Artikel

23
PROSES BONGKAR MUAT KAPAL TANKER GAS LPG/C Oleh : Maulana Perdana Yudha Abstraksi Dalam proses kegiatan bongkar muat khususnya muatan LPG perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, hal tersebut memerlukan persiapan yang matang, baik dari pihak kapal maupun pihak darat. Pada dasarnya penanganan hambatan bertujuan untuk mengatasi masalah agar dapat diselesaikan dengan baik pada saat proses bongkar muat. Permasalahan yang penulis ambil disini adalah hambatan apa yang terjadi saat proses bongkar muat LPG/C ? Upaya-upaya apakah yang harus dilaksanakan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang timbul saat proses bongkar muat dikapal gas LPG/C ? Tujuan dari penelitian ini untuk pengetahuan tentang memuat dan membongkar muatan dari dan keatas kapal yang sedemikian rupa agar terwujud lima prinsip pemuatan yang baik. Bongkar muat adalah suatu kegiatan pelayaran memuat ataupun membongkar suatu muatan dari dermaga, tongkang, truck ke dalam palka atau geladak, dengan menggunakan derek kapal maupun darat atau dengan alat bongkar lainnya, dimana barang yang dipindahkan dari dan ke atas kapal. Berdasarkan hasil penelitian, kenaikan suhu tangki secara tiba-tiba disebabkan karena pengaruh suhu dari luar dan faktor pemuatan yang cepat. Agar tidak terjadi bahaya saat pemuatan berlangsung, maka kenaikan suhu tangki harus segera diturunkan dengan tindakan yang dilakukan yaitu dengan metode cooling down,

description

1

Transcript of Artikel

Page 1: Artikel

PROSES BONGKAR MUAT KAPAL TANKER GAS LPG/C

Oleh : Maulana Perdana Yudha

Abstraksi

Dalam proses kegiatan bongkar muat khususnya muatan LPG perlu dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya, hal tersebut memerlukan persiapan yang matang, baik dari pihak

kapal maupun pihak darat. Pada dasarnya penanganan hambatan bertujuan untuk

mengatasi masalah agar dapat diselesaikan dengan baik pada saat proses bongkar muat.

Permasalahan yang penulis ambil disini adalah hambatan apa yang terjadi saat proses

bongkar muat LPG/C ? Upaya-upaya apakah yang harus dilaksanakan untuk mengatasi

hambatan-hambatan yang timbul saat proses bongkar muat dikapal gas LPG/C ?

Tujuan dari penelitian ini untuk pengetahuan tentang memuat dan membongkar

muatan dari dan keatas kapal yang sedemikian rupa agar terwujud lima prinsip pemuatan

yang baik. Bongkar muat adalah suatu kegiatan pelayaran memuat ataupun membongkar

suatu muatan dari dermaga, tongkang, truck ke dalam palka atau geladak, dengan

menggunakan derek kapal maupun darat atau dengan alat bongkar lainnya, dimana barang

yang dipindahkan dari dan ke atas kapal. Berdasarkan hasil penelitian, kenaikan suhu

tangki secara tiba-tiba disebabkan karena pengaruh suhu dari luar dan faktor pemuatan

yang cepat. Agar tidak terjadi bahaya saat pemuatan berlangsung, maka kenaikan suhu

tangki harus segera diturunkan dengan tindakan yang dilakukan yaitu dengan metode

cooling down, mengurangi vapour dengan compressor cargo, menggunkan vapour return

line dan cargo spray line.

Kesimpulan dari pemasalahan ini adalah dalam kegiatan muat bongkar, awak kapal

mengerti tentang penanganan muatan LPG agar saat proses bongkar muat aman dan lancar,

saran-saran yang diberikan yaitu sebaiknya awak kapal mengikuti program sertifikasi dan

latihan tentang LPG sebagai dasar untuk bekerja dikapal tanker gas, harapan ini agar

seluruh awak kapal dapat meningkatkan kesigapan apabila terjadi suatu permasalahan yang

timbul saat proses bongkar muat.

