ASAM BASA
-
Upload
yuni-aldriani-lubis -
Category
Documents
-
view
51 -
download
0
Transcript of ASAM BASA
PRORAM STUDI TEKNIK KIMIA
MAKALAH KIMIA
NAMA KELOMPOK VII :
1. YUNI ALDRIANI LUBIS2. MUSHILA RIZKY3. FITRI ANDRIANI4. SRIMAYANI MARTAPURA5. WIDIYA FEBRIANY6. NOVITA SARI NASUTION
TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan Rahmat taufik dan hidayah – Nya sehingga
Penulisan Makalah “Kimia Dasar : Vitamin C dan reaksi- reaksi kimia”
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
itu dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas dan manusia hanyalah
makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki banyak kesalahan. Namun berkat
bantuan dan dorongan serta bimbingan dari Dosen kami, yaitu Dra.
Siswarni M.Z, M.S akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Penulis berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya
serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan
prestasi dimasa yang akan datang.
Medan
Penulis
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1. ASAM BASA
Secara umum, asam adalah zat yang berasa masam, sedangkan basa adalah zat yang
berasa pahit dan bersifat kaustik (merusak kulit). Asam basa merupakan zat kimia yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya asam askorbat dalam ekstrak
jeruk dan vitamin c yang sangat dibutuhkan oleh sel-sel tubuh untuk reaksi metabolism dan
antioksidan. Sedangkan contoh basa dalam kehidupan sehari-hari adalah obat yang selalu
diminum para penderita maag yang berupa larutan magnesium hidroksida atau aluminium
hidroksida.
1.1 Konsep Asam-Basa Arrhenius
Svante Arrhenius menyatakan bahwa molekul-molekul zat elektrolit selalu menghasilkan
ion-ion positif dan ion-ion negatif jika dilarutkan dalam air. Dari sini ia mengemukakan
konsep asam-basa, yakni :
o Asam : zat yang dapat menghasilkan ion hidrogen ¿ jika dilarutkan dalam air.
Contohnya :
HBr ( aq) → H (aq)+¿ +Br(aq)
−¿ ¿¿
HNO3 ( aq)→ H ( aq)+¿ +NO3(aq)
−¿ ¿¿
o Basa : zat yang dapat menghasilkan ion hidroksida ¿ jika dilarutkan dalam air.
Contohnya :
NaOH ( aq) → Na(aq )+¿ +OH (aq)
−¿ ¿¿
Mg (OH )2 (aq )→ Mg( aq)2+¿+OH (aq)
−¿ ¿¿
1.2 Konsep Asam-Basa Bronsted-Lowry
Teori Arrhenius menyatakan bahwa Hcl di dalam air ,dan NaoH adalah basa kerena
menghasilkan OH- dalam air .sedangkan fakta bahwa NH3 adalah basa lemah tidak dapat
dijelaskan oleh Arrhenius,sehingga muncul teori Bronsted –Lowry:
o Asam : zat yang memberikan H+ (donor proton)
o Basa : zat yang mengatakan H+ (akseptor proton)
Contohnya
HCl( aq)+H 2O( l) → H 3 O (aq )+¿ +Cl (aq)
−¿ ¿¿
Pada reaksi ini HCl pemberi proton ¿¿ bertindak sebagai asam, sedangkan H 2 O
menerima proton,bertindak sebagai basa. Jika ditinjau dari reaksi ke arah kiri, H 3 O+¿¿
memberi H+¿¿ pada Cl−¿¿, bertindak sebagai asam, Cl−¿¿ menerima H+¿¿, bertindak
sebagai basa. Dengan demikian reaksi da atas dapat ditulis :
HCl( aq)+H 2O( l) → H 3 O(aq )+¿ +Cl(aq)
−¿ ¿¿
asam 1 basa 2 asam 2 basa 1
1.3 Konsep Asam-Basa Lewis
Meskipun definisi asam-basa Bronsted-Lowry lebih luas dari Arrhenius, fakta
menunjukkan bahwa ada beberapa senyawa yang tidak mempunyai atom H seperti BF3,
FeCl3 , AlCl3 menunjukkan sifat asam dalam reaksi. Hal ini tidak dapat dijelaskan oleh
Bronsted-Lowry, sehingga muncul teori Lewis :
o Asam : zat yang menerima pasangan electron bebas (akseptor PEB)
o Basa : zat yang memberikan pasangan electron bebas (donor PEB)
NH 3+BF3→ NH3 BF3
Pasangan asam-basa konjugasi
1.4 Kekuatan Asam-Basa
o Asam kuat dan Basa kuat
Asam kuat atau basa kuat adalah asam atau basa yang sebagian besar atau seluruhnya
terurai (terionisasi) menjadi ion-ionnya.
Asam kuat : HI,HBr,HNO3, H2SO4
Basa kuat : Ca(OH)2,KOH,Ba(OH)2
o Asam Lemah dan Basa Lemah
Jika hanya sebagian kecil saja asam atau basa yang terurai menjadi ion-ionnya
sehingga reaksi yang terjadi adalah reaksi kesetimbangan .
Asam Lemah
HA(aq)↔ H (aq)+¿ + A (aq )
−¿ ¿¿
Dengan tetapan ionisasi asam : Ka=¿¿ . Semakin besar nilai tetapan ionisasi asam
maka semakin banyak H+¿¿ yang dihasilkan dan semakin kuat tingkat keasamannya.
Nama zat Rumus molekul Nilai Ka
Asam Asetat CH 3COOH 1,8 . 10−5
Asam sianida HCN 4,9 . 10−10
HCOOH 1,8. 10−5
Basa lemah
BOH (aq)↔B(aq)+¿ +Oh(aq )
−¿ ¿¿
Dengan tetapan ionisasi Kb=¿¿
Semakin besar nilai tetapan ionisasinya, berarti semakin banyak ion hidroksida yang
dihasilkan, maka kekuatan basanya semakin besar.
Nama zat Rumus molekul Nilai Ka
Amonia N h3 1,8 . 10−9
Hidrazin N2 H 4 1,7 . 10−6
Hidroksilamin NH 2OH 1,1. 10−8
1.5 Indikator Asam-Basa
Indikator asam-basa merupakan zat yang dapat menunjukkan warna yang
berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan basa.trayek perubahan warna indicator
merupakan petunjuk yang dapat digunakan untuk mengukur ph suatu larutan.trayek
perubahan warna merupakan batas-batas ph ketika indicator mengalami perubahan
warna
Beberapa trayek perubahan warna indicator
Indikator Perubahan warna Trayek ph
Metal jingga Merah-kuning 3,1-4,4
Metal merah Merah-kuning 4,2-6,2
Lakmus Merah-biru 6,0-7,6
fenolftalein Tak berwarna - merah
muda
8,0-9,6
2. REAKSI REDOKS
Reaksi redoks merupakan reaksi yang melibatkan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
Pengertian reaksi oksidasi dan reaksi reduksi berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu
kimia. Reaksi reduksi dan reaksi oksidasi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya reaksi pembakaran, pembuatan cuka dari alkohol, peristiwa pemecahan glukosa di
dalam tubuh, perkaratan besi, dan lain-lainnya.
