ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU...

10
Page | 1 AGUSRIL F.KIP PGSD-S1 ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 124/1 BATIN Oleh: AGUSRIL NIM : A1D109153 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014

Transcript of ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU...

Page 1: ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · di sd negeri 124/1 batin oleh: agusril ... program studi pendidikan

Page | 1 AGUSRIL F.KIP PGSD-S1

ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA

DI SD NEGERI 124/1 BATIN

Oleh:

AGUSRIL

NIM : A1D109153

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2014

Page 2: ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · di sd negeri 124/1 batin oleh: agusril ... program studi pendidikan

Page | 2 AGUSRIL F.KIP PGSD-S1

ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA

DI SD NEGERI 124/1 BATIN

Oleh :

AGUSRIL

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan

F.KIP Universitas Jambi

ABSTRAK Belajar dapat digunakan dimana saja. Waktu belajar dapat dilaksanakan kapan saja. Cara

belajar yang baik bukan dilakukan saat akan menghadapi ujian, tetapi belajar yang dilakukan

secara teratur dan sungguh-sungguh, serta menempati waktu belajar yang sudah ditetapkan.

Sehubungan urayan diatas maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian yang

berhubungan dengan factor eksternal yaitu intensitas pemanfaatan waktu belajar dan factor

internal yang berupa pemanfaatan waktu belajar dan kecerdasan emosi yang penulis

rumuskan dengan judul:”Analisis pemanfaatan waktu belajar siswa di SD Negeri 124/I

Batin”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan waktu belajar siswa SD

Negeri 124/I Batin.

Penelitaian ini menggunakan metode kualitatif dan infarmannya siswa kelas 4,5,6 SD

Negeri 124/I Batin sebagai subyek penelitian dengan jumlah 8 siswa yang sedang tidak

belajar pada waktu jam belajar berlangsung. Data pemanfaatan waktu belajar diambil dengan

menggunakan wawancara dan opservasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Analisis pemanfaatan waktu belajar peserta

didik disekolah termasuk kurang begitu efektif dikarenakan kebanyakan siswa tidak begitu

memanfaatkan waktu belajar dengan sebaik mungkin, siswa masih banyak yang suka bermain

dari pada belajar atau membaca buku diperpustakaan pada jam pelajaran kosong. karena

dengan memenfaatkan waktu belajar disekolah dengan kegiatan yang bersifat positif akan

berpengaruh terhada prestasi siswa. Siswa kurang menyadari terhadap pentingnya

memanfaatkan waktu belajar disekolah,karena para siswa lebih senang melakukan kegiatan

yang kurang bermanfaat dan sia –sia seperti bermain dan pergi kekantin.mereka tidak bisa

berperang melawan dirinya sediri agar tidak bersikap malas.

Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SD Negeri 124/I Batin,dapat

disimpulkan bahwa analisis pemanfaatan waktu belajar peserta didik di sekolah temasuk

kurang efektif dikerenakan kebanyakan siswa tidak begitu memenfaatkan waktu belajar

dengan sebaik mungkin, siswa masih banyak yang suka bermain dari pada belajar atau

membaca buku diperpusatakaan pada jam kosong

Kata kunci: analisis, Pemanfaatan waktu belajar, siswa

Page 3: ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · di sd negeri 124/1 batin oleh: agusril ... program studi pendidikan

Page | 3 AGUSRIL F.KIP PGSD-S1

1.PENDAHULUAN

Waktu belajar merupakan bagian yang terpenting bagi setiap orang.

Sebagaimana diketahui bahwa pada hakekatnya kehidupan manusia khususnya siswa

selalu ditandai dengan berbagai aktivitas atau kegiatan, seperti kegiatan belajar,

privat, kursus, dan bekerja, yang selalu terikat oleh waktu aktif, dalam arti kegiatan

tersebut selalu berhubungan dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Namun dalam mengisi kegiatan di luar jam tersebut tentunya memerlukan

waktu, terlihat penggunaan waktu belajar banyak di manfaatkan sebagai cara untuk

mencapai tujuan sesuai dengan kebutuhan, melalui kegiatan yang dipilih pada

dasarnya akan mendapatkan kepuasan, sebaliknya kegagalan dalam memenuhi

kebutuhan akan mendapatkan kekecewaan terhadap perkembangan hidup selanjutnya.

