askeb II perubahan psikologi Asuhan Kala 4

11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kala IV ini, ibu masih membutuhkan pengawasan yang intensif karena dikhawatirkan akan terjadi pendarahan, pada keadaan ini atonia uteri masih mengancam dan merupakan waktu yang krisis bagi ibu dan bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2010). Hal-hal ini yang perlu diperhatikan adalah kontraksi uterus sampai uterus kembali kebentuk normal. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan rangsangan taktil (masase) untuk merangsang uterus berkontraksi baik dan kuat. Perlu juga diperhatikan bahwa plasenta telah lahir lengkap dan tidak ada yang tersisa sedikitpun dalam uterus serta benar-benar dijamin tidak terjadi perdarahan lanjut. Pada saat proses persalinan terkadang harus dilakukan episiotomi misalnya kepala bayi terlalu besar atau mencegah ruptur perineum totalis. Sehingga kala IV penderita belum boleh dipindahkan ke kamarnya dan tidak boleh ditinggalkan bidan. Selama masih dalam proses kala IV ibu berada dalam masa kritis maka harus selalu dilakukan pemantauan kala IV oleh bidan. Pada 1

Transcript of askeb II perubahan psikologi Asuhan Kala 4

Page 1: askeb II perubahan psikologi Asuhan Kala 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam kala IV ini, ibu masih membutuhkan pengawasan yang intensif

karena dikhawatirkan akan terjadi pendarahan, pada keadaan ini atonia uteri

masih mengancam dan merupakan waktu yang krisis bagi ibu dan bayi.

Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. (Pelayanan

Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2010).

Hal-hal ini yang perlu diperhatikan adalah kontraksi uterus sampai uterus

kembali kebentuk normal. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan

rangsangan taktil (masase) untuk merangsang uterus berkontraksi baik dan kuat.

Perlu juga diperhatikan bahwa plasenta telah lahir lengkap dan tidak ada yang

tersisa sedikitpun dalam uterus serta benar-benar dijamin tidak terjadi

perdarahan lanjut.

Pada saat proses persalinan terkadang harus dilakukan episiotomi

misalnya kepala bayi terlalu besar atau mencegah ruptur perineum totalis.

Sehingga kala IV penderita belum boleh dipindahkan ke kamarnya dan tidak

boleh ditinggalkan bidan. Selama masih dalam proses kala IV ibu berada dalam

masa kritis maka harus selalu dilakukan pemantauan kala IV oleh bidan. Pada

materi kali ini akan dibahas mengenai perubahan fisiologi dan psikologi kala IV

dalam persalinan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perubahan psikologi pada kala IV dalam persalinan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui perubahan psikologi pada kala IV dalam persalinan

1

Page 2: askeb II perubahan psikologi Asuhan Kala 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kala IV

Kala IV persalinan di mulai sejak plasenta lahir sampai ± 2 jam setelah plasenta

lahir. Kala ini di masukan dalam persalinan karna dalam masa ini sering timbul

pendarahan. 2 jam setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi.

Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa yaitu si ibu melahirkan

bayi dari perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia

luar. Dalam kala IV bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi untuk memastikan bahwa

keduanya dalam kondisi yang stabil dan mengambil tindakan yang tepat untuk

melakukan stabilisasi. ( hidayat,2010)

B. Perubahan psikologi kala IV dalam Persalinan

Menjadi orang tua merupakan krisis dari melewati masa transisi. Masa

transisi pada postparum yang harus diperhatikan adalah :

1. Phase honeymoon

Phase honeymoon ialah phase anak lahir dimana terjadi intimasi dan kontak

yang lama antara ibu, ayah dan anak

2. Phase pada masa nifas

a) Taking in

Perhatian ibu terutama terhadap kebutuhan dirinya. Ibu tidak

menginginkan kontak dengan bayinya tetapi bukan berarti tidak

memperhatikan.

b) Taking hold

Ibu berusaha mandiri dan berinisiatif. Perhatian terhadap kemampuan

mengatasi fungsi tubuhnya misalnya kelancaran buang air besar, hormon

dan peran transisi. Hal-hal yang berkontribusi dengan post partum blues

adalah rasa tidak nyaman, kelelahan,dan kehabisan tenaga. Dengan

menangis sering dapat menurunkan tekanan. Bila orang tua kurang mengerti

2

Page 3: askeb II perubahan psikologi Asuhan Kala 4

hal ini maka akan timbul rasa bersalah yang dapat mengakibatkan depresi.

Untuk itu perlu diadakan penyuluhan sebelumnya.

3. Respon antara ibu dan bayinya sejak kontak awal hingga tahap

perkembangannya.

a) Touch

Ibu memulai dengan ujung jarinya untuk memeriksa bagian kepala

dan ekstremitas bayinya. Gerakan dilanjutkan sebagai gerakan lembut

untuk menenangan bayi. Terjadilah ikatan antara keduanya.

b) Eye to eye contact

Kontak mata mempunyai efek yang erat terhadap perkembangan

dimulainya hubungan dan rasa percaya sebagai faktor yang penting

sebagai hubungan manusia pada umumnya.

c) Bau badan

Indra penciuman bayi sudah berkembang dengan baik dan masih

memainkan peranan dalam nalurinya untuk mempertahankan hidup. Indra

penciuman bayi akan sangat kuat jika ibu dapat memberikan bayinya ASI

pada waktu tertentu.

