ASBABUN NUZUUL · ayat-ayat tersebut memang diturunkan dalam berbagai situasi dan waktu yang...
Transcript of ASBABUN NUZUUL · ayat-ayat tersebut memang diturunkan dalam berbagai situasi dan waktu yang...
ASBABUN NUZUUL
Makalah Dibuat Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Ulumul Qur’an
Dosen Pengampu : Kurnia Muhajarah
Disusun Oleh :
Igi Windi Fariska (1801026086)
Wisnu Rizal Pratama (1801026087)
Karishma Putri Aqibah (1801026088)
Muhammad Nizar Zulmi (1801026089)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI WALISONGO SEMARANG
TAHUN 2018
1 | A s b a b u n N u z u u l
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an telah diturunkan agar dijadikan sebagai petunjuk dalam
menghadapi perbagai situasi dan masa yang akan datang. Namun demikian,
ayat-ayat tersebut memang diturunkan dalam berbagai situasi dan waktu yang
berbeda-beda. Untuk memahami kandungan ayat-ayat al-Qur’an, kiranya
diperlukan pengetahuan tentang latar belakang turun nya ayat-ayat al-Qur’an,
atau yang sering di sebut asbabun nuzuul (sebab-sebab turunnya suatu ayat).
Dengan mengetahui asbabun nuzuul suatu ayat, kita akan terlepas dari keragu-
raguan dalam menafsirannya. Banyak ulama’ yang mengangap penting
pengetahuan asbabun nuzuul ayat al-Qur’an. Berbagai usaha pun telah mereka
lakukan dalam meneliti dan mengumpulkan bahan-bahan nya.
Imam al Wahidi berpendapat bahwa mengetahui tafsir suatu ayat al-
Qur’an tidak lah mungkin tanpa menegtahui latar belakang peristiwa dan
kejadian turun nya ayat tersebut. Ibnu Daqiqi ‘Id berpandangan bahwa
mengetahui keterangan tentang turun nya suatu ayat merupakan cara yang
paling baik utnuk memahami makna ayat tersebut. Adapun Ibnu Taimiyyah
mengemukakan, bahwa mengetahui asbabun nuzuul suatu ayat dapat menolong
kita memahami makna ayat tersebut. Pengetahuan tentang asbabun nuzuul
memberikan dasar yang kukuh untuk menyelami makna suatu ayat al-Qur’an
2 | A s b a b u n N u z u u l
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian asbabun nuzuul ?
2. Apa saja macam-macam asbabun nuzuul ?
3. Bagaimana arti pentingnya asbabun nuzuul dalam menafsirkan al-Qur’an?
4. Bagaimana kaidah penetapan kaidah hukum yang berkaitan dengan asbabun
nuzuul ?
3 | A s b a b u n N u z u u l
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ASBABUN NUZUUL
Ungkapan asbabun nuzuul terdiri dari dua kata, yaitu asbab dan an-
nuzuul. Kata asbab merupakan jama’ dari sabab dan an-nuzuul adalah masdar
dari nazala. Secara harfiah, sabab berarti sebab atau latar belakang, maka asbab
berarti sebab-sebab atau beberapa sebab atau beberapa latar belakang.
Sedangkan an-nuzuul berarti turun. Maka demikian, kata asbab an-nuzuul
secara harfiah berarti sebab-sebab turun atau beberapa latar belakang yang
membuat turun. Jika dikaitkan dengan al-Qur’an, maka asbab an-nuzuul itu
bermakna beberapa latar belakang atau sebab yang membuat turun nya ayat-
ayat al-Qur’an.
Secara istilah asbab an-nuzuul dapat didefinisikan kepada “suatu ilmu
yang mengkaji tentang sebab-sebab atau hal-hal yang melatar belakangi turun
nya ayat al-Qur’an”. Menurut Az-Zarqani, asbab an-nuzuul adalah peristiwa
yang menjadi sebab turunnya suatu ayat atau beberapa ayat, diaman ayat
tersebut bercerita atau menjelaskan hukum mengenai peristiwa tersebut pada
waktu terjadinya. Atau suatu pertannyaan yang ditujukan kepada Nabi, dimana
pertannyaan itu menjadi sebab turunnya suatu ayat sebagai jawaban atas
pertannyaan itu.1
1 Kadar M.Yusuf, Studi al-Qur’an, (Jakarta:Amzah,2009),hlm.89-90.
4 | A s b a b u n N u z u u l
B. MACAM MACAM ASBABUN NUZUUL
Asbab an-nuzuul terdiri dari berbagai macam antara lain adalah :
1. Ditinjau dari segi latar belakangnya ada dua yaitu: pertama, ada suatu
kejadian, lalu turunlah ayat yang menjelaskan kejadian tersebut; kedua, ada
yang bertanya kepada Nabi SAW. Tentang sesuatu, lalu turunlah ayat yang
menjelakan atau menjawab pertannyaan yang disampaikan kepada Nabi
SAW.
2. Ditinjau dari segi jumlah penyebab dan ayat yang diturunkan ada dua yaitu:
pertama, sebabnya banyak sedangkan ayat yang turun hanya satu; kedua,
ayat yang turun banyak sedangkan sebab nya hanya satu.
Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan sebagai berikut:
a. Sebabnya banyak, sedangkan ayat yang turun hanya satu. Hal ini
ada empat macam yaitu:
1) salah satu diantara dua riwayat ada yang berstatus shaheh
dan ada yang tidak shaheh, maka yang wajib di ambil
adalah yang shaheh;
2) kedua riwayat berstatus shaheh, namun salah satu diantara
keduanya ada yang lebih unggul atau akurat, maka yang
diambil adalah yang lebih unggul atau akurat
3) ada dua riwayat yang sama-sama shaheh, namun tidak ada
informasi mana yang lebih akurat di antara keduannya,
maka dua riwayat tersebut dapat dikompromikan (al-
jam’u).
4) kedua riwayat sama dalam status keshahehannya dan di
antara keduanya tidak ada yang lebih unggul, maka masing-
masing dari kedua riwayat tersebut dapat diamalkan .
5 | A s b a b u n N u z u u l
b. Ayatnya banyak, sedangkan sebab turunya hanya satu, maka dapat
digunakan untuk semua ayat tersebut. Contohnya, ada riwayat
Hakim dari Ummu Salamah mengatakan: “Saya bertanya kepadamu
Ya Rasulullah, mengapa engaku menyebut laki-laki dan tidak
menyebut permpuan?”, maka turunlah QS Al-Ahzab [33] :35:
ين ت ان ق ات وال ن ؤ م م ين وال ن ؤم م ات وال م ل س م ين وال م ل س م ل إ ن ا
رات اب اب رين والص ات والص ق اد ين والص ق اد ات والص ت ان ق وال
ات ق د ص ت م ين وال ق صد ت م ات وال ع ين والاش ع والاش
ات ا ه م وا روج ين ا ات وا م ائ ين والص م ائ و الص
ر ا وج ر م م د الل ع رات اك ير ا والذ ث رين الل ك اك والذ
ا يم ع
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan
perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap
dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki
dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu',
laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan
yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut
6 | A s b a b u n N u z u u l
(nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan
pahala yang besar. (QS Al-Ahzab [33]:35:)2
C. PENTINGNYA MENGETAHUI ASBABUN NUZUUL
Mengetahui asbabun nuzuul adalah sangat penting dalam mengetahui
dan memahami maksud suatu ayat, hikmah yang terkandung dalam suatu
hukum, sebagaimana kata pepatah: ”mengetahui sebab akan memberikan
pengetahuan tentang musabab”.
Asbabun nuzuul suatu ilmu yang sangat penting dikuasai oleh
seseorang dalam menafsirkan al-Qur’an. Tanpa bantuan ilmu iini seseorang
bisa salahmdalam menafsirkannya, karena ayat al-Qur’an kadang-kadang
menjelaskan hukum secara umum sedangkan yang dimaksud adalah khusus
yang menyangkut dengan peristiwa itu saja. Al-Wahidi mengatakan; tidak
mungkin menafsirkan al-Qur’an tanpa mengetahui kisah dan penejelasan
turunnya.
Berikut adalah beberapa contoh yang menjelaskan pentingnya
mengetahui asbabun nuzuul.
Firman Allah SWT yang berbunyi:
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu
mengahadap disitulah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Mahaluas (rahmat-
Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah: 115).
Pengamatan sepintas terhadpa redaksi ayat di atas akan memberi
pengertian bahwa, seseorang yang shalat boleh mengahadap ke mana saja,
baik ketika dia sedang berpergian maupun di saat tinggal di rumah. Sebab,
2 H. Anshori, Ulumul Qur’an Kaidah-kaidah Memahami Firman Tuhan, (Jakarta:PT Grafindo
Persada,2013),hlm.106-108.
7 | A s b a b u n N u z u u l
timur dan barat adalah milik Allah, sehingga ke mana pun seorang
menghadapakan wajahnya dalam shalat, pasti akan bertemu dengan wajah
Allah. Pemahaman seperti ini jelas bertentangan dengan pendaat ijma’ ulama.
Sebab, ia bertentangan dengannn firman Allah lainnya yang berbunyi, dan di
mana saja kamu berada,maka palingkanlah wajahmu kea rah masjid Al-
Haram (QS. Al-Baqarah; 114).
Dengan mengetahui sebab turunnya ayat ini, diketahuilah bahwa ayat
tersebut berkaitan dengan shalat sunat dan shalat orang yang sedang
berpergian (di atas kendaraan) yang boleh menghadap ke mana saja ketika
dalam perjalanan. Sedangkan dalam shalat fardhu, maka ketentuannya yang
berlaku adalah firman Allah berbunyi, … dan di mana saja kamu berada,
maka palingkanlah wajahmu ke arahnya (kiblat) (QS. Al-Baqarah: 150).
Artinya, shalat fardhu hendaknya tidak kalian lakuakan kecuali dengan
menghadap ke arah kiblat.
