Asal Usul Tari Pendet

25
Asal usul tari pendet Asal usul tari pendet Asal usul tari pendet – Tari Pendet merupakan kesenian tari yang berasal dari pulau Bali. Tari pendet adalah suatu pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis. Sejarah Asal usul tari pendet Tari Pendet diciptakan oleh seorang maestro tari dari Bali yaitu I Wayan Rindi (1967), I Wayan Rindi menjadikan tari pendet sebagai penggubah tarian sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Asal usul tari pendet diciptakan adalah untuk tari pemujaan yang banyak dipentaskan di Pura, tempat ibadah umat Hindu di Bali, Indonesia. Inti Gerakan Tari pendet adalah untuk simbol penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, beberapa seniman di pulau Bali merubah Tari Pendet menjadi “tarian ucapan selamat datang”, tetapi Tari pendet tetap mengusung unsur sakral dan religius yang menjadi ciri tari pendet. - ______________________________________________________________________ __________ Tari Pendet Seperti dikutip dari ISI Denpasar, lahirnya tari Pendet adalah sebuah

description

asal terciptanya tari pendet

Transcript of Asal Usul Tari Pendet

Page 1: Asal Usul Tari Pendet

Asal usul tari pendet

Asal usul tari pendet

Asal usul tari pendet – Tari Pendet merupakan kesenian tari yang berasal dari pulau Bali. Tari pendet adalah suatu pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.

Sejarah Asal usul tari pendetTari Pendet diciptakan oleh seorang maestro tari dari Bali yaitu I Wayan Rindi (1967), I Wayan Rindi menjadikan tari pendet sebagai penggubah tarian sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Asal usul tari pendet diciptakan adalah untuk  tari pemujaan yang banyak dipentaskan di Pura, tempat ibadah umat Hindu di Bali, Indonesia. Inti Gerakan Tari pendet adalah untuk  simbol penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, beberapa seniman di pulau Bali merubah Tari Pendet menjadi “tarian ucapan selamat datang”, tetapi Tari pendet tetap mengusung unsur sakral dan religius yang menjadi ciri  tari pendet.

-________________________________________________________________________________

Tari Pendet Seperti dikutip dari ISI Denpasar, lahirnya tari Pendet adalah sebuah ritual sakral odalan di pura yang disebut mamendet atau mendet. Prosesi mendet berlangsung setelah pendeta mengumandangkan puja mantranya dan seusai pementasan  topeng sidakarya—teater sakral yang secara filosofis melegitimasi upacara keagamaan. Hampir setiap pura besar hingga kecil di Bali disertai dengan aktivitas mamendet. Pada beberapa pura besar seperti Pura Besakih yang terletak di kaki Gunung Agung itu biasanya secara khusus menampilkan ritus mamendet dengan tari Baris Pendet. Tari ini dibawakan secara berpasangan atau secara masal oleh kaum pria dengan membawakan perlengkapan sesajen dan bunga.

Tari Pendet bercerita tentang turunnya dewi-dewi kahyangan ke bumi. Biasanya menurut  gentra.lk.ipb.ac.id, Tari Pendet dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh para

Page 2: Asal Usul Tari Pendet

putri, dan lebih dinamis dari tari Rejang. Ditampilkan setelah tari Rejang di halaman Pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih).

Para penari Pendet berdandan layaknya para penari upacara keagamaan yang sakral lainnya, dengan memakai pakaian upacara, masing-masing penari membawa perlengkapan sesajian persembahan seperti sangku (wadah air suci), kendi, cawan, dan yang lainnya.

Lukisan Tari Pendet oleh Pelukis : Sunaryo

Pada dasarnya dalam tarian ini para gadis muda hanya mengikuti gerakan penari perempuan senior yang ada di depan mereka, yang mengerti tanggung jawab dalam memberikan contoh yang baik. Tidak memerlukan pelatihan intensif.

Sejarah Perkembangan.

1950. Tari Pendet disepakati lahir.

Tari Pendet tetap mengandung anasir sakral-religius dengan menyertakan muatan-muatan keagamaan yang kental.

Pada 1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari pendet tersebut dengan pola seperti sekarang, termasuk menambahkan jumlah penarinya menjadi lima orang. Berselang setahun kemudian, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menciptakan tari pendet massal dengan jumlah penari tidak kurang dari 800 orang, untuk ditampilkan dalam upacara pembukaan Asian Games

Page 3: Asal Usul Tari Pendet

di Jakarta.