Kata Kunci : Pengetahuan proses bongkar muat kapal tanker gas

Page 2: Artikel

Pendahuluan

Proses bongkar muat secara tepat agar memperlancar proses bongkar muat. Dengan

mengetahui langkah-langkah proses bongkar muat secara benar bertujuan agar muatan

tetap terjaga serta crew kapal terjaga keselamatannya. Namun sering dijumpai hambatan

serta kendala, karena kurangnya pemahaman awak kapal yang baru bekerja di atas kapal

gas terutama pada saat proses bongkar muat di pelabuhan. LPG (Liquefied Petroleum Gas)

adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam yang

diperoleh dari kilang-kilang gas atau hasil pengolahan minyak bumi. Dengan menambah

tekanan dan menurunkan suhunya, maka gas berubah menjadi cair. Komponennya

didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). LPG juga mengandung hidrokarbon ringan

lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12). Gas produk yang

dihasilkan mempunyai suhu yang panas, sehingga tidak mungkin dapat digunakan karena

mempunyai tekanan yang tinggi karena itu harus didinginkan terlebih dahulu, agar gas

dapat berubah menjadi cair dan dapat dikemas untuk dipergunakan.

Konstruksi kapal itu sendiri berbeda dengan kapal lain pada umumnya serta dalam

penanganannya memerlukan perhatian khusus, karena LPG adalah salah satu muatan yang

berbahaya. Konstruksi kapal LPG berbeda dengan kapal lain pada umumnya, dengan

bentuk tangki yang bulat atau lonjong dan mempunyai lapisan membrane sell pada lapisan

tangki dalam yang terbuat dari bahan baja khusus untuk mencegah terjadinya korosi atau

suhu yang sangat dingin di sebabkan oleh muatan yang dapat merusak tangki. Setiap

konstruksi kapal LPG keadaan tangki harus selalu kedap udara dan tidak boleh tercampur

dengan oksigen ataupun karbondioksida agar muatan tidak rusak atau terjadi Polimerisasi

(Terjadinya penggumpalan yang disebabkan tercampurnya zat lain yang tidak sejenis) dan

meledak akibat tercampur dengan oksigen.

Dalam pelaksanaan pemuatan dan pembongkaran LPG dari dan ke kapal sering

dijumpai hambatan serta kendala, karena kurangnya pemahaman awak kapal yang baru

bekerja di atas kapal gas terutama pada saat proses bongkar muat di pelabuhan dan

kurangnya kesadaran akan bahaya yang dapat di timbulkan oleh muatan LPG, serta

naiknya tekanan dalam tangki pada saat kegiatan muat bongkar muat LPG dipelabuhan dan

dampak yang akan terjadi. Sehingga untuk menangani dan mengoperasikan kapal jenis

kapal tanker jenis LPG khususnya baik dalam pemuatan maupun dalam pembongkaran

Page 3: Artikel

diperlukan suatu keterampilan dan pengetahuan khusus yang mendalam bagi para mualim

dan awak kapalnya sehingga diharapkan tersebut dapat berjalan dengan aman dan lancar.

Menurut McGuire and White dalam buku " Liquified Gas Handling Procedure "

(2000:xxiv), yang menjelaskan bahwa LPG adalah suatu produk percampuran dari

berbagai unsur hydrocarbon yang berasal dari gas alam yang asam, basah yang diperoleh

dari ladang-ladang gas atau minyak, sehingga menghasilkan gas.

Menurut badan Diklat Perhubungan (2000:8) LPG di definisikan sebagai propane,

butane dan campuran propane-butane dalam bentuk cair yang tidak menimbulkan karat,

tidak beracun tetapi sangat mudah terbakar.

Menurut International Maritime Organitation (1993:6), Gas cair adalah cairan yang

mempunyai tekanan uapnya melebihi 2,8 Bar pada temperatur 37,8o C dan zat-zat lain

sebagaimana yang diterapkan didalam gas codes.

Menurut uraian diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa LPG adalah suatu gas

produk yang mempunyai tekanan dalam atmosfier yang mempunyai tingkat bahaya yang

sangat tinggi terutama bahaya ledakan dan mudah terbakar.

