arsitektur jawa2
-
Upload
deni-irawan -
Category
Documents
-
view
246 -
download
0
Transcript of arsitektur jawa2
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
1/16
ARSITEKTUR JAWA
ARSITEKTUR JAWA;
AYU, AYOM DAN AYEM
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia terdiri atas ratusan suku dan sub-suku. Masing-masing suku memiliki kebudayaan
baik yang mempunyai kawasan pendukung yang luas maupun sempit. Semua itu dapat dilihat
sebagai suatu warisan budaya yang kaya dan beraneka ragam yang kini menjadi milik keluarga
besar bangsa Indonesia.
Tiap suku/etnik memiliki kebudayaan tersendiri, termasuk didalamnya adalah arsitektur tradisional
yang khas. Bahkan tiap suku ada yang memiliki lebih dari satu pola arsitektur tradisional. Sebagai
contoh etnik batak memiliki beberapa pola arsitektur tradisional, seperti arsitektur Batak-aro,
arsitektur Batak-Toba, arsitektur Batak-Simalungun dan sebagainya. !tnik "awa juga memilikiarsitektur tradisional yang beraneka ragam, antara lain# arsitektur "awa di "awa Tengah, arsitektur
"awa di "awa Timur, arsitektur "awa-Tengger, arsitektur "awa-Banyuwangi, dan sebagainya. $ari
warisan dan kekayaan arsitektur yang beraneka ragam itu masih sangat sedikit yang diteliti dan
ditulis oleh bangsa sendiri maupun orang asing yang sering lebih berminat dan berkesempatan
menekuninya.
$engan demikian rakyat Indonesia sering lupa atau bahkan kurang paham tentang warisan budaya
nusantara yang berupa arsitektur tradisional itu, sebab perlu dimaklumi bahwa masih sedikit pula
usaha untuk memperkenalkannya. %kibatnya tak heranlah kalu di bumi nusantara ini muncul
arsitektur impor seperti rumah mewah bergaya Spanyol, rumah berbentuk kastil/benteng, rumah
bergaya kolonial, mediterania dan sebagainya. Mungkin yang dikejar adalah citra modern atau
memiliki bentuk lain dari yang lain, namun apa daya karena barang impor maka yang mungkin ditempat asalnya merupakan produk yang cocok dengan alamnya, manusianya dan budayanya, maka
disini mungkin bahkan merupakan hasil yang kebalikannya. &ang didapat bukanlah modernisasi
tetapi westernisasi.
$i 'ulau "awa yang subur dan kian padat penduduknya ini mendapat warisan arsitektur "awa yang
sangat kaya, adi luhung dan ternina bobokkan. %rsitektur "awa tidak lagi memiliki buku anutan atau
pedoman yang dapat dibanggakan seperti masyarakat Bali yang masih mamiliki %sta Bumi dan
%sta osala-osali. epustakaan yang ada amat terbatas jenisnya dan kalaupun ada tidaklah mudah
untuk mendapastkannya. arena itu tidaklah mustahil kalau saat ini %rsitektur "awa kurang banyak
dikenal, dan bahkan mungkin lebih dianggap barang kuno yang tidak berguna ketimbang dianggap
sebagai warisan budaya yang perlu digali potensinya untuk kemudian diangkat sebagai salah satu
arsitektur Indonesia yang berjati diri. (amun terlepas dari itu semua, ternyata %rsitektur "awa
memiliki citra yang mempesona yaitu# %&), %&*M $%( %&!M.
http://iwanarsitekkidal.files.wordpress.com/2012/04/joglo.jpg -
7/26/2019 arsitektur jawa2
2/16
PENGERTIAN ARSITEKTUR JAWA
$e+inisi tentang arsitektur cukup banyak jumlahnya. (amun dalam uraian ini dipilih satu pengertian
yang diharapkan untuk mempermudah pemahaman. %rsitektur dapat diartikan sebagai suatu ilmu
yang mempelajari tentang upaya manusia dalam menciptakan wadah/ruang untuk dan dalam rangka
kehidupannya. "adi menurut pengertian ini, arsitektur dapat dimaksudkan sebagai proses maupun
sebagai produk/hasil penciptaan. Bahkan dalam arsitektur tradisional antara proses dan produkbukanlah suatu yang berhenti/terputus, tetapi dapat berkelanjutan dari produk kemudian berlanjut ke
suatu proses, demikian seterusnya.
%rsitektur "awa adalah arsitektur yang lahir, tumbuh dan berkembang, didukung dan digunakan
oleh masyarakat "awa. %rsitektur "awa itu lahir dan hidup karena ada masyarakat "awa, meskipun
dikenal oleh beberapa orang, nama-nama arsitek "awa seperti %dipati %rio Santan, iswakharman,
dan lainnya. Bahkan banyak bangunan-bangunan "awa yang adi luhung tidak ada yang mengetahui
siapa arsiteknya. $engan demikian %rsitektur "awa lebih dikenal sebagai arsitektur tanpa arsitek.
ARSITEKTUR JAWA ITU AYU
%yu dapat diartikan/dimaksudkan# !stetis atau memiliki dan memakai kaidah atau norma seni yang baik
0 Simbolis atau menggunakan bentuk-bentuk sebagai perlambang. 'erlambang untuk nilai,
waktu, tokoh dan sebagainya.
1 aya, maksudnya sesuatu yang ayu atau indah pada umumnya memerlukan dan dikelilingi
oleh kekayaan baik dalam mutu maupun jumlahnya.
2 Menampilkan identitas atau jati dirinya. "adi arsitektur "awa memiliki identitas atau
menampilkan citra yang memang sesuai dengan tingkatan yang selayaknya atau representati+.
3alu, bagaimana penampilan citra yang ayu itu pada arsitektur "awa4
Arsitektur Jawa itu estetis
!stetis merupakan sesuatu yang menyangkut pada masalah keindahan. "adi arsitektur "awa itu juga
mengenal dan memakai kaidah estetika seperti keseimbangan 5balancing, pengulangan 5rhythm,
penekanan 5emphasi6e, proporsi, skala, dan sebagainya.
