Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

22
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang semakin padat, menyebabkan manusia memerlukan hal-hal yang praktis untuk meringankan dan menyelesaikan pekerjaannya, tanpa memikirkan dampak buruk yang dihasilkan dari proses tersebut. Salah satu dampak yang dihasilkan adalah jumlah limbah yang semakin meningkat, limbah yang terbuang pada lingkungan kehidupan manusia mengakibatkan gangguan pada ekosistem. Limbah yang dihasilkan dari aktivitas manusia berupa limbah padat, limbah cair ataupun limbah gas. Jika hal ini dibiarkan terus menerus akan menjadi permasalahan yang merugikan kehidupan manusia, terutama mengganggu kesehatan. Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan diantaranya penyakit flu, diare, penyakit kulit, radang pernafasan, kanker dan bahkan berbagai penyakit mematikan lainnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, saat ini banyak dikembangkan berbagai macam alternatif yang diharapkan dapat menjadi solusi positif dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan ini. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah yang dihasilkan menjadi produk-produk yang lebih bernilai. Ampas kelapa merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dari rumah tangga, limbah ampas kelapa ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Kebanyakan masyarakat hanya membuang ampas kelapa di lingkungan sekitar rumahnya, sehingga berdampak pada pencemaran lingkungan. Akibat yang ditimbulkan berupa bau, mendatangkan bakteri yang menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia. Ampas kelapa yang selama ini terbuang seharusnya dapat dimanfaatkan menjadi produk yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis. Karena di dalam ampas kelapa masih mengandung berbagai zat yang dapat dimanfaatkan. Hasil analisis menunjukan bahwa ampas kelapa sebagai produk samping pengolahan minyak kelapa murni masih memiliki kadar protein kasar yang relatif tinggi yaitu sebesar 11,35% dengan kadar lemak kasar 23,36%. (Van Soest, 2010). Dari berbagai kandungan yang masih dimiliki ampas

description

Karya Ilmiah

Transcript of Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

Page 1: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang semakin padat, menyebabkan

manusia memerlukan hal-hal yang praktis untuk meringankan dan menyelesaikan

pekerjaannya, tanpa memikirkan dampak buruk yang dihasilkan dari proses

tersebut. Salah satu dampak yang dihasilkan adalah jumlah limbah yang semakin

meningkat, limbah yang terbuang pada lingkungan kehidupan manusia

mengakibatkan gangguan pada ekosistem. Limbah yang dihasilkan dari aktivitas

manusia berupa limbah padat, limbah cair ataupun limbah gas. Jika hal ini

dibiarkan terus menerus akan menjadi permasalahan yang merugikan kehidupan

manusia, terutama mengganggu kesehatan. Gangguan kesehatan yang dapat

ditimbulkan diantaranya penyakit flu, diare, penyakit kulit, radang pernafasan,

kanker dan bahkan berbagai penyakit mematikan lainnya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, saat ini banyak dikembangkan

berbagai macam alternatif yang diharapkan dapat menjadi solusi positif dalam

menyelesaikan permasalahan lingkungan ini. Salah satunya adalah dengan

memanfaatkan limbah yang dihasilkan menjadi produk-produk yang lebih

bernilai.

Ampas kelapa merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dari rumah

tangga, limbah ampas kelapa ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh

masyarakat. Kebanyakan masyarakat hanya membuang ampas kelapa di

lingkungan sekitar rumahnya, sehingga berdampak pada pencemaran lingkungan.

Akibat yang ditimbulkan berupa bau, mendatangkan bakteri yang menimbulkan

gangguan kesehatan pada manusia. Ampas kelapa yang selama ini terbuang

seharusnya dapat dimanfaatkan menjadi produk yang lebih bermanfaat dan

bernilai ekonomis. Karena di dalam ampas kelapa masih mengandung berbagai

zat yang dapat dimanfaatkan. Hasil analisis menunjukan bahwa ampas kelapa

sebagai produk samping pengolahan minyak kelapa murni masih memiliki kadar

protein kasar yang relatif tinggi yaitu sebesar 11,35% dengan kadar lemak kasar

23,36%. (Van Soest, 2010). Dari berbagai kandungan yang masih dimiliki ampas

Page 2: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

2

kelapa tersebut yaitu protein, lemak dan lain-lain, maka pembuatan pupuk

organik berbahan limbah ampas kelapa untuk tanaman dapat menjadi solusi bagi

petani.