d) Body warm

Jika tidak ada komplikasi yang serius seorang ibu akan dapat langsung

meletakkan bayinya diatas perut ibu setelah tahap kedua proses melahirkan

atau sebelum tali pusat dipotong. Kontak yang segera ini memberikan

banyak manfaat baik bagi ibu maupun si bayi. Kontak kulit menyebabkan

bayi hangat.

e) Voice

Respon antara ibu dan bayi berupa suara. Masing-masing orang tua

akan menantikan tangisan pertama bayinya. Dari tangisan tersebut ibu

merasa tenang karena bayinya baik (hidup).

f) Entrainment (gaya bahasa)

3

Page 4: askeb II perubahan psikologi Asuhan Kala 4

BBL menemukan perubahan struktur pembicaraan dari orang dewasa

artinya perkembangan bayi dalam bahasa dipengaruhi jauh sebelum ia

menggunakan bahasa dalam komunikasi.

g) Biorhytmicit

Janin dalam rahim dapat dikatakan menyesuaikan dengan irama

alamiah ibunya. Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberikan

perawatan penuh kasih yang secara konsisten dan dengan menggunakan

tanda bahaya untuk mengembangan respon bayi dan interaksi sosial serta

kesempatan untuk belajar.

4. Ikatan kasih(bonding dan attachment)

Terjadi pada kala IV, diadakan kontak antara ibu-ayah-anak, dan tetap

dalam ikatan kasih, penting bagi bidan untuk memikirkan bagaimana agar hal

tersebut dapat terlaksana partisipasi suami dalam proses persalinan merupakan

salah satu upaya untuk proses ikatan kasih tersebut.

Pada kala IV persalinan , setelah kelahiran bayi dan plasenta dengan

segera ibu akan meluapkan perasaan untuk melepaskan tekanan dan

ketegangan yang dirasakannya, ibu mendapat tanggung jawab baru untuk

mengasuh dan merawat bayi yang telah dilahirkannya.

5. Bounding attachment

Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment

(membangun ikatan) jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan

hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal

ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus

antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya

pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.

a. Prakondisi yang mempengaruhi ikatan, yaitu:

1) Kesehatan emosional orang tua.

2) Sistem dukungan social yang meliputi pasangan hidup, teman dan

keluarga

4

Page 5: askeb II perubahan psikologi Asuhan Kala 4

3) Suatu tingkat keterampilan alam berkomunikasi dan dalam memberi

asuhan yang kompeten.

4) Kedekatan orang tua dengan bayi

5) Kecocokan orang tua-bayi (termasuk keadaan, temperamen, dan jenis

kelamin).

b. Tahap-tahap bounding attachment :

1) Acquaintance (perkenalan), dengan melakukan kontak mata,

menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal

bayinya.

2) Bounding (keterikatan).

3) Attachment, perasaan kasih sayang yang mengikat individu dengan

indivudu lain.

c. Prinsip-prinsip dan upaya meningkatkan bounding attachment:

1) Menit pertama jam pertama

2) Sentuhan orang tua pertama kali

3) Adanya ikatan yang baik dan sistematis

4) Terlibat proses persalinan

5) Persiapan PNC sebelumnya

6) Adaptasi

7) Kontak sedini mungkin sehingga dapat membangun dalam memberi

kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa

nyaman

8) Fasilitas untuk kontak lebih lama

9) Penekanan pada hal-hal positif

5

Page 6: askeb II perubahan psikologi Asuhan Kala 4

10) Perawat meternitas khusus (bidan)

11) Libatkan anggota keluarga lainnya

12) Informasi bertahap mengenai bounding attachment

d. Dampak positif bounding attachment :

1) Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap

social

2) Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi

e. Hambatan bounding attachment :

1) Kurang support sistem

2) Ibu dengan risiko

3) Bayi dengan risiko

4) Kehadiaran bayi yang tidak diinginkan

6

Page 7: askeb II perubahan psikologi Asuhan Kala 4

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perubahan psikologi diantaranya ibu akan meluapkan perasaan untuk

melepaskan tekanan dan ketegangan yang dirasakannya dan ibu mendapat

tanggung jawab baru untuk mengasuh bayi yang dilahirkannya. Dalam

perubahan psikologi yang dialami ibu perlu diperhatikan beberapa phase antara

lain, phase honeymoon, phase ikatan kasih, phase masa nifas, bounding

attachment dan respon antara ibu dan bayinya. Tentu saja antara ibu yang satu

dengan yang lainnya tidak sama. Sebagai tenaga kesehatan harus terampil dalam

memberikan asuhan kebidanan.

B. Saran

Bagi suami maupun keluarga diharapkan agar lebih aktif , turut serta

dalam menjaga kesehatan ibu dan dapat memberikan secara psikis maupun moril

terhadap ibu yang mengalami masa post partum.

Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan agar meningatkan

mutu dan kualitas pelayanan asuhan kebidanan serta lebih peka dalam memantau

perkembangan psikologi maupun fisiologi pada pasien postpartum untuk

mengindentifikasi tanda bahaya dalam menghadapi ibu kala IV agar dapat

segera di tangani.

7

Page 8: askeb II perubahan psikologi Asuhan Kala 4

DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika

Sumarah. 2008. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya

Yeyeh, Ai dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 2(Persalinan). Jakarta : CV.Trans Info Media

Hidayat, Asri. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Nuha Medika

8