$apat dikatakan bahwa pada umumnya bangunan atau rumah "awa selalu berbentuk simetris atau
setangkup, dan kalaupun tidak simetris tapi tetap memakai kaidah keseimbangan. ita dapat
melihat bentuk dasar bangunan "awa yaitu Tajug, "oglo, 3imasan, dan ampung, yang selalu
memperlihatkan citra setangkup atau seimbang.
Bentuk Tajug dan "oglo seolah-olah memiliki titik sentrum atau titik pusat dan memiliki arah
memusat ke atas atau 7ertikal. $engan demikian kedua bentuk bangunan ini biasanya digunakan
untuk mewadahi akti+itas-akti+itas yang bersi+at suci dan sakral atau yang memerlukan kewibawaan
atau bersi+at monumental.Sedangkan untuk bangunan yang berbentuk 3imasan dan ampung tidak memiliki titik sentrum
dan bahkan lebih menonjol memiliki arah menyamping atau hori6ontal. edua bentuk bangunan ini
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
3/16
umumnya justru digunakan untuk mewadahi kegiatan-kegiatan yang bersi+at lebih pro+an.
alau kita berdiri menghadap ke arah selatan di tengah pintu gerbang 'angurakan sebelah utara
%lun-alun eraton "ogjakarta dan Surakarta, maka kita akan menyaksikan penataan ruang luar atau
landscape yang setangkup dan seimbang. 'ohon beringin kurung kembar, bangsal pagelaran yang
simetris dan seimbang. $i Siti Inggil, 8egol Brajanala, daerah emandungan, 8egol Sri Menganti,
dan bahkan kompleks keraton itu sendiri umumnya menggunakan bentuk-bentuk yang simetris.
%rsitektur "awa itu memakai kaidah pengulangan atau menggunakan irama 5rhythm. )ntukmencapai atau mempermudah kesatuan 5unity diperlukan perulangan atau kesamaan. Masyarakat
"awa ternyata mah+um tentang hal itu. 'ada pola ruang luar, bisa dilihat contohnya seperti %lun-
alun eraton "ogjakarta dan Surakarta yang ditanami pohon-pohon beringin dengan jarak yang
selalu berulang dan masing-masing pohon dipangkas dengan bentuk yang sama. 'ohon-pohon itu
ditanam mengelilingi alun-alun utara sehingga menimbulkan suasana yang lebih +ormal atau resmi
dan berwibawa. 'ada alun-alun utara juga dapat ditemukan bentuk-bentuk bangunan yang berulang,
yaitu bentuk bangunan "oglo. 'ada sekeliling alun-alun terdapat banyak bangunan "oglo yang
mempunyai bentuk dan dimensi yang relati+ sama. Bangunan yang dikenal sebagai 'ekapalan ini
dimaksudkan untuk tempat beristirahat para bupati dan untuk menambatkan dan memelihara kuda-
kuda tunggangan para bupati itu.
$emikian juga kalau kita sedang berjalan-jalan di daerah otagede dimana kita bisa menjumpaiperumahan rakyat dengan bentuk dasar yang sama yaitu# 'endopo/"oglo, 'ringgitan, $alem dan
'awon, dan yang dibangun dalam persil yang ukuran dan bentuknya relati+ sama. %tau kita bisa
menengok ke daerah perkampungan di luar keraton dengan mudah akan menemukan bentuk
bangunan ampung yang banyak digunakan oleh masyarakat umumnya.
!lemen bangunan "awa juga mengenal dan menggunakan irama. 'enutup atap yang menggunakan
genteng yang memiliki bentuk, dimensi dan bahan yang selalu sama. 'intu dan jendela pun
umumnya memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Bahkan untuk dindingnya juga dibuat dari
gedheg 5anyaman bambu yang mempunyai moti+ ragam hias yang berulang. Saka 9uru, Saka
'engarak, Saka 'enanggap masing-masing memiliki bentuk dan ukuran yang sama dan berulang.
Arsitektur Jawa itu erira!a"
%pakah arsitektur "awa juga mengenal dan memakai kaidah penekanan 5emphasi6e4 Tentu saja.
ita kembali melihat %lun-alun utara "ogjakarta. $i sana ditanam pohon beringin yang mengelilingi
alun-alun tersebut. 'ohon-pohon itu memiliki irama dalam bentuk, jenis, dan jarak penanamannya.
Tapi di tengah alun-alun terdapat dua pohon beringin besar yang diberi nama $ewandaru dan
"ayandaru. Meskipun berirama karena kembar, tetapi kedua pohon tersebut mendapat perlakuan
yang istimewa dan sangat berbeda dengan pohon beringin yang ditanam di sekeliling alun-alun
utara itu. edua pohon beringin kembar itu ditanam di tengah-tengah alun-alun dan dibuatkan pagar
tembok keliling yang berbentuk dan berukuran sama. $engan demikian, keduanya merupakan
:gong; atau tekanan 5emphasi6e. $i %lun-alun Selatan juga bisa kita temukan dua pohon beringinkembar diantara pepohonan beringin lainnya.
3ingkungan dalam atau tata ruang rumah "awa juga mengenal adanya penekanan. 8umah "awa
yang lengkap pada umumnya terdiri atas# 'endopo, 'ringgitan, $alem atau 9riya %geng, Senthong,
9adri, dan 'awon. (ilai kesucian/kesakralan dan pri7asi berangkat dari arah depan menuju kea rah
belakang tetapi tidak berakhir di pawon. "ustru mereka ditata sedemikian rupa sehingga nilai sakral
yang tertinggi terdapat pada Senthong Tengah karena sumbu simetri yang datang dari arah depan
dan belakang umumnya berhenti di ruang senthong tengah itu. $emikian pula untuk ketinggian
lantainya merupakan le7el yang tertinggi diantara permukaan lantai ruang lainnya.
eraton "ogjakarta dan Surakarta yang mempunyai penataan ruang luar yang semakin ke belakang
5ke arah selatan semakin sakral dan pri7asi yang tinggi. Ia tidak berakhir atau berpuncak di Siti
Inggil $wi %bad atau %lun-alun idul, tetapi justru di daerah edaton yang letaknya nyaris beradadi tengah wilayah keraton itu.