1967. Koreografer bentuk modern Tari Pendet.

Pencipta atau koreografer bentuk modern tari Pendet ini adalah I Wayan Rindi (?-1967), merupakan penari yang dikenal luas sebagai penekun seni tari dengan kemampuan menggubah tari dan melestarikan seni tari Bali melalui pembelajaran pada generasi penerusnya. Semasa hidupnya ia aktif mengajarkan beragam tari Bali, termasuk tari Pendet kepada keturunan keluarganya maupun di luar lingkungan keluarganya.

Pulau Bali adalah salah satu tempat wisata andalan Indonesia yang terkenal ke seluruh penjuru dunia karena keindahan alam dan budayanya. Hampir setiap hari ada rombongan Turis lokal/ domestik maupun asing yang berbondong-bondong datang ke Pulau Dewasa untuk berwisata, jumlah wisatawan akan meningkat di saat musim liburan. Salah satu prosesi penyambutan tamu yang sering dipentaskan adalah Tari Pendet.

Sejarah / asal usul Tari Pendet

Tari Pendet diciptakan oleh I Wayan Rindi (1967), maestro tari dari Bali yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Pada awal penciptaan, tarian ini merupakan tari pemujaan yang banyak dipentaskan di Pura, tempat ibadah umat Hindu di Bali, Indonesia. Gerak Tari ini simbol penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Tetapi, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Tari Pendet menjadi “tarian ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. 

Diyakini bahwa Tari Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis. Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.

Page 4: Asal Usul Tari Pendet

Gerakan Tari Pendet

Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.

Kontroversi Tari Pendet

Tari Pendet pernah menjadi sorotan dan heboh saat tampil di program televisi Enigmatic Malaysia Discovery Channel.

Tindakan Malaysia yang mengklaim tari pendet sebagai bagian dari budayanya amat disesalkan keluarga Wayan Rindi. Pada masa hidupnya, Wayan Rindi memang tak berfikir untuk mendaftarkan temuannya agar tak ditiru negara lain. Selain belum ada lembaga hak cipta, tari Bali selama ini tidak pernah di patenkan karena kandungan nilai spiritualnya yang luas dan tidak bisa dimonopoli sebagai ciptaan manusia atau bangsa tertentu.

Namun pemerintah Malaysia menyatakan kalau mereka tidak bertanggung jawab atas iklan tersebut karena dibuat oleh Discovery Channel Singapura hingga akhirnya Discovery TV

Page 5: Asal Usul Tari Pendet

melayangkan surat permohonan maaf kepada kedua negara, dan menyatakan bahwa jaringan televisi itu bertanggung jawab penuh atas penayangan iklan program tersebut.

Meskipun demikian, insiden penayangan pendet dalam program televisi mengenai Malaysia ini sempat memicu sentimen Anti-Malaysia di Indonesia.

Itulah penjelasan mengenai seni tari pendet dari bali, sejarah, dan gerakan tari pendet. Semoga dapat menambah pengetahuan kamu mengenai seni tari di Indonesia.

referensi : republika.co.id, magistre-sejarah.blogspot.com, id.wikipedia.org

----_________________________________________________________________________________

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (? – 1967).

Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.

Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.

Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.

Tari pendet menjadi sorotan media Indonesia karena tampil dalam program televisi Enigmatic Malaysia Discovery Channel. Menurut pemerintah Malaysia, mereka tidak bertanggung jawab atas iklan tersebut karena dibuat oleh Discovery Channel Singapura,[1] kemudian Discovery TV melayangkan surat permohonan maaf kepada kedua negara, dan menyatakan bahwa jaringan televisi itu bertanggung jawab penuh atas penayangan iklan program tersebut.[2] Meskipun demikian, insiden penayangan pendet dalam program televisi mengenai Malaysia ini sempat memicu sentimen Anti-Malaysia di Indonesia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Pendet

Pendet Tergolong Tarian Tertua di Bali

Tari pendet atau tari selamat datang merupakan salah satu tarian yang paling tua di antara tari-tarian sejenis yang ada di Pulau Dewata. “Berdasarkan beberapa catatan, para ahli seni pertunjukan Bali sepakat untuk menyebutkan tahun 1950 sebagai tahun kelahiran tari Pendet,”

Page 6: Asal Usul Tari Pendet

ungkap Gurubesar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Prof Dr I Wayan Dibia di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan sejak diciptakannya tarian itu selalu dijadikan acara pembuka bagi sajian tari Bali lainnya, baik untuk suguhan para tamu-tamu penting yang datang ke Bali maupun yang ditampilkan ke mancanegara.