2.1 Pengertian Reaksi Redoks
Pada awalnya konsep reduksi dan oksidasi (redoks) terbatas pada reaksi yang
melibatkan pelepasan dan pengikatan oksigen. Reaksi okseidasi merupakan reaksi pengikatan
oksigen oleh suatu zat.
Contoh:
C(s) + O2(g) → CO2(g)
H2(g) + O2(g) → H2O(l)
2Cu(s) + O2(g) → 2CuO(s)
Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat.
Contoh:
HgO(s) → Hg(l) + O2(g)
FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO2(g)
Tinjauan reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen
ternyata kurang universal (luas) karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan oksigen saja.
Misalnya, reaksi kimia antara gas klorin dan logam natrium membentuk natrium klorida.
Na(s) + ½Cl2(g) → NaCl(s)
Konsep reaksi reduksi dan oksidasi selanjutnya dijelaskan dengan menggunakan
konsep perpindahan (transfer) elektron. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, sedangkan
reduksi adalah reaksi pengikatan elektron. Dengan menggunakan konsep tersebut, maka
dapat dijelaskan terjadinya reaksi oksidasi dan reaksi reduksi pada reaksi antara gas klorin
dengan logam natrium sebagai berikut.
Na(s) + ½ Cl2(g) → NaCl(s)
Dalam reaksi itu terdapat 2 peristiwa, yaitu:
Na(s) → NA+(s) + e- ……… (oksidasi)
½ Cl2 + e- → Cl- ……… (reduksi)
Berdasrkan konsep tersebut dapat dinyatakan bahwa peristiwa reaksi oksidasi reduksi
terjadi secara bersamaan.
Reaksi transfer elektron terjadi pada senyawa-senyawa yang berikatan ion. Ion positif
terbentuk karena suatu atom melepas elektronnya, sedangkan ion negatif terbentuk karena
suatu atom mengikat elektron. Oleh karena itu, konsep reaksi redoks yang didasrkan pada
perpindahan (transfer) elektron cukup memuaskan untuk menjelaskan reaksi-reaksi
pembentukkan senyawa ion.
2.2 Bilangan Oksidasi dan Reaksi Redoks
Konsep reaksi redoks yang lebih universal untuk menjelaskan reaksi yang melibatkan
senyawa kovalen adalah konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
Reaksi redoks yang sukar dijelaskan dengan konsep oksigen dan konsep elektron dapat
dengan mudah dijelaskan menggunakan konsep bilangan oksidai.
2.3 Bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat positif
atau negatif yang diberikan kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa. Bilangan
oksidasi suatu unsur ditentukan dengan memeperhatikan hal-hal berikut.
a) Senyawa ion : Bilangan oksidasi unsur pada ion monoatomik merupakan muatan
riil dari ion-ion senyawa tersebut.
Contoh:
Senyawa NaCl, terbentuk dari ion Na+ dan Cl-, maka bilangan oksidasi atom Na dalam NaCl
adalah +1, dan bilangan oksidasi Cl adalah -1.
b) Senyawa kovalen
Hal yang perlu diperhatikan pada penentuan bilangan oksidasi dalam senyawa
kovalen adalah harga skala keelektronegatifan dari masing-masing atom penyusunnya. Atom-
atom unsur yang mempunyai harga skala keelektronegatifan lebih tinggi menunjukkan bahwa
daya tarik atom tersebut terhadap pasangan elektron ikatan lebih kuat. Oleh karena lebih kuat
menarik pasangan elektron, maka seakan-akan menjadi bermuatan negatif, dan karena itu
bilangan oksidasinya diberi angka negatif. Atom-atom yang mempnyai harga
keelektronegatifan lebih rendah diberi bilangan oksidasi positif.
Contoh:
Senyawa HCl terbentuk dari atom hidrogen (keelektronegatifan H = 2,0) dan atom klorin
(keelektronegatifan Cl = 3,0) dengan menggunakan pasangan elektron bersama. Pasangan
elektron bersama ini lebih tertarik kepada atom Cl, maka atom klorin diberi bilangan oksidasi
-1, sedangkan atom hidrogen diberi bilangan oksidasi +1.
2.3.1 Penentuan bilangan oksidasi
Untuk menentukan bilangan oksidasi suatau atom dalam suatu senyawa dapat
dipergunakan beberapa ketentuan berikut ini.
1. Bilangan oksidasi unsur bebas (tidak bersenyawa) adalah 0 (nol).
2. Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu senyawa adalah 0 (nol).
3. Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu ion poliatomik sama
dengan muatan ion tersebut.
4. Unsur-unsur tertentu dalam membentuk senyawa mempunyai bilangan oksidasi tertentu,
misalnya:
Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) dalam senyawa mempunyai
bilangan oksidasi +1.
Atom-atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) dalam senyawa mempunyai
bilangan oksidasi +2.
Atom-atom golongan IIIA (B, Al, dan Ga) dalam senyawa mempunyai bilangan
oksidasi +3.
Atom hidrogen (H) dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi +1,
kecuali dalam hidrida logam. Hidrida logam adalah senyawa yang terbentuk dari
unsur logam dan hidrogen. Pada hidrida logam, seperti LiH, NaH, CaH2, MgH2, dan
AlH3, atom hidrogen diberi bilangan ksidasi -1.
Atom oksigen (O) di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi -2,
kecuali pada senyawa peroksida dan OF2.
Pada peroksida, seperti H2O2, Na2O, dan BaO, atom oksigen diberi bilangan oksidasi -1,
sedangkan pada OF2 diberi bilangan oksidasi +2
2.4 Konsep reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi
Dengan menggunakan konsep bilangan oksidasi, maka suatu reaksi yang rumit dapat
diketahui zat mana yang mengalami reduksi dan oksidasi.
Contoh:
Reaksi : CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)
Menurut konsep oksigen pada reaksi diatas, terdapat dua reaksi, yaitu:
Reaksi reduksi : CuO → Cu
Reaksi oksidasi : H2 → H2O
Bila dihitung bilangan oksidasinya, maka
Reaksi reduksi : CuO → Cu
(Bilangan oksidasi Cu pada CuO = +2 dan pada Cu = 0)
Reaksi oksidasi : H2 → H2O
(Bilangan oksidasi H pada H2 = 0 dan pada H2O = +1)
Dari contoh reaksi tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang disertai dengan kenaikan bilangan oksidasi. Reaksi
reduksi adalah reaksi yang disertai dengan penurunan bilangan oksidasi. Reaksi oksidasi dan
reaksi reduksi umumnya terjadi secara bersamaan dalam satu reaksi, maka kemudian disebut
reaksi redoks.
