Artikel Tentang Siklon Tropis

download Artikel Tentang Siklon Tropis

of 38

description

siklon tropis

Transcript of Artikel Tentang Siklon Tropis

Bagaimana Siklon Tropis Terbentuk?

Taifun Neoguri mendekati Jepang, dan mungkin mendatangkan bencana besar. Siklon tropis punya kekuatan besar. Di manapun taifun lewat, biasanya meninggalkan kehancuran.

Taifun di Depan Gerbang Jepang

"Neoguri" mendekati Jepang dengan kecepatan 25 km per jam. Pakar menyebutnya sebagai taifun terkuat sejak beberapa dasawarsa lalu. Terutama di sekitar bulan Juli serangan taifun sangat tidak. Pihak berwenang memberikan peringatan paling mendesak bagi pulau Okinawa.

Tiga Nama, Sebuah Fenomena

Taifun, hurikan dan siklon. Tiga istilah untuk kejadian ekstrem cuaca yang sama yaitu siklon tropis. Jika berada di dekat Asia Timur dan Tenggara, disebutnya taifun. Di dekat pantai Amerika bagian utara disebut hurikan, dan di dekat India disebut siklon. Walaupun sebutannya berbeda-beda, proses terjadinya sama.

Sebuah Siklon Tropis Terjadi

Siklon terjadi di atas lautan, jika air yang suhu minimalnya 26 C menguap. Uap air sebabkan pengembunan. Udara memanas dan menarik udara yang lebih dingin ke atas. Akibatnya terbentuklah angin yang kecepatannya hingga 350 km per jam.

Mata Siklon

Akibat rotasi bumi, aliran udara mulai berputar di sekitar mata siklon yang diameternya 50 km. Di daerah mata siklon hampir tidak ada awan dan angin.

Siklon Dekati Daratan

Jika siklon mendekati daratan, kekuatannya berkurang, karena tidak ada air bersuhu tinggi lagi yang mengikuti. Kerusakan terbesar, kerap disebabkan air dalam jumlah besar, yang dibawa siklon dari lautan. Seperti misalnya pada taifun Nanmadol di Cina, Augustus 2011.

Kerusakan Sudah Diumumkan

Sandy adalah siklon terkuat yang pernah diukur di atas samudra Atlantik. Gelombang air tinggi, banjir hingga empat meter, listrik yang tidak berfungsi dan tanggul yang bobol. Sandy mengamuk dengan lebih dari 145 km per jam di atas wilayah Amerika Utara. Yang terutama terkena adalah New Jersey dan New York.

Taifun Yang Memusnahkan

Sebaliknya, tornado adalah angin puting beliung yang tidak bersifat tropis. Ini bisa terbentuk di mana-mana, di mana terjadi hujan badai dengan petir dan guruh. Akibat perbedaan suhu lokal, udara bersuhu tinggi bergerak ke atas, dan yang dingin turun. Pada saat bersamaan pilar udara hangat yang terbentuk, tambah tinggi dengan cepat. Tornado biasanya hanya berdiameter maksimal satu kilometer.

Yang Paling Cepat

Akibat udara hangat yang naik dengan cepat, terbentuk semacam corong, yang khas pada tornado. Di sini kecepatan perputaran udara sangat tinggi, hingga 500 km per jam. Dengan demikian, tornado adalah taifun yang paling unggul dalam kecepatan.

Jalur Kehancuran

Tornado meninggalkan beberapa kilometer jalur kehancuran. Di bagian tengah AS, Tornado muncul hingga seratus kali per tahun. Di daerah ini, udara kering dan dingin dari utara bertemu dengan udara hangat dan lembab dari Teluk Meksiko. Di Jerman, Tornado biasanya mengamuk di daerah pantai.

Sumber : http://www.dw.de/bagaimana-siklon-tropis-terbentuk/g-17764753BADAI TROPIS

PendahuluanBadai Tropis atau umumnya disebut Siklon Tropis adalah fenomena alam berupa pusaran angin, hujan dan badai petir dalam suatu daerah tertutup. Siklon tropis hanya dapat tumbuh dan berkembang di atas wilayah perairan tropis dan sub tropis yang hangat dengan kelembaban udara tinggi. Di seluruh dunia terdapat sejumlah wilayahwilayah perairan tempat tumbuh dan berkembangnya siklon tropis dengan pola musiman yang khas di setiap wilayah.

Walaupun merupakan fenomena yang tumbuh di lautan, pergerakan siklon tropis dapat mengarah ke daratan sehingga dapat menimbulkan bencana serius dengan kerugian material dan korban manusia yang besar. Pergerakan Badai Tropis selalu menjauhi lintang ekuator, sehingga tidak mungkin melintasi daratan Indonesia, walaupun demikian wilayah Indonesia dapat terkena pengaruh tidak langsung dari badai tersebut.

Dengan mengetahui pergerakan badai tropis serta memahami dampak yang bisa ditimbulkannya, maka kita dapat melakukan upaya antisipasi untuk mencegah kerugian lebih besar.

PengertianDalam meteorologi dikenal istilah Badai Tropis yang merupakan pusaran angin tertutup pada suatu wilayah bertekanan udara rendah. Kekuatan angin yang terjadi pada Badai Tropis dapat mencapai kecepatan lebih dari 128 km/jam dengan jangkauan lebih dari 200 Km dan berlangsung selama beberapa hari hingga lebih dari satu minggu.

Klasifikasi Skala Kekuatan PenamaanKlasifikasiSiklon Tropis merupakan istilah yang bersifat umum, selanjutnya menurut tingkat kematangan formasi bentuk dan kekuatannya siklon tropis dapat diklasifikasikan atas:

1. Depresi Tropis (Tropical Depression)Pada depresi tropis sudah terjadi sistem tekanan rendah yang menyebabkan lingkaran awan dan badai petir pada suatu daerah tertutup namun belum terlihat bentuk spiral dan mata. Kecepatan angin berkisar dari 17 hingga 33 knot. Pada depressi tropis tidak diberikan nama yang khas

2. Badai Tropis (Tropical Storm)Pada badai tropis mulai terlihat bentuk spiral, namun tidak terlihat adanya mata. Kecepatan angin maksimum berkisar dari 17 hingga 33 meter per detik ( 34 s/d 63 knot, 39 s/d 73 mph atau 62 s/d 117 km/jam). Untuk Badai Tropis diberikan nama-nama yang khas untuk membedakan antara setiap kejadian badai tropis.

