Artikel Print Out

download Artikel Print Out

of 2

description

Artikel Ilmiah

Transcript of Artikel Print Out

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi.Bagi sebagian besar orang kemasan makanan hanya sekedar bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai pelindung makanan.Sebenarnya perkiraan kita itu salah karena tergantung jenis bahan kemasan yang digunakan.Sebaiknya mulai sekarang kita cermat dalam memilih kemasan makanan.Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi dan informasi.Ada begitu banyak bahan nyang digunakan sebagai pengemas primer pada kemasan yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan.Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya.Inilah 4 ranking teratas kemasan yang paling berbahaya bagi makanan yang dikemasnya dan yang perlu kita waspadai.Pertama adalah kertas.Beberapa kertas kemasan dan non kemasan yang sering digunakan untuk membungkus makanan terdeteksi mengandung timbale melebihi batas yang ditentukan.Di dalam tubuh manusia timbale masuk melalui saluran pernafasan atau pencernaan menuju system peredaran darah kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain seperti ginjal, hati, dan otak.Keracunan yang terjadipun dapat bersifat akut dan kronis.Keracunan ini pada orang dewasa ditandai dengan gejala pucat, sakit, bahkan kelumpuhan.Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat seperti timbale memang susah-susah gampang.Banyak makanan jajanan seperti pisang goring dll yang dibungkus dengan koran karena kurangnya pengetahuan dari penjual.Padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah pindahnya timbale dari koran ke makanan tersebut.Sebagai bentuk pencegahan sebaiknya taruhlah makanan yang seperti itu di atas piring.Kedua adalah styrofoam.Sekarang menjadi salah satu pilihan popular dalam bisnis makanan.Tetapi riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya.Styrofoam menjadi pilihan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang.Selain itu dapat mempertahankan panas dan dingin sehingga tetap nyaman jika dipegang.Pada survey bulan Juli kemarin mengungkapkan residu styrofoam sangat berbahaya karena dapat menyebabkan Endocrine Disrupter yaitu suatu penyakit yang diakibatkan gangguan system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.Sebisa mungkin kita harus menghindari penggunaan styrofoam untuk makanan atau minuman panas karena sama halnya dengan plastik suhu tinggi dapat menyebabkan perpindahan komponen kimia dari styrofoam ke makanan.Ketiga adalah kaleng.Pada umumnya produk makanan yang dikemas dalam kaleng akan kehilangan citra rasa segarnya dan mengalami penurunan gizi akibat pengolahan dengan suhu tinggi.Satu hal lagi yang cukup mengganggu adalah timbulnya rasa seperti besi yang timbul akibat coating kaleng tidak sempurna.Bahaya utama pada makanan kaleng adalah timbulnya bakteri Clostiridium botulinum yang dapat menyebabkan keracunan botulinin.Biasanya bakteri ini tumbuh pada makanan kaleng yang tidak sempurna pengolahannya dan kaleng yang bocor sehingga makanan di dalamnya terkontaminasi dengan udara dari luar.Untungnya racun botulinin peka terhadap pemanasan.Cermat memilih kaleng kemasan merupakan suatu upaya untuk menghindari bahaya yang tidak diinginkan.Boleh saja memilih kaleng yang sedikit penyok asalkan tidak bocor.Kemudian segera pindahkan sisa makanan ke tempat lain agar kerusakan kaleng yang terjadi tidak akan mempengaruhi kualitas makanan.Keempat adalah plastik.Setiap hari kita menggunakan plastik untuk mengolah, mengemas bahkan menyimpan makanan.Daripada kemasan tradisional seperti dedaunan memang plastik lebih praktis dan tahan lama.Kelemahannnya adalah tidak tahan panas dan dapat mencemari produk akibat migrasi komponen monomer yang akan berakibat buruk terhadap kesehatan konsumen.Selain itu plastik juga bermasalah untuk lingkungan karena merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami.Perlu diingat bahwa plastik itu tidak berwarna dan tidak berbau.Jadi hindarilah penggunaan plastik yang berbau dan berwarna gelap untuk membungkus makanan secara langsung.Plastik kresek hitam biasanya sering digunakan sebagai pembungkus gorengan atau gelas plastik yang dipakai wadah untuk air mendidih adalah contoh penggunaan plastik yang salah dan sangat berbahaya.Beberapa kemasan plastik berasal dari bahan polytilen yang jika dibakar atau dipanaskan dapat menimbulkan dioksin yang merupakan salah satu zat penyebab penyakit kanker juga dapat mengurangi kekebalan tubuh seseorang.Menjaga plastik agar tidak berubah selama digunakan sebagai pengemas merupakan cara untuk menghindari bahaya-bahaya tersebut.