artikel keamanan pangan.docx

18
Lima Kunci Keamanan Pangan 1. JAGALAH KEBERSIHAN a. Kenapa? Walaupun kebanyakan mikroba tidak menyebabkan gangguan kesehatan, namun mikroba berbahaya tersebar luas di tanah, air , hewan dan manusia. Mikroba ini terbawa oleh tangan, serbet, dan peralatan terutama talenan dan kontak sedikit dapat mentransfer mereka ke makanan dan mengakibatkan penyakit akibat makanan. b. Cara: - mungkin selama melakukan pengolahan pangan - Cucilah tangan sesudah dari toilet atau memengang benda kotor - Cuci dan sanitasi seluruh permukaan dan peralatan yang digunakan untuk mengolah pangan - Jagalah area dapur dan pangan dari serangga, hama dan binatang lainnya 2. PISAHKAN PANGAN MENTAH DARI PANGAN MATANG

Transcript of artikel keamanan pangan.docx

Lima Kunci Keamanan Pangan1. JAGALAH KEBERSIHAN

a. Kenapa?Walaupun kebanyakan mikroba tidak menyebabkan gangguan kesehatan, namun mikroba berbahaya tersebar luas di tanah, air , hewan dan manusia. Mikroba ini terbawa oleh tangan, serbet, dan peralatan terutama talenan dan kontak sedikit dapat mentransfer mereka ke makanan dan mengakibatkan penyakit akibat makanan.b. Cara:- mungkin selama melakukan pengolahan pangan- Cucilah tangan sesudah dari toilet atau memengang benda kotor- Cuci dan sanitasi seluruh permukaan dan peralatan yang digunakan untuk mengolah pangan- Jagalah area dapur dan pangan dari serangga, hama dan binatang lainnya2. PISAHKAN PANGAN MENTAH DARI PANGAN MATANG

a. Kenapa?Pangan mentah, terutama daging sapi, daging unggas dan pangan hasil laut dan cairan yang ditimbulkannya, dapat mengandung mikroba berbahaya yang dapat mencemari pangan lainnya selama pengolahan dan penyimpananb. Cara:- Pisahkan daging sapi, daging unggas dan pangan hasil laut dari pangan lainnya- Gunakan peralatan yang terpisah, seperti pisau dan telenan untuk mengolah pangan mentah- Simpan pangan dalam wadah untuk menghindari kontak antara pangan mentah dan pangan matang3. MASAKLAH DENGAN BENAR

a. Kenapa?Memasak pangan dengan tepat dapat membunuh hampir semua mikroba berbahaya. Penelitian menunjukan bahwa memasak pangan dengan suhu dalam 70oC dapat dipastikan aman untuk dikonsumsi. Pangan yang benar-benar harus diperhatikan ialah daging cincang, daging panggang utuh, daging potongan besar, ayam utuh dan pangan hasil laut.b. Cara- Masaklah pangan dengan benar terutama daging sapi, daging unggas, telur dan pangan hasil laut.- Rebuslah pangan, seperti sup sampai mendidih dan pastikan agar suhu dalamnya mencapai 70oC. Untuk daging sapi dan daging unggas, pastikan cairan dalam pangan bening, tidak berwarna merah mudah. Agar lebih yakin, ukur dengan termometer- Lakukan proses pemanasan pangan kembali secara benar4. JAGALAH PANGAN PADA SUHU AMAN

a. Kenapa?Mikroba dapat bekembang biak dengan cepat pada suhu ruang. Dengan menjaga suhu dibawah 5oC atau di atas 60oC, pertumbuhan mikroba lebih lambat/berhenti. Beberapa mikroba berbahaya tetap dapat tumbuh pada suhu dibawah 5oCb. Cara:- Jangan membiarkan pangan matang lebih dari 2 jam di suhu ruang- Simpan segera pangan yang cepat rusak ke dalam lemari pendingin (sebaiknya dibawah 5oC)- Pertahankan makanan panas pada suhu lebih dari 60oC sebelum disajikan- Jangan menyimpan pangan terlalu lama dalam lemari pendingin- Jangan biarkan pangan beku mencair pada suhu ruang5. GUNAKAN AIR DAN BAHAN BAKU YANG AMAN

