Artikel Prosedur Preparasi Foram Kecil
-
Upload
arsarcanum -
Category
Documents
-
view
182 -
download
11
description
Transcript of Artikel Prosedur Preparasi Foram Kecil
Laboratorium Mikropaleontologi
Mikropaleontologi merupakan cabang paleontologi yang mempelajari mikrofosil,
ilmu ini mempelajari masalah organisme yang hidup pada masa yang lampau yang
berukuran sangat renik (mikroskopis),yang dalam pengamatannya harus menggunakan
Mikroskop atau biasa disebut micro fossils (fosil mikro). Pembahasan mikropaleontologi
ini sesungguhnya sangat heterogen, berasal baik dari hewan maupun tumbuhan ataupun
bagian dari hewan atau tumbuahan. Pada ilmu Mikropaleontologi ini dikenal adanya
Analisis Biostratigrafi. Dimana biostratigrafi tersebut memiliki hubungan yang sangat
erat dalam penentuan umur relatif dan lingkungan pengendapan dari suatu Batuan
berdasarkan kandungan fosil yang terkandung dalam Batuan tersebut. Oleh karena itu
diadakanlah praktikum Mikropaleontologi dengan acara Biostratigrafi, praktikum ini
dilakukan agar memudahkan mahasiswa dalam membuat analisa masalah Biostratigrafi.
Foraminifera merupakan makhluk hidup yang secara taksonomi berada di
bawah Kingdom Protista, Filum Sarcomastigophora, Subfilum Sarcodina, Superkelas
Rhizopoda, Kelas Granuloreticulosea, dan Ordo Foraminiferida. Foraminifera
berdasarkan cara hidupnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu foraminifera yang hidup
di dasar laut (benthonic foraminifera) dan foraminifera yang hidup mengambang
mengikuti arus (panktonic foraminifera). Foraminifera bentonik pertama mulai hidup
sejak Zaman Kambrium sampai saat ini, sedangkan foraminifera planktonik hidup dari
Zaman Jura sampai saat ini. Foraminifera, sekalipun merupakan protozoa bersel satu,
merupakan suatu kelompok organisme yang sangat komplek. Foraminifera dibagi
menjadi 12 subordo oleh Loeblich dan Tappan (1984) dan lebih dari 60,000 spesies telah
terindentifikasi hidup selama Fanerozoikum (Phanerozoic, dari kira-kira 542 juta tahun
yang lalu sampai sekarang).
Setiap fosil (biasanya kecil) untuk mempelajari sifat-sifat dan strukturnya
dilakukan dibawah mikroskop. Umumnya fosil ukurannya lebih dari 5 mm namun ada
yang berukuran sampai 19 mm seperti genus fusulina yang memiliki cangkang-cangkang
yang dimiliki organisme, e,biro dari fosil-fosil makro serta bagian tubuh dari fosil makro
yang dimana untuk mengamatinya menggunakan mikroskop serta sayatn tipis dari fosil
Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 2 Page 1
Laboratorium Mikropaleontologi
fosil, sifat fosil mikro dari golongan foraminifera kenyataannya foraminifera mempunyai
fungsi/berguna untuk mempelajarinya (Pengertian Mikrofosil menurut Jones (1936)).
Beberapa manfaat mikrofosil antara lain sebagai berikut :
1. Dalam korelasi :
Untuk membantu korelasi penampang satu daerah dengan daerah lain baik dibawah
permukaan maupun permukaan
2. Menetukan umur :
Misalnya umur suatu lensa batupasir yang terletak didalam lapisan serpih yang tebal
dapat ditentukan dengan mikrofosil dengan batuan yang melingkupi.
3. Membantu study mengenai species.
4. Dapat memberikan keterangan-keterangan paleontologi yang penting dalam menyusun
suatu standart section suatu daerah.
5. Membantu menentukan hubungan batas-batas suatu transgresi/regresi serta tebal atau
tipis lapisan berdasarkan kegunaannya dikenal beberapa istilah, yaitu :
1. Fosil index :
Yaitu fosil yang digunakan sebagai penunjuk umur relatif. Umumnya fosil ini
mempunyai penyebaran vertikal pendek dan penyebaran lateral luas, serta mudah dikenal.
Contoh : Globorotalina Tumida sebagai penciri N18 atau miocene akhir.
2. Fosil bathymetry/Fosil kedalaman
Yaitu fosil yang dipergunakan untuk menentukan lingkungan kedalaman pengendapan.
Umumnya yang dipakai adalah benthos yang hidup didasar.
Contohnya : Elphidium spp sebagai penciri lingkungan transisi
Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 2 Page 2
Laboratorium Mikropaleontologi
3. Fosil Horizon/fosil lapisan/fosil diagnostic
Yaitu fosil yang mencirikan suatu kekhasan yang terdapat pada lapisan yang
bersangkutan.
Contoh : Globorotalia tumida sebagai penciri N18 atau Miocene akhir
4. Fosil lingkungan
Yaitu fosil yang dapat ditunjukan sebagi penunjuk lingkungan sedimentasi.
Contoh : Radiolaria sebagai penciri laut dalam.
5. Fosil iklim
Yaitu fosil yang dapat deperfunakan sebagai penunjuk iklim pada saat itu.
Contoh : Globigerina pachyderma sebagai penciri dari iklim yang dingin.
Preparasi
Preparasi adalah suatu proses untuk mengubah contoh batuan yang telah dipilih pada saat
sampling menjadi bahan yang siap untuk dianalisis dengan menggunakan. Proses ini pada
umumnya bertujuan untuk memisahkan mikrofosil yang terdapat dalam batuan dari
material-material lempung (matrik) yang menyelimutinya.
Untuk setiap jenis mikrofosil, mempunyai teknik preparasi tersendiri. Polusi,
terkontaminasi dan kesalahan dalam prosedur maupun kekeliruan pada pemberian label,
harus tetap menjadi perhatian agar mendapatkan hasil optimum.
Beberapa contoh teknik preparasi untuk foraminifera & ostracoda, nannoplankton dan
pollen dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
Foraminifera kecil & Ostracoda
Untuk mengambil foraminifra kecil dan Ostracoda, maka perlu dilakukan preparasi
dengan metoda residu. Metoda ini biasanya dipergunakan pada batuan sedimen klastik
halus-sedang, seperti lempung, serpih, lanau, batupasir gampingan dan sebagainya.
Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 2 Page 3
Laboratorium Mikropaleontologi
Caranya adalah sebagai berikut, yaitu :
1. Ambil ± 100 – 300 gram sedimen kering.
2. Apabila sedimen tersebut keras – agak keras, maka harus dipecah secara perlahan
dengan menumbuknya mempergunakan lalu besi/porselen.
3. setelah agak halus, maka sedimen tersebut dimasukkan ke dalam mangkok dan
dilarutkan dengan H2O2 (10 – 15%) secukupnya untulk memisahkan mikrofosil dalam
batuan tersebut dari matriks (lempung) yang melingkupinya.
4. Biarkan selama ± 2-5 jam hingga tidak ada lagi reaksi yang terjadi.
5. Setelah tidak terjadi reaksi, kemudian seluruh residu tersebut dicuci dengan air yang
deras diatas saringan yang berukuran dari atas ke bawah adalah 30-80-100 mesh.
6. Residu yang tertinggal pada saringan 80 & 100 mesh, diambil dan kemudian
dikeringkan didalam oven (± 600 C).
7. Setelah kering, residu tersebut dikemas dalam plastik residu dan diberi label sesuai
dengan nomor sampel yang dipreparasi.
8. Sampel siap dideterminasi.
Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 2 Page 4