Askeb Kompre BBL
Embed Size (px)
description
Transcript of Askeb Kompre BBL

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP By. Ny. L
DI BPS SURATMI MARNOTO, PRINGSEWU
Anamnesa oleh : Silvia Ariani
Tanggal : 29 April 2010
Pukul : 21.10 WIB
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Biodata Bayi
Nama : By. Ny. L
Tgl lahir : 29 April 2010, pukul 21.05 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke : 1 (satu)
Alamat : JL Kesehatan No 100, Pringkumpul, Pringsewu
Biodata Orang Tua
IBU AYAH
Nama : Ny. L Tn. L
Umur : 23 th 28 th
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia Jawa/ Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : S1 SMA
Pekerjaan : Guru Guru Ngaji
Alamat : JL Kesehatan No 100, Pringkumpul, Pringsewu
B. KEADAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Penilaian Awal Bayi Baru Lahir
Keadaan air ketuban : jernih

Menangis/bernafas spontan : menangis kuat
Keadaan kulit bayi : kulit berwarna kemerahan
Tonus otot : bayi bergerak aktif
Bayi cukup bulan : bayi cukup bulan
1. Keadaan Umum & Antropometri
N : 130 x/ menit LK : 34 cm
T : 36,6 C Lila : 10 cm
R : 40 x/menit LD : 32 cm
BB : 3000 gram PB : 53 cm
2. Kepala
Ubun-ubun besar : Datar
Ubun-ubun kecil : Rata
Moulase : Tidak ada
Caput succedaneum : Tidak ada
Cephal hematoma : Tidak ada
Sutura : Ada, teraba
3. Mata
Simetris : Ya
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Bulu mata : Ada
Kotoran mata : Ada, sedikit
Strabismus : Tidak ada
4. Hidung
Lubang hidung : Ada
Bulu hidung : Belum terlihat
Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
Septum : Sejajar dengan batang hidung

5. Mulut
Simetris : Ya
Palatum : Ada
Reflek menghisap : Aktif
Bibir : Merah
Reflek rooting : Ada
6. Telinga
Simetris : Ya
Lubang telinga : Ada, bersih
Pengeluaran : Tidak ada
7. Leher
Kepala bebas berputar : Ya
Bendungan vena jugularis : Tidak ada
Pembesaran kel. Tyrhoid : Tidak teraba
Pembesaran kel. Getah bening : Tidak ada
Reflek menelan : Ada ( + )
8. Dada
Simetris : Ya
Gerakan dada : Teratur
Bunyi jantung : Teratur, terdengar keras
Bunyi paru-paru : Tidak ada ronchi dan wheezing
9. Perut
Bentuk : Simetris
Bising usus : Ada
Tali pusat : Masih basah
10. Punggung, panggul, dan bokong
Fleksibilitas tulang punggung : Baik
Tonjolan tulang punggung : Tidak ada

Lipatan bokong : Ada
Anus : Ada
11. Genitalia
a. Perempuan
Labia Mayora : Ada
Labia Minora : Ada
Vagina : Ada
b. BAK pertama
Tanggal : 29 April 2010
Pukul : 22.10 WIB
Konsistensi : cair
c. BAB pertama
Tanggal : 29 April 2010
Pukul : 21.30 WIB
Warna : Kehitaman
12. Ekstremitas
a. Tangan
Pergerakan : Aktif
Jari tangan kanan dan kiri : Lengkap
Reflek menggenggam : Ada
Reflek Morro : Ada
b. Kaki
Pergerakan : Aktif
Jari tangan kanan dan kiri : Lengkap
Reflek Babinski : Ada

