Asepsis double gloves

14

Click here to load reader

Transcript of Asepsis double gloves

Page 1: Asepsis double gloves

APAKAH DOUBLE-GLOVES BENAR-BENAR MELINDUNGI?

SEBUAH PERBANDINGAN TINGKAT PERFORASI GLOVES PADA

PERAWAT PERIOPERATIF DENGAN SINGLE DAN DOUBLE-GLOVES

SELAMA OPERASI

JOURNAL REVIEW

A. PENDAHULUAN

Selama operasi bedah, kulit dan jaringan dipotong untuk mendapatkan

akses ke organ secara langsung. Gloves digunakan sebagai pelindung untuk

melindungi anggota tim bedah dan pasien dari infeksi selama prosedur

pembedahan. Gloves mengurangi risiko anggota tim bedah dari patogen melalui

darah seperti human immunodeficiency virus dan hepatitis B dan C dalam operasi

bedah. Namun, sering terjadi perforasi gloves terutama pada operasi bedah.

Double-gloves digunakan oleh beberapa personil tim bedah untuk mengatasi

masalah perforasi gloves selama operasi bedah. Meskipun double-gloves secara

umum telah digunakan di bidang ortopedi, namun tidak semua operasi

pembedahan menggunakan double-gloves terutama untuk perawat perioperatif.

Sebuah studi mengatakan bahwa perawat perioperatif memiliki tingkat

perforasi gloves (sarung tangan berlubang) tertinggi kedua, setelah dokter bedah.

Di rumah sakit swasta lokal di mana penelitian dilakukan, terkadang perawat

perioperatif berperan sebagai asisten pertama ahli bedah disebabkan tidak adanya

asisten dokter bedah di sebagian besar operasi. Peran khusus ini menempatkan

scrub-nurse pada risiko lebih tinggi tertular patogen melalui darah dan

meningkatkan kemungkinan perforasi gloves karena scrub-nurse berkontak

langsung dengan jaringan dan organ internal pasien ketika membantu operasi.

Oleh karena itu, metode double-gloves diperlukan perawat perioperatif untuk

mengurangi kemungkinan paparan patogen melalui darah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas double-gloves dalam

melindungi perawat perioperatif yang berkontak dengan darah dan cairan tubuh

pasien selama operasi dengan membandingkan frekuensi perforasi gloves antara

single-gloves dan double-gloves.

Page 2: Asepsis double gloves

B. PERMASALAHAN

1. Apakah double-gloves benar-benar melindungi tim ahli bedah dalam

melakukan operasi?

2. Bagaimana perbandingan tingkat perforasi antara single dan double-

gloves?

Page 3: Asepsis double gloves
Page 4: Asepsis double gloves

C. PEMBAHASAN

Metode

Subyek

Sebanyak 72 orang yang bekerja di bidang operasi di rumah sakit

termasuk ortopedi, kebidanan dan ginekologi, departemen urologi, kardiotoraks,

dan bedah umum diundang untuk berpartisipasi dalam sebuah penelitian, 63 orang

bersedia (55 perempuan dan 8 laki-laki). 63 orang termasuk 13 perawat tercatat

dan 50 perawat terdaftar. Rata-rata pengalaman bekerja perawat di ruang operasi

selama 6,73 tahun. Pada tahap pertama, 32 perawat dialokasikan untuk kelompok

single gloving dan 31 perawat dialokasikan untuk kelompok double gloving

(kelompok eksperimen). Tahap kedua, 31 perawat berada di kelompok single

gloving dan 32 berada di kelompok double gloving.

