ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi...

101
ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI DEMOKRAT DALAM KENAIKAN BBM 2013 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh: ABD. ROSIQIN 109033200025 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi...

Page 1: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI DEMOKRAT

DALAM KENAIKAN BBM 2013

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

ABD. ROSIQIN

109033200025

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI DEMOKRAT

DALAM KENAIKAN BBM 2013

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

ABD. ROSIQIN

109033200025

Di bawah bimbingan

Dr. Ali Munhanif, MA

NIP: 196512121992031004

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015/2016

Page 3: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI DEMOKRAT

DALAM KENAIKAN BBM 2013

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 13 Juni 2016

Abd. Rosiqin

Page 4: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Abd. Rosiqin

NIM : 109033200025

Program Studi : Ilmu Politik

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI DEMOKRAT DALAM KENAIKAN

BBM 2013

dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 13 Juni 2016

Mengetahui Menyetujui

Ketua Program Studi Pembimbing

Dr. Iding Rosyidin Dr. Ali Munhanif, MA

NIP: 197010132005011003 NIP: 196512121992031004

Page 5: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI DEMOKRAT

DALAM KENAIKAN BBM 2013

Oleh

Abd. Rosiqin

109033200025

Telah dipertahankan dalam sidang skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tangga 16 Juni 2016.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Sosial (S. Sos) pada Program Studi Ilmu Politik.

Ketua, Sekretaris,

Dr. Iding Rosyidin Suryani, M.Si

NIP: 197010132005011003 NIP: 197704242007102003

Penguji I Penguji II

Dr. Haniah Hanafie, M.Si Ana Sabhana Azmy, M.I.P

NIP: 196105242000032002

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 16 Juni 2016.

Ketua Program Studi

FISIP UIN Jakarata

Dr. Iding Rosyidin

NIP: 197010132005011003

Page 6: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

v

ABSTRAKSI

ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI DEMOKRAT

DALAM KENAIKAN BBM 2013

Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan

kepentingan kebijakan kenaikan BBM 2013. Penelitian ini fokus untuk

mengetahui bagaimana Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kebijakan

kenaikan BBM 2013 yang mendapatkan penolakan masif dari rakyat, dari

penolakan yang wajar, normal dan legal sampai pada penolakan yang tidak wajar,

penuh kekerasan dan ilegal.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk

pengumpulan data, yakni melalui observasi, dokumentasi dan wawancara

langsung. Penyusunan dimulai dari tahapan analisis dengan cara melihat

mekanisme pengartikulasian kepentingan dalam Partai Demokrat dan meihat

sejauh mana Partai Demokrat melaksanakan fungsinya sebagai sarana komunikasi

politik dan pengendali konflik. Kerangka teori yang dipakai sebagai pisau analisis

dalam penelitian ini adalah fungsi partai politik, meliputi: sarana komunikasi

politik dan pengendali konflik.

Penelitian ini menemukan bahwa Partai Demokrat belum bisa

melaksanakan fungsinya sebagai partai politik dengan baik, khususnya dalam

fungsinya sebagai sarana komunikasi politik dan pengendali konflik karena

keinginan yang disuarakan oleh rakyat tidak sama dengan sikap yang diambil oleh

Partai Demokrat dalam kebijakan kenaikan BBM 2013. Konflik yang terjadi

dalam menyikapi kebijakan kenaikan BBM 2013 masih terjadi dimana-mana, ini

membuktikan Partai Demokrat bulum mampu melaksanakan fungsinya sebagi

pengendali konflik.

Page 7: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir studi,

yaknik Skripsi yang berjudul “Artikulasi Kepentingan Partai Demokrat Dalam

Kenaikan BBM 2013”. Shalawat dan salam penulis curah limpahkan kepada sang

reformais sejati, sang pelopor peradaban, sang pemimpin yang mempunyai

dedikasi tinggi dan bersih dari KKN atau penyuapan, beliau adalah Nabi

Muhammad SAW.

Penulis mengambil kasus ini sebagai tugas akhir studi, berawal dari

adanya ketidak setabilan politik yang terjadi di Republik Indonesia yang penulis

sangat cintai ini. Kejadian pada tahun 2013 yang didasari oleh keinginan yang

berbeda antara dua elemen penting negara ini, yakni pemerintah dan rakyat.

Penulis meyakini perbedaan yang mengakibatkan kegaduhan dikarenakan ada

sesuatu yang tidak beres atau ada yang kurang berfungsi dalam negara yang

demokratis ini. Dari situlah penulis tertarik untuk mengambil kasus ini. Dalam

karya ini penulis mengungkapkan dengan seobjektif mungkin, jika ada kelompok

yang merasa tersudut itu bukan berdasarkan pada kebencian atau ketidak sukaan,

melainkan ini adalah karya ilmiah yang harus ditulis dengan objektif.

Karya akhir studi ini pasti jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis

berharap kritik dan saran, baik itu dari segi penulisan dan isi dari karya ini.

Rampungnya karya ini tentu atas bantuan dan dukungan. Penulis banyak

berhutang jasa kepada berbagai pihak yang tulus membantu, baik berupa saran,

motivasi, kritik, gagasan, finansial dan dukungan moral kepada penulis dari awal

Page 8: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

vii

penulisan sampai selesai. Kepada semuanya penulis mengucapkan banyak

terimakasih, terutama kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Prof. Dr. Zulkifli, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Iding Rosyidin selaku Ketua Program Studi Ilmu Politk UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Suryani M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Politik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Terimakasih kepada Dr. Ali Munhanif, M.A selaku dosen pembimbing

dalam penulisan skripsi ini dengan telaten, ikhlas dan penuh kesabaran.

6. Kedua orang tua, H. Noer Roziqin dan Hj. Subaidah. Bahasa masih sangat

lemah untuk mengurai kepahlawanan kedua orang tua penulis. Penulis

hanya bisa mengucapkan terimaksih atas kesabaran dan keikhlasan untuk

anak yang memilih merantau mencari ilmu sejak lulus MI dan terimakasih

atas doa dalam setiap sujud yang ditujukan kepada penulis. Sampai penulis

lulus dalam memperoleh gelar S.Sos. Satu-satunya Adik perempuan

penulis, Wardatul Jannah yang menjadi semangat penulis dalam

memperbaiki kehidupan, semangat terus, orang hebat tidak dihasilkan oleh

kesenangan dan ketenangan.

Page 9: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

viii

7. Seluruh keluarga besarku yang ada di Madura yang tidak pernah bosannya

memberikan nasehat, semangat dan dukungan untuk penulis dalam

perantauan mencari ilmu.

8. Anom Bustanul Arifin (paman penulis) yang menjadi panutan penulis

dalam semangat mengagapai cita-cita dan orang yang mempunyai

kontribusi banyak dalam proses kuliah dan penyelesaian skripsi.

9. Terimaksih juga kepada Baitillah Hakim perempuan lembut yang

insyaallah akan menjadi ibu dari anak-anak penulis yang tidak ada

bosannya memberikan kasih sayang dan semangat kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

10. Terimakasih Dr. Bakir Ihsan M.Si yang telah banyak meluangkan

waktunya untuk penulis mintai saran dan keikhlasannya meminjamkan

buku-buku untuk dijadikan referensi dalam skripsi ini.

11. Terimakasih kepada Achsanul Qosasi selaku Dewan Pengurus Pusat Partai

Demokrat 2013-2015, juga sebagai anggota legeslatif 2009-2014 dari

Fraksi Demokrat, yang telah berkenan diwawancarai atau dimintai

informasi terkait skripsi ini.

12. Terimakasih Adi Prayitno M.I.P yang selalu memberi semangat dan sudi

meminjamkan buku-bukunya untuk penyelesaian tugas ahir mendapatkan

gelar S.Sos

13. Terimakasih kepada selulur keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam

(HMI) baik yang senior, sepantaran dan junior. Terutama kepada semua

kepengurusan cabang Ciputat 2015-2016.

Page 10: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

ix

14. Terimaksaih kepada seluruh keluarga besar Forum Mahasiswa Madura

(FORMAD) dari mulai yang paling senior sampai pada adik-adik yang

baru menjadi anggota.

15. Terimakasih kepada teman-teman Indonesian Culture Academy (INCA)

yang selalu ada untuk diajak berdiskusi tentang hal apapun terutama

tentang skripsi ini.

16. Juga terimakasih kepada teman-teman Ilmu Politik angkatan pertama

(2009).

Jakarta, 6 Juni 2016

Abd. Rosiqin

Page 11: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ................................ iv

ABSTRAKSI ........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Pertanyaan Masalah ................................................................ 7

C. Tujuan dan Mamfaat Penelitian .............................................. 7

D. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 8

E. Metodologi Penelitian ............................................................. 12

F. Sistematika Penulisan ............................................................. 14

BAB II KERANGKA TEORETIS

A. Pengertian Partai Politik .......................................................... 17

B. Fungsi Partai Politik ................................................................ 21

BAB III GAMBARAN UMUM PARTAI DEMOKRAT

A. Sejarah Partai Demokrat ......................................................... 32

B. Visi dan Misi Partai Demokrat ................................................ 46

C. Ideologi Partai Demokrat ........................................................ 48

D. Struktur Kepengurusan Partai Demokrat ................................ 49

BAB IV ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI DEMOKRAT

DALAM KEBIJAKAN KENAIKAN BBM 2013

A. Kebijakan Kenaikan BBM 2013 ............................................. 52

B. Proses Artikulasi Kepentingan Dalam Partai Demokrat ......... 60

C. Partai Demokrat Dalam Melaksanakan Fungsinya ................. 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 72

B. Saran ........................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I.A.1 Partai-Partai Mendukung dan Menolak Kebijakn BBM 2013 ........... 6

Tabel I.D.2 Tinjauan Pustaka ................................................................................ 10

Tabel III.A.1 Para Pendeklarator .............................................................................. 36

Tabel III.A.2 Rekam Jejak Partai Demokrat ............................................................ 38

Tabel III.A.3 Perolehan Kursi DPR RI Preode 2004-2009 ...................................... 40

Tabel III.A.4 Perolehan Kursi DPR RI Preode 2009-2014 ...................................... 41

Tabel III.A.5 Perolehan Kursi DPR RI Preode 2014-2019 ...................................... 42

Tabel III.A.6 Perolehan Suara Calon Presiden dan Wakil Presiden 2004 Putaran

Pertama ............................................................................................... 44

Tabel III.A.7 Perolehan Suara Calon Presiden dan Wakil Presiden 2004 Putaran

Kedua ................................................................................................. 45

Tabel III.A.8 Perolehan Suaran Calon Presiden dan Wakil Presiden 2009 ............. 46

Page 13: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Skripsi ini membahas tentang pengartikulasian kepentingan Partai Demokrat

dalam kebijakan kenaikan BBM 2013. Peneliti mengambil kasus ini karena

melihat penolakan dari publik tentang kebijakan kenaikan BBM 2013 yang masif.

Penolakan publik terhadap kebijakan tersebut pasti menpunyai alasan yang

rasional dan ideal bagi mereka. Begitupun dengan pemerintah, pemerintah pasti

juga mempunyai alasan yang rasional kenapa kebijakan tersebut harus diambil.

Namun antara alasan masyarakat yang menolak dengan alasan pemerintah tidak

mendapatkan titik temu.

Penolakan terhadap kebijakan kenaikkan harga BBM bisa dilihat dari hasil

survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survie Indonesia (LSI) yang dirilis tanggal

23 Juni 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 79,21 persen publik tidak setuju

dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, artinya mayoritas publik

menolak kebijakan kenaikan BBM. Penolakan terhadap kebijakan kenaikan BBM

tahun-tahun sebelumnya memang selalu tinggi, pada tahun 2005 ada 82,3 persen

menolak kenaikan BBM. Di tahun 2008, ada 75,1 persen yang menolak. 2012 ada

86,60 persen yang menolak atas kenaikan BBM.1 Namun penolakan kebijakan

kenaikan BBM 2013 menuai protes yang sangat luar biasa dari publik.

1http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/06/23/161900/LSI-

7921-Persen-Publik-Tak-Setuju-BBM-Naik Diakses Pada 16 November 2015.

Page 14: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

2

Penolakan kebijakan kenaikkan BBM 2013 juga bisa dilihat dari partisipasi

rakyat, mulai partisipasi yang normal sampai partisipasi yang tidak lazim. Gabriel

A. Almond membagi pertisipasi menjadi dua, yakni partisipasi politik

konvensional dan partisipasi politik nonkonvensional. Partisipasi politik

konvensional adalah suatu bentuk partisipasi yang normal dan legal, sedangkan

partisipasi politik nonkonvensional adalah suatu bentuk partisipasi yang tidak

normal dan tidak lazim dilakukan, bahkan berupa tindakan ilegal, penuh

kekerasan dan revolusioner.2

Partisipasi konvensional yang dilakukan seperti diskusi tentang kebijakan

kenaikan BBM, komunikasi individu dengan pejabat, dll. Partisipasi

nonkonvensional (tidak lazim, ilegal, penuh kekerasan) juga terjadi dalam

penolakan kebijakan kenaikan BBM 2013 dan hampir terjadi di semua daerah

diantaranya: Aksi demostrasi yang terjadi di makasar, massa demonstran menutup

jalan Tol Reformasi dan menyandera sebuah truk container, bahkan dalam aksi

demonstrasi tersebut terlihat ibu-ibu rumah tangga yang ikut bergabung,3 sampai

terjadi kemacetan yang sangat luar biasa, ketika jalanan yang ditutup maka

aktifitas akan terhambat dan akan terjadi kegaduhan diberbagai lini.

Bahkan para demonstran juga berupaya mendisfungsikan bandara seperti

yang terjadi di Ternate para demonstran yang berupaya untuk menduduki

2 Damsar, Pengantar Sosiologi Politik (Jakarta: Kencana,2012), h. 186.

3http://regional.kompas.com/read/2013/06/17/12543447/Demo.BBM..Mahasiswa

.Makassar.Tutup.Jalan.Tol Diakses Pada 19 November 2015

Page 15: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

3

bandara,4 di Bekasi demonstran melumpuhkan kawasan industry,

5 di daerah-

daerah lainnya juga melakukan aksi demonstrasi serupa yang sangat masif.

Partisipasi nonkonvensional ini menunjukkan bahwa begitu tidak setujunya publik

dengan kebijakan kenaikan BBM 2013.

Begitu tidak inginnya publik dengan kebijakan kenaikan BBM sampai

mengorbankan banyak hal untuk mempengaruhi kebijakan tersebut. Tidak sedikit

orang meninggalkan pekarjaannya karena ingin ikut berpartisipasi dalam

mempengaruhi kebijakan kenaikan BBM. Bahkan ada orang yang nekat menyakiti

dirinya sendiri, seperti mogok makan, jahit mulut, adu fisik dengan aparat dan

tidak jarang yang berahir di rumah sakit. Partisipasi nonkonvensional dalam

penolakan kebijakan kenaikan BBM tersebut menggagu stabilitas politik.

Negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia sudah mengatur

dengan sedemikian rupa dalam hal penyampaian kepentingan atau partispasi

politik. Partai politiklah yang dapat menyalurkan keinginan rakyat. Kerana rakyat

sudah ada yang mewakili, yakni yang disebut Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

dan sampai sekarang belum ada anggota DPR yang tidak diusung oleh Partai

Politik. Artinya yang dapat mempengaruhi anggota DPR dalam pengambilan

keputusan adalah partai politik. Bahkan partai politik mempunyai hak recall

terhadap angggota DPR.

4http://news.detik.com/berita/2275752/demo-tolak-kenaikan-bbm-di-ternate-

berakhir-rusuh-wartawan-terkena-tembakan Diakses 19 November 2015 5http://news.okezone.com/read/2013/06/21/501/825596/demo-tolak-kenaikan-

bbm-lumpuhkan-kawasan-industri Diakses Pada 19 November 2015

Page 16: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

4

Salah satu fungsi partai politik adalah komunikasi politik. Komunikasi

politik merupakan fungsi menyalurkan berbagai macam pendapat dan aspirasi

masyarakat ditengah keberagaman pendapat masyarakat modern yang terus

berkembang. Pendapat dan aspirasi seseorang atau kelompok akan hilang apabila

tidak ditampung dan digabung dengan pendapat atau aspirasi lain yang sama,

proses tersebut dinamakan (interest aggregation). Setelah penggabungan

pendapat, aspirasi tersebut diolah dan dirumuskan sedemikian rupa sehingga

kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat berkurang (interest articulation).

Jika peran utama ini tidak dilakukan pasti akan terjadi kesimpang siuran isu dan

saling berbenturan.6 Setelah menampung berbagai kepentingan dan merumuskan

kepentingan, partai politik menjadikan rumusan kepentingan tersebut sebagai

program atau platform partai untuk diperjuangkan dan disampaikan melalui

parlemen agar menjadi kebijakan umum (public policy).

Partai politik dalam fungsinya sebagai sarana komunikasi politik tidak satu

arah saja tapi partai politik juga dapat dijadikan sarana komunikasi politik dari

pemerintah kepada rakyat, dalam hal ini Partai Politik juga disebut sebagai

penghubung atau jembatan. Maksud penghubung atau jembatan dari bawah

(rakyat) ke atas (pemerintah) adalah menyalurkan kepentingan rakyat terhadap

pemerintah sedangkan dari atas ke bawah sebaliknya, menyalurkan kepentingan

pemerintah terhadap rakyat, seperti sosialisasi kebijakan ataupun persoalan politik

lainnya, guna menjelaskan maksud dari tujuan pemerintah atas kebijakan yang

6 Mariam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia, 2006), h. 405-

406.

Page 17: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

5

diambil, agar tidak terjadi kesalah pahaman antara dua elemen penting negara ini

yakni rakyat dan pemerintah.

Pesan yang disampaikan oleh partai politik (sebagai sarana komunikasi)

harus sama dengan yang diterima, kalau inputnya A maka uotputnya juga harus A,

ketika rakyat menginginkan BBM tidak dinaikkan maka partai politik harus

menolak terhadap kenaiakan BBM. Namun dalam hal ini Partai Demokrat sebagai

partai penguasa di waktu itu, setuju dengan kebijakan kenaikan harga BBM,

artinya keinginan Partai Demokrat dan manyoritas rakyat tidak sama.

Partai yang mendukung terhadap kenaikan BBM 2013 ada enam partai,

yakni: Partai demokrat (PD), Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional

(PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

dan Gerindra. Enam partai tersebut yang tidak tergabung dalam Setetariat

Gabungan Paratai Koalisi (Setgab) hanya Gerindra.

Partai-parati yang menolak kebijakan kenaikan BBM 2013 adalah: Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Hati Nurani (Hanura) dan Partai

Keadilan Sejahtera (PKS). PKS ini adalah partai yang tergabung dalam Seketariat

Gabungan Paratai Koalisi (Setgab) yang menolak kebijakan kenaikan harga BBM

2013.7 Partai-partai yang menolak dan mendukung kebijakan kenaikan BBM 2013

tertera dalam tabil berikut ini:

7http://m.news.viva.co.id/news/read/420719-6-fraksi-di-dpr-dukung-kenaikan-

harga-bbm--3-tolak Diakses Pada 23 November 2015

Page 18: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

6

Tabel I.A.1

Partai-Partai Mendukung dan Menolak Kebijakan Kenaikan BBM 2013

NO PARTAI POLITIK SIKAP TERHADAP KEBIJAKAN KENAIKAN

HARGA BBM 2013

1 Demokrat Mendukung

2 Golkar Mendukung

3 PDIP Menolak

4 PKS Menolak

5 PAN Mendukung

6 PPP Mendukung

7 PKB Mendukung

8 Gerindra Mendukung

9 Hanura Menolak

Sumber: Diolah Dari www.news.viva.co.id

Kalau melihat dari Platform, Partai Demokrat adalah partai nasionalis

religious yang berasaskan Pancasila, maka seharusnya nilai-nilai yang terkandung

dalam Pancasila menjadi fokus dan tertuang pada program kerja yang akan

diperjuangkan. Partai Demokrat didirikan dengan tujuan mewujudkan partisipasi

rakyat dalam menentukan jalannya pemerintahan yang modern dan berjiwa

nasionalis religious.8 Mewujudkan partisipasi rakyat artinya semua persoalan akan

diselesaikan atas keinginan rakyat, mendahulukan apa yang menjadi keinginan

rakyat dengan melihat partisipasi yang di lakukan oleh rakyat.

