Artikel

13
LUKA ROBEK, LECET DAN MEMAR AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS LAPORAN KASUS Devi Asrianty*, Fazlun*, Fera Mulidar*, Fitri Meutia Donytasari*, Multazam* Taufik Suryadi** *Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. **Bagian/SMF Ilmu Kedokteran dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. ABSTRAK Kecelakaan lalu lintas dapat disebabkan oleh banyak faktor. Kematian dalam kecelakaan lalu lintas dapat terjadi sebagai akibat dari tabrakan atau benturan dari kendaraan. Jenis kecelakaan lau lintas terbanyak ditemukan pada pengendara kendaraan beroda dua. Pengendara roda dua tidak dilindungi oleh perlengkapan pengaman sebagaimana halnya pengendara mobil. Mereka hanya dilindungi oleh pakaian dan perlengkapan pengaman yang dipakai langsung pada badannya, helm, sepatu, dan pakaian pelindung. Luka yang ditemukan adalah luka memar, lecet dan robek yang disebabkan karena ruda paksa tumpul. Berikut ini didiskusikan sebuah laporan kasus kecelakaan lalu lintas dengan perlukaan pada kepala, badan dan ekstremitas serta aspek medikolegalnya. Kata kunci : luka, kecelakaan, medikolegal PENDAHULUAN Kecelakaan lalulintas adalah kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor bertabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka-luka atau kematian manusia atau binatang. 1

description

forensik

Transcript of Artikel

Page 1: Artikel

LUKA ROBEK, LECET DAN MEMAR AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS

LAPORAN KASUSDevi Asrianty*, Fazlun*, Fera Mulidar*,

Fitri Meutia Donytasari*, Multazam*Taufik Suryadi**

*Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

**Bagian/SMF Ilmu Kedokteran dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

ABSTRAKKecelakaan lalu lintas dapat disebabkan oleh banyak faktor. Kematian dalam

kecelakaan lalu lintas dapat terjadi sebagai akibat dari tabrakan atau benturan dari kendaraan. Jenis kecelakaan lau lintas terbanyak ditemukan pada pengendara kendaraan beroda dua. Pengendara roda dua tidak dilindungi oleh perlengkapan pengaman sebagaimana halnya pengendara mobil. Mereka hanya dilindungi oleh pakaian dan perlengkapan pengaman yang dipakai langsung pada badannya, helm, sepatu, dan pakaian pelindung. Luka yang ditemukan adalah luka memar, lecet dan robek yang disebabkan karena ruda paksa tumpul. Berikut ini didiskusikan sebuah laporan kasus kecelakaan lalu lintas dengan perlukaan pada kepala, badan dan ekstremitas serta aspek medikolegalnya.

Kata kunci : luka, kecelakaan, medikolegal

PENDAHULUAN

Kecelakaan lalulintas adalah

kejadian di mana sebuah kendaraan

bermotor bertabrakan dengan benda lain

dan menyebabkan kerusakan. Kadang

kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka-

luka atau kematian manusia atau binatang.

Kecelakaan lalulintas menelan korban jiwa

sekitar 1,27 juta manusia setiap tahun

menurut WHO.

WHO mengungkapkan lebih dari

1,27 juta orang meninggal akibat

kecelakaan lalulintas setiap tahunnya yang

meliputi pejalan kaki, pengendara

kendaraan bermotor dan pengendara

sepeda. Studi menunjukkan kebanyakan

orang yang meninggal karena kecelakaan

lalulintas di Indonesia adalah pengendara

kendaraan beroda dua atau tiga yang

mencapai 61%, pejalan kaki 15%,

pengendara sepeda 13%, penumpang

kendaraan roda empat 4% dan pengendara

kendaran roda empat 3%, yang dilaporkan

Polisi Nasional pada tahun 2008 di tiga

provinsi.

Kecelakaan lalu lintas

disebabkan oleh banyak faktor tidak

sekedar oleh pengemudi kendaraan

1

Page 2: Artikel

yang buruk, pejalan kaki yang

kurang hati-hati,kerusakan kendaraan,

rancangan kendaraan cacat pengemudi,

rancangan jalan, dan kurang mematuhinya

rambu-rambu lalu lintas.