a. Kenapa?Bahan baku, termasuk air dan es dapat terkontaminasi oleh mikroba dan bahan kimia berbahaya. Racun dapat terbentuk dari pangan yang rusak dan berjamur. Memilih bahan baku dan perlakuan sederhana seperti mencuci dan mengupas kulit, dapat mengurangi resiko yang ada.b. Cara:- Gunakan air yang aman atau beri perlakukan agar air aman untuk digunakan.- Pilihlah pangan yang segar dan bermutu- Pilihlah cara pengolahan pangan yang menghasilkan pangam aman- Cucilah buah atau sayur, terutama yang akan dikonsumsi mentah- Jangan mengkonsumsi pangan yang sudah kadaluwarsaeamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Pangan yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun dari industri pangan. Oleh karena itu industri pangan adalah salah satu faktor penentu beredarnya pangan yang memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.Keamanan pangan bukan hanya merupakan isu dunia tapi juga menyangkut kepedulian individu. Jaminan akan keamanan pangan adalah merupakan hak asasi konsumen. Pangan termasuk kebutuhan dasar terpenting dan sangat esensial dalam kehidupan manusia. Walaupun pangan itu menarik, nikmat, tinggi gizinya jika tidak aman dikonsumsi, praktis tidak ada nilainya sama sekali.Keamanan pangan selalu menjadi pertimbangan pokok dalam perdagangan, baik perdagangan nasional maupun perdagangan internasional. Di seluruh dunia kesadaran dalam hal keamanan pangan semakin meningkat. Pangan semakin penting dan vital peranannya dalam perdagangan dunia. Dalam modul ini akan dibahas berbagai aturan yang melingkupi aspek keamanan pangan, analisis bahaya keamanan pangan dan berbagai peluang untuk menguranginya.Foodborne DiseasesLebih dari 90% terjadinya penyakit pada manusia yang terkait dengan makanan (foodborne diseases) disebabkan oleh kontaminasi mikrobiologi, yaitu meliputi penyakit tipus, disentri bakteri/amuba, botulism, dan intoksikasi bakteri lainnya, serta hepatitis A dan trichinellosis. Foodborne disease lazim didefinisikan namun tidak akurat, serta dikenal dengan istilah keracunan makanan. WHO mendefinisikannya sebagai penyakit yang umumnya bersifat infeksi atau racun, yang disebabkan oleh agent yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dicerna. Foodborne disease baik yang disebabkan oleh mikroba maupun penyebab lain di negara berkembang sangat bervariasi. Penyebab tersebut meliputi bakteri, parasit, virus, ganggang air tawar maupun air laut, racun mikrobial, dan toksin fauna, terutama marine fauna. Komplikasi, kadar, gejala dan waktu lamanya sakit juga sangat bervariasi tergantung penyebabnya. Patogen utama dalam pangan adalah Salmonella sp, Staphylococcus aureus serta toksin yang diproduksinya, Bacillus cereus, serta Clostridium perfringens. Di samping itu muncul jenis patogen yang semakin popular seperti Campylobacter sp, Helicobacter sp, Vibrio urinificus, Listeria monocytogenes, Yersinia enterocolitica, sedang lainnya secara rutin tidak dimonitor dan dievaluasi. Jenis patogen tertentu seperti kolera thypoid biasanya dianalisa dan diisolasi oleh laboratorium kedokteran.Patogen yang dianggap memiliki penyebaran yang luas adalah yang menyebabkan penyakit salmonellosis, cholera, penyakit parasitik, enteroviruses. Sedangkan yang memiliki penyebaran sedang adalah toksin ganggang, dan yang memiliki penyebaran terbatas adalah S.aureus, B.cereus, C. perfringens, dan Botulism. Pengendalian Kontaminasi PanganSebagian besar pemerintah berbagai negara di dunia menggunakan deretan usaha atau langkah pengendalian kontaminan pangan melalui inspeksi, registrasi, analisa produk akhir, untuk menentukan apakah suatu perusahaan pangan memproduksi produk pangan yang aman.Masalah utama yang dihadapi adalah tingginya biaya yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang dihadapi dalam melakukan pengendalian. Salah satu sistem baru bagi penjaminan (assuring) keamanan pangan disampaikan tahun 1971 dalam suatu National Conference on Food Protection dengan judul The Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) System.HACCP adalah suatu sistem yang dianggap rasional dan efektif dalam penjaminan keamanan pangan dari sejak dipanen sampai dikonsumsi. HACCP adalah suatu sistem yang mampu mengidentifikasi hazard (ancaman) yang spesifik seperti misalnya, biologi, kimia, serta sifat fisik yang merugikan yang dapat berpengaruh terhadap keamanan pangan dan dilengkapi dengan langkah-langkah pencegahan untuk mengendalikan ancaman (hazard) tersebut.ahaya sakarin dan siklamat