Dalam mengisi waktu belajar setiap siswa dapat menentukan kegiatannya

sendiri sesuai dengan keinginannya, dapat diketahui secara umum waktu aktif

khususnya para siswa sangat terbatas yaitu terhitung 7- 8 jam perhari, sedangkan

waktu kosong lebih besar antara 8–9 jam perhari dari waktu aktif.. kebanyakan siswa

tidak mau memanpafaatkan waktu kosang atau jam istirahat untuk diisi dengan

kekiatan yang bisa menambah ilmu seperti berdiskusi tentang pelajaran

Namun pada hakekatnya yaitu siswa pada umumnya tidak memanfaatkan

waktu belajar mereka dengan sebaik-baiknya, mereka sama sekali tidak berinisiatif

untuk pergi ke perpus untuk mencari reverensi atau pengetahuan-pengetahuan selain

yang mereka dapat dalam pembelajaran.

Pemanfaatan waktu belajar peserta didik dapat digunakan selama sebelas jam

dalam sehari. Waktu tersebut bukan berarti digunakan untuk belajar lama sampai

hilang kosentrasi melainkan digunakan untuk belajar dengan sungguh-sungguh

dengan penuh perhatian. Setelah empat puluh menit belajar peserta didik bisa

melakukan istirahat. Menurut Danim (2010:102)” waktu merupakan sarana yang

paling unik dan sarana yang perlu mendapat perhatian karena sifat manusiawinya,

maka sarana ini harus dikelola manusiawi pula dan abstrak serta paling sukar diatur

dalam arti perjalanannya tidak dapat dikendalikan”.

Berdasarkan observasi dan wawancara serta melihat kenyataan di lapangan di

SD Negeri 124/Batin.banyak ditemukan peserta didik kurang dapat memanfaatkan

waktu belajarnya dengan baik. Waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah

pada jam terakhir kebanyakan dari peserta didik kurang konsentrasi untuk mengikuti

pelajaran yang diberikan guru di dalam kelas, ada beberapa orang dari peserta didik

berbicara dengan teman sebangkunya, meribut, dan ada juga melempar-lempar

gulungan kertas, ada juga yang menghayal seperti memperhatikan guru saat

menerangkan materi pelajaran di depan kelas namun saat guru memberikan

pertanyaan kepadanya sehingga dia tidak bisa menjawabnya.

Page 4: ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · di sd negeri 124/1 batin oleh: agusril ... program studi pendidikan

Page | 4 AGUSRIL F.KIP PGSD-S1

Pada waktu belajar di perpustakaan kebanyakan dari peserta didik mengatakan

bahwa belajar di perpustakaan itu sangat membosankan dan membuat mereka menjadi

suntuk, ada juga beberapa orang dari peserta didik yang jarang membaca buku di

perpustakaan.

Efek dari kurangnya pemanfaatan waktu belajar yang dilakukan oleh peserta

didik akan berdampak terhadap proses dan prestasi belajarnya. Apabila guru mata

pelajaran memberikan ulangan harian, ujian mid semester dan ujian semester

kebanyakan dari peserta didik melakukan kegiatan mencontoh, melihat buku catatan,

membuat jimat dengan menggunakan kertas satu lembar dan sebagainya.

Fenomena yang sering terlihat saat ini, adalah ketika siswa berada di jam

belajar sebagian kecil dari mereka yang menggunakan waktu luangnya untuk

mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seperti kepalangmerahan, kepramukaan, tetapi

sebagian besar menghabiskan waktunya di katin, main dilapangan sekolah ataupun

duduk ngobrol dengan teman-temannya.

Adanya masalah yang dihadapi siswa di SD Negeri 124/Batin adalah hasil

belajar yang kurang memuaskan dan masih banyak nilai dibawah KKM , hal ini

disebabkan seringnya siswa bermain terlalu berlebihan. Oleh karena itu masalah

eksternal sagat berpengaruh yaitu pemanfaatan waktu belajar pada siswa yang masih

rendah. Berdasarka observasi yang peneliti lakukan pada di SD Negeri 124/Batin,

pemanfaatan waktu belajar pada jam kosong masih kurang. Hal itu dikarenakan pada

waktu istirahat ataupun apabila ada jam kosong karena guru berhalangan hadir untuk

mengajar tidak dimanfaatkan siswa untuk membaca di perpustakaan sekolah

melainkan digunakan siswa untuk bermain di halaman sekolah maupun jajan di kantin

sekolah. Memang tidak semua siswa seperti itu, ada juga beberapa siswa yang mau

berkunjung ke perpustakaan tapi hanya sebagian kecil saja. Kurangnya pemanfaatan

waktu belajar berbanding lurus dengan prestasi belajar sebagian besar siswa yang

belum memenuhi batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan.

