Artikel Kedokteran iback

download Artikel Kedokteran iback

of 18

description

iback mobilisation

Transcript of Artikel Kedokteran iback

ARTIKEL KEDOKTERAN,BEDAH,NEUROLOGI,SARAFSTROKE HEMORAGIK DEFINISI, PENYEBAB & PENGOBATAN STROKE PERDARAHAN OTAKFEBRUARY 27, 2014JEVUSKA LEAVE A COMMENTSebagian besar stroke disebabkan oleh penyumbatan dalam arteri yang menuju ke otak yang disebutstroke iskemik(non-hemoragik). Namun, sekitar 15% adalah karena pendarahan dalam atau di sekitar otak,inidisebutstroke hemoragik(bacalebih lanjutpengertian stroke secara umum dan stroke iskemik).Definisi Stroke HemoragikApa itu stroke hemoragik ?Pengertianstroke hemoragikataustroke perdarahan otakadalah stroke yang terjadi bila pasokan darah ke otak Anda terganggu akibat pembuluh darah pecah dan berdarah di dalam otak Anda, otak mengalami pendarahan dan darah menekan otak sehingga mengakibat gangguan di seluruh tubuh.Otak Anda mengendalikan segala sesuatu di tubuh Anda, termasuk gerakan, berbicara, pemahaman dan emosi. Kerusakan otak Anda dapat mempengaruhi fungsi-fungsi ini. Sekitar 14 orang dari setiap 100 orang stroke mengalami stroke hemoragik. Kondisi ini kebanyakan mempengaruhi orang tua, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. Gejala-gejala yang terjadi cenderung lebih parah daripada yang disebabkan olehstroke iskemik.Jenis Stroke HemoragikAda dua jenis utama stroke perdarahan, yaitu:1. Perdarahan intraserebral: stroke disebabkan oleh pendarahan di dalam otak.2. Perdarahan Subarachnoid: stroke disebabkan oleh pendarahan di permukaan otak dalam ruangsubarachnoid(ini dibentuk oleh dua lapisan membran diantaraotak dan tulang tengkorak).Stroke HemoragikStroke Hemoragik IntraserebralKetika arteri di dalam otak pecah, ini disebut perdarahan intraserebral. Sekitar 10% dari semua stroke adalah jenis ini. Karena darah bocor keluar menuju ke jaringan otak pada tekanan tinggi, kerusakan yang disebabkan dapat lebih besar dibandingkan stroke karena penyumbatan.Gejala Perdarahan IntraserebralGejala stroke yang disebabkan oleh pendarahan di dalam otak adalah kelemahan, mati rasa dan / atau kesemutan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami, pusing, atau penglihatan kabur. Gejala ini dapat disertai juga dengan gejala lain sepertisakit kepala parahtiba-tiba, perubahan kesadaran, muntah atau leher kaku.Stroke Hemoragik SubarachnoidOtak itu sendiri dilapisi 2 lapisan membran yang melindungi dari tulang tengkorak. Antara dua lapisan membran ini terdapat ruang yang disebut ruang subarachnoid, yang diisi dengan cairan serebrospinal (CSS). Jika darah yang dekat dengan permukaan otak pecah dan mengalami kebocoran masuk ke ruang subarachnoid, ini disebutsubarachnoid haemorrhage(SAH). Jenis stroke ini menyumbang 5% dari semua stroke. Pendarahan subarachnoid adalah jenis stroke yang sangatseriusdan sekitar 50% orang-orang yang mengalaminya tidak akan bertahan hidup.Gejala Perdarahan SubarachnoidSatu-satunya gejala yang sering kali terjadi tiba-tiba adalah sakit kepala yang parah. Hal ini kadang-kadang digambarkan seperti kepala dipukul dengan palu, sakit yang dirasakan tidak seperti apa yang pernah dialami sebelumnya. Gejala lainnya bisa saja terjadi kehilangan kesadaran, kejang, mual dan muntah, kepekaan terhadap cahaya, leher kaku (memakan waktu 3-12 jam), kebingungan dandemam. Gejala ini juga dapat disertai oleh masalah berbicara dan kelemahan pada satu sisi tubuh.Penyebab Stroke HemoragikApa yang menyebabkan stroke perdarahan?HipertensiPenyebab utamanya adalahtekanan darah tinggi hipertensi, yang menyebabkan sekitar 2/3 dari semua stroke karena pendarahan.Tekanan darah tinggimelemahkan arteri dan membuat mereka lebih mudah robek. Faktor risiko untuk tekanan darah tinggi sepertikelebihan berat badan, minumalkoholsecara berlebihan, merokok, kurang olahraga, danstres, yang semuanya dapat menyebabkan peningkatan sementara dalam darah tekanan.AneurismaAneurismaadalah titik lemah di arteri yang telah menggelembung keluar dan membentuk seperti kantong. Dinding arteri biasanya tebal dan kuat tapi dinding dari aneurisma tipis, lemah dan mudah bergerak, dan karena itu mereka dapat robek dengan mudah. Aneurisma di dalam otak adalah kadang-kadang disebutaneurismaberrykarena terlihat seperti buah berry yang kecil.Beberapa aneurisma sudah ada sejak lahir. Ada juga sejumlahfaktorrisiko yang meningkatkan berkembangnya aneurisma seperti merokok, tekanan darah tinggi, riwayat keluarga aneurisma, penggunaan kokain, dan memiliki kondisi ginjal genetik yang disebut penyakit ginjal polikistik autosomal dominan. Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama dari pecahnya aneurisma. Aneurisma pecah sebagai penyebab paling umum dariSAHsekitar 85% kasus.Pembuluh Darah AbnormalKadang-kadang orang dilahirkan dengan kelainan pada pembuluh darah mereka, ini disebut malformasi pembuluh darah, dan terdiri dari jalinan pembuluh darah atau pembesaran pembuluh darah. Malformasi ini langka dan mempengaruhi kurang dari 1% dari populasi. Tidak diketahui mengapa beberapa orang dilahirkan dengan malformasi ini. Ada beberapa jenis malformasi, beberapa yang dapat menyebabkan perdarahan di otak jika dinding pembuluh yang tipis pecah. Malformasi yang paling umum disebut malformasi arteri vena (AVM arteriovenous malformation), fistula arteri vena dari duramater, malformasi cavernosa dan anomali perkembangan vena.Angiopati Amiloid SerebralAngiopati amiloid serebral (cerebralamyloid angiopathy CAA) adalah suatu kondisi dimanaproteinyang disebutamiloidmenumpuk di dalam pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan kerusakan yang dapat menyebabkan arteri sobek. Kondisi ini semakin umum di kalangan orang tua. CAA sering menyebabkan perdarahan di daerah otak tertentu dekat ke permukaan (disebut area lobar). Karena posisi mereka, darah bisa juga bocor ke dalam ruang subarachnoid yang menyebabkan SAH juga. Sebuah studi menemukan bahwa dalam 63% dari jenis perdarahan di otak, darah juga bocor ke ruang subarachnoid.Obat-ObatanPerdarahan juga bisa terjadi jika mengkonsumsi obat untuk mencegah pembekuan darah dan kurang terkontrol. Obat-obatan ini disebutantikoagulandan harus dipantau secara seksama. Obat ini umumnya dikonsumsi untuk mengurangi risiko stroke akibat penyumbatan jika Anda mengalami irama jantung yang tidak teratur disebutatriumfibrilasi.Obat-Obat IlegalBeberapa obat, seperti kokain, dapat mengiritasi dinding pembuluh darah dan membuat mereka lemah dan lebih cenderung pecah.Diagnosis Stroke HemoragikBagaimana melakukan diagnosa stroke karena pendarahan?Siapapun yang dicurigai stroke harus pergi ke rumah sakit segera. Melakukan scan otak (CT atauMRI scan) secepat mungkin dan dalam waktu 24 jam untuk mengkonfirmasi diagnosis stroke. Scan otak harus dilakukan segera jika gejala sepertisakit kepala parahatau tingkat kesadaran menurun. Scan otak juga akan menampilkan jenis stroke, apakah itu disebabkan oleh penyumbatan atau pendarahan. Dalam kasus SAH, pungsi lumbal biasanya dilakukan serta scan otak. Ini adalah prosedur untuk mengambil sampel cairan serebrospinal otak dan sumsum tulang belakang. Ini akan menunjukkan jika ada darah yang mengalami kebocoran ke dalam cairan ini. Angiogram juga biasanya dilakukan untuk mencari pembuluh darah yang pecah. Sebuah tabung halus disebut kateter dimasukkan ke dalam arteri dan disuntikkan ke dalam darah. Kemudian digunakan Sinar-X untuk menemukan di mana pendarahan terjadi.Penanganan Stroke HemoragikBagaimana cara penanganan stroke?Pembedahan Darurat (Bedah Emergency)Pembedahan kadang-kadang diperlukan untuk menghilangkan darah apapun, dan meringankan tekanan yang terjadi atau untuk memperbaiki pembuluh darah. Prosedur bedah ini biasanya dilakukan dengan yang disebutkraniotomi. Operasi ini harus dilakukan oleh seorang ahlibedahsaraf. Selama operasi, sebagian kecil tengkorak dipotong sehingga ahli bedah dapat mengakses penyebab pendarahan dan memperbaiki pembuluh darah yang rusak serta memastikan tidak ada penggumpalan darah yang dapat membatasi aliran darah di otak Anda. Jika gumpalan darah telah terbentuk, mungkin akan segera dihilangkan. Setelah pendarahan berhenti, potongan tengkorak dapat saja diganti.Setelah operasi, Anda mungkin akan ditempatkan padaventilator(mesin untuk membantu Anda bernapas). Ini memberikan waktu tubuh Anda untuk pulih dan dapat membantu mengontrol pembengkakan di otak Anda.Dengan semua jenis perdarahan dalam atau di sekitar otak, darah kadang-kadang dapat membuat penyumbatan yang mencegah aliran normal cairan serebrospinal. Hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya cairan di sekitar otak, yang disebuthidrosefalus. Hal ini dapat menyebabkan tekanan dan nyeri, dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan kerusakan ke batang otak (dasar otak yang mengontrol sebagian besar fungsi otomatis yang membuat kita hidup, seperti bernapas). Pembedahan dilakukan untuk mengkoreksi kelebihan cairan dengan menggunakanshunt(tabung tipis yang ditanamkan ke dalam otak).Pembedahan untuk menutup aneurismaJika Anda stroke yang disebabkan oleh aneurisma pecah, prosedur