2.5 Pengoksidasi dan Pereduksi
Dalam reaksi redoks terdapat zat-zat yang bertindak sebagai pereduksi (reduktor) dan
pengoksidasi (oksidator). Pereduksi atau reduktor adalah zat yang dalam reaksi redoks
tersebut menyebabkan zat lain mengalami reduksi. Dalam hal ini pereduksi mengalami
oksidasi. Pengoksidasi atau oksidator adalah zat yang dalam reaksi redoks tersebut
menyebabkan zat lain mengalami oksidasi. Dalam hal ini pengoksidasi mengalami reduksi.
Dalam reaksi di atas, Fe bertindak sebagai pereduksi dan HCl sebagai pengoksidasi,
sedangkan FeCl2 merupakan hasil oksidasi dan gas H2 hasil reduksi. Atom klorin dalam
reaksi ini tidak mengalami oksidasi maupun redukasi.
Apabila dalam reaksi tersebut zat mengoksidasi atau meredukasi dirinya sendiri maka
peristiwanya disebut reaksi otoredoksi alam sel elektrolisa terjadinya reaksi kimia karena
adanya energi dari luar dalam bentuk potensial atau arus listrik. Reaksi yang berlangsung
pada sel elektrolisa adalah reaksi yang tergolong dalam reaksi redoks.
3. ELEKTROLISA
Dalam sel elektrolisa katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub
positif. Arus listrik dalam larutan dihantarkan oleh ion-ion, ion positif (kation) bergerak ke
katoda (negatif) dimana terjadi reaksi reduksi. Ion negatif (anion) bergerak ke anoda (positif)
dimana terjadi reaksi oksidasi.
Ingat : Ion positif adalah sebuah atom atau suatu gugusan atom-atom yang
kekurangan satu atau beberapa elektron. Ion negatif adalah sebuah atom atau suatu gugusan
atom-tom yang kelebihan satu atau beberapa elektron.
Pada elektrolisa larutan elektrolit dalam air, ion-on hidrogen dan ion-on logam yang
bermuatan positif selalu bergerak ke katoda dan ion-ion OH- dan ion-ion sisa asam yng
bermuatan negatif menuju ke anoda.
Dengan menggunakan daftar potensial elektroda standart dapat diketahui apakah
suatu reaksi redoks dapat berlangsung atau tidak, yaitu bila potensial reaksi redoksnya positif,
maka reaksi redoks tersebut dapat berlangsung. Sebaliknya jika potensial reaksi redoksnya
negatif, reaksi redoks tidak dapat berlangsung. Perhatikan contoh pada Bagan 7.6.
Reaksi yang terjadi pada proses eletrolisa dibagi menjadi dua bagian yaitu reaksi yang
terjadi pada katoda dan pada anoda. Reaksi pada katoda; ion-ion yang brgerak menuju katoda
adalah ion-on positif dan pada katoda terjadi
reaksi reduksi.
Reduksi untuk ion H+
2H+ + 2e-→ H2
Reduksi untuk ion logam, mengikuti
beberapa syarat yang terkait dengan kemudahan
ion logam tereduksi dibandingkan dengan ion H+.
Jika kation lebih mudah dioksidasi (atau
melepaskan elektron), maka air yang akan
direduksi.
Ion-ion trsebut meliputi Gol IA dan IIA seperti ion-ion logam alkali dan alkali tanah,
terutama ion Na+, K+, Ca2+, Sr2+, dan Ba2+. Jika ion-ion trsebut lebih mudah tereduksi
dibanding ion H+, maka ion tersebut akan langsung tereduksi seperti ion-ion Cu2+, Ni2+,
Ag+.
Reaksi pada Anoda merupakan reaksi oksidasi. Ion-ion yang bergerak ke anoda
adalah ion-ion negatif (anion). Reaksi yang terjadi dipengaruhi oleh jenis elektroda yang
dipakai dan jenis anion.
Anion: ion OH-dan ion sisa asam.
Jika anoda terdiri dari platina, maka anoda ini tidak mengalami perubahan melainkan
ion negatif yang dioksidasi Ion OH- akan dioksidasi menjadi H2O dan O2.
4 OH- → 2 H2O + O2 + 4e-
Ion sisa asam akan dioksidasi menjadi molekulnya. misalnya: Cl- dan Br-
2 Cl- → Cl2 + 2e
`2 Br- → Br2 + 2e
Ion sisa asam yang mengandung oksigen. Misalnya: SO42-, PO43-, NO3-, tidak
mengalami oksidasi maka yang mengalami oksidasi adalah air.
` 2 H2O → 4 H+ + O2 + 4e
Bila elektroda reaktif logam ini akan melepas elektron dan memasuki larutan sebagai
ion positif. Prinsip ini digunakan dalam proses penyepuhan dan pemurnian suatu logam.
Perhatikan proses elektrolisa larutan garam Natrium Sulfat dibawah ini,
Na2SO4 → 2Na+ + SO42-
Dari tabel tampak bahwa Hidrogen lebih mudah tereduksi dibandingkan logam
Natrium. Demikian pula jika kita bandingkan antara anion SO42- dengan air, sehingga air
akan teroksidasi. Na lebih aktif dari H sehingga sukar tereduksi, dan SO42- sukar teroksidasi
Hasil elektrolisis dari larutan Na2SO4 adalah:
Pada katoda terjadi gas Hidrogen (H2) dari hasil reduksi H+ dalam bentuk H2O. Pada Anoda
terjadi gas O2 hasil oksidasi dari O2- dalam bentuk H2O. Karena terjadi perubahan air
menjadi gas hidrogen dan oksigen, semakin lama air semakin berkurang, sehingga larutan
garam Na2SO4 semakin pekat.
4. VITAMIN C
4.1 Pengertian dan Klasifikasi Vitamin
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan tubuh untuk proses
metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Sedangkan dalam buku Dasar-Dasar Biokimia
jilid pengertian vitamin adalah senyawa organic dalam jumlah mikro yang sangat esensial
dalam fungsi kebanyakan bentuk tubuh, tetapi tidak dapat disintesa oleh beberapa organisme
dan harus di peroleh dari luar tubuh. Sebagai pengecualian adalah vitamin D yang dapat
dibuat dalam kulit asalkan kulit cukup terkena sinar matahari.
Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam
lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan
B.3 Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi
enzimatik. Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk
regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan
pembekuan darah. Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin. Setiap
orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda. Anak-anak, orang tua, orang yang menderita
penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah yang lebih tinggi akan beberapa vitamin
dalam makanan mereka sehari-hari.
Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air dibedakan menjadi:
Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK
4.2 Pengertian vitamin C
Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk
kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari
bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena
sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam, oleh karena itu penggunaaan
vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai. Oksidasi akan terhambat bila vitamin
C dibiarkan dalam
keadaan asam atau pada suhu rendah. Kelenjar adrenalin mengandung vitamin C yang sangat
tinggi.