“Tari Pendet adalah tarian kelompok yang biasanya ditarikan oleh sekelompok remaja putri di mana setiap orang penari membawa sebuah mangkok perak (bokor) yang berisikan bunga berwarna-warni,” tambahnya. Pada akhir tariannya, mereka para penari menaburkan bunga-bunga yang mereka bawa ke arah penonton, sebagai wujud ungkapan dan ucapan selamat datang.

Mengenai penggagas dari tarian tersebut menurut Dibia adalah dua seniman kelahiran desa Sumertha Denpasar yakni I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. “Kedua seniman ini menciptakan tari Pendet penyambutan dengan empat orang penari untuk disajikan sebagai bagian dari pertunjukan turistik di sejumlah hotel yang ada di Denpasar, Bali,” tambahnya.

Pada tahun 1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari Pendet tersebut menjadi polanya seperti sekarang, termasuk menambahkan jumlah penarinya menjadi lima orang.Tahun 1962, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menciptakan tari Pendet massal, dengan jumlah penari tidak kurang dari 800 orang, untuk ditampilkan dalam upacara pembukaan Asian Game di Jakarta. (http://www.antaranews.com/berita/1250926895/pendet-tergolong-tarian-tertua-di-bali)

 

BAB I

PENDAHULUAN

I.a Latar Belakang

Page 7: Asal Usul Tari Pendet

Bali sebagai daerah tujuan utama wisata di Indonesia tidak hanya menyediakan

keindahan alam saja namun juga keindahan budaya seperti tari-tarian. Seiring perkembangan

zaman, seni budaya tari perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Masuknya budaya-budaya baru ke

era globalisasi ini membuat seni tari menjadi sesuatu yang kurang diminati.

Untuk melestarikan kembali kebudayaan tari di Indonesia, kita perlu mempelajari

kembali jenis-jenis tari. Salah satunya yang akan kita bahas di makalah ini yaitu Tari Pendet.

Asal-usul tari Pendet berasal dari daerah Bali yang diciptakan oleh seniman-seniman Bali.

Tari Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian

upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif,

Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, baik itu pria maupun wanita, dewasa maupun gadis.

Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan dibanjar-banjar.

Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung

jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.

Tari Pendet merupakan salah satu warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan.

Jadi agar seni tari Pendet tetap lestari, kita harus mengetahui semua hal tentang seni tari Pendet

itu sendiri. Semoga tulisan ini mampu memberikan kita pengetahuan yang lebih luas tentang Tari

pendet, sehingga kita mampu melestarikan warisan budaya ini.

I.b Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kita penulis akan menjelaskan beberapa hal yang berhubungan

dengan Seni Tari Pendet yaitu :

a)      Bagaimana sejarah Tari Pendet?

b)      Apa fungsi Tari Pendet?

c)      Apa saja unsur gerak dasar Tari Pendet serta busana dasar penari pendet?

Page 8: Asal Usul Tari Pendet

I.c Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :

a)      Memberikan pengetahuan kepada generasi penurus tentang Tari pendet

b)      Agar warisan budaya terutama tari-tarian tetap lestari

c)      Memberi pengetahuan tentang fungsi tari Pendet dan

d)     Memberi pengetahuan tentang sejarah Tari Pendet.

BAB II

PEMBAHASAN

II.a Sejarah Tari Pendet

Tari Pendet termasuk tarian yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali.

Dari berbagai sumber yang ditemukan tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun dimana

terciptanya tarian pendet. Sebelumnya tarian ini ada untuk upacara keagamaan dan ritual sejenis

di Bali.

Ada dua seniman kelahiran Desa Sumertha, Denpasar bernama I Wayan Rindi dan Ni

Ketut Reneng yang menciptakan tarian ini. Mereka berdua yang mengubah tarian ritual ini

Page 9: Asal Usul Tari Pendet

menjadi tarian penyambutan bagi tamu yang dilakukan empat orang penari di berbagai tempat

termasuk hotel dan tempat resmi lainnya.

Tarian ini merupakan tarian yang dibawakan oleh sekelompok remaja putri, masing-

masing membawa mangkuk perak (bokor) yang penuh berisi bunga. Pada akhir tarian para penari

menaburkan bunga ke arah penonton sebagai ucapan selamat datang. Tarian ini biasanya

ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu atau memulai suatu pertunjukkan.

Pencipta atau koreografer bentuk modern tari Pendet ini adalah I Wayan Rindi,

merupakan penari yang dikenal luas sebagai penekun seni tari dengan kemampuan menggubah

tari dan melestarikan seni tari Bali melalui pembelajaran pada generasi penerusnya. Semasa

hidupnya Dia aktif mengajarkan beragam tari Bali, termasuk tari Pendet kepada keturunan

keluarganya maupun di luar lingkungan keluarganya.