Berikut ini didiskusikan sebuah

laporan kasus kecelakaan lalu lintas

dengan perlukaan pada kepala, badan dan

ekstremitas serta aspek medikolegalnya.

LAPORAN KASUS

Telah diperiksa seorangkorban, laki-

laki dalam keadaan tidak sadar, bernama

Al Furqan Amir, umur dua puluh delapan

tahun, pekerjaan swasta. Dari hasil

pemeriksaan fisik dijumpai luka robek

pada kepala bagian belakang. Luka memar

pada bahu kanan belakang, dada kiri,

lengan kanan bawah, pinggang kanan, dan

lutut kanan. Luka lecet pada lengan kanan

bawah, punggung tangan kanan, jari

telunjuk tangan kiri, pergelangan kaki

kanan, punggung kaki kanan dan

punggung kaki kiri. Dari hasil pemeriksaan

penunjang radiologi berupa CT-Scan

kepala didapatkan perdarahan di atas

selaput keras otak bagian kanan. Luka-luka

tersebut disebabkan karena ruda paksa

tumpul yang dapat menimbulkan bahaya

maut bagi korban dan memerlukan

perawatan.

2

Page 3: Artikel

PEMBAHASAN

Perlukaan

Traumatologi adalah ilmu yang

mempelajari tentang luka dan cedera serta

hubungannya dengan berbagai kekerasan

(ruda paksa), sedangkan yang dimaksud

dengan luka adalah suatu keadaan

ketidaksinambungan jaringan tubuh akibat

kecelakaan. Trauma atau perlukaan secara

medis adalah hilangnya kontinuitas

jaringan yang disebabkan karena adanya

kekuatan dari luar/kekerasan.

Berdasarkan sifat serta

penyebabnya, trauma dibedakan atas:

A. Mekanik:

1. Trauma tumpul:

a. Memar

b. Luka lecet

c. Luka robek

2. Trauma tajam:

a. Luka iris/sayat

b. Luka tusuk

c. Luka bacok

3. Trauma tembakan senjata api

B. Fisika:

1. Suhu

2. Listrik dan petir

3. Perubahan tekanan udara

4. Akustik

5. Radiasi

C. Kimia:

1. Asam kuat

2. Basa kuat

3

Page 4: Artikel

Luka Memar

Luka memar terjadi akibat

perdarahan jaringan di bawah kulit atau di

bawah permukaaan organ akibat pecahnya

pembuluh darah kecil atau kapiler tanpa

menyebabkan luka di permukaan kulit atau

membrana mukosa. Perdarahan atau

ekimosis ini berwarna biru kehitaman dan

kadang-kadang disertai pembengkakan.

Bentuk dan luas luka dipengaruhi

oleh kuat benturan, alat atau benda

penyebab, keadaan jaringan, umur,

kelamin, dan kondisi tubuh seseorang.

Luka memar di jaringan longgar

seperti di daerah mata, leher dan lain-lain

cenderung menjadi luas. Luka memar ini

bias bias berpindah tempat (ectopis

bruises) akibat gravitasiseperti luka di

kening menjadi ‘kacamata hematom’ di

daerah mata. Luka ini dapat memberikan

gambaran alat yang digunakan seperti tali

pinggang, cambuk, roda ban, dan lain-lain.

Luka memar di punggung tangan dan jari

member petunjuk suatu luka tangkis

(defensive, bertahan) pada perkelahian.

Luka memar di leher bisa sebagai petunjuk

pencekikan.

Bersamaan dengan perjalanan

waktu, luka memar menyembuh dan

terjadi perombakan zat warna hemoglobin.

Dalam 4-5 hari menjadi hijau, lalu

kekuningan dalm beberapa hari kemudian

dan menghilang dalam 10-14 hari.

Perubahan warna dalam penyembuhan

bergerak dari tepi ke tengah, artinya

perlukaan tampak makin mengecil.