Skala Kekuatan

Untuk memberi gambaran kekuatan dan dampak yang bisa dihasilkan oleh Badai Tropis / Hurricane maka dibuat pedoman skala kekuatan Hurricane. Skala yang umum digunakan adalah Skala Saffir-Simpson, yang dibagi atas lima kelas kategori , yakni

KategoriSaffir-SimpsonKecepatan angin maksimum (m/s,kt)Tekanan udara permukaan minimum (mb)Storm surge(m,ft)1 (Minimal)

33-42 m/s [64-83 kt]

>= 980mb

1.0-1.7 m [3-5 ft]

2 (Moderat)

43-49 [84-96]

979-965

1.8-2.6 [6-8]

3 (Ekstensif)

50-58 [97-113]

964-945

2.7-3.8 [9-12]

4 (Ekstrim)

59-69 [114-135]

944-920

3.9-5.6 [13-18]

5 (Katastropik)

> 69 [> 135]

< 920

> 5.6 [> 18]

Dampak kerugian yang diakibatkan oleh Hurricane tidak mutlak bergantung pada tingkat skala kekuatan di atas. Wilayah kejadian (seperti daerah permukiman atau lautan terbuka) serta bencana alam susulan akibat dari Hurricane seperti banjir atau longsor, turut mempengaruhi besar kerugian dan korban manusia.

PenamaanDalam satu tahun dapat terjadi beberapa kali badai tropis dalam suatu wilayah. Untuk membedakan antara setiap kejadian badai tropis serta memudahkan komunikasi seperti memberi peringatan pada masyarakat akan bahaya badai tropis yang akan datang, maka diberikan nama-nama pada badai tropis.

Aturan penamaan mengikuti urutan abjad dan dirunut dari waktu kejadiannya. Badai tropis atau Hurricane yang pertama terjadi pada suatu tahun atau periode pengamatan akan diberi nama yang dimulai dengan huruf A misal Anna, untuk badai tropis kedua dinamai dengan huruf awal B seperti Beth , dan seterusnya.

Setiap wilayah perairan menggunakan daftar nama yang berbeda. Aturan penamaan dimulai pada masa perang dunia ke dua dengan mengambil nama-nama khas perempuan, namun sejak tahun 1978 nama khas pria mulai masuk dalam daftar nama.

Pada setiap akhir tahun daftar nama akan ditinjau ulang , nama-nama dari badai tropis yang telah menimbulkan banyak kerusakan dan korban manusia pada tahun tersebut akan dihapuskan dan diganti dengan nama yang lain. Hal ini berguna untuk keperluan mencatat kedahsyatan peristiwa badai tropis atau Hurricane tersebut dan membedakannya dari badai tropis biasa.

Peristiwa

Pada satu tahun di seluruh dunia terdapat rata-rata 80 kali peristiwa siklon tropis. Hampir seluruh siklon tropis tumbuh dan berkembang pada wilayah perairan di zona 30 derajat dari katulistiwa, yang disebut Zona Konvergensi Antara Tropis (ITCZ Intertropical Convergence Zone). Zona ini merupakan tempat terkumpulnya awan-awan hujan yang deras dan berhari-hari serta menimbulkan angin kencang.

Lokasi Musim BencanaLokasiSyarat utama untuk dapat tumbuh dan berkembangnya siklon tropis adalah kelembaban udara yang tinggi karena banyaknya kandungan uap air. Syarat tersebut dapat dipenuhi oleh daerah perairan ( lautan) di zona tropis dan subtropis yang temperaturnya dapat mencapai > 260C

Di permukaan bumi terdapat tujuh wilayah perairan utama yang sangat potensial untuk tumbuh dan berkembangnya siklon tropis, yaitu :

Barat Laut Samudra Pasifik ;merupakan daerah paling aktif, sepertiga dari seluruh perisitiwa siklon tropis dunia terjadi di wilayah ini. Aktifitas siklon tropis yang terjadi berpengaruh pada wilayah Jepang, Filipina, China dan Taiwan.

Timur Laut Samudera Pasifik ;sebagai daerah paling aktif kedua yakni sepertiga dari seluruh kejadian badai tropis dunia terjadi di wilayah ini. Aktifitas siklon tropis yang terjadi mempengaruhi wilayah barat Meksiko, Hawaii dan terkadang sampai di semenanjung California.

Barat Daya Samudra Pasifik;Aktifitas badai tropisnya memepengaruhi wilayah Australia dan Oceania.

Utara Samudra Hindia ;Wilayahnya dibagi dua daerah yakni Teluk Benggala dan Laut Arabia. Aktifitas pada daerah Teluk Benggala lima sampai enam kali lebih besar dari laut Arabia, dan tercatat pada sejarah Siklon Bhola di tahun 1970 yang menewaskan 200.000 orang. Negara-negara yang terpengaruh adalah India, Bangladesh, Srilangka, Thailand, Burma dan Pakistan , sedangkan semenanjung Arab jarang terkena dampaknya.

Tengggara Samudra Hindia;Wilayah dekat perairan Indonesia (laut Timor) dan Australia yang terpengaruh badai tropis di daerah ini.

Timur Laut Samudra Hindia;Negara-negara yang terpengaruh adalah Madagaskar, Mozambique, Mauritius dan Kenya

Utara Samudra Atlantik;Mencakup wilayah perairan Samudera Atlantik, Laut Karibia dan Teluk Meksiko. Badai tropis yang terjadi berdampak pada wilayah Amerika Serikat, Meksiko, Canada serta negara-negara Amerika Tengah dan Kepulauan Karibia.

MusimPuncak aktifitas siklon tropis di seluruh dunia, terjadi pada akhir musim panas yakni ketika laut mencapai temperatur paling hangat. Namun di setiap wilayah terdapat pola musiman yang berbeda.

Wilayah Atlantik utara.