operasi mungkin diperlukan untuk menutup dan menghentikan pendarahan lagi. Kadang-kadang operasi dapat dilakukan dalam satu atau dua hari stroke Anda, tetapi jika Anda tidak sadar atau setengah sadar, dokter bedah dapat menunggu sampai Anda lebih stabil sebelum operasi.Coilingadalah metode operasi yang paling umum yang dilakukan untuk menutup aneurisma. Tabung dimasukkan ke arteri di pangkal paha dan dengan hati-hati mengarahkannya ke aneurisma dekat otak. Sinar-X digunakan untuk memandu tabung. Pada ujung tabung terdapat koil platinum, yang dilepaskan ke aneurisma. Lebih dari satu kumparan biasanya dimasukkan.Operasi Coiling AneurismaClippingmelibatkan pembukaan tengkorak dan membuat sayatan di membran yang melindungi otak untuk sampai ke aneurisma. Dokter bedah akan menempatkan klip logam di sekitar dasar aneurisma, sehingga tidak ada lagi darah yang bocor.Pilihan operasi tergantung pada berbagai faktor seperti kesehatan dan posisi aneurisma itu.Coilingmenjadi pilihan pengobatan yang disukai karena kurang invasif sehingga menyebabkan komplikasi lebih sedikit. Setelah operasi, Anda biasanya tinggal di rumah sakit selama satu atau dua minggu. Jika Anda cukup sehat baru dapat dipulangkan, atau Anda mungkin dipindahkan kembali ke rumah sakit setempat untuk perawatan lebih lanjut atau rehabilitasi.PengobatanAnda mungkin akan diberi obat untuk menurunkan tekanan darah, yang akan mengurangi risiko stroke lain karena perdarahan. Jika stroke perdarahan disebabkan olehobat-obat antikoagulan, biasanya diberikan obat untuk mengembalikan efek sesegera mungkin.Setelah SAH, pembuluh darah di dekat pecahnya aneurisma dapat menjadispasmedan mencegah darah menuju ke otak. Mengapa hal ini terjadi masih belum jelas, tetapi kurangnya suplai darah dapat menyebabkan kerusakan otak lebih lanjut. Untuk mencegah hal ini, Anda mungkin akan diberi obat yang disebutNimodipinselama sekitar 3 minggu. Setelah ini, risiko spasme menghilang dan dokter Anda biasanya menghentikan pemberian obat tersebut.Penghilang rasa sakit (pain relief) seperti morfin atau parasetamol dengan kodein dapat diberikan untuk membantu meringankan sakit kepala parah yang terkait dengan SAH.Sekitar 5% dari orang akan berkembang ke arahepilepsisetelah SAH. Ada beberapa jenis obat-obatan yang mungkin diberikan untuk mengobatinya.Pemulihan Stroke Setelah PengobatanSeperti semua jenis stroke, beberapa orang sembuh sepenuhnya, tetapi yang lain membutuhkan rehabilitasi untuk permasalahan komunikasi, mobilitas, menelan, memori, atau kelelahan ekstrim. Spesialis seperti fisioterapi, terapis berbicara dan bahasa, dan terapis okupasi harus tersedia untuk membantu pemulihan Anda.Hal ini sangat umum bagi orang mengalami sakit kepala setelah jenis pendarahan di otak. Hal ini mungkin disebabkan oleh pembengkakan atau perubahan tingkat cairan serebrospinal. Rasa sakit cenderung kurang dari waktu ke waktu dan biasanya dapat dikendalikan oleh obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol.Anda harus menghindari minum aspirin setelah melalui jenis stroke ini. Minum banyak air (dua sampai tiga liter per hari) dan menghindari kafein atau alkohol, dapat membantu mengurangi sakit kepala. Siapa pun yang mengalami sakit kepala parah atau terus-menerus harus yang terjadi tiba-tiba, harus mencari perhatian medis segera.Beberapa orang melaporkan sensasi aneh setelah SAH, seperti ada air yang mengalir atau perasaan menggelitik di otak. Ini diperkirakan tidak berbahaya dan biasanya menghilang pada waktunya. Anda harus memeriksa tekanan darah secara teratur setelah perdarahan di otak, tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama perdarahan yang lain.Jika Anda pernah terkena SAH, Anda biasanya akan disarankan untuk melakukancheck-upselama beberapa tahun untuk melihat apakah ada aneurisma lagi yang mungkin memerlukan pembedahan. Jika Anda memiliki dua atau lebih kerabat pada tingkat pertama (seperti saudara atau orang tua) yang telah memiliki SAH, Anda mungkin juga akan disarankan untuk melakukancheck-updanMRIpemindaian otak yang disebut scan MRA. Hal ini untuk memeriksa apakah Anda juga memiliki aneurisma, karena ada sedikit faktor risiko herediter untuk kondisi ini.Penanganan Diri SendiriBeberapa penanganan yang dapat dilakukan sendiri pasca pengobatanstroke hemoragik, seperti: Mengkonsumsi obat yang diresepkan dan diarahkan oleh dokter Anda. Memeriksa tekanan darah secara teratur. Mengkonsumsi makananan yang sehat. Meminum banyak cairan. Mengindari terlalu banyak minum minuman alkohol. Menghentikan kebiasaan merokok.