1. Sifat LPG

Sifat LPG adalah sebagai berikut :

a. Sangat mudah terbakar baik dalam bentuk cairan ataupun vapour

b. Tidak beracun, tidak berwarna, dan berbau menyengat.

c. Gas dikemas dalam bentuk cairan yang bertekanan dengan suhu yang

sangat dingin ke dalam tangki bersilinder.

d. Cairan dari gas LPG akan menguap diudara bebas, tetapi gas akan

menempati daerah yang rendah karena gas ini lebih berat jika dibanding

udara.

e. Gas ini dapat meledak sendiri jika tekanan di dalam tangki terlalu besar

atau suhu yang tinggi.

2. Penggunaan LPG

Penggunaan LPG di Indonesia digunakan sebagai pengganti minyak

tanah (Kerosine) yang produksinya kini semakin minim, dan saat ini sudah

banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang dikenal

Page 4: Artikel

dengan BBG (Bahan Bakar Gas) yang lebih ramah lingkungan dari pada

menggunakan bahan bakar dalam bentuk cair.

3. Bahaya LPG

Salah satu resiko penggunaan LPG adalah terjadinya kebocoran pada

tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan

kebakaran. Pada awalnya, gas LPG tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit

dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari hal tersebut

pihak pengolah menambahkan gas merchaptan , yang baunya khas dan

menyengat. Hal ini berfungsi untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung

gas. Tekanan LPG cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga

kebocoran LPG akan membentuk gas secara cepat dan merubah volumenya

menjadi lebih besar. Bahaya-bahaya utama dari gas yang di cairkan adalah :

a. Mudah terbakar

Muatan ini mudah sekali terbakar baik itu dalam bentuk cair maupun gas.

b. Mudah meledak

Bahaya muatan ini yang paling berbahaya yaitu dapat meledak walaupun

tidak ada api di sekitar, karena dapat meledak sendiri bila takanan

ataupun suhu terlalu tinggi (Auto Ignition). Untuk LPG ini dapat meledak

dengan sendirinya bila melebihi suhu 450o C.

c. Bahaya karena suhu dingin

Bahaya karena suhu dingin karena LPG mempunyai suhu yang sangat

dingin sehingga jika tersentuh kulit akan menyebabkan sengatan dingin

(frost bite). Es atau gumpalan es pada peralatan yang tidak diisolasikan

tidak selamanya terlihat, untuk peringatan agar jangan dipegang atau

disentuh karena dapat menyebabkan kulit tertempel dan sulit terlepas.

Terhirupnya uap yang sangat dingin dapat menyebabkan kerusakan pada

paru-paru secara permanen. Kebanyakan baja kehilangan ketahanannya

apabila suhunya turun dibawah 0oC, hal ini berarti bahwa baja akan

menjadi rapuh dan banyak kehilangan daya tahan.

d. Bahaya bagi kesehatan

Bahaya-bahaya yang disebabkan oleh cairan ataupun gas bagi kesehatan

makhluk hidup terutama manusia yaitu:

Page 5: Artikel

1) Kekurangan Oksigen (Asphyxia)

Tubuh manusia membutuhkan kandungan oksigen 20,8% untuk

bernafas normal, namun bila nafas dibawah kondisi tersebut dalam

waktu singkat akan berakibat buruk. Daya tahan terhadap pengaruh

konsentrasi oksigen berbeda pada setiap individu tetapi biasanya

tubuh manusia akan kehilangan daya kerja ataupun kesadaran jika

menghirup udara kurang dari 19,5% sehingga dalam kondisi seperti

itu akan sulit untuk berfikir dan bingung dalam mengambil

keputusan ketika didalam kondisi berbahaya.

2) Keracunan (Toxicity)

Toxic sama artinya dengan beracun atau berbahaya, toxicity adalah

kemampuan suatu unsur ketika terhirup atau terserap kedalam kulit

yang akan menyebabkan kerusakan jaringan tubuh, kerusakan pada

sistem kesadaran pusat atau pada kejadian yang ekstrim dapat

menyebabkan kematian.

3) Efek Akut (Accute Effect)

Hal ini dapat terjadi dengan cepat, semakin banyak petroleum gas

yang masuk maka semakin besar akibatnya, yaitu: pusing, sakit

kepala, iritasi pada mata, pada jumlah yang semakin besar akan

menyebabkan tidak bekerjanya organ tubuh dan kemungkinan

mengakibatkan kematian.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kaulitatif yang

memiliki ciri deskriptif yang membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, actual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan penanganan hambatan bongkar

muat LPG dikapal MT.Gas Indonesia.