Pupuk cair adalah pupuk yang dihasilkan dari dekomposisi bahan organik

anaerob atau aerob. Bahan organik dihancurkan dengan filtrasi menggunakan

biodigester. Keuntungan cara ini adalah mengurangi kehilangan unsur hara dan

membantu menambah resistensi terhadap hama dan penyakit. Di dalam

biodigester, jasad renik menghancurkan bahan yang mudah terdegradasi secara

biologi dengan tanpa Oksigen. Bagian ini juga merupakan bagian sistem biogas.

Pupuk cair juga merupakan sumber phyto-regulator, yang dampaknya

terhadap pembungaan, peningkatan jumlah daun dan akar, meningkatkan vigor

tanaman, dan perkecambahan biji, dan meningkatkan panenan. Contoh phyto-

regulator- gibbrelin, suatu hormon tanaman yang berpengaruh terhadap

pertumbuhan tanaman. Pupuk cair seperti urine sapi, pupuk cair teh,ekstrak

kompos, daun teh dan jus daun yang dapat memberikan unsur hara yang

dibutuhkan tanaman.

Musi Rawas merupakan salah satu sentra pertanian yang cukup besar di

Sumatera Selatan. Memiliki lahan pertanian yang luas dan tesebar hampir

diseluruh wilayahnya. Selama ini petani masih banyak menggunakan pupuk kimia

dalam tanaman mereka, padahal dampak buruk pupuk kimia bagi kesehatan

sangatlah besar, Oleh Karena itu potensi pengembangan pupuk organik berbahan

dasar limbah akan memberikan sumbangsi yang besar bagi petani.

Tomat cherry (Solanum sp.) merupakan salah satu komoditi tanaman buah

yang dibutuhkan masyarakat sebagai bumbu dapur. Tomat cherry (Solanum sp.)

dapat dengan mudah tumbuh pada kondisi yang stabil. Dengan diberikan pupuk

organik cair pada proses penanaman akan membuat tanaman tumbuh lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara membuat pupuk cair dari limbah ampas kelapa?

2. Bagaimana efektifitas penggunaan Pupuk Cair Ampas Kelapa (Liquid

Manure) terhadap pertumbuhan tomat cherry (Solanum sp.) dengan variasi

Page 3: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

3

konsentrasi pupuk cair (Liquid Manure) 0%, 10%, 30%, 50%, 70%, dan

100%?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan karya tulis ini untuk mengetahui:

1. Cara membuat pupuk cair dari limbah ampas kelapa.

2. Efektifitas penggunaan Pupuk Cair Ampas Kelapa (Liquid Manure)

terhadap pertumbuhan tomat cherry (Solanum sp.) dengan variasi

konsentrasi pupuk cair (Liquid Manure) 0%, 10%, 30%, 50%, 70%, dan

100%.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Karya ini merupakan sarana untuk memperoleh wawasan, keterampilan

dan pengalaman tentang pemanfaatan limbah ampas kelapa sebagai pupuk

cair (Liquid Manure).

2. Bagi Siswa

Karya ini sebagai media sosialisasi tentang pemanfaatan limbah ampas

kelapa dan sebagai pembelajaran serta peningkatan minat siswa tentang

pemanfaatan alam sekitar untuk menjaga kelestarian lingkungan.

3. Bagi Masyarakat

Hasil dari karya tulis ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat bahwa limbah ampas kelapa masih bisa dimanfaatkan menjadi

pupuk cair (Liquid Manure).

4. Bagi Ilmu Pengetahuan

Menambah khasanah keilmuwan, pengetahuan tentang pemanfaatan

sebagai pupuk cair pada tanaman.

Page 4: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Santi (2010) meneliti Kajian Pemanfaatan Limbah Nilam Untuk Pupuk

Cair Organik Dengan Proses Fermentasi. Dari penelitian ini pupuk cair organik,

ditujukan sebagai suplemen tanaman bertipe daun, maka hara yang terpenting

adalah Nitrogen (N) , sehingga diambil kondisi terbaik pada volume bakteri EM4

8%/larutan dengan kondisi waktu 14 hari. Dimana Nitrogen (N) sebesar 10,6 %,

Phosphate (P2O5) sebesar 1,19 %, dan Kalium (K) sebesar 3,08 %. Volume EM4

dan waktu fermentasi mempengaruhi proses fermentasi, itu berlaku sampai

mencapai keadaan optimal. Setelah melewati keadaan optimal proses ekstraksi

akan mengalami penurunan.

Rizqiani (2007) Pemberian pupuk organik cair dapat meningkatkan jumlah

daun, jumlah cabang, luas daun, panjang akar, volume akar, jumlah polong.

