ARTIKEL ILMIAH - E-Campus...
-
Upload
duongquynh -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of ARTIKEL ILMIAH - E-Campus...
ARTIKEL ILMIAH
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA
SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EKSPERIMEN
PADA KELAS XI IPA SMA NEGERI 11
KOTA JAMBI
OLEH:
1. PUTRI INDAWAI (RRA1C310021)
2. Drs. MAISON M.Si P.hD
3. TUGIYO AMINOTO M.Si M.Ed
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
Agustus, 2014
1
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Artikel ilmiah berjudul Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika
Siswa Dengan Menggunakan Model Eksperiment Pada Kelas XI SMA Negeri 11
Kota Jambi yang disusun oleh Puteri Indawani RRA1C310021 telah diperiksa dan
disetujui.
Jambi, Agustus 2014
Pembimbing I
Drs. Maison, M.Si P.hD
NIP 196705031993031004
Jambi, 2014
Pembimbing II
Tugiyo Aminoto, M.Si M,Ed
NIP 197702062001121002
2
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa
dengan Menggunakan Model Eksperimen
Pada Kelas XI IPA SMA Negeri 11
Kota Jambi
OLEH:
1. PUTERI INDAWANI (RRA1C310021)
2. Drs. MAISON M.Si P.hD
3. TUGIYO AMINOTO M.Si M.Ed
ABSTRAK
Kata kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Model eksperimen
Permasalahan yang sering muncul dalam bidang pendidikan adalah tidak sesuainya
modelpembelajaran yang diterapkan guru dengan materi dan kemampuan siswa. Penggunaan
pembelajaran konvensional yang terlalu sering tanpa divariasikan dengan model pembelajaran yang
lain oleh guru fisika di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi telah menyebabkan siswa kurang
berperan aktif dalam mengikuti kegiatan belajar fisika yang akhirnya berimbas pada rendahnya hasil
belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan upaya dengan menerapkan model
eksperimen.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach) yang
dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus melalui tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, evaluasi, analisis dan refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui
pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru melalui lembar observasi. Penilaian hasil belajar
dilakukan dengan evaluasi yakni melaksanakan ulangan formatif di setiap akhir siklus. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah melalui model eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar fisika siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota jambi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran,
yaitu pada siklus I dengan jumlah rata-rat aktivitas 61,6, pada siklus II dengan jumlah persentase
keaktivitas meningkat menjadi 68 dan pada siklus III meningkat menjadi 76,9. Peningkatan keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran juga diiringi dengan peningkatan hasil belajar yang didapat siswa
tiap akhir siklusnya, dimana pada siklus I nilai rata-ratanya 60, meninghat pada siklus II menjadi 69
dan pada siklus III juga meningkat menjadi 77.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, dapatlah disimpulkan bahwa penerapan
pembelajaran dengan menggunakan model eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
fisika siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi pada pokok bahasan fluida.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan aktivitas. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sardiman (2003) “aktivitas merupakan prinsip atau azas yang penting dalam belajar mengajar”. Jika
aktivitas belajar menurun maka hasil belajar akan menurun pula serta akan menjadi hambatan yang
sangat berarti pada proses pembelajaran, oleh karena itu seseorang guru di harapakan dapat
mempunyai ide-ide untuk meningkatkan aktivitas belajar sehingga siswa dapat aktif dan bisa
meningkatkan prestasi serta hasil belajarnya.
3
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
Dari uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
“Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa dengan Menggunakan
Model Eksperimen Pada Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi”.
1.2 Rumusan Masalah Apakah pembelajaran fisika dengan menggunakan model eksperimen dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA 2 semester 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi
tahun ajaran 2013/2014 dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa
kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi selama pembelajaran dengan menggunakan model
eksperimen.
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
1. Memberi sumbangan pemikiran bagi para guru dan lembaga pendidikan pada umumnya tentang
penerapan model eksperimen.
2. Mengembangkan wawasan peneliti dalam perkembangan proses belajar mengajar.
3, Sebagai referensi bagi penelitian-penelitian yang sejenis.
4. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan study.
1.5 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
1.Penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi. Semester II tahun ajaran
2013-2014 dengan materi fluida yang tercantum dalam mata pelajaran Fisika kelas XI.
2. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fisika yang dianalisa adalah hasil belajar pada aspek
kognitif dengan menggunakan tes objektif.
. II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian tindakan kelas Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classrom Action Research,
diartikan penelitian dengan tindakan yang dilakukan dikelas. Suhardjono (2007) mengatakan bahwa
“Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan
memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran”.
2.1.1 Karakteristik penelitian tindakan kelas
Suhardjono (2007) mengemukakan beberapa karakteristik penelitian tindakan kelas, antara lain (1)
adanya tindakan, (2) Penelitian tindakan kelas merupakan bagian penting dari upaya pengembangan
profesional guru karena penelitian tindakan kelas mampu membelajarkan guru untuk berpikir kritis
dan sistematis, mampu membiasakan guru untuk menulis dan membuat catatan, (3) Penelitian tindakan
kelas dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas, dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi
di dalam kelas, (4) Adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa, dan
lain-lain) dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan
yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action).
4
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
2.1.2 Tujuan Penelitian tindakan Kelas 1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran
di sekolah.
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran
dan pendidikan di dalam kelas.
3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan
4. Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta
sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran
secara berkelanjutan
.
2.2 Pengertian Belajar
Gagne (1992) mengemukakan bahwa : belajar merupakan perubahan yang terlihat pada
perubahan tingkah laku siswa setelah melakukan suatu proses dalam situasi belajar.
Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan
serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
2.3 Hakikat Belajar mengajar Belajar mengajar merupakan proses interaksi antara guru dan siswa. Dalam proses belajar,
guru memberikan bimbingan dan menyediakan beberapa kemungkinan yang dapat mendorong
siswa untuk belajar, dapat memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan.
2.4 Aktivitas siswa dalam belajar
Indikator yang mengatakan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar menurut Paul B.
Diedrich yang dikutip Sadirman (2010) adalah :
a. Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar, demontrasi mengamati percobaan
b. Oral activities seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan
wawancara, diskusi dan interupsi
c. Listening activities seperti mendengarkan uraian, mendengarkan percakapan, mendengarkan diskusi dan mendengarkan pidato
d. Writing activities seperti menulis, membuat laporan, mengisi angket dan menyalin
e. Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, membuat peta dan diagram f. Motor activities seperti melakuka percobaan, membuat kontruksi model dan melakukan demontrasi
g. Mental activities seperti menanggapai, menginat, memecaghkan soal, menganalisa, melihat hubungan dan
mengambil keputusan h. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tegang dan
gugup
2.5 Pengertian Model Eksperimen
Menurut Djamarah (2010) bahwa “Model eksperimen adalah cara penyajian pelajaran
dimana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan model percobaan ini peserta
didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu
proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri
mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu”.
2.5.1 Tahap-tahap Model Eksperimen
Pada pelaksanaan eksperimen agar hasil yang diharapkan dapat dicapai dengan baik
maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Langkah persiapan
b. Langkah pelaksanaan
c. Tindak lanjut model eksperimen
5
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
2.5.2 Kelebihan dan kekurangan model eksperimen
Model eksperimen menurut Djamarah (2010) mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
a. Kelebihan Model Eksperimen 1. Membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaannya.
2. Dapat membina peserta didik untuk membuat trobosan-trobosan baru dengan penemuan
dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
3. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
b. Kekurangan Model Eksperimen
1. Model ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.
2. Model ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah
diperoleh dan mahal.
3. Model ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
4. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-
faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian.
2.6 Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Ini berarti bahwa
optimalnya hasil belajar siswa bergantung pula pada proses belajar siswa dan proses mengajar guru.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan penilaian terhadap proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan
dasar yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi
pelajaran.