Sakarin dan Siklamat merupakan dua jenis pemanis buatan yang paling sering digunakan pada berbagai jenis produk pangan, terutama produk pangan jajan anak-anak. Dari berbagai referensi yang diperoleh, berikut ini adalah beberapa artikel yang menjelaskan tingkat keamanan sakarin dan siklamat.bahkan sakarin sudah di larang di amerika

Sakarin merupakan garam natrium dari asam sakarin yang memiliki tingkat kemanisan 300 kali dari gula biasa (sukrosa). Sedangkan siklamat merupakan salah satu jenis pemanis buatan yang memiliki tingkat kemanisan 30 kali daripada sukrosa. Karena tingkat kemanisannya yang sangat tinggi, maka sering disebut dengan biang gula.

Dalam perdagangan, produk sakarin dikenal dengan nama Gucide, Glucid, Garantose, Saccharimol, Saccharol, dan Sykosa, sedangkan siklamat memiliki nama dagang yang dikenal sebagai Assugrin, Sucaryl, dan Sugar Twin dan Weight Watchers. Harga sakarin lebih murah dibanding dengan pemanis buatan lainnya, karena itu sakarin banyak digunakan pedagang kecil. Adapun siklamat lebih banyak digunakan oleh produsen tingkat industri besar, disebabkan sifatnya yang tidak menimbulkan after taste pahit serta sifatnya yang mudah larut dan tahan panas, sehingga banyak digunakan terutama dalam produk-produk minuman ringan.

Batas maksimum penggunaan sakarin menurut ADI (acceptable daily intkae) yang dikeluarkan oleh FAO ialah 50 300 ppm, sedangkan siklamat lebih besar yaitu 500 3000 ppm. Meski demikian, penggunaan jenis-jenis pemanis buatan ini hanya disarankan bila memiliki gangguan kesehatan, seperti penderita diabetes.

Pemanis buatan banyak menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Siklamat dan sakarin dapat menyebabkan kanker kandung kemih dan migrain. Siklamat memunculkan banyak gangguan bagi kesehatan, di antaranya tremor, migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker otak (depkes.go.id).