Aktivitas Redoks Seluler Asam Askorbat
Asam askorbat adalah mikronutrien esensial yang diperlukan oleh sejumlah fungsi
seluler. Pentingnya mempertahankan kadar askorbat intraseluler ditunjukkan pada banyaknya
mekanisme potensial yang tersedia untuk mendaur ulang askorbat dari produk oksidasi AFR
dan DHA dengan satu dan dua elektron. Daur ulang askorbat menghabiskan NAD(P)H dan
GSH, melalui hal inilah askorbat dapat memengaruhi jalur metabolik. Misalnya, jalur pentosa
fosfat akan terstimulasi, karena menyuplai NADPH. Semakin jelas bahwa askorbat juga
dapat memodulasi jalur signaling dan memengaruhi ekspresi gen. Beberapa efek antara lain
peningkatan ekspresi kolagen oleh stabilisasi mRNA-nya, memengaruhi maturasi dan
diferensiasi sel, memodulasi faktor transkripsi NF-κB dan AP-1, serta memodulasi
pembentukan NO. Meskipun beberapa aksi ini tidak khas dan sangat tergantung kondisi,
namun cukup jelas bahwa askorbat bukanlah sekedar reduktor.
Sifat Asam Askorbat
Asam askorbat adalah lakton enam karbon yang secara struktural mirip glukosa.
Glukosa memicu sintesis asasm askorbat pada binatang yang mampu menyintesis asam
askorbat. Primata adalah salah satu dari sedikit binatang yang tidak memiliki kemampuan
untuk menyintesis asam askorbat dan harus memperolehnya dari makanan. Zat ini juga
diketahui sebagai vitamin C. Istilah asam askorbat berasal dari percobaan pada kasus scurvy
(penyakit defisiensi vitamin C) dimana “faktor skorbutik” digunakan untuk mendeskripsikan
suatu zat, yang sekarang dikenal sebagai vitamin C, ditemukan dalam buah jeruk yang dapat
mencegah timbulnya scurvy.
Struktur asam askorbat dan hasil oksidasinya ditunjukkan pada gambar 12.1. Karena
hidroksil pada posisi C3 memiliki sebuah pKa 4.2, secara fisiologi pH asam askorbat
menunjukkan ion askorbat dan karenanya berhubungan dengan askorbat yang dibahas kali
ini. Kehilangan satu elektron akan mengakibatkan terbentuknya radikal bebas askorbat (AFR)
yang juga diketahui sebagai semi-dehidroaskorbat. Apabila tidak dibentuk kembali menjadi
askorbat, maka akan bermutasi dengan cepat menjadi dehidroaskorbat (DHA). Dengan proses
yang sama DHA dapat dibentuk dari oksidasi dua elektron askorbat. Dengan demikian,
sebagai donor elektron, askorbat dapat berperan dalam reaksi transfer satu atau dua elektron.
Askorbat dan AFR memiliki potensial untuk mereduksi satu elektron yang cenderung rendah
yaitu 282 dan -174 mV, dan memungkinkan kedua molekul ini untuk bereaksi dan mereduksi
berbegai spesies. Hal inilah yang menyebabkan askorbat menjadi agen reduksi kuat dan
sebagian besar fungsi biokimianya dihubungkan dengan sifat-sifat reduksi. Hasil oksidasi
askorbat akan mengalami daur ulang. Apabila tidak, cincin lakton pada DHA akan pecah dan
membentuk asam 2,3-diketogulonat dan akhirnya membentuk asam oksalat sebagai hasil
metabolik dan ekskretorik utama dari askorbat.
Fungsi askorbat telah dibahas dan hanya diringkaskan disini. Pada mamalia, askorbat
dibutuhkan dalam bentuk donor elektron untuk enam enzim yang memiliki aktivitas mono-
oksigenase atau di-oksigenase. Mono-oksigenase adalah dopamin β-hidroksilase, yang
merubah dopamin menjadi noradrenalin, dan peptidil-glisin α-mono-oksigenasae yang
merubah peptida dengan sebuah terminal C-glisin menjadi peptida dengan terminal C-amida.
Di-oksigenase adalah prolyly 4-hydroxylase, prolyl 3-hydroxylase, dan lysyl hydroxylase,
yang merubah residu prolin atau lisin menjadi residu yang terhidroksilasi selama proses
biosintesis kolagen; trimetillisin hidroksilase dan γ-butirobetaine hidroksilase, yang merubah
trimetillisin menjadi hidroksitimetillisin dan trimetilaminobutirat menjadi karnitin; dan
hidroksifenilpiruvat dioksigenase, yang merubah hidroksifenilpiruvat menjadi asam
homogentisat dalam katabolisme tirosin. Peran askorbat juga adalah sebagai sumber elektron
(seperti tembaga yang mengandung mono-oksigenase), atau untuk mereduksi kofaktor besi
pada bagian aktif di-oksigenase yang mengalami oksidasi besi selama siklus katalitik.
Askorbat memilki sifat antioksidan yang baik dalam mendeteksi spesies oksigen
reaktif (ROS) dan spesies nitrogen reaktif, serta mendaur ulang α-tokoferol yang teroksidasi.
Singkatnya, sistem in vitro telah menunjukkan askorbat sebagai pendeteksi superoksida,
hidroksil, hidrofilik peroksil, thiyl, dan radikal nitroksida sebaik asam hipoklorit dan
hidrogen peroksida. Hal ini telah dikemukakan secara rinci sebelumnya.
Fungsi lain askorbat adalah dalam metabolisme besi dengan mempertahankan besi pada
tingkat reduksi askorbat sehingga memicu penyerapan besi. Selain itu askorbat juga
memobilisasi besi dari deposit feritin.
Gejala klasik dari defisiensi askorbat, yang disebut scurvy, dapat secara langsung
dihubungkan dengan fungsi askorbat terutama dalam aksi enzim. Sebagai contoh, salah satu
dari gejala awal adalah kelelahan dan hal ini dapat dijelaskan dengan karnitin yang
diperlukan untuk siklus kelompok akil sapanjang mitokondria untuk β-oksidasi dan produksi
energi. Gejala yang paling khas dari scurvy adalah luka yang susah sembuh, hemoragik, dan
nyeri yang berhubungan dengan kekurangan kolagen. Hidroksilasi yang tidak sempurna pada
residu prolin dan lisin akan merusak bentuk normal tripel-heliks dan cross-linking dari serat
kolagen.
Aspek Nutrisi
Askorbat ditemukan terutama pada buah dan sayuran, dengan kandungan tertinggi
pada buah terdapat dalam jeruk dan berri, selain itu pada sayuran terdapat dalam sayur hijau
seperti brokoli, kol, taoge dan merica. Kebutuhan harian yang direkomendasikan untuk
askorbat pada pria dewasa berkisar 40 mg/hari untuk Inggris sampai 90 mg/hari untuk
Amerika dan meningkat sebanyak 35 mg/hari pada perokok untuk mengimbangi kenaikan
jumlah askorbat yang dirombak. Satu kali penyajian buah atau sayur dapat mengandung 30
mg askorbat, kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan makanan yang sehat. DHA juga terdapat
dalam makanan, terhitung ~10-20% dari vitamin C, sementara dapat juga dibentuk melalui
oksidasi askorbat pada traktus GI.