%pakah %rsitektur "awa mengenal dan menggunakan proporsi4
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
4/16
Memang ia tidak mempunyai golden section 3eonardo da
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
5/16
edua naga raksasa itu diberi warna kehijauan sebagai lambang dari pengharapan. $i sisi luar pintu
gerbang tadi, di atas tebing tembok kanan dan kiri terdapat hiasan dua naga yang sia-siap
mempertahankan diri. Ini diartikan $wi (aga 8asa ani yang diartikan juga sebagai perlambang
tahun E0 pada kalendar "awa. "adi tahunnya bisa sama ttapi bentuk ragam hiaasnya bisa berbeda
tergantung dari perancangan, tujuan, dan media yang akan diletakkan sengkalan itu. 'ada sengkalan
yang kedua tadi, bentuk naga diberi warna kemerahan sebagai simbol keberanian 5wani.
$i halaman emegangan ini dahulu digunakan untuk menguji calon prajurit keraton untukberperang. "adi suasana yang terjadi adalah marah dan berani, sehingga dipilihlah warna merah
pada naga tadi. Dontoh lainnya ada pada pintu gerbang Bangsal 'agelaran. $i atas pintu gerbang
yang menghadap ke alun-alun terdapat ragam hias berupa relie+ candra sengkala memet yang
berbunyi panca gana salira tunggal, yang bila diartikan dan dibalik susunannya menjadi tahun EA
pada kalender "awa. Sedangkan di atas pintu berbang yang menghadap kearah selatan 5menghadap
keraton terdapat relie+ surya sengkala memet yang berbunyi catur trisula kembang lata yang dapat
diartikan sebagai tahun F12 pada kalender Masehi. edua tahun di atas dimaksudkan sebagai
petunjuk waktu yang sama saat dimuliakannya Tratag 8ambat yang beratapkan anyaman bamboo
atau yang sering disebut gedheg oleh masyarakat "awa yang menjadi bangunan mewah berupa
bangsal pagelaran oleh Sri Sultan Camengku Buwono
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
6/16
dihormati dan ditakuti oleh masyarakat "awa.
*leh sebab itu kalau membuat rumah dan menghendaki kesejahteraan dan bukan kemarahan (yi
8oro idul maka rumah tersebut harus menghadap ke arah selatan. alau tidak, berarti yang
empunya rumah itu tak tahu adat atau tak menghormatinya sehingga kalau tidak ingin kena marah
harus membuat upacara atau ritual tertentu sebagai sesaji untuk penangkal/tolak bala. (ah kalau di
dunia arsitektur modern dikenal sebagai pendekatan semiotik pada arsiterktur, maka masyarakat
"awa sudah mengenalnya dan menggunakannya sejak berabad-abad yang lalu. Bentuknya tidaksecara alamiah tetapi sudah diolah lebih lanjut menjadi bentuk stilisasi yang bisa memberikan
bentuk imajinasi tertentu yang memiliki arti/makna, tujuan dan nilai yang tinggi.
ARSITEKTUR JAWA ITU KAYA
(ampaknya memang sederhana. Bentuk bangunan atau rumah "awa itu hanya ada A 5lima jenis
yang mudah diha+al dan dikenali, yaitu# "oglo
0 3imasan
1 ampung
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
7/16
2 Tajug atau Masjidan
A 'anggang 'e
(amun dari kelima jenis itu masing-masing memiliki 7arian yang jumlahnya mencapai belasan atau
likuran. Sedemikian sehingga namanya saja cukup sulit untuk diingat, apalagi ciri-cirinya yang juga
sulit untuk dikenal.
Bentuk bangunan "oglo terdiri beberapa 7arian antara lain#
"oglo "ompongan0 "oglo epuhan
1 "oglo 'engrawit atau 3ambang 9antung
2 "oglo Deblokan
A "oglo antah atau 3ambang Sari
"oglo Trajumas atau Sinom %pitan
H "oglo Semar Tinandu
E "oglo Tawon Boni.
$ari beberapa 7arian tersebut di atas masih dapat dibagi lagi menjadi beberapa sub-7arian. Sebagai
contoh "oglo epuhan ada empat sub-7arian antara lain#
epuhan 3awakan
0 epuhan 3imolasan1 epuhan %pitan dan
2 epuhan "ubungan.
Sedangkan "oglo 'engrawit atau 3ambang 9antung terdiri atas dua sub-7arian yaitu#
'engrawit %geng dan
0 'engrawit Mangkurat.
Bentuk bangunan 3imasan juga memiliki banyak 7arian. Beberapa diantaranya yaitu#
3imasan Srontongan
0 3imasan Semar Tinandu
1 3imasan 'acul 9owang
2 3imasan 9ajag Mungkur
A 3imasan 9ajah (gombe
3imasan Trajumas
H 3imasan labang (yander
E 3imasan Sinom
F 3imasan Bapangan
3imasan %pitan
3imasan Deblokan
0 3imasan 3awakan
1 3imasan 9ajah (yerang
2 3imasan Dere 9encet
A 3imasan 9otong Mayit 3imasan Semar 'inodong
H 3imasan 3ambang Sari
E 3imasan Trajumas 3ambang 9antung
F 3imasan 3ambang Teplok
0 3imasan !mpyak Setangkep
0 3imasan Trajumas 3ambang Teplok
00 3imasan Sinom 3ambang 9antung 8angka utuk (gambang
01 3imasan Sinom 3ambang 9antung 8angka utuk Manglung dan lainnya.
$ari 7arian tersebut diatas masih bisa dibagi lagi menjadi beberapa sub 7arian. Sebagai contoh
disini diambil rincian dari 3imasan Semar Tinandu yang terdiri atas tujuh sub 7arian, yaitu#
3imasan Semar Tinandu Tumpeng0 3imasan Semar Tinandu 'rapatan Tunggal
1 3imasan Semar Tinandu 9embengan
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
8/16
2 3imasan Semar Tinandu edas
A 3imasan Semar Tinandu 'edasan
3imasan Semar Tinandu Cargo dan
H 3imasan Semar Tinandu 'uspo.