Menurut wali kelas selaku guru kelas di SD Negeri 124/Batin mengatakan bahwa

nilai ulangan semester ganjil sebagian besar siswa di SD Negeri 124/Batin, terutama

pada lima mata pelajaran inti (Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,

Matematika, IPA dan IPS) masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal, dikarenakan

siswa tidak memanfaatkan waktu luang dengan belajar dan hanya bermain-main saja.

Sehubungan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian yang berhubungan dengan faktor eksternal yaitu intensitas pemanfaatan

waktu belajar dan faktor internal yang berupa pemanfaatan waktu belajar dan

kecerdasan emosi yang penulis rumuskan dengan judul : “Analisis pemanfaatan

waktu belajar siswa di SD Negeri 124/I Batin”.

Page 5: ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · di sd negeri 124/1 batin oleh: agusril ... program studi pendidikan

Page | 5 AGUSRIL F.KIP PGSD-S1

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Analisis

2.1.1 Pengertian Analisis

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer karangan Peter Salim dan

Yenni Salim (2002:12) menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut:

1. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan

dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab,

penyebab sebenarnya, dan sebagainya).

2. Analisis adalah penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian, penelaahan

bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk mendapatkan

pengertian yang tepat dengan pemahaman secara keseluruhan.

3. Analisis adalah penjabaran (pembentangan) sesuatu hal, dan sebagainya

setelah ditelaah secara seksama.

4. Analisis adalah proses pemecahan masalah yang dimulai dengan hipotesis

(dugaan, dan sebagainya) sampai terbukti kebenarannya melalui beberapa

kepastian (pengamatan, percobaan, dan sebagainya).

5. Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) ke dalam bagian-

bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai pengertian

tentang prinsip-prinsip dasarnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Suharso dan Retnoningsih

(2005:12), analisis adalah “penyelidikan terhadap suatu peristiwa perbuatan dan

sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk

perkara dan sebagainya)”. Dan kinerja adalah sesuatu yang dicapai.

2.2 Pengertian Pemanfaatan Waktu Belajar

Siswa sebagai seorang pelajar seharusnya dalam setiap kesempatan senantiasa

memanfaatkan waktu untuk belajar baik di rumah maupun di sekolah. Untuk itu, perlu

diperhatikan waktu yang tersedia agar digunakan secara efektif dan efisien. Menurut

Poerwodarminto (2001:164), waktu adalah “kesempatan yang tersedia”.

Bagi orang yang rajin dan mempunyai tujuan hidup yang jelas, waktu adalah

sesuatu yang sangat berharga, mereka tidak akan membuang waktu sia-sia tetapi

justru menggunakannya dengan lebih bijaksana. Andrew Ho (2002:66)

mengemukakan bahwa ”Perbedaan yang paling nyata antara orang yang sukses dan

gagal dapat dilihat dari cara mereka memanfaatkan waktu”.

Menurut Witherington dalam bukunya Purwanto (2003:84), “Belajar adalah

suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru

daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu

pengertian”.

Page 6: ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · di sd negeri 124/1 batin oleh: agusril ... program studi pendidikan

Page | 6 AGUSRIL F.KIP PGSD-S1

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa waktu belajar adalah suatu

kesempatan yang tersedia dalam rangka mendapatkan pengetahuan, kecakapan,

kebiasaan, kepandaian, dan sikap secara teratur dan kontinyu.

2.3 Belajar

2.3.1 Pengertian Belajar

“Belajar mengandung pengertian proses perubahan yang relative tetap dalam

perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman”. (Winataputra, 2005:45)

“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”(Slameto,

2003:54)

“Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan

perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,

pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll.” (Hakim, 2000:15).