Musim Hurricane dimulai dari 1 Juni hingga 30 November, puncaknya terjadi pada awal September.

Wilayah Timur laut Pasifik,

Ppola musimannya sama dengan wilayah Atlantik namun periodenya lebih panjang.

Wilayah Barat laut Pasifik,

siklon tropis berlangsung setahun penuh, dengan puncaknya pada awal September dan aktifitas minimum pada bulan Februari.

Wilayah utara samudera Hindia.

Musim badai tropis berlangsung dari bulan April hingga Desember, puncaknya terjadi pada bulan Mei dan November.

Secara umum, Aktifitas siklon tropis di belahan bumi Selatan berlangsung dari akhir Oktober hingga Mei, dengan puncak aktifitas terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret.

BencanaBadai tropis pada umumnya tumbuh dan berkembang di wilayah perairan bebas seperti lautan yang tidak didiami manusia kecuali untuk pelayaran. Oleh karena itu jarang terjadi bencana akibat badai tropis pada manusia. Walaupun demikian, pergerakan badai tropis dapat mengarah ke daratan dan bila hal ini terjadi akan timbul bencana yang menewaskan ribuan manusia dengan kerugian material mencapai jutaan dollar .

Beberapa nama badai tropis yang paling banyak menelan korban manusia terbesar antara lain :

Siklon BholaPada tanggal 13 November 1970, siklon Bhola berkecepatan 100 mph ( 160Km/jam) menghantam wilayah delta Gangga (Bangladesh) dan menewaskan 200.000 hingga 500.000 jiwa manusia.

Great HurricanePeristiwa Great Hurricane di tahun 1780 merupakan bencana Hurricane terbesar untuk wilayah Atlantik. Kejadian di wilayah Antiles ini menelan sekitar 20.000 hingga 30.000 jiwa manusia tewas.

Hurricane GalvestonPada tahun 1900, Hurricane Galveston termasuk kategori 4 pada Skala Saffir-Simpson telah menimbulkan tanah longsor hebat di Galveston, Texas, yang menewaskan 6.000 hingga 12.000 jiwa manusia.

Hurricane MitchBanjir hebat dan longsoran lumpur yang mengikuti Hurricane Mitch pada tahun 1998 di Honduras menyebabkan tewasnya lebih dari 10.000 jiwa manusia hingga mengubah struktur wilayah Honduras

Rekor BencanaKerugian material terbesar akibat badai tropis terjadi pada tahun 1992 ketika Hurricane Andrew menyapu wilayah Florida, Amerika Serikat dan perkiraan kerugiannya sekitar 25 juta dollar.

Rekor badai tropis terkuat dan terbesar dipegang oleh Typhoon Tip yang terjadi pada tahun 1970 di wilayah Barat Laut Samudra Pasifik. Typhoon tip menjangkau radius wilayah hingga 1.350 mil atau 2.170 Km ( bandingkan dengan ratarata radius wilayah siklon tropis yang hanya 300 mil atau 480 Km ), sedangkan tekanan udara permukaan minimum pada Typhoon tip hanya 879 mb dan kecepatan anginnya 190 mph atau 305 Km/jam.

Siklon tropis lemah ( yang masih tergolong badai tropis atau Hurricane lemah) juga dapat menimbulkan bencana besar. Badai tropis Allison di Texas pada tahun 2001 menimbilkan kerugian 5 juta dollar dan korban tewas 41 orang. Pada tahun 2004 di Haiti, peristiwa Hurricane Jeanne yang masih termasuk kelas badai tropis dapat menyebabkan tewasnya 3000 orang karena dampak banjir dan longsoran lumpur yang mengikuti badai tropis tersebut.

Ciri-ciriSiklon tropis mempunyai ciri-ciri khas yang membedakannya dari fenomena meteorologi lainnya. Berbeda dari siklon sub tropis yang sumber energinya berasal dari pra kondisi beda suhu di atmosfer, pada siklon tropis harus yang tersedia kelembaban dan uap air yang diperlukannya untuk dapat tumbuh dan berkembang untuk itu badai tropis memerlukan daerah perairan hangat

Secara umum wilayah terjadinya siklon tropis dikelompokkan atas dua wilayah utama yakni belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Siklon tropis yang terbentuk di belahan bumi utara memiliki arah putaran siklon tropisnya searah jarum jam, sedangkan di belahan bumi selatan, arah putaran siklon tropisnya berlawanan dengan arah jarum jam.

Pada kantor dinas Meteorologi datangnya Badai Tropis dapat diamati dengan memperhatikan ciri-ciri kedatangannya yaitu pola angin tertutup yang memutar di suatu wilayah dan juga terlihat dari sekelompok awan yang mengumpul.

Struktur Dampak Negatif Dampak Positif

StrukturSebuah siklon tropis kuat mempunyai struktur sebagai berikut .

Tekanan Udara Permukaan Rendah;Siklon tropis berputar di sekitar daerah bertekanan udara permukaan rendah. Dari seluruh tekanan udara pada ketinggian permukaaan air laut yang terukur maka tekanan udara di daerah siklon tropis merupakan yang terendah.

Inti hangat;Uap air yang naik ke atmosfir yang dingin akan mengembun dan melepaskan panas. Panas buangan tersebut didistribusikan secara vertikal pada bagian inti siklon tropis yang menyebabkannya terasa hangat.

CDO (Central Dense Overcast)CDO merupakan daerah menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan awan, hujan dan badai petir.

MataSiklon tropis kuat seperti Hurricane memiliki mata yang berbentuk lubang melingkar di pusat sirkulasinya. Cuaca pada mata umumnya tenang dan tidak berawan. Diameter wilayah mata berkisar dari 8 hingga 200 Km.Pada siklon tropis lemah, CDO menutupi pusat sirkulasi sehingga mata tidak terlihat.

Dinding mataDinding mata menyerupai pita melingkar di sekitar mata yang memiliki intensitas angin dan konveksi panas paling tinggi. Pada siklon tropis, kondisi pada dinding matalah yang paling berbahaya.

