Asfiksia Saat Lahir
-
Upload
hajra-potter -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of Asfiksia Saat Lahir
-
8/18/2019 Asfiksia Saat Lahir
1/4
Asfiksia saat lahir
Janin yang mengambang dalam cairan amnion, ‘bernapas’, ‘makan’, dan
‘mengekskresi’ lewat plasenta. Paru janin terisi oleh cairan yang disekresikan oleh sel
alveoulus sampai mendekati volum kapasitas residual fungsional yang dijumpai setelah
lahir. etelah kelahiran, plasenta dibuang dan ‘mati’, sementara bayi yang independen
mengaktivasi system dirinya sendiri untuk memperoleh oksigen dan nutrien serta untuk
membuang kotoran
!ebutuhan yang paling mendesak adalah bernapas. "ntuk bernapas, cairan dalam
paru harus diganti dengan udara. elama proses persalinan pervaginam, toraks janin
tertekan dalam jalan lahir dan cairan paru#paru kadang terlihat keluar dari hidung saat
kepala bayi muncul keluar dari jalan lahir. !etika bayi berusaha bernapas, udara masuk
ke paru dan cairan paru menghilang ke bagian perifer saluran pernapasan. $ari sana,
cairan tersebut akan diangkut kedalam sirkulasi paru dan system limfatik. !egagalan
dalam menyelesaikan proses ini secara memuaskan merupakan salah satu factor
penyebab terjadinya takipneu sementara.
!etika bayi turun dalam jalan lahir, kepala akan tertekan dan kemudian terbebas serta
terpapar dengan udara dingin. %kstremitasnya akan terdorong sebelumnya. &ali pusat
secara intermiten mengalami obstruksi, tertarik dan akhirnya dijepit. !onsentrasi
oksigen dalam arteri umbilikalis akan menurun dan karbondioksida meningkat.
'angsangan#rangsangan ini menimbulkan usaha napas pada bayi.
(ayi baru lahir rata#rata akan bernapas setelah ) detik dan mayoritas bayi telah
bernapas dalam *+ detik. "saha ini menyebabkan paru#paru akan segera dipenuhi oleh
-
8/18/2019 Asfiksia Saat Lahir
2/4
udara dan volume paru residual akan terbentuk. etelah hal ini tercapai alun
pernapasan dimulai. Alun pernapasan ini terjadi rata#rata setelah + detik dan mayoritas
bayi akan bernapas secara teratur dalam -+ detik.
aat paru berkembang dan dipenuhi oleh udara, resistensi pembuluh darah paru#paru
menurun, aliran darah paru meningkat dan tekanan dalam atrium kiri meningkat. al
tersebut menyebabkan penutupan foramen ovale, sebagai konsekuensi perubahan ini,
darah teroksigenasi melewati duktus arteriosus . oksigen mempunyai efek langsung
terhadap otot duktus yaitu menyebabkan kontraksi dan penutupan fisiologis. Penutupan
anatomis berlangsung lebih lambat dalam beberapa minggu kemudian.
Adaptasi sirkulasi setelah lahir
Penghentian aliran darah tali pusat penurunan resistensi pembuluh darah paru#paru
dan peningkatan aliran peningkatan tekanan dalam atrium kiri dan penutupan
foramen ovale penutupan duktus arteriosus
Pada bayi sianosis, kadang#kadang duktus tetap terbuka atau duktus yang telas
menutup secara fisiologis dapat terbuka kembali, dan menambah masalah bagi bayi
yang terkadang sampai mencetuskan gagal jantung.
Janin mungkin mengalami asfiksia in utero karena berbagai sebab. (ila hal tersebut
tidak di pulihkan, bayi akan mengalami asfiksia saat lahir dan bayi harus diresusitasi
segera. (anyak bayi yang tampak seperti mati saat lahir tapi berespon baik terhadap
resusitasi aktif, mungkin akan pulih sempurna. /ebih sering lagi, bayi yang tampak
teroksigenasi cukup baik saat lahir tetapi karena pengaruh asfiksia sebelumnya atau
obat sedatif yng diberikan kepada ibu, membuat bayi tersebut gagal bernapas secara
-
8/18/2019 Asfiksia Saat Lahir
3/4
memadai dan menjadi asfiksia serta membutuhkan resusitasi. (anyak faktor
berhubungan dengan asfiksia, termasuk keadaan umum ibu dan maturitas serta nutrisi
janin.
Penyebab asfiksia intrauteri
• Asfiksia ibu0 penyakit jantung, paru#paru
• Perfusi uteri yang buruk0 syok, postur, penyakit pembuluh darah.
• Penyakit dan terlepasnya plasenta
• Penghentian aliran tali pusat, prolaps tali pusat
• Anemia janin dan gagal jantung
$engan peningkatan derajat asfiksia, bayi akan tampak biru dan kemudian pucat,
hipotonus, tidak berespons, dan frekuensi jantung mulai menurun. 1iri#ciri berikut0
warna, tonus, respons terhadap stimulasi, pernapasan, dan frekuensi denyut jantung
dikelompokkan dalam system skor oleh seorang ahli anestesi amerika, yaitu $r. 2irginia
Apgar. al utama yang perlu diperhatikan adalah usaha napas bayi, frekuensi, dan
kekuatan nadi. Pada bayi yang gagal bernapas dan menjadi asfiksia, sebaiknya
dilakukan resusitasi aktif ketika frekuensi denyut jantung mulai menurun.
Penilaian asfiksia neonatal
34lai Apgar
+ 5 *
'espons terhadap
rangsang
&idak ada 6ajah meringis 7enangis
Pernapasan &idak ada 7egap#megap8rekuensi denyut jantung + 95++ :5++
6arna &ubuh Pucat biru 7erah muda
&onus otot flasid 8le;i sedikit 3ormal dengan gerak
aktif
-
8/18/2019 Asfiksia Saat Lahir
4/4
Pengaruh asfiksia berat saat lahir yang timbul segera