Demikian kurang lebih informasi yang bisa saya dapatkan tentang sakarin dan siklamat. Bahaya Dibalik Manisnya Pemanis Buatan Sadarkah Anda kalau permen yang anda makan setiap hari bisa menjadi malapetaka bagi hidup anda di masa depan? Kok bisa begitu? Ya, karena permen ataupun beberapa makanan yang manis seringkali menggunakan pemanis buatan yang disebut sebagai sakarin. Menurut Markakis (1987) seperti yang disebutkan dalam laporan penelitian Henny Hikmah Wati (2004) menunjukkan bahwa sakarin telah terbukti merupakan karsinogen lunak pada kandung kemih tikus. Sedangkan siklamat yang masih saudara dengan sakarin di beberapa Negara telah dilarang penggunaanya karena adanya kemungkinan bahwa siklamat iuga bersifat karsinogenik. Karsinogenik, berarti ada potensi bahwa pemanis buatan tersebut menjadi pemicu tumbuhnya kanker pada tubuh kita. Pemanis (gula) yang dikenal saat ini ada dua macam menurut proses pembuatannya, yaitu gula alami dan gula sintetis (buatan). Gula alami yang sudah sejak dahulu digunakan diperoleh dari bahan dasar tebu yang diolah dalam bentuk gula pasir dan juga kelapa / aren yang diolah dalam bentuk gula merah. Sedangkan gula buatan seperti sakarin dan siklamat, dibuat untuk memenuhi produksi gula yang belum cukup dipenuhi oleh gula alami khususnya gula tebu. Saat ini memang pemanis buatan sudah luas digunakan oleh masyarakat kita, hal ini banyak disebabkan Karena faktor harga yang relatif murah dan sangat mudah untuk memperolehnya. Akan tetapi apapun alasannya, pemanis buatan memang seringkali dijadikan biang keladi beberapa masalah kesehatan pada manusia, memang instan tapi bahayanya tidak kalah instannya. Peraturan Penggunaan Pemanis Buatan Di Dalam Makanan Sebenarnya, pemerintah sudah memberikan rambu-rambu melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia No. 208 / MENKES / PER / lV / 1985 tentang Pemanis Buatan dan No.722 / MENKES / PER / lX /1988 tentang Bahan Tam bahan Makanan. Dalam peraturan tersebut meliputi jenis makanan dan minuman yang boleh diberitambahan pemanis buatan, jenis dan batas maksimal penggunaan bahan pemanis buatan yang diijinkan Untuk konsumsi maksimum sakarin yang dianjurkan adalah sebanyak 2,5 mg per berat badan per hari, siklamat 11 mg per berat badan per hari dan aspartam 40 mg/hari Akan tetapi, meskipun peraturan sudah ditelurkan penggunaan pemanis buatan oleh industri maupun produsen tetap saja tidak terkontrol. Seperti yang pernah dipublikasikan mengenai penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan pemanis buatan sakarin dan siklamat pada minuman yang dijual di Sekolah Dasar di Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, JawaTengah Ternyata hasil analisa laboratorium yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Malang, menunjukkan bahwa minuman di sekolah dasar tersebut mengandung campuran pemanis buatan yaitu sakarin dan siklamat. Kadar pemanis buatan sakarin terendah dalam minuman tersebut adalah 557,63 mg/L dan tertinggi lO37,44 mg/L Kadar tersebut melebihi batas maksimum penggunaan yang dijinkan yaitu 300 mg/L, sedangkan kadar siklamat terendah 237,25 mg/L dan tertinggi 3186,27 mg/L Kadar inipun melebihi batas maksimum penggunaan yang diijinkanya itu 3 gr/L. Tentu saja kalau dilihat dampak penggunaan pemanis buatan yang tidak terkontrol ini dapat menimbuIkan bahaya yang besar bagi kesehatan dan terutama masa depan perkembangan anak. Efek merugikan dari pemanis buatan inilah yang mendorong perlunya alternatif pengganti pemanis (gula) yang sifatnya lebih aman dan kalau perlu aman untuk dikonsumsi orang yang mempunyai pantangan terhadap gula karena masalah kesehatan (baca: diabetes) Bahaya Mengintai Bagi pengguna sakarin yang berlebihan : Sakarin merupakan garam natrium dari asam sakarin yang memiliki tingkat kemanisan 300 kali dari gula biasa (sukrosa). Sedangkan siklamat merupakan salah satu jenis pemanis buatan yang memiliki tingkat kemanisan 30 kali daripada sukrosa. Karena tingkat kemanisannya yang sangat tinggi, maka sering disebut dengan biang gula. Dalam perdagangan, produk sakarin dikenal dengan nama Gucide, Glucid, Garantose, Saccharimol, Saccharol, dan Sykosa, sedangkan siklamat memiliki nama dagang yang dikenal sebagai Assugrin, Sucaryl, dan Sugar Twin dan Weight Watchers. Harga sakarin lebih murah dibanding dengan pemanis buatan lainnya, karena itu sakarin banyak digunakan pedagang kecil. Adapun siklamat lebih banyak digunakan oleh produsen tingkat industri besar, disebabkan sifatnya yang tidak menimbulkan after taste pahit serta sifatnya yang mudah larut dan tahan panas, sehingga banyak digunakan terutama dalam produk-produk minuman ringan Tikus-tikus percobaan yang diberi makan 5% sakarin selama lebih dari 2 tahun, menunjukkan kanker mukosa kandung kemih (dosisnya kira-kira setara 175 gram sakarin sehari untuk orang dewasa seumur hidup). Sekalipun hasil penelitian ini masih kontroversial, namun kebanyakan para epidemiolog dan peneliti berpendapat, sakarin memang meningkatkan derajat kejadian kanker kandung kemih pada manusia kira-kira 60% lebih tinggi pada para pemakai, khususnya pada kaum laki-laki. Oleh karena itu Food and Drug Administation (FDA), AS menganjurkan untuk membatasi penggunaan sakarin hanya bagi para penderita kencing manis dan obesitas. Dosisnya agar tidak melampaui 1 gram setiap harinya. Penyakit yang ditimbulkan oleh penggunaan sakarin yang ditimbulkan (bagi manusia) migrain dan sakit kepala kehilangan daya ingat bingung insomnia iritasi asma hipertensi diare sakit perut alergi impotensi dang gangguan seksual kebotakan kanker otak kanker kantung kemih