Aliran keluar (outflow)Pada bagian atas siklon tropis, angin bergerak keluar dari pusat badai tropis dengan arah putaran berlawanan dengan siklon, sedangkan pada bagian bawah angin berputar kuat, melemah seiring dengan pergerakan naik dan akhirnya berbalik arah.

Dampak NegatifSiklon tropis matang rata-rata dapat melepaskan energi panas hingga 6 x 1014watt, sebanding dengan 200 kali rata-rata total produksi perusahaan listrik seluruh dunia atau sebanding dengan ledakan 10 megaton bom nuklir setiap 20 menit.

Siklon tropis pada lautan terbuka akan menimbulkan gelombang tinggi, hujan deras dan angin berkecepatan tinggi, sehingga mengganggu jadwal pelayaran bahkan menenggelamkan kapal-kapal. Walau demikian, dampak terbesar dari siklon tropis terjadi apabila siklon tropis bergerak ke arah daratan dan menyebabkan tanah runtuh.

Siklon tropis yang bergerak ke arah daratan dapat menyebabkan kerusakan langsung lewat empat macam cara, yakni :

Angin berkecepatan tinggiKekuatan angin hurricane dapat menghancurkan mobil, bangunan, jembatan, dan sebagainya. Kekuatan angin dapat menerbangkan berbagai macam benda yang dapat menghantam penduduk yang berada di daerah terbuka.

Gelombang laut (storm surge)Bencana terburuk dari siklon tropis disebabkan oleh melonjaknya gelombang laut. Gelombang laut tinggi akan masuk ke daratan dan menyeret penduduk yang berada di kawasan pantai. Sekitar 80 % korban tewas akibat badai tropis disebabkan terjangan gelombang laut.

Hujan derasAktifitas badai petir pada siklon tropis menimbulkan hujan lebat. Sungai dan saluran air akan meluap, jalan-jalan tidak dapat dilewati, dan dapat disusul oleh tanah longsor.

Angin TornadoRadius wilayah hurricane yang luas dapat menebarkan angin tornado di berbagai tempat. Meskipun tidak sekuat hurricane, angin tornado dapat menyebabkan kerusakan serius.

Dampak sekunder dari siklon tropis juga cukup merugikan, seperti :

Penyakit menularLingkungan basah pasca siklon tropis, disertai kerusakan sarana kebersihan dan iklim tropis yang hangat dapat menjangkitkan penyakit menular yang bertahan lama setelah peristiwa badai.

Ketiadaan listrikKerusakan jaringan listrik akibat siklon tropis akan menghambat komunikasi dan usaha pertolongan korban.

Kesulitan transportasiHancurnya sarana transportasi seperti jembatan, terowongan dan jalan akan menyulitkan pengiriman makanan, air bersih dan obat-obatan ke daerah-daerah yang membutuhkannya.

Dampak PositifWalaupun banyak kerugian yang timbul akibat siklon tropis, secara global siklon tropis sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan panas atmosfer bumi dengan cara memindahkan panas, dan kelembaban yang tinggi di daerah tropis ke wilayah sub tropis dan kutub yang lebih dingin.

Pada beberapa situasi khusus, siklon tropis membawa dampak positif bagi wilayah- wilayah yang terkenda dampaknya. Di wilayah Jepang, sebagian besar curah hujan yang turun merupakan dampak dari typhoon. Hurricane Camille mengakhiri kondisi kekeringan dan kesulitan air pada daerah-daerah yang dilewatinya.

Proses PembentukanSumber utama energi raksasa penggerak badai tropis berasal dari proses kondensasi yakni yakni mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab yang bergerak naik ke ketinggian atmosfer yang dingin. Pada proses kondensasi, uap air akan melepas energi panas kandungannya. Energi panas yang dilepaskan oleh uap air akan terkumpul menjadi energi penggerak dari badai tropis. Selain udara lembab juga diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan hangat, adanya gangguan cuaca, dan angin yang bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-unsur tersebut berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin kencang, gelombang laut tinggi , hujan deras dan banjir yang mengikuti fenomena badai tropis.

PembentukanProses terjadinya siklon tropis masih menjadi kajian para ahli., namun faktor faktor yang diperlukan untuk mendorong terjadinya badai tropis dapat disebutkan sebagai berikut.

1.

Suhu air laut hingga kedalaman 50 meter lebih dari 26,5o Celsius. Perairan hangat merupakan sumber energi dari siklon tropis, sehingga ketika siklon tropis bergerak ke daratan atau perairan dingin maka kekuatan siklon tropis akan melemah secara drastis

2.

Suhu pada atmosfer turun drastis dengan meningkatnya ketinggian. Penurunan suhu atmosfer secara drastis tidak memungkinkan perpindahan kelembaban udara secara konveksi. Aktifitas badai petir (thunderstorm) yang mendorong uap air melepaskan kandungan panasnya.

3.

Kelembaban udara yang tinggi pada atmosfer.

4.

Jarak minimum 500 km dari katulistiwa

5.

Angin bergerak naik vertikal secara perlahan ( kurang dari 10 m/s) sehingga tidak merusak proses pembentukan formasi siklon tropis.

PenutupBadai tropis merupakan fenomena meteorologis yang sangat potensial menimbulkan dampak kerusakan pada daerah yang dilaluinya. Kekuatan alam pada badai tropis begitu besar dan tak ada upaya manusia yang mampu mencegah atau menghilangkan badai tropis. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mengenali potensi bahaya yang ada dan melakukan antisipasi agar terhindar dari bencana badai tropis.

Upaya antisipasi yang dapat dilakukan antara lain

Mengikuti perkembangan informasi cuaca terutama bila ada peringatan akan datangnya badai tropis.

Hindari bepergian ke daerah pantai pada saat musim badai tropis.

Berdiam di rumah dengan menutup seluruh pintu dan jendela pada saat terjadi badai tropis

Menghindar jauh dari pantai saat terjadi badai tropis.

Sumber : http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/Fenomena.Alam/Badai/all.htm

Badai Tropis Menjauh dari Khatulistiwa

Badai membawa petaka dan anugerah sekaligus. Sebuah studi yang dirilis ilmuwan AS mengungkap, wilayah rawan badai tengah menjauh dari ekuator dan mendekati kawasan pasifik serta selatan Samudera Hindia.