Pengartikulasian kepentingan adalah salah satu tugas Partai Politik dalam

melaksanakan fungsinya sebagai sarana komunikasi politik. Pengartikulasian

kepentingan yang kemudian akan menjadi usul kebijaksanaan ini melalui berbagai

proses, dari mulai penampungan aspirasi kepentingan yang sangat beragam,

penggabungan kepentingan, sampai pada pengartikulasian kepentingan tersebut.

8Firmanzah, Mengelola Partai Politik, Komunikasi dan Positioning Ideologi

Politik di Era Demokrasi, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 120

Page 19: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

7

B. Pertanyaan Masalah

Dari latar belakang yang sudah diuraikan di atas menunjukkan adanya

keanehan Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan dari pendapat

atau aspirasi yang masif dalam penolakan kebijakan kenaikan BBM 2013.

1. Bagaimana Partai Demokrat mengartikulasikan kepentingan

masyarakat (rakyat) dalam kenaikan BBM 2013?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mendeskripsikan bagaimana partai politik di Indonesia khususnya

Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan pada

kebijakan kenaikan BBM 2013.

b. Menjelaskan berhasil atau tidak Partai Demokrat dalam melakukan

fungsinya dalam kebijakan BBM 2013.

2. Manfaat Penelitian

a. Memberikan pemahaman secara ilmiah tentang partai politik dalam

mengartikulasikan kepentingan dalam kenaikan BBM 2013.

b. Secarara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah

literatur review bagi para penulis karya ilmiah berikutnya dalam

mengkaji artikulasi kepentingan partai politik.

c. Memberikan sumbangsih pemikiran tentang partai politik guna

memperbaiki sistem kepartaian dan seharusnya partai.

Page 20: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

8

d. Mengetahui cara Partai Demokrat dalam mengartikulasikan

kepentingan terutama dalam kebijakan kenaikan harga BBM 2013.

D. Tinjauan Pustaka

Karya ilmiah yang menjelaskan tentang partai politik sangat banyak sekali

tapi studi tentang artikulasi kepentingan partai politik hanya sedikit yang penulis

temukan. Penulis menemukan Disertasi tentang Artikulasi partai yang ditulis oleh

Sihabudin Noor dengan judul “Partai Islam: Studi tentang Artikulasi Politik

Islam PPP 1973-2004”. Disertasi ini menjelaskan Artikulasi politik Islam PPP

untuk kurun waktu 1973-2004, menjelaskan faktor-faktor yang melatarbelakangi

munculnya artikulasi politik Islam PPP pada kurun waktu tersebut, menjelaskan

relevansi dan signifikasi artikulasi politik Islam PPP dalam perkembangan politik

Indonesia. Desertasi ini yang paling dekat dengan apa yang akan penulis teliti.

Karya Sihabudin Noor dengan karya ilmiah yang akan ditulis ini sama-sama

membahas artikulasi partai politik, namun karya Noor ini studi kasusnya Partai

Persatuan Pembangunan (PPP), sedangkan karya yang akan ditulis ini membahas

tentang Partai Demokrat. Perbedaanya juga pada kasusnya, Noor membahas

artikulasi PPP dari tahun 1973-2004, artinya pembahasannya pada periode,

sedangkan karya yang akan ditulis ini fokus dalam satu kebijakan.Yakni,

kebijakan kenaikan BBM 2013.

Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ada karya ilmiah berupa Skripsi yang

ditulis oleh Muhammad Jakfar dengan judul “Rekrutmen Keanggotaan Partai

Demokrat Persepektif Ideologi dan Pragmatisme Politik” karya ini menjelaskan

tentang rekrutmen Partai Demokrat yang kurang baik karena tidak memperhatikan

Page 21: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

9

latar belakang kader yang direkrut, perekrutan yang dilakukan oleh Partai

Demokrat murni karena ingin mendaptkan suara yang banyak saja. Jakfar juga

mengatakan dalam kesimpulannya, karena rekrutmen yang dilakukan hanya

menginginkan suara saja maka aspek kapabilitas, integritas dan akuntabilitas tidak

menjadi fakus perhatian Partai Demokrat, yang terjadi kemudian banyaknya kader

Partai Demokrat yang terjerat kasus melanggar hukum.

Karya Muhammad Jakfar ini dengan karya yang akan penulis teliti sama-

sama membahas tentang Partai Demokrat namun fokus kajian berbeda. Jakfar

membahas tentang rekrutmen keanggotaan Partai Demokrat sedangkan karya ini

fokus pada pengartikulasian kepentingan Partai Demokrat dalam kasus Kebijakan

Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) 2013.

Peneliti juga menemukan karya ilmiah yang meneliti tentang Partai

Demokrat, karya ilmiah tersebut berupa skripsi yang ditulis oleh Sutanto yang

berjudul “Strategi Partai Demokrat dalam Pemenangan Pemilu Legislatif 2009 di

Kota Serang” penelitiannya menemukan beberapa strategi yang yang digunakan

oleh partai Demokrat dalam memenangkan pemilihan Legislatif 2009 di Kota

Serang, diantaranya adalah: komunikasi yang meliputi jaringan kekuasaan tingkat

lokal, sosialisasi, event, kampanye, money politic dan pencitraan meliputi figur,

citra partai.

Susanto membahas tentang Partai Demokrat, sama seperti karya yang akan

ditulis ini, sama-sama membahas Partai Demokrat, namun Susanto membahasnya

pada strategi dalam pemenangan pemilu legislatif 2009. Sedangkan karya ini

Page 22: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

10

membahas tentang Partai Demokrat tentang fungsi partai dalam kasus kebijakan

kenaikan BBM 2013.

Ada juga skripsi di UIN Sunan Ampel 2009 yang membahas tentang Partai

Demokrat ditulis oleh Achmad Zubaidi yang berjudul Kepemimpinan Dalam

Partai Demokrat. Skripsi ini membahas tentang bagaimana pandangan politik

Islam terhadap kepemimpinan dalam Partai Demokrat. Salah satu temuan dalam

penelitian Zubaidi adalah bahwa model kepemimpinan dalam Partai Demokrat

menganut Demokrasi Pancasila yang berdasar pada hukum, aturan yang ada dan

partipasi rakyat.

Perbedaan karya Achmad Subaidi dengan karya yang akan penulis teliti

adalah Zubaidi fokus pada model kepemimpinan dalam Partai Demokrat,

sedangkan karya yang akan ditulis adalah fungsi Partai Demokrat dalam kebijkan

kenaikan BBM 2013. Persamaanya adalah sama-sama membahas tentang Partai

Demokrat.

Table I.D.2

Tinjauan Pustaka

JUDUL PEMBAHASAN PERSAMAAN PERBEDAAN

Partai Islam:

Studi tentang

Artikulasi

Politik Islam

PPP 1973-

2004

- Artikulasi politik

Islam PPP untuk kurun

waktu 1973-2004.

- menjelaskan

faktor-faktor yang

melatarbelakangi

munculnya artikulasi

politik Islam PPP

Sama-sama

membahas

artikulas partai

politik.

- - Karya ini

membahas

priode/kurun

waktu sedangkan

karya yg akan

ditulis fokus pada

kebijakan keikan

BBM 2013.

- - Membahas

partai yang

berbeda.

-

Page 23: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

11

JUDUL PEMBAHASAN PERSAMAAN - PERBEDAAN

Rekrutmen

Keanggotaan

Partai

Demokrat

Persepektif

Ideologi dan

Pragmatisme

Politik

- Pola rekrutmen

keanggotaan Partai

Demokrat yang kurang

baik.

- Pola rekrutmen

yang mengabaikan aspek

kapabilitas, integritas dan

akuntabilitas.

Sama-sama

membahas

Partai

Demokrat

Rekrutmen

keanggotaan dan

pengartikulasian

kepentingan

Partai Demokrat

dalam kasus

kebijakan

kenaikan harga

BBM 2013.

Kepemimpinan

Dalam Partai

Demokrat

Membahas tentang

bagaimana pandangan

politik Islam terhadap

kepemimpinan dalam

Partai Demokrat.

Sama

membahas

Partai

Demokrat

Fokus pada

kepemimpinan

dalam partai

Demokrat.

Sedangkan yang

akan diteliti

tentan

pengartikulasian

kepentingan

Partai Demokrat.

Strategi Partai

Demokrat

dalam

Pemenangan

Pemilu

Legislatif 2009

di Kota Serang

Membahas Strategi

pemenangan pemilu

legislatif. Temuaannya:

Memakai jaringan

kekuasaan tingkat lokal,

sosialisasi, event,

kampanye, money politic

dan pencitraan meliputi

figur.

Membahas

partai yang

sama.

Perbedaannya:

hanya di Kota

Serang dan yang

akan ditulis pusat

dan studinya

trategi

pemenangan

pemilu,

segangkan yang

akan ditulis

pengartikulasian

kepentingan.

Page 24: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

12

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode adalah cara untuk mengetahui sesuatu dengan menggunakan

langkah-langkah yang sistematis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sesuatu

yang tersembunyi dalam sebuah fenomena dan penelitian juga sering dilakukan

untuk menemukan suatu yang baru. Dalam penelitian diperlukan langkah-langkah

yang sistematis untuk mendapatkan data-data, agar tujuan penelitian dapat

tercapai.9

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang menurut

beberapa ahli, jenis kualitatif ini merupakan bentuk prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif,10

bisa berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk

mengekplorasi masalah-masalah yang terjadi. Penelitian kualitatif bertujuan

mengembangkan konsep sensivitas pada masalah yang dihadapi, menerangkan

realitas yang berkenaan dengan penelusuran teori dari bawah (grounded theory)

dan mengembangkan pemahaman satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi.11

9 I Gusti Ngurah Agung, Metodologi Penelitian Sosial 1, (Jakarta:

Gramedia,1992), h. 24. 10

Syamsir Alam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), h. 30. 11

Gunawan Imam, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta:

Bumi Aksara, 2013), h.80

Page 25: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

13

Peneliti memakai jenis kualitatif karena ingin mendapatkan data yang

mendalam dan menangkap pengartikulasian kepentingan Partai Demokrat dalam

kebijakan kenaikan BBM 2013.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Jakarta dan sekitarnya, namun penelitian ini

dilakukan di kantor DPP Partai Demokrat, gedung DPR RI. Penelitian dilakukan

setelah mendapatkan izin dari pihak kampus sampai penelitian ini selesai.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama,

dokumentasi adalah sebuah laporan yang dilakukan bisa secara tertulis, dengan

gambar yang berisikan penjelesan mengenai pertanyaan-pertanyaan penelitian.12

Teknik pengumpulan data dokumentasi merupakan bentuk dari pemberian

ataupun pengumpulan bukti-bukti dan keterangan.

Kedua, wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung, dengan melakukan tatap muka secara langsung dengan narasumber

atau infomen untuk menggali secara langsung kasus yang ingin diteliiti.13

Dalam penelitian ini mengambil pengurus partai 3013-2015 yang memang

mengurus tentang kebijakan kenaikan BBM 2013 dan anggota dewan perwakilan

rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang berasal dari Fraksi Partai Demokrat

untuk diwawancarai atau dimintai informasi terkait kebijakan kenaikan BBM

2013. Peneliti mewawancarai Achsanul Qosasi, beliau adalah pengurus pusat

12

Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2011), h.326 13

Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Adhani, Observasi & Wawancara, (Malang:

Banyumedia, 2004), h. 63.

Page 26: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

14

Partai Demokrat (DPP PD) dan sekaligus anggota dewan dari Fraksi Partai

Demokrat yang kebetulan sebagai jubir dalam kebijakan kenaikan BBM 2013.

5. Teknik Analisa Data

Teknik analisa adalah salah satu teknik dalam penelitian dengan

melakukan analisa-analisa dari data-data yang sudah diperoleh. Teknik analisa

data ini bertujuan untuk menjelaskan dengan terperinci dan mendetail hal-hal

yang berkaitan dengan kasus yang sedang diteliti.14

Teknik analisa data ini akan memuat tentang proses penyusunan data yang

sudah diperoleh, seperti proses penyusunan, penafsiran dan melakukan

penyimpanan yang sudah dilakukan. Teknik seperti ini mempermudah penulis

dalam menyusun karya ilmiah termasuk skripsi ini.

Bentuk analisa yang digunakan dalam menulis karya ini adalah deskriptif

analisis, yaitu upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, menggali

data dan informasi mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan yang

dapat dikelola.15

F. Sistematika Penulisan

Supaya mendapatkan penjelasan yang sistematis dalam penelitian dan

mempermudah dalam penulisan hasil penelitian tentang “Perilaku Partai Di

Indonesia: Artikulasi Kepentingan Partai Demokrat Dalam Kenaikan BBM 2013

Persepektif Komunikasi Politik”, peneliti perlu membagi pembahasan kedalam

beberapa bab. Dalam hal ini penulis membagi pembahsan menjadi lima bab.

14

Lisa Horrizon, Metodologi Penelitian-penelitian, (Jakarta: Kencana,2007), h.

86. 15

Ipah Fariha, Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

(Jakarta: UIN Press, 2006), h. 35.

Page 27: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

15

Bab I : Membahas mengenai pendahuluan yang berisi Judul Skripsi,

Latar Belakang Masalah (kenapa kasus tersebut menarik untuk

diteliti), Pertanyaan Masalah, tujuan dan menfaat penelitian,

tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Kerangka Teori, meliputi: pengertian partai politik, fungsi-fungsi

partai politik.

Bab III : Gambaran umum tentang Partai Demokrat, meliputi: Sejarah,

Profil, kepengurusan Partai Demokrat.

Bab IV : Analisi dari hasil penelitian tentang perilaku Partai Demokrat

dalam kebijakan kenaikan BBM 2013 persepektif komunikasi

politik.

Bab V : Penutup, memberikan kesimpulan dan saran atau komentar.

Page 28: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

16

BAB II

KERANGKA TEORETIS

Kerangka teoretis merupakan bagian yang sangat penting, sebab di

dalamnya memuat teori-teori yang relevan, yakni sebagai pisau analisa dari

permasalahan yang sedang diteliti. Kerangka teori ini kemudian digunakan

sebagai landasan berfikir atau titik tolak dalam penelitian. Oleh karena itu perlu

disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan

diri dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti.16

Merujuk pada Glenn, E

Sneibecker yang mengatakan bahwa, teori merupakan seperangkat preposisi yang

terintegrasi secara sintaksis (yaitu yang mengikuti aturan tertentu yang dapat

dihubungkan secara logis atau dengan lainnya dengan data dasar yang dapat

diamati) dan berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan

fenomena yang diamati.17

Di sinilah titik tekan dan pentingnya teori untuk dibahas

secara detail.

Di lain sisi, sebagaimana lumrah diketahui bahwa Negara demokratis selalu

diukur dengan keberadaan partai politik (partai politik) dan penyelenggaraan

pemilu. Hal ini seakan menjadi salah satu tolak ukur mendasar dewasa ini.

Sehingga partai politik menjadi sorotan utama dan selalu menjadi bahan analisa

dari berbagai pihak, baik partai politik secara keorganisasian, maupun fungsinya.

Pada segi keorganisasian, partai politik akan dilihat dari struktur, retkutmen,

16

Nawawi Hadani, Metode penelitian Bidang social (Yogyakata: Gajah Mada,

1995), h. 39-40. 17

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdaakarya,

2002), h. 34-35.

Page 29: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

17

suksesi peralihan kepemimpinan dan pengambilan kebijakan dalam internal partai

politik. Pada beberapa hal yang seperti disinggung di awal, pengambilan

kebijakan dalam internal suatu partai politik selanjutkan akan menjadi ciri atau

tipe tersendiri. Perihal inilah pembahasan mengenai partai politik selalu menarik

dan mengundang berbagai pertanyaan.

Sedangkan pada fungsi partai politik lebih luas lagi, yakni partai politik

dituntut menyerap aspirasi dan sekaligus menerjemahkan secara tepat untuk

kemudian dijadikan usulan suatu kebijakan kepada pemerintah. Hal ini berkaitan

dengan cara pengambilan kebijakan dalam internal partai politik seperti yang

disinggung di atas. Sikap partai politik dalam memperjuangkan suatu kebijakan

akan sangat kentara terlihat perbedaannya, yakni apakah partai politik tersebut

merupakan yang dikendalikan segelintir orang, atau melibatkan semua anggota

maupun mendengarkan konstituen.

A. Pengertian Partai Politik

Secara sederhana partai politik dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok

manusia teroganisir, mempunyai komitmen maupun pandangan yang sama antara

sesama anggotanya, dan berorientasi pada kekuasaan. Dari beberapa kriteria

tersebut menunjukkan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seabagai suatu

partai politik. Di bawah ini akan dipaparkan beberap tokoh yang memberikan

pengertian yang sedikit berbeda antara satu sama lain dalam memandang partai

politik sebagai suatu organisasi.

Page 30: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

18

Definisi partai politik yang memberikan penekanan untuk tujuan merebut

kekuasaan ataupun melanggengkan kekuasaan yang sudah digenggam yakni

datang dari Carl J. Friedrich. Tokoh ini secara jelas mengartikan partai politik

sebagai suatu sekelompok manusia yang terorganisir dengan tujuan merebut atau

melanggengkan kekuasaan suatu pemerintahan.

Sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau

mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan partainya dan

berdasarkan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan

yang bersifat idil serta materil (A political, party is a group of human beings,

stabily organized with the objective of securing or maintaining for its leaders the

control of a government, with the further objective of giving to members of the

party, through such control ideal and material benefits and advantages).18

Fokus untuk merebut kekuasaan menjadi salah satu ciri dari partai politik,

sehingga tidak salah jika partai politik selalu diasosiasikan untuk kepentingan

kekuasaan. Sebab merujuk pada pengertian di atas, hal yang sangat ditekankan

selain sebagai kelompok manusia yang terorganisir, yakni partai politik memang

disiapkan sebagai langkah untuk merebut tampuk kekuasaan dalam suatu negara.

Ciri dan pengertian yang lebih tegas lagi bahwa, suatu organisasi atau

sekumpulan manusia yang teroganisir, tidak dapat dikatan partai politik jika

organisasi tersebut belum mengikuti pemilihan umum. Hal tersebut menekankan

pada kontestasi atau pun persaingan yang memang menjadi ciri khas partai politik

dalam merebut kekuasaan sebagaimana dijelaskan sebelumnya di atas. Apabila

hanya sekedar memiliki hasrat untuk merebut kekuasaan, suatu kolompok

18

Miriam Budiardjo, Dasar–Dasar Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2009), h. 404.

Page 31: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

19

manusia yang terorganisir tersebut tidaklah serta-merta dapat dikatagorikan

sebagai partai politik. Sebab pada hakikatnya partai politik adalah suatu organisasi

yang mempu menempatkan kader-kadernya pada suatu jabatan. Hal tersebut

selaras dengan yang dikatakan oleh Giovanni Sartori, bahwa partai politik adalah

suatu kelompok politik yang mengikuti pemilihan umum dan melalui pemilihan

umum itu, mampu menempatkan calon-calonnya untuk menduduki jabatan-

jabatan.19

Selain pengertian yang dipaparkan di atas, sebagian tokoh juga

menyimpulkan atau memberikan pengertian bahwa partai politik merupakan suatu

jembatan dari berbagai kekuatan. Dalam hal ini partai politik dianggap sebagai

pemersatu dan organisasi yang dapat menampung berbagai kekuatan sosial dalam

masyaraka. Tentunya kekuatan sosial memerlukan wadah untuk kemudian

merebut suatu kekuasaan.

Partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha

untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui

persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang memiliki

pandangan yang berbeda.20

Pengertian ini dipaparkan oleh Sigmund Neuman

dengan mengedepankan partai politik sebagai suatu perantara atau pemersatu dari

banyaknya kekuatan sosial yang belum mapan atau terorganisir.

Dari Beberapa definisi di atas, Miriam Budiardjo menyimpulkan dan

memberikan ciri sebagai gambaran sederhana dari pengertian partai politik itu

sendiri. Gambaran atau kesimpulan yang dimaksud yakni, partai politik

19

Miriam Budiardjo, Dasar–Dasar Ilmu Politik. h. 404 20

Miriam Budiardjo, Dasa–Dasar Ilmu Politik. h. 404.