Make Money at : http://bit.ly/copy_winBeberapa tahun lalu, penyedia makanan siap saji dari Amerika mengumumkan akan mengganti wadah styrofoam dengan kertas. Para ahli lingkungan menyebutkan keputusan itu sebagai kemenangan lingkungan karena styrofoam sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Keputusan ini menyusul hal serupa oleh perusahaan-perusahaan makanan siap saji lainnya.Namun bukan berati styrofoam (polystyrene) jadi berkurang dan hilang. Malahan di Indonesia, penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan makin menjamur. Sangat mudah menemukannya dimana-mana, mulai dari restoran siap saji sampai ketukang-tukang makanan di pinggir jalan, menggunakan bahan ini untuk membungkus makanan mereka. Alasannya, ingin praktis dan tampil lebih baik. Padahal di balik kemasan yang terlihat bersih itu ada bahaya besar yang mengancam.Dalam industri, styrofoam sebenarnya hanya digunakan sebagai bahan insulasi. Bahan ini memang bisa menahan suhu, sehingga benda didalamnya tetap dingin atau hangat lebih lama dari pada kertas atau bahan lainnya. Karena bisa menahan suhu itulah, akhirnya banyak yang salah kaprah menggunakannya sebagai gelas minuman dan wadah makanan.Berbahaya Bagi KesehatanMengapa styrofoam berbahaya? Styrofoam jadi berbahaya karena terbuat dari butiran-butiran styrene, yang diprosese dengan menggunakan benzana (alias benzene). Padahal benzana termasuk zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit.Benzana bisa menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah. Dibeberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. Saat benzana termakan, dia akan masuk ke sel-sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia. Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan mengancam kehamilan. Dan yang paling berbahaya, zat ini bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.Beberapa lembaga dunia seperti World Health Organization s International Agency for Research on Cancer dan EPA (Enviromental Protection Agency) styrofoam telah dikategorikan sebagai bahan karsinogen(bahan yang dapat menyebabkan kanker)Makin Berlemak Makin CepatSaat makanan atau minuman ada dalam wadah styrofoam, bahan kimia yang terkandung dalam styrofoam akan berpindah ke makanan. Perpindahannya akan semakin cepat jika kadar lemak (fat) dalam suatu makanan atau minuman makin tinggi. Selain itu, makanan yang mengandung alkohol atau asam (seperti lemon tea) juga dapat mempercepat laju perpindahan.Penelitian juga membuktikan, bahwa semakin panas suatu makanan, semakin cepat pula migrasi bahan kimia styrofoam ke dalam makanan.Padahal di restoran-restoran siap saji dan di tukang-tukang makanan di pinggir jalan, styrofoam digunakan untuk membungkus makanan yang baru masak.. Malahan ada gerai makanan cepat saji yang memanaskan lagi makanan yang telah terbungkus styrofoam di dalam microwave. Terbayangkan, betapa banyaknya zat kimia yang pindah ke makanan kita dan akhirnya masuk ke dalam tubuh kita.Buruk Bagi LingkunganSelain berefek negatif bagi kesehatan, styrofoam juga tak ramah lingkungan. Karena tidak bisa diuraikan oleh alam, styrofoam akan menumpuk begitu saja dan mencemari lingkungan. Styrofoam yang terbawa ke laut, akan dapat merusak ekosistem dan biota laut. Beberapa perusahaan memang mendaur ulang styrofoam. Namun sebenarnya, yang dilakukan hanya menghancurkan styrofoam lama, membentuknya menjadi styrofoam baru dan menggunakannya kembali menjadi wadah makanan dan minuman.Proses pembuatan styrofoam juga bisa mencemari lingkungan.Data EPA (Enviromental Protection Agency) di tahun 1986 