II.b Fungsi Tari Pendet

Pada awalnya tari Pendet merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura,

yang menggambarkan penyambutan atas turunnya Dewa-Dewi ke alam marcapada, merupakan

pernyataan persembahan dalam bentuk tarian upacara. Lambat laun, seiring perkembangan

zaman, para seniman tari Bali mengubah tari Pendet menjadi tari “Ucapan Selamat Datang”,

dilakukan sambil menaburkan bunga di hadapan para tamu yang datang, seperti Aloha di Hawaii.

Kendati demikian bukan berarti tari Pendet jadi hilang kesakralannya. Tari Pendet tetap

mengandung anasir sakral-religius dengan menyertakan muatan-muatan keagamaan yang kental.

Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara.

Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet

dapat ditarikan oleh semua orang, baik itu pria maupun wanita, dewasa maupun gadis. Tarian ini

Page 10: Asal Usul Tari Pendet

diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan dibanjar-banjar. Para gadis

muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab

mereka dalam memberikan contoh yang baik.

Tari Pendet dibawakan secara berkelompok atau berpasangan, ditampilkan setelah tari

Rejang di halaman pura. Biasanya penari menghadap ke arah suci (pelinggih) mengenakan

pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan dan perlengkapan

sesajen lainnya. Selain tari Pendet, di Bali ada beberapa jenis tari-tarian yang dibawakan para

gadis atau perempuan dewasa untuk kelengkapan pelaksanaan kegiatan ritual atau upacara

keagamaan. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet

menjadi ‘ucapan selamat datang’. Taburan bunga disebarkan di hadapan para tamu sebagai

ungkapan selamat datang.

Sebagaimana Pendet, tarian ini sifatnya feminin, karena menuntut gerakan-gerakan yang

lemah gemulai seperti tarian Sanghyang Dedari, tari Rejang, Sutri dan tari Gabor. Tarian-tarian

Bali yang dipentaskan untuk keperluan upacara keagamaan disebut tarian wali, sedang

pementasan di luar pura disebut Balih-balihan.

Jadi tari pendet mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai tari Wali yang biasanya di pentaskan

di Pura-pura pada saat ada upacara, yang fungsi yang kedua yaitu sebagai tari balih-balihan yang

biasa dipentaskan sebagai penyambutan para tamu.

II.c Gerak Dasar dan Tata Busana Tari Pendet

Seperti yang dijelaskan pada bagian atas, seorang penari Pendet tidak perlu melakukan

latihan yang intensip. Pada dasarnya dalam tarian ini para gadis muda hanya mengikuti gerakan

Page 11: Asal Usul Tari Pendet

penari perempuan senior yang ada di depan mereka, yang mengerti tanggung jawab dalam

memberikan contoh yang baik. Adapun gerakan dasar Tari Pendet yaitu :

a)      Ngumbang luk penyalin, berjalan ke muka belok kanan kiri dan ngentrag.

b)      Duduk bersimpuh mengambil bunga lalu menyembah dengan manganjali.

c)      Leher ngilek ke samping kanan seraya nyeledet (gerakan ini dilakukan 3x berturut-turut).

d)     Ngagem kanan disertai luk nerudut dan nyeledet ke kiri.

e)      Ngenjet gerak peralihan untuk perpindah dan menjadi agem kanan.

f)       Ngotag pinggang bertukar tempat dari kanan ke kiri dan sebaliknya.

g)      Ngelung rebah ke kiri dan kanan yang disertai dengan angumad tarik kanan dan kiri.

h)      Ngumbang ombak segera berjalan belok ke belakang dan ke muka.

i)        Nyeregseg ngider berputar ke kanan dan kiri berturut-turut sampai 2 atau 3 kali.

j)        Ngelung kiri kanan beserta nyeledet kiri kanan lalu beranjak 2 terus berjalan.

k)      Ngentrag berjalan cepat terus ngeseh dan menabur bunga sambil berjalan ngumbang luk

penyalin.

l)        Metanjek ngandang berputar ke kiri dan ditutup dengan gerakan nyakup bawa.

     Jika dibagi menurut gerakan dasarnya, dibagi menjadi beberapa macam yakni :

a. Ngumbang luk penyalin.

b. Leher ngilek.

c. Nyeledet.

d. Agem kanan.

Page 12: Asal Usul Tari Pendet

e. Luk nerusut.

f. Agem kiri.

g. Ngumbang ombak.

Selain gerak diatas salah satu unsur yang penting adalah tata busana, dalam pementasan tari

Pendet memerlukan beberapa macam perlengkapan busana dan juga properti. Adapun macam-

macam perlengkapan busana dan properti tari Pendet adalah :

• Sabuk prada.