Menurut Riduwan dalam bukunya ( 2003:164), penelitian deskriptif adalah suatu

penelitian yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variable lainnya hanya

mengambarkan satu variable saja.

Menurut Kirk dan Miller dalam buku metodologi penelitian kualitatif (Moleong,

2004:5) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan

maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan

Page 6: Artikel

berbagai mode yang ada. Sedangkan menurut Moleong dalam buku metodologi penelitian

yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan

dan perilaku individu atau sekelompok orang.

Penulis menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data:

1. Observasi

Menurut Riduwan dalam bukunya " Dasar-Dasar Statistika " (2003:57),

observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung kepada obyek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Dalam hal

pengumpulan data ini, penulis mengadakan observasi langsung yaitu tentang

kegiatan proses bongkar muat muatan LPG yang dilaksanakan di kapal MT

Gas Indonesia.

2. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara ataupun tanya jawab bebas yang berisikan

beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada crew dan perwira kapal serta

pihak-pihak lain yang berkaitan dengan penanganan muatan di kapal MT Gas

Indonesia. Beberapa pihak yang terkait dengan wawancara yang penulis

lakukan tersebut adalah:

a. Awak kapal

1) Nahkoda MT Gas Indonesia

2) Mualim I MT Gas Indonesia, selaku perwira yang bertanggung jawab

terhadap proses bongkar muat LPG dan perawatan kapal.

3) Mualim jaga muatan, yaitu mualim II dan mualim III kapal MT Gas

Indonesia

4) Kepala Kamar Mesin (KKM), selaku perwira yang bertanggung jawab

terhadap kamar mesin termasuk juga peralatan permesinan yang

berada di deck.

5) Beberapa awak kapal selain yang tersebut diatas.

b. Pihak darat :

1) Loading master adalah orang yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan proses bongkar muat. Pihak ini bekerja sama dengan

pihak kapal, yaitu mualim I agar tercapai pelaksanaan proses bongkar

muat yang aman dan terkendali.

Page 7: Artikel

2) Cargo surveyor adalah orang yang memiliki hak untuk mengawasi

pelaksanaan proses bongkar muat dikapal. Pihak ini merupakan wakil

dari pemilik barang.

3) Ship agent adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kelancaran

operasi kapal di pelabuhan.

Proses analisa data dilakukan dengan mengadakan tehnik analisis data secara induktif

yaitu menganalisa data untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian dengan

menggunakan model interaktif. Penulis juga mendiskripsikan saran-saran yang baik

didasarkan atas teori-teori yang ada maupun pengetahuan yang didapat dari perwira kapal

selama menjalankan praktek laut.

Untuk memudahkan dalam menganalisisa data, maka ada beberapa hal yang harus

diperhatikan, antara lain :

1. Reduksi data.

Reduksi dapat didefinisikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar

yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

2. Penyajian data.

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang telah tersusun

secara terpadu dan mudah dipahami yang memberikan kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan mengambil tindakan.

3. Menarik kesimpulan.

Menarik kesimpulan merupakan kemampuan seorang peneliti dalam

menyimpulkan berbagai temuan yang diperoleh dalam beberapa penelitian.

Hasil

Page 8: Artikel

Setiap titik pada diagram merupakan campuran udara, uap mudah terbakar dan gas inert,

ditentukan dalam hal yang uap mudah terbakar dan kadar oksigen. Air dan mudah terbakar

uap campuran tanpa gas inert pada garis AB, kemiringan yang mencerminkan penurunan

kandungan oksigen sebagai isi meningkat mudah terbakar uap (mis. di udara 50% dan 50%

kargo uap, oksigen 10M '% tangki atmosfer).