Absorpsi askorbat secara primer tergantung pada sodium-dependent vitamin C transporter
(SVCT1) pada traktus GI atas. Proses ini efisien dan spesifik serta membutuhkan dua ion
untuk mentransfer satu molekul askorbat. DHA diabsorpsi melalui proses sodium-independen
yang difasilitasi proses difusi, dengan mekanisme yang belum diketahui. Pada penelitian
terhadap manusia, Levine menyatakan bahwa bioavailabilitas askorbat hampir 100% pada
dosis 15-200 mg. Dengan demikian, bioavailabilitas berkurang seiring dengan peningkatan
dosis sampai ~50% untuk dosis 1 gr, dan ~20% untuk dosis 5 gr. Dalam sel intestinal yang
dikultur, pemaparan askorbat jangka panjang menyebabkan berkurangnya ekspresi
transporter askorbat intestinal SVCT dalam sel CaCo-2, yang mungkin dapat menjelasakan
penurunan bioavailabilitas pada dosis tinggi. Hal ini serupa dengan askorbat dosis tinggi yang
akan menyaturasikan sistem transpor. Flavonoid seperti quercitin telah diketahui dapat
menghambat uptake askorbat. Bioavailabilitas askorbat yang berasal dari makanan memiliki
kesamaan dengan askorbat sintetik. Faktor yang mempengaruhi bioavailabilitas adalah
glukosa, yang menghambat absorpsi askorbat tapi tidak menghambat absorpsi DHA, dan zat
apapun yang dapat menghancurkan askorbat. Tidak terdapat data yang menjelaskan tentang
bioavailabilitas DHA.
Setelah absorpsi enterosit, askorbat ditransfer sepanjang membran basolateral ke dalam
peredaran darah melalui sodium-dependent vitamin C transporter 2 (SVCT2). Askorbat setara
dengan 95% vitamin C di dalam darah dan apabila tidak terdapat transfer protein tetap
mampu untuk beredar bebas dan berhubungan dengan ruang intraseluler.
Transporter askorbat SVCT1 dan 2 juga berperan dalam uptake seluler. Karena
beberapa jaringan mengakumulasi askorbat, proses transfer harus melawan gradien
konsentrasi. Lokalisasi spesifik dalam jaringan menggambarkan fungsi utama askorbat untuk
jaringan tersebut. Jaringan yang aktif mengakumulasi askorbat adalah adrenal, leukosit, sel
mesenkim (otot, kartilago, dan sel tulang), pituitary, paru, hati, dan mata. Transfer DHA
tergantung pada sodium dan energi serta melalui transporter GLUT1 dan GLUT3. Transfer
DHA diketahui lebih cepat 10 kali lipat dibandingkan askorbat dalam netrofil. Sekali
ditransfer, DHA segera direduksi menjadi askorbat, dan dengan demikian mencegah
pembalikan transfer. Askorbat yang dilepaskan dari sel dapat diabaikan.
4.3 Peran Vitamin C
Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh
manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan
kecil, dan luka ringan. Vitamin C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat
besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal
bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamin c juga dapat meningkatkan
pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.
Vit C juga berperan penting dlm sintesis neurotransmitter, norepinefrin.
Neurotransmiter sangat penting untuk fungsi otak dan diketahui mempengaruhi suasana hati.
Selain itu, vit C diperlukan untuk sintesis carnitine, sebuah molekul kecil yang sangat penting
untuk transportasi lemak untuk konversi menjadi energi.
Berikut peranan vitamin C secara garis besar yaitu :
1.Membantu Pertumbuhan
Vitamin C diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan seluruh bagian
tubuh. Vitamin C digunakan untuk membentuk collagen, protein untuk pembentukan
kulit,tendon, ligamen dan pembuluh darah. Selain itu juga digunakan untuk proses
penyembuhan luka, dan perbaikkanserta memelihara tulang dan gigi.
2. Mencegah Penuaan
Vitamin C juga merupakan antioksidan yang sangat efektif untuk melawan radikal bebas.
Bahkan dalam jumlah kecil, vitamin C dapat melindungi molekul penting, seperti protein,
lipid (lemak), karbohidrat, dan asam nukleat (DNA dan RNA) dari kerusakan yang
diakibatkan radikal bebas, racun, ataupun polusi. Radikal bebas adalah salah satu faktor
penyebab penuaan dini.
3. Memperbaiki Mood
Vitamin C membantu memperbaiki mood dengan cara mengurangi stres. Saat stres, tubuh
akan memproduksi radikal bebas dalam jumlah besar dibandingkan biasanya. Vitamin C
bertindak sebagai antioksidan kuat yang mampu menangkal radikal bebas dengan efektif.
Selain membantu Anda mengurangi stres, vitamin C dalam tubuh yang cukup juga membantu
mengembalikan tekanan darah dan kortisol (hormon stres) ke tingkat normal.
4. Mengendalikan Kadar Kolesterol
Fungsi Vitamin C selanjutnya adalah, membantu metabolisme kolesterol menjadi asam
empedu, yang mungkin memiliki implikasi untuk tingkat kolesterol darah dan timbulnya batu
empedu.
5. Membantu Menurunkan Berat Badan
Vitamin C telah terbukti menjadi faktor penting terjadinya biosintesis molekul kecil seperti
protein yang disebut carnitine. Carnitine berperan mengarahkan molekul lemak ke sel-sel
jaringan di mana pembakaran lemak terjadi. Kurangnya molekul lemak selama proses
metabolisme dapat menyebabkan penurunan energi dan kelelahan. Oleh karena itu, jika kadar
carnitine dalam tubuh menurun maka akan terjadi penimbunan lemak.
6. Mempercepat Pemulihan
Vit C dibutuhkan oleh semua orang, baik orang yang ingin fit dalam melakukan rutinitas
sehari-hari, maupun seorang atlet professional. Vitamin C membantu menjaga kekebalan
tubuh dan membantu olahragawan dalam proses pemulihan tubuhnya setelah melakukan
latihan yang berat.
4.4 Kekurangan dan Kelebihan Vitamin C
4.4.1 kekurangan vitamin C
- Kulit menjadi cepat mendapatkan memar. Sedikit saja mendapatkan benturan kulit akan
mendapatkan memar, dan memar tersebut juga tidak akan dapat langsung menghilang. Butuh
waktu yang cukup lama hingga memar tersebut dapat langsung hilang.
- Ternyata sering berubahnya suasana hati. Apabila anda ataupun orang lain yang awal
mulanya memiliki suasana hati yang senang ataupun baik-baik saja tiba-tiba saja berubah
mood menjadi buruk dan marah tanpa sebab yang jelas maka anda dapat lebih waspada.
Jangan anda telah kekurangan vitamin C.
- Seseorang yang kekurangan vitamin C juga akan lebih sering terserang penyakit. Hal ini di
sebabkan karena sistem kekebalan di dalam tubuh telah mengalami penurunan. Tidak hanya
itu saja akan tetapi juga akan mengalami anemia dan menjadi cepat lelah serta lesu.