Luka memaar jarang fatal, kecuali

kerusakan organ interna atau

mengakibatkan neurogenik syok dan

emboli lemak pada pukulan atau benturan

berat.

Luka Lecet

Luka lecet terjadi akibat cedera

pada epidermis yang bersentuhan dengan

benda yang memiliki permukaan kasar

atau runcing, misalnya pada kejadian

kecelakaan lalu lintas, tubuh terbentur

aspal jalan, atau sebaliknya benda tersebut

yang bergerak dan bersentuhan dengan

kulit.

Berdasarkan mekanisme terjadinya,

luka lecet dapat diklasifikasikansebagai:

a. Luka lecet gores

Diakibatkan oleh benda runcing

yang menggeser lapisan permukaan kulit

didepannya dan menyebabkan lapisan

tersebut terangkat sehingga dapat

menunjukkan arah kekerasan yang terjadi.

b. Luka lecet serut

Variasi dari luka lecet gores yang

daerah persentuhannya dengan permukaan

kulit lebih lebar. Arah kekerasan

ditentukan dengan melihat letak tumpukan

epitel.

c. Luka lecet tekan

Disebabkan oleh penjejakan benda

tumpul pada kulit. Karena kulit adalah

4

Page 5: Artikel

jaringan yang lentur, maka bentuk luka

lecet tekan belum tentu sama dengan

bentuk permukaan benda tumpul tersebut,

tetapi masih memungkinkan identifikasi

benda penyebab yang mempunyai bentuk

yang khas misalnya kisi-kisi radiator

mobil, jejas gigitan dan sebagainya.

Gambaran luka lecet tekan yang

ditemukan pada mayat adalah daerah kulit

yang kaku dengan warna lebih gelap dari

sekitarnya akibatmenjadi lebih padatnya

jaringan yang tertekan serta

terjadinyapengeringan yang berlangsung

pasca mati.

d. Luka lecet geser

Disebabkan oleh tekanan linier

pada kulit disertai gerakan bergeser,

misalnya pada kasus gantung atau jerat

serta pada korban pecut. Luka lecet geser

yang terjadi semasa hidup mungkin sulit

dibedakan dari luka lecet geser yang

terjadi segera pasca mati.

Luka Robek

Luka robek adalah luka terbuka

akibat trauma tumpul yang kuat.mudah

terbentuk bila dekat ke dasar bagian yng

bertulang.luka ini umumnya tidak

menggambarkan bentuk dan ukuran alat

yang digunakan. Ciri-cirinya bentuk tidak

teratur, pinggir tidak rata, bengkak, sering

kotor, perdarahan tidak banyak, terdapat

jembatan jaringan antara ke dua tepi luka,

rambut terbenam dalam luka, sering

disertai memar dan luka lecet.

Proses penyembuhan terlihat mulai

dari penggumpalan darah dipermukaan

luka. Pembentukan jaringan ikat dimulai

dari dalam luka dan terakhir pembentukan

jaringan kulit.

Perkiraan umur luka tidak bisa

ditemukan dengan tepat. Umur luka hanya

dapat dinyatakan dalam kategori sangat

baru, baru, beberapa hari dan lebih dari

beberapa hari.

Perlukaan dan Kematian dalam

Kecelakaan Lalu Lintas

Kematian dalam kecelakaan lalu

lintas dapat terjadi sebagai akibat dari

tabrakan atau benturan dari kendaraan.

Secara imajinatif semua model dari sarana

transportasi mempunyai kemampuan untuk

menyebabkan kematian atau kecacatan.

Kematian karena kecelakaan lalu

lintas dapat dibagi menjadi empat kategori

tergantung dari arah terjadinya benturan

pada kendaraan, antara lain :

1. Arah depan

Ini adalah paling umum, yang kejadiannya

kira-kira mencapai 80% dari semua

kecelakaan lalu lintas. Tabrakan dari arah

depan terjadi bila duakendaraan/orang

bertabrakan yang mana keduanya arah

kepala, atau bagiandepan dari kendaraan

menabrak benda yang tidak bergerak,

seperti tembok,ataupun tiang listrik.

