Artikel formalin kanan
Click here to load reader
-
Upload
pranowo-budi-sulistyo -
Category
Health & Medicine
-
view
26 -
download
2
description
Transcript of Artikel formalin kanan
Banyak jenis bahan kimia yang berbahaya dan banyak terdapat pada makanan jajanan,diantaranya boraks dan formalin. Berikut tips mengenali jajanan atau makanan yangmengandung dua zat berbahaya tersebut.
FORMALINFormalin adalah larutan yang tidak berwarna. Baunya sangat tajam, dan biasa digunakansebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan bagi peralatan rumah sakit.Penggunaan lain adalah sebagai bahan pengawet bagi mayat. Bahan ini telah dilarang untukdigunakan sebagai pengawet makanan.Formalin sangat berbahaya bagi tubuh. Jika terhirup, ia dapat menyebabkan iritasi padasaluran pernapasan. Jika mengenai kulit, ia bisa menyebabkan luka bakar atau reaksi alergi.Dan jika tertelan, ia dapat menimbulkan rasa terbakar pada mulut, tenggorokan dan perut,sakit ketika menelan, mual, kejang, bahkan menyebabkan koma. Konsumsi formalin dalamjangka panjang juga memicu penyakit berbahaya, seperti kanker. Dan tahukah Anda, bahwajika konsumsi formalin sebanyak 30 ml (tiga sendok makan) dapat menyebabkan kematian?
BORAKSBoraks merupakan sebuah senyawa berbentuk kristal putih. Ia tak berbau dan stabil terhadapsuhu dan tekanan. Boraks, jika larut dalam air, akan menjadi asam borat. Salah satu bentukturunan boraks yang kerap disalahgunakan adalah bleng. Boraks sendiri biasa dipakai sebagaibahan pembuat deterjen dan antiseptik.Sama dengan formalin, boraks juga berbahaya jika terhirup, mengenai kulit dan mata, sertatertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa iritasi saluran pernapasan, iritasi kulit danmata, sakit kepala, nyeri pada perut bagian atas, dan mual. Penggunaan jangka panjang akanmerusak ginjal, kegagalan sistem sirkulasi tubuh akut, hingga kematian. Konsumsi borakssebanyak 5-10 gram pada anak-anak dapat menyebabkan shock dan kematian
Berikut beberapa contoh ciri-ciri makanan yang sudah terkontaminasi boraks atau formalin :
Mie basahBoraks : Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket dan tidak mudah putusFormalin : Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celsius) dan bertahanlebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat Celsius). Tidak lengket dan lebih mengkilapdibandingkan mie biasa.
BaksoBoraks : Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan dagingnamun lebih cenderung keputihan.Formalin : Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar dan teksturnya sangat kenyal.
LontongBoraks : Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa bertahan lebih dari 15hari pada suhu lemari es. Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat.
TahuFormalin : Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa bertahan lebih dari 15hari pada suhu lemari es. Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat.
IkanFormalin : Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar. Warna insang merah tua tidakcemerlang bukan merah segar dan warna daging putih bersih.
Ikan asinFormalin : Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar. Bersih cerah dan tidakberbau seperti ikan asin. Tidak dihinggapi lalat pada area yang banyak berlalat.
AyamFormalin : Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar dan teksturnya sangat kencang.
Berikut kandungan zat kimia yang sering terdapat pada jajanan :
Zat Kimia Fungsi Akibat
Siklamat Pemanis buatan Gangguan pada system pencernaanterutama pada pembentukan zat dalam selkarsinogenik (pemicu kanker)
Sakarin Pemanis buatan sakarin yang berlebihan selain akanmenyebabkan rasa makanan terasa pahit, migraine dan sakit kepala juga merangsangterjadinya tumor pada bagian kandungkemih
Nitrosamin aroma khas sosis, keju, kornet, Ham & dendeng
Bersifat karsinogenik, memicu kanker
MSG Penyedap rasa Kerusakan beberapa sel saraf di dalambagian otak (hypothalamus) pada bayiMeningkatkan resiko kanker, ginjal danmerusak jaringan lemak
Rhodamin Pewarna tekstil & kertas Meningkatkan resiko kanker kanker hati & gangguan pencernaan
Metanil yellow Pewarna tekstil dan cat Meningkatkan resiko kanker
Formalin Pengawet makanan & disenfektan
Kerusakan hati, jantung, otak, limpa & system syaraf pusat