Penduduk di kawasan Samudera Pasifik dan Hindia harus bersiap diri. Ilmuwan AS mengungkap, wilayah rawan badai tropis semakin menjauh dari garis Khatulistiwa. Menurut Badan Oseanografi AS, siklon tropis bergeser setiap sepuluh tahun lebih dari 50 kilometer ke arah kutub, selama 30 tahun terakhir.

Sementara di belahan utara, badai bergerak sejauh 53 kilometer ke arah Kutub utara, sedangkan di belahan bumi selatan 62 kilometer ke arah benua Antartika.

Kawasan rawan badai adalah wilayah perairan yang secara rutin memproduksi siklon paling kuat di muka bumi. Di kawasan ini badai biasanya mencapai intensitas tertinggi.

Minim Badai Tidak Menguntungkan

Pergeseran tersebut diduga disebabkan oleh perubahan iklim, yang meliputi aktivitas manusia seperti pembakaran minyak.

Ilmuwan mencatat pergeseran terutama ditemui di kawasan Pasifik dan selatan Samudera Hindia. Di perairan Atlantik sebaliknya tidak ditemukan adanya perubahan. Sementara di utara Samudera Hindia, kawasan rawan badai bahkan bergerak sebaliknya ke arah garis Khatulistiwa.

Dampaknya, sebagian kawasan yang selama ini aman dari badai dan siklon, bakal sering berhadapan dengan bencana semacam itu, kata ilmuwan. Sebaliknya penduduk yang tinggal sejajar dengan garis Khatulistiwa akan semakin jarang dihampiri badai. Kerugiannya adalah, karena badai acap membawa curah hujan tinggi ke wilayah sekitar, menghilangnya siklon bisa berujung pada kelangkaan air atau musim kemarau berkepanjangan.

Jepang dan Korsel Terancam

"Kami menemukan bahwa wilayah tropis semakin tidak ramah buat siklon dan sebaliknya garis lintang di atas semakin ramah," kata Jim Kossin, peneliti atmosfer di National Climatic Data Center, AS.

"Jadi kawasan seperti Jepang dan Korea Selatan akan semakin terancam," katanya dalam sebuah wawancara. " Sebagai gantinya risiko badai di selatan Filipina berkurang."

Ilmuwan mengamati tren tersebut dengan memakai satelit dan data iklim antara 1982 hingga 2012. Ketika penelitian mendokumentasikan perubahan kawasan rawan badai pada tiga dekade terakhir, trennya sendiri diakui bisa dimulai jauh sebelum penelitian digelar, kata Kossin.

Sumber : http://www.dw.de/badai-tropis-menjauh-dari-khatulistiwa/a-17638560Siklon Tropis dan Haiyan

Badai "Haiyan" terbukti menjadi siklon tropis paling dahsyat dalam sejarah meteorologi. Tapi bencana semacam ini bukan hal yang langka buat Filipina. Setiap tahun negara jiran itu dihampiri oleh sekitar 20 badai.

Ombak raksasa, angin menyambar, hujan bak tumpah dari langit: bisa jadi badai "Haiyan" adalah bencana alam terparah yang pernah terjadi di Filipina. Angin yang menghempas hingga 300 kilometer per jam meluluhlantakkan kota dan desa di kawasan pesisir.

Badai bukan hal yang asing buat Filipina. Setiap tahun negara kepulauan tersebut dihampiri oleh sekitar 20 badai. Bulan September silam badai "Usagi" menewaskan lebih dari 70 orang. Badai "Bopha" yang mengamuk pada 2012 menelan lebih dari 1000 korban jiwa. 2011 "Washi" menewaskan 1450 penduduk. Sementara 2006 dan 2008 badai "Durian" dan "Fengshen" menyisakan nestapa di pulau-pulau terluar.

Wilayah lain di Asia tidak luput dari cengkraman badai. Topan "Nina" yang mengamuk di Cina 1975 merenggut 100.000 nyawa. Bencana topan termahal dicatat oleh "Mirelle" 1991 di Jepang yang menyebabkan kerugian asuransi sebesar sembilan milliar Dollar AS.

Udara hangat di laut

Citra satelit badai Haiyan

Topan adalah badai tropis yang terbentuk di kawasan sekitar Samudera Pasifik. Di bagian timur Pasifik dan barat Atlantik, orang menyebutnya hurikan. Sementara di Samudera Hindia badai dinamakan siklon.

Topan biasanya muncul di musim kemarau, ketika matahari memanaskan suhu permukaan air laut setinggi 26 derajat Celcius. Penguapan air, ditambah putaran bumi, membentuk pusaran udara yang kemudian tumbuh menjadi siklon.

Siklon tropis bisa membentang sepanjang ratusan kilometer. Di tengahnya terdapat mata badai -sebuah kawasan yang relatif minim angin, hujan dan awan. Udara berputar cepat mengelilingi mata badai. Pergerakan siklon biasanya berlangsung lambat dan melemah jika memasuki daratan, lantaran badai kekurangan pasokan air hangat.

Ancaman terbesar biasanya bukan disebabkan oleh badai itu sendiri, melainkan dampaknya berupa gelombang air dan hujan deras. Banjir yang sering terjadi bisa merambah hingga kawasan pedalaman.

Forschung fr besseren Deichschutz

Citra satelit siklon Phailin yang mengamuk di India

Arah pergerakan siklon tropis mudah dipantau melalui citra satelit. Kendati begitu kawasan tekanan udara rndah yang diperkirakan tidak berbahaya bisa berubah cepat. Bahkan dengan peringatan dini sekalipun, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk meminimalisir ancamannya.

Pemerintah setempat biasanya cuma bisa mengevakuasi penduduk dari kawasan pesisir. Peringatan serupa dikeluarkan pekan lalu menjelang badai "Haiyan". Ilmuwan menempatkan badai yang oleh penduduk lokal dikenal dengan sebutan "Yolanda" itu pada peringkat lima atau peringkat tertinggi.