Bentuk bangunan ampung ada sembilan 7arian, yaitu#
ampung Sinom
0 ampung Srontongan1 ampung $ara 9epak
2 ampung "ompongan
A ampung 9ajah (gombe
ampung 'acul 9owang
H ampung Semar Tinandu
E ampung Trajumas
F ampung 9edang Selirang.
Belum diketahui secara pasti apakah dari kesembilan 7arian ini masing-masing juga dibagi menjadi
beberapa sub-7arian lagi.
Bentuk bangunan Tajug memiliki beberapa 7arian, antara lain#
Tajug Deblokan0 Tajug Semar Tinandu
1 Tajug Mangkurat
2 Tajug 3ambang 9antung
A Tajug 3ambang Sari
Tajug 3ambang Teplok
H Tajug Sinom J Semar Tinandu
E Tajug Tawon Boni dan sebagainya.
Beberapa 7arian bangunan Masjidan antara lain#
Masjidan 3ambang Deblokan
0 Masjidan 3awakan
1 Masjidan 'ayung %gung dan sebagainya.
Bentuk Tajug dan Masjidan selalu memiliki denah bujur sangkar dan atapnya mengarah memusat
keatas.
Bentuk bangunan atau rumah 'anggang 'e adalah bentuk rumah yang paling sederhana yang terdiri
atas beberapa 7arian antara lain#
'anggang 'e Trajumas
0 'anggang 'e 'okok
1 'anggang 'e 9edang Selirang
2 'anggang 'e 9edang Setangkep dan
A 'anggang 'e bentuk kios atau warung.
$ari beberapa uraian di atas maka kita dapat mengetahui betapa kayanya bentuk bangunan "awa itu,kaya dalam bentuk dan ragamnya.
ekayaan bangunan "awa juga terletak pada ragam hiasnya. 8agan hias "awa umumnya dinyatakan
pada ukir-ukiran pada kayu yang ber+ungsi rangka atau struktur bangunan atau sebagai penghias
atau pengisi serta dalam bentuk perabot rumah tangga.
'ada etnis "awa yang terbentang dari "awa Tengah sampai "awa Timur itu terdapat beberapa tipe
atau jenis ragam hias, antara lain#
8agam hias Majapahit
0 8agam hias Mataram
1 8agam hias Surakarta
2 8agam hias "ogjakarta
A 8agam hias "epara 8agam hias Direbon 5transisi
H 8agam hias Madura 5transisi dan sebagainya.
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
9/16
Masing-masing tipe/jenis ini memiliki ciri-ciri yang berbeda satu dengan yang lainnya, namun
masih terlihat adanya persamaan dalam polanya.
ARSITEKTUR JAWA ITU MEMILIKI JATI DIRI
"ati diri disini dimaksudkan untuk dapat menunjukkan kenyataannya sendiri, menunjukkan siapa dia
atau menunjukkan identitas dirinya.Bentuk tertentu dari bangunan "awa dapat menunjukkan siapa pendiri dan/atau pemiliknya terutama
dalam hal status sosialnya.
8umah atau bangunan "oglo 3ambang 9antung, rumah 3imasan Sinom Trajumas dan Tajug
3ambang 9antung misalnya menunjukkan bahwa pendiri dan pemiliknya adalah seorang raja yang
berdaulat.
8umah 3imasan dan ampung pada umumnya dimiliki oleh rakyat biasa. Cal ini dapat juga
dimaklumi bahwa bentuk bangunan ini tidak kompleks lagi sehingga biaya pembangunannya tidak
lagi semahal bangunan "oglo atau Tajug. alau rakyat biasa itu kebetulan cukup kaya maka
umumnya mereka hanya sampai sanggup membangun rumah atau bangunan "oglo antah atau
"oglo 3ambang Sari.
8umah 'anggang 'e merupakan bentuk bangunan/rumah "awa yang paling sederhana yang seringdigunakan keperluan sementara seperti gubug di tengah awah, gardu ronda, warung atau kios dan
sejenisnya. alau suatu keluarga hanya sanggup membangun rumah tinggal berbentuk 'anggang
'e, maka ini berarti hanya dalam kondisi darurat saja atau memang keluarga ini kondisinya miskin
atau jelata.
$i pihak lain, bangunan atau rumah itu dapat menunjukkan si+at atau karakter dari bangunan itu.
Bangunan yang beratap memusat keatas dan bersusun 5memiliki atap tumpang itu memiliki si+at
suci/sakral sehingga sering digunakan sebagai empat ibadah, cungkup atau bangunan suci lainnya.
Bangunan Tajug, Masjidan dan Meru di Bali menunjukkan hal itu dengan jelas.
Bangunan "oglo yang mempunyai bentuk atap yang besar dan mewah bagai mahkota pada
umumnya menunjukkan suasana kewibawaan, keagungan dan juga keteduhan atau pengayoman/
perlindungan.
Banguna lain yang memiliki bentuk yang lebih menonjol arah sebaliknya digunakan sebagai
bangunan untuk keperluan yang bersi+at pro+an 5+uingsi kemasyarakatan atau untuk, +asilitas
publik.
8umah 3imasan, ampung dan 'anggang 'e pada umumnya dipakai sebagai rumah tinggal para
kawula, untuk los/kios pasar dan sebagainya.
$alam hal tata ruang luar 5landscape dan 7egetasi, rumah masyarakat "awa memiliki citra yang
khusus. Calaman rumah "awa itu umumnya terdiri atas satu halaman yang luas dimana tanahnya
ditaburi/diurug pasir, kemudian di atasnya ditanamu tanaman pelindung yang rindang seperti pohon
sawo kecik, sawo manila, nagasari dan sebagainya.