Contoh grafik tekanan uap, gravitasi spesifik dan panas penguapan Metana

Pembahasan

Upaya-upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi saat melaksanakan

kegiatan bongkar muat

1. Penyebab terjadinya kenaikan tekanan tangki yang drastis saat pemuatan.

Page 9: Artikel

Mengenai kenaikan tekanan tangki yang drastis saat pemuatan Mualim I

mengemukakan sebagai berikut:

“Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kenaikan tekanan tangki dengan

cara menggunakan kompresor muatan, vapour return line, water spray line dan

cargo spray line”

maka selaku perwira yang bertanggung jawab terhadap operasi muatan

mengambil tindakan sebagai berikut :

a. Menggunakan vapour return line (saluran gas balik).

Apabila tekanan tangki dikapal lebih tinggi dari tekanan tangki

didarat, maka gas muatan ditangki kapal akan dialirkan kembali dialirkan

kembali tangki darat hingga kedua tangki tersebut memiliki tekanan yang

sama. Sesuai prinsip utamanya adalah dengan menyamakan tekanan

antara tangki didarat dan dikapal.

Dengan membuka keran saluran vapour kapal yang telah terpasang

dengan saluran vapour darat, vapour yang berada ditangki muatan secara

otomatis akan mengalir dengan sendirinya karena perbedaan tekanan di

tangki kapal dan di tangki darat.

b. Menggunakan kompresor muatan.

Cara menggunakan kompresor bervariasi dalam menurunkan

tekanan dalam tangki karena dari mualim I mempunyai cara yang

berbeda-beda. Dikapal MT. Gas Indonesia kompresor muatan biasanya

digunakan untuk mendorong muatan gas agar tekanan turun, dengan

mensirkulasi muatan yaitu dengan menghisap muatan gas dari tangki

yang dimuat dan didorong ke dalam tangki yang belum dimuat melalui

saluran muatan uap atau sebaliknya, tangki yang bermuatan uap itu

kembali dibuka dan di dorong dengan kompresor kedalam tangki yang

sudah dimuat tetapi dengan membuka bypass jadi muatan cair bercampur

dengan muatan uap, karena muatan cair dingin bercampur dengan

muatan uap maka muatan uap pun akan menjadi cair.

Page 10: Artikel

Beberapa metode penggunaan cargo commpressor :

a) Direct System: Single-Stage

Gambar tahap siklus kompresi tunggal langsung

Gambar grafik skema Mollier bagan tahap siklus kompresi tunggal

langsung

Keterangan:

Uap muatan (1) diambil dari tangki kargo ke kompresor (2)

melalui pemisah muatan cair, karena muatan cair yang terkandung

uap muatan bisa merusak kompresor. Kompresor digunakan untuk

meningkatkan suhu matan uap dengan kondensor air laut yang

digunakan. Uap muatan yang sangat panas dari kompresor (3) yang

kental untuk cairan suhu lingkungan dalam kondensor

berpendingin air laut (4), dan dikumpulkan dalam bejana

mengumpulkan, dikenal sebagai penerima kondensat, sebelum

dilewatkan melalui katup ekspansi (5) untuk mendinginkannya.

b) System: Two-Stage

Sistem ini dapat digunakan untuk kapal LPG semi-bertekanan dan

sepenuhnya didinginkan.

Page 11: Artikel

Gambar dua tahap siklus langsung kompresi

Gambar grafik skema Mollier bagan dua tahap siklus kompresi

langsung

Keterangan:

Rebus-off (1) diambil dari tangki melalui pemisah cairan ke

kompresor tahap pertama (2) di mana ia superpanas (3). Uap

kemudian dapat didinginkan dalam pendingin interstage (atau

"intercooler") (4) sebelum melewati ke kompresor tahap kedua.

Tujuan dari intercooler adalah untuk mengurangi tekanan hisap dari

tahap kedua dan meningkatkan efisiensi, adalah penting untuk

kargo seperti amonia sepenuhnya didinginkan.

Kompresi kedua lanjut superheats uap (5) yang kemudian

didinginkan dan dikondensasikan dalam kondensor berpendingin

air laut (6). Cairan suhu lingkungan ini kemudian dikumpulkan dan

melewati katup ekspansi (8) seperti dalam siklus satu tahap.

Sebelum katup ekspansi, cairan kental dapat digunakan sebagai

pendingin intercooler (7).

c) Direct System: Cascade

Sistem ini hampir sama dengan sistem single-stage langsung, tapi

kondensor kargo didinginkan oleh gas refrigeran cair

Page 12: Artikel

Gambar siklus Cascade

Gambar grafik skema siklus Cascade

c. Menggunakan fasilitas water spray line (menyemprotkan air) pada

tangki.