Page 32: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

20

merupakan suatu kelompok terorganisir, dimana anggotanya memiliki pandangan

yang sama satu sama lain, dan bahkan penekanan yang tidak kalah pentingnyak

ialah suatu partai politik harus berorientasi pada kekuasaan. Sebab orientasi

terhadap kekuasaan tidak dapat ditemukan dalam organisasi-organisai lainnya dan

seakan memang hanya partai politik yang diperbolehkan memilikinya.

Di sisi yang lain, Ramlan Surbakti juga memberikan pengertian dan ciri

partai politik yang lebih rumit dan kompelit. Sebut saja salah satu ciri partai partai

politik yakni harus berakar pada masyarakat lokal dan mempunyai kegiatan yang

berkesinambungan terus menurus dan merebut atau mempertahankan kekuasaan.

Surbakti menyimpulkan partai politik dari dua tokoh, yakni Lapolambara dan

Weiner bahwa, partai politik ialah berakar dalam masyarakat lokal, melakukan

kegiatan secara terus-menerus, berusaha memperoleh dan mempertahankan

kekuasaan dalam pemerintahan dan ikut serta dalam pemilihan umum.21

Perbedaan mendasar lainnya dari pengertian partai politik antara Budiardjo

dan Surbakti, ialah dalam hal ideologi. Budiardjo menekankan pada keikutsertaan

pada pemilu dan terorganisirnya suatu partai politik tersebut. Sedangkan Surbakti

selain menekankan partai politik pada keikutsertaan saat pemilihan umu, juga

menyorot pentingnya ideologi suatu partai politik. Pengertian partai politik selain

terorganisir, stabil dan rapi juga diperlukan adanya ideologi yang dapat

menyatukan dan memotivasi para anggota partainya.22

Keberadaan suatu ideologi

dari partai politik, dijadikan ciri khas tersendiri.

21

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia, 1992), h. 115. 22

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h. 116.

Page 33: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

21

B. Fungsi Partai Politik

Partai Politik merupakan salah satu sarana untuk berperan serta atau untuk

berpartisipasi dalam politik. Berdasarkan perkembangannya partai politik lahir di

negara-negara Eropa, terutama di Prancis, Belanda, Jerman, dan Inggris. Awal

perkembangan partai yaitu dari kegiatan kelompok-kelompok di luar parlemen,

kemudian dengan meluasnya hak pilih mereka mengelompokkan diri menurut

aliran atau ajaran yang bersumber dari hasil pemikiran seseorang (doktrin), seperti

ajaran Karl Marx, ajaran Adam Smith, ajara-ajaran demokrasi dan ajaran-ajaran

yang bermotif agama. Setelah itu para ilmuan menjelakan tentang fungsi-fungsi

Partai Politik.

Fungsi Partai Politik banyak sekali dipaparkan oleh para ilmuan politik.

Erfiza menyimpukan fungsi Partai Politik yang dijelaskan oleh beberapa ilmuan,

diantaranya adalah;

Andrew Heywood, Friedrich, G.B. de Huszar dan T.A. Stevenson, Gabriel A.

Almond, Janos Simon, Monte Palmer, Maurce Duverger, Thomas Carothers, Yves

Meny dan Andrew Knapp, Mukthie Fadjar, Haryanto, Abdul Bari Azed dan

Makmur Amir, Roy C. Macridis, Eddi Wibowo, T. Saiful Bahri dan Hessel Nogi. S

Tangkisan, Jimly Asshiddiqie, T. May Rudy, P. Anthonius Sitepu dan Maswad

Rauf. Dari penjelasan tokoh yang disebut di atas Efriza menyimpulkannya menjadi

12 bahasan yakni: 1. Komuniasi politik 2. Perwakilan 3. Konvensi, artikulasi

kepentingan, dan agregasi 4. Pendidikan politik 5. Integrasi (partisipasi politik,

sosialisasi politik, dan mobilisasi politik 6. Persuasi dan represi 7. Kaderisasi 8.

Rekrutmen politik 9. Membuat pertimbangan, pengartikulasian, kebijakan dan

control terhadap pemerintah 10. Mengkoordinasi lembaga-lembaga pemerintah 11.

Alat pengontrol kepntingan pribadi politisi yang duduk sebagai wakil rakyat

maupun pejabat publik 12. Fungsi dukungan (supportive function).23

23

Efriza,Political Explore Sebuah Kajian Ilmu Politik, (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 238.

Page 34: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

22

Berdsarkan beberapa hal tentang fungsi partai politik yang telah dipaparkan

oleh tokoh-tokoh di atas. Maka bebeberapa fungsi partai politik yang akan

dijelaskan secara lebih detail, yakni terkait fungsi partai politik yang paling

mendasr. Sebut saja partai politik sebagai sarana komunikasi, sosialisasi politik,

rekkrutmen politik, Artikulasi kepentingan dan Pengendalian konflik.

1. Sarana Komunikasi Politik

Aspirasi maupun pendapat rakyat sungguh sangat berbeda-beda antara satu

dengan yang lainnya. Aspirasi juga terkesan berserakan di tengah-tengah

masyarakat. Bahkan aspirasi rakyat terkesan sumbang, tidak terdengar, dan

bahkan tidak sampai pada pemerintah. Dibutuhkan jembatan yang dapat

menghubungkan antara pemerintah dan rakyat itu sendiri. Sehingga aspirasi yang

berserakan dan tidak sampai pada telinga pemerintah tadi, dapat dengan mudah

didengar dan diserap. Di sini fungsi partai politik sebagai sarana komunikasi

politik di negara demokratis. Adanya pendapat yang berbeda-beda perlu dipetakan

ataupun dikelompokkan untuk disuarakan kepeda pemerintah. Proses ini

dinamakan penggabungan kepentingan (interest aggregation), sesudah

digabungkan, pendapat dan aspirasi tadi diolah dan dirumuskan dalam bentuk

yang lebih teratur, dan proses ini dinamakan pengartikulasian kepentingan

(interest articulation).24

Dapat dibayangkan bagaimana jika tidak ada yang dapat

mengagregasi dan mengartikulasi aspirasi rakyat. Maka datpat dipastikan tidak

akan sampai kepada pemerintah. Padahal pemerintah sangat membutuhkan

pendapat dan kebutuhan rakyat itu sendiri.

24

Miriam Budiardjo, Dasa–Dasar Ilmu Politik. h. 405.

Page 35: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

23

Partai politik tidak hanya berhenti pada menggabungkan kepentingan dan

mengartikulasikan kepentingan saja. Partai politik masih diharuskan bekerja keras

dalam bentuk yang lain. Sebut saja dalam hal ini partai politik lebih dituntut untuk

membuat rumusan kebijakan yang kemudian menjadi usul kebijakan kepada

pemerintah itu sendiri. Biasanya, usul kebikan ini dimasukkan ke dalam program

atau platform partai (goal formulation) untuk diperjuangkan atau disampaikan

melalui partlemen kepada pemerintah agar dijadikan kebijakan umum (public

policy).25

Pada posisi ini partai politik sangat dibutuhkan untuk menjabarkan

kebutuhan masyarakat dan kemudian diperjuangkan di parlemen untuk kemudian

diteruskan kepada pemerintah mejadi kebijakan. Terlepas dari pengumpulan

kepentinga, pengartikulasian kepentingan dan usul kebijakan yang biasanya

dituangkan dalam programm, partai politik juga memiliki fungsi yang lain.

Sebagai jembatan yang baik, partai politik dapat menjembatani atau

mengkomunikasikan dari dua arah. Partai politik dapat menjadi kepanjangan

tangan dari pemerintah atau perantara untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan

yang sudah ditetapkan. Di sisi lain partai politik dituntut utuk menjadi pendengar

yang baik dari problem dan kebutuhan dari rakyat. Partai politik dapat dikatakan

sebagai pengaras suara dari rakyat. Sebagaimana dipaparkan oleh Budiarjdo

bahwa, Kadang-kadang juga dikatakan bahwa partai politik bagi pemerintah

25

Miriam Budiardjo, Dasa–Dasar Ilmu Politik. h. 406.

Page 36: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

24

bertindak sebagai alat pendengar, sedangkan bagi masyarakat sebagai “pengeras

suara”.26

2. Sosialisasi politik

Salah satu fungsi partai politik yang juga lumrah diketahui yakni sosialisasi

politik. Sosialisasi politik sebagai mana tujuan yakni untuk membentuk dan

menumbuhkan sikap politik para anggota masyarakat secara umum. Melalui

proses sosialisasi politik inilah para anggota masyarakat memperoleh sikap dan

orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat.27

Definis sosialisasi politik yang diberikan Budiardjo yakni sebagai suatu proses

yang melaluinya seseoarang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fonomenan

politik, yang umumnya berlaku dalam masyarakat di mana ia tinggal.28

Bahkan

sosialisasi politik dapat menentukan sikap dari berbagai hal seperti, nasionalisme

etnis dan sebagainya. Dari sinilah tumbuh sikap orientasi warga masyakarat dalam

mengenal berbagai simbol negara atau pun mereka mengenal kelas sosial mereka

sendiri.

Selanjutnya sosialisasi politik dapat memberikan gambaran dan bahkan

melaluinya sejarah mengenai budaya politik suatu generasi dapat disampaikan

kepada generasi berikutnya. Seorang ahli sosiologi politik M. Rush (1992)

memaparkan definisi sosialisasi politik yang dikutip oleh Budiardjo,

Sosialisasi Politik adalah proses yang melaluinya orang dalam masyarat tertentu

belajar mengenai sistem politik. Proses ini sedikit banyak menentukan persepsi dan

reaksi mereka terhadap politik (political socializacion may be defined is the

26

Miriam Budiardjo, Dasa–Dasar Ilmu Politik. h. 406. 27

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h. 117. 28

Miriam Budiardjo, Dasa–Dasar Ilmu Politik. h. 407.

Page 37: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

25

prosess by which individuals in a given society become acquinted with the political

system and which to a certain degree determines their perceptions and their

reactions to political phenomena).29

Proses sosialisasi politik akan berjalan sepanjang kehidupan manusia,

dengan catatan masih dalam ruang lingkup administrasi negara demokratis.

Demokrasi yang dianut oleh sebagian besar negara di seluruh dunia tersebut,

tentunya memerlukan suatu organisasi yang bernama partai politik. Media

sosialisai dalam hal ini sangat beragam, misal yang paling sederhana melalui

keluarga, di mana seseorang sekolah, bekerja, organisasi keagamaan dan

sebagainya. Di sinilah peran peting partai politik sebagai organisasi yang

mencerdaskan dan membentuk sikap untuk dapat mengenali politik di

lingkungannya atau pun di negaranya ia tinggal.

Bagi negara yang baru saja memerdekakan diri, partai politik sangat

berperan untuk membentuk anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan

sikap nasionalisme. Di sinilah partai politik dituntut berperan aktif untuk

membentuk dan memupuk identitas warganegara seiring lahirnya negara. Hal

tersebut bertujuan untuk mengenalkan masyarakat dan memberikan pengertian

dalam berbagai hal terkait identitas kenegaraannya. Sehingga partai politik dalam

suatu negara yang masih baru terbentuk memiliki peran sentral dalam menentukan

keberlangsungan eksistensi suatu negara.

Terlepas dari pro dan kontra tujuan sosialisasi politik yang satu ini, yakni

untuk menaikkan citra partai politik. Hal ini penting karena anggapan maupun

persepsi dari masyarak akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap

29

Miriam Budiardjo, Dasa–Dasar Ilmu Politik. h. 407.

Page 38: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

26

keberlangsungan hidupnya. Persepsi anggota partai maupun masyarakat secara

umum tidak bisa serta merta lahir dengan sendirinya. Sehingga perlu upaya dari

partai politik untuk membentuknya. Hal tersebut berkaitan dengan usaha partai

politik untuk dipercaya sebagai pengemban amanat yang memperjuangkan

kepentingan umum. Perihal ini penting karena salah satu dari ciri partai politik

adalah untuk merebut kekuasaan dan menjaganya sebaik mungkin.

3. Rekkrutmen politik

Rekrutmen Politik, fungsi ini tidak kalah pentingnya dari fungsi-fungsi yang

lain. Rekrutmen politik dapat dipahami sebagai seleksi dan pememilihan atau

seleksi dan pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan

sejumlah peranan dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintahan pada

khususnya.30

Atau secara sederhana rekrutmen politik dapat dimengerti sebagai

proses melalui mana partai mencari anggota baru dan mengajak orang yang

berbakat untuk berpartispasi dalam proses politik.31

Pengertian rekrutmen lebih luas lagi dipaparkan dalam buku sejarah, fungsi

dan tipologi partai politik: suatu pengantar. Buku ini mencoba untuk menyasar

pengertian rekrutmen secara menyeluruh bahkan sengaja memperluasnya.

Mengacu pada ulasan dalam buku tersebut, rekrutmen menunjuk pada latihan

demi mempersiapkan suatu pemimpin di masa depan. Lebih lengkapnya penulis

mencoba mengutip pengertian rekrutmen dari buku yang disebutkan di atas.

Rekrutmen, dalam pengertian yang seluas mungkin, meunjuk pada latihan

(training) dan persiapan untuk kepemimpinan: terbuka untuk masyarakat, badan

30

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h.118. 31

Efriza, Political Explore Sebuah Kajian Ilmu Politik,h. 234.

Page 39: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

27

legislatif pemerintah atau anggota partai yang lain, dan tentu saja, untuk

berkompetisi secara baik di dalam pemilihan. Sebagian mereka adalah pemimpin

dalam masyarakat, kecuali mereka yang mencapai jabatan pemerintahan tanpa

masuk dan berpartispsi secara aktif dalam partai.

Rekrutmen dalam hal ini memiliki pengertian yang cukup luas. Selain sebagai

bentuk proses penyeleksian untuk menjaring dan mempersiapkan kepemimpinan

dalam percaturan politik nasional. Juga sebagai penguatan partai politik itu

sendiri, yakni untuk mempersiapkan kepemimpinan internal partai yang

bersangkutan. Partai politik membutuhkan pemimpin yang cukup handal demi

kelangsungan hidup partainya, seraya juga mempersiapkan kepemimpinan

nasional untuk merebut tampuk kekuasaan seperti yang telah disinggung

sebelumnya. Lebih lanjut, selain rekrutmen sebagai seleksi untuk mempersiapkan

pemimpin internal partai maupun untuk bursa pemimpin nasional. Partai politik

sesunggahnya tidak bisa dipisahkan dengan fungsi rekrutmen seperti disinggung

di muka. Fungsi rekrutmen juga bertujuan untuk menyasar dan memperbanyak

keanggotaan partai politik. Banyaknya individu-individu yang dapat dijaring oleh

partai tersebut dapat menjamin eksistensi partai di masa depan, baik untuk

memperkukuh partai maupun dalam merebut kekuasaan. Ha inilah yang

mendasari pentingnya rekrutmen politik.

4. Artikulasi kepentingan

Ada yang menggabungkan atau menjadikan artikulasi kepentingan sebagai

bagian dari fungsi partai politik sebagai sarana komunikasi politk, namun dalam

Page 40: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

28

hal ini akan dibahas tersendiri, mengingat pentinggang fungsi artikulasi

kepentingan dalam penelitian ini.

Artikulasi kepentingan merupakan fungsi yang sangat penting dalam

keberadaan partai. Bahkan partai politik harus cermat dan berhati-hati dalam

memetakan artikulasi kepentingan tersebut. Selain sebagai jembatan politik antara

pemerintah dan juga rakyat, pada fungsi ini partai dituntut unutk

memperjuangakan apa yang telah menjadi kebijakan. Partai politik juga

dipersepsikan dapat menampung aspirasi rakyat dan kemudian menganalisanya

sebelum diusulkan kepada pemerintah.

Ada beberapa sebutan dalam pembahasan artikulasi kepentingan, seperti

misalnya Surbakti dalam bukunya Memahami Ilmu Politik yang menuliskan

sebagai pemadu kepentingan. Fungsi ini berkaitan dengan kemampuan partai

politik untuk menyerap aspirasi yang berserakan dalam masyarakat,

menghimpunnya dan memadukan atau menyatukan menjadi satu kebijakan. Hal

tersebut sangat penting karena selain menyentuh langsung kepada masyarakat di

akar rumpun, juga memerlukan kecermatan dalam menganalisa dan memadukan

kepentingan masyarakat. Sebagaimana Surbakti menyebutkan bahwa pemandu

kepentingan adalah untuk menampung dan memadukan berbagai kepentingan

yang berbeda bahkan bertentangan maka partai politik dibentuk, kegiatan

menampung, menganalisa, dan memadukan berbagai kepentingan yang berbeda

bahkan bertentangan menjadi berbagai alternatif kebjikan umum, kemudian

diperjuangkan dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.32

32

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h. 119.

Page 41: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

29

Fungsi partai politik yang satu ini juga sangat menonjol dalam pemerintahan

yang demokratis, sebab partai politik akan berlomba-lomba untuk mencari

aspirasi yang sekiranya sanagat tepat dengan kebutuhan masyarakat. Tidak hanya

itu, banyak kepentingan yang ada di tengah-tengah masyarakat, menjadikan

kegiatan ini memerlukan keseriusan untuk kemudian menganalisa dan

menampungnya menjadi suatu kebijkan.

Di lain pihak Budiardjo menyebutnya fungsi partai politik ini sebagai sarana

komunikasi politik. Hal ini tentunya berkaitan dengan partai politik yang selalu

diidentikkan sebagai jembatan antara kebijakan pemerintah dan juga aspirasi

rakyat yang berada di lapisan paling bawah sekalipun. Penting sekiranya bagi

partai politik untuk memperhatikan suatu kebijkan yang akan diusulkan baik

melalui perwakilannya yang ada di parlemen atau melalu saluran lain.

Tahapan atau proses pengambilan kebijakan suatu partai politik menurut

Budiardo yakni meliputi, penggabungan kepentingan (interest aggregation),

pengartikulasian kepentingan (interest articulation) dan selanjunya menjadi

kebijakan partai politik. Pentingnya beberapa tahapan atau pun proses ini

digambarkan oleh Budiardjo sebagai berikut; di masyakat modern yang luas dan

kompleks banyak ragam pendapat dan aspirasi yang berkembang. Pendapat atau

aspirasi seseorang atau suatu kelompok akan hilang tak berbekas seperti suara di

padang pasir, apabila tidak ditampung dan digabungkan dengan pendapat dan

aspirasi orang lain yang senada.33

Proses penggabungan kepentingan menjadi

pekerjaan partai politik yang cukup menguras energi. Pada tahap ini partai politik

33

Miriam Budiardjo, Dasa–Dasar Ilmu Politik. h.405.

Page 42: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

30

akan mendapatkan kepentingan dari masyarakat yang sangat kompleks, dan harus

menampungnya pula untuk kemudian dipetakan ataupun dianalisa. Tahap ini

mungkin menjadi tahap yang sangat sulit karena di sisi lain adalah aspirasi rakyat

dan di satu sisi berkaitan dengan peta dari program atau platform suatu partai.

Setelah digabungkan maka partai politik akan melakukan pengartikulasian

kepentingan (interest articulation). Mengingat banyak kepentingan yang

berbenturan maka partai politik harus menentukan untuk menjadi kepentingan

yang sekiranya dapat menjangkau banyak masyarakat. Hal tersebu dilakukan

untuk menangagregasi dan mengartikulasi, niscaya pendapat atau aspirasi tersebut

akan simpang siur dan saling berbenturan, sedangkan dengan aggergasi dan

artikulasi kepentingan kesimpangsiuran dan benturan dikurangi.34

Perihal yang

dibahas di atas tentunya memerlukan dialektik kepentingan, sehingga anggota

partai sangat menentukan jalannya pengartikulasian kepentingan tersebut.

Sebelum diambil keputusan atau penentuan kebijakan partai politik, anggota

partai diperbolehkan atau bahkan diharuskan menyatakan pendapatnya. Tujuan

tidak lain untuk kesempurnaan kebijakan yang dimaksud.

5. Pengendalian konflik

Konflik dapat dikatakan tidak bisa dihindarkan dalam suatu negara

demokratis. Konflik akan selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dapat

dikatakan inheren. Namun pengendalian konflik yang dimaksud yakni

cakupannya cukup luas, baik konflik yang berbentuk atau berujung pada benturan

34

Miriam Budiardjo, Dasa–Dasar Ilmu Politik. h. 406.