• Anteng.

• Kain songket.

• Bokor.

BAB III

PENUTUP

III.a Kesimpulan

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan dipura,

tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas

turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali

mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang

sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (1967).

Sejarah tari pendet sebenarnya sudah ada sejak lama di bali. Tarian ini termasuk yang

tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali. Dari berbagai sumber yang saya temukan

tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun dimana terciptanya tarian pendet. Sebelumnya tarian ini

ada untuk upacara keagamaan dan ritual sejenis di bali.

Page 13: Asal Usul Tari Pendet

Adalah dua seniman kelahiran Desa Sumertha, Denpasar bernama I Wayan Rindi dan Ni

Ketut Reneng yang menciptakan tarian ini. Merekalah yang mengubah tarian ritual ini menjadi

tarian penyambutan bagi tamu yang dilakukan empat orang penari di berbagai tempat termasuk

hotel dan tempat resmi lainnya.

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura,

sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan

penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi.

Rindi merupakan maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa

di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi sebagai tari

penyambutan. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet

menjadi “tarian ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.

III.b Saran

Dengan telah dibuatnya makalah kesenian yang berjudul Kesenian Tradisional tari Pendet

Bali, semoga dapat bermanfaat bagi kami khususnya selaku penyusun dan para pembaca

umumnya. Dapat menanamkan rasa cinta terhadap kesenian tradisional Bangsa Indonesia,

mempererat tali persatuan dan kesatuan.

Disamping itu dengan adanya makalah ini semoga para pembaca dapat mengembangkan

sekaligus melestarikan kesenian tradisional dan tentunya dapat menyusun makalah yang lebih

baik dari makalah yang kami buat.

Tari Pendet

Seperti dikutip dari ISI Denpasar, lahirnya tari Pendet adalah sebuah ritual sakral odalan di pura yang disebut mamendet atau mendet. Prosesi mendet berlangsung setelah pendeta mengumandangkan puja

Page 14: Asal Usul Tari Pendet

mantranya dan seusai pementasan topeng sidakarya—teater sakral yang secara filosofis melegitimasi upacara keagamaan. Hampir setiap pura besar hingga kecil di Bali disertai dengan aktivitas mamendet. Pada beberapa pura besar seperti Pura Besakih yang terletak di kaki Gunung Agung itu biasanya secara khusus menampilkan ritus mamendet dengan tari Baris Pendet. Tari ini dibawakan secara berpasangan atau secara masal oleh kaum pria dengan membawakan perlengkapan sesajen dan bunga.

Tari Pendet bercerita tentang turunnya dewi-dewi kahyangan ke bumi. Biasanya menurut gentra.lk.ipb.ac.id, Tari Pendet dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh para putri, dan lebih dinamis dari tari Rejang. Ditampilkan setelah tari Rejang di halaman Pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih).

Para penari Pendet berdandan layaknya para penari upacara keagamaan yang sakral lainnya, dengan memakai pakaian upacara, masing-masing penari membawa perlengkapan sesajian persembahan seperti sangku (wadah air suci), kendi, cawan, dan yang lainnya. Pada dasarnya dalam tarian ini para gadis muda hanya mengikuti gerakan penari perempuan senior yang ada di depan mereka, yang mengerti tanggung jawab dalam memberikan contoh yang baik. Tidak memerlukan pelatihan intensif.

Sejarah Perkembangan.

Page 15: Asal Usul Tari Pendet

1950. Tari Pendet disepakati lahir. Tari Pendet tetap mengandung anasir sakral-religius dengan menyertakan muatan-muatan keagamaan yang kental.

1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari pendet tersebut dengan pola seperti sekarang, termasuk menambahkan jumlah penarinya menjadi lima orang. Berselang setahun kemudian, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menciptakan tari pendet massal dengan jumlah penari tidak kurang dari 800 orang, untuk ditampilkan dalam upacara pembukaan Asian Games di Jakarta.

1967. Koreografer bentuk modern Tari Pendet.

Pencipta atau koreografer bentuk modern tari Pendet ini adalah I Wayan Rindi (?-1967), merupakan penari yang dikenal luas sebagai penekun seni tari dengan kemampuan menggubah tari dan melestarikan seni tari Bali melalui pembelajaran pada generasi penerusnya. Semasa hidupnya ia aktif mengajarkan beragam tari Bali, termasuk tari Pendet kepada keturunan keluarganya maupun di luar lingkungan keluarganya.