JEVUSKASearchSKIP TO CONTENT ABOUT COPYRIGHT DISCLAIMER PRIVACY POLICY CONTACT ADVERTISING

ARTIKEL KEDOKTERAN,NEUROLOGISTROKE NON HEMORAGIK GEJALA, DIAGNOSA & TERAPI STROKE ISKEMIKAPRIL 11, 2007JEVUSKA 9 COMMENTSDefinisi StrokeStroke adalah suatu defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba yang diakibatkan oleh adanya gangguan perfusi aliran darah ke otak. Jenis stroke ada 2 yaitu:1. Stroke Hemoragik ataustroke perdarahan.2. Stroke Non-Hemoragik ataustroke iskemik.Stroke ini biasa terjadi pada umur di atas 45 atau 55 tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan orang dengan usia yang lebih muda juga dapat mengalaminya. Sampai sekitar 10% dari stroke dapat terjadi pada orang dewasa muda dan merupakan tantangan para ahli dalam hal diagnosis dan pengobatan. Pasien biasanya ditangani dengan melakukan beberapa tes seperti pemeriksaan scan otak, pembuluh darah, evaluasi jantung dan penilaian hematologi dengan menggunakan teknik diagnostik yang terbaik.Bagaimana denganstroke perdarahanatau hemoragik?. Bacadi sini.Stroke Non-HemoragikPengertian Stroke IskemikStroke Non-hemoragikdisebut juga sebagaistroke iskemik, bisa disingkat NHS (nonhemorrhagic stroke). Stroke Iskemik adalah stroke yang terjadi ketika terdapat sumbatan bekuan darah dalam pembuluh darah di otak atau arteri yang menuju ke otak. Stroke jenis ini adalah yang paling sering terjadi.Sekitar 80-90% dari semua stroke adalah stroke iskemik. Stroke ini mengacu pada situasi di mana daerah otak kekurangan aliran darah, biasanya karena adanya bekuan darah atau penyumbatan arteri oleh aterosklerosis (menumpuknya kolesterol dalam arteri). Faktor risiko stroke iskemik meliputi bertambahnya usia,tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, merokok, dan kolesterol tinggi. Pada setiap usia, stroke lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Pengobatan stroke dengan cara mengurangi faktor risiko dan mengidentifikasi sumber penyumbatan. Setelah penyebab spesifik dari stroke iskemik ditemukan, pengobatan yang terbaik dapat ditentukan.Faktor Risiko & Sebab Stroke Non HemoragikSeperti yang telah disebutkan sebelumnya ada banyak faktor penyebab stroke iskemik, faktor keturunan atau terkait dengan kondisi kesehatan yang menentukan apakah seseorang berada pada risiko stroke iskemik, namun risiko terjadinya NHS untuk pria dan wanita meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Pilihan gaya hidup juga dapat meningkatkan risiko stroke iskemik, sepertimerokok, yang merupakan kebiasaan yang sangat berbahaya yang dapat melipatgandakan risiko seseorang.Berikut ini beberapa faktor risiko stroke iskemik yang dijabarkan dengan singkat:Faktor risiko karena kondisi dan gangguan kesehatan Rasorang afro-amerika, Hispanic, atau orangAsia/Pasifik Usia yang lebih dari 55 tahun. Riwayat keluarga dengan stroke FibrilasiAtrial. Tekanan darah tinggi. Penyakit Jantung. Penyakit arteri karotis atau arteri lainnya. Penyakit arteri perifer. Penyakitanemiasel sabit (Sickle Cell Anemia). Aterosklerosis. Diabetes. Obesitas.Faktor risiko karena gaya hidup Merokok. Diet yang tidak sehat. Minum minuman beralkohol, atau mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti kokain, amfetamin atauheroin.Dari faktor-faktor risiko stroke diatas, ada beberapa yang dapat diubah dan tidak untuk mencegah terjadi stroke. Ras, usia dan riwayat keluarga adalah faktor risiko yang tidak dapat diubah sama sekali untuk mencegah terjadinya stroke. Sedangkan faktor risiko lainnya seperti penggunaan obat terlarang, merokok, gaya serta pola hidup dan diet masih merupakan faktor risiko yang dapat diubah dengan menghentikannya, serta melakukan pengobatan dan memantau faktor risiko berupa penyakit yang dialami, yang kesemuanya untuk mencegah terjadinya stroke iskemik.Tanda dan gejala strokeAdapuntandadangejala strokenonhemoragik ini dapat berbeda-beda pada seseorang yang mengalaminya, karena semuanya tergantung pada arteri di otak yang terpengaruh. Berikut ini adalah tanda-tanda secara umum dari stroke dan harus membutuhkan perhatian medis segera. Tiba-tiba mengalami mati rasa atau kelemahan pada bagian wajah, tangan atau tungkai. Kejadiannya paling sering pada satu sisi. Istilah ini dikenal dengan hemiparesis, monoparesis, atau yang jarang terjadi adalah quadriparesis Tiba-tiba mengalami kebingungan atau kesulitan dalam hal berbicara. Lidah terasa lemah dan kaku,afasia. Tiba-tiba kehilangan penglihatan, menjadi kabur, gangguan lapangan pandang, diplopia. Tiba-tiba merasa pusing atau hilang keseimbangan dan koordinasi, vertigo atau ataxia Tiba-tiba mengalamisakit kepalayang parah.Untuk lebih mudah mengenali gejala stroke, semua gejala-gejala ini dapat diringkas dengan sistemFAST(Face,Arm,Speech, danTime), sesuai dengan waktu penanganannya yang harus dilakukan