Pembentukan daun tanaman dan cabang tanaman buncis dipengaruhi adanya

saling tindak antara dosis dengan frekuensi pemberian pupuk organik cair.

Amilia (2011) Aplikasi pupuk organik cair (POC I dan POC II) cenderung

meningkatkan pertumbuhan, komponen hasil, dan hasil padi sawah. Aplikasi POC I

dengan 75 % - 100% dosis pupuk NPK meningkatkan hasil 22 % - 34 %, sedangkan

POC II dengan 100 % dan 50 % dosis NPK meningkatkan 8 % – 14 % hasil. Secara

ekonomi aplikasi POC I dan POC II lebih menguntungkan. Pupuk POC I berpotensi

untuk mereduksi penggunaan pupuk NPK sebesar 25 %.

2.1 Buah Kelapa (Cocos nucifera)

Kelapa merupakan tanaman tropis yang penting bagi negara-negara Asia

dan Pasifik. Pada tahun1987, Negara-negara Asia dan Pasifik menghasilkan 82%

dari produksi kelapa dunia, sedangkan sisanya dihasilkan oleh Negara di Afrika

dan Amerika Serikat. Tanaman kelapa merupakan salah satu komoditi yang sudah

dikenal di negara Indonesia. Tanaman kelapa merupakan tumbuhan tropis,

tumbuh dengan baik didaerah pantai dan dataran rendah. Di indonesia kelapa

merupakan sumber pencarian jutaan petani yang mampu memberikan

penghidupan bagi seluruh keluarganya. Oleh karena itu tanaman kelapa ini

Page 5: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

5

ditanam secara besar-besaran maupun tanaman pekarangan untuk kebutuhan

keluarga. (Suhardiyono,1995)

Kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah satu anggota tanaman palma

yang paling dikenal dan banyak tersebar di daerah tropis. Pohon kelapa

merupakan jenis tanaman berumah satu dengan batang tanaman tumbuh lurus ke

atas dan tidak bercabang. Tinggi pohon kelapa dapat mencapai 10 - 14 meter

lebih, daunnya berpelepah dengan panjang dapat mencapai 3 - 4 meter lebih

dengan sirip-sirip lidi yang menopang tiap helaian.

Klasifikasi ilmiah buah kelapa sebagai berikut :

Divisio : Spermatophyta

Sub : Angiospermae

Klas : Monocotyledoneae

Ordo : Spdicifloreae

Famili : Palmae

Genus : Cocos

Species: Cocos nucifera

Kelapa dapat dimanfaatkan menjadi beraneka macam penunjang

kebutuhan, baik berupa olahan pangan, keperluan industri, pemanfaatan

tempurung kelapa sebagai alat pembakaran serta media permainan tradisional

yang dapat dibuat menggunakan tempurung kelapa maupun pembuatan pupuk cair

(Liquid Manure) tersebut.

2.2 Ampas Kelapa

Ampas Kelapa adalah sisa dari perasan daging buah kelapa atau

pengambilan santan yang terkandung dalam daging buah kelapa yang masih

mengandung lemak dan protein.

2.3 Tomat cherry (Solanum sp.)

Tomat cherry (Solanum sp.) adalah komoditi tanaman buah yang banyak

digunakan sebagai bahan makanan. Tomat cherry (Solanum sp.) dapat dengan

mudah diperoleh dipasartradisional maupun pasar modern di Indonesia.

Page 6: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

6

2.4 Pupuk Cair (Liquid Manure)

Menurut Parman (2007). Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis

pupuk yang banyak beredar di pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan

diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang

mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe,

Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik,

kimia, dan biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman,

meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk

anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang.

Menurut Nur Fitri, Erlina Ambarwati, dan Nasih Widya (2007) Pupuk

organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya adalah :

a. Dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan

pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga

meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan

nitrogen dari udara.

b. Dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh

dan kuat, Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan,

Cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit.

c. Merangsang pertumbuhan cabang produksi.

d. Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta

e. Mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.

2.5 Pupuk Cair (Liquid Manure) Ampas kelapa

Pupuk Cair (Liquid Manure) ampas kelapa diperoleh dari hasil pengolahan

ampas yang sudah diambil sari/santannya. Untuk mendapatkan pupuk cair (Liquid

Manure) kelapa sawit diperlukan tiga tahap, yaitu perlakuan pendahuluan berupa

pemakaian atau pengambilan sari/ santan buah kelapa segar untuk keperluan

tertentu, kedua proses perendaman ampas kelapa dan terakhir pengubahan

konsentrasi pupuk dengan cara dicampurkan dengan air pada perbandingan

tertentu yang membentuk pupuk cair (Liquid Manure) ampas kelapa.