5

Page 6: Artikel

Sebagai akibat dari energi gerak,

penumpang darikendaraan bermotor akan

terus melaju (bila tidak memakai sabuk

pengamanpada pengguna mobil). Pola dan

lokasi luka akan tergantung dari posisi

saatkecelakaan.

2. Arah samping (lateral)

Biasanya terjadi di persimpangan ketika

kendaraan lain menabrak dari arah

samping, ataupun mobil yang terpelintir

dan sisinya menghantam benda tidak

bergerak. Dapat terlihat perlukaan yang

sama dengan tabrakan dari arah depan, bila

benturan terjadi pada sisi kiri dari

kendaraan, pengemudi akan cenderung

mengalami perlukaan pada sisi kiri, dan

penumpang depan akan mengalami

perukaan yang lebih sedikit karena

pengemudi bersifat sebagai bantalan. Bila

benturan terjadi pada sisi kanan, maka

yang terjadi adalah sebaliknya, demikian

juga bila tidak ada penumpang.

3. Terguling

Keadaan ini lebih mematikan (lethal)

dibandingkan tabrakan dari samping,

terutama bila tidak memakai pelindung

kepala (helm), terguling di jalan, sabuk

pengaman dan penumpang terlempar

keluar mobil.Beberapa perlukaan

dapatterbentuk pada saat korban mendarat

pada permukaan yang keras.Pada beberapa

kasus, korban yang terlempar bisa

ditemukan hancur atau terperangkap di

bawah kendaraan.Pada kasus seperti ini

penyebab kematian mungkin adalah

traumaticasphyxia.

4. Arah belakang

Pada benturan dari arah belakang, benturan

dikurangi atau terserap oleh bagian bagasi

dan kompartemen penumpang belakang

(pada pengguna mobil), yang dengan

demikian memproteksi penumpang bagian

depan dari perlukaan yang parah dan

mengancam jiwa.

Pengendara roda dua tidak

dilindungi oleh perlengkapan pengaman

sebagaimana halnya pengendara mobil.

Mereka hanya dilindungi oleh pakaian dan

perlengkapan pengaman yang dipakai

langsung pada badannya, helm, sepatu, dan

pakaian pelindung.Dari beberapa

pengaman tersebut hanya helm yang

memiliki kemampuan untuk meredistribusi

transmisi energi dan mengurangi intensitas

benturan, inipun sangat terbatas. Jelas

bahwa semakin sedikit alat pelindung

semakin besar resiko terjadinya trauma.

Mekanisme trauma yang terjadi pada

pengendara sepeda motor dan sepeda

meliputi :

a. Benturan frontal

Bila roda depan menabrak suatu

objek dan berhenti mendadak maka

kendaraan akan

berputar kedepan,dengan momentum

mengarah kesumbu depan. Momentum

kedepan akan tetap, sampai pengendara

dan kendaraannya dihentikan oleh tanah

6

Page 7: Artikel

atau benda lain. Pada saat gerakan kedepan

ini kepala, dada atau perut pengendara

mungkin membentur stang kemudi.Bila

pengendara terlempar keatas melewati

stang kemudi, maka tungkainya mungkin

yang akan membentur stang kemudi, dan

dapat terjadi fraktur femur bilateral.

b. Benturan lateral

Pada benturan samping, mungkin

akan terjadi fraktur terbuka atau tertutup

tungkai bawah. Kalau sepeda / motor

tertabrak oleh kendaraan yang bergerak

maka akan rawan untuk menglami tipe

trauma yang sama dengan pemakai mobil

yang mengalami tabrakan samping. Pada

tabrakan samping pengendara juga akan

terpental karena kehilangan keseimbangan

sehingga akan menimbulkan cedera

tambahan.

c. Laying the bike down

Untuk menghindari terjepit

kendaraan atau objek yang akan

ditabraknya pengendara mungkin akan

menjatuhkan kendaraannya untuk

memperlambat laju kendaraan dan

memisahkannyadari kendaraan. Cara ini

dapat menimbulkan cedera jaringan lunak

yang sangat parah.