dengancepatatausegera. Sistem ini digunakan oleh asosiasi stroke di Amerika.Walaupun semua gejala tersebut dapat saja terjadi salah satunya saja, akan tetapi kombinasi dari beberapa gejala itu lebih mungkin terjadi bersamaan. Dalam hal penanganan stroke yang cepat, sangat penting mengetahui kapan waktu pertama kali gejala itu timbul, apalagi pasien itu sudah diketahui kembali normal dari stroke-nya, karena dengan begitu para medis dapat memberikan langkah awal dengan terapi fibrinolitik yang menjadi pilihan pertama.Di Amerika, orang-orang yang terkena stroke biasanya pergi ke instalasi rawat darurat (IRD), rata-rata terlambat 4-24 jam sejak gejala onset stroke terjadi. Banyak faktor yang mendukung akan terlambatnya dalam mencari perawatan yang segera untuk gejala stroke. Contohnya gejala stroke yang terjadi ketika pasien baru bangun dari tidurnya, padahal perlangsungan gejala stroke telah terjadi selama waktu pasien tidur, fenomena ini sering dinamakanwake-up stroke. Ada juga keterlambatan penanganan stroke karena pasien tidak mampu untuk meminta pertolongan ketika gejalanya timbul tiba-tiba sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dalam penanganan yang segera. Gejala stroke juga terkadang tidak diakui oleh pasien atau orang yang merawat mereka, dan ini menyulitkan untuk mengetahui kapan gejala stroke ini timbul.Untuk fenomenawake-up stroke, kita dapat mengambil onset gejala stroke ketika pasien terakhir terlihat tidak menunjukkan gejala. Untuk hal ini diperlukan masukan dari orang terdekat seperti keluarga atau rekan kerjanya.Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala stroke tersebut, harap menghubungi layanan kesehatan darurat untuk mendapatkan penanganan dengan segera.Diagnosis strokeDalam melakukan diagnosa stroke iskemik, pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk mencari kelemahan otot, masalah penglihatan dan berbicara, serta kesulitan dalam gerakan. Jika memungkinkan, pasien yang mengalami stroke dapat ditanya langsung tentang gejala dan riwayat medis sebelumnya.Pemeriksaan Fisis StrokePemeriksaan fisik lengkap akan memungkinkan dokter untuk melihat apakah tubuh pasien stroke bereaksi. Mereka akan memeriksa tanda-tanda vital, termasuk sistem ABC: Airway(Jalan Napas)Dokter akan memeriksa untuk memastikan bahwa pasien dapat bernapas dengan mudah dan tidak ada yang menghalangi jalan napas. Breathing (Pernapasan)Dokter akan memeriksa untuk memastikan pasien bernapas pada tingkat normal 12 sampai 24 kali per menit. Circulation (Circulation)Dokter akan menghitung denyut nadi yang rata-rata 60 dan 120 kali per menit.Sebagai bagian dari pemeriksaan fisik, dokter juga akan: Melakukan pemeriksaan mata untuk melihat apakah ada pembengkakan saraf optik, yang dapat disebabkan oleh tekanan yang terbentuk di otak karena stroke, dan mencari gerakan abnormal atau refleks mata. Memeriksa leher pasien untuk mendengarkan bruit arteri karotis, adanya suara potensial menunjukkan adanya sumbatan dalam arteri. Memeriksa tekanan darah pasien untuk melihat apakah lebih tinggi dari normal (lebih dari 120 /80 mmHg). Memeriksa suhu tubuh untuk melihat apakah itu antara 97,8 dan 99,1 derajat Fahrenheit (36.5 dan 37.3 derajat Celcius). Memeriksa dengan mendengarkan dengan seksama suara di paru-paru untuk setiap kelainanTes lainnya selama pemeriksaan fisik yaitu memeriksa refleks pasien, kekuatan, koordinasi, dan rasa sentuhan. Semua hal ini biasanya dipengaruhi oleh kerusakan pada otak karena stroke, sehingga setiap kelainan pada reaksi pasien mungkin menunjukkan bahwa stroke telah terjadi. Pemeriksaan fisik juga akan mencakup serangkaian pertanyaan untuk memeriksa setiap gangguan bicara, ingatan, dan pemahaman.Pemeriksaan PenunjangAdapun pemeriksaan penunjang untuk diagnosis stroke yaitu dengan mengambil gambaran dari struktur tubuh pasien. Hal ini dapat dilakukan dengan: CT scan. CT angiogram (CTA). Scan MRI. MRA Magnetic resonance angiography. USG Doppler.Tes darahjuga dapat membantu menentukan apakah ada masalah dalam pendarahan.Penanganan atau Pengobatan Stroke (Terapi Stroke)Manajemen penanganan stroke akut secara umum, baik itu Stroke hemoragik atau non-hemoragik, difokuskan pada istilah6Byaitu:1. Breath (Pernapasan)2. Blood (Darah)3. Brain (Otak)4. Bladder (Kandung Kemih)5. Bowel (GastroInstestinal)6. Bone and body skin (Tulang dan Kulit)Breath (Pernapasan)Ini adalah bentuk penanganan pertama yang harus diperhatikan yaitu dengan menjaga jalan nafas tetap bebas dan memastikan fungsi paru-paru cukup baik. Jikapasien mengalami gangguan kesadaran, maka diperlukan oksigenasi yang cukup memadai, karena ini adalah bagian penting dari manajemen stroke. Penanganan dengan oksigen harus dilakukan dengan:1. Oksigen intranasal 2 liter per menit dalam 24 jam pertama2. Masker oksigen atau