- Suatu energi di dalam tubuh manusia ternyata juga berasal dari vitamin C. Apa bila anda
ataupun kerabat anda terlibat lesu dan tidak bersemangat itu juga merupakan salah satu gejala
yang timbul akibat kurangnya vitamin C di dalam tubuh. Energy di dalam tubuh juga secara
drastis akan menurun dan mengakibatkan tubuh menjadi bertambah lemah.
- Gusi yang sering mengalami pendarahan juga salah satu akibat adanya kekurangan vitamin
C
4.4.2 Akibat kelebihan dari vitamin C
Dampak kelebihan vitamin C bagi yang belum pernah mengkonsumsi vitamin C dosis
tinggi ini adalah sakit kepala, mual, muntah, perut sakit, kram usus, diare, gangguan
pencernaan, kelelahan, mengantuk, kemudian iritasi di kerongkongan, hingga pengeroposan
gigi. Dampak kelebihan vitamin C ini cukup banyak. Tentu dari banyaknya potensi yang
diderita kelebihan vitamin C janganlah sampai melebihi dari anjuran pada kemasan suplemen
jika Anda menggunakan suplemen vitamin C.
Dengan konsumsi berlebihan dari vitamin C, maka akan memperberat kinerja ginjal.
Bagi seseorang yang mengalami gagal ginjal, konsumsi vitamin C akan buruk jadinya.
Sedangkan vitamin C dosis tinggi juga tidak boleh dikonsumsi oleh penderita batu ginjal.
Vitamin C yang larut dalam air berarti membuat pengeluaran urin yang mengandung vitamin
C jadi meningkat dibandingkan biasanya. Bahkan batu ginjal pun lebih mudah terbentuk
nantinya. Selain itu dapat juga mengakibatkan insomnia (sulit tidur). Untuk ibu hamil, tidak
dianjurkan mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi pada bulan-bulan pertama kehamilan.
Karena dapat memicu keguguran janin yang dikandungnya akibat adanya tekanan
progesteron. Bagi mereka yang memiliki kadar zat besi tinggi atau pada orang yang penyakit
kelebihan zat besi (hemochromatosis) tidak dianjurkan mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi
dimana vitamin C membantu penyerapan zat besi ke dalam tubuh lebih cepat.
Bagi beberapa orang yang lebih sensitif, terlalu banyak mengonsumsi vitamin C bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius, antara lain:1) Penyakit batu ginjal
Selain peningkatan risiko batu ginjal yang dijelaskan dalam studi di atas, overdosis vitamin C juga meningkatkan risiko masalah ginjal yang lain. Konsumsi suplemen vitamin C tingkat tinggi dapat meningkatkan kadar oksalat dalam urin dan menghasilkan batu ginjal kalsium oksalat, jenis yang paling umum dari batu ginjal.
Oksalat ditemukan secara alami dalam buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan coklat, dan juga diproduksi oleh hati.
2) Gejala Alergi
Siapapun yang memiliki alergi jagung harus memeriksa apakah suplemen vitamin C yang dikonsumsinya, karena beberapa suplemen vitamin C terbuat dari jagung.
3) Penyakit jantung pada wanita
Suplemen vitamin C mungkin berbahaya bagi beberapa wanita, terutama wanita postmenopause yang menderita diabetes. Sebuah studi terhadap lebih dari 1.900 wanita pascamenopause dengan diabetes menemukan bahwa wanita yang memiliki asupan vitamin C tertinggi (lebih dari 300 mg per hari) dari suplemen (bukan dari makanan) memiliki peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.
4) Darah encer
Dosis tinggi vitamin C dapat mengencerkan darah karena memiliki sifat antikoagulan seperti warfarin.Siapapun yang telah diresepkan untuk mengambil obat pengencer darah harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengambil suplemen vitamin C.
5) Penyakit Diabetes
Mengambil dosis tinggi vitamin C dapat berdampak pada kadar glukosa darah pada pasien diabetes dan dengan demikian mempengaruhi kebutuhannya untuk obat antidiabetes. Jika Anda memiliki diabetes, Anda harus berbicara dengan dokter sebelum mengambil suplemen vitamin C.
6) Gangguan kesehatan lainnya
Siapapun yang memiliki kondisi medis yang terkait dengan pemuatan asam, seperti asam urat, sirosis, hemoglobinuria nokturnal paroksismal, atau asidosis tubulus ginjal harus berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum mengambil dosis tinggi vitamin C.
4.5 Kandungan Vitamin C Yang Bermanfaat Untuk Tubuh
Kandungan vitamin C merupakan salah satu yang paling penting untuk tubuh
manusia. Sebab pada vitamin C terdapat nutrisi dan juga merupakan vitamin yang mudah
larut di dalam air. Vitamin c ini sangat penting sekali untuk kehidupan dan juga untuk
menjaga kesehatan. Vitamin C ini juga biasa di kenal juga sebagai asam askorbat. Pada
dasarnya vitamin C ini sangat penting sekali untuk sebuah biosintesis dari kolagen, karnitin
serta juga merupakan sumber dari neurotransmitter.
Vitamin C juga merupakan antioksidan yang sangat baik sekali untuk tubuh manusia.
Vitamin C ini dapat bekerja sebagai sebuah donor electron dengan cara melakukan
pemindahan satu electron ke sebuah senyawa logam Cu atau biasa di sebut dengan kuprum.
Tidak hanya itu saja akan tetapi vitamin C ini juga bisa menyumbangkan electron hingga ke
dalam suatu reaksi biokimia intraseluler serta ekstraseluler.
Kandungan vitamin C ini sangat bermanfaat sekali bagi tubuh manusia. Bagi
seseorang yang kekurangan vitamin C ini biasanya akan sering mengalami gusi berdarah,
menjadi lemas, lesu, lunglai, depresi, gigi menjadi cepat tanggal, sering terkena sariawan,
mudah mendapatkan luka memar, dan masih banyak penyakit lainnya yang di sebabkan oleh
kurangnya vitamin C. akan tetapi jika terlalu banyak mengonsumsi vitamin C juga tentunya
tidak akan baik bagi tubuh, sebab pada dasarnya semua yang berlebihan tidaklah baik.
Sering kali banyak orang yang mengonsumsi suplemen vitamin C agar dapat
memperoleh kandungan vitamin C secara instan, akan tetapi hal tersebut perlu di waspadai
sebab bisa-bisa seseorang yang sering mengonsumsi suplemen vitamin C tersebut menjadi
overdosis dan justru mengakibatkan muncul berbagai penyakit di dalam tubuhnya. Penyakit
yang sangat sering terjadi apabila orang mengalami kelebihan vitamin C adalah penyakit
gagal ginjal. Sebab dengan berlebihnya kadar vitamin C di dalam tubuh maka hal ini akan
membuat kerja ginjal menjadi lebih keras, hal ini dikarenakan ginjal lebih bekerja keras untuk
membuang kelebihan dari vitamin C yang ada di dalam tubuh. Oleh karena itu anda harus
pandai-pandai mengatur dosis vitamin C di dalam tubuh anda.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Apa dampak kekurangan Vitamin C dan gejalanya?