Pola Gerakan Tari Pendet

• Ngumbang luk penyalin, berjalan ke muka belok kanan kiri dan ngentrag.

• Duduk bersimpuh mengambil bunga lalu menyembah dengan manganjali.

• Leher ngilek ke samping kanan seraya nyeledet (gerakan ini dilakukan 3x berturut-turut).

• Ngagem kanan disertai luk nerudut dan nyeledet ke kiri.

• Ngenjet gerak peralihan untuk perpindah dan menjadi agem kanan.

• Ngotag pinggang bertukar tempat dari kanan ke kiri dan sebaliknya.

Page 16: Asal Usul Tari Pendet

Iringan Tari Pendet

Iringan pada tari pendet dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal disebut sebagai pengantar singkat (papeson) digarap dengan tempo yang cepat, bagian tengah atau pengadeg diiringi musik dengan tempo lambat dan sedang, dan pada bagian akhir (panyuwud) diiringi musik dengan tempo cepat.

Gambar Tari Pendet yang bermasalah dalam Website Pariwisata Malaysia

Tari Pendet milik Malaysia? Diposting oleh admin di 8/25/2009

Siapapun yang merasa sebagai bangsa Indonesia, akan kaget mendengar bahwa tari Pendet diklaim menjadi milik Malaysia. Menurut Prof. Dr. I Wayan Dibia MA, guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, tari Pendet digagas dua seniman kelahiran Desa Sumertha, kota Denpasar, yakni I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. Tak lama setelah diciptakan - sekitar tahun 1950 - oleh dua seniman Bali ini maka tari Pendet atau tari selamat datang, langsung memasyarakat sehubungan kerap dipakai menyambut kehadiran tamu-tamu penting di Pulau Dewata.

Pada awalnya, tari Pendet hanya menampilkan empat orang penari, dan disuguhkan kepada turis asing yang tiba di Bali atau yang sedang menginap di sejumlah hotel. Karena cukup mengesankan, maka tari ini kemudian juga digunakan untuk menyambut para pejabat negeri dan tamu-tamu penting negara. Setelah cukup berkembang, di tahun 1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari Pendet menjadi polanya seperti sekarang, termasuk menambahkan jumlah penari dari empat orang menjadi lima orang. Bahkan di tahun 1962, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menyuguhkan tari Pendet massal dengan jumlah penari tidak kurang dari 800 orang. Tarian massal ini ditampilkan pada upacara pembukaan Asian Games di Jakarta (Sumber : antaranews).

Lalu, apa dasarnya Malaysia mengklaim tari Pendet ini adalah milik mereka?

Page 17: Asal Usul Tari Pendet

Inilah yang menjadi pertanyaan atau kebingungan kita bersama. Kita tidak mengetahui secara pasti apa yang dijadikan dasar bagi Malaysia untuk mengklaim tari Pendet sebagai hak milik mereka. Sepertinya tetangga/jiran kita ini selalu mencari masalah.

Mulai dari kasus Sipadan dan Ligitan (yang akhirnya dimenangkan oleh Malaysia), batik, angklung, reog Ponorogo, dan sekarang tari Pendet. Apa yang sedang kau cari Malaysia? Dengan dalih, banyaknya orang/suku Jawa yang tinggal di Malaysia dan membawa budaya Indonesia ke sana, maka sepertinya Malaysia 'berhak' mengklaim batik, angklung dan reog juga adalah milik mereka. Tapi kita tidak habis pikir, jika sebuah tarian yang asli dari Bali juga bisa diklaim menjadi milik mereka. Berapa banyakkah jumlah orang Bali yang tinggal di Malaysia sehingga bisa menjadi pembenaran alasan klaim atas tari Pendet?

Jika dengan seenaknya saja Malaysia bisa mengklaim apa-apa yang berbau Indonesia menjadi milik mereka, maka dikhawatirkan mereka juga akan mengklaim kesenian asli Indonesia lainnya. Saya khawatirkan, bisa-bisa tari SaMan, tari Tor Tor, tari Serampang 12, tari Jaipong, tari Ronggeng Betawi, tari Serimpi, tari Merak, tari Kecak, tari Barong,  tari Lenso, tari Cakalele, dan lain-lain, bisa dengan seenaknya diklaim oleh Malaysia. Bahkan mungkin saja terjadi, koteka dari Papua diklaim oleh mereka. Atau Danau Toba juga akan diklaim. Atau yang lebih 'gila' lagi, misalnya Pulau Madura atau Candi Borobudur diklaim milik mereka.