Dari contoh-contoh di atas, kita dapat menyimpulkan tentang
pentingnya mengetahui asbabun nuzuul yang, antara lain, meliputi hal-hal
berikut ini:
1. Mengetahui hikmah yang terdapat dalam penetapan suatu
hukum syara’
2. Memahami makna yang dimaksudkan oleh suatu ayat
3. Mengetahui lafazh umum dalam suatu ayat, untuk kemudian
membuat dalil khusus.3
3 Dawud Al-‘Aththar, Perspektif Baru Ilmu Al-Qur’an, (Bandung: Pustaka Hidayah,1994),hlm.130-
133.
8 | A s b a b u n N u z u u l
D. KAIDAH HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN
ASBABUN NUZUUL
Wacana penting terkait dengan pembahasan asbabun nuzuul adalah
mengenai kekhususan sebab dan kerumusan redaksi (lafazh) ayat. Atau dalam
bahasa ushul fikih dikenal dengan istilah, al-ibrah bi umum al-lafzhi bi
khushush as-sabab atau sebaliknya, al-ibrah bi khushush as-sabab bi umum
al-lafzhi. Kadangkala ayat yang diturunkan ada yang bersifat khusu sesuai
dengan konteks (sebab) yang melatarinya dan redaksi yang digunakannya pun
bersifat khusus, di sisi lain ada juga ayat yang diturunkan karena kejadian
yang sangat khusus dan spesifik tapi redaksi ayatnyat bersifat umum.
Para ulama telah menetapkan dua kaidah dalam mengistinbatkan
hukum berkaitan dengan asbabun nuzuul yang tertulis di atas, kebanyakan
mereka menggunakan kaidah pertama, dengan alasan:4
1. Realitasnya, hujah yang terdapat dalam lafadz bukanlah di
ambil dari pertanyaan atau sebab.
2. Kaidah dasar menyebutkan, bahwa lafadz-lafadz itu
ditanggungkan atas makna yang segera dipahami dari nya,
selama tidak ada dalil yang memalingkan.
3. Para sahabat dan mujtahid berhujah dengan umum lafadz yang
muncul.
Sedangkan ulama yang berpegang dengan kaidah kedua
berhujah dengan:
1. Lafadz umum itu terbatas pada person sebab, ia tidak
mencakup yang lainnya.
4 H. Anshori, Ulumul Qur’an Kaidah-kaidah Memahami Firman Tuhan, (Jakarta:PT Grafindo
Persada,2013),hlm.109.
9 | A s b a b u n N u z u u l
2. Kisah atau pertanyaan yang menjadi sebab turunya ayat
menunjukan khususnya berlaku pada sebab.
3. Dalam ilmu balaghah dinyatakan bahwa antara pertanyaan dan
jawaban mesti berhubungan.
5
Dengan demikian, ada dua hal yang perlu dijelaskan terkait dengan
pembahasan ini yaitu: pertama, sebabnya bersifat khusus dan ayat yang
diturunkan beredaksi khusus; kedua, sebabnya bersifat khusus tapi ayat yang
diturunkan beredaksi umum.6
5 Kadar M.Yusuf, Studi al-Qur’an, (Jakarta:Amzah,2009),hlm.100. 6 H. Anshori, Ulumul Qur’an Kaidah-kaidah Memahami Firman Tuhan, (Jakarta:PT Grafindo
Persada,2013),hlm.109.
10 | A s b a b u n N u z u u l
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara harfiah asbabun nuzuul merupakan sebab-sebab turun atau
beberapa latar belakang yang membuat turun. Jika dikaitkan dengan al-Qur’an
yaitu sebab yang membuat turunnya ayat-ayat al-Qur’an. Sedangkan secara
istilah suatu ilmu yang mengkaji tentang hal-hal yang melatarbelakangi
turunnya ayat al-Qur’an.
Untuk macam-macam asabun nuzuul dapat ditinjau dari segi latar
belakangnya yaitu ketika ada suatu kejadian atau ada yang bertanya sesuatu
kepada nabi. Lalu turunlah ayat untuk menjelaskan. Dan jika ditinjau dari segi
jumlah penyabab dan ayat yaitu sebabnya banyak sedangkan ayat yang turun
hanya satu atau ayat yang turun Banyak sedangkan sebanya hanya satu.
Mengetahui asbabun nuzuul sangatlah penting dalam menafsirkan ayat
agar tidak terjadi ada nya kesalahfahaman dalam menafsirkannya, sebab
bentuk suatu ayat dan cara pengungkapannya dalam skala besar sangat
berpengaruh oleh sebab turunnya.
11 | A s b a b u n N u z u u l
DAFTAR PUSTAKA
Al-Aththar, Dawud.1979. Ilmu al-Qur’an.Bandung: pustaka hidayah.
Al-Qaththan Manna.2004.Mambahist Fi Ulumul Qur’an.Kairo: Maktabah Wahbah.
Anshori.2014.Ulumul Qur’an Kaidah-kaidah Memahami Firman Tuhan.Jakarta:
Rajagrafindo persada.
Hamid, Abdul.2016.Pengantar Studi Al-Qur’an.Jakarta: Prenadamedia Group.
Yusuf, Kadar .2009.Studi al-Qur’an.Jakarta: Amzah.