Page 7: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

7

2.6 Hipotesis

Hipotesis Statistik Penelitian

H0 = Tidak terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman tomat cherry (Solanum

sp.) yang menggunakan pupuk cair limbah ampas kelapa dengan

konsentrasi pupuk 0%, 10%, 30%, 50%, 70%, dan 100%.

Ha = Terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman tomat cherry (Solanum sp.)

yang menggunakan pupuk cair limba ampas kelapa dengan konsentrasi

pupuk 0%, 10%, 30%, 50%, 70%, dan 100%.

Page 8: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Eksperimental (murni)

adalah penelitian yang observasinya dilakukan terhadap efek dari manipulasi

peneliti terhadap satu atau sejumlah ciri (variabel) subjek penelitian. Penelitian

yang memungkinkan peneliti mengendalikan semua variabel luar, sehingga

perubahan yang terjadi pada efek (variabel yang dipelajari) hampir sepenuhnya

karena pengaruh perlakuan (variabel eksperimen).

3.2 Waktu dan tempat penelitian

3.2.1 Waktu

Penelitian ini dilakukan dari tanggal 9 januari s/d 05 febuari 2014.

3.2.2 Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia SMAN 1 Muara

Kelingi.

3.3 Alat dan bahan

3.3.1 Alat yang digunakan:

Alat yang digunakan adalah jerigen, karung, pipet tetes, erlenmayer 250

mL, gelas kimia 250 mL, polibek.

3.3.2 Bahan yang digunakan:

Bahan yang digunakan adalah ampas kelapa, air, tanah, dan bibit tomat

cherry (Solanum sp.).

3.4 Prosedur Eksperimen :

3.4.1 Pembuatan Pupuk Cair

a. Siapkan ampas yang akan diolah menjadi pupuk cair sebanyak 2 kg.

b. Siapkan jerigen yang sudah dibentuk sedemikian rupa seperti gambar

berikut :

Page 9: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

9

Gambar 1. Jerigen pembuatan pupuk cair

c. Masukkan air kedalam jerigen sebanyak 10 Liter.

d. Masukkan ampas kelapa kedalam karung, kemudian ikat bagian atas

karung sehingga karung tertutup rapat.

e. Masukkan karung berisi ampas kedalam jerigen yang telah diisi air,

usahakan agar karung terendam di dalam air.

f. Tutup jerigen dengan kain atau penutup lainnya agar pupuk terhindar

dari kotoran.

g. Perendaman dilakukan selama 14 hari, setelah itu pupuk dapat dipanen.

3.4.2 Penggunaan Pupuk Cair

a. Penyemaian bibit tanaman tomat cherry (Solanum sp.).

b. Masukkan tanah kedalam 6 buah polibek yang akan digunakan.

c. Beri label pada masing-masing polibek dengan konsentrasi pupuk 0%,

10%, 30%, 50%, 70% dan 100% pada tiap-tiap polibek.

d. Masukkan bibit cung kedalam masing-masing polibek dengan jumlah yang

sama.

e. Penyiraman dilakukan setiap hari dengan volum pupuk sebanyak 25 mL

sampai tunas tumbuh.

f. Lakukan pengukuran panjang akar tunas tomat cherry (Solanum sp.) pada

setiap variasi konsentrasi.

Page 10: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

10

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah panjang akar, lebar dau,

dan panjang daun tomat cherry (Solanum sp.). Data yang didapat dianalisis

menggunakan ANOVA dengan rumus :

Jumlah kuadrat rata-rata:

JKR = (βˆ‘ 𝑋1+ βˆ‘ 𝑋2+ βˆ‘ 𝑋3+ ….+ βˆ‘ 𝑋𝑛)2

𝑛1+𝑛2+𝑛3+β‹―..+𝑛𝑛

Jumlah kuadrat antarkelompok:

JKA = (βˆ‘ 𝑋1)2

𝑛1 +

(βˆ‘ 𝑋2)2

𝑛2 +

(βˆ‘ 𝑋3)2

𝑛3 + …….+

(βˆ‘ 𝑋𝑇)2

𝑛𝑇 - JKR

Jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus

JKD = βˆ‘ 𝑋2 - JKR - JKA

Derajat kebebasan rata-rata dengan rumus:

Dkrata-rata = 1

Derajat kebebasan antarkelompok dengan rumus:

dkA = k – 1 dimana k = banyak kelompok

Derajat kebebasan dalam kelompok dengan rumus

dkD = N – k dimana N = jumlah seluruh anggota sampel

Rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:

