentang mamfaat SPAL

4. Mengerti dan memahami syarat SPAL

5. Mengerti dan memahami tentang cara pemeliharaan SPAL

D. MATERI

   Terlampir

V. MEDIA

1.  Leaftleat 

2. Materi SPAL

VI. METODE

4. Cerama

5. Tanya Jawab

6. Praktek

25

Page 26: ASKEB KOMUNITAS ANHA

VII.       KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 3 menit Pembukaan:

d. Memberi salam

e. Menjelaskan tujuan penyuluhan

f. Menyebutkan materi/ pokok

bahasan yang akan disampaikan

Menjawab salam

Mendengarkan dan

memperhatikan

2 25 menit Pelaksanakan :

Menjelaskan materi penyuluhan secara

berurutan dan teratur.

Materi :

1. pengertian SPAL

2. jenis-jenis pembuangan air limbah

3. mamfaat SPAL

4. syarat SPAL

5. cara pemeliharaan SPAL

Menyimak dan

memperhatikan

Mengikuti gerakan

yang diajarkan

3 12 menit Evaluasi :

Memberi kesempatan kepada peserta untuk

bertanya

Memberi kesempatan kepada peserta untuk

menjawab pertanyaan yang dilontarkan

Merespon dan

bertanya

Merespon dengan

menjawab pertanyaan

4 5 menit Penutup :

Menyimpulkan materi yang telah

disampaikan.

Menyampaikan terima kasih atas perhatian

dan waktu yang telah diberikan kepada

peserta

Menyimak

Menjawab salam

26

Page 27: ASKEB KOMUNITAS ANHA

VIII. EVALUASI

Metode Evaluasi       : Tanya Jawab

Jenis Pertanyaan     : Lisan

Jumlah Soal              :

LAMPIRAN MATERI

27

Page 28: ASKEB KOMUNITAS ANHA

SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)

A. Definisi SPAL

SPAL ( Sarana Pembuangan Air Limbah ) adalah suatu bangunan yang digunakan

untuk membuang air buangan dari kamar mandi, tempat cuci, dapur dan lain-lain. Tetapi

bukan dari kakus/jamban.

B. Jenis-JenisPembuangan Air Limbah

a.    Pengenceran (disposal by dilution)

Air limbah yang dibuang ke sungai,danau dan laut air limbah akan mengalami purifikasi

alami.

b.   Cesspol

Cesspol yaitu menyerupai sumur,dibuat pada tanah yang poreus atau berpasir

agar air buangan mudahdan cepat meresap ke dalam tanah. Bagian atasnya dibeton,

bilasudah penuh (± 6 bulan) lumpur disedot keluar atau membuatsecara

berantai. Jarak dari sumber air minum 45 m dan fondasi rumah minimal 6m.

c.     Seepage Pit (Sumur Serapan)

Sumur resapan merupakan rekayasa teknik konversi air yang berupa bangunan yang

dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman

tertentu yang digunakan sebagai tempat penampung air hujan diatas atap rumah dan

meresapkannya ke dalam tanah, misalnya dari septik tank sehingga fungsinya

hanyatempat peresapan. Dibuat pada tanah berpasir dengan diameter 1-2,5 m dan

lama pemakaian 6-10 tahun.

Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi

banjir banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena

dengan pertimbangan :

1.      Pembuatan konstruksi SRA tidak memerlukan biaya besar.

2.      Tidak memerlukan biaya yang besar.

3.      Bentuk konstruksi SRA sederhana

Manfaat pembangunan Sumur Resapan Air antara lain :

1. Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga

mengurangi terjadinya banjir dan erosi.

28

Page 29: ASKEB KOMUNITAS ANHA

2.  Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air

3. Mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang

berlebihan.

d.   Septik Tank

Septic tank adalah sumur rembesan atau sumur kotoran. Septic tank merupakan sitem

sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan

padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara.

Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar tidak

mencemari air dan tanah sekitarnya adalah :

1. Jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m.

2. Untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan

lantai septic tank dicbuat miring kearah ruang lumpur.

3. Septic tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah

air limbah antara 70-90 % dari volume penggunaan air bersih.

4. Waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal 24 jam.

5. Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur yang

dihasilkan setiap orang rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu pengambilan

lumpur diperhitungkan 2-4 tahun.

6. Pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebh 2.5 cm

dari pipa air keluar.

7. Septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan

untuk membuang gas hasil penguraian.

Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, awet dan tahan lama perlu

diperhatikan hal berikut :

1. Kemiringan Pipa

Kemiringan pipa menentukan kelancaran proses pembuangan limbah. Selisih

ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran minimal 2 %, artinya

setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.

2. Pemilihan Pipa yang tepat

Pipa saluran sebaiknya berupa PVC. Ukuran minimal adalah 4 inchi. Rumah yang

memiliki jumlah toilet yang banyak sebaiknya menggunakan pipa yang lebih besar.

Perancangan saluran diusahakan dibuat lurus tanpa belokan, karena belokan atau

sudut dapat membuat mampat.

3. Sesuaikan Kapasitas Septic tank

29

Page 30: ASKEB KOMUNITAS ANHA

Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni empat orang, cukup dibuat septic

tank dengan ukuran (1.5×1.5×2)m. bak endapan dan sumur resapan bias dibuat

dengan ukuran (1x1x2)m. semakin banyak penghuni rumah maka semakin besar

ukuran yang dibutuhkan.

4. Bak Harus Kuat dan Kedap Air

Septic tank harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, rapat air dan

tahan lama. Konstruksi septic tank harus kuat menahan gaya-gaya yang timbul

akibat tekanan air, tanah maupun beban lainnya.

B. Manfaat SPAL

1. Air limbah tidak berserakan kemana-mana, sehingga tidak menimbulkangenangan

air/becek, pandangan kotor, bau busuk yang dapat mengganggu kesehatan.

2. Menghilangkan sarang nyamuk.

3. Dengan hilangnya comberan, tanah dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan

seperti tempat bermain anak-anak dan lain-lain.

C. Syarat Minimal SPAL

1. Jarak antara lubang peresapan SPAL terletak tidak kurang dari 10 m dan

sumur/pompa tangan, sehingga tidak mencemari sumber air bersih.

2. Tidak berbau.

3. SPAL mudah dikuras atau dibersihkan dan tidak menimbulkan genangan air yang

terbuka yang dapat dipergunakan untuk sarang nyamuk.

4. Tidak menimbulkan becek-becek atau pandangan yang tidak menyenangkan

D. Cara Pemeliharaan SPAL

1. Periksa apakah terdapat kebocoran-kebocoran pipa. Apabila ada segeralah ditambal

agar tidak mencemari lingkungan.

2. Ambilah selalu Lumpur dari lubang peresapan. Semakin sering diambil semakin

lama lubang peresapan akan berfungsi.

3. Apabila SPAL tidak dapat meresapkan air lagi, angkatlah material yang ada pada

lubang peresapan (batu kali/koral, selongsong bamboo/drum) ganti dengan yang

baru.

30