intranasal untuk pasien dengan penyakit pernapasan atau edema paru, digunakan untuk memonitor gas darah arteri atau saturasi oksigen.Adapun prosedur untuk pasien yang mengalami kesadaran menurun maka harus dilakukan: Posisi dekubitus lateral untuk menghindari obstruksi jalan napas. Pemasangan endotracheal tube (ET) dan sekresi harus sering dihisap, jika ventilator tidak adekuat atau sekret yang keluar tidak terkendali. Pemasangan trakeostomi, jika intubasi diperlukan selama lebih dari 3 hari. Pemasangan NGT (NasoGastric Tube) dan mengevakuasi isi lambung, tujuannya untuk meningkatkan ventilasi dan mencegah aspirasi. Menganalisa gas darah.Blood (Darah)Penanganan ini dengan mengatasi dan memantau tekanan darah, hemoglobin (Hb), glukosa darah, dan keseimbangan elektrolit. Tekanan DarahMenjaga tekanan darah tetap tinggi agar cukup dapat mengalirkan darah sampai ke otak. Mengukur tekanan darah dilakukan 2 sampai 4 jam pada awalnya, dan kemudian harus dimonitor dan dikelola dengan cukup hati-hati. Tekanan darah tinggi memang sering terjadi pada fase akut stroke. Pada kebanyakan kasus yang terjadi, tekanan darah tinggi akan cukup menurun dalam waktu 1 atau 2 minggu. Pada stroke akut, dengan menurunkan tekanan darah ke tingkat normal dapat menyebabkan penurunan aliran darah otak, yang justru akan menambah iskemik pada bagian otak lagi. Oleh sebab itu, pada sebagian besar pasien, tekanan darah tinggi tidak harus diturunkan kecuali pada hipertensi berat, dimana tekanan darah lebih besar dari 180/110 (pada pasien muda) atau 210/120 (pada pasien yang lebih tua).Mencari dan menganalisa penyebab terjadinya hipertensi, misalnya nyeri, distensi kandung kemih,sembelit, dll. Jika tekanan darah tinggi bersamaan dengan infark miokard, diseksi aorta toraks, gagal ginjal atau aneurisma aorta yang pecah, penggunaan awal obat antihipertensi dapat dibenarkan. Untuk pengobatan yang tiba-tiba,nifedipinesublingual ataulabetalolintravena dapat digunakan. Yang jelas penanganan hipertensi pada stroke akut secara umum adalah dengan menghindari pengobatan hipertensi yang berlebihan.Jika terjadi hipotensi, lakukan koreksi tekanan darah ke ukuran normal dengan memperhatikan postur pasien, cairan intravena dan mencari sumber terjadinya hipovolemia atau penyebab hipotensi lainnya. Hemoglobin (Hb)Kadar Hb darah harus tetap dijaga dengan baik untuk metabolisme otak. Glukosa DarahPenting untuk dilakukan penanganan glukosa darah. Hipoglikemia dan hiperglikemia dapat menyebabkan efek negatif pada peningkatan tekanan intrakranial. Oleh karena itu, kadar glukosa darah harus dijaga antara 140 dan 180 mg/dl. Hindari pemberian infus glukosa, karena akan menyebabkan asidosis di bagian infark otak, yang nantinya akan mudah terjadi udem otak dan ukuran infark meningkat. Hiperglikemia sering terjadi pada pasien stroke akut, untuk kadar glukosa lebih dari 250-300 mg/dl maka harus ditangani dengan pemberian insulin. Bila terjadi udem otak, dapat dilihat dari keadaan penderita yang mengantuk atau bradikardi, atau dilihat dengan melakukan pemeriksaan funduskopi. Obat terapi menangani udem otak dapat diberikanmanitol. Menjaga keseimbangan elektrolitBrain (Otak)Penanganan pada otak memfokuskan pada tiga hal yaitu penurunan kesadaran,kejangdan peningkatan tekanan intrakranial. Penurunan KesadaranPenurunan kesadaran tampaknya menjadi prediktor yang paling penting dari suksesnya terapi stroke. Penilaian fungsi bahasa seperti pemahaman dan ekspresi, harus dilakukan dengan hati-hati untuk mengecualikan disfasia yang disalahartikan dengan kebingungan.Pemantauan tingkat kesadaran dan tanda-tanda vital dilakukan setidaknya setiap 2 sampai 4 jam oleh staf medis dan keperawatan. Jika keadaan pasien memburuk, maka pertimbangkan untuk mencari penyebabnya seperti adanya peningkatan tekanan intrakranial, perluasan infark ke lobus frontal atau struktur yang lebih dalam, kelainan metabolik, dan efek obat. Pertimbangkan untuk melakukan CT scan lagi setelah dilakukan pemeriksaan neurologis seperti fundus okuli, gerakan mata, pupil, dan refleks. Tetap lakukan pengontrolan dan mewaspadai jangan sampai terjadi aspirasi selama periode penurunan kesadaran. KejangStrok yang melibatkan bagian kortikal otak akan lebih mungkin secara signifikan terkena kejang jika dibandingkan dengan lesi yang lebih dalam. Infark emboli lebih sering mengalami kejang daripada pasien dengan infark trombotik. Kejang harus dapat dicegah dan diatasi karena dapat memperburuk proses iskemik. Penanganannya dengan meningkatkan kebutuhan oksigen serebral.Kejang epilepsi harus dikontrol segera. PemberianDiazepamintravena atau obat-obatan yang terkait sepertiDiphenylhydantoinatauCarbamazepinadalah pengobatan pilihan pertama untuk kejang pada pasien stroke. Potensi terjadinya penekanan pernapasan harus selalu diwaspadai