RKrata-rata = 𝐽𝐾𝑅

π‘‘π‘˜π‘…

RKrata-rata = 𝐽𝐾𝑅

π‘‘π‘˜π‘…

Rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:

Page 11: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

11

RKrata-rata = 𝐽𝐾𝐴

π‘‘π‘˜π΄

Rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus:

RKD = 𝐽𝐾𝐷

π‘‘π‘˜π·

Cari Fhitung dengan rumus:

Fhitung = 𝑅𝐾𝐴

𝑅𝐾𝐷

Taraf signifikansi (𝛼) = 0,05

Ftabel dengan rumus:

Ttabel = F(1-Ξ±)(dk A, dk B)

Jika Fhitung < Ftabel, maka menunjukkan hasil yang tidak signifikan atau

dengan kata lain H0 diterima dan Ha ditolak.

Page 12: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

12

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan Pupuk Cair (Liquid Manure) Ampas Kelapa

Perkembangan jumlah rumah makan di Kecamatan Muara Kelingi,

Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan semakin hari semakin pesat. Selain itu

budaya masyarakat yang gemar mengkonsumsi gulai (lauk berbahan dasar

santan) menyebabkan jumlah penggunaan kelapa semakin besar dan

menghasilkan ampas kelapa yang besar juga. Sedangkan pemanfaatan ampas

kelapa belum dimanfaatkan secara efektif, bahkan hanya terbuang percuma. Hal

ini menyebabkan bertambahnya jumlah produksi sampah yang mencemari

lingkungan.

Kandungan kimia ampas kelapa dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1. Kandungan Kimia Ampas Kelapa

No. Komposisi Kadar (%)

1 Kadar Air 11.31

2 Protein Kasar 11.35

3 Lemak Kasar 23.36

4 Serat Makanan 5.72

5 Serat Kasar 14.97

6 Kadar Abu 3.04

7 Kecernaan Bahan kering in vitro 78.99

8 Kecernaan Bahan organik in vitro 98.19

Berdasarkan tabel di atas, ampas kelapa memiliki potensi untuk

dikembangkan menjadi pupuk cair. Pupuk Cair (Liquid Manure) merupakan

pupuk yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan organik menjadi pupuk yang

berupa zat cair, pupuk cair dapat meningkatkan kesuburan tanah dan

menghasilkan tanaman yang lebih baik. Pupuk cair banyak dimanfaatkan oleh

petani sayur mayur sebagai pengganti pupuk kimia yang bersifat merusak

kesuburan tanah. Pupuk cair juga dapat dibuat dari bahan air kelapa dan dapat

pula dibuat dari parutan daging kelapa.

Melihat kondisi seperti ini, perlu dilakukan inovasi atau pemanfaatan

terhadap limbah ampas kelapa untuk dijadikan produk yang memiliki manfaat dan

nilai ekonomis tinggi. Pembuatan pupuk cair berbahan ampas merupakan salah

Page 13: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

13

satu solusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh

limbah. Pupuk cair (Liquid Manure) Ampas Kelapa adalah pupuk yang dihasilkan

dari maserasi ampas kelapa dengan air (aquades).

Adapun tahap pembuatan pupuk cair adalah: ampas kelapa sebanyak 2 kg

dimasukan kedalam karung lalu diikat dengan menggunakan tali. Siapkan juga

jerigen yang berisi air sebanyak 10 Liter. Masukkan yang telah berisi ampas

kedalam jerigen. Maserasi dilakukan selama 14 hari kemudian pupuk dapat

dipanen dan hasil maserasi dapat digunakan sebagai pupuk. Setelah pupuk di

panen, konsentrasi pupuk dibuat menjadi 10%, 30%, 50%, 70% dan 100% yang

bertujuan untuk mengetahui konsentrasi mana yang paling efektif untuk

digunakan sebagai pupuk. pH pupuk cair yang dihasilkan adalah 5.

Gambar 2. Pupuk cair dengan konsentrasi 0% - 100%

4.2 Efektifitas penggunaan pupuk cair (Liquid Manure) pada pertumbuhan

tanaman Tomat Cherry (Solanum sp.) dengan variasi konsentrasi

pupuk 0%, 10%, 30%, 50%, 70% dan 100%.

Untuk mengetahui efektifitas penggunaan pupuk cair ampas kelapa

(Liquid Manure) terhadap pertumbuhan tanaman Tomat Cherry (Solanum sp.)

dilakukan penelitian eksperimental terhadap pupuk dan tanaman tomat cherry

(Solanum sp.). Penelitian yang dilakukan dimulai dari proses pembuatan pupuk

Page 14: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

14

dengan konsentrasi 0%, 10%, 30%, 50%, 70%, dan 100% yang di-

implementasikan terhadap tanaman cung.