C. Pola Sehari-hari
a. Nutrisi
Minuman yang diberikan : colostrums, pada 30 menit segera setelah
lahir. Susu formula diberikan karena ASI belum banyak keluar, ±30
cc menggunakan sendok.
b. Istirahat dan tidur
Frekuensi : Sepanjang waktu kecuali saat diganti popoknya,
mandi dan minum susu.
Lamanya : ± 22 jam setiap hari
Keadaan waktu tidur : Tenang
II. IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA DAN KEBUTUHAN
Diagnosa :
Bayi baru lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan
Dasar:
Bayi lahir spontan,usia kehamilan 40 minggu,
BB 3000 gram, PB 53 cm
Refleks +
Masalah :
Tidak ada
Kebutuhan :
Pemberian ASI eksklusif dalam 30 menit pertama
Bounding attachment
Pencegahan hipotermi
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. PERENCANAAN
1. Nilai bayi dengan 5 pertanyaan
Rasional :
Begitu bayi lahir segera lakukan penilaian awal secara cepat dan tepat
(0-30 detik), lalu evaluasi data yang terkumpul, buat diagnosis dan
tentukan rencana asuhan bayi baru lahir. Kemudian nilai kondisi bayi
baru lahir secara cepat dengan 5 pertanyaan. Dengan melakukan
penilaian awal pada bayi baru lahir pada 30 detik pertama maka dapat
dievaluasi bagaimana keadaan bayi sewaktu lahir sehingga dapat
ditentukan tindakan yang cepat dan tepat.
2. Bersihkan jalan nafas dari lendir dan tubuh bayi dari darah dan cairan
ketuban dan bungkus badan bayi dengan kain yang bersih, kering dan
lembut serta pastikan bagian kepala bayi ditutupi atau diselimuti setiap
saat
Rasional :
Bayi baru lahir belum mempunyai sistem pertahanan suhu tubuh yang
memadai, sehingga rentan terhadap dingin. Bayi yang berada dalam
keadaan basah mempunyai kemungkinan mengalami hipotermi. Dengan
segera mengeringkan, membersihkan dan membungkus bayi dengan
kain bersih dan kering maka bayi akan hangat sehingga terhindar dari
resiko hipotermi.
3. Potong tali pusat dan pengikatan tali pusat sesuai prosedur.
Rasional :
Pemotongan tali pusat dilakukan dengan menggunakan klem steril, klem
tali pusat 3 cm dari pusat bayi. Lakukan pengurutan pada tali pusat dari
klem pertama kemudian pasang klem kedua 2 cm dari klem pertama.
Lalu potong tali pusat di antara kedua klem tersebut dengan
menggunakan gunting steril, lalu ikat tali pusat dibawah klem dengan

kuat. Dengan melakukan pemotongan tali pusat dan segera maka dapat
mencegah infeksi dan memudahkan penatalaksanaan awal BBL.
4. Timbang berat badan dan ukur panjang badan bayi.
Rasional :
Dengan menimbang dan mengukur berat badan bayi maka dapat
diketahui berat badan dan panjang badan bayi waktu lahir dan menilai
apakah sesuai dengan usia kehamilan atau tidak.
5. Segera berikan bayi kepada ibunya untuk mendapatkan ASI sedini
mungkin (30 menit pertama)
Rasional :
Pemberian ASI dimulai dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, sampai
6 bulan pertama kehidupannya, sesuai dengan kebutuhan, baik siang
maupun malam selama bayi menginginkannya tanpa memberikan
makanan atau minuman lain. Dengan menganjurkan pada ibu untuk
segera menyusui bayinya segera pada 30 menit pertama postpartum
maka dapat menciptakan hubungan kasih sayang antara ibu dan bayinya,
isapan bayi pada puting susu dapat merangsang hormon oxytocin yang
dapat meningkatkan produksi ASI dan meningkatkan kontraksi uterus
sehingga perdarahan dapat segera berhenti.
6. Tempatkan bayi di ruang yang hangat dan cukup cahaya.
Rasional: :
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara
memadai, dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas
tidak segera dicegah. Jika bayi dalam keadaan basah, mungkin akan
mengalami hipotermia. Dengan menempatkan bayi di tempat yang
hangat dan cukup cahaya maka bayi selalu dalam keadaan hangat dan
suhu tubuh bayi akan tetap terjaga sehingga terhindar dari hipotermi.

7. Berikan injeksi vitamin K 0,5 mg dan obat salep mata 1 jam setelah
kelahiran.
Rasional :
Vitamin K 0,5 mg berguna untuk mencegah perdarahan pada bayi
sedamgkan salep mata eritromisin 0,5% dapat mencegah infeksi mata
pada bayi.
8. Lakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya.
Rasional :
Rawat gabung (Rooming in) adalah suatu sistem perawatan dimana bayi
dan ibunya dirawat dalam 1 ruangan. Dengan melakukan rawat gabung
antara ibu dan bayinya, maka ibu mudah dalam menyusukan bayinya,
maka ibu mudah dalam menyusukan bayinya, dapat memulai belajar
untuk mengurus bayinya, dan dapat selalu berinteraksi dengan bayinya
setiap saat.
9. Mandikan bayi 6 jam kemudian
Rasional :
Memandikan bayi beberapa jam pertama setelah lahir dapat
menyebabkan hipotermia yang sangat membahayakan bayi baru lahir.
VI. PELAKSANAAN
1. Menilai bayi dengan 5 pertanyaan.
Apakah warna air ketuban jernih, tidak bercampur mekonuim?
Apakah bayi bernapas spontan?
Apakah kulit bayi berwarna kemerahan?
Apakah tonus otot bayi cukup?
Apakah kehamilan ini cukup bulan?
2. Membersihkan tubuh bayi dan membungkusnya dengan kain bersih dan
kering