Akibat adanya gesekan antara muatan cair dengan pipa muatan dan

antara muatan uap dengan pipa muatan, maka secara tidak langsung akan

mengakibatkan kenaikan suhu terhadap muatan itu sendiri, tetapi yang

lebih penting adalah karena pengaruh cuaca yang panas selama pemuatan

atau selama pelayaran menuju pelabuhan bongkar yang mengakibatkan

kenaikan suhu tangki dan tekanan pada tangki muatan. Untuk

menurunkannya dengan mengalirkan atau menyiramkan air laut diatas

dome tangki selama proses pemuatan atau selama perlayaran bila tekanan

tangki naik maupun suhu didalam tangki naik, maka dengan mengalirkan

air secara perlahan suhu dari tangki muatan akan turun secara induksi dan

karena suhu berbanding lurus terhadap tekanan, maka tekanan dari tangki

muatan akan turun pula.

d. Menggunakan cargo spray line (penyemprotan dengan muatan).

Pada dasarnya didalam tangki terdapat alat pengukur suhu yang dibagi

menjadi tiga yaitu bottom (bawah), midlle (tengah), dan top (atas), jadi pada

Page 13: Artikel

saat pemuatan muatan cair akan mengisi bagian bottom kemudian midlle dan

sampai mengisi bagian top. Prinsip kerja cargo spray line berbeda dengan

water spray, yang berbeda adalah menggunakan muatan itu sendiri untuk

mendinginkan vapour yang hangat dari dalam tangki bagian atas, muatan cair

dari darat dialirkan melalui saluran drop line (pipa utama yang mengalirkan

muatan cair) tetapi sebagian dari muatan tersebut dilewatkan melalui saluran

ini. Secara logika didalam tangki terdapat dua jenis muatan yaitu muatan cair

(liquid) berada dibawah dan uap muatan (vapour) dari muatan itu sendiri

berada diatas, sehingga yang menjadi penyebab naiknya suhu dan tekanan

adalah uap dari muatan tersebut yang hangat, maka penggunaan cargo spray

line untuk mendinginkan uap dari muatan dengan bentuk semprotan yang

menyebar, karena muatan cair yang dingin ketika muat dari manifold kemudian

ke drop line dan dialirkan sebagian pada cargo spray line, melalui cargo spray

line semprotkan liquid dibagian atas berbentuk kabut dan menyebar pada

bagian atas didalam tangki, maka muatan cair akan bergesekan dengan muatan

uap, maka uap (vapour) akan menjadi cair karena didinginkan oleh muatan

cair, dan yang perlu diketahui bahwa temperatur juga tidak boleh kurang dari

0oC karena temperatur kerja untuk kapal MT Gas Indonesia ini adalah 0oC

sampai 80oC.

2. Memberikan penyuluhan, motivasi pengetahuan tentang penanganan muatan

LPG serta pelatihannya.

Tingkat keamanan dan kelancaran operasional kapal tergantung dari

sifat dan praktek kapal. Maka dari itu penyuluhan, latihan dan pengetahuan

sangat penting peranannya bagi meningkatkan keamanan dan kelancaran saat

bongkar muat. Istilah-isilah penyuluhan dan latihan mempunyai makna

sendiri. Penyuluhan adalah memberikan informasi yang dapat menimbulkan

kejelasan pada orang-orang yang bersangkutan. Motivasi sudah lebih jauh

lagi oleh karena disini sudah diharapkan suatu upaya kearah yang lebih baik

dengan partisipasi awak kapal. Pengetahuan lebih khusus lagi oleh karena

menyangkut keterampilan dalam keselamatan kerja dan pencegah kecelakaan.

Tentu saja untuk semua kegiatan penyuluhan, motivasi dan latihan,

komunikasi dua arah sangat penting dan diharapkan efektifitas upaya yang

besar. Dalam memberikan materi kepada awak kapal dapat dilakukan

Page 14: Artikel

sewaktu-waktu baik itu dalam keadaan jaga muatan dipelabuhan maupun saat

berlayar.