Sebelum memulai proses implementasi, disiapkan media tanam di dalam

polibek. Tanah digemburkan agar mendapat banyak oksigen, kemudian siapkan

media tanam yang diberi label untuk masing-masing konsentrasi pupuk.

Proses implementasi dimulai dengan penaburan bibit kedalam media

tanam yang telah disiapkan dalam beberapa media tanam untuk masing-masing

konsentrasi pupuk. Pupuk yang digunakan adalah hasil maserasi ampas kelapa

selama 14 hari. Setelah bibit ditaburkan pupuk dapat segera disiram ke media

tanam. Penyiraman dilakukan setiap hari dengan volum 25 mL pupuk untuk satu

kali pemupukan dilakukan sekali dalam sehari.

Pada pemupukan hari ke-empat setelah penanaman bibit tomat cherry

(Solanum sp.) tunas sudah mulai tumbuh di dalam polibek. Dua hari setelah tunas

tumbuh sudah dapat dilakukan pengukuran terhadap akar tanaman.

Pengukuran tersebut menghasilkan data panjang akar sebagai berikut:

Tabel 2. Panjang rerata akar tanaman Tomat Cherry (Solanum sp.)

Dari data pada tabel di atas di dapatkan rerata panjang akar tanaman tomat

cherry dengan menggunakan pupuk cair memiliki akar-akar yang lebih panjang

dibandingkan tanaman tanpa pupuk cair. Hal ini menunjukkan ada pengaruh

penambahan pupuk cair terhadap pertumbuhan pada tanaman tomat cherry. Akar

tanaman tomat cherry yang paling panjang terjadi pada pupuk cair dengan

konsentrasi 10% dan 100%. Artinya pupuk cair dengan konsentrasi ini memiliki

efektifitas yang lebih baik dalam proses penunasan tanaman.

Menurut Ketaren (1975) Ampas kelapa memiliki kandungan Posfor

sebesar 433 mg/100 gram, adanya jumlah posfor di dalam tanaman akan

mempercepat pertumbuhan akar pada tanaman. Sesuai dengan penelitian yang

telah dilakukan, tanaman tomat cherry yang menggunakan pupuk cair memiliki

No. Percobaan Panjang Akar

0% 10% 30% 50% 70% 100%

1 Pengulangan 1 2.9 4 3.2 3.5 3.9 3.9

2 Pengulangan 2 2.8 4 3.4 3.4 3.9 4.0

3 Pengulangan 3 3.3 4 3.3 3.6 3.6 4.1

Rerata (cm) 3 4 3.3 3.5 3.8 4

Page 15: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

15

akar yang lebih panjang di bandingkan dengan tanpa pupuk. Dari kelima

perlakuan konsentrasi, konsentrasi 100% memberikan hasil paling baik.

Perbandingan panjang akar dapat terlihat pada gambar berikut:

Gambar 3. Panjang akar tanaman tomat cherry setelah tumbuh tunas

Untuk mendapatkan data yang lebih akurat maka selain pengukuran

terhadap panjang akar perlu dilakukan pengukuran terhadap panjang daun, lebar

daun dan diameter batang tomat cherry (Solanum sp.). Pengukuran dilakukan pada

hari ke-10 dengan tujuan supaya batang dan daun sudah tumbuh sempurna.

Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Panjang Rerata daun Tomat cherry

Tabel 4. Lebar Rerata Daun Tomat Cherry

No. Percobaan Panjang Daun (cm)

0% 10% 30% 50% 70% 100%

1 Pengulangan 1 1.40 1.8 1.3 1.5 1.9 0

2 Pengulangan 2 1.25 1.7 1.7 1.5 1.7 0

3 Pengulangan 3 1.40 1.6 1.5 1.9 1.8 0

Rerata (cm) 1.35 1.7 1.5 1.7 1.8 mati

No. Percobaan Lebar Daun (cm)

0% 10% 30% 50% 70% 100%

1 Pengulangan 1 0.70 1.26 1.27 1.25 1.24 0

2 Pengulangan 2 0.80 1.27 1.25 1.24 1.23 0

3 Pengulangan 3 0.75 1.25 1.23 1.23 1.22 0

Rerata (cm) 0.75 1.26 1.25 1.24 1.23 Mati

Page 16: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

16

Tabel 5. Diameter Rerata Batang Tomat Cherry

Semua data diatas diukur menggunakan jangka sorong.