Perkiraan yang akurat menjadi sangat penting. Menurut Laporan Iklim Dunia, kecepatan angin dan curah hujan pada siklon tropis akan terus meningkat abad ini. Sebab itu ilmuwan berusaha mengembangkan sistem perlindungan dan kanalisasi yang lebih efektif di kawasan pesisir.

Sumber : http://www.dw.de/siklon-tropis-dan-haiyan/a-17218029Dampak badai tropis terhadap wilayah Indonesia

Rabu, 11 Desember 2013 00:03 WIB | 15271 Views

Oleh Bisman Nababan*

Topan Super Haiyan saat bergerak ke pantai Filipina dalam citra Spectroradiometer (MODIS) satelit Aqua NASA pada 7 November 2013. Menurut Joint Typhoon Warning Center, Haiyan bergerak dengan kecepatan angin 280 kilometer per jam saat pengukuran dilakukan. (LANCE/EOSDIS MODIS Rapid Response Team at NASA GSFC)

Jakarta (ANTARA News) - Badai tropis (typhoon) kategori 5 Haiyan yang terjadi bulan lalu di bagian utara Indonesia yang menghantam Philippina dan Vietnam mengakibatkan sekitar 5.000 orang meninggal dunia di Philippina dan kerusakan fisik sarana jalan dan bangunan yang sangat parah di kedua negara tersebut.

Sekalipun typhoon Haiyan ini tidak melewati wilayah Indonesia, namun typhoon Haiyan mengakibatkan curah hujan, gelombang laut, dan kecepatan angin yang tinggi di wilayah Indonesia khususnya bagian utara ekuator sampai terganggunya pelayaran penyeberangan di Selat Sunda.

Seandainya lintasan typhoon Haiyan tersebut lebih dekat dengan wilayah Indonesia maka dampak negatif yang ditimbulkannya menjadi lebih parah dan dapat mengakibatkan Jakarta dan daerah pantai lainnya tergenang dalam beberapa hari serta menimbulkan kerusakan fisik sarana dan prasarana termasuk bangunan yang fatal.

Untuk itu, sekalipun Indonesia, secara teoritis, tidak akan pernah dilewati oleh typhoon/cyclone namun kita harus tetap waspada dan bersiap akan dampak tidak langsung dari setiap kejadian typhoon/cyclone.

Frekuensi kejadian badai tropis yang sering disebut sebagai typhoon (untuk perairan Pasifik Barat Laut), cyclone (untuk perairan Pasifik Selatan dan Lautan Hindia), dan hurricane (untuk perairan Atlantik dan Pasifik Utara) diprediksi semakin meningkat bersamaan dengan semakin meningkatnya pemanasan global.

Typhoon/cyclone/hurricane bersifat merusak, merugikan, dan mematikan karena mengakibatkan curah hujan, gelombang laut, dan kecepatan angin yang sangat tinggi sehingga untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkannya perlu upaya perlindungan dan pencegahan, dan penghancuran typhoon/cyclone/hurricane ini di tengah laut sebelum sampai ke daratan.

Typhoon/cyclone/hurricane adalah fenomena alam ekstrim hasil interaksi laut dan atmosfer berupa sistem awan, bahang, dan badai yang terorganisir dan berputar dengan sirkulasi tertutup tingkat rendah berlawanan arah jarum jam di belahan bumi utara dan searah jarum jam di belahan bumi selatan serta awal pembentukannya berada di perairan tropis atau subtropis sebagai tropical depression berupa pusat tekanan rendah dan kumpulan bahang dan awan yang bersifat masif dengan kecepatan angin sebesar kurang dari 38 mil/jam.

Tropical depresion dapat terbentuk bilamana suhu permukaan laut lebih dari 27 derajat Celcius dan bilamana kondisi interaksi laut-atmosfer mendukung, maka tropical depression dapat berkembang menjadi tropical storm berupa pusat tekanan rendah yang semakin jelas dan besar, kumpulan bahang dan awan yang lebih besar, serta dicirikan dengan kecepatan angin sebesar 39-73 mil/jam.

Pada kejadian tropical storm sudah terlihat pusaran awan yang berputar dan bergerak berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi utara dan searah jarum jam di belahan bumi selatan. Bilamana kondisi laut-atmosfer mendukung, umumnya tropical storm dapat berkembang menjadi typhoon/cyclone/hurricane yang dicirikan dengan kecepatan angin sekitarnya > 74 mil/jam.

Kekuatan typhoon/cyclone/hurricane ini berkaitan dengan nilai dan luasan pusat tekanan rendah yang terdapat di titik tengah (mata) typhoon/cyclone/hurricane tersebut.

Semakin rendah nilai tekanan udara dan semakin besar (luas) pusat tekanan rendah tersebut maka kekuatan typhoon/cyclone/hurricane akan semakin besar yang mengakibatkan kecepatan angin menjadi semakin besar.

Berdasarkan kecepatan anginnya (Saffir-Simson Hurricane Wind Scale), typhoon/cyclone/hurricane dibagi dalam 5 kategori yaitu kategori 1 yang dicirikan dengan kecepatan angin sebesar 119-153 km/Jam dan dapat menghasilkan kerusakan moderat; kategori 2 yang dicirkan dengan kecepatan angin sebesar 154-177 km/jam dan dapat menyebabkan kerusakan yang besar; kategori 3 dicirikan dengan kecepatan angin 178-208 km/jam dengan kerusakan parah; kategori 4 dicirikan dengan kecepatan angin 209-251 km/jam dengan kerusakan sangat parah atau bersifat bencana; dan kategori 5 dicirikan dengan kecepatan angin > 252 km/jam dengan kerusakan sangat parah atau bersifat bencana.

Saat ini, penamaan typhoon/cyclone/hurricane sudah ditentukan oleh instansi terkait jauh hari sebelum kejadian berdasarkan nama orang (laki dan perempuan dicampur) yang mudah diingat di wilayah tersebut.

Nama-nama typhoon/cyclone/huricane sudah disediakan untuk selama 6 tahun ke depan sebanyak 20-24 nama per wilayah dan kemudian di rotasi ulang setelah periode 6 tahun tersebut selesai. Bilamana dari nama-nama itu terdapat kejadian ekstrim atau typhoon/cyclone/hurricane kategori 5, maka nama tersebut akan diganti dengan nama baru pada periode ulang tahun berikutnya.