Page 43: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

31

fisik, perdebatan mengenai pendapat seseorang maupun masyarakat dan

sebagainya. Sebab, pada negara demokratis suatu pendapat diperlukan bagi

terciptanya tatanan bernegara yang lebih baik dan untuk kesejahteraan rakyat.

Sehingga konflik sukar dihindarkan dan memerlukan pengaturan yang baik.

Pada perihal inilah partai politik sangat dibutuhkan, dan sebagai salah

satu lembaga demokrasi, partai politik sangat mungkin untuk meredem bahkan

mencari atau menyelesaikan konflik dengan baik. Partai politik sebagai salah satu

lembaga demokrasi berfungsi untuk mengendalikan konflik memelalui cara

berdialok dengan pihak-pihak yang berkonflik, menampung dan memadukan

pelbagai aspirasi dan kepentingan dari pihak-pihak yang berkonflik dan membawa

permasalahan ke dalam musyawarah badan perwakilan rakyat untuk mendapatkan

penyelesaian berupa keputusan politik.35

Namun dalam hal ini masih memerlukan

keterbukan dan kompromi di antara wakil rakyat dari berbagai macam partai

politik yang ada. Tampa ada kompromi dari para wakil rakyat tersebut maka

penyelesaian komflik akan mengalami kemandekan.

Terlepas dari rumitnya perdebatan, pengambilan keputusan dan juga

kompromi yang sulit ditempuh untuk menyelesaikan konflik, partai politik dalam

posisi ini sudah memiliki nilai tambah perihal penyelesaian konflik itu sendiri.

Namun sejauh ini para wakil rakyat memutuskan untuk berkompromi dalam

menyelesaikan konflik. Sehingga partai politik masih sangat relevan sabagai

penegendali konflik yang berada di masyarakat.

35

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik h. 155.

Page 44: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

32

BAB III

GAMBARAN UMUM PARTAI DEMOKRAT

Partai Demokrat merupakan partai yang sangat cepat tumbuh berkembang

menjadi partai penguasa, tiga tahun dari berdirinya langsung menajadi partai

penguasa dan itu berlangsung selama dua preode (sepuluh tahun). Dalam sejarah

partai politik di Indonesia, Partai Demokrat yang paling cepat menjadi partai

penguasa jika dihitung dari lahirnya. Berikut adalah gambaran umum Partai

Demokrat mulai dari sejarahya, edeologinya, visi-misinya dan struktur

organisasinya.

A. Sejarah Partai Demokrat

1. Berdirinya

Partai Demokrat tidak serta merta berdiri tegak menjulang tinggi ke

angkasa, namun banyak lika-liku perjalan dalam pembentukan wadah yang

disebut Partai Demokrat. Partai Demokrat terbentuk bukan karena inisiatif

seorang diri yang harus kekuasaan tapi banyak persoalan kebangsaan yang

menggugah suatu kelompok kecil untuk mendirikan sebuah wadah guna untuk

memperbaiki hazanah demokrasi di republik yang besar ini.

Permasalahan bangsa yang menjadi dasar pembentukan Partai Demokrat

adalah: Krisi kepemimpinan. Peralihan kepemimpinan yang sudah dilalui bangsa

ini sejak merdeka dilihat sebagai hal yang tidak elok. Soekarno tersingkir karena

peristiwa Gerakan Tiga Puluh September (G-30-S/PKI), Soeharto jatuh karena

krisis ekonomi yang menimbulkan kemarahan seluruh elamen masyarakat,

laporan pertanggung jawaban BJ Habibie ditolak MPR yang menyebabkan beliau

Page 45: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

33

menarik diri dari pencalonan presiden, dan yang terahir Abdurrahman Wahid

(Gus Dur) yang dilengserkan oleh SI MPR.36

Pergantian pucuk kekuasaan bangsa

ini yang selalu diwarnai dengan ke tidak elokan, menjadi catatan buruk citra

pemimpin bangsa ini.

Setelah Gus Dur dilengserkan dan digantikan oleh wakil presiden Megawati

Soekarno Putri. Kemudian bangsa ini disibukkan dengan mencari pengganti posisi

Megawati sebagai wakil presiden. Maka dari itu pemilihan wakil presiden

dilakukan secara demokratis oleh SI MPR. Dalam pemilihan wakil presiden ada

empat calon, yakni: Hamzah Haz Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan

(PPP), Akbar Tanjung Ketua Umum Partai Golongan Karya (GOLKAR), Susilo

Bangbang Yudoyono (Purnawirawan Jendral), dan Agung Gumelar (Perwirawan

Letnan Jenderal). Hamzah Haz yang terpilih sebagai wakil presiden dan SBY

kalah.37

Namun kekalahan SBY menjadikan kelompok yang mendukung SBY

menjadi tambah peduli terhadap perpolitikan Indonesia, kemudian kelompok

pendukung tersebut mengadakan berbagai pertemuan untuk fokus membahas

masa depan kepemimpinan nasional yang lebih demokratis dan menuju masa

depan bangsa yang lebih baik di semua aspek. Kelompok tersebut bernama

Gerakan Masyarakat Kedaulatan Rakyat (Gema Karsa).38

36Akbar Faizal, Partai Demokrat & SBY Mencari Jawab Sebuah Masa Depan

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005), h. 11.

37

Akbar Faizal, Partai Demokrat & SBY Mencari Jawab Sebuah Masa Depan. h.

12.

38

Akbar Faizal, Partai Demokrat & SBY Mencari Jawab Sebuah Masa Depan. h.

13.

Page 46: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

34

Gema Karsa yang diisi oleh sebagian besar tokoh kampus seperti Prof.

Sumantri, Prof. Nazaruddin Syamsudin, Prof. Bagir Mannan, Subur Budhisantoso,

Prof. Irzan Tanjung dan lain-lain, mengadakan pertemuan di Hotel Acacia Jakarta

yang dihadiri kurang lebih 300 orang. Pertemuan tersebut membahas tentang

bagaimana mempersiapkan konsep rekonsiliasi, rekonstruksi kehidupan berbangsa

dan bernegara. Pembahasan inti adalah mengenai kepemimpinan dengan berkaca

pada pemimpin sebelumnya dari Soekarno sampai Gus Dur dan juga membahas

tentang kepesimisan terhadap partai-partai yang sudah ada, yang stagnan bahkan

ada yang merosot. Hasil dari pembahasan seperti itu menimbulkan ide

pembentukan wadah baru dengan platform yang sesuai dengan kebutuhan bangsa

ini.39

Pertemuan di Hotel Acacia tersebut belum menemukan sosok pemimpin

ideal berikutnya yang akan diusung sebagai pemimpin nasional dan belum juga

menyepakati wadah atau partai apa yang digunakan, apakah memakai partai yang

sudah ada atau membuat wadah baru.

Pada saat gencarnya mencari sosok untuk diproyeksikan menjadi pemimpin

bangsa selanjutnya, muncul nama SBY yang semakin hari semakin menarik

simpati dari publik. Oleh karena itu kelompok yang disebut Gema Karsa

menginginkan SBY sebagai sosok yang akan diproyeksikan sebagai pemimpin

nasional berikutnya. Pada waktu yang bersamaan SBY juga punya keinginan yang

sama untuk mendirikan sebuah wadah baru. Keinginan SBY itu membuat wadah

baru sudah lama.

39Akbar Faizal, Partai Demokrat & SBY Mencari Jawab Sebuah Masa Depan. h.

14-15.

Page 47: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

35

Rasionalitas membuat wadah atau partai politk baru adalah, partai yang

sudah ada mempunyai kadernya sendiri yang sudah berproses dan banyak

memberikan sumbangsih, tidak mungkin orang baru masuk dalam sebuah partai

lama langsung diusung sebagai pucuk kekuasaan nasional, harus ngantri,40

sedang

kelompok tersebut ingin mengusung SBY untuk menjadi pipinan nasional. Itu

alasan harus mendirikan wadah atau partai baru sebagai kendaran mengusung

calon pemempin yang dianggap ideal.

Namun dalam perjalanan pembentukan partai baru tersebut, SBY diminta

oleh Megawati (Presiden) untuk menjadi Menko Polkam. Karena ini dianggap

sebagai amanah dan diberikan kepercayaan, maka SBY tidak bisa menolak

permintaan Megawati. SBY yang mempunyai gagasan memisahkan pejabat

publik dengan jabatan partai, artinya jika menjadi pejabat publik maka jabatan

partai harus dilepas. Tapi bukan berarti SBY mengurungkan niatannya untuk

membuat partai baru, SBY tetap akan menjadi penggagas berdirinya partai baru

tapi tidak terlibat langsung, SBY menjadikan Kurdi Mustofa sebagai jembatan

penghubung SBY dangan para pendukung pembentukan partai baru tersebut.

Dua kepentingan anatara SBY dan kelompok yang mendukung bersatu,

kalau dalam pribahasa jawa disebut “tumbu oleh tutup”, maka terjadilah

kesepakatan SBY dan para tokoh untuk medirikan wadah baru yang disebut

dengan Partai Demokrat.41

Selanjutnya proses demi proses terus dilakukan.

40Akbar Faizal, Partai Demokrat & SBY Mencari Jawab Sebuah Masa Depan. h.

18-19.

41

Akbar Faizal, Partai Demokrat & SBY Mencari Jawab Sebuah Masa Depan. h.

20.

Page 48: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

36

Dalam tahap pertama ada sembilan orang yang nantinya akan tercatat

sebagai tim pendiri partai, diantaranya adalah: Drs. A Yani Wahid, Ahmad

Kurnia, Adhyasa Daulth S.H., Bahaudin Thonti, Shirato Syafei, Irzan Tanjung,

Wisnu H Krestowo, Subur Budhisantoso, dan Vence Rumangkang.42

Tim Sembilan kemudian mencari 99 orang sebagai pendukung berdirinya

Partai Demokrat tersebut. 99 orang tersebut terdiri dari berbagai golongan

termasuk para tokoh kampus, politisi dan artis, meskipun sebagian besar

didalamnya adalah tokoh kampus (para intelektual). Nama-nama 99 orang

tersebut tercantum dalam tabel berikut ini.

Tabel III.A.1

Para Pendeklarator NO NAMA NO NAMA

1 Vance Rumangkang 51 Budi Satria Hamid

2 Ir. Ari Purnomo 52 Hr. Wahono Tjokrodarsono, SE

3 Drs. Achmad Yani Wahid 53 Ir. Syamsirwan Ganie

4 Ghanie H Notowijoyo 54 Ir. Amien Raharjo

5 Drs. Sutan Bhatoegana, MBA 55 Ir. Sonny Sumarsono

6 Prof. Irza Tanjng 56 Ir. Tedjo Utomo M

7 RMH. Heroe Syswanto Ns 57 Ir. Syafuan Gani, MM

8 Prof. Ir. Max Rompas M Agr 58 Drs. Ismail Sangaji

9 Prof. Ir. Bonny Ferdinand S. MS 59 Gunawan Sukardi S

10 Prof. Dr. St RF Saragih, SH. MS 60 Ir. Wahyudiono

11 Drs. Wisnu Herryyanto K 61 Drs. Drajat Soekarso

12 Prof. Dr. Ir. Siegfried B MS 62 Ir. Winarto Broto

13 Prof. Dr. Rusli Ramli, MS 63 Ir. Benny Rubiandi

42Akbar Faizal, Partai Demokrat & SBY Mencari Jawab Sebuah Masa Depan. h.

20.

Page 49: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

37

NO NAMA NO NAMA

14 Prof. Dardji Darmodihardjo 64 Ir. Agus Slamet

15 Prof. Dr. Subur Budhisantoso 65 Djuandi Wahadi, BE

16 RH Probo Subagyo 66 Dra. Rita Purnawati

17 Dr. Achmad Mubarok, MA 67 Asep Urbana, SE

18 Vera Febyanthi, BBA 68 Baby Siregar

19 Utari 69 Inu Kertopati,SH

20 Bertha Herawati, SH 70 Isnaia Singgih, SH

21 Reyne Herawati, SH 71 Denny Sultani Hasan, MM

22 Ade Rahmat Komara, SE,MM 72 Noor Syamsuddin Chotib

23 Dr. Ir. Tresna P Soemardi,Ph.D 73 Drs. Arie Kwartatmoko

24 Abraham Rahardjo Elias 74 Hasanuddin A Latief, SH

25 Ir. Husein Salim Abdul, MT 75 Ir. Ongky Sasongko

26 Anwan Fuady 76 Rosa Hardiani

27 Drs. Wayan Sugiana, MM 77 H Heman Setiabudi

28 Ir. Imam Sumitro 78 Drs. Haryo Suparjo

29 Ifah Pioh 79 Ir. Winarno

30 Dwi Yanuas Dadi 80 Junizwan Affandi

31 Ir. Ignatius Sugiarto 81 Syahirul Zam Zam, SE

32 Drs. Endang Katiwak 82 Ir. Mohammad Sanusi

33 Iryanto Muchyi, BE 83 Illal Ferhard, BSc

34 Ir. Eddy Suryantono 84 Daniel Lebehari, BCM

35 Suwanda, M Sag 85 Ir. H RP Hadi Tjahjono,MM

36 Dr. Wigiu Fp Kaunang 86 Drs. Arifin Nitiamidjaya

37 Slamet Riadi 87 Ismail Lebehari, BCM

38 Rr. Dewi Yanthi, SH 88 Drs. Deddi Pandapotan T

39 Makmun 89 Ir. Ricky Sofyan S, MM

40 Achmad Toriq, SH 90 Ir. Jaka Djatniel, MM

Page 50: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

38

NO NAMA NO NAMA

41 Dedi Mizwar 91 Ir. Wahyudi Suhartono, MBA

42 Ir. Tomigan Tarigan, MSc 92 Fira’un Maulana

43 Dra. Hj. Farida Nuryanti 93 Ir. KSM Daniel,MM

44 Ir. H Rudy Rahmawanto 94 Ir. M Jauhar Arifin

45 Drs. Hencky Luntungan 95 Ir. Retnaestri, M.Eng.Sc

46 Pipin Supinah,BE 96 Ir. Moch Chandra Solehan

47 Ir. Zulkifli Bastiandi 97 Didin Syarifuddin

48 Ir. Bambang Suwaji 98 Amsal Gideon Michael

49 Ir. Sukirman 99 Steven Rumangkang, MB

50 Ir. Leon Roza

Sumber: Akbar Faizal, Partai Demokrat & SBY Mencari Jawab Sebuah Masa Depan, 2005

Sembilan puluh sembilan orang inilah yang menjadi deklarator Partai

Demokrat, meski tidak semua hadir. Maka pada tanggal 9 September 2001 jam

20.30 bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun SBY yang ke-52, Vence

Rumangkang melaporkan tentang pembentukan Partai Demokrat kepada SBY di

kediamannya.43

tanggal 9 September dijadikanlah hari berdirinya partai tersebut.

Tabel III.A.2

Rekam Jejak Partai Demokrat

NO WAKTU KEGIATAN

1 12 Agustus 2001

Sebuah pertemuan berlangsung di Hotel Hilton yang dipimpin langsung SBY.

Dalam pertemua itu mencuat keinginan untuk mendirikan sebuah partai.

Selain SBY, hadir pula sejumlah tokoh yang kelak menjadi penyokong kuat

Partai Demokrat. Mereka antara lain Vence Rumangkang, (pengusaha), Yani

Wahid (penulis buku SBY), Ahmad Kurnia dan Adhyaksa Dault (Ketua

KNPI). Dalm pertemua itu juga disepakati pembentukan tim pembentukan partai.

43http://www.demokrat.or.id/sejarah/ Diakses 30 Maret 2016.

Page 51: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

39

NO WAKTU

KEGIATAN

2 19 Agustus 2001

SBY kembali memimpin rapat dan didampingi pembantu dekatnya, Kurdi Mustofa. Berbagai pendapat muncul mengenai pembentukan Partai Demokrat.

Dalam acara diskusi, Vence Rumangkang menyatakan rencana pendirian

partai tetap dilaksanakan dan hasilnya segera dilaporkan.

3 20 Agustus 2001

Para penggagas partai mulai berusaha merekrut orang untuk menjadi pendiri

sebuah partai politik. Disepakati dibutuhkan 99 orang (lihat table di atas)

4 19 September

2001

Setelah 99 nama terkumpul, bertempat di Jl. MT Haryono, Gedung Graha

Pratama Lt. 11-kantor Vence Rumangkang- 46 orang adir dan 53 memberikan

kuasa kepada Vence Rumangkang dan Notaris Aswendi Kamuli, yang sepakat membuat akte pendirian partai. Untuk menentkan susunan kepengurusan,

dicapai kesepakatan kreteria kandidat bahwa untuk posisi ketua umum adalah

putra Indonesia asli, kelahiran Jawa, dan bergagama Islam. Sedangkan

sekretaris jenderal adalah mereka yang lahir dari luar Jawa serta beragama Kresten.

Setelah dilakukan verifikasi oleh Sutan Bhatoegana, Prof. Subur Budhisantoso

diangkat sebagai pejabat Ketua Umum dan Prof. Dr. Irzan Tanjung sebagai

pejabat Sekretaris Jenderal. Sementara jabatan Bendahara diserahkan ke Vence Rumangkang.

5 9 September 2001

pukul 20.30 WIB

Bertepatan dengan acara ultang ke-52 SBY di Cikeas, Tim Pendiri melapor ke SBY mengenai telah terbentuknya Partai Demokrat. Disebutkan juga bahwa

partai ini akan didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM pada 10

September 2001. SBY diminta juga kesediaannya untuk bergabung. Namun,

SBY yang kala itu masih menjabat Menko Polkam mengutarakan agar diberi kesempatan karena darinya dalam 100 hari ke depan akan konsentrasi penuh

dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai Menko Polkam.

Sumber: Akbar Faizal, 2005

2. Partai Demokrat Di Legislatif

Hari demi hari setelah langkah pertama (pendirian) rampung, Partai

Demokrat terus berjuang dengan gigih. Sampai pada tanggal 23-24 Desember

2003 partai yang berlambangkan bintang bersinar tiga arah dengan warna merah

putuh pada kedua sisinya dengan latar belakang berwarna dasar biru tua dan biru

langit ini melakukan Rapat Pimpinan (Rapim) ke-3 di sebuah hotel di Jakarta.

Rapim tersebut diadakan dalam rangka menghadapi Pemilu Legislatif 5 April

2004. Agenda utama dalam rapat tersebut adalah menyusun daftar calon Legislatif

DPR RI, menentukan kebijakan penetapan calon Legislatif DPRD Provinsi dan

Page 52: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

40

Kabupaten/kota dan menetapkan strategi dalam rangka menghadapi pemilu

tersebut.44

Rapim yang diadakan tersebut ternyata tidak sia-sia karena membuahkan

hasil yang lumayan memuaskan. Partai Demokrat berhasil memenangkan pemilu

legislatif periode 2004-2009 yang diikuti oleh 24 partai politik dan hanya 16

partai politik yang mendapatkan kursi di DPR. Partai Demokrat berada diurutan

keempat setelah Golkar, PDIP dan PPP, di urutan kelimanya PAN.45

Tabel III.A.3

Perolehan Kursi DPR RI Periode 2004-2009

NO PARTAI PEROLEHAN KURSI

1 Golongan Karya (Golkar) 128

2 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangn (PDIP) 109

3 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 58

4 Partai Demokrat (PD) 55

5 Partai Amanat Nasional (PAN) 53

6 Partai Kebangkitan Bangsa 52

7 Partai Keadilan Sejahtera 45

8 Partai Bintang Reformasi 14

9 Partai Damai Sejahtera 13

10 Partai Bulan Bintang 11

11 Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan 4

12 Partai Pelopor 3

13 Partai Karya Peduli Bangsa 2

44

Akbar Faizal, Partai Demokrat & SBY Mencari Jawab Sebuah Masa Depan. h

48 45

http://kpu.go.id/dmdocuments/modul_1d.pdf Diakses 26 April 2016.