Calaman rumah "awa juga dihindarkan tumbuh rerumputan, kalau sampai ada tumbuh rumput liar,maka segera dicabut. "adi memang sengaja tidak ditanami rumput seperti arsitektur taman yang dari
!ropa atau %merika.
'enataan taman pada rumah "awa itu memberikan suasana kesegaran, keteduhan dan kenyamanan.
"adi ia menunjukkan jati dirinya karena sesuai dengan prinsip rumah yang teduh dan nyaman juga
tanggap terhadap alam tropis yang lembab di 'ulau "awa ini.
ARSITEKTUR JAWA YANG AYOM
%yom dapat diartikan sebagai teduh dan terlindung. "adi dalam hal ini arsitektur "awa dimaksudkan
sebagai#
Teduh dan rindang# bagaikan pohon beringin yang kokoh berdiri di alam tropis yang lembabini. ehadirannya dapat memberikan keteduhan dan kesegaran udara yang sehat namun tidak
membuat masukm angin
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
10/16
0 Terlindung/terhindar dari kekuatan meta+isika# yang merugikan %rsitektur "awa diciptakan
untuk keserasian antara alam jagad raya 5macro cosmos dengan alam manusia 5micro cosmos.
ekuatan-kekuatan yang jahat diusahakan untuk ditolak/disingkirkan atau dikendalikan sesuai
dengan kodrat dan kemampuan manusia. $engan demikian arsitektur "awa itu tanggap terhadap
kekuatan alam meta+isika.
ARSITEKTUR JAWA ITU TEDUH NAN RINDANG
Bagaikan pohon beringin ia dapat melindungi manusia dari panasnya sinar matahari dan melindungi
dari derasnya hujan. Bahkan ia tetap tegak berdiri kokoh meskipun berkali-kali diguncang gempa
bumi.
8umah/bangunan "awa selalu mumpunyai citra arsitektur atap, dimana atap bangunan selalu lebih
menonjol dari bagian dinding dan bagian pondasinya. Tetap kokoh berdiri walaupun terkena
guncangan gempa bumi yang dahsyat dan bermahkotakan atap yang menjulang tinggi.
Bangunan berbentuk "oglo, Tajug/Masjidan, 3imasan Sinom Trajumas jelas memberikan citra yang
menonjolkan bentuk atap. Bahkan dari bentuknya yang besar itu kemudian dirinci menjadi beberapa
bagian dari yang tinggi di pusatnya lalu dengan atap yang bersusun di sekeliling bawahnya dengan
sistem konstruksi 3ambang 9antung, 3ambang Teplok, ataupun dengan 3ambang Sari.onstruksi 3ambang 9antung dan 3ambang Teplok memberikan penyelesaian penerangan dan
penghawaan alami yang sangat baik sehingga memberikan memberikan kesegaran udara dan
kenyamanan tinggal yang optimal karena pada umumnya kelembaban udara di dalam bangunan
mendekati yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. $engan demikian para penghuninya akan merasa
nyaman berada di dalam rumah itu meskipun di luar rumah terasa panas dan lembab. Tidak hanya
manusia saja, beberapa kawanan burungpun merasa senang berdiam di situ.
'ada umumnya semakin kaya si pemilik rumah maka semakin banyak usaha untuk memperluas
bangunan itu. *leh sebab itu banyak pendapa yang memiliki beberapa emper diantaranya !mper
'engarak, !mper 'enanggap, !mper 'eningrat dan sebagainya. 'ada akhir bagian emper biasanya
dibuatkan teritisan yang lebar untuk melindungi saka/kolom dan dinding. Teritisan 5o7erstack yang
lebar biasanya bertumpu pada batang sangga uwang atau athung yang berbentuk melengkung
estetis.
ARSITEKTUR JAWA ITU TERLINDUNG DARI KEKUATAN META$ISIKA
ekuatan supranatural yang berrsi+at jahat dalam proses pembangunan rumah selalu diperhitungkan
dan diatur tata kramanya serta dibuatkan upacara atau ritual khusus baik dengan benda-benda tolak
bala, sesaji maupun dengan mantra-mantra atau doa-doa. Semua itu dilakukan dengan tujuan agar
rumah yang akan atau sedang dibangun itu nantinya akan menjadi rumah yang memberikan
kesejahteraan lahir dan batin, aman tentram, terhindar dari kekuatan-kekuatan gaib yang merugikan.
Sejak dari pemilihan kayu di hutan atau kebun dan memotongnya, memilih lahan untuk persilrumah itu, memilih hari dan tanggal yang baik untuk membedah bumi dan mendirikan saka guru
dan kerangka bangunan, dan sampai dengan pemilihan waktu yang baik untuk mulai menghuninya,
semuanya diawali dengan sur7ei, identi+ikasi masalah, e7aluasi dan pemilihan alterrnati+ dilakukan
dengan cermat dan beningnya hati yang selalu dikaitkan agar diperoleh kesejahteraan dan
ketentraman bagi para penghuninya.
$alam kitab primbon "awa Betal "emur %dam Makna yang disusun oleh i Soemodidojo
Mahadewa diuraikan dengan panjang lebar tentang#
a 'emilihan desa atau kampung yang akan ditempati
b 'emilihan pekarangan dan persil rumah
c Tolak bala untuk rumah dan pekarangannya
d Mengusir kekuatan gaib 5meta+isika yang merugikane Menentukan arah menghadapnya rumah
+ %wal mendirikan rumah, membuat/membangun rumah dan memindahkan rumah
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
11/16
g Membuat sumur dan jamban dan sebagainya.
$alam kitab tersebut diuraikan mengenai tata nilai yang ada, tata laku ang benar dan berman+aat,
nama-nama dan waktu-waktu yang baik, uba-rampe atau perangkat untuk upacara atau ritual dan
sebagainya.
ekuatan gaib yang dianggap akan mendukung datangnya kesejahteraan juga mendapat perhatian
dan penghormatan yang setimpal. $ewa Sedana dan $ewi Sri yang melambangkan kemakmuran
dan kesejahteraan bagi masyarakat petani itu mendapat tempat yang sangat terhormat dandisakralkan. Senthong Tengah lengkap dengan robogan dan 3oro Blonyo merupakan tempat
persemayaman kedua dewa itu. 'adi Temantenan hasil upacara iwitan di sawah yang akan segera
dituai, diboyong ke rumah dan ditempatkan di Senthong Tengah ini.