Dalam seluruh proses pendidikan, bahwa kegiatan belajar merupakan kegiatan

yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya tujuan pencapaian proses

pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh

siswa/mahasiswa sebagai objek pendidikan.

2.3.2 Faktor-Faktor Belajar

Faktor Pendukung Belajar

a. Motivasi

Motivasi untuk belajar adalah keinginan untuk belajar yang dapat mempengaruhi

bagaimana seorang pelajar. Motivasi ini pada umumnya meningkat ketika

seseorang mengenal kebutuhan hidupnya dan merasa yakin kebutuhan terebut

dapat terpeuhi melalui belajar. (Slamento 2003)

b. Kesiapan

Kesiapan untuk belajar adalah perilaku yang menunjukkan motivasi pada waktu

yang spesifik. Kesiapan merefleksikan keinginan dan kemampuan seseorang

untuk belajar. Peran petugas kesehatan adalah mendorong perkembangan

persiapan tersebut. (Slamento 2003)

c. Pelibatan Aktif (Actif Involvement)

Pelibatan aktif dalam pembelajaran sangat penting. Jika peseta didik aktif dalam

perencanaan dan diskusi, pemeblajaran akan lebih cepat dan lebih baik. Sekali

peserta didik telah berhasil, dalam pencapaian tugas atau memahami konsep,

mereka akan memperoleh kepercayaan diri tentang kemampuannya dalam

belajar, mengurangi kecemasan tentang kegagalan dan memotivasi untuk belajar

lebih baik. (Slamento 2003)

d. Umpan Balik (Feedback)

Umpan balik adalah yang berhubungan dengan penampilan peserta didik

terhadap tujuan pembelajaran. Umpa balik positif akan memberikan dukungan

Page 7: ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · di sd negeri 124/1 batin oleh: agusril ... program studi pendidikan

Page | 7 AGUSRIL F.KIP PGSD-S1

atau semangat peserta didik untuk berbuat yang lebih baik, karena mereka merasa

dihargai dan tahu tentang cara lain/alternatif lain untk mencapai hasil yang lebih

baik lagi, sementara umpan balik yang negatif, seperti hukuman dan kurangnya

dukungan akan menurunkkan semangat peserta didik serta mengundurkan diri

dari pembelajaran.

e. Dari yang Sederhana ke yang Kompleks

Belajar dilengkapi dengan materi yang sevara logika diolah dan diproses dari

yang sederhana ke yang kompleks, seperti: peserta didik mampu memahami

informasi baru, mengasimilasikan informasi baru dengan pelajaran yang lalu dan

membentuk pemahaman baru. Namun tentunya sederhana da kompleksnya

pembelajaran ini tergantung pada individu yang belajar. Bagi satu individu, satu

pelajaran terlalu sederhana, sementara bagi individu lain dirasakan lebih

kompleks. (Slamento 2003)

f. Pengulangan (Repitition)

Pengulangan konsep kunci dan fakta memfasilitasi penahanan materi yang baru

dipelajari. Praktek keterampilan psikomotor, terutama umpan alik dari pengajar.,

akan memperbaiki penampilan dalam keterampilan dan memudakan pemindahan

mereka pada seting yang lain.

g. Waktu (Timing)

Seseorang akan mepertahankan informasi dan keterampilan psikomotornya

secara baik, jika waktu antara pembelajaran dan penggunaan tidak terlalu lama

(waktu pendek), interval waktunya lama, dan orang itu sering lupa.

h. Lingkungan (Environment)

Lingkungan belajar yang optimal mendukung pembelajaran dengan mengurangi

distraksi dan memberikan perasaan nyaman, baik secara fisik maupun psikologis,

misalnya: cahaya ruangan yang memadai, bebas dari suara bising, suhu ruangan

yang sejuk dan fentilasi yang baik.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SD Negeri 124/1 Batin, yang berlokasi

di RT 01 Desa Batin. Sebelum penelitian ini di mulai terlebih dahulu dilakukan pra

survey.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Menurut

Darmadi ( 2011:34) penelitian deskriptif yaitu “penelitian yang berusaha memberikan

gambaran informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya

pada saat penelitian dilakukan”.