2.6.1 Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi
1. faktor eksternal
2. faktor internal
2.8 Materi
2.8.1 Pengertian Fluida.
“Fluida adalah zat yang dapat mengalir” (Halliday,1978). fluida dapat mencakup zat cair atau
gas. Zat cair adalah Fluida yang non kompresibel (tidak dapat ditekan) artinya tidak berubah
volumenya jika mendapat tekanan. Gas adalah fluida yang kompresibel, atau fluida yang dapat ditekan.
2.8.2 Tekanan Dalam Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Zat tersebut adalah cair dan gas.
Tekanan didefinisikan sebagai gaya dibagi luas bidang tekanan.
Secara sistematis : P = F / A
Keterangan : P = Tekanan(N/m2)
F = Gaya(N)
A = Luas(m2)
2.8.3 Hukum Pascal
Menurut Giancolli (2001), “ Prinsip Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada
fluida dalam suatu tempat akan menambah tekanan keseluruhan dengan besar yang sama”.
2.8.4 Hukum Archimedes
Menurut Giancolli (2001), “ Prinsip Archimedes adalah gaya apung yang berkerja pada benda
yang dimasukkan dalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan”.
6
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
2.8.4.1 Terapung, Tenggelam, dan Melayang
Berdasarkan hukum Archimedes kita bisa menentukan syarat sebuah benda dikatakan
terapung, tenggelam, atau melayang di dalam suatu fluida.
Syarat terapung :
syarat tenggelam :
Syarat melayang :
2.8.5 Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair dipermukaan zat
cair.
2.8.6 Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair pada pipakapiler
2.8.7 Persamaan Kontinuitas
Persamaan Kontinuitas adalah suatu ungkapan matematis mengenaihal bahwa jumlah netto
massa yang mengalir ke dalam sebuah permukaan terbatas sama dengan pertambahan massa di dalam
permukaan itu.
III. MODEL PENELITIAN 3.1 Desain penelitian
Desain penelitian ini adalah desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan
gabungan dari penelitian kuantitatif dan kualitatif.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Kota Jambi tahun ajaran 2013-
2014 semester II dari tanggal 1 Februari hingga 28 Februari.
3.3 Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi tahun
ajaran 2013-2014
3.4 Instrumen Penelitian
Data tentang hasil belajar siswa diambil melalui tes ( Ulangan Formatif ) dan lembar
observasi yang diadakan setiap akhir siklus pembelajaran. Untuk soal tes yang digunakan dalam
penelitian ini telah dilakukan uji coba dan analisa untuk memperoleh validitas, tingkat kesukaran
tiap soal, daya pembeda, dan reliabilitas yang memenuhi kriteria tertentu.
3.5 Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini berupa :
a. Data Kuantitatif yaitu data tentang hasil belajar siswa setiap akhir siklus dan data
aktivitas siswa
b. Data Kualitatif yaitu data tentang aktivitas guru dalam proses belajar mengajar.
7
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
2. Cara Pengambilan Data
a. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa setiap akhir siklus
b. Data tentang situsi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan
menggunakan lembar observasi yang diisi oleh guru fisika.
3.6 Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian digunakan beberapa teknik
analisis data sebagai berikut :
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang digunakan untuk mengamati penilaian hasil belajar siswa pada masing-
masing siklus digunakan rumus yang dikemukakan oleh Nurkencana (1986), dengan
menggunakan persamaan berikut :
xWtn
WRS
1
Keterangan : S = Skor
Wt = Bobot
R = Jumlah jawaban yang benar
n = Jumlah option
Nilai rata-rata kelas dihitung dengan menggunakan persamaan yang dikemukakan oleh
sudjana (1992), sebagai berikut ;
N
Na
_
Keterangan : X = Nilai rata-rata
Na = Jumlah nilai ulangan siswa
N = Jumlah siswa keseluruhan
2. Data Kualitatif Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas
siswa dan lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan sikap selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung.