selama pemberian infus obat tersebut. Setelah kejang berhenti, pemberian fenitoin intravena dapat dimulai untuk mempertahankan dan mengontrol kejang. Untuk kejang yang tidak dapat dikontrol dengan pemberian berbagai antikonvulsan, maka diperlukan anestesi barbiturat. Tidak direkomendasikan penggunaan profilaksis antikonvulsan pada penderita stroke tanpa kejang. Tekanan Intrakranial (TIK) meningkatEdema otak sitotoksik terjadi 24-96 jam setelah stroke iskemik akut. Pasien yang menderita stroke mayor hemisfer biasanya diposisikan dalam posisi tegak 30 dan tidak boleh berpaling ke kedua sisi selama 24 jam pertama. Jika diperlukan,tingkat sedasi harus dikontrol dan disesuaikan untuk menghindari rasa sakit dan kecemasan. Tekanan intrakranial dapat meningkat selamatracheal suction.Manajemen penanganan peningkatan tekanan intrakranial untuk stroke akut meliputi:1. Hiperventilasi dengan ventilator wajib dilakukan terus-menerus (PaCO2 antara 30 dan 35 mmHg). Sayangnya efek dari hiperventilasi tidak berlangsung lebih lama dari 12-36 jam.2. Osmoterapi dilakukan dengan pemberian: Infus Gliserol 10 % sampai 4 kali 250 ml lebih dari 1 jam setiap hari Gliserol 50 % larutan juga dapat diberikan secara enteral melalui tabung lambung 4 kali 50 ml Manitol 20 %, 4 kali 100 ml diinfuskan dalam kasus sitotoksik edema yang parah, atau dalam situasi darurat seperti tekanan intrakranial dekompensasi dengan pupil melebar, karena tidak lebih dari 2 hari.Osmoterapi hanya efektif selama 48-72 jam. Selama osmoterapi, osmolalitas plasma tidak boleh melebihi 330 mosm / kg. Kedua fungsi ginjal dan tekanan vena sentral harus diawasi dengan hati-hati pada pasien denganpenyakit jantungyang mendasarinya. Penggunaan obat osmoterapi dapat mengakibatkanreboundfenomena jika tiba-tiba dihentikan.3. Operasi bedah dekompresi dalam kasus selektif dapat menyelamatkan nyawa dan dapat meningkatkan hasil.Bladder (Kandung Kemih)Pengelolaan perkemihan dan keseimbangan cairan tubuh harus diperhatikan, tujuannya untuk menghindari terjadiretensioatau inkontinensia urine. Manajemen kandung kemihTujuan dari penanganan ini demi mengurangi risiko tekanan berlebih dan infeksi kandung kemih, dan juga sekaligus memulihkan fungsi kandung kemih dan kontinensia.Kateterisasi dilakukan jika tingkat kesadaran pasien terganggu atau tidak dapat berkemih lebih dari 6 jam. Hindari terjadinya inkontinensia atau retensi urin karena akan dapat meningkatkan tekanan intrakranial. Keseimbangan cairan dan elektrolitMayoritas stroke terjadi pada orang tua, yang mana cairan dan gangguan elektrolit dalam tubuh lebih mungkin terjadi. Terjadinyadehidrasiakan meningkatkan kekentalan darah dan menurunkan tekanan darah, sehingga sering sekali memperburuk proses iskemik di otak. Dehidrasi juga merupakan faktor penting predisposisi kardioembolisme berulang.Masalah hidrasi cairan harus tetap dipantau dan dijaga keseimbangannya, karenahidrasi yang berlebihan atauoverhydrationakibat pemberian cairan hipo-osmolar dapat memperburuk edema otak dan selanjutnya meningkatkan tekanan intrakranial. Adanya gangguan yang mendasari seperti penyakit ginjal dan jantung sering membuat koreksi cairan dan elektrolit lebih sulit.Permasalahan lainnya adalah disfagia dan penurunan sensasi haus sekunder pada kerusakan otak, pemberian cairan maintenance parenteral dan penggunaan diuretik yang tidak sesuai, sering menyebabkan hiper atau hiponatremia, yang berefek memperparah iskemia otak. Perhatian terhadap ketidakseimbangan cairan dan elektrolit harus dilakukan pada pasien dengan gagal jantung kongestif, sindrom nefrotik, penyakit Addison, psirosis hati,syndrome of inappropriate secretion of antidiuretic hormone(SIADH), dandiabetesinsipidus.Pemantauan elektrolit serum, volume dan berat jenis urine, serum dan osmolaritas urine, serta tekanan vena sentral secara berkala dianjurkan.Bowel (GastroInstestinal)Pengelolaan defekasi dan nutrisi pasien stroke harus diperhatikan, tujuannya untuk menghindari timbulnya gangguan padasistem pencernaan, karena hal ini akan membuat pasien stroke menjadi gelisah, contohnya karena terjadiobstipasi. Fungsi ususPemantauan pembukaan usus penting karenasembelitdapat meningkatkan tekanan intrakranial. Enema diperlukan jika tidak ada motilitas usus selama lebih dari 3 hari. NutrisiPemberian nutrisi normal harus dilarang pada pasien stroke akut segera setelah onset untuk menghindari terjadinya aspirasi. Semua pasien yang dirawat dengan stroke harus mempertahankan tanpa intake oral setidaknya untuk 24-48 jam pertama, seperti halnya pada kasus TIA persisten atau defisit yang lebih moderat. Perhatian khusus harus diarahkan untuk pasien dengan infark kortikal yang besar (baik hemisfer dominan atau non-dominan). Semua pasien tanpa intake oral harus diberikan cairan infus, yaitunormal