3. Menjepit dan memotong tali pusat dengan jarak klem pertama 3 cm dari
pusat, klem kedua 2 cm dari klem pertama, setelah itu tali pusat diikat
dengan kuat.
4. Menimbang bayi dan mengukur panjang bayi.
5. Memberikan bayi kepada ibunya untuk mendapatkan ASI sedini
mungkin (30 menit pertama).
6. Menempatkan bayi dalam ruangan yang hangat dan cukup cahaya.
7. Memberi injeksi vit K 0,5 mg secara IM pada 1/3 paha atas bayi dan
salep mata eritromisin 0,5%.
8. Melakukan rawat gabung antara bayi dan ibunya.
9. Memandikan bayi 6 jam kemudian.
Tunggu sedikitnya 6 jam setelah lahir sebelum memandikan bayi
(lebih lama jika bayi mengalami asfiksia atau hipotermia ).
Sebelum memandikan bayi, periksa bahwa suhu tubuh bayi stabil
(suhu aksila antara 36,5 0C – 37 0C) jika suhu tubuh bayi masih
dibawah 36,5 0C selimuti kembali tubuh bayi secara longgar, tutupi
bagian kepala dan tempatkan bersama ibunya di tempat tidur.
Tunda memandikan bayi sampai suhu tubuh bayi normal.
Tunda untuk memandikan bayi yang sedang mengalami gangguan
pernafasan.
Sebelum memandikan bayi, pastikan ruang mandinya hangat dan
tidak ada tiupan angin.
VII. EVALUASI
1. Keadaan umum bayi baik.
2. Bayi dibungkus dengan kain yang bersih dan kering, tidak terjadi
hipotermi pada bayi.

3. Tali pusat telah dipotong dan diikat dengan benar dan tidak ada tanda-
tanda infeksi tali pusat.
4. BB bayi : 3000 gram PB bayi : 53 cm, Berat badan dan panjang badan
bayi normal.
5. Bayi telah disusui ibunya, refleks menghisap kuat.
6. Bayi telah diletakkan di ruangan yang hangat dan cukup cahaya.
7. Bayi telah diberi injeksi Vitamin K dan Salep mata eritromisin.
8. Bayi berada 1 ruangan dengan ibunya.
9. Bayi sudah dimandikan.

NEONATUS HARI KE-2
Tanggal : 1 Mei 2010
Pukul : 08.00WIB
SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan bayi sudah bisa menghisap dan telah menghisap
dengan kuat.
Ibu mengatakan gerakan bayi aktif
Ibu mengatakan akan pulang hari ini.
OBJEKTIF (O)
N : 135 x/menit
R : 40 x/menit
T : 36,5 C
Tali pusat : Masih basah
Keadaan tubuh : Bersih
Gerakan ekstrimitas : Aktif
Tangisan : Kuat
Daya menghisap : Kuat
Refleks : Baik
ASSESSMENT (A)
Diagnosa : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan hari ke 2.
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Tidak ada

PLANNING (P)
1. Memberitahu ibu untuk merawat dan menjaga kebersihan tali pusat karena
tali pusat bayi baru lahir rentan terhadap infeksi penyakit.
Ibu mengetahui cara merawat dan menjaga kebersihan tali pusat yaitu
dengan tidak memberikan ramu-ramuan.
2. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin.
Ibu sudah menyusui bayinya setiap bayi menangis karena lapar.
3. Mengajarkan ibu untuk mengganti popok bayi yang basah karena BAK /
BAB
Ibu dapat melakukan apa yang sudah diajarkan.
4. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi
pada bayi baru lahir yaitu :
- Tidak dapat menghisap ASI
- Letargi
- Gangguan pernapasan
- Kejang
- Teraba dingin atau panas pada tubuh bayi
- Perdarahan pada tali pusat
- Ikterus berat
- Muntah terus menerus dengan perut kembung, diare, atau darah
- Infeksi berat pada tali pusat, mata atau kulit
- Pucat, cyanosis / biru pada bibir, lidah atau mulut
- Phletoro (kemerahan pada muka dan badan).
Ibu mengerti dan mengetahui tanda-tanda bahaya bayi baru lahir dan
akan segera ke tenaga kesehatan apabila tanda tersebut terjadi pada
bayinya.
5. Memberitahu ibu untuk datang kembali 1 minggu kemudian ke petugas
kesehatan untuk mengimunisasikan bayinya Hepatitis B.
Ibu akan datang 1 minggu kemudian.