Perbandingan semua indikator dalam berbagai konsentrasi dapat dilihat

pada grafik berikut:

Dari grafik di atas terlihat bahwa konsentrasi pupuk 10 % memberikan

puncak grafik tertinggi pada setiap indikator yang menjadi tolak ukur efektifitas

penggunaan pupuk cair pada tanaman tomat cherry (Solanum sp.). Pada grafik

juga terlihat bahwa konsentrasi pupuk 100% berada pada posisi 0 . Hal ini

dikarenakan dengan konsentrasi yang tinggi menebabkan terjadinya peristiwa

osmosis pada tanaman tomat cherry. Menurut Priadi (2010) Osmosis adalah difusi

air atau zat pelarut dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melewati membran

semipermeabel. Seluruh sel makhluk hidup mempunyai sistem membran

semipermeabel. Oleh karena itu, tidak mustahil jika osmosis selalu terjadi dalam

sistem kehidupan organisme.

0% 10% 30% 50% 70% 100%

Panjang Akar 3 4 3,3 3,5 3,8 4

Panjang Daun 1,35 1,7 1,5 1,7 1,8 0

Lebar Daun 0,7 1,26 1,25 1,24 1,23 0

Diameter Batang 0,4 0,5 0,45 0,45 0,5 0

00,5

11,5

22,5

33,5

44,5

Pan

jan

g p

ert

um

bu

han

(cm

)

Grafik Pertumbuhan akar, batang, daun dan diameter batang tomat cherry

(Solanum sp.)

No. Percobaan Diameter Batang (cm)

0% 10% 30% 50% 70% 100%

1 Pengulangan 1 0.4 0.5 0.45 0.45 0.5 0

2 Pengulangan 2 0.4 0.5 0.45 0.45 0.5 0

3 Pengulangan 3 0.4 0.5 0.45 0.45 0.5 0

Rerata (cm) 0.4 0.5 0.45 0.45 0.5 Mati

Page 17: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

17

Jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk cair 100% pada tanaman

pada saat penunasan, ternyata pupuk cair 100% memberikan hasil yang baik. Hal

ini dikarenakan pada saat proses penunasan pupuk cair bekerja sebagai suplemen

pertumbuhan pada tanaman tomat cherry (Solanum sp.), tetapi apabila digunakan

terus menerus akan menimbulkan efek kurang baik pada tanaman. Dari hasil

percobaan dapat disimpulkan pupuk cair limbah ampas kelapa dapat digunakan

sebagai salah satu alternatif pupuk organik bagi petani. Hal ini dikarenakan di

dalam ampas kelapa masih banyak kandungan unsur hara yang diperlukan oleh

tanaman. Unsur-unsur terpenting yang harus dimiliki oleh tanaman adalah: unsur

Posfor (P) yang diperlukan untuk mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman,

berguna untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, khususnya akar

benih tanaman muda. Selain itu, Posfor juga berfungsi untuk pembentukan

sejumlah protein tertentu memebantu asimilasi dan pernapasan, mempercepat

pembungaan dan pembuahan, serta mempercepat pemasakan biji dan buah.

Sedangkan unsur Kalium (K) membantu pembentukan protein, karbohidrat dan

gula.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan pupuk cair

100% berjalan baik pada saat penunasan yang dapat membantu merangsang

pertumbuhan akar, tetapi untuk tahap selanjutnya sebaiknya menggunakan pupuk

cair dengan konsentrasi 10%.

Dari analisis statistik dengan menggunakan Analisys of Variance (ANOVA

1 Jalur) didapatkan Fhitung untuk semua indikator yang menjadi tolak ukur

keberhasilan penggunaan pupuk cair Ampas Kelapa (Liquid Manure) terhadap

pertumbuhan tanaman Tomat Cheery (Solanum sp.) sebagai berikut:

Tabel 6. Analisis of Varians (ANOVA)

No Indikator Fhitung Ftabel Hipotesis

1 Panjang Akar 59.040 3.11 H0 Ditolak

2 Panjang Daun 253.892 3.11 H0 Ditolak 3 Lebardaun 1721.267 3.11 H0 Ditolak

Dari Tabel diatas terlihat bahwa semua indikator Fhitung > Ftabel yang berarti

bahwa hipotesis ditolak. Jadi, terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman tomat

cherry (Solanum sp.) dengan menggunakan pupuk cair (Liquid Manure) ampas

kelapa dalam konsentrasi 0%, 10%, 30%, 50%, 70%, dan 100%.