Page 53: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

41

NO PARTAI PEROLEHAN KURSI

14 Partai Nasional Indonesia Marheanisme 1

15 Partai Keadilan dan Persaatuan Indonesia 1

16 Partai Penegak Demokrasi Indonesia 1

Sumber: Diolah dari www.kpu.go.id

Pemilihan Legislatif 2009 diikuti oleh 36 Partai Nasional dan enam partai

politik lokal di Aceh yang dilaksanakan pada 9 April 2009 menghasilkan

perolehan kursi yang sangat memuaskan bagi Partai Demokrat. Partai Demokrat

memperoleh kursi terbanyak. Dari 44 partai politik yang mengikuti pemilu hanya

sembilan partai yang mendapatkan kursi di DPR.46

Tabel III.A.4

Perolehan Kursi DPR RI Periode 2009-2014

NO Partai Kursi

1 Partai Demokrat 148

2 Golongan Karya 106

3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 94

4 Partai Keadilan Sejahtera 57

5 Partai Amanat Nasional 46

6 Partai Persatuan Pembangunan 38

7 Partai Kebangkitan Bangsa 28

8 Partai Gerakan Indonesia Raya 26

9 Hati Nurani 17

Sumber: www.kpu.go.id

46

http://kpu.go.id/dmdocuments/modul_1d.pdf Diakses 26 April 2016.

Page 54: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

42

Dari pemilu 2009 sampai pemilu 2014 Partai Demokrat banyak

mendapatkan cibiran dari berbagai kalangan karena beberapa kadernya yang

tersangkut kasus korupsi yang menyebabkan elektabiltas partai demokrat

menurun. Hasil dari pemilu 2014 memang relatif merosot dari perolehan kursi

2009. Pemilu 2009 Demokrat memperoleh kursi terbanyak 148 kursi menurun

pesat di pemilu 2014 dengan perolehan kursi 61. Meski Partai Demokrat diterjang

banyak hal namun masih bisa bertahan diperolehan kursi terbanyak setelah PDIP,

Golkar, Gerindra dengan perolehan kursi masing-masing PDIP 109 kursi, Golkar

91 kursi dan Gerindra 73 kursi.47

Tabel III.A.5

Perolehan Kursi DPR RI Periode 2014-2019

NO PARTAI KURSI

1 PDIP 109

2 Golkar 91

3 Gerindra 73

4 Demokrat 61

5 PAN 49

6 PKB 47

7 PKS 40

8 PPP 39

9 NasDem 35

10 Hanura 16

Sumber: www.metrotvnews.com

47

http://news.metrotvnews.com/read/2014/05/14/241830/ini-daftar-perolehan-

kursi-dpr-ri-tiap-parpol Diakses 29 April 2016

Page 55: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

43

3. Partai Demokrat di Eksekutif

Dengan perolehan kursi 57 di legislative 2004, maka partai demokrat

berhak mengajukan calon presiden dan wakil presiden berdasar pada UU pemilu

no. 23 tahun 2003, tentang pemilihan presiden dan wakin presiden. Bab II peserta

pemilu presiden dan wakil presiden pasal lima. Undang-undang tersebut berisi:

1. Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah Pasangan Calon yang

diusulkan secara berpasangan oleh partai politik atau gabungan partai

politik.

2. Pengumuman calon Presiden dan/atau calon Wakil Presiden atau

Pasangan Calon oleh partai politik atau gabungan partai politik dapat

dilaksanakan bersamaan dengan penyampaian daftar calon anggota DPR

kepada KPU.

3. Pendaftaran Pasangan Calon oleh partai politik atau gabungan partai

politik dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan perolehan kursi DPR

atau perolehan suara sah yang ditentukan oleh undangundang ini kepada

KPU.

4. Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat

diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang

memperoleh sekurang-kurangnya 15% (lima belas persen) dari jumlah

kursi DPR atau 20% (dua puluh persen) dari perolehan suara sah secara

nasional dalam Pemilu anggota DPR.48

Dengan kesempatan berhak mencalonkan Presiden dan Wakil Presiden

maka Partai Demokrat kembali melakukan rapim ke-4 dengan pembahasan

utamanya adalah menentukan calon Presiden dan Wakil Presiden 2004-2009.

Rapim yang dilakukan di Hotel Garden Palace, Surabaya tanggal 6-8 Mei ini

memututuskan bahwa Susilo Bambang Yudoyono (SBY) sebagai calon Presiden

dan Wakinya adalah Muhammad Jusuf Kalla (JK) periode 2004-2009.49

48

http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2003_23.pdf Diakses 29 April

2016 49

Akbar Faizal, Partai Demokrat & SBY Mencari Jawab Sebuah Masa Depan. h.

48

Page 56: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

44

Dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2004 yang dilaksanankan

pada tanggal 5 Juli 2004, Partai Demokrat lagi-lagi mendapatkan hasil yang

sangat memuaskan. Pasangan SBY-JK berhasil memenangkan pemilu Presiden

dan Wakil Presiden, walau harus melewati putaran kedua. Pemilu Presiden dan

Wakil Presiden ini diikuti oleh lima pasang calon dan hanya pasangan Hj.

Megawati Soekarnoputri-K. H. Ahmad Hasyim Muzadi dan SBY-JK yang masuk

pada putaran kedua.50

Tabel III.A.6

Perolehan Suara Calon Presiden dan Wakil Presiden 2004 Putaran Partama

No Nama Pasanagan Calon Presiden & Wakil

Presiden

Perolehan

Suara

Persentase

1 H. Wiranto SH.

Ir. H. Salahuddin Wahid

23.827.512 22,19%

2 Hj. Megawati Soekarno Putri

K. H. Ahmad Hasyim Muzadi

28.186.780 26.24%

3 Prof. Dr. H. M. Amien Rais

Dr. Ir. H. Siswono Yudo Husodo

14.042.105 14,94%

4 H. Susilo Bambang Yudhoyono

Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla

36.070.622 33,58%

5 Dr. Hamzah Haz

H. Agung Gumelar,M. Sc

3.276.001 13,05%

Sumber: www.kpu.go.id

Lima pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden tidak ada yang

mencapai perolehan suara di atas 50% maka harus diadakan pemilihan putaran

kedua dengan mengambil dua besar perolehan suara terbanyak. Putaran kedua

50

http://kpu.go.id/dmdocuments/modul_1d.pdf Diakses 26 April 2016.

Page 57: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

45

yang dilaksanakan pada tanggal 20 September 2004 dimenangkan oleh pasangan

SBY-JK dengan peresentase suara 60.62%.51

Tabel III.A.7

Perolehan Suara Calon Presiden dan Wakil Presiden 2004 Putaran Kedua

No Nama Pasanagan Calon Presiden & Wakil

Presiden

Perolehan

Suara

Persentase

1 Hj. Megawati Soekarno Putri

K. H. Ahmad Hasyim Muzadi

44.990.704 39,38%

2 H. Susilo Bambang Yudhoyono

Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla

69.266.350 60,62%

Sumber: www.kpu.go.id

Pemilu Presidan dan Wakil Presiden 2009 hanya diikuti oleh tiga pasangan

calon. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 yang laksanakan pada tanggal 8

Juli 2009 hanya berlangsung satu putaran saja, karena salah satu pasangan calon

Presiden dan Wakil Preside ada yang mencapai perolehan suara lebih dari 50%.

Tiga pasangan tersebut adalah Hj. Megawati Soekarnoputri-H. Prabowo

Subiyarto, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono-Prof. Dr. Boediono dan Drs. H.

Muhammad Jusuf Kalla-H. Wiranto, S.IP. Pasangan SBY-Boediono

memenangkan pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009.52

51

http://kpu.go.id/dmdocuments/modul_1d.pdf Diakses 26 April 2016. 52

http://kpu.go.id/dmdocuments/modul_1d.pdf Diakses 26 April 2016.

Page 58: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

46

Tabel III.A.8

Perolehan Suara Calon Presiden dan Wakil Presiden 2009

No Nama Pasanagan Calon Presiden & Wakil

Presiden

Perolehan

Suara

Persentase

1 Hj. Megawati Soekarno Putri

H. Prabowo Subiyanto

32.548.105 26,79%

2 Drs. Susilo Bambang Yudhoyono

Prof. Boediono

73.874.562 60,80%

3 Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla

H. Wiranto, S. IP

15.081.814 12,41%

Sumber: www.kpu.go.id

B. Visi dan Misi Partai Demokrat

Visi dan Misi merupakan hal terpenting dalam sebuah organisasi seperti

partai politik. karena visi dan misi yang dapat mengarahkan gerak organisasi

tersebut. Tanpa visi dan misi partai tidak akan bisa merumuskan program-

program yang akan dilakukan, kalaupun ada perogramnya tapi sangat mungkin

akan dipenuhi dengan kebingungan arah dan tujuan perjuangannya. Maka partai

politik harus mempunyai visi dan misi, tidak terkucuali Partai Demokrat.

Visi dan Misi Partai Demokrat tercantum dalam AD/ART nya BAB III

Pasal tujuh dan delapan, isinya sebagai berikut:

1. Visi Partai Demokrat adalah Partai Demokrat dengan pernuh ketegasan

ingin bersama masyakat luas untuk berperan mewujudkan keinginan luhur Rakyat

Indonesia mencapai pencerahan dalam kehidupan kebangsaan yang merdeka,

bersatu, berdaulat, adil dan makmur, menjungjung tinggi semangat Nasionalisme,

Page 59: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

47

Humanisme dan Internasionalisme dengan didasari oleh ketakwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa dalam tatanan dunia baru yang damai, demokratis dan sejahtera.53

2. Partai Demokrat mempunyai tiga Misi: Pertama, Partai Demokrat

memberikan garis yang jelas agar partai dapat berfungsi secara penuh dengan

peran yang signifikan di dalam seluruh proses pembangunan Indonesia baru yang

dijiwai oleh semangat reformasi serta pembaharuan dalam semua bidang

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kedalam formasi semula

sebagaimana telah diikrarkan oleh para pejuang, pebdiri dan pencetus proklamasi

kmerdekaan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan titik berat

kepada upaya mewujudkan perdamaian, demokrasi (Kedaulatan Rakyat) dan

kesejahteraan.

Kedua, Meneruskan perjuangan bangsa dengan semangat kebangsaan baru

dalam melanjutkan dan merevisi strategi pembangunan Nasional sebagai tumpuan

sejarah bahwa kehadiran partai Demokrat adalah melanjutkan perjuangan

generasi-generasi sebelumnya yang telah aktif sepanjang sejarah

perjuanganbangsa Indonesia, sejak melawan penjajah merebut kemerdekaan,

merumuskan Pancasila dan UUD 1045, mengisi kemerdekaan secara

berkesinambungan hingga memasuki era reformasi.

Ketiga, Memperjuangkan tegaknya persamaan hak dan kewajiban warga

Negara tanpa membedakan ras, agama, suku dan golongan dalam rangka

menciptakan masyarakat sipil (civil siciet) yang kuat, otonomi daerah yang luas

53

http://nasional.sindonews.com/read/707064/profil-partai-demokrat-

1358159314 Diakses 1 April 2016.

Page 60: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

48

serta terwujudnya representasi kedaulatan rakyat pada struktur lembaga

perwakilan dan permusyawaratan.54

C. Ideologi Partai Demokrat

Partai Demokrat diproyeksikan menjadi partai politik yang nyaman, maka

ideologi yang dipakai dapat menimbulkan rasa nyaman pula terhadap rakyat

secara luas. Ideologi yang diharapkan oleh para pendirinya adalah ideologi yang

mampu mempersatukan rakyat yang sangat beragam dan tidak ingin menjadikan

partainya sebagai partai yang mengkotak-kotakkan, seperti misalnya partai agama,

partai nasionalis apalagi partai yang dianggap sekuler. Dari keinginan tersebut

maka ideologi Partai Demokrat adalah:

Ideologi Partai Demoktar adalah Nasionalisme-Religius, yaitu kerja keras

untuk kepentingan rakyat dengan landasan moral dan agama serta

memperhatikan aspek nasionalisme, humanism, dan prulalisme dalan rangka

mencapai tujuan perdamaian, demokrasi, dan kesejakteraan rakyat.55

Dengan ideologi tersebut Partai Demokrat diharapkan menjadi sebuah partai

yang bisa menyatukan kelompok nasionalis dan kelompok agama. Nasionalis-

Religius ini bermakna wawasan nasionalis serta bermoral agama, kaum yang

beragama tetap mencintai bangsanya dan kalangan nasionalis juga taat beragama.

Humanisme jaga menjadi salah satu isi dari ideologi Partai Demokrat yang

berarti mengakui, menjungjung tinggi nilai dan martabat perikemanusiaan,

mempelakukan manusia sebagai manusia bukan makluk lainya seperti hewan dan

54

DPP PD., Anggaran Dasar dan Anggaran Rumh Tangga PARTAI DEMOKRAT,

h. 3. 55

DPP PD., Anggaran Dasar dan Anggaran Rumh Tangga PARTAI DEMOKRAT,

h. 2.

Page 61: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

49

tumbuhan. Perikemanusiaan yang diinginkan bersifat hakiki dan universal sebagai

bukti bahwa Bangsa Indonesia adalah bagian yang integral dari masyarakat dunia.

Sedangkan bagian terahir dalam ideologi Partai Demokrat adalah Pluralisme

yang maksud adalah mengakui dan meghargai serta merangkul berbagai ras, suku

bangsa, profesi, jenis kelamin, agama, dan kepercayaan terhadap tuhan Yang

Maha Esa, serta keberadaan cirri khas setiap daerah yang menyatu sebagai Bangsa

Indonesia.

D. Struktur Kepengurusan Partai Demokrat

Tingkatan struktur Partai Demokra mempunyai tugas dan fungsi masing-

masing. Struktur Partai Demokrat tingkat pusat terdiri atas: Majlis Tinggi Partai,

Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Pimpinan Pusan pusat dan Komisi

Pengawas.

Majelis Tinggi Partai beranggotakan sebelas orang yang terdiri dari: Satu

orang Ketua merangkap sebagai anggota, satu orang Wakil Ketua merangkap

sebagai anggota, satu orang sebagai Sekretaris juga merangkap sebagai anggota

dan delapan lainnya hanya menjadi anggota. Majelis Tinggi adalah badan yang

bertugas dalam mengambilan keputusan-keputusan strategis partai, seperti,

menetapkan calon Presiden dan Wakil Presiden, calon pimpinan DPR RI, calon

Pimpinan MPR RI, calon Gubernur dan wakilnya, calon anggota partai-partai

koalisi dan sebagainya.

Page 62: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

50

Dewan Pembina adalah badan yang bertugas dan berwewenang untuk

mengarahkan dan membina seluruh jajaran Partai Demokrat dalam menjaga nilai-

nilai dan ideologi perjuangan partai sesuai dengan visi dan misi Partai Demokrat.

Ketua Dewan Pembina ditetapkan oleh Majlis Tinggi Partai.

Dewan Kehormatan beranggotakan lima orang, terdiri dari: Satu orang

Ketua merangkap sebagai anggota, satu orang Wakil Ketua merangkap sebagai

anggota, satu orang sebagai Sekretaris juga merangkap sebagai anggota dan dua

lainnya sebagai anggota. Tugas Dewan Kehormatan adalah menjatuhkan sangsi

dan/atau menyelesaikan perselisihan internal partai atas laporan Komisi

Pengaawas.

Dewan Pimpinan Pusat mewakili Partai dalam bertindak ke dalam dan ke

luar. Dewan Pimpina Pusat juga sebagai struktur tertinggi sebagai pelaksa

keputusan kongres dan pemimpin semua kegiatan partai.

Dewan Pimpinan Pusat terdiri atas: Ketua Umum, Ketua Harian, Wakil-

Wakil ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal,

Bendahara Umum, Wakil-Wakil Bendahara Umum, Direktur Eksekutif, Divisi-

Divisi, Departemen-Departemen, Komisi Pemenangan Pemilihan Umum, Pusat

Pengembangan Strategi dan Kebijakan, Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat, Majelis

Permusyawaratan Rakyat dan Koorditor Wilayah.56

56

DPP PD., Anggaran Dasar dan Anggaran Rumh Tangga PARTAI

DEMOKRAT, h. 10.

Page 63: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

51

Table III.C.3

Bagan Struktur Organisasi Partai Demokrat

Sumber: DPP PD., Anggaran Dasar dan Anggaran Rumh Tangga PARTAI DEMOKRAT.

MAJLES TINGGI

PARTAI

KOMISI PENGAWAS

DEWAN

KEHORMATAN

DEWAN PIMPINAN

PUSAT

KETUA HARIAN

KETUA UMUM

DIREKTUR

EKSEKUTIF

BENDAHARA

UMUM

SEKRETARIS

JENDERAL

WAKIL_WAKIL

SEKRETARIS

WAKIL_WAKIL

BENDAHARA

FRAKSI

DPR/MPR PPSK KPPU

DPD DPPLN

KORWIL DEPARTEMEN

DEWEN PEMBINA

WAKIL_WAKIL

KETUA UMUM

DIVISI

Page 64: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

52

BAB IV

ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI DEMOKRAT DALAM

KEBIJAKAN KENAIKAN BBM 2013

A. Kebijakan Kenaikan BBM 2013

Kebijakan menaikan BBM selalu menuai pro dan kontra (ada yang

mendukung dan ada yang menolak), tidak terkecuali kebijakan kenaikan BBM

2013. Dalam kebijakan BBM 2013, Partai Demokrat (partai pemerintah) dan

mayoritas publik berbeda dalam menyikapi kebijakan tersebut. Pemerintah

bersikukuh untuk mengesahkan kebijakan tersebut sedangkan rakyat bersikukuh

menolak terhadap kebijakan tersebut. Pemerintah bersikukuh mengesahkan

dengan alasanya dan publikpun menolak dengan berbagai asalannya juga. Berikut

ini akan menjelaskan tentang alasan publik menolak dan alasan Partai Demokrat

mendukung terhadap kenaikan BBM 2013.

1. Alasan Publik Menolak

Publik menolak kebijakan kenaikan BBM 2013 juga tidak semata-mata

menolak. Publik juga mempunyai alasan rasional kenapa harus menolak terhadap

kebijakan kenaikan BBM 2013. Secara umum kebijakan kenaikan BBM ini dinilai

tidak pro terhadap rakyat dengan alasan sebagai berikut:

a. Menurunkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan yang akan disahkan oleh pemerintah tentang menaikkan harga

BBM 2013 sama sekali tidak pro terhadap rakyat, khususnya rakyat kecil.

Kenaikan harga BBM jenis premium akan naik sekitar 2.000,-/L dirasa sengat

Page 65: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

53

membebani rakyat, karena dengan naiknya BBM akan membuat semua naik,

misalnya sayuran, ikan, sembako, trasportasi dan kebutuhan sehari-hari yang lain

akan ikut naik.

Kebutuhan sehari-hari naik, karena semuanya membutuhkan transportasi

untuk sampai ke pasar atau toko dan semua transportasi menggunakan BBM

(yang harganya akan dinaikkan), maka secara otomatis ongkosnya juga akan naik.

Dengan ongkos yang naik mengharuskan menaikkan barang-barang tersebut

(sayuran, ikan, sembako dll.) karena kalau tidak dinaikkan akan mengalami

kerugian. Kenaikan BBM jenis premium dari 4.500,-/L menjadi 6.500,-/L

membuat daya beli turun.57

b. Menambah Kemiskinan

Kebijakan kenaikan harga BBM juga akan membuat bertambahnya angka

kemiskinan. Bagi rakyat yang berprofesi sebagai buruh juga sangat terbebani atas

kenaikan BBM, bahkan dampaknya akan membuat 44 juta buruh manjadi miskin

lagi.58

Kenaikan BBM jenis premium dari 4.500,-/L menjadi 6.500,-/L membuat

daya beli turun. Upah minimum provinsi yang sudah dinaikan sia-sia karena harga

sembako naik, sewa ruma/kontrakan naik, apalagi transport yang pastinya juga

akan naik. Setiap terjadi kenaikan BBM, tren laju inflasi selalu naik, misalnya,

kenaikan BBM 2005 inflasi naik sampai 17,11% dari tahun sebelumnya 6,4% dan

57

http://fspmi.or.id/alasan-buruh-menolak-kenaikan-bbm.html diakses 20 Mei

2016 58

http://finance.detik.com/read/2013/06/17/131250/2275504/1034/ini-alasan-

serikat-buruh-tolak-harga-bbm-naik Diakses 20 Mei 2016

Page 66: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

54

kenaikan BBM 2008 naik 11,06% dari tahun sebelumnya 6,59%.59

Dengan

demikian bisa dipastikan kalau hargaBBM nak makan inflasi akan berada di atas

10%.