KUNJUNGAN I
NEONATUS HARI KE VI
Tanggal : 5 Mei 2010
Pukul : 09.00 WIB
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ASI yang keluar sudah cukup banyak
Ibu mengatakan tali pusat bayi sudah lepas
Ibu mengatakan bahwa hari ini bayinya telah BAB dan BAK
Ibu mengatakan bayinya sudah dimandikan
OBJEKTIF
N : 98 x/menit
R : 35 x/menit
T : 36,5 C
BB : 3000 gr
Tali pusat : Sudah lepas
Keadaan tubuh : Bersih
Gerakan ekstrimitas : Aktif
Tangisan : Kuat
Daya menghisap : Kuat
Refleks : Baik
ASSESSMENT
Diagnosa : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan, hari ke-6
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Nutrisi pada bayi

PLANNING
1. Menganjurkan Ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin agar
kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi sehingga tumbuh kembang bayi menjadi
optimal.
Ibu akan berusaha melaksanakan anjuran tersebut
2. Memberikan imunisasi Hepatitis B (menggunakan uniject) untuk
mencegah terjadinya infeksi Hepatitis B
Imunisasi Hepatitis B telah diberikan kepada bayinya.
3. Menganjurkan Ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri yaitu dengan
mengganti pakaian bayi setiap habis BAK, BAB, ataupun jika diperlukan.
Ibu berjanji akan melaksanakannnya.
4. Menganjurkan Ibu untuk rutin datang ke pelayanan kesehatan Ibu dan
anak untuk melakukan penimbangan, pemeriksaa KMS, dan pemberian
imunisasi.
Ibu akan selalu berusaha untuk datang ke Posyandu
5. Menganjurkan Ibu untuk segera mengunjungi tenaga kesehatan terdekat
jika ditemukan kelainan ataupun tanda-tanda bahaya pada bayi seperti
yang telah diberitahukan sebelumnya pada Ibu.
Ibu mengerti akan penjelasan yang diberikan
6. Menganjurkan Ibu untuk datang kembali pada minggu ke 5 usia bayi agar
bayi mendapatkan imunisasi BCG.
Ibu berjanji akan datang kembali

KUNJUNGAN II
NEONATUS HARI KE XIV
Tanggal : 13 Mei 2010
Pukul : 10.00 WIB
I. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayinya sudah banyak menyusu dan hisapannya pun
kuat.
Ibu mengatakan dalam sehari biasanya bayi BAK sebanyak 6 kali dan
BAB sebanyak 1 kali
Ibu mengatakan bayinya sering terbangun dalam waktu yang cukup
lama di malam hari
Ibu mengatakan bayinya hari ini sudah dimandikan
II. OBJEKTIF
N : 88 x/menit
R : 36 x/menit
T : 36,4 0C
BB : 3600 gr
Pusar : Kering dan tidak dibubuhkan apapun
Keadaan tubuh : Bersih
Gerakan ekstrimitas : Aktif
Warna kulit : Kemerahan
Tangisan : Kuat
Daya menghisap : Kuat
Refleks : Baik
III. ASSESSMENT
Diagnosa : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan, hari ke-14
Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : Konseling mengenai nutrisi bayi pada Ibunya
: Konseling mengenai kebersihan diri bayi pada Ibunya
IV. PLANNING
1. Melakukan pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik pada bayi dan
memberitahukan hasilnya pada Ibunya
Bayi dalam keadaan sehat
2. Menganjurkan Ibu untuk memberikan ASI ekslusif dan tidak memberikan
susu formula, air, atau makana lainnya sebelum bayi berusia 4 bulan
Ibu akan berusaha untuk melaksanakannya
3. Menganjurkan Ibu untuk menjaga kebersihan diri bayi yaitu setiap bayi
habis mandi, BAB, BAK, ataupun jika diperlukan segera ganti pakaian
bayi dan pakaian-pakaian bayi ynag telah dicuci dijemur di bawah sinar
matahari dan digosok untuk mengurangi bakteri
Ibu mengerti akan penjelasan yang diberikan
4. Menganjurkan Ibu untuk rutin menjemur bayinya di pagi hari agar tidak
terjadi ikterus pada bayi
Ibu mengerti akan penjelasan yang diberikan
5. Memberitahu Ibu untuk tidak membubuhkan atau meletakkkan apapun
pada pusar bayi karena dapat menyebabkan infeksi pada bayi
Ibu mengerti akan penjelasan yang diberikan
6. Menganjurkan Ibu untuk tidak menggunakan gurita kembali pada bayi
karena tali pusar bayi sudah puput agar pernafasan bayi lebih leluasa
Ibu akan melaksanakan anjuran tersebut