Tidak bisa dipungkiri, ada beberapa lahan bisnis di Indonesia yang kini sudah dimiliki Malaysia, misalnya perkebunan kelapa sawit, bisnis perbankan, bisnis telekomunikasi, dan lain-lain. Tapi bukan berarti apa yang sudah menjadi warisan (heritage) budaya dan seni di Indonesia serta merta dapat diklaim seenak udel. Apa tanggapan Malaysia jika kita juga mengklaim warisan budaya dan seni mereka adalah milik kita. Sebagai tetangga sudah selayaknya kita bersahabat, saling mendukung, bukan mencari masalah. Apalagi kita satu rumpun.

Kejadian ini juga diharapkan menjadi koreksi bagi Pemerintah, bahwa untuk segera mengklaim (baca : mem-paten-kan) semua warisan budaya, seni, makanan serta karya anak bangsa lainnya, yang berasal dari Indonesia. Jangan setelah ada klaim dari negara lain, baru kita ribut, seperti orang yang kebakaran jenggot. Kalau tidak ada tindakan yang nyata dari Pemerintah Indonesia, jangan heran satu per satu warisan tersebut akan berpindah tangan.

Foto berikut ini adalah foto Danau Toba. Untuk saudara-saudara kami yang di Malaysia, kami tegaskan, bahwa danau ini letaknya di Indonesia, tepatnya di Propinsi Sumatera Utara

dan asli dari Indonesia (asli lho..)

Page 18: Asal Usul Tari Pendet

 

sumber foto danau toba : milik pribadi sumber foto tari pendet : babadbali.com

Sejarah Tari PendetMarch 29, 2010 - Posted by UKM LISES Gentra Kaheman IPB

Tari Pendet termasuk dalam jenis tarian wali, yaitu tarian Bali yang dipentaskan khusus untuk keperluan upacara keagamaan. Tarian ini diciptakan oleh seniman tari Bali, I Nyoman Kaler,pada tahun 1970-an

yang bercerita tentang turunnya Dewi-Dewi kahyangan ke bumi. Meski tarian ini tergolong ke dalam jenis tarian wali namun berbeda dengan tarian upacara lain yang biasanya memerlukan para penari khusus dan terlatih, siapapun bisa menarikan tari Pendet, baik yang sudah terlatih maupun yang masih awam, pemangkus pria dan wanita, kaum wanita dan gadis desa. Pada dasarnya dalam tarian ini para gadis muda hanya mengikuti gerakan penari perempuan senior yang ada di depan mereka, yang mengerti tanggung jawab dalam memberikan contoh yang baik. Tidak memerlukan pelatihan intensif.

Pada awalnya tari Pendet merupakan tari pemujaan yang banyak

diperagakan di Pura, yang menggambarkan penyambutan atas turunnya Dewa-

Dewi ke alam marcapada, merupakan pernyataan persembahan dalam bentuk

tarian upacara. Lambat laun, seiring perkembangan zaman, para seniman tari Bali

mengubah tari Pendet menjadi tari “Ucapan Selamat Datang”, dilakukan sambil

menaburkan bunga di hadapan para tamu yang datang, seperti Aloha di Hawaii.

Kendati demikian bukan berarti tari Pendet jadi hilang kesakralannya. Tari Pendet

Page 19: Asal Usul Tari Pendet

tetap mengandung anasir sakral-religius dengan menyertakan muatan-muatan

keagamaan yang kental.Dan tari pendet disepakati lahir pada tahun 1950.

Tari Pendet Sakral

Biasanya Tari Pendet dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh

para putri, dan lebih dinamis dari tari Rejang. Ditampilkan setelah tari Rejang di

halaman Pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih). Para penari

Pendet berdandan layaknya para penari upacara keagamaan yang sakral lainnya,

dengan memakai pakaian upacara, masing-masing penari membawa perlengkapan

sesajian persembahan seperti sangku (wadah air suci), kendi, cawan, dan yang

lainnya.

Guru Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Wayan Dibia,

menegaskan bahwa menarikan tari Pendet sudah sejak lama menjadi bagian yang

tak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat Hindu Bali.

Tarian ini merupakan tarian yang dibawakan oleh sekelompok remaja putri,

masing-masing membawa mangkuk perak (bokor) yang penuh berisi bunga. Pada

akhir tarian para penari menaburkan bunga ke arah penonton sebagai ucapan

selamat datang. Tarian ini biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu atau

memulai suatu pertunjukkan (1999: 47).

Pencipta atau koreografer bentuk modern tari Pendet ini adalah I Wayan

Rindi (?-1967), merupakan penari yang dikenal luas sebagai penekun seni tari

dengan kemampuan menggubah tari dan melestarikan seni tari Bali melalui

pembelajaran pada generasi penerusnya. Semasa hidupnya ia aktif mengajarkan

beragam tari Bali, termasuk tari Pendet kepada keturunan keluarganya maupun di

luar lingkungan keluarganya.