menyebutkan, limbah berbahaya yang dihasilkan dari proses pembuatan styrofoam sangat banyak. Hal itu menyebabkan EPA mengategorikan proses pembuatan styrofoam sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia. Selain itu, proses pembuatan styrofoam menimbulkan bau yang tak sedap yang mengganggu pernapasan dan melepaskan 57 zat berbahaya ke udara.Melihat sedemikian besar dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan, beberapa kota di Amerika seperti Berkeley dan Ohio telah melarang penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan. Bagaimana dengan kita di Indonesia, masih tetap mau memakai styrofoam??total view : 12309 times SAKARIN VS SIKLAMATA. Apa itu Sakarin dan Siklamat?Siklamat (rumus kimia C 6 H 13 NO 3 S) merupakan pemanis, buatan non-kalori dengan sekitar 30 kali manisnya gula meja biasa. Saat ini dijual di lebih dari 50 negara. Di Amerika Serikat, bagaimanapun, Food and Drug Administration (FDA) telah tidak diperbolehkan penjualannya sejak 1970.Sakarin jauh lebih manis dibanding sukrosa, dengan perbandingan rasa manis kira-kira 400 kali lipat sukrosa. Namun sayangnya dalam konsentrasi sedang sampai tinggi bersifat meninggalkan aftertaste pahit atau rasa logam. Untuk menghilangkan rasa ini sakarin dapat dicampurkan dengan siklamat dalam perbandingan 1:10 untuk siklamat sifatnya sebagai pemanis tanpa kalori dan harga murahnya menjadi faktor penarik utama dalam penggunaan sakarin. Selain itu sakarin tidak bereaksi dengan bahan makanan,sehingga makanan yang ditambahkan sakarin tidak mengalami kerusakan. Sifat yang penting untuk industri minuman kaleng atau kemasan.Sakarin sempat digunakan secara luas sebagai pemanis dalam produk makanankemasan (minuman atau buah kalengan, permen karet, selai, dan permen), bahansuplemen (vitamin dan sejenisnya), obat-obatan, dan pasta gigi. Selain itu sakarin jugadigunakan sebagai gula di restoran, industri roti, dan bahan kosmetik.B. Kontroversi Penggunaan Sakarin dan SiklamatSiklamat disintesis pada tahun 1937 oleh seorang mahasiswa University of Illinois (AS) dengan nama Michael Sveda, yang sengaja menemukan rasa manis nya. Paten untuk siklamat pertama kali dibeli oleh Dupont dan kemudian dijual kepada Abbott Laboratories. Kepentingan perawatan kesehatan perusahaan dilaporkan pada masa itu adalah untuk menggunakan produk untuk menutupi rasa pahit dari antibiotik dan obat mujarab pentobarbital. Abbott melakukan studi yang diperlukan dan mengajukan Permohonan Obat Baru untuk siklamat pada tahun 1950. Siklamat awalnya dipasarkan sebagai tablet yang direkomendasikan untuk digunakan sebagai pemanis buatan bagi penderita diabetes dan orang manusia yang harus membatasi asupan gula. Pada tahun 1958, siklamat diklasifikasikan sebagai GRAS di Amerika SerikatPada tahun 1970, menyusul hasil studi kontroversial di mana tikus yang diberikan dosis sangat tinggi zat siklamat dan lainnya mengembangkan tumor kandung kemih, siklamat dilarang di Amerika Serikat dari penggunaan dalam makanan, minuman dan obat-obatan. Penelitian tikus ini telah dikritik oleh sejumlah ilmuwan, termasuk direktur studi sendiri. Selain itu, studi berikutnya pada siklamat ditentukan itu aman untuk dikonsumsi manusia. Pada tahun 1984, misalnya, Penilaian Kanker Komite US Food and Drug Administration (FDA) menyimpulkan bahwa siklamat tidak karsinogenik. Temuan ini dikonfirmasi pada tahun 1985 di evaluasi independen dari laporan oleh US National Academy of Sciences. Sejumlah lembaga di seluruh dunia termasuk Organisasi Pangan dan Pertanian / Komite Ahli Bersama Organisasi Kesehatan Dunia mengenai