Data primer dan sekunder dari penelitian ini adalah Kata-kata dan tindakan

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai

dan data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang

terdiri dari surat-surat pribadi, buku harian, note, sampai dokumen-dokumen resmi dari

berbagai instansi pemerintah. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi

lansung tentang analisis pemanfaatan waktu belajar siswa di SD Negeri 124/I Batin yaitu

dengan cara wawancara langsung kepada siswa di SD Negeri 124/I Batin .

Page 8: ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · di sd negeri 124/1 batin oleh: agusril ... program studi pendidikan

Page | 8 AGUSRIL F.KIP PGSD-S1

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:136), menyatakan bahwa “prosedur

pengumpulan data adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih

cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Berdasarkan teknik

pengumpulan data yang digunakan, maka instrumen penelitian ini menggunakan panduan

opservasi, wawancara dan panduan dokumentasi. Opservasi, wawancara dan panduan

dokumentasi disini digunakan untuk memperoleh data mengenai analisis pemanfaatan

waktu belajar siswa.

Analisis kualitatif dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif untuk

proses analisis data dalam penelitian ini.

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan siswa dalam upaya pemanfaatan

waktu belajar di sekolah dengan baik, ketepatan metode yang dilakukan guru dalam

menumbuhkan kesadaran siswa sangat penting. hal ini bertolok dari kebutuhan untuk

menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran atau yang terjadi di dalam kelas.

Dengan penelitian ini diharapkan guru dapat menangani permasalahan siswa tentang

kurangnya upaya pemanfaatan waktu belajar di sekolah.

Memanfaatkan waktu belajar di sekolah ketika sedang jam istirahat maupun

saat jam pelajaran kosong dapat meningkatkan prestasi siswa. Dengan memanfaatkan

waktu belajar di sekolah dengan kegiatan yang bersifat positif akan berpengaruh

terhadap kesuksesan dan prestasi belajar para siswa. Para siswa kurang menyadari

terhadap pentingnya memanfaat waktu belajar di sekolah karena mayoritas para siswa

lebih senang melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat dan sia-sia seperti bermain

, pergi ke kantin, dan lain-lain. Ada beberapa faktor yang menyebabkan para siswa

kurang menyadari betapa pentingnya memanfaatkan waktu belajar di sekolah

diantaranya: mereka tidak bisa berperang melawan dirinya sendiri agar tidak bersikap

malas, mau berusaha untuk meraih kesuksesan dan mereka cenderung hanya

memikirkan kesenangan sesaat hingga mereka lupa bahwa mereka masih mempunyai

masa depan gemilang yang harus diraih dengan kerja keras. “Memanfaatkan waktu

belajar di sekolah sangat banyak manfaat yang diperoleh misalnya, waktu tidak akan

terbuang sia-sia, dan dikemudian hari kita dapat memetik hasil kesuksesan jerih payah

kita selama ini dengan kerja keras” (Arif 2009:44).

Memanfaatkan waktu belajar di sekolah memang bukan sesuatu yang mudah

untuk dilakukan oleh setiap siswa secara produktif, apalagi yang bisa mendukung di

masa depan. Persoalan memanfaatkan waktu belajar di sekolah akan teratasi jika

siswa mampu membuka pikiran terhadap kemungkinan-kemungkinan baru yang

makin memperluas cakrawala berpikir. Hal-hal yang perlu di lakukan untuk

mengatasi masalah di tersebut antara lain dengan memberikan bimbingan terhadap

siswa.

Page 9: ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · di sd negeri 124/1 batin oleh: agusril ... program studi pendidikan

Page | 9 AGUSRIL F.KIP PGSD-S1

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan ketika jam pelajaran kosong :

1. Dengan beristirahat

Kita bisa memanfaatkan jam kosong dengan beristirahat dikelas, misalnya

dengan tidur. Hal tersebut sangatlah bermanfaat setelah kita lelah belajar. Kata guru

saya, jangan keluar kelas ketika jam kosong, siswa dapat memanfaatkannya.

2. Dengan membaca buku

Kita bisa membaca buku ketika jam pelajaran kosong. Baik itu buku pelajaran

atau pun buku yang lainnya, seperti cerita, novel atau yang lainnya. Yang perlu

diingat, jangan membaca buku selain buku yang bersangkutan ketika guru sedang

menerangkan.

3. Dengan pergi ke perpustakaan

Hal ini hampir sama dengan nomor dua.