Glove untuk Operasi Bedah

Semua gloves yang digunakan untuk gloves steril pada operasi bedah

dalam penelitian ini berasal dari bubuk Ansell lateks, yang umumnya digunakan

pada perawat perioperatif di rumah sakit. Karakteristik fisik dari gloves untuk

operasi bedah dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Page 5: Asepsis double gloves

Prosedur Penelitian

Sebuah studi prospektif dan acak dilakukan. Durasi pengumpulan data

adalah selama 4 minggu. Saat operasi, perawat pada kelompok double gloves

harus memakai 2 pasang gloves selama operasi bedah, gloves ukuran setengah

lebih besar dari ukuran gloves perawat dipasang di atas gloves bagian dalam yang

ukurannya sesuai dengan perawat tersebut. Perawat pada kelompok single gloves

mengenakan sepasang gloves untuk bedah dengan ukuran yang sesuai dengan

ukuran tangan perawat tersebut. Semua gloves yang digunakan untuk operasi

bedah, dikumpulkan setelah operasi, termasuk dari operasi caesar yaitu

kolesistektomi, kolektomi, gastrektomi, perbaikan hernia, histerektomi,

laparotomi, miomektomi,dan nephrectomy.

Kotak untuk gloves bekas ditempatkan di setiap ruang operasi dan kantong

plastik disediakan untuk mengumpulkan gloves. Perawat bertanggung jawab

untuk mengumpulkan gloves setelah operasi. Perawat harus mengisi informasi

yang diperlukan pada label (nama operasi, durasi operasi, peran perawat,

kelompok perawat, dan juga apakah gloves diposisikan di bagian luar atau dalam).

Gloves bagian luar dan dalam yang digunakan dalam kelompok double gloving

dimasukkan ke dalam kantong plastik setelah dimasukkan ke dalam wadah

dengan label. Untuk gloves yang diganti selama operasi, apakah gloves berlubang

atau gloves terkontaminasi, semua dikumpulkan dan diberi label. Sepasang gloves

baru diberikan untuk menggantikan yang lama. Sebagai contoh, jika hanya gloves

luar robek atau terkontaminasi, hanya bagian luar yang diganti. Semua gloves

sebelum dibilas, gloves dimasukkan ke dalam wadah untuk menghilangkan darah

Page 6: Asepsis double gloves

dan untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi yang ditularkan melalui darah

sebelum dibuang dan setelah dilakukan pengetesan.

Pada akhir operasi pembedahan, dilakukan tes udara dan tes kebocoran

pada gloves untuk membandingkan dan memvalidasi adanya gelembung dan

kebocoran. Pada tes udara atau adanya gelembung, diperlukan sebuah baskom

berisi air. Gloves yang dikumpulkan pertama-tama dipompa hingga volumenya

meningkat 1,5 sampai 2 kali. Kemudian, glove diletakkan ke dalam baskom berisi

air untuk mengamati adanya gelembung udara. Jika ada gelembung udara,

membuktikan bahwa gloves berlubang dan kemudian ditandai. Untuk melihat

adanya kebocoran pada gloves, dibutuhkan sebuah botol berisi air 1 L, lalu

dituangkan ke dalam gloves. Kemudian, gloves diamati selama 2 menit untuk

melihat adanya kebocoran. Bagian yang perforasi (berlubang) ditandai jika ada

yang mengalami kebocoran. Jika satu gloves berlubang, maka pasangan dari

gloves tersebut juga dianggap berlubang.

Analisis Statistik

Semua data yang dikumpulkan dan dianalisis menggunakan statistik.

Statistik deskriptif digunakan pada semua variabel independen seperti jenis

kelamin, usia, pangkat, dan pengalaman kerja. Dalam signifikansi statistik antar

kelompok dianalisis menggunakan uji chi-square dan analisis varians.

Page 7: Asepsis double gloves

Hasil

Jenis dan Durasi Operasi

Sebanyak 218 gloves (112 set single gloves dan 106 set double gloves)

dikumpulkan. Sebagian besar gloves yang dikumpulkan adalah dari prosedur

operasi caesar (74,31%) dan histerektomi (10,55%). Pada penelitian ini,

sebanyak 54,55% gloves berlubang (12 buah berlubang) dikumpulkan setelah

operasi caesar (12 dari 22), histerektomi (5 dari 22; 22.73%) dan kolektomi (3

dari 22; 13,64%).

Durasi pengunaan gloves untuk pada kelompok single-gloved adalah 20 –180

menit dan pada kelompok double-gloved 30-165 menit. Durasi rata-rata gloves

berlubang yang dipakai adalah 69,8 menit, sebagian besar gloves dipakai selama

40 -90 menit.