Aditif Makanan (JECFA), Komite Ilmiah tentang Pangan (SCF) dari Komisi Eropa dan otoritas keamanan pangan di Meksiko juga telah dianalisis siklamat dan disetujui untuk digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman. The Acceptable Daily Intake (ADI) untuk siklamat telah ditetapkan pada 11 mg / kg berat badan oleh JECFA dan pada 7 mg / kg berat badan oleh SCF.Sebuah petisi bersama oleh Kalori Control Council dan Abbott Laboratories untuk reapproval siklamat di Amerika Serikat telah disampaikan ke FDA. Petisi ini bertujuan reapproval terutama dalam terang dari tiga set fakta: 1) ilmuwan dari Asosiasi Statistik Amerika dan Masyarakat Toksikologi telah menyerukan kepada FDA untuk menilai kembali prinsip-prinsip statistik dan ilmiah yang diandalkan pada tahun 1980 keputusannya untuk tidak reapprove siklamat;2 ) bukti ilmiah baru, termasuk beberapa 75 studi baru, menunjukkan keamanan siklamat untuk digunakan manusia sebagai pengganti gula dan membantu dalam menentukan tingkat konsumsi yang aman, dan penggunaan siklamat3) JECFA telah ditentukan manusia aman dalam laporannya 1978, 1980 dan 1982 , dan telah menemukan data yang cukup untuk menetapkan tingkat konsumsi yang aman manusia.Sebuah keputusan yang menguntungkan akan menyediakan berbagai besar makanan rendah kalori dan bebas gula dan minuman untuk membantu memenuhi permintaan konsumen.Sakarin diproduksi pertama kali pada tahun 1878 oleh Constantin Fahlberg , seorang ahli kimia yang bekerja pada tar batubara derivatif di Ira Remsen laboratorium 's di Johns Hopkins University . Rasa manis sakarin ditemukan ketika Fahlberg menyadari rasa manis di tangannya satu malam, dan terhubung ini dengan senyawa bahwa ia telah bekerja pada hari itu. Fahlberg dan Remsen menerbitkan artikel tentang sulfimide benzoat pada tahun 1879 dan 1880. Pada tahun 1884, sekarang bekerja sendiri di New York City, Fahlberg diterapkan untuk paten di beberapa negara, menggambarkan metode ini menghasilkan zat yang ia beri nama sakarin. Meskipun sakarin dikomersialisasikan tidak lama setelah penemuannya, hal itu tidak menyebabkan kekurangan gula selama Perang Dunia I , penggunaannya menjadi meluas. Popularitasnya semakin meningkat selama tahun 1960-an dan 1970-an di kalangan pelaku diet, karena sakarin adalah kalori pemanis bebas. Di Amerika Serikat, sakarin sering ditemukan di restoran di merah muda paket, merek yang paling populer adalah " Sweet'N Low ".Mulai tahun 1907, USDA mulai menyelidiki sakarin sebagai akibat langsung dari Murni Makanan dan Obat UU . Harvey Wiley , maka direktur biro kimia untuk USDA, dilihat sebagai substitusi ilegal bahan yang berharga (gula) oleh bahan kurang berharga. Dalam bentrokan yang memiliki konsekuensi karir, Wiley mengatakan kepada Presiden Theodore Roosevelt bahwa "Setiap orang yang makan jagung manis yang telah tertipu. Dia pikir dia makan gula, padahal kenyataannya dia makan produk batubara tar sama sekali tidak memiliki nilai makanan dan sangat berbahaya bagi kesehatan. " Tapi Roosevelt sendiri adalah konsumen sakarin, dan, dalam pertukaran panas, Roosevelt marah menjawab Wiley dengan menyatakan, "Siapa saja yang mengatakan sakarin berbahaya bagi kesehatan adalah idiot." Episode itu terbukti membawa kehancuran karir Wiley.Kontroversi pada tahun 1969 dengan ditemukannya file dari investigasi FDA tahun 1948 dan 1949. Penyelidikan ini, yang semula menentang penggunaan sakarin, ditunjukkan untuk membuktikan sedikit tentang itu sakarin yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Pada tahun 1972, USDA membuat upaya untuk sepenuhnya melarang