Berbagai cara yang dapat dipakai untuk meningkatkan pemahaman

awak kapal tentang muatan LPG adalah sebagai berikut:

a. Safety meeting

Safety meeting adalah suatu pertemuan yang dilakukan untuk

membahas tentang kegiatan-kegiatan keselamatan dan

memperbaiki bila terjadi kesalahan dalam melaksanakan kegiatan

bongkar muat dengan tujuan keselamatan awak kapal sendiri yang

dibantu oleh nahkoda dan perwira. Didalam safety meeting ini juga

perlu dipraktekan bagaimana sewaktu terjadi keadaan darurat,

pembagian tugas, posisi, kelompok dan siapa yang menjadi

komandan regu. Dalam safety meeting inilah biasanya efektif untuk

awak kapal dalam memahami apa yang disampaikan karena disini

semua kru dapat berkumpul dan melihat secara langsung

bagaimana materi itu ditujukan dan dapat dipraktekan secara

langsung.

b. Memutar film dokumenter.

Suatu film yang memperlihatkan seluruh cerita tentang

bahayanya muatan LPG atau berisikan tentang kecelakaan yang

ditimbulkan oleh muatan LPG dengan menunjukan lingkungan

kerja, bagaimana timbulnya suatu yang berbahaya, bagaimana

terjadinya kecelakaan, apa akibat-akibatnya dan bagaimana

semestinya cara mencegahnya.

c. Poster dan MSDS (Material Safety Data Sheet).

Terdapat aneka poster dan masing-masing dapat membantu

meningkatkan pengetahuan awak kapal tentang muatan. Diantaranya

menerangkan tanda atau sifat dari suatu benda, arah maupun suatu

tempat dan ada juga yang menunjukan bahaya khusus dan lain-lain.

Selain itu adalah poster ada juga MSDS (Material Safety Data Sheet)

yang biasanya ditempel pada dinding akomodasi MSDS ini adalah

manual data yang berisi tentang muatan yaitu sifat muatan dan cara

menangani bila terjadi kecelakaan kerja. Manfaat dari manual ini

bila ditempel pada dinding akomodasi adalah sewaktu kita

Page 15: Artikel

melakukan bongkar muat dengan muatan yang berbeda maka kita

dapat lihat dahulu pada MSDS ini apa yang harus kita lakukan dan

yang digunakan dalam menangani muatan tersebut. Sehingga dalam

kegiatan bongkar muat dapat berjalan dengan aman dan lancar.

Penutup

Sebagai akhir dari artikel ini, akan diberikan kesimpulan dari akhir analisa dan saran-saran

dengan tujuan:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah pengetahuan tentang cara proses bongkar muat muatan

LPG dengan studi kasus dilapangan yang mana sangat bermanfaat bagi

teman-teman seprofesi dan bagi calon pelaut yang ingin bekerja di atas

kapal LPG khususnya kapal LPG type-C dan juga yang masih dalam

masa pendidikan dapat digunakan sebagai bahan referensi.

b. Sebagai acuan yang dapat digunakan penelitian lebih lanjut yang

berhubungan dengan masalah ini.

2. Manfaat Praktis

a. Kita dapat mempelajari dan melaksanakan cara-cara yang baik dan benar

dalam penanganan muatan LPG sehingga kita dapat bersaing dengan

bangsa-bangsa lain juga dalam pengoprasian menjadi aman dan lancar.

b. Mengetahui secara langsung kegiatan penanganan muatan LPG dan

menambah pengetahuan serta pengalaman awak kapal dalam

penganganan muatan gas yang dicairkan dalam tanki yang bertekanan.

Daftar Rujukan

Germanischer Lloyd, (2008), “Liquefied Gas Carriers”, Germanischer Lloyd SE,

Hamburg.

Halifax, Pellon Lane, (1995), “ICS (International Chamber of Shipping)-Tanker Safety

Guide Liquified Second Edition”, Edward Mortimer Ltd, England.

IMO, Specialized Training For Liquified Petrolium Gas”, International Maritime

Organization, London.

Page 16: Artikel

McGuire and White, (2000), ”SIGTTO-Liquefied Gas Handling Principles On Ships and

in Terminals”, Witherby & Co Ltd, England.