Artikel Bahaya Hipertensi ( gordianus)

download Artikel Bahaya Hipertensi ( gordianus)

of 2

description

pentingnya menjaga kesehatan, mulai dari makanan yang dikonsumsi

Transcript of Artikel Bahaya Hipertensi ( gordianus)

BAHAYA PENYAKIT HIPERTENSIOleh: Gordianus Donofan(Mahasiswa FKM Undana Kupang)

Perilaku dan pola life style yang tidak sehat menjadi penyebab penyakit bagi manusia. Salah satunya adalah penyakit hipertensi. Penyakit ini menyerang pembuluh dasar dan akan menyebabkan tekanan darah dalam tubuh seseorang naik drastis. Bila tidak terkontrol dengan baik, akan mudah terkena stroke bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi dikenal sebagai salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Penyakit ini juga biasa disebutsilentdead. Sampai pada saat sekarang ini, banyak orang mengidap penyakit hipertensi, tapi tidak menyadari dikarenakan penyakit ini tidak memiliki gejala-gejala yang pasti. Tanda-tanda yang sering muncul pada penyakit hipertensi adalah sering sakit kepala dan pusing-pusing. Kadang kala sering keluar darah di hidung atau orang sering menyebutnya sebagai mimisan. Sensitif dan mudah marah, cepat lelah saat melakukan aktivitas, sering buang air kecil secara tidak teratur dan berkeringat berlebihan, wajah kemerahan dan nyeri pada perut bahkan sering mual-mual sampai muntah.Saat ini, jumlah penderita hipertensi setiap tahun selalu meningkat. Bahkan, penyakit ini sudah menjalar pada anak-anak yang berusia muda. Padahal, penyakit ini seharusnya dialmi oleh orang yang sudah lanjut usia. Hasil riset dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penderita penyakit hipertensi menunjukan peningkatan yang sangat drastis. Hasil diagnosis dokter di tahun 2007 sebesar 7,6 persen bertambah menjadi 9,5 persen di tahun 2013.Penyakit ini sangat berbahaya, jika dibiarkan saja, tekanan darah tinggi akan meningkatkan risiko terkena penyakit yang lebih berat lagi seperti serangan jantung, atau stroke. Salah satu cara untuk mengetahui kita mengidap penyakit tersebut adalah mengukur tekanan darah, dengan mengetahui tekanan darah maka kita bisa mengatur pola makan dan gaya hidup kita secara baik. Orang dewasa sebaiknya memeriksa tekanan darah mereka secara teratur. Pencegahan sangat perlu dilakukan. Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Perubahan gaya hidup menjadi obat yang paling tepat untuk menurunkan tekanan darah. Misalnya, dengan mengonsumsi makanan sehat, rendah lemak dan seimbang termasuk banyak makan buah-buahan segar dan sayuran. Selain itu, kurangi konsumsi garam hingga kurang dari 1 sendok teh per hari.

Pengobatan Herbal dan Olahraga TeraturSalah satu cara yang paling efektif untuk mengendalikan atau menurunkan tekanan darah adalah dengan olahraga yang teratur. Misalkan dengan melakukan jogging setiap pagi dan sore, atau minimal dalam sehari ada aktivitas fisik yang bisa membuat tubuh mengeluarkan keringat. Aktivitas di kantor misalnya, lebih memilih untuk naik turun melaui tangga dari pada melalui lift.Merokok juga sudah menjadi gaya yang paling fenomenal akhir-akhir ini, baik laki-laki maupun perempuan, baik muda maupun tua. Padahal merokok dapat menigkatkan peluang menderita penyakit jantung dan paru-paru. Namun, apabila sudah terlanjur terkena penyakit ini, pengobatan tentu saja tidak dapat dihindarkan. Pengobatan herbal bisa menjadi salah satu alternatif. Saat ini, banyak obat-obatan herbal yang dijual di pasaran atau toko obat untuk mengatasi penyakit berbahaya ini. Selain dengan obat herbal, penderita hipertensi dapat mengonsumsi beberapa makanan yang bisa menurunkan tekanan darah. Beberapa tanaman alami seperti tanaman mangkudu, daun sirsak, daun pegagan, kulit manggis, daun seledri, wortel, buah kesemek, biji teratai, bawang putih, meniran dan lain-lain. Perlu tidaknya mengonsumsi obat penurun tekanan darah tinggi dapat dilihat dari posisi tekanan darah hasil pengukuran. Tekanan darah sangat tinggi bila diukur dengan tensimeter 180/100 mmHg lebih. Pada posisi ini, penderita harus segera dirawat secepatnya. Jika tekanan darah mencapai 145/95 mmHg atau lebih, penderita perlu mengonsumsi obat-obatan dan melakukan perubahan gaya hidup yang sebelumnya tidak teratur. (Diolah dari Berbagai Sumber).