4. Saling berdiskusi dengan teman-teman

Hal ini dapat anda lakukan apabila ada materi yang belum siswa pahami. siswa

dapat mengajukan pertanyaan dan dijawab secara diskusi, hal ini akan lebih efektif.

5. Mengerjakan tugas

Apabila ketika jam pelajaran kosong, guru bersangkutan tidak memberikan

tugas, siswa dapat mengerjakan tugas pelajaran yang lain. Misalnya ketika jam

pelajaran ke-5 kosong, lalu ada tugas yang belum anda selesaikan dan harus

dikumpulkan pada jam pelajaran ke-7, maka siswa dapat memanfaatkan waktu belajar

ini untuk mengerjakan tugas yang belum di selesaikan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil

kesimpulan mengenai analisis pemanfaatan waktu belajar peserta didik di SD Negeri

124/I Batin, dapat disimpulkan sebagai berikut: analisis pemanfaatan waktu belajar

peserta didik di sekolah termasuk kurang efekti dikarenakan kebanyakan siswa tidak

begitu memanfaatkan waktu belajar dengan sebaik mungkin, siswa masih banyak

yang suka bermain dari pada belajar atau membaca buku di perpustakaan pada jam

pelajaran kosong.

5. 2 Saran

1. Kepada siswa

Siswa hendaknya dapat memanfaatkan fasilitas perpustakaan sekolah yang ada

dengan sebaik-baiknya agar bertambah pengetahuannya untuk mempermudah

dalam penguasaan materi yang disampaikan oleh guru, sehingga menunjang

pemanfaatan waktu belajar dan dapat meningkatkan aspek-aspek yaitu kesadaran

diri, kendali dorongan hati, motivasi diri, empati dan ketrampilan sosial dengan

Page 10: ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PEMANFAATAN WAKTU …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · di sd negeri 124/1 batin oleh: agusril ... program studi pendidikan

Page | 10 AGUSRIL F.KIP PGSD-S1

cara melatih diri dan mampu menjaga hubungan sosial dengan baik untuk

tercapainya yang lebih baik lagi. Serta hendaknya siswa mampu mengatur

pemanfaatan waktu belajar yang dimilikinya dengan tertib dan senantiasa

konsisten dengan kegiatan belajar yang telah direncanakan atau dijadwalkan

tersebut.

2. Kepada guru dan pihak sekolah

Pihak sekolah hendaknya selalu mengusahakan terjalinnya hubungan yang baik

antara guru, siswa dan orang tua tentang pentingnya mengoptimalkan

pemanfaatan waktu belajar anak, mempertahankan suasana emosi dan sosial yang

kondusif antara pihak sekolah dengan siswa dan antara siswa dengan siswa.

Untuk itu perlu ditingkatkan pula masalah kedisiplinan dan tata tertib

menyangkut pemanfaatan waktu belajar secara efisien dalam kegiatan belajar

mengajar secara aktif di sekolah. Guru hendaknya turut membantu siswa dalam

upaya memanfaatkan perpustakaan sekolah secara maksimal, misalnya memberi

dorongan kepada siswa agar lebih sering mengunjungi perpustakaan untuk

membaca atau memimjam buku, perpustakaan juga hendaknya lebih

dikembangkan oleh sekolah untuk kepentingan tersebut.

3. Kepada peneliti

Peneliti perlu mengadakan penelitian lebih lanjut dengan variable-variabel yang

berbeda dan atau mengadakan penelitian serupa dengan melibatkan faktor-faktor

lain yang terkait dan berperan dalam pencapaian prestasi belajar siswa khususnya

prestasi belajar dalam rangka pengembangan dunia pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Andrew, Ho. 2002. High Way To Success: 10 Sistem Untuk Mencapai Kesuksesan

Dalam Waktu Paling Singkat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Danin, Sudarwan. 2010. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Darmadi, Hamid. 2011. Metode penelitian pendidikan, Bandung: Alfebeta

Poerwadarmita,W.J.S. 2003.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka

Purwanto.2003.Psikologi Pendidikan.Bandung:Remaja

Slameto,2003.Belajar Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rinika

Cipta

Salim, Peter Dan Yenny Salim. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer.

Jakarta: Modern English Press.

Thursan Hakim,200.Belajar Secara Afektif .Jakarta:Puspa Suara