Jawab :
- Kulit menjadi cepat mendapatkan memar. Sedikit saja mendapatkan benturan kulit
akan mendapatkan memar, dan memar tersebut juga tidak akan dapat langsung
menghilang. Butuh waktu yang cukup lama hingga memar tersebut dapat langsung
hilang.
- Ternyata sering berubahnya suasana hati. Apabila anda ataupun orang lain yang
awal mulanya memiliki suasana hati yang senang ataupun baik-baik saja tiba-tiba saja
berubah mood menjadi buruk dan marah tanpa sebab yang jelas maka anda dapat
lebih waspada. Jangan anda telah kekurangan vitamin C.
- Seseorang yang kekurangan vitamin C juga akan lebih sering terserang penyakit. Hal
ini di sebabkan karena sistem kekebalan di dalam tubuh telah mengalami penurunan.
Tidak hanya itu saja akan tetapi juga akan mengalami anemia dan menjadi cepat lelah
serta lesu.
- Suatu energi di dalam tubuh manusia ternyata juga berasal dari vitamin C. Apa bila
anda ataupun kerabat anda terlibat lesu dan tidak bersemangat itu juga merupakan
salah satu gejala yang timbul akibat kurangnya vitamin C di dalam tubuh. Energy di
dalam tubuh juga secara drastis akan menurun dan mengakibatkan tubuh menjadi
bertambah lemah.
- Gusi yang sering mengalami pendarahan juga salah satu akibat adanya kekurangan
vitamin C
2. Bagaimana vitamin c bekerja pada system tubuh kita?
Jawab :
Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan.
Vitamin C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamin c juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.
Vit C juga berperan penting dlm sintesis neurotransmitter, norepinefrin. Neurotransmiter sangat penting untuk fungsi otak dan diketahui mempengaruhi suasana hati. Selain itu, vit C diperlukan untuk sintesis carnitine, sebuah molekul kecil yang sangat penting untuk transportasi lemak untuk konversi menjadi energi.
Berikut peranan vitamin C secara garis besar yaitu :
1. Membantu Pertumbuhan
Vitamin C diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan seluruh bagian tubuh. Vitamin C digunakan untuk membentuk collagen, protein untuk pembentukan kulit,tendon, ligamen dan pembuluh darah. Selain itu juga digunakan untuk proses penyembuhan luka, dan perbaikkanserta memelihara tulang dan gigi.
2. Mencegah Penuaan
Vitamin C juga merupakan antioksidan yang sangat efektif untuk melawan radikal bebas. Bahkan dalam jumlah kecil, vitamin C dapat melindungi molekul penting, seperti protein, lipid (lemak), karbohidrat, dan asam nukleat (DNA dan RNA) dari kerusakan yang diakibatkan radikal bebas, racun, ataupun polusi. Radikal bebas adalah salah satu faktor penyebab penuaan dini.
3. Memperbaiki Mood
Vitamin C membantu memperbaiki mood dengan cara mengurangi stres. Saat stres, tubuh akan memproduksi radikal bebas dalam jumlah besar dibandingkan biasanya. Vitamin C bertindak sebagai antioksidan kuat yang mampu menangkal radikal bebas dengan efektif. Selain membantu Anda mengurangi stres, vitamin C dalam tubuh yang cukup juga membantu mengembalikan tekanan darah dan kortisol (hormon stres) ke tingkat normal.
4. Mengendalikan Kadar Kolesterol
Fungsi Vitamin C selanjutnya adalah, membantu metabolisme kolesterol menjadi asam empedu, yang mungkin memiliki implikasi untuk tingkat kolesterol darah dan timbulnya batu empedu.
5. Membantu Menurunkan Berat Badan
Vitamin C telah terbukti menjadi faktor penting terjadinya biosintesis molekul kecil seperti protein yang disebut carnitine. Carnitine berperan mengarahkan molekul lemak ke sel-sel jaringan di mana pembakaran lemak terjadi. Kurangnya molekul lemak selama proses metabolisme dapat menyebabkan penurunan energi dan kelelahan. Oleh karena itu, jika kadar carnitine dalam tubuh menurun maka akan terjadi penimbunan lemak.
6. Mempercepat Pemulihan
Vitamin C dibutuhkan oleh semua orang, baik orang yang ingin fit dalam melakukan rutinitas sehari-hari, maupun seorang atlet professional. Vitamin C membantu menjaga kekebalan tubuh dan membantu olahragawan dalam proses pemulihan tubuhnya setelah melakukan latihan yang berat.
3. Apa reaksi yang menghasilkan karbon dioksida ketika tablet Redoxon ditempatkan dalam air?
Jawab :
Bila ditambahkan ke air kedalam tablet redoxon, merekaakan bereaksi untuk menghasilkan sodium askorbat, air dan karbon dioksida, sehingga menghasilkan gelembung yang menarik.
4. Apa reaksi seimbang natrium bikarbonat dengan asam lainnya, seperti asam klorida dan
asam sitrat ?
Jawab:
Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam penyebutannya
kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah
digunakan sejak lama. Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium
bikarbonat, natrium hidrogen karbonat, dan lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal yang
sering terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam air. Senyawa ini
digunakan dalam roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon
dioksida, yang menyebabkan roti "mengembang".
Senyawa ini juga digunakan sebagai obat antasid (penyakit maag atau tukak lambung).
Karena bersifat alkaloid (basa), senyawa ini juga digunakan sebagai obat penetral asam
bagi penderita asidosis tubulus renalis (ATR) atau rhenal tubular acidosis (RTA). Selain
itu, natrium bikarbonat juga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar asam urat.[1]
NaHCO3 umumnya diproduksi melalui proses Solvay, yang memerlukan reaksi natrium
klorida, amonia, dan karbon dioksida dalam air. NaHCO3 diproduksi sebanyak 100 000
ton/tahun (2001).[2]
Soda kue juga diproduksi secara komesial dari soda abu (diperoleh melalui penambangan
bijih trona, yang dilarutkan dalam air lalu direaksikan dengan karbon dioksida. Lalu
NaHCO3 mengendap sesuai persamaan berikut
Na2CO3 + CO2 + H2O → 2 NaHCO3
Reaksi dari sodium bikarbonat dan asam mengahsilkang garam dan asam karbonat, yang
mudah terurai menjadi karbon dioksida dan air:
NaHCO3 + HCl → NaCl + H2CO3
H2CO3 → H2O + CO2 (gas)
Reaksi dari sodium bikarbonat dan asam cuka:
NaHCO3 + CH3COOH → CH3COONa + H2O + CO2 (gas)
Natrium bikarbonat bereaksi dengan basa :
NaHCO3 + NaOH → Na2CO3 + H2O
5. Bagaimana menghitung pH asan kuat dan asam lemah?Jawab :Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan di dalam air menghasilkan ion H+
Contoh : HCl + Air → H+ + Cl-
Contoh dari Asam Kuat :1. HCl (Asam Klorida)2. H2SO4 (Asam Sulfat)3. HNO3 (Asam Nitrat)4. HBr (Asam Bromida)5. HI (Asam Iorida)6. H2CO3 (Asam Karbonat)7. H2C2O4 (Asam Oksalat)
Menghitung Asam Kuat[ H+] = x . Ma
Contoh Asam Lemah1. CH3COOH (Asam Asetat/Cuka)2. H3PO4 ( Asam Fosfat)3. H2S (Asam Sulfida)Menghitung Asam Lemah[ H+] = √ka . MaCara Menghitung Kekuatan Asam (PH)PH = −¿ log [H+]Contoh:Dik : n HNO3 : 1 x 10-2
V : 1 x 10-1 literDit : PH …?