saline(kecuali pasien dengan gagal jantung kongestif yang signifikan atau hipertensi). Perdarahan GastrointestinalUntuk mencegah terjadinya perdarahan gastrointestinal, pemberian profilaksis antasida dan antagonis reseptor H2 dianjurkan pada pasien stroke akut, terutama mereka yang memiliki riwayat ulkus peptikum atau pengobatan sebelumnya dengan aspirin, agen fibrinolitik, antikoagulan, obat anti inflamasi non-steroid, atau kortikosteroid.Bone and body skin (Tulang dan Kulit)Tanpa pergerakan atau imobilitas dapat menyebabkan peningkatan katabolisme, stasis vena, penurunan kapasitas vital,depresi psikologis, stasis urin dan memperlambat saluran pencernaan. Komplikasi utama yang bisa terjadi seperti pneumonia, emboli paru, ulkus dekubitus, kolesistitis, trombosis vena dalam dan infeksi saluran kemih. Imobilitas juga dapat menyebabkankomplikasi ortopedi, kontraktur dan kelumpuhan tekanan.Penanganan dengan melakukan terapi fisik harus dimulai dalam waktu 2 hari sejak onset stroke, bahkan pada pasiencomasekalipun. Cara merawat pasien stroke dengan merubah posisi tubuh secara reguler jika pasien lumpuh atau yang mengalami gangguan kesadaran, dan pemantauan terhadap kulit kemerahan atau yang mengalami erosi, sangat diperlukan pada pasien stroke akut.Terapi Spesifik Stroke Non-HemoragikManfaat terapi pengobatan farmakologis bisa saja terbatas karena beberapa faktor, sebagian spesifik untuk stroke oklusif. Salah satu masalah adalahtime windowuntuk efek pengobatan. Kesulitan yang lainnya adalah kurangnya penetrasi obat ke bagian otak dengan gangguan sirkulasi darah, risiko terjadinya hipertensi sistemik yang berakibat berkurangnya perfusi pada zona iskemik yang melalui arteri kolateral, dan terjadinya agitasi atau halusinasi karena pemberianneuroprotectants.Menurut pendekatantherapeuticaldasar, pengobatan spesifik stroke iskemik dibagi menjadi 2 kelompok.1. Melindungi penumbra iskemik dari kerusakan lebih lanjut akibat metabolit toksik Obat Saraf Glutamate release inhibitors. Antagonis reseptor NMDA. Peningkat efek GABA. Antagonis kalsium, misalnya nimodipin. Modulasi nitrat oksida terkait toksisitas. Agen saraf lainnya, misalnya piracetam, citicholine. Free-radical scavengers Superoksida dismutase. Enzim katalase. Vitamin E. Glutathione. 21-aminosteroids (lazaroids), misalnya tirilazad. Kelator besi. phenyl-t-butyl nitrons. leucocyte adhesion inhibitorsAnti-intercellular adhesive molecule (anti-ICAM-1), antibodi yang mengurangi kerusakan sel iskemik yang timbul karena respon inflamasi pasca-iskemik.2. Meningkatkan suplai darah ke area penumbra iskemik Obat Trombolitik Streptokinase intravena. Urokinase dan pro-urokinase intra-arteri. Aktivator jaringan plasminogen intravena. AncrodTerapi trombolitik harus diberikan sesegera mungkin setelah onset stroke (dalam waktu 3-6 jam). Obat ini dapat menyebabkan perdarahan dan cedera reperfusi setelah rekanalisasi, dan bahan bekuan terfragmentasi dapat bermigrasi ke distal dan menciptakan zona iskemik baru. Meskipun masalah terdapat dengan efek samping, hasil uji coba terbaru menunjukkan bahwa pengobatan farmakologis khusus ini dapat meningkatkan hasil yang baik untuk stroke akut. AntikoagulanPemberian heparin intravenatelah sering digunakan untuk stroke rekuren, ganas, atau TIA.Jenis antikoagulanini dengan bobot molekul rendah (fraxiparin) yang disuntikkan secara subkutan mungkin lebih efektif, dengan rendahnya risiko komplikasi terjadinya stroke hemoragik, dibandingkan dengan pemberianunfractionated heparinstandar.Tim yang terlibat dalam penanganan strokePenanganan stroke yang efektif harus melibatkan dari para ahli dari berbagai bidang multidisiplin ilmu, seperti: Dokter Psikoterapi Terapis Okupasi Terapis berbicara dan berbahasa Staf Keperawatan Pekerja SosialMereka ini kemungkinan juga akan merekomendasikan beberapa spesialis medis dan bedah, seperti: AhliGizi Psikiater Chiropodist (Perawat kaki) Dokter Gigi Ahli tulang (Orthotist)Waktu adalah UtamaStroke dapat diobati, tetapi hanya jika pasien dapat dibawa ke rumah sakit tepat beberapa jam setelah mengalami gejala pertama. Semakin lama arteri pembuluh dara tersumbat, otak akan semakin rusak dan menderita. Semakin cepat bekuan atau sumbatan dapat dihilangkan dan aliran darah dipulihkan, semakin baik kesempatan untuk mengembalikan aliran darah ke jaringan otak dan menghentikan kerusakan lebih lanjut.Tujuan perawatan pasca penanganan stroke awaladalah untuk: Mengurangi kemungkinan terjadinya stroke lanjutan Meningkatkan fungsi tubuh yang terkena stroke Mengatasi terjadinya kecacatanPerhatian medis segera, cepat, dan efisien (sekitar 3 sampai 6 jam) sejak terjadi onset stroke dari semua tim penanganan stroke, sangat penting bagi korban stroke non-hemoragik/iskemik untuk mengurangi risiko cacat jangka panjang atau kematian.