Usaha kecil juga terancam dengan kebijakan kenaikan BBM, bahkan

sangat mungkin gulung tikar. Pasalnya dengan modal seadanya dan biaya

produksi bertambah. Meskipun tidak guling tikar pastinya akan mengurangi beban

usaha, salah satunya adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ketika PHK

terjadi maka bertambahlah jumlah pengangguran dan akan terancam jatuh

miskin.60

c. Gagalnya Pemerintah

Jebolnya APBN yang diakibatkan oleh besarnya subsidi BBM merupakan

gagalnya pemerintah dalam mengelola keuangan Negara dan pengelolaan

kebijakan energi. Gagalnya pemerintah dalam pengelolaan energi bisa dilihat dari

kebijakan pengelolaan, Pertamina (BUMN) hanya mengelola 14% dari total yang

ada selebihnya dikuasai oleh swasta dan asing.61

Pemerintah juga tidak serius dalam usaha mencukupi kebutuhan energi

khususnya minyak. Produksi minyak Indonesia semakin rendah jadi untuk

mencukupi kebutuhan harus impor. Seharusnya pemerintah bisa menyelesaikan

59

http://fspmi.or.id/alasan-buruh-menolak-kenaikan-bbm.html diakses 20 Mei

2016 60

http://fspmi.or.id/alasan-buruh-menolak-kenaikan-bbm.html diakses 20 Mei

2016 61

http://m.liputan6.com/bisnis/read/614590/5-alasan-buruh-demo-besar-besaran-

tolak-kenaikan-harga-bbm Diakses 20 Mei 2016

Page 67: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

55

permasalahan seperti ini. Misalnya membangun kilang minyak baru dan memulai

mencari energi alternatif.62

Gagalnya pemerintah dalam mengelola keuangan Negara dalam

mengoptimalkan potensi pajak. Pertama, Orang yang membayar pajak, baru 14%.

Dari 60 juta orang kenak pajak, baru 8,8 juta yang membayar, artinya yang belum

membayar pajak 52,2 juta orang. Kedua, dari 5 juta badan usaha yang terdaftar

sebagai wajib pajak, baru 520 ribu yang membayar. Artinya yang belum

membayar pajak 4,48 juta badan usaha wajib pajak.63

Di Dirjen Pajak malah tersangkut korupsi, apa lagi ada temuan BPK

tentang bantuan dana sosial yang bermasalah mencapai 31,66 triliun.64

Ini bukti

gagalnya pemerintah dalam mengelola kebijakan energi dan mengelola keuangan

Negara. Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi defisit, salah satunya

optimalkan potensi pajak dan memperbaiki kebijakan pengelolaan enrgi

khususnya BBM.

d. BBM Bersubsidi Dikonsumsi Rakyat Menengah Kebawah.

Alasan pemerintah yang didukung oleh Partai Demokrat tentang subsidi BBM

yang tidak tepat sasaran dianggap salah oleh publik. Pemerintah menjelaskan

bahwa subsidi BBM lebih banyak dinikmati oleh orang mampu dan kaya padahal

menurut data yang didapat dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENA),

62

http://www.maklumat-independen.com/nasional/politik/1060-empat-alasan-

mahasiswa-tolak-kenaikan-bbm.html Diakses 20 Mei 2016 63

http://finance.detik.com/read/2013/06/17/131250/2275504/1034/ini-alasan-

serikat-buruh-tolak-harga-bbm-naik Diakses 20 Mei 2016 64

http://m.liputan6.com/bisnis/read/614590/5-alasan-buruh-demo-besar-besaran-

tolak-kenaikan-harga-bbm Diakses 20 Mei 2016

Page 68: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

56

pengguna BBM bersubsidi terdiri dari 2% orang kaya, 6% kelompok menengah

keatas, 27% kelompok menengah dan 65% dinikmati oleh kelompok menengah

ke bawah.65

2. Alasan Partai Demokrat Mendukung

Di tengah-tengah penolakan publik terhadap kenaikan BBM 2013, Partai

Demokrat malah mendukung rencana pemerintah menaikkan BBM 2013. Namun,

dukungan terhadap kebijakan pemerintah oleh Partai Demokrat tidak serta-merta

mendukung, Partai Demokrat mempunyai alasan dalam mendukung kebijakan

yang akan diperjuangkan. Alasan Partai Demokrat mendukung kebijakan

kenaikan BBM atau mengurangi subsidi sebagai berikut.

a. APBN dan Fiskal Tidak Sehat dan Kurang Aman

Rasionalitas Partai Demokrat tidak jauh beda dengan pemerintah karena

memang posisi Partai Demokrat adalah partai pemerintah. Temuan pemerintah

yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) bahwa Fiskal

dan APBN tidak sehat dan kurang aman, oleh karena itu perlu memperbaiki

defisit anggaran, kalau tidak diperbaiki maka akan terjadi defisit yang terlalu

besar bahkan bisa mencapai lebih 3%. Defisit yang melibihi 3% persen melanggar

Undang-undang dan ketahanan ekonomi Indonesia terganggu. jika Fiskal dan

APBN dibiarkan saja maka pembangunan untuk Infrastruktur juga sangat terbatas.

65

http://female.kompas.com/read/2011/03/08/13374993/PDI-

P.Pemerintah.Keliru.Soal.BBM.Bersubsidi 20 Mei 2016

Page 69: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

57

Fiskal dan APBN kita tidak sehat dan kurang aman. Kalau kita tidak

perbaiki defisit anggaran, maka defisit anggaran akan terlalu besar, dan

melibihi 3% yang tentu itu melanggar UU. Dengan defisit yang besar,

selain melanggar UU kita, maka ketahanan ekonomi kita juga akan

terganggu, Selasa (30/4/2013.66

b. Subsidi BBM memberatkan APBN

Subsidi BBM yang sangat tinggi dinilai oleh pemerintah memberatkan

APBN. Sebelum pemerintah melakukan perubahan APBNP 2013 penerimaan

diperkirakan 1500 Triliun, belanja Negara direncanakan 1683 Triliun, defisit

APBN diperkirakan akan mencapai 153,2 Triliun 1,65% dari Pendapatan

Domistik Bruto (PDB), subsidi total 317,2 Triliun, subsidi BBM 193,8 Triliun.

Artinya lebih separuh dari total subsidi yang dipakai untuk subsidi BBM. defisit

1,65% dari PDB masih dinilai wajar.

Seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan asumsi serta dinamika di

dalam dan di luar negeri. Dinamika yang terjadi di luar negeri adalah meroketnya

harga minyak dunia waktu itu, sedangkan dinamika yang terjadi di dalam negeri

adalah meningkatnya konsumsi terhadap BBM bersubsidi. sampai pada bulan

april 2013 jika tidak dilakukan perbaikan maka subsidi total akan mencapai 446,8

Triliun, dari total subsidi tersebut yang dipakai untuk subsidi BBM 297,7 Triliun.

66

Pidato Presiden RI Pada Pembukaan Musrenbangnas Tahun 2013

https://www.youtube.com/watch?v=UKPf77biNEE Diakses 18 Mei 2016.

Page 70: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

58

sehingga defisit akan mencapai angka 353,6 Triliun setara dengan 3,8% dari PDB.

Selain melanggar UU, juga tidak sehat.67

c. Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran

Subsidi diprioritaskan kepada golongan miskin tapi data yang didapat oleh

pemerintah dan Fraksi Partai Demokrat menunjukkan bahwa subsidi BBM lebih

banyak dinikmati oleh orang mampu dan kaya, bahkan subsidi yang dinikmati

oleh rakyat yang tergolong miskin hanya 10%, 70% dinikmati orang mampu dan

kaya dan 20% sisanya dinikmati oleh penyelundup. “fakta membuktikan 70%

subsidi bbm ini tidak dinikmati oleh masyarakat miskin, artinya 10% dinikmati

oleh orang mampu, mungkin 20% sisanya dinikmati oleh penyelundup”

(17/6/2013).68

Subsidi BBM yang tidak tepat sasaran kalau dibiarkan akan tercipta

ketidakadilan pada rakyat, terutama pada rakyat miskin yang paling berhak

mendapatkan subsidi tersebut malah lebih banyak dinikmati oleh orang mampu

dan kaya. Banyaknya subsidi yang nikmati oleh orang mampu dan kaya tersebut

membuat pemerintah tidak bisa menanggulangi kemiskinan, pembangunan

infrastruktur.

BBM bersubsidi Indonesia banyak yang diselundupkan ke Negara

tetangga karena harga BBM di Indonesia sangat relative murah dibandingkan

67

Pidato Presiden RI Pada Pembukaan Musrenbangnas Tahun 2013

https://www.youtube.com/watch?v=UKPf77biNEE Diakses 18 Mei 2016. 68

Achsanul Qosasi – Rapat Paripurna Membahas APBN-P 2013 (17 Juni 2013)

https://www.youtube.com/watch?v=vn9baTL__PE Diakses 17 Mei 2016.

Page 71: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

59

dengan Negara tetangga, sebut saja Singapura yang harganya mencapai 15.

695/L, sementara di Malaysia sekitar 5.750/L. Belum lagi mobil dengan pelat

Timor Leste yang setiap hari keluar masuk NTT dan mengkonsumsi BBM

bersubsidi dengan bebas. Hal seperti itu dianggap sangat merugikan Negara ini.

Tidak ikut membayar pajak tapi subsidi dinikmati.

Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menegaskan bahwa

dengan rasionalisasi kebijakan pemerintah dalam kebijakan keaikan BBM 2013,

seperti subsidi BBM hanya dinikmati oleh sebagian orang saja maka Fraksi Partai

Demokrat akan mendukung kebijakan kenaikan BBM yang diusulkan oleh

pemerintah. “menurut kami apa yang diusulkan pemerintah tersebut sudah tepat.

Mengingat selama ini subsidi BBM hanya dinikmati oleh sebagian orang saja.

Oleh karena itu kami mendukung pemerintah”.69

Jadi dari alasan-alasan yang disampaikan oleh pemerintah yang didukung

oleh Partai Demokrat akan menuai banyak manfaat, diantaranya adalah pertama,

fiskal dan APBN akan lebih sehat. Kedua, ekonomi menjadi lebih aman ditengah

resesi perekonomian dunia. Ketiga, ketahanan ekonomi tetap terjaga. Keempat,

lebih banyak biaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, seperti membangun

infrastruktur dan subsidi akan lebih adil.

69

http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2013/06/17/pro-kontra-kenaikan-

harga-bbm-di-senayan Diakses 19 April 2016.

Page 72: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

60

B. Proses Artikulasi Kepentingan Dalam Partai Demokrat

Dalam sebuah organisasi, pengartikulasian kepentingan harus dikaji secara

matang dan penuh dengan kehati-hatian karena akan berdampak pada stabilitas

politik. Mengartikulasikan kepentingan bukan perkara yang mudah, banyak yang

harus dipertimbangkan, pertimbangan yang meliputi dampak terhadap masa kini

dan masa yang akan datang. Juga dilihat dari segi manfaat dan mudharatnya kalau

suatu kebijakan lebih banyak modharotnya maka kebijakan tersebut tidak perlu

didukung atau disahkan dan sebaliknya, jika manfaat dari sebuah kebijakan dilihat

lebih banyak maka merupakan kewajiban mendukung terhadap kebijakan

tersebut.

Mengartikulasikan kepentingan menjadi tugas yang berat bagi semua

partai politik, tidak terkecuali Partai Demokrat. Pengambilan keputusan dalam

pengartikulasian kepentingan tidak selalu sama juga tidak selalu berbeda antar

partai, artinya ada partai yang melakukan mekanisme yang sama dalam

mengartikulasikan kepentingan dan ada pula yang berbeda satu sama lain. Berikut

akan menjelaskan tentang mekanisme pengartikulasian kepantingan di dalam

Partai Demokrat.

Pengartikulasian kepentingan dalam menentukan pro atau kontra, setuju

atau tidak dan mendukung atau menolaknya suatu kebijakan, Partai Demokrat

melalui berbagai mekanisme, pertama melakukan penyerapan kepentingan dari

publik (Interest Agregation), kedua melakukan kajian akademis, dan yang ketiga

mengartikulasikan kepentingan (Interest Articulation).

Page 73: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

61

Agregasi dilakukan oleh Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrat (DPC

PD) terkait kebijakan yang akan disikapi oleh partai, kemudian dilaporkan hasil

penyerapannya kepada Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat (DPP PD). Selain

mendapatkan informasi dari DPC, anggota Parlemen dari Fraksi Partai Demokrat

juga melakukan penyerapan, penyerapan tersebut dilakukan ketika reses dan

anggota turun kedapail.

...kita biasanya melakukan dengan tiga hal: pertama, data Badan Pusat

Statistik (BPS), kedua data dari DPC, artinya suara DPC lah, entah DPC

dapat suara dari mana kita gak tau lah, apa pertimbangan DPC. ketiga

adalah suara di parlemen. Parlemen ini penting karena 148 anggota saat itu

melakukan reses, nah di reses itu lah mereka mendengar.70

Kajian Akademis juga menjadi salah satu indikator Partai Demokrat dalam

Mengartikulasikan Kepentingan. Kajian Akademis ini dilakukan oleh tenaga ahli

fraksi Partai Demokrat dengan mengumpulkan data kemudian mengkajinya.

Mempertimbangkan dampak terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN). Misalnya dalam kebijakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM),

dampak terhadap APBN dengan melihat tren kenaikan BBM dari tahun-tahun

sebelumnya, tren kenaikan subsudinya sebesar apa dan tingkat pemakaian BBM

tiga tahun terahir bagaimana.

…. kajian akademisnya di tenaga ahli fraksi, tenaga ahli fraksilah yang

mengumpulkan data2, misalnya tren kenaikan BBM dari tahun 2010

sampai 2012 itu seperti apa?, yang kedua tren kenaikan subsidinya sebesar

70

Wawncara Dengan Achsanul Qosasi di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) Pada Tanggal 11 Mei 2016.

Page 74: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

62

apa?, implikasinya terhadap APBN seperti apa? Kebutuhan BBM tiga

tahun terahir menaiknya seberapa besar,71

Artikulasi Kepentingan (Interest Articulation), pengartikulasian

kepentingan dilakukan setelah proses penyerapan aspirasi dan kajian akademis

dilakukan. Pengartikulasian kepentingan ini diputuskan di rapat pleno terbatas

yang diikuti sekirar 18 orang diantaranya pengurus harian dan orang-orang yang

terkait dengan kebijakan yang akan disikapi, seperti juru bicara (jubir), jubir

kemudian melakukan presentasi hasil kompilasi dari data yang didapat dari

sejumlah unsure.

Jubir ini mengkompilasi dari unsur kajian akademis dan komisi terkait,

misalnya kalau berkenaan dengan alutsista komisi I, kalau pencabutan subsidi

komisi XI. Pleno terbatas tersebut membahas dari data yang didapat dengan

mempertimbangkan pertama, pengaruh terhadap masyarakat apa. Kedua,

pengaruh terhadap APBN apa. Ketiga, pengaruh terhadap Negara apa, setelah itu

baru diputuskan sikap terhadap kebijakan tersebut.

kepentingan penarikan subsidi waktu itu. Komisi XI yang melakukan itu,

jadi saya melakukan presentasi dari sejumlah unsur plus data akademis

plus data-data yang masuk kemisi XI dari pemerintah, trus nanti itu

dikompilasi kemudian diputuskan, pengaruhnya terhadap masyarakat apa?

Pengaruhnya terhadap APBN apa? Pengaruhnya terhadap Negara seperti

apa? Nah itu nanti diputuskan, biasanya komisi terkait, kalau itu alutsista

itu komisi I yang memberi keterangan, presentasilah di depan Pleno baru

diputuskan.72

71

Wawncara Dengan Achsanul Qosasi di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) Pada Tanggal 11 Mei 2016. 72

Wawncara Dengan Achsanul Qosasi di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) Pada Tanggal 11 Mei 2016.

Page 75: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

63

Ketika Partai Demokrat menjadi partai pemerintah, maka kebijakan

apapun yang akan pemerintah ajukan harus didukung oleh Partai Demokrat,

karena seorang presiden mempunyai instrument yang lengkap. Kalau

dibandingkan dengan instrument yang dimiliki oleh parati politik jauh lebih

banyak punya presiden. Presiden mempunyai instrument dari sisi pertahanan,

tentara, kepolisian, kementrian, lenbaga-lemabaga Negara, dan jejaring hirarki

kekuasaan di bawahnya seperti gubernur, bupati/wali kota sampai pada level

paling bawah lurah/kades. Artinya dalam Partai Politik sosok SBY sebagai

presiden harus didengarkan dan diikuti segala apa yang dianggap oleh presiden

baik.73

Setelah partai menjadi penguasa maka akan ada satu sosok yang dianggap

sumber kebenaran.

Pengartikulasian kepentingan Partai Demokrat bila dianalisi memakai

fungsi partai politik, sudah lengkap. Misalnya fungsi partai politik yang

dipaparkan Budiardjo sangat jelas. Sebelum melakukan pengartikulasian

kepentingan partai politik melakukan penggabungan kepentingan (Interest

Agregation) dari berbagai pendapat dan aspirasi, guna mendapatkan bahan untuk

dijadikan pertimbangan dalam pengartikulasian kepentingan. Partai Demokrat

melakukan hal itu dengan cara yang sudah disinggung diatas, melalui Dewan

Pengurus Cabang (DPC) dan penyerapan langsung oleh anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dengan turun ke dapil saat reses.

73

Wawncara Dengan Achsanul Qosasi di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) Pada Tanggal 11 Mei 2016.

Page 76: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

64

Namun hasil serapan dari publik tidak menjadi pertimbangan satu-satunya

dalam mengartikulasikan kepentingan. Partai Demokrat dalam mengartikulasikan

kepentingan juga mempertimbangkan hasil dari kajian akademis yang dilakukan

oleh staf ahli fraksi, dengan cara mengelola data-data yang didapat dari berbagai

unsur, seperti Badan Pusat Statistik (BPS).

Mekanisme pengartikulasian kepentingan Partai Demokrat antara

mendukung dan menolak atau pro dan kontra terhadap seuatu kebijakan yang

akan disikapi dengan cara melakukan rapat pleno terbatas yang hanya diikuti oleh

segelintir orang menunjukan bahwa Partai Demokrat kecenderungannya sebagai

partai yang oligarki dalam istilah Robert Michels. Karena kalau dilihat dari

perhatian Partai Demokrat lebih kepada segelintir elit saja dari pada keseluruhan

anggota.

C. Partai Demokrat Dalam Melaksanakan Fungsinya

Ada beberapa fungsi partai politik yang bisa dipakai untuk menganalisis

Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan kenaikan BBM

2013. Di antaranya adalah partai sebagai sarana komunikasi politik dan sarana

partisipasi politik. Berikut ini akan jelaskan tentang Partai Demokrat dalam

mengartikulasikan kepentingan BBM 2013 yang berkaitan dengan fungsi yang

disebut di atas.

Page 77: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

65

1. Sebagai Sarana Komunikasi Politik

Fungsi sebagai sarana komunikasi politik merupakan inti pokok dari partai

politik. Dengan fungsi ini partai politik disebut sebagai pilar demokrasi posisinya

mirip dengan pers, sama-sama menjadi penghubung atau jembatan, perbedaannya

adalah pers tidak ikut serta dalam menentukan kebijakan tapi kalau partai politik

ikut dalam memutus suatu kebijakan melalui fraksi yang ada di parlemen.

Pada saat kebijakan kenaikan BBM ini muncul yakni tahun 2013, anggota

DPR RI semuanya berasal dari partai politik (tidak ada yang indipenden) oleh

karena itu hanya partai politiklah yang bisa menjadi jembatan atau penghubung

antara rakyat di satu sisi dan pemerintah di sisi yang lain.