Dampak untuk Indonesia

Umumnya typhoon/cyclone/hurricane terbentuk dan berkembang di perairan tropis dan sub-tropis pada kisaran latitude 5-30 derajat LU/LS karena di daerah ini memiliki sumber energi yang cukup besar (suhu permukaan laut >27 derajat C dan memiliki nilai gaya Coriolis (gaya akibat rotasi bumi pada sumbunya) yang cukup.

Gaya Coriolis inilah yang menyebabkan terjadinya putaran tiang awan pada titik tengah (mata) typhoon/cyclone/hurricane.

Gaya Coriolis merupakan fungsi dari nilai sinus derajat lintang sehingga secara teoritis Indonesia yang berada di daerah equator (lintang nol) memiliki nilai gaya Coriolis sama dengan nol sehingga kejadian typhoon/cyclone tidak akan pernah terjadi di wilayah Indonesia.

Dengan demikian dampak langsung dari kejadian typhoon/cyclone tidak akan pernah terasa di daerah Indonesia. Khusus untuk daerah Indonesia bagian selatan equator yang berada pada kisaran latitude 5-10 derajat LS, diprediksi hanya menjadi daerah pembentukan tropical depression saja dan tidak sampai kepada pembentukan cyclone karena dalam perkembangan dari tropical depression menuju tropical storm sampai menjadi cyclone akan bergerak menuju wilayah selatan dengan lintang yang lebih rendah sehingga pada saat mencapai cyclone lokasinya sudah menjauhi wilayah Indonesia.

Mengingat ukuran (diameter) badai tropis (typhoon/cyclone/hurricane) yang sangat besar (typhoon Haiyan memiliki diameter > 550 km) serta curah hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang yang ditimbulkannya sangat besar maka kejadian badai tropis (typhoon/cyclone) disekitar atau diluar perairan Indonesia dapat mengakibatkan dampak negatif yang sangat besar bagi wilayah Indonesia.

Typhoon Haiyan yang pusat lintasannya berada pada lintang sekitar 10 derajat LU (Filipina) mengakibatkan dampak nyata sampai kota Jakarta (hujan lebat) dan Selat Sunda (gelombang tinggi sampai mengganggu pelayaran penyebrangan).

Dampak negatif ini makin lebih nyata di wilayah Sulwesi Utara, Halmahera, dan Kalimantan Utara yang paling dekat dengan pusat lintasan typhoon Haiyan.

Badai tropis yang terjadi di sekitar atau di luar perairan Indonesia dapat mengakibatkan curah hujan, kecepatan angin, dan gelombang laut yang tinggi di Indonesia khususnya bagian utara dan selatan wilayah Indonesia.

Curah hujan dan gelombang yang tinggi akibat kejadian badai tropis dapat mengakibatkan banjir di daerah pesisir yang dapat mengakibatkan keruskaan terhadap sarana dan prasaran serta lahan pertanian/perkebunan.

Banjir ini juga dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dengan menimbulkan penyebaran penyakit dan munculnya penyakit baru. Kecepatan angin yang tinggi dapat merusak properti (bangunan) dan milik berharga lainnya.

Untuk itu, sekalipun Indonesia, secara teoritis, tidak akan pernah dilewati oleh typhoon/cyclone namun kita harus tetap waspada dan bersiap akan dampak tidak langsung dari setiap kejadian typhoon/cyclone yang diprediksi semakin sering terjadi dan semakin kuat di masa mendatang bilamana pemanasan global tidak terkendali.

Upaya Pencegahan dan Perlindungan

Bilamana ada kejadian badai tropis maka langkah pencegahan dan perlindungan pertama bagi manusia adalah mengikuti dengan seksama pergerakan badai tropis itu melalui satelit karena teknologi satelit sudah dapat mendeteksi pergerakan badai tropis dengan akurat.

Pemodelan dan deteksi satelit terhadap perkembangan dan pergerakan badai tropis memberikan informasi penting bagi kita untuk dapat mengambil keputusan kapan melakukan evakuasi dan juga persiapan untuk melindungi properti/bangunan dari kerusakan sebelum badai tropis itu menyapu daerah yang kita tempati.

Hal yang sangat penting bagi perkotaan adalah selalu memperhatikan saluran-saluran air untuk mengurangi dampak banjir yang berkepanjangan akibat kejadian badai tropis.

Khusus untuk daerah pesisir, upaya menjaga, memelihara, dan mengembangkan ekosistem mangrove merupakan hal yang sangat penting untuk mengurangi dampak negatif badai tropis.

Mangrove merupakan pohon yang sangat kuat untuk menahan hantaman badai tropis dan berfungsi untuk mengurangi sampai mengancurkan kekuatan badai tropis itu sendiri. Untuk itu, khusus untuk kota-kota yang terletak di daerah pesisir seperti Jakarta diperlukan upaya penanaman mangrove dan pemeliharaan mangrove sepanjang pantai untuk melindungi properti berharga di perkotaan bukan malah mengembangkan bangunan di sekitar pantai.

*Penulis adalah dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor. (B012/Z003)

Editor: B Kunto WibisonoSumber : http://www.antaranews.com/berita/408936/dampak-badai-tropis-terhadap-wilayah-indonesiaWaspadai Dampak Siklon Tropis Saola di Indonesia Timur

Niken Widya Yunita- detikNews

Jakarta- Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap ancaman dampak siklon tropis Saola di Indonesia Timur. Ancaman tersebut berupa banjir, longsor dan kecelakaan lalu lintas di perairan laut.

"Terbukti banjir bandang yang terjadi di Padang dan sebagainya dalam dua minggu terakhir disebabkan oleh hujan berintesitas tinggi pengaruh dari adanya siklon tropis atau depresi di bagian utara Indonesia," ujar humas Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilisnya, Sabtu (28/7/2012).

Menurut Sutopo, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hari ini telah merilis peningkatan depresi tropis menjadi siklon tropis Saola di Samudera Pasifik timur Filipina. Posisi siklon tropis Saola tepatnya saat ini berada di sekitar 14.5 LU, 126.8 BT (sekitar 1.250 km sebelah utara Tahuna).