Tata nilai, tata laku dan sikap terhadap kekuatan gaib pada arsitektur "awa tentu saja juga
mengalami perubahan dan kelonggaran. %da beberapa tata nilai dan tata laku yang kini sulit atau tak
mungkin dilakukan.
Sebagai contoh sekarang ini sangat sulit untuk dapat melakukan pemilihan kayu jati di hutan atau di
kebun milik sendiri. Bahkan untuk membangun kembali eraton Surakarta yang terbakar itupun
mungkin mengalami kesulitan dalam pemilihan kayu jatinya. Dara menebang kayu itu harus dengan
cara yang baik menurut kitab Serat awruh alang sudah amat sulit untuk dikerjakan, kecuali
pihak keraton mendapatkan otoritas dari pemerintah untuk dapat memenuhi kebutuhannya di hutanatau dengan cara lain yang masih memungkinkan.
$engan +alsa+ah hidup 'ancasila, maka keagamaan dan kepercayaan yang menjurus ke polities
5serba Tuhan mulai ditinggalkan. Bahka kini sudah banyak proyek raksasa dibangun dengan
upacara peletakan batu pertama tanpa sesaji menanam kepala kerbau karena hal itu dianggap sikap
dan tata laku kea rah syirik.
$engan demikian maka peran kepercayaan yang mendekati atau berusaha mengendalikan kekuatan
gaib itu makin longgardan kemudian dirubah dengan syariat agama yang mengesakan Tuhan.
Sikap ngayomi juga ditunjukkan %rsitektur "awa pada pola tatanan ruang luar 5landscape pada
bangunan rumah tinggal dan penampilan bangunannya. Tata taman halaman rumah tinggal "awa
mempunyai konsep meneduhi 5ngayomi. $isana tidak ditanami rumput dan tanaman perdu pada
sekeliling halaman. Tetapi justru ditanami pohon pelindung yang rindang dan di bawahnya diurug
atau dilapisi dengan pasir bukan dengan rerumputan. 'ada pagi hari halaman itu disiram air
sehingga pada siang hari saat matahari memancarkan sinarnya maka terjadilah proses penguapan
alami dari pasir yang basah itu. arena proses penguapan butuh energi maka diseraplah suhu yang
ada di pasir dan dari udara di sekitarnya. $engan demikian suhu di halaman tersebut menjadi turun.
adar air di dara itu juga turut berubah juga sehingga suhu dan kelembaban di halaman itu menjadi
suasana yang teduh dan segar. "adi kaau sekarang ini kita mengenal mesin air conditioner maka di
halaman rumah masyarakat "awa sudah mengenal lebih dulu pengkondisian udara secara alami
yang lebih sehat dan segar.
'enampilan bangunan "awa pada rumah tinggal juga menampakkan sikap mengayomo kepada para
tamunya dan orang lain yang sekedar lewat di depan pekarangan rumah. Mengayomi kepada tamudicerminkan dengan penampilan serambi yang sangat luas yang dinamaka 'endapa, yang biasanya
berupa bangunan "oglo atau 3imasan yang relati+ terbuka 5tanpa adanya sekat dinding. bukan
hanya itu saja, di bagian depan 'endapa terdapat 'ringgitan $epan dan bangunan uncung sebagai
tempat berhentinya kereta kuda atau andhong yang teduh. 'enghargaan terhadap status tamunya
juga dicerminkan dengan penampilan ruang untuk menerima tamunya. Tamu yang memiliki status
orang biasa diterima di 'ringgitan depan. Tamu yang berstatus terhormat atau kaum priyayi dan
bersi+at resmi diterima di 'endopo. Sedangkan tamu kerabat dan sanak keluarga bisa diterima di
'ringgitan Belakang. "adi nampak kelihatan betapa masyarakat "awa itu menghargai tamunya.
Mengayomi kepada orang yang sedang lewat di depan pekarangan rumah ditunjukkan dengan
penampilan bangunan regol di pintu gerbang utama pekarangan yang menghadap ke jalan umum.
Bangunan yang bersi+at terbuka dan mengundang ini boleh digunakan oleh siapapun. $i situ padaumumnya disediakan tempat duduk yang juga ber+ungsi untuk tidur-tiduran yang berupa dipan
dilengkapi dengan kendi yang berisi air minum yang memang disediakan oleh pemilik rumah untuk
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
12/16
siaa saja yang hendak beristirahat. "adi bagi orang lain yang sedng alam perjalanan mengalami
kelelahan, kepanasan, atau kehujanan, maka regol merupakan bangunan yang sangat berman+aat
bagi mereka.
'ada bangunan regol ini juga diletakkan enthongan sebagai alat komunikasi dan tanda serta
peralatan lain berupa pasir dan ganthol untuk perangkat pemadam kebakaran.
'intu regol biasanya terletak di bagian dalam bangunan itu sehingga bangunan itu lebih bersi+at
terbuka keluar terkesan welcome, ramah dan ngayomi bagi musa+ir yang memerlukan perlindungan.$ari contoh-contoh diatas dapat kita simpulkan bahwa %rsitektur "awa pada prinsipnya bersi+at
ngayomi, baik di depan pekarangan/halamannya maupun pada penampilan bangunannya. $emikian
juga bisa mengayomi penghuninya terhadap pengaruh kekuatan gaib yang jahat dan menghormati
kekuatan gaib yang akan membawa keberuntungan/kesejahteraan.