Partai politik sebagai sarana komunikasi telah dijelaskan panjang di bab 2,

namun di sini akan mengulas sedikit tentang partai politik sebagai saran

komunikasi. Partai politik dalam hal ini posisinya sebagai pelantara (broker)

dalam suatu bursa ide-ide (cleaning house of ideas).74

Fungsi ini untuk mendapatkan keputusan yang akan diperjuangkan, karena

dalam sarana komunikasi politik, partai politik harus melakukan beberapa hal,

yakni, melakukan penggabungan kepentingan dari rakyat (agregation), kalau

dalam bahsa Ramlan Surbakti “pemadu kepentingan” dalam masyarakat banyak

sekali kepentingan-kepentingan yang beragam bahkan ada yang bertentangan satu

sama lain, seperti yang dicontohkan Surbakti:

74

Miriam Budiardjo, Dasar–Dasar Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2009), h.

Page 78: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

66

“antara kehendak mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dan

kehendak untuk mendapatkan barang dan jasa dengan harga murah tetapi

bermutu; antara kehendak untuk mencapai dan mempertahankan

pendidikan tinggi yang bermutu tinggi, tetapi dengan jumlah penerimaan

mahasiswa yang lebih sedikit dan kehendak masyarakat menyekolahkan

anaknya ke perguruan tinggi.”75

Begitu juga perbedaan yang berkenaan dengan kebijakan kenaikan BBM

2013 tidak semua masyarakat menolak terhadap kebijakan tersebut, di sinilah

partai politik harus melaksanakan fungsinya, agar perbedaan dalam masyarakat

tidak menimbulkan kekacauan akibat dari perbedaan tersebut.

Partai Demokrat dalam kebijakan kenaikan BBM 2013 sudah melakukan

hal-hal tersebut. Pertama, Partai Demokrat melakukan penggabungan kepentingan

dengan cara mendapatkan informasi dari DPC PD dan anggota DPR RI Fraksi

Partai Demokrat melakukan penyerapan aspirasi saat lagi reses para anggota turun

ke dapil.76

Kedua, Partai Demokrat juga melakukan apa yang disebut

pengartikulasian kepentingan (interest articulation). Pengartikulasian kepentingan

ini dilakukan setelah melakuakan penggabungan kepentingan (interest

agregation). Pengartikulasian kepentingan dalam Partai Demokrat dilakukan

dalam rapat pleno terbatas yang hanya dihadiri oleh 18 orang.77

75

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia 1992), h. 119 76

Wawncara Dengan Achsanul Qosasi di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) Pada Tanggal 11 Mei 2016. 77

Wawncara Dengan Achsanul Qosasi di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) Pada Tanggal 11 Mei 2016.

Page 79: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

67

Seperti yang dijelaskan di atas tentang mekanisme pengartikulasian

kepentingan dalam Partai Demokrat. Jika Partai Demokrat posisinya sebagai

partai pemerintah maka partai harus mendukung setiap kebijakan yang akan

diambil oleh pemerintah dengan alasan seorang presiden lebih banyak mempunyai

instrumen dari pada partai, jadi apapun yang akan presiden putuskan akan

didukung oleh partai. Dalam kasus Kebijakan kenaikan BBM 2013, Partai

Demokrat adalah partai pemerintah karena yang menjadi presiden dari kader

Partai Demokrat. Jadi hasil dari mengartiklasikan kepentingan kebijakan kenaikan

BBM 2013 Partai Demokrat otamatis mendukung atas kebijakan yang diambil

oleh pemerintah.

Partai Politik sebagai sarana komunikasi tidak hanya memposisikan

sebagai penyampai pesan dari bawah ke atas (dari rakyat ke pemerintah), tapi

berposisi sebagai penghubung dua arah dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah.

Komunikasi dari bawah ke atas adalah bentuknya partisipasi rakyat atas apa yang

diinginkan seperti yang diuraikan di atas.

Komunikasi dari atas ke bawah bentuknya sosialisasi, misalnya

pemerintah mengesahkan kebijak A maka partai politik sebagai sarana

komunikasi politik harus menyampaikan kepada rakyat rasionalitas kebijikan A

tersebut diambil. Rasionalitas tersebut harus disampaikan guna untuk menghindari

kesalah pahaman dari rakyat yang bisa berakibat kegaduhan.

Partai Demokrat dalam dalam hal ini sudah mensosialisasikan kebijakan

kenaikan BBM 2013 dengan melalui media televisi dan media informasi serta

Page 80: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

68

diskusi-diskusi yang dilakukan terkait tentang kebijakan kenaikkan BBM 2013.

Meskipun Partai Demokrat sudah melakukan sosialisasi kebijakan kenaikan BBM

namun kegaduhan yang sangat luar biasa masih terjadi.

Kegaduhan yang terjadi karena rasionalitas kenaikan BBM yang akan

pemerintah sahkan tidak bisa dipahami oleh masyarakat. Karena dalam hal ini

partai tidak bisa hanya semerta-merta menyampaikan begitu saja, harus juga

dirumuskan bagaimana caranya rakyat memahami apa yang disampaikan dengan

memakai bahasa rakyat.78

Ini menunjukkan kegagalan Partai Demokrat sebagai

sarana komunikasi dari atas ke bawah.

Sangat sederhana untuk menentukan kegagalan dan keberhasilan partai

politik dalam melaksanakan fungsinya sebagai sarana komunikasi politik. Fungsi

sebagai sarana komunikasi politik ada untuk menghindari kesalahpahaman yang

mengakibatkan kegaduhan. Ketika masih ada kegaduhan akibat dari

kesalahpahaman atau ketidak mengertian maka itu ada miskomunikasi yang

menunjukkan kurang maksimal partai politik dalam melaksanakan fungsi sebagai

sara komunikasi politik.

Begitupun kegaduhan yang terjadi dalam kebijakan kenaikan BBM 2013

akibat dari tidak sampainya atau tidak mengertinya publik terhadap alasan

pemerintah manaikan harga BBM. Partai Demokrat sebagai partai pemerintah

seharusnya bisa melaksanakan fungsinya sebagai sarana komunikasi politik

78

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia 1992), h. 120

Page 81: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

69

dengan maksimal untuk menghindari kesalah pahaman publik atas kebijakan

kenaikan BBM yang akan disahkan.

2. Sebagai Pengendali Konflik

Nagara yang menganut sistem demokrasi bisa dipastikan adanya

perbedaan pendapat, karena banyaknya pendapat dapat menunjukkan kualitas

demokrasi dalam suatu negara, semakin banyak pendapat maka semakin banyak

pula yang ikut serta atau terlibat dalam proses perpolitikan, ketika banyak yang

terlibat dalam perpolitikan maka itu menunjukkan demokratisasi di negara

tersebut meningkat. Namun tidak jarang perbedaan pendapat berujung pada

konflik yang berkelanjutan. Konflik yang dimaksud yakni cakupannya cukup luas,

baik konflik yang berbentuk atau berujung pada benturan fisik, perdebatan

mengenai pendapat seseorang maupun masyarakat dan sebagainya. Dalam hal ini

partai politik sangat dibutuhkan sebagai peredam konflik, baik itu konflik yang

terjadi antara kelompok masyarakat ataupun konflik antar partai politik.

Kegaduhan dalam penolakan kebijakan kenaikan BBM yang masif tidak

bisa hanya dilihat sebagai ekpresi kesadaran yang timbul dari publik sendiri,

karena dalam kebijakan kenaikan BBM juga tidak bisa dielakkan adanya unsur

politis yang dimainkan oleh semua partai politik. Kenaikan harga BBM yang

selalu diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok, seperti beras, gula, minyak

goreng, transportasi dan sebagainya menjadi beban terhadap ekonomi rakyat. Hal

tersebut membuat resiko terhadap semua partai politik, maka partai-partai selalu

berhati-hati dalam menyikapi kebijakan kenaikan BBM. Ketika partai politik

Page 82: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

70

mendukung kebijakan kenaikan BBM, konsekuensinya partai tersebut tidak akan

popular. Seperti yang dijelaskan oleh Djayadi Hanan dalam bukunya yang

berjudul Menakar Presidensialisme Multipartai:

Kenaikan harga BBM akan selalu diikuti oleh kenaikan harga bahan

kebutuhan pokok, seperti beras, minyak sayur, harga trassportasi, gula, dan

sebagainya. Dengan kata lain, beban ekonomi pada masyarakat luas

berpotensi menciptakan resiko politik kepada partai-partai: menjadi tidak

popular jika mereka mendukung kebijakan tersebut. 79

Kebijakan kenaikan BBM ini sering dijadikan momen oleh partai politik

untuk menarik simpati dari masyarakat, guna menjadikan partai tersebut popular

di masyarakat. Biasanya banyak dimanfaatkan oleh partai oposisi, bahkan kadang

partai yang bergabung dengan pemerintahanpun juga mengambil momen ini

dengan menolak kebijakan yang mendapatkan penolakan masif dari publik.

Dalam kebijakan kenaikan BBM 2013 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(PDIP) sebagai oposisi sangat gencar menyerukan penolakan terhadap kebijakan

tersebut dengan menggelar aksi demonstrasi.80

Penolakan masif sangat mungkin

digerakkan oleh partai oposisi.

Untuk meredam kegaduhan dalam penolakan kebijakan kenaikan BBM

2013 sangat efektif apabila semua partai baik yang bergabung dengan pemerintah

maupun yang menjadi partai oposisi menyelasaikan konflik yang terjadi antar

partai dengan dengan cara berunding untuk kompromi. Partai Demokrat dalam

79

Djayadi Hanan, Menakar Presidensialisme Multipartai Di Indonesia: Upaya

Mencari Format Demokrasi yang Stabil dan Dinamis Dalam Konteks Indonesia,

(Bandung, Al-Mizan: 2014) h. 337 80 http://news.detik.com/berita/2277476/kalah-di-parlemen-pdip-gelar-aksi-tolak-

kenaikan-harga-bbm-hari-ini Diakses Pada 12 Juni 2016.

Page 83: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

71

kebijakan kenaikan BBM 2013 dinilai mampu merendam konflik karena

mayoritas anggota legislatif mendukung kebijakan tersebut. Meskipun ada partai

yang bergabung dengan pemerintah menolak.

Keberhasilan Partai Demokrat sebagai pengendali konflik juga bisa dilihat

dari perbandingan gejolak di parlemen dalam kenaikan BBM 2005 dan kenaikan

BBM 2013. Dalam kebijakan kenaikan BBM 2005 terjadi konflik antara

pemerintah dan DPR dari yang bentuknya perdebatan sengit sampai pada benturan

fisik yang terjadi pada saat pemerintah mengadakan rapat dengan DPR untuk

menjelaskan kebijakan tersebut. Beberapa anggota DPR saling pukul satu sama

lain.81

Sedangkan pada kebijakan kenaikan BBM 2013 ada perdebetan tapi tidak

sampai terjadi benteruran fisik. Ini bagian dari keberhasilan Partai demokrat

mengendalikan konflik di dalam parlemen.

Namun Partai Demokrat belum maksimal mengendalikan konflik diluar

parlemen. Banyak sekali yang melakukan aksi demonstran dengan cara yang

ilegal, penuh kekerasan dan perusakan. Ini menunjukkan belum maksimalnya

Partai Demokrat sebagai partai pemerintah dalam melaksanakan fungsinya

sebagai pengendali konflik di luar parlemen. Maskipun penolakan dari publik

dinilai sebagai kebutuhan partai oposisi oleh Partai Demokrat.82

81

Djayadi Hanan, Menakar Presidensialisme Multipartai Di Indonesia: Upaya

Mencari Format Demokrasi yang Stabil dan Dinamis Dalam Konteks Indonesia, h. 338. 82 Wawncara Dengan Achsanul Qosasi di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) Pada Tanggal 11 Mei 2016.

Page 84: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil temuan penelitian tentang artikulasi kepentingan Partai Demokrat

dalam kebijakan kenaikan BBM 2013 menunjukkan bahwa Partai Demokrat

sudah melakukan fungsinya sebagai partai politik. Namun, belum bisa melakukan

fungsinya dengan maksimal. Terutama fungsi yang berkaitan dengan sarana

komunikasi politik dalam mengartikulasikan kepentingan.

Partai Demokrat dianggap belum maksimal dalam melaksanakan fungsinya

sebagai sarana komunikasi politik karena hasil dari pengartikulasian kepentingan

yang dilakukan Partai Demokrat tidak selaras dengan kepentingan yang

disuarakan oleh publik.

Dalam pengendalian konflik di dalam parlemen, Partai Demokrat sebagai

partai pemerintah dapat dikatakan sukses ketika dibandingkan dengan kebijakan

kenaikan BBM 2005 yang diwarnai oleh adu fisik anggota DPR dalam rapat

dengan pemerintah. Kebijakan kenaikan BBM 2013 tidak sampai terjadi adu fisik

di dalam parlemen.

Namun dalam pengendalian konflik di luar parlemen, Partai Demokrat

belum maksimal dalam melaksanakan fungsinya sebagai pengendali konflik, hal

itu bisa dibuktikan dengan adanya aksi demonstrasi di berbagai daerah dan aksi

demonstrasinya menunjukkan kemarahan yang besar.

Partisipasi nonkonvensional yang dilakukan oleh para demonstran tidak

murni lahir dari kesadaran individu-individu, para demonstran bergerak karena

Page 85: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

73

digerakkan oleh kepentingan partai oposisi. Hal tersebut yang membuat Partai

Demokrat sebagai pemerintah kesulitan untuk mengendalikan konflik yang terjadi

dalam menyikapi kebijkan kenaikan BBM 2013.

B. Saran

Ada beberapa saran yang penulis akan sampaikan sebagai akhir dari skripsi

yang diuraikan ini:

1. Partai Demokrat dalam merumuskan kepentingan harus lebih

memperhatikan kepentingan yang diaspirasikan oleh rakyat, guna untuk

memperbaiki citra partai dan proses demokrasi.

2. Dalam melakukan sosialisasi kebijakan, Partai Demokrat harus lebih

holistik karena sosialisasi yang menyeluruh dan terus menerus dapat

menghindari kesalahpahaman publik terhadap kebijakan yang akan

diambil oleh pemerintah sehingga dapat meredam atau mengendalikan

konflik.

3. Partai Demokrat harus lebih maksimal dalam mererdam konflik yang

terjadi di luar parlemen. Melakukan pendekatan persuasif kepada

kelompok yang melakukan aksi demonstrasi menjelaskan maksud dan

tujuan tentang kebijakn ini harus diambil. Serta melakukan peredaman

konflik secara holisti.

4. Penelitian ini dapat dikaji ulang dan dapat dilanjutkan oleh penelitian

berikutnya dari berbagai sudut pandang untuk memperluas khazanah

keilmuan terkait dengan perilaku partai politik. Sehingga menghasilkan

kesimpulan yang lebih matang.

Page 86: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

74

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Alam, Syamsir, dan Jaenal Aripin Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006

Amal, Ichlasul. Teori-Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana

Yogya, 1996.

Budiardjo, Mariam. Dasar–Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2009.

Damsar. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana, 2012.

DPP PD. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumh Tangga. Denpasar: Partai

Demokrat 2013.

Efriza. Political Explore Sebuah Kajian Ilmu Politik. Bandung: Alfabeta, 2012.

Faizal, Akbar. Partai Demokrat & SBY Mencari Jawab Sebuah Masa Depan.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Fariha, Ipah. Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta:

UIN Press, 2006.

Firmanzah. Mengelola Partai Politik, Komunikasi dan Positioning Ideologi

Politik di Era Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008).

Hadani, Nawawi.Metode penelitian Bidang social. Yogyakata: Gajah Mada,

1995.

Page 87: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

75

Hanan, Djayadi. Menakar Presidensialisme Multipartai Di Indonesia: Upaya

Mencari Format Demokrasi yang Stabil dan Dinamis Dalam Konteks

Indonesia. Bandung: Al-Mizan, 2014.

Horrizon, Lisa. Metodologi Penelitian-penelitian. Jakarta: Kencana,2007.

Imam, Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdaakarya,

2002.

Rahayu, Iin Tri, dan Tristiadi Ardi Adhani. Observasi & Wawancara. Malang:

Banyumedia, 2004.

Sugiono. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta, 2011.

Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia, 1992.

INTERNET

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/06/23/161900/LSI-

7921-Persen-Publik-Tak-Setuju-BBM-Naik Diakses Pada 16 November

2015.

http://regional.kompas.com/read/2013/06/17/12543447/Demo.BBM..Mahasiswa.

Makassar.Tutup.Jalan.Tol Diakses Pada 19 November 2015

http://news.detik.com/berita/2275752/demo-tolak-kenaikan-bbm-di-ternate-

berakhir-rusuh-wartawan-terkena-tembakan Diakses 19 November 2015

Page 88: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

76

http://news.okezone.com/read/2013/06/21/501/825596/demo-tolak-kenaikan-

bbm-lumpuhkan-kawasan-industri Diakses Pada 19 November 2015

http://m.news.viva.co.id/news/read/420719-6-fraksi-di-dpr-dukung-kenaikan-

harga-bbm--3-tolak Diakses Pada 23 November 2015

http://www.demokrat.or.id/sejarah/ Diakses 30 Maret 2016

http://kpu.go.id/dmdocuments/modul_1d.pdf Diakses 26 April 2016

http://news.metrotvnews.com/read/2014/05/14/241830/ini-daftar-perolehan-kursi-

dpr-ri-tiap-parpol Diakses 29 April 2016

http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2003_23.pdf Diakses 29 April

2016

http://nasional.sindonews.com/read/707064/profil-partai-demokrat-1358159314

Diakses 1 April 2016.

http://news.detik.com/berita/2277476/kalah-di-parlemen-pdip-gelar-aksi-tolak-kenaikan-

harga-bbm-hari-ini Diakses pada 12 Juni 2016.

Wawancara

Wawancara dengan Achsanul Qosasi di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) Pada Tanggal 11 Mei 2016.

Page 89: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

Transkrip hasil wawancara dengan Achanul Qosasi

Pengus Pusat Partai Demokrat dan anggota DPR RI Fraksi Demokrat (2009-2014)

Bertemapat di Kantor Bandan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)

Jakarta, 11 Mei 2016

Selamat siang pak Achsanul, saya Abd. Rosiqin mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta ingin mewawancarai bapak untuk menyelasaikan tugas akhir

studi saya (skrpsi). Kripsi saya mengambil Partai Demokrat sebagai objek penelitian,

berharap bapak bisa memberikan informasi terkait tema yang saya ambil ini.

T :Siapa yang berhak mengartikulasikan di partai demokrat, terkait kebijakan

yang akan didukung mau yang akan ditolak?

J :Jadi kalau di Demokrat itu waktu pada saat kita mendukung atau menolak

kebijakan pemerintah itu melalui rapat pleno DPP, namanya rapat pleno

terbatas, rapat Pleno terbatas itu dihadiri sekitar 18 orang. Karena kalau rapat

pleno yang luas eeee,,, rapat pleno saja, tidak ada kata luasnya itu hampir 120

orang. Jadi 18 itu lah yang mengmbil keputusan. Waktu itu kan pak SBY

belum menjadi ketua umum, waktu itu ketua mumnnya masih dipegang oleh

Syarif Hasan, pengurus harian. Jadi itu yang megang pleno terbatas. Tapi

karena partai demokrat partai pemerintah maka otomatis mendukung semua.

T :Kalau mekanisme pengartikulasiannya bagaimana?

J :Jadi karena itu banyak dinamika yang ada di DPR, maka biasanya komisi

terkait melakukan presentasi, misalnya untuk kepentingan APBN atau

kepentingan Raskin, kepentingan penarikan subsidi waktu itu. Komisi XI

yang melakukan itu, jadi saya melakukan presentasi dari sejumlah unsur plus

data akademis plus data-data yang masuk kemisi XI dari pemerintah, terus

nanti itu dikompilasi kemudian diputuskan, pengaruhnya terhadap masyarakat

apa? Pengaruhnya terhadap APBN apa? Pengaruhnya terhadap Negara seperti

apa? Nah itu nanti diputuskan, biasanya komisi terkait, kalau itu alutsista itu

komisi I yang memberi keterangan, presentasilah di depan Pleno baru

diputuskan.

Page 90: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

T :Apakah partai juga melalukan penyerapan aspirasi dari rakyat?