3.7 Indikator Kinerja
Indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang dilakukan adalah
meningkatnya aktivitas dan keaktifan siswa dalam belajar serta hasil belajar yang diperoleh siswa
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Siklus I
4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I terdiri dari dua kali pertemuan, pertemuan
pertama mengenai sub materi Tekanan Hidroststik dan hukum Pascal dan pertemuan kedua mengenai
Hukum Archimedes. pada siklus I ini disertai dengan percobaan pada masing-masing sub materi
pembelajaran.
8
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
4.1.2 Hasil Observasi
4.1.2.1 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktifitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar belum
berlangsung secara optimal. Aktivitas siswa yang teramati belum sesuai dengan yang diharapkan
karena masih ada aktivitas yang skor totalnya masih dibawah kategori skor siswa yang aktif, dimana
skor maksimum untuk siswa yang aktif adalah 80.
4.1.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktifitas guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan aktifitas guru dalam proses belajar mengajar belum
berlangsung secara optimal. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa pada kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru terdapat 14 indikator aktivitas guru yang terdapat pada tabel tercapai dengan baik
dan 5 indikator aktivitas guru masih dikategorikan kurang.
4.1.3 Hasil Belajar
Setelah pelaksanaan tindakan siklus I berlangsung, maka diadakan ulangan formatif I. hasil
yang diperoleh siswa dari tes formatif I dapat dilihat pada tabel berikut
No Variabel yang diamati Jumlah
1
2
3
Nilai rata-rata siswa
Siswa yang berhasil
Siswa yang belum berhasil
60
13
27
4.1.4 Refleksi I
Berdasarkan hasil lembar observasi aktivitas siswa maupun lembar observasi guru, serta hasil
belajar siswa maka pelaksanaan siklus I dapat dikatakan belum berhasil dan perlu ditingkatkan pada
siklus II.
4.2 Siklus II
4.2.1 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II terdiri dari dua kali pertemuan,
pertemuan pertama mengenai sub materi Fluida Ideal dan Persamaan Kontinuitas, pada pertemuan
kedua mengenai sub materi asas bernaoulli, pada siklus II ini disertai dengan percobaan pada masing-
masing sub materi pembelajaran.
4.2.2 Hasil Observasi
4.2.2.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktifitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar belum
berlangsung secara optimal. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran
sudah mengalami peningkatan dari siklus I
4.2.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktifitas guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan aktifitas guru dalam proses belajar mengajar sudah ada
peningkatan dari pertemuan sebelumnya
9
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
Hasil Belajar
Setelah pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung, maka diadakan ulangan formatif II. Hasil
yang diperoleh siswa dari tes formatif II dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5 : Hasil belajar siswa pada siklus II yang diikuti oleh 40 orang siswa.
No Variabel yang diamati Jumlah/Persentase
1
2
3
Nilai rata-rata siswa
Jumlah siswa yang berhasil
Jumlah siswa yang belum berhasil
69
24
16
4.2.3 Refleksi II
Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa maupun guru, serta hasil belajar yang di peroleh
siswa maka pelaksanaan siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus I. Ini dapat dilihat dari
peningkatan aktivitas siswa dimana siswa sudah banyak yang berani merumuskan masalah berdasarkan
fenomena yang di tunjukan guru. Begitu juga hasil belajar siswa pada tes formatif akhir siklus telah
mengalami peningkatan dari sebelumnya.
4.3 Siklus III
4.3.1 Pelaksanaan tindakan
Siklus III ini terdiri dari 2 rencana pembelajaran dengan materi pembelajaran pertama yakni
Tegangan Permukaan, Kapilaritas dan pembelajaran ke dua dengan materi Viskositas Fluida. Pada
siklus III ini disertai pula dengan percobaan pada masing-masing sub materi pembelajaran.
4.3.2 Hasil Observasi
4.3.2.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III
Setelah dilakukan perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah direfleksikan pada
siklus II dan berdasarkan pengamatan data observasi aktivitas siswa dapat dilihat bahwa pada siklus III
ini aktivitas siswa mengalami peningkatan.