ARSITEKTUR JAWA YANG AYEM
%yem dapat diartikan tentram. Tentram bisa terjadi apabila beberapa +aktor bisa terpenuhi,
diantaranya#
a esejahteraan arsitektur "awa diciptakan dalam rangka memenuhi kesejahteraan pemakainya
atau penghuninya baik secara lahir maupun batin, khususnya dalam hal bermasyarakat danmenempatinya.
b eamanan bangunan "awa kokoh berdiri cukup megah dengan bermahkotakan atap itu selalu
didukung oleh sistem struktur rangka kayu yang +leksibel dan kuat. Struktur ang dipakai itu ternyata
cukup kuat menghadapi guncangan gempa bumi.
c eselarasasn arsitektur "awa selalu berusaha menyelaraskan diri dengan alam +isik di
sekitarnya dan menyelaraskan diri dengan masyarakatnya. "adi selalu diupayakan dengan
meniadakan timbulnya pertentangan.
(ah, bagaimana penampilan citra ayem itu pada arsitektur "awa. Berikut ini pembahasannya.
ARSITEKTUR JAWA ITU MENUJU KESEJAHTERAAN
%rtinya bahwa %rsitektur "awa sebagai wadah yang mendukung terciptanya kesejahteraan bagi para
penghuni atau pemakainya, baik secara lahir maupun batin. $alam kitab Betar "emur disebutkan#
Bismilllahi rahmanirrohim,
(yawa sejati, sukma sejati, ya ingsun sejatining sukma, ambyah kummel 5nuli idu kaping telu,
sarwi megeng napas, banjur ndonga maneh.
Badanku badan rohani, pinernahake ing segara, asat kang banyu, ing gunung gugur, ing kayu
angker rubuh, ing wong jail dadi sabar selamet les tanpa daya.
Itulah doa orang "awa untuk penawar lemah sangar dan kayu aeng 5tanah angker dan kayu bertuah.
Cal itu dimaksudkan agar tanah dan bahan bangunan dan kayu yang akan digunakan untuk
pembangunan itu nantinya tidak akan memberikan gangguan meta+isika kepada penghuninya danjustru diharapkan akan memberikan dukungan kearah kesejahteraan kepadanya.
)ntuk mendirikan rumah perlu memperhitungkan hari baiknya. alau tidak diperhitungkan dengan
cermat mungkin akan menimbulkan hal-hal yang menjauhkan dari kesejahteraan dan mendekati
pada kesengsaraan. Menurut Betal "emur %dam Makna disebutkan#
'etung ngedegake utawa ndandani omah#
Miturut wiwite dina lan pasarane, neptune digunggung banjur kapetung# sri, kirtri, werdi, candhi,
rogoh, sempoyong.
&en tiba sri > sugih dayoh, kitri > karejeken, werdi > sugih anak, candhi > kejen keringan, rogoh >
asring kemalingan, sempoyong > asring kepaten.
"adi kesimpulannya, kalau hitungannya jatuh pada sari, kitri, werdi atau candhi maka merupakam
hari yang baik dan akan membawa kemakmuran. Sebaliknya kalau hitungannya jatuh pada rogohdan sempoyong, maka itu merupakan hari yang buruk sehingga nantinya akan membawa
kesengsaraan.
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
13/16
$isamping primbon Betal "emur %dam Makna maka Serat Denthini yang nama aslinya Serat
Tambang 8aras itu juga banyak memuat tentang berbagai ukuran yang digunakan dalam proses
pembangunan rumah.
'ada Serat Denthini terjemahan i Tarjan Cadijaja dan i amajaya diuraikan bagaimana mencari
ukuran yang baik agar mendatangkan kemakmuran bagi pemiliknya dalam hal#
)kuran untuk mendirikan rumah dan bangunan lainnya
0 )kuran tiang atau kolom1 "umlah kasau atau usuk
2 )kuran tinggi pagar
A 3uas tanah untuk pekarangan/halaman
"arak antara rumah dengan pendapa
H "arak antara rumah dengan kandang dan
E )kuran mendirikan kandang.
$emikian cukup banyak lambing, tata nilai dan tata laku, serta ukuran yang telah ditetapkan oleh
masyarakat "awa dalam rangka membangun rumah, sehingga kalau dapat dipilih dan ditentukan
alternati+ yang baik maka diharapkan bangunan dan pekarangannya itu akan dapat mendatangkan
kemakmuran bagi para penghuninya baik lahiriah maupun batiniah. Serat Denthini yang lebih
dikenal sebagai ensiklopedia "awa. Canya para sesepuh desa yang sering disebut sebagai dukunatau :orang tua; yang biasa memiliki dan memahami hal-hal yang terkandung dan termaksud dalam
kitab "awa kuno itu.
Bagi setiap keluarga yang akan membangun rumah maka biasanya mereka akan memdatangi dukun
tersebut untuk memohobn pertolongannya agar bersedia membantunya sedemikian rupa sehingga
rumah itu akan dapat memberikan keberuntungan dan kemakmuran dan kondisi tertentu seperti
penghuninya dapat menjadi lebih berwibawa 5bagi seorang pamong, memperoleh rejeki dalam
berusaha 5bagi seorang pedagang dan sebagainya.
ARSITEKTUR JAWA ITU MEM#ERIKAN SUASANA AMAN
Maksud aman disini adalah terhindar dari kekuatan jahat atau buruk yang tidak dikehendaki baik
yang datang dari alam nyata seperti hujan, panas, gempa bumi, dan binatang, maupun dari alam
gaib atau meta+isik dan dari kejahatan manusia lainnya.