d. Helm (helmets)

Walaupun penggunaan helm untuk

melindungi kepala agak terbatas namun

penggunaannya jangan diremehkan. Helm

didesain untuk mengurangi kekuatan yang

mengenai kepala dengan cara mengubah

energi kinetik benturan melalui kerja

deformasi dari bantalannya dan diikuti

dengan mendistribusikan kekuatan yang

menimpa tersebut seluas-luasnya. Secara

umum petugas gawat darurat harus

berhati-hati dalam melepas helm korban

kecelakaan roda dua, terutama pada

kecurigaan adanya fraktur servical harus

tetap menjaga kestabilan kepala dan tulang

belakang dengan cara teknik fiksasi yang

benar.

ASPEK MEDIKOLEGAL

Dari segi medikolegal, orientasi

dan paradigma yang digunakan dalam

merinci suatu luka dan kecederaan adalah

untuk dapat membantu merekonstruksi

peristiwa penyebab terjadinya luka dan

memperkirakan derajat keparahan luka

(severity of injury). Dengan demikian pada

pemeriksaan suatu luka, bisa saja ada

beberapa hal yang dianggap penting dari

segi medikolegal, tidak dianggap perlu

untuk tujuan pengobatan, seperti misalnya

lokasi luka, tepi luka, dan sebagainya.

Pada kasus ini, korban secara

medikolegal telah ditabrak dengan

perlukaan tumpul dan tidak ditelantarkan

oleh pelaku penabrakan.

KESIMPULAN

Kecelakaan lalu lintas

disebabkan oleh banyak faktor tidak

sekedar oleh pengemudi kendaraan

7

Page 8: Artikel

yang buruk, pejalan kaki yang

kurang hati-hati,kerusakan kendaraan,

rancangan kendaraan cacat pengemudi,

rancangan jalan, dan kurang mematuhinya

rambu-rambu lalu lintas.

Luka lecet terjadi akibat cedera pada

epidermis yang bersentuhan dengan benda

yang memiliki permukaan kasar atau

runcing, misalnya pada kejadian

kecelakaan lalu lintas, tubuh terbentur

aspal jalan, atau sebaliknya benda tersebut

yang bergerak dan bersentuhan dengan

kulit. Luka tumpul terjadi akibat kekerasan

tumpul yang mengenai permukaan tubuh

menyebabkan pecahnya / terputusnya

pembuluh darah pada kulit atau organ

dalam akibat perdarahan yang mungkin

kecil atau besar. Luka robek mempunyai

tepi yang tidak teratur, terdapat jembatan-

jembatan jaringan yang menghubungkan

kedua tepi luka, akar rambut tampak

hancur atau tercabut bila kekerasannya di

daerah yang berambut, di sekitar luka

robek sering tampak adanya luka lecet atau

luka memar.

Korban mengalami kecelakaan lalu

lintas yang menyebabkan korban

mengalami luka robek pada kepala bagian

belakang. Luka memar pada bahu kanan

belakang, dada kiri, lengan kanan bawah,

pinggang kanan, dan lutut kanan. Luka

lecet pada lengan kanan bawah, punggung

tangan kanan, jari telunjuk tangan kiri,

pergelangan kaki kanan, punggung kaki

kanan dan punggung kaki kiri. Luka-luka

tersebut disebabkan oleh ruda paksa

tumpul yang dapat menimbulkan bahaya

maut bagi korban dan memerlukan

perawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Soehodho, Susanto. 2009. Road

Accidents in Indonesia.

www.iatss.or.jp/pdf/research/33/33-2-

11.pdf

Budianto, Arif. 1997. Ilmu

Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian

Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia.

Idries AM. 1997. Pedoman Ilmu

kedokteran Forensik. Jakarta: Binarupa

Aksara.

Amir A. 2005. Rangkaian Ilmu

Kedokteran Forensik. Edisi ke-2. Jakarta:

Ramadhan.

World Health Organization

(WHO). 2008. Traffic Accidents.

Available from

http://www.who.int/worldhealthday/previo

us/2004/infomaterials/world_report/en/

8