Page 18: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

18

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pembuatan pupuk cair dengan menggunakan limbah ampas kealapa

dilakukan dengan membuat maserasi ampas kelapa dengan perbandingan

antara ampas kelapa dan air 1:5.

2. Pupuk cair (Liquid Manure) limbah ampas kelapa yang paling efektif

untuk digunakan pada saat penunasan adalah pupuk dengan konsentrasi

100% dan 10%, sedangkan pupuk cair yang paling efektif untuk

pertumbuhan batang, akar dan daun adalah pupuk cair dengan

konsentrasi 10%.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, perlu diteliti lebih lanjut

penggunaan pupuk cair limbah ampas kelapa pada tanaman yang lain. Dan perlu

diteliti lebih lanjut efektifitas pupuk cair sampai pembuahaan.

Page 19: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

19

DAFTAR PUSTAKA

Amilia, Yuseffa. 2011. Penggunaan pupuk organik cair untuk mengurangi dosis

penggunaan pupuk anorganik pada padi sawah.Bogor:Skripsi FPI

Asmara,kurnia widya. 2007.Air kelapa dan ampas teh nerpengaruh terhadap

pertumbuhan tinggi dan jumlah daun pada tanaman Anthurium

crystallianum.Universitas Muhamadiyah Malang: Skripsi

Fitri, Nur,Erlina Ambarwati dan Nasih Widya.2007.Cara pembuatan pupuk

organik cair. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dewi-

yuanita-lestari-ssi-msc/cara-pembuatan-pupuk-organik-cair.pdf. diakses

05 Februari 2013

Ketaren. 1975. Peranan Lemak dan Pembuatan Bahan Pangan. Departemen

Teknologi Pertanian FatemetaIPB Bogor.

Khazali dkk,2009.cara lain yang biasa digunakan untuk digunakan untuk

meningkatkan efisiensi nutrisitanaman apabila tanah dilindungi atau

ditutup dengan bahan organik.

Mackentum.1969.Berdasarkan uji pendahuluan limbah cair tahu mengandung

nitrat sebesar 14,628 ppm dan kandungan orthophostfot sebesar 13,5

ppm.

Miskiyah(ddk).1995.Pemanfaatan ampas kelapa limbah pengolahan minyak

kelapa murni menjadi pakan.Bogor:Balai besar penelitian dan

pengembangan pascapanen pertanian kampus penelitian pertanian.

Ningrum,Fauziah Galuh Kusuma.2010.Efektifitas air kelapa dan ampas teh

terhadap pertumbuhan tanaman mahkota dewa (phaleria-macrocarpa)

pada media tanam yang berbeda.Surakarta:Skripsi FK dan IP.

Parman,sarjana.2001.Pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap

pertumbuhan dan produksi kentang(solanum tubelosum L).

Priadi, Arif. 2010. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Yudhistira.

Rizqiani, Nur fitri.dkk. 2007. Pengaruh Dosis dan Freuensi Pemberian Pupuk

Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Phaseolus Vulgaris L.)

Dataran Rendah. Jurnal Ilmu Tanah dan LingkunganVol. 7 No. 1 p: 43-53

Santi,soraya sintha.2010.Pemanfaatan limbah nilam untuk pupuk cair organik

dengan proses fermentasi. Jawa timur:FTI UPN

Suhardiyono, L. 1995. Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatannya.

Kanisius. Jakarta

Van Soest, P.J. 2006. Rice Straw The Role Of Silica and Treatment to Improve

Quality. J. Anim Feed Sci.Tech.

Page 20: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

20

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Arya Nicosa

Kelas/Program : XI IPA 2

Tempat Tanggal Lahir : Muara Kelingi, 02 Oktober 1996 Alamat

Riwayat Pendidikan

:

:

Muara Kelingi RT.01

SDN 04 Muara Kelingi, SMPN 1 Muara

Kelingi

Prestasi

Karya Ilmiah

:

:

1. Finalis LKTI Fisika Se Sumatera Selatan

HIMAPFIS FKIP Universitas Sriwijaya

Sumsel.

2. Favorit Penulisan Esai Pertamina 2012

1. Pemanfaatan Limbah Cair Industri

Pengolahan Kelapa Sawit (Cpo)

Menjadi Biofuel Di Kabupaten Musi

Rawas

2. Mensejahterakan Siswa, Pemuda dan

Masyarakat (Esai)

3. Penggunaan Phet Simulations Sebagai

Sarana Belajar Mandiri BagiSiswa

Dalam Memahami Konsep Fisika

Page 21: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

21

Page 22: Arya Nicosa karya ilmiah pupuk cair imbah ampas kelapa

22

Foto-foto Penelitian