Frekuensi Perforasi Glove

Perforasi (lubang) terdeteksi pada 10 dari 112 set single gloves (8,93%) dan 12

dari 106 set outer gloves pada kelompok double-gloved (11,32%). Namun, tidak

terjadi perforasi pada inner double-glove (0%). Total perforasi gloves berjumlah

22 buah dari 218 (10,09%).

Page 8: Asepsis double gloves

Gambar di atas menunjukkan bahwa jumlah perforasi inner gloves pada

kelompok double-glove secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan

single gloves dan outer gloves pada kelompok double-glove.

Peran Perawat

Perforasi single gloves berjumlah 6 dari 112 (5.36%) pada asisten pertama dan

pada scrub nurses berjumlah 4 dari 112 (3,57%) set single gloves. Perpofasi

double gloves berjumlah 5 dari 106(4,72%) set outer gloves pada asisten pertama

dan pada scrub nurses berjumlah 7 dari 106 (6.60%)set outer gloves.

Tidak ada perbedaan yang signifikan terlihat pada peran perawat yang berbeda (P

< 0,05).

Area perforasi

Area perforasi paling sering terjadi di jari tengah tangan kiri dengan jumlah

perforasi 5 dari 22 (22,73%), kedua adalah jari manis tangan kiri dengan jumlah

perforasi 4 dari 22 (18,18%), dan yang ketiga adalah jari telunjuk tangan kiri dan

jari manis tangan kanan dengan jumlah perforasi 3 dari 22 (13,64%)

Page 9: Asepsis double gloves

Tidak ada perforasi di ibu jari dan jari kelingking tangan kiri (0%).

Tes Kebocoran Air Dan Pompa Udara

Semua gloves yang menjalani tes kebocoran air dan pompa udara, memiliki hasil

yang sama. Area perforasi yang terdeteksi dalam gloves hampir sama ketika diuji.

Page 10: Asepsis double gloves

D. KESIMPULAN

Berdasarkan jurnal di atas dapat diambil kesimpulan bahwa :

Double-gloving lebih protektif dibandingkan single-gloving dalam mencegah

perawat perioperatif berkontak dengan darah dan cairan tubuh pasien selama

operasi. 

Frekuensi glove yang berlubang pada single gloving dan double gloving

sebanding yaitu 8,93% dan 11,32% . Dan tidak ditemukan adanya perforasi

(lubang) 0% pada double gloving.

Tingkat perforasi gloves pada inner gloves lebih rendah dari single gloves dan

outer gloves.

Jari tengah tangan kiri sering mengalami perforasi yaitu 5 dari 22 perforasi

(22,73%).

Dalam penelitian ini, gloves lateks menunjukan kekuatan tarik yang

memenuhi syarat (minimum 20,26 N) dan elongasi (minimum 1,032,97 %)

Sedangkan, standar pengujian gloves dan syarat daya tahan mengacu pada

American Society yaitu masing-masing 14N dan 700%.

Sehingga gloves dapat robek ketika direnggangkan secara berlebihan,

menyiapkan alat-alat operasi bedah, jarum suntik atau bahan tajam lainnya.

Hal yang menyebabkan glove yang digunakan oleh scrub nurse dan perawat

mengalami perforasi adalah karena perawat membantu ahli bedah dalam

penjahitan luka sedangkan scrub nurse yang membantu ahli bedah dalam

pengambilan instrumen, spons, dan barang-barang lain yang dibutuhkan

selama operasi bedah berlangsung.

 

Page 11: Asepsis double gloves

E. DAFTAR PUSTAKA

Guo, Yue Ping, P.hD, Po Ming Wong, M.S., Yi Li, P.hD., Peggy Pui Lai Or,

M.S. 2012. “Is double-gloving really ptotective? A comparison between

the glove perforation rate among perioperative nurses with single and

double gloves during surgery” : The American Journal of Surgery.

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0002961012000049

(diakses pada tanggal 17 September 2015)