Jb : Ma = nV
= 1 x 10−2
1 x 10−1
= 1 x10−1 M
[H+] = x . Ma = 1 . 1 x10−1
= 1 x10−1 M
PH = −¿ log [H+] = −¿ log 1 x10−1
= 1 – 0 = 1
6. Berapa banyak diperkirakan volume CO2 dilepaskan ketika semua NaHCO3
direaksikan ? apa % errer dari C ) 2 pengukuran
Jb:
Di atas 60°C, maka secara bertahap akan terurai menjadi sodium soda, air dan karbon
dioksida. Pada suhu 200°C:
2NaHCO3 → Na2CO3 + H2O + CO2
Kebanyakan bicarbonates ini mengalami reaksi dehidrasi. Lebih lanjut Pemanasan
mengubah soda menjadi oksida (sekitar 1000°C):
Na2CO3 → Na2O + CO2
Hasil reaksi penguraian NaHCO3 digunakan sebagai pemadam api.
7. Berapa banyak massa sodium bikarbonat berdasarkan volume CO2 yang dihasilkan
dan berapa persen massa sodium bikarbonat dalam tablet redoxon?
Jawab :
8. Mana menurutmu solusi yang tepat? Mengapa? Dapatkah kamu membantu mereka
menentukan rumus molekul asam ini menggunakan data analisis pembakaran?
Jawab :
9. Apa itu reaksi redoks? Tuliskan beberapa contonya! Prinsip apa yang dipakai dalam
menghitung reaksi redoks?
Jawab :
Reaksi redoks merupakan reaksi yang melibatkan reaksi reduksi dan reaksi
oksidasi.Pada awalnya konsep reduksi dan oksidasi (redoks) terbatas pada reaksi yang
melibatkan pelepasan dan pengikatan oksigen. Reaksi okseidasi merupakan reaksi
pengikatan oksigen oleh suatu zat.
Contoh:
C(s) + O2(g) → CO2(g)
H2(g) + O2(g) → H2O(l)
2Cu(s) + O2(g) → 2CuO(s)
Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat.
Contoh:
HgO(s) → Hg(l) + O2(g)
FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO2(g)
Tinjauan reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen
ternyata kurang universal (luas) karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan oksigen
saja. Misalnya, reaksi kimia antara gas klorin dan logam natrium membentuk natrium
klorida.
Na(s) + ½Cl2(g) → NaCl(s)
Konsep reaksi reduksi dan oksidasi selanjutnya dijelaskan dengan menggunakan
konsep perpindahan (transfer) elektron. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron,
sedangkan reduksi adalah reaksi pengikatan elektron. Dengan menggunakan konsep
tersebut, maka dapat dijelaskan terjadinya reaksi oksidasi dan reaksi reduksi pada
reaksi antara gas klorin dengan logam natrium sebagai berikut.
Na(s) + ½ Cl2(g) → NaCl(s)
Dalam reaksi itu terdapat 2 peristiwa, yaitu:
Na(s) → NA+(s) + e- ……… (oksidasi)
½ Cl2 + e- → Cl- ……… (reduksi)
Berdasrkan konsep tersebut dapat dinyatakan bahwa peristiwa reaksi oksidasi reduksi
terjadi secara bersamaan.
Prinsip yang dipakai dalam menghitung reaksi redoks adalah metode bilangan
oksidasi dan metode setengah rekasi. Dengan menggunakan konsep bilangan oksidasi,
maka suatu reaksi yang rumit dapat diketahui zat mana yang mengalami reduksi dan
oksidasi.
Contoh: Reaksi : CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)
Menurut konsep oksigen pada reaksi diatas, terdapat dua reaksi, yaitu:
Reaksi reduksi : CuO → Cu
Reaksi oksidasi : H2 → H2O
Bila dihitung bilangan oksidasinya, maka
Reaksi reduksi : CuO → Cu
(Bilangan oksidasi Cu pada CuO = +2 dan pada Cu = 0)
Reaksi oksidasi : H2 → H2O
(Bilangan oksidasi H pada H2 = 0 dan pada H2O = +1)
Dari contoh reaksi tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang disertai dengan kenaikan bilangan oksidasi. Reaksi
reduksi adalah reaksi yang disertai dengan penurunan bilangan oksidasi. Reaksi
oksidasi dan reaksi reduksi umumnya terjadi secara bersamaan dalam satu reaksi,
maka kemudian disebut reaksi redoks
10. Dibutuhkan waktu 2,30 menit menggunakan arus 2 A untuk melapisi semua perak
dari 0,250 L larutan mengandung Ag+. Berapa konsentrasi awal Ag+ dalam larutan?
Jawab :
G= i . t96500
.ME= 2 .13896500
.1081
¿ 27696500
.108=0,309 gr
n= grAr
=0,309108
=0,003 mol
M=nv=0,003
0,25=0,012 M
Daftar pustaka
Davies MB, Austin J, Partridge DA. 1991. Vitamin C: Its Chemistry and Biochemistry. Hal : 97-100. The Royal Society of Chemistry: Cambridge.
Kim DO, Lee KW, Lee HJ, Lee CY. 2002. Vitamin C equivalent antioxidant capacity (VCEAC) of phenolic phytochemicals. J Agric Food Chem 50(13):3713–17.
Gyorgi AS. 1931. Vitamin C, Muscles, and WWII. Szeged: 1931-47.
Bednar C, Kies C. 1994. Nitrate and vitamin C from fruits and vegetables: Impact of intake variations on nitrate and nitrite excretions of humans. Plant Foods Hum Nutr 45:71-80
Naidu KA. 2003. Vitamin C in human health and disease is still mistery? An Overview. J Nutr 2:7
http://ariffadholi.blogspot.com/2010/06/vitamin-yang-larut-dalam-air.html
http://banyakbaca.wordpress.com/2010/03/13/aktivitas-redoks-seluler-asam-askorbat/
http://medicastore.com/penyakit/274/Kekurangan_&_Kelebihan_Vitamin_C_(asam_askorbat).html
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_askorbat