Menurut anak bungsunya, I Ketut Sutapa, I Wayan Rindi memodifikasi Tari

Pendet sakral menjadi Tari Pendet penyambutan yang kini diklaim Malaysia

sebagai bagian dari budayanya. Keluarga I Wayan Rindi sangat menyesalkan hal

ini. Semasa hidupnya I Wayan Rindi tak pernah berpikir untuk mendaftarkan

temuannya agar tak ditiru negara lain.

Page 20: Asal Usul Tari Pendet

Tari Pendet Penyambutan

Di samping belum ada lembaga hak cipta, tari Bali selama ini tidak pernah

dipatenkan karena mengandung nilai spiritual yang luas dan tak bisa dimonopoli

sebagai ciptaan manusia atau bangsa tertentu. Dalam hal ini, I Ketut Sutapa,

dosen seni tari Institut Seni Indonesia (ISI) Bali mengharapkan pemerintah mulai

bertindak untuk menyelamatkan warisan budaya nasional dari tangan jahil negara

lain.

Menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan sejarah seharusnya lebih

proporsional dari pendekatan ilmu pengetahuan HAKI (Hak Atas Kekayaan

Intelektual), karena HAKI adalah produk budaya barat yang baru eksis kemudian.

HAKI tidak cukup layak mengamankan produk-produk budaya sebelum HAKI

didirikan, apa lagi pemanfaatannya lebih berorientasi kolektifitas, bukan

individualitas seperti paham budaya barat.

HAKI tidak akan sepenuhnya dapat memenuhi rasa keadilan masyarakat

beradab dan bermartabat. HAKI diarahkan untuk kepentingan ekonomis,

sedangkan produk-produk budaya Indonesia lebih berorientasi kepentingan sosial.

Kesalahan pemerintah

Merunut dari sejarah, tari pendet telah lama mengakar dalam budaya

Bali.Wayan Dibia, guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, mengatakan,

tari pendet merupakan salah satu tarian yang paling tua di antara tari-tarian

sejenis yang ada di Pulau Dewata.

Penggagas tarian tersebut, lanjut Dibia, adalah dua seniman kelahiran Desa

Sumertha Denpasar, yakni I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. ”Kedua seniman ini

menciptakan tari pendet penyambutan dengan empat orang penari, untuk

disajikan sebagai bagian dari pertunjukan turistik di sejumlah hotel yang ada di

Denpasar, Bali,” tambahnya.

Ia mengatakan, sejak diciptakan tarian itu selalu dijadikan acara pembuka

bagi sajian tari Bali lainnya.

Page 21: Asal Usul Tari Pendet

Pada 1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari pendet tersebut dengan pola

seperti sekarang, termasuk menambahkan jumlah penarinya menjadi lima orang.

Berselang setahun kemudian, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menciptakan tari

pendet massal dengan jumlah penari tidak kurang dari 800 orang, untuk

ditampilkan dalam upacara pembukaan Asian Games di Jakarta.

Kasus klaim Malaysia atas budaya Nusantara ini memang bukan yang

pertama. Dan, boleh jadi pula tidak akan menjadi yang terakhir. Bagi budayawan,

Radhar Panca Dahana, klaim budaya Indonesia oleh Malaysia untuk kesekian

kalinya merupakan kesalahan Pemerintah Indonesia sendiri. ”Ya tidak apa-apalah,

kita juga suka mengambil budaya lain untuk promosi,” katanya kepada Republika.

Bagi Radhar, kecolongan budaya tersebut sebenarnya sebuah cermin bahwa

kita terluka dan malu karena sadar sebagai pemiliknya, tidak memerhatikan.

”Selama ini kebudayaan dipinggirkan, pemerintah dan masyarakat tak lagi peduli,”

ujarnya.

Agar kejadian serupa tak terulang lagi, Radhar meminta pemerintah agar lebih memerhatikan kebudayaan. ”Kita majukan budaya kita, supaya kita ada di depan. Munculkan budaya kita dalam upacara-upacara, acara-acara. Jangan lagu-lagu masa kini yang dinyanyikan oleh Presiden kita,” katanya menandaskan.

Dikutip dari :

- http://jakarta45.wordpress.com/2009/08/23/seni-budaya-cermin-besar-tari-

pendet/

- http://oase.kompas.com/read/2009/09/18/01583199/perspektif.

- hindu.dalam.tari.bali.dan.tari.pendet