J :Diserahkan kepada kadernya, kalau saya waktu itu karena dinamikanya

adanya di perlemen, jadi kondisi diparlemen, ada penyerapan kalau tingkat

sosialnya tinggi, misalnya pemberian BLT, biasanya kita pakai data tiga hal:

data BPS yang kedua data dari DPC, artinya suara DPC lah, entah DPC dapat

suara dari mana kita gak tau lah, apa pertimbangan DPC. Yang ketiga adalah

suara dari parlemen, seperti apa di parlemen dinamikanya, nanti ini

dikombinasi, baru.

T :Kalau terkait dengan Kebijakan kenaikan BBM apakah dalam

mengartikulaskannya juga hasil serapan aspirasi dari rakyat?

J :Karena saya jubirnya kamu bisa lihat di Youtube nanti “Achsanul Qosasi

APBN BBM 2013” nah disitu sudah ada data2, jadi saya sampaikan itu masih

ada di youtube.

T :Apakah Partai melakukan sosialisasi terkait kebijakan yang didukung?

J :Ohh ia,,, tapi sosialisasi itu pasca disahkan, kenapa partai demokrat

mengambil keputusan itu? Karena kalau melakukan penjelasasn sebelum

disahkan waktunya tidak cukup, sehingga lebih mengarah pada internal saja

kadernya. Kader ya itu tadi pertama dari suara rakyat, kedua suara DPC, dan

yang ketiga suara di parlemen. Parlemen ini penting karena 148 anggota Saat

itu melakukan reses, nah di reses itu lah mereka mendengar.

T :Turun Ke dapil?

J :Iya, entah ia turun bener atau enggak kan itu urusan mereka, tapi minimal

suara dari tiga tempat ini, pertama suara DPC, suara dari Rakyat dengan cara

dari BPS, data2nya seperti apa, yang ketiga suara dari anggota DPR itu

sendiri. Dianggap mewakili rakyat.

T :Apakah juga melalukan kajian akademis juga?

J :Kajian akademisnya di tenaga ahli fraksi, tenaga ahli fraksilah yang

mengumpulkan data2, misalnya tren kenaikan BBM dari tahun 2010 sampai

Page 91: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

2012 itu seperti apa?, yang kedua tren kenaikan subsidinya sebesar apa?,

Emplekasinya terhadap APBN seperti apa? Kebutuhan BBM 3 tahun terahir

menaiknya seberapa besar?

T :Kenapa masih ada kegaduhan di masyarakat kalau sudah melakukan

sosialisasi?

J :Rata-rata waktu itu menerima, yang tidak menerima itu karena kebutuhan

partai dari oposisi, itu kan biasa, kalau dari sisi beban subsidi yang waktu itu

hampir sampai 300 triliun, rakyat tau bahwa ini sudah tidak sehat. Karena

seper empat dari APBN kita itu sudah diberikan untuk subsidi, itu kan enggak

sihat. Yang kedua, rakyat pada dasarnya itu juga menyadari hal ini, dimana

sebaiknya subsidi itu harus diarahkan kepada yang lebih efektif, apa misalnya

pembangunan infrastruktur, itu mungkin yang lebih efektif, yang ke tiga

dibandingkan dengan penerimaan kita, penerimaan kita cenderung yang pada

saat waktu itu stagnan tingkat kenaikan pajak pada saat itu tidak begitu besar,

berartikan peningkatan ekonomi ini melambat, kalau melambat berarti rakyat

tidak punya duit, kalau rakyat tidak punya duit maka harus ada sesuatu yang

dibuat oleh pemerintah agar rakyat pegang duit, maka diberikanlah BLT tadi,

T :Apakah ada pengaruh sosok karismatik SBY terhadap pengambilan

keputusan dalam pengartikulasian kepentingan?

J :Ada, jadi dia punya hak peto (keceplosan), bukan hak peto ya... tapikan dia

harus didengar sebagai presiden, tetap didengar suaranya karena

bagaimanapun Demokrat sangat bergantung pada figure sosok SBY, dan

rakyat waktu itu masih mempercayai SBY lebih dari 60 %, jadi ya wajar saja

kalau kita dengar beliau.

T :Kalau SBY menginginkan keputusan ini A maka DPP harus A gitu?

J :Iya…. Namanya partai harus begitu, itu yang paling tau kan presiden.

Seandai waktu itu pak SBY bukan presiden mungkin ada tantangan, tapi

karena pak SBY presiden, maka ia yang paling tau. Iya kan.. pertama ia

mempunyai instrumen, pertama instrumen dari sisi pertahanan ia punya,

tentara ia bisa maintain pendapat sampai ke pelosok dimintai pendapat, dia

punya kepolisian, dia punya jejaring pemerintahan sampai lurah, artinya

Page 92: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

informasi yang didapat pengurus partai itu jauh lebih sedikit dari pada

informasi yang diberi oleh SBY, yak arena itu tadi ia punya infrastruktur, dia

punya kewenangan, dia punya jaringan, yang begitu komplit, baik yang dari

sisi sosial, politik, dari sisi hukum, tau semua dia, kalau sby bukan presiden

pasti ada tantangan.

Page 93: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

Transkrip Keterangan Achsanul Qosasi dalam Rapat Paripurna

Membahas APBN-P 2013

Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=vn9baTL__PE Pada Tanggal 17

Mei 2016

Data ini diambil sesuai rekomendasi dari Achasanu Qosasi sebagai

informen dalam penelitian ini.

Bismillahirrohmanirrahim

Assalumualaikum warahmatullahi wa barkatuh

Mandat pengurangan subsidi ini sudah disetujui dalam APBN 2013, mandat dari DPR

kepada pemerintah, dalam perjalanan ada perubahan asumsi-asumsi, yang

menyebabkan pemerintah harus melakukan perubahan. Sebenarnya kita tidak diperlu

lagi larut dalam kenaikan BBM atau pengurangn subsidi karena ini sudah disetujui

dalam APBN 2013.

Tapi bagaimanapun pemerintah menghormati rakyat, menghormati parlemen untuk

lebih detel lagi membicarakan pengurangan subsidi berikut konvensasi-konvensasi

fiscal yang harus diberikan kepada rakyat kecil. Kedua, pemerintah sudah berkali-kali

menyampaikan kepada kita baik dari komisi I sampai komisi XI bahwa pengurangan

subsidi kali ini adalah semata-mata penyehatan fiscal, hanya peningkatan penerimaan.

Ada tiga hal yang menurut kami (Fraksi Partai Demokrat) yang menjadi penting

diperhatikan untuk penyihatan fiscal ini. Pertama adalah penghematan, pemerintah

sudah melakukan penghematan APBN yang sudah disampaikan oleh ketua banggar

tadi, bahwa penghematan 13 triliun sudah dilakukan oleh kementrian dan lembaga,

ini patut diapresiasi,

Kedua, peningkatan penerimaan sejak tahun 2010 sampai 2013 sekarang terbesar

penerimaan itu adalah di tahun 2013 data menyampaikan kepada kita bahwa 2010

penerimaan kita 100 triliun, meningkat. 2011 penerimaan kita meningkat 200 triliun,

2012 meningkat 2040 triliun, dan sekarang pemerintah berusaha dengan sengat

tinggi, mengajukan penerimaan kita menjadi 300 triliun, artinya seluruh upaya

meningkatkan itu sudah dilakukan oleh pemerintah, ini juga merupakan fakta dan

wajib diapresiasi.

Yang ketiga ialah mengenai pengurangn subsidi, dalam postur APBN dua hal yang

bisa dilakukan dalam postur APBN adalah penghematan dan pengurangn subsidi

yang lain tidak bisa kita lakukan karena ada penurunan gaji dan juga mengecilkan

nilai-nilai pembangunan, sehingga kalau penghematan sudah dilakukan, berarti

Page 94: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

pengurangan subsidi akan dilakukan, impeknya adalah kenaikan bahan bakar minyak,

fakta membuktikan 70% subsidi bbm ini tidak dinikmati oleh masyarakat miskin,

artinya 10% dinikmati oleh orang mampu, mungkin 20% sisanya dinikmati oleh

penyelundup,

sehingga apabila ada yang menolak terhadap kenaiakan BBM ini secara nyata

mendukung penyelundup. Mendukng orang2 yang mampu dan tidak mendukung

rakyat kecil. Terakhir pimpinan. Semua presiden tidak ingin menyengsarakan

rakyatnya, sebelum presiden SBY juga dilakukan kenaikan BBM. tidak ada satu

presiden pun yang ingin menyengsarakan rakyatnya, kalau ada alternative untuk tidak

menaikan BBM mestinya dilakukan waktu berkuasa dulu.

Wassalam.

Page 95: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

Pengurus Partai Demokrat Preode 2013-2015

Majlis Tinggi:

Ketua Umum : Susilo Bmbang Yudhoyono

Wakil Ketua : Marzuki Alie

Sekretaris : Jero Wacik

Anggota : Yarif Hassan

: Edie Baskoro Yudhoyono

: EE Mangindaan

: TB Silalahi

: Jhonny Allen Marbun

: Max Sopacua

: Totok Rianto

Dewan Pembina:

Ketua : EE Mangindaan

Wakil Ketua : Melani Lemina Suhari

Sekretaris : Deni Kalimang

Anggota : Roy Suryo

: Suaidi Marasabessy

Dewan Pimpinan Pusat

Ketua Umum : Dr. Susilo Bambang Yudhoyono

Ketua Harian : Dr. Syariefuddin Hassan

Wakil Ketua Umum I : Dr. Jhonny Allen Marbun, MM

Wakil Ketua Umum II : Max Sopacua, SE, MSc

Wakil Ketua Umum III : Nurhayati Ali Assegaf, MSi

Wakil Ketua Umum IV : Dr. Soekarwo

Wakil Ketua Umum V : Ir. Agus Hermanto, MM

Sekretaris Jenderal : Edhie Baskoro Yudhoyono, MSc

Wakil Sekretaris Jenderal I : Saan Mustopa

Wakil Sekretaris Jenderal II : Drs. Ramadhan Pohan, MIS

Wakil Sekretaris Jenderal III : Syofwatillah Mohzaib, S.Sos I

Wakil Sekretaris Jenderal IV : Andi Nurpati

Bendahara Umum : Handoyo Mulyadi

Wakil Bendahara Umum I : Siswanto

Wakil Bendahara Umum II : Indrawati Sukandis

Direktur Eksekutif : Toto Riyanto

Wakil Derektur Eksekutif I : Bamnang Susanto

Wakil Derektur Eksekutif II : Fadjar Sampurno

Wakil Derektur Eksekutif III : Bonggas Adhi Chandra

Divisi-Divisi :

1. Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum

Ketua : HM Gagoek Soebagyanto, SH

Sekretaris : H Harry Witjaksono, SH

Anggota : Tisye Erlina Yunus

Page 96: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

2. Divisi Pembinaan Anggota

Ketua : Yosef Tahir Ma’ruf

Sekretaris : Irwan Satrio Leksono

Anggota : Lis Dedeh

3. Divisi Pembinaan Organisasi

Ketua : Cornel Simbolon

Sekretaris : Khatibul Umam Wiranu

Anggota : Ir. Sahat Saragih

4. Divisi Program Pro-Rakyat

Ketua : Tri Yulianto, SH

Sekretaris : Azral Hardy

Anggota : Dra. Harfini Suhardi

5. Divisi Tanggap Darurat

Ketua : Drs. Umar Arsal

Sekretaris : H Pelly Yusuf

Anggota : Dian Rosana

6. Divisi Logistik

Ketua : Sartono Hutomo

Sekretaris : Andtya Djanaka

Anggota : Lendy

7. Divisi Kaderisasi Pendidikan dan Pelatihan

Ketua : H G Radityo Gambiro

Sekretaris : Agustinus Tamo Mbapa

Anggota : Daisy Margareth Silano

8. Divisi Komunikasi Publik

Ketua : Hinca I P Pandjaitan-XIII, SH, MH, ACCs

Sekretaris : Aswin Ali Nasution

Anggota : Eni Khairani, MSi

9. Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri dan Lembaga Swadaya Masyarakat

Ketua : Iwan Djalal

Sekretaris : Mohammad Husni Tamrin

Anggota : Irene Usmany

Komisi Pemenangan Pemilu

Ketua : Drs. Putu Suasta, MA

Sekretaris : Nurcahyo Anggorojati

Anggota : Novi Raudatul Jannah

Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan

Ketua : Ulil Abshar Abdalla

Sekretaris : Farhan Efendi

Anggota : Nurita Sinaga

Departemen-Departemen :

1. Departemen Politik dan Keamanan

Ketua : H Muhammad Yasin, SH

Page 97: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

Sekretaris : Andi Saiman

Anggota : Desie Christyana, SE

2. Departemen Perekonomian

Ketua : Drs. H Sutan Bhatoegana

Sekretaris : Rinto Subekti

Anggota : Hilda Thawila, S.Sos

3. Departemen Kesejahteraan Rakyat

Ketua : Dr. Ir. H Mohammad Jakfar

Sekretaris : Fariani Sugiharto, BSc, MBA

Anggota : Bokiratu Nitabudhi Susanti, SE

4. Departemen Dalam Negeri

Ketua : Ir. Nanang Samudra K A, Msc

Sekretaris : Syaiful Anwar

Anggota : Rusminiati, SH

5. Departemen Luar Negeri

Ketua : Dr. Kastorius Sinaga

Sekretaris : Imelda Sari

Anggota : Rezka Oktoberia

6. Departemen Keuangan

Ketua : Ikhsan Modjo

Sekretaris : Vera Febyanthy, BBA

Anggota : Nafisatul Khoiriyah

7. Departemen Pertahanan

Ketua : Syamsul Mapareppa, SIP

Sekretaris : Ir. Milton Pakpahan, MM

Anggota : Hj. Ai Suryani, SH, SP

8. Departemen Hukum dan Perundang-Undangan

Ketua : H Dasrul Djabar

Sekretaris : Edi Ramli Sitanggang

Anggota : Melati Sinaga

9. Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM

Ketua : Rachland Nasidik

Sekretaris : Jansen Sitindaon

Anggota : Umi haryati

10. Departemen Penegakan Hukum

Ketua : Dr. Benny Kabur Herman, SH

Sekretaris : Jemmy Setiawan

Anggota : Siar Anggretta Siagian, SS, MSi

11. Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum

Ketua : Didi Irawadi Syamsuddin, SH, MH

Sekretaris : Carel Ticualu, SH

Anggota : Agatha Lidyawati

12. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Page 98: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

Ketua : Teuku Riefky Harsya

Sekretaris : Ir. Asfihani

Anggota : Yurika Pratiwi

13. Departemen Perindustrian

Ketua : Ir. Nova Iriansyah

Sekretaris : Ir. Muhammad Azhari, SH

Anggota : Dr. Verna Gladies Merry Inkiriwang

14. Departemen Perdagangan

Ketua : Pasha Ismaya Sukardi

Sekretaris : Yusyus Kuswanda

Anggota : Kartini Tilawati

15. Departemen Pertanian

Ketua : Ir. E Herman Khaeron, MSi

Sekretaris : Amal Al Ghozali

Anggota : Sri Hidayat

16. Departemen Kehutanan

Ketua : Rasyid Hidayat

Sekretaris : Boyke Novrizon

Anggota : Hening Tyas

17. Departemen Perhubungan

Ketua : Michael Wattimena

Sekretaris : Rocky Amu

Anggota : Nur Hafizah, SH

18. Departemen Kelautan dan Perikanan

Ketua : A Reza Ali

Sekretaris : Drs. Jafar Nainggolan, MM

Anggota : Hj. Nani Sulistyani Herawati

19. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Ketua : Zulmiar Yanri

Sekretaris : Diana Anwar

Anggota : Kasma Bouty

20. Departemen Perkerjaan Umum

Ketua : Ir. Bahrum Daido, MSi

Sekretaris : Agus Bastian

Anggota : Usmawarnie Peter

21. Departemen Kesehatan

Ketua : Dr. Dian A Syahkroza

Sekretaris : Dr. Hj. Nova Rianti Yusuf

Anggota : Prof. Dr. Dina Mahdi

22. Departemen Pendidikan Nasional

Ketua : Dr. Jeffri Riwu Kore, SE, MM

Sekretaris : Juhaini Alie

Anggota : Anjelica Tengker

Page 99: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

23. Departemen Sosial

Ketua : Ratu Siti Romlah

Sekretaris : Munawar Fuad

Anggota : Cut Meutiawati

24. Departemen Agama

Ketua : Nurul Imam Mustofa

Sekretaris : H Nurul Qomar

Anggota : H Nurul Qomar

25. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Ketua : Putu Supadma Rudana

Sekretaris : Venna Melinda, SE

Anggota : Wiwin Burhani

26. Departemen Komunikasi dan Informatika

Ketua : Hari Kartana

Sekretaris : Anis Hariri

Anggota : Nurulita Nahdia

27. Departemen Riset dan Teknologi

Ketua : Ali Yacob

Sekretaris : Brahmana

Anggota : Merry Kasihani

28. Departemen Koperasi dan UKM

Ketua : Drs. I Wayan Sugiana,MM

Sekretaris : Paiman

Anggota : Nuraini Barung

29. Departemen Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Ketua : Fardan Fauzan, BA, MSc

Sekretaris : Dra. Hj. Ratu Siti Romlah, MAg

Anggota : Erma Hari Alijana, SH

30. Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Ketua : Ir. A P A Timo Pangerang

Sekretaris : Paula Sinjal

Anggota : Firliana Purwanti

31. Departemen Pedayagunaan Aparatus Negara dan Reformasi Birokrasi

Ketua : Agung Budi Santoso, SH

Sekretaris : M Baghowi

Anggota : Linda Megawati

32. Departemen Pembangunan Daerah Tertinggal

Ketua : Ir. Lim Sui Khiang, MH

Sekretaris : Dr. Atte Sugandi

Anggota : Nina Maryati

33. Departemen Perencanaan Pembangunan

Ketua : Heriyanto, SE, MM

Sekretaris : Yusnan

Page 100: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

Anggota : Hj. Ditian Corisa, SE, MM

34. Departemen Perumahan Rakyat

Ketua : Roestanto Wahidi

Sekretaris : Panangian Simanungkalit

Anggota : Rosita

35. Departemen Badan Usaha Milik Negara

Ketua : Hartono Edhi Wibowo

Sekretaris : Jonny Buyung Saragih

Anggota : Yetty Heryati

36. Departemen Pemuda dan Olahraga

Ketua : Hans Silalahi

Sekretaris : Bintang prabowo

Anggota : Kris Magdalena

37. Departemen Perbankan

Ketua : I Wayan Gunastra

Sekretaris : Achsanul Qosasi

Anggota : Andi Jehan Indria

38. Departemen Pertahanan

Ketua : Albert Yaputra

Sekretaris : Muslim

Anggota : Aristya Agung Setiawan

39. Departemen Kependudukan dan Statistik

Ketua : Ferari Romawi

Sekretaris : Muchlis YS

Anggota : Anita Jacob Gah

40. Departemen Penanaman Modal dan Investasi

Ketua : Djoko Udjianto

Sekretaris : Nurhayati Pane

Anggota : Ir. Mariana Harahap, MBA

41. Departemen Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Ketua : Didik Makrianto, SH

Sekretaris : M Sukri

Anggota : Nuning Darmadi Samapaty, SS

42. Departemen Persaingan Usaha dan Perlindungan Konsumen

Ketua : Anton Sukartono Suratto

Sekretaris : Aditya Indrajaya

Anggota : Ning Djaya Mintardo

43. Departemen Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran

Ketua : Hasan H Doa

Sekretaris : Ferdy Khalifah

Anggota : Hamayati, SE, MM

44. Departemen Pemberantasan AIDS dan Narkoba

Ketua : Dra. Lucy Kurniasari

Page 101: ARTIKULASI KEPENTINGAN PARTAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40489...Skripsi ini mungulas tentang Partai Demokrat dalam mengartikulasikan kepentingan kebijakan

Sekretaris : Ida Ria Simamora, SE, Ak

Anggota : Hj. Himmatul Aliyah, SH, MH

45. Departemen Pemberantasan Teroris

Ketua : Rtyono

Sekretaris : Rudi Kadarisman

Anggota : Umi Farida

46. Departemen Perlidungan Hak-Hak Perempuan dan KDRT

Ketua : Dra. GRAY Koes Moertiyah, MPd

Sekretaris : Ida Rianti

Anggota : Endah Maryani, SH

Sumber: www.nasional.kompas.com