substansi. Namun, upaya ini juga tidak berhasil, sehingga pemanis terus digunakan secara luas di Amerika Serikat. Di Uni Eropa, sakarin juga dikenal dengan nomor E (kode aditif) E954.Status saat sakarin adalah bahwa hal itu diperbolehkan di sebagian besar negara, dan negara-negara seperti Kanada sedang mempertimbangkan mengangkat larangan mereka sebelumnya sebagai aditif makanan. Kekhawatirannya bahwa hal ini terkait dengan kanker kandung kemih yang terbukti tanpa dasar di percobaan pada primata. Sakarin dulunya dalam daftar California bahan kimia diketahui negara menyebabkan kanker , tapi itu delisting pada tahun 2001. Pada tahun 1958, Kongres Amerika Serikat mengamandemen Undang-Undang Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetik tahun 1938 dengan klausul Delaney untuk mandat bahwa Food and Drug Administration tidak menyetujui zat yang "menyebabkan kanker pada manusia, atau, setelah tes, [yang] ditemukan menyebabkan kanker pada hewan. " Studi pada tikus laboratorium selama awal 1970-an terkait sakarin dengan perkembangan kanker kandung kemih pada tikus. Sebagai konsekuensinya, semua makanan yang mengandung sakarin diberi label dengan peringatan. Namun, pada tahun 2000, label peringatan telah dihapus karena para ilmuwan mengetahui bahwa tikus, tidak seperti manusia, memiliki kombinasi unik dari pH tinggi, kalsium fosfat yang tinggi, dan tingkat protein yang tinggi dalam urin mereka. Satu atau lebih dari protein yang lebih umum pada tikus jantan menggabungkan dengan kalsium fosfat dan sakarin untuk menghasilkan mikrokristal yang merusak lapisan kandung kemih. Seiring waktu, kandung kemih tikus merespon kerusakan ini oleh lebih-sel yang memproduksi untuk memperbaiki kerusakan, yang menyebabkan pembentukan tumor. Karena ini tidak terjadi pada manusia, tidak ada risiko kanker kandung kemih meningkat.Penghapusan pencatatan sakarin menyebabkan undang-undang, yang ditandatangani menjadi undang-undang pada tanggal 21 Desember 2000, membatalkan persyaratan label peringatan untuk produk yang mengandung sakarin. Pada tahun 2001, AS Food and Drug Administration dan negara bagian California membalik posisi mereka pada sakarin, menyatakan aman untuk dikonsumsi. Keputusan FDA menyusul tekad 2000 oleh US Department of Health dan National Toxicology Layanan Kemanusiaan 'Program menghapus sakarin dari daftar karsinogen.EPA telah resmi dihapus sakarin dan garamnya dari daftar mereka konstituen berbahaya dan produk kimia komersial. Dalam rilis Desember 14, 2010, EPA menyatakan bahwa sakarin tidak lagi dianggap berpotensi membahayakan kesehatan manusia.

C. KesimpulanSakarin dan siklamat merupakan pemanis sintesis. Meskipun memiliki efek kesehatan negatif pada sakarin yang sudah diuji di beberapa studi dengan hewan percobaan pada tikus. Namun belum ada yang bisa membuktikan bahwa sakarin sangat aman di konsumsi. Untuk itu ada baiknya untuk konsumsi sakarin dan siklamat sesuai batas aman penggunaan ( ADI) .Organisasi Pangan Dunia (WHO) telah menetapkan batas-batas yang disebut ADI werte (kebutuhan per orang tiap harinya), yaitu sejumlah yang dapat dikonsumsi tanpa menimbulkanresiko. Nilai ini untuk orang dewasa tidak terlalu banyak berarti, tetapi bagi anak-anak relatif menimbulkan kepekaan yang besar. Untuk sakarin batas tersebut adalah 5 mg per berat badan, adapun untuk siklamat 11 mg per kg berat badan, artinya jika 1 tabletmengandung 16,5 mg sakarin atau 70 mg siklamat, maka untuk seorang yang berberat badan 70 kg jumlah yang disarankan untuk dikonsumsinya per hari tidak lebih dari 21tablet sakarin atau 11 tablet siklamat.