4.3.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada siklus III ini guru telah melaksanakan
langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah dirancang
4.3.3. Hasil Belajar
Setelah pelaksanaan tindakan siklus III berlangsung, maka diadakan ulangan formatif III.
Hasil yang diperoleh siswa dari tes formatif III dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.3.3 : Hasil belajar siswa pada siklus III yang diikuti oleh 40 orang siswa.
No Variabel yang diamati Jumlah/Persentase
1
2
3
Nilai rata-rata siswa
Siswa yang berhasil
Siswa yang belum berhasil
77
33
7
10
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
Dari tabel diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus III sudah mengalami
peningkatan. Ini dapat diketahui dari siklus I yang diikuti oleh 40 orang siswa, nilai rata-rata yang
diperoleh meningkat dari 60 pada siklus I menjadi 69 pada siklus II dan meningkat menjadi 77 pada
siklus III.
4.3.4 Refleksi III
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa serta evaluasi yang diadakan melalui ulangan formatif III,
aktivitas dan hasil belajar yang diperoleh siswa telah mengalami peningkatan sesuai dengan yang
diharapkan.
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan model eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
fisika siswa pada materi fluida di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya siswa yang telah aktif dalam belajar dimana pada siklus I rata-rata skor aktivitas siwa
adalah 61 kemudian meningkat pada siklus II menjadi 68 dan pada siklus III menjadi 76 serta rata-rata
persentase hasil belajar siswa yang meningkat pada setiap siklus dimana rata-rata pada siklus I 60
dengan jumlah yang berhasil 13 orang (32,5%) meningkat pada siklus II menjadi 69 dengan jumlah
siswa yang berhasil 24 orang (60%), kemudian meningkat lagi pada siklus III menjadi 77 dengan
jumlah siswa yang berhasil 33 orang (82,5%). Dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, dimana aktivitas siswa yang terus
meningkat seiring dengan hasil belajar siswa yag terus meningkat disetiap siklus.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas serta untuk lebih meningkatkan hasil belajar
fisika siswa, maka penulis menyarankan beberapa hal :
1. Diharapkan kepada guru agar dapat menggunakan model eksperimen sebagai alternatif dalam
pembelajaran, khususnya pelajaran fisika.
2. Penelitian ini masih terbatas pada aktivitas dan hasil belajar siswa pada aspek kognitif,
diharapkan lebih lanjut dilakukan penelitian terhadap hasil belajar pada aspek afektif dan
psikomotor.
3. sama memiliki hasil belajar yang berbeda. Jadi, diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk
“mengakali” hal ini, agar penelitiannya lebih baik.
11
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010,. Prosedur Penelitian., Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto,Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
Djamarah S.B. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: Diva
Press,
Sardiman AM. 2008 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Yamin,Martinis. 2013. Strategi dan Model dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Sagala Syaiful. 2012. Konsep dan Magna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Asrori, mohammad, 2007. Penelitian tindakan kelas. Bandung: Wacana Prima
Dimiati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta
Haliday, 1978. Fisika Jilid I. Jakarta: Erlangga
Nunik, 2012. Penerapan Model Praktikum Dalam Pembelajaran Kimia Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi Siswa Pada Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Kelas Xi Smk
Diponegoro Banyuputih Batang . Disertasi tidak diterbitkan, Semarang : Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam Negeri Salisongo.
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Dekdikbud. Jakarta : Balai Pustaka
Suhardjono, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosda karya
Sumiati, Dan Asra, 2007. Model Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima
Tim Penyusun .2008. Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi.
Saripudin Aib,Dkk. 2007. Praktis Belajar Fisika. Jakarta: Visindo
Kanginan Marthen. 2006. Fisika. Jakarta: Erlangga
Sulaiman Albertus. 2007. Fisika. Jakarta: Widya Utama.
12
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Dekdikbud. Jakarta : Balai Pustaka
Purwanto,1991. Dari Pengajaran ke Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Winataputra, Udin S. 1992. Materi Pokok Stategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta: Dekdikbud