Sedangkan arah dan kecepatan gerak siklon tropis Saola yakni barat laut dengan kecepatan 8 knot (15 km/jam). Diprediksi arah dan kecepatannya akan menjauh dari wilayah Indonesia.

"Namun kekuatannya meningkat menguat dengan pergerakan cenderung ke arah barat laut," kata Sutopo.

Berikut dampak siklon tropis Saola terhadap kawasan Timur Indonesia:

1. Hujan dengan intensitas ringan, sedang dan tinggi di wilayah Kalimantan Timur bagian utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat bagian utara.

2. Gelombang laut dengan tinggi 2-3 meter berpeluang terjadi di Laut Banda bagian utara, perairan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, Laut Maluku bagian Selatan, Perairan Kepulauan Raja Ampat, Perairan Fak-Fak di Kaimana, Perairan Yos Sudarso di Merauke.

3. Gelombang dengan ketinggian 3-4 meter berpeluang terjadi di Perairan Kepulauan Sangihe, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Laut Maluku bagian utara.

4. Gelombang dengan ketinggian 4-5 meter berpeluang terjadi di Samudera Pasifik utara Halmahera, Perairan Kepulauan Talaud.

(nik/gah)Sumber : http://news.detik.com/read/2012/07/28/152956/1977365/10/waspadai-dampak-siklon-tropis-saola-di-indonesia-timurMusim Siklon di Sekitar Indonesia

Apakah Indonesia Dilalui oleh Siklon Tropis?

Menurut klimatologinya, wilayah Indonesia yang terletak di sekitar garis katulistiwa termasuk wilayah yang tidak dilalui oleh lintasan siklon tropis. Namun demikian banyak juga siklon tropis yang terjadi di sekitar wilayah Indonesia, dan memberikan dampak tidak langsung pada kondisi cuaca di Indonesia. Contohnya saja, siklon tropis Rosie (2008) yang terbentuk di sebelah barat Banten, siklon tropis Kirrily yang terbentuk di sekitar Kepulauan Aru, siklon tropis Inigo, yang pada saat masih berupa bibit siklon sempat melintasi Nusa Tenggara dan badai tropis Vamei (2001), yang diklaim sebagai badai tropis yang terbentuk paling dekat dengan katulistiwa yaitu di sekitar semenanjung Malaka, tepatnya pada koordinat 1.5 LU.

Dengan menggunakan data tahun 1964 hingga 2005 untuk kejadian siklon tropis di wilayah Samudra Hindia Tenggara dan tahun 1951 hingga 2006 untuk kejadian siklon tropis di wilayah Pasifik Barat Laut, telah dilakukan perhitungan untuk mendapatkan gambaran kejadian siklon tropis di wilayah dekat Indonesia terutama di wilayah antara 90 hingga 150 BT dan 30 LS hingga 30 LU.

Siklon Tropis di Sebelah Selatan Indonesia

Untuk siklon-siklon tropis di wilayah dekat Indonesia dengan histori data selama 42 tahun diketahui bahwa di sebelah Selatan siklon tropis terbanyak terjadi pada bulan Februari yaitu 23% kejadian dalam sebulan. Disusul kemudian dengan bulan Maret (22%), Januari (21%), Desember (14%) dan April (11%).

Namun demikian pada bulan Juni, Juli, Agustus dan September diketahui merupakan bulan-bulan yang selama 42 tahun hampir tidak terdapat kejadian siklon tropis sama sekali.

Siklon tropis di wilayah ini paling sering terjadi pada bulan Februari yaitu 122 kejadian selama 42 tahun, dengan rata-rata kejadian mencapai 2,9 kejadian per tahun. Pada bulan ini kejadian siklon tropis terbanyak dialami pada tahun 1968 dimana pada saat itu terjadi 7 (tujuh) kali kejadian siklon tropis. Namun demikian ada saatnya pula di bulan Februari tidak terdapat satupun kejadian siklon tropis seperti pada tahun 1967, 1990 dan 2002.

Bulan Desember yang merupakan bulan teraktif kedua, selama 42 tahun terdapat 76 kejadian siklon tropis dengan nilai rata-rata sebesar 1,8 kejadian per tahun. Kondisi ekstrim pernah dialami pada tahun 1973 dimana terdapat 6 kali kejadian siklon tropis dalam satu bulan.

Pada bulan Juni dan Agustus terjadi frekuensi terkecil dimana selama 42 tahun tidak pernah sekalipun terdapat adanya kejadian siklon tropis.

Siklon tropis di sebelah utara Indonesia

Dengan data histori yang lebih panjang (56 tahun), diketahui bahwa wilayah dekat Indonesia sebelah Utara siklon tropis terbanyak terjadi pada bulan Agustus dimana 20% siklon tropis terjadi pada bulan ini. Disusul kemudian dengan bulan September (18%), Juli dan Oktober (15%).

Di bulan Agustus, dengan rata-rata kejadian sebanyak 5,2 kali siklon tropis per tahun, kondisi ekstrim maksimum pernah terjadi pada tahun 1960 (13 kali kejadian siklon tropis dalam sebulan) dan kondisi ekstrim minimum terjadi di tahun 1980 (hanya terjadi 2 kali kejadian siklon tropis dalam sebulan). Dan sebaliknya dengan jumlah kejadian terkecil 13 kali dalam 56 tahun, bulan Februari mengalami kejadian ekstrim maksimum pada tahun 1967 dan 1976 dengan 2 kali kejadian siklon tropis dan pada 45 tahun lainnya tidak mengalami siklon tropis sama sekali.

Pada bulan Agustus yang merupakan bulan paling sibuk bagi pertumbuhan siklon tropis di wilayah ini, dari 323 kejadian terdapat 107 kejadian yang berkembang menjadi badai tropis dan 81 diantaranya berkembang lebih jauh menjadi hurricane. Di bulan Februari yang merupakan bulan dengan jumlah kejadian siklon tropis paling sedikit (13 kejadian), hanya terdapat satu siklon tropis yang berkembang menjadi hurricane.

Sumber : http://meteo.bmkg.go.id/siklon/learn/06/id