'ada saat daerah "ogjakarta dan sekitarnya diguncang gempa bumi yan+g dahsyat 5konon saat
meletusnya 9unung elud, kompleks eraton "ogjakarta yang dirancang dan dibangun oleh orang
"awa ternyata masih tetap berdiri kokoh dengan kerusakan yang tidak begitu parah. Sedangkan
kompleks Taman Sari yang berada di sebelah barat keraton itu, yang dirancang oleh orang 'ortugis
dengan sistem dinding pemikul 5bearing wall ternyata sebagian besar mengalami keruntuhan yang
cukup +atal. Inilah salah satu bukti yang nyata, bahkan sampai sekarang ini masih dapat dilihat
peninggalannya. Terbukti bahwa bangunan "awa bisa menyesuaikan diri dengan kondisi alamnya
yang sering diguncang gempa bumi. $engan demikian bangunan "awa itu dapat memberikan rasaaman. $isamping itu kekuatan e+ek negati+ dari hujan dan panas matahari diselesaikan dengan
membuat arsitektur atap lengkap dengan emper, teritis, kuncung, dan regol. arena masyarakat
"awa pada umumnya merupakan masyarakat agraris yang hamper sepanjang hari bekerja di tempat
terbuka, maka kemudian rumah "awa justru dibuat agar penghuninya betul-betul terhindar dari
pengarih buruk cuaca seperti panas dan hujan. Bahkan sering kita jumpai 9riya %geng memiliki
tembok massi+ dengan jendela dan penerangan yang sangat minim sehingga suasana di dalam
rumah terasa gelap dan pengap.
$alam kitab Betal "emur terdapat satu penjelasan tentang tata laku di dalam membangun rumah
agar rumah itu nantinya tidak dimasuki atau ditakuti nyamuk. Berikut ini penjelasannya#
M)8IC *M%C *8% !3!B*( 3!M)T
iwit ngedegake saka guru nganti sarampunge, kang pada nyambut gawe ora kena ura-ura, omongkang tanpa padah, geguyon, kenane mung omong rerembugan bab penggawean sarta ora kena udud,
nginang, njajan, mangan ana sajroning omah kang lagi digarap. $ene yen arep mangan, ngombe,
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
14/16
ngudud, lan sapanunggalane, kudu sumingkir saka panggonan omah kang lagi digarap. Insya %llah
lemut ora wani mlebu.
alau hal itu dikerjakan dan memang terbukti, maka betapa banyak uang yang bisa dihemat sebab
obat anti nyamuk yang disemprotkan, dibakar dan lainnya tidak diperlukan lagi, dan bisa merusak
lingkungan hidup dan ekosistem yang ada 5bisa menyebabkan keracunan dan pencemaran.
ARSITEKTUR JAWA ITU MENGANUT PAHAM KESELARASAN DAN KESERASIAN
%rsitektur "awa itu menganut a6as keselarasan dan keserasian maksudnya selaras dengan alam
lingkungannya dan masyarakat sekitarnya.
Tata ruang luar pada bangunan "awa seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya selalu
menyelaraskan dengan alam sekitarnya. 3ingkungan masyarakat "awa yang bermata pencaharian
bidang agraris itu selalu melihat rumput itu sebagai musuh bagi tanaman budi dayanya, sehingga
man+aat rumput hanya digunakan untuk bahan pangan bagi hewan-hewan ternak atau bahan
penutup atap. $engan demikian halaman rumah "awa diuopayaka untuk terhindar dari tumbuhnya
rumput ilalang. Tanah pekarangan iasanya dilapisi dengan pasir urug agar tidak mudah becek dan
cepat menghisap air sehingga menjadi cukup keras dan kering. $i halaman itu sering ditanami
pohon-pohon yang rindang seperti pohon sawo kecik. "adi selain memberikan keteduhan,pepohonan itu juga memberikan man+aat lain dan nilai tambah seperti buahnya yang bisa dimakan
dan/atau dijual, tampilan pekarangan menjadi elok, beraroma harum, dan lainnya.
%lam lingkungan "awa yang tropis diselesaikan dengan pemberian atap sebagai mahkota dan
banyaknya ruang-ruang terbuka seperti 'endapa, 'ringgitan, uncung dan 8egol sehingga
menimbulkan kesan serasi dan menyatu dengan lingkungannya.
'enampilan bangunan juga menganut unsur keselarasan dan keserasian. Masyarakat pada umumnya
tidak akan berani membuat dan mendiami bangunan yang berbentuk "oglo 'engrawit, 3imasan
Trajumas, dan Tajug karena takut kuwalat meskipun si pemilik merasa cukup kaya 5tapi tak
mungkin menyamai kekayaan rajanya maka ia akan cukup puas dengan membangun rumah ang
berbentuk ampung, 3imasan biasa dan palig tinggi "oglo 3ambang Sari.
"adi ada keselarasan antara tampilan bangunan dengan srtatus pemiliknya. Bangunan untuk raja
tidak akan didirikan oleh, dan untuk rakyat kebanyakan, begitu juga sebaliknya.
Meskipun a6as gotong royong dalam masyarakat "awa merupakan satu nilai dan tatanan yang harus
dipenuhi, namun dalam penampilan bangunan rumah tinggal 5permukiman ternyata tidak
diwujudkan dengan rumpun bangun yang komunal dan tipikal seperti di daerah Madura, Toraja,
Batak, (ias dan sebagainya.
8umpun bangun pemukiman masyarakat "awa itu justru bersi+at mandiri atau soliter, artinya setiap
keluarga pada prinsipnya memiliki satu rumpun bangun berupa# rumah, halaman, dan
kebun/pekarangan. "adi satu kepala keluarga selalu memiliki seperangkat rumpun bangun tersebut.
alau kepala keluarga tersebut memiliki anak yang sudah dewasa dan menikah maka keluarga baru
tersebut akan dibuatkan rumpun bangun rumah yang serupa di tempat lain. "adi di rumpun bangun"awa amat jarang ditemukan adanya halaman bersama seperti Tanean 3anjang di Madura, terkecuali
apabila kemampuan keluarga tersebut sangan terbatas sehingga tidak mampu lagi menjalankan
prinsip itu lagi.
Cal itu mungkin merupakan pencerminan dari si+at patrilokal yang sangat kuat yang berlaku di
masyarakat "awa. $engan adanya unit perumahan yang mandiri ini maka selain setiap keluarga
selalu diajari hidup mandiri dan dimaksudkan agar kon+lik antar keluarga besar dapat dihindarkan.
$engan demikian diharapkan akan menghasilkan keluarga-keluarga yang ayem di dalam suatu
komunitas yang ayem tenteram juga.
Suasana yang aden ayem inilah mungkin juga yang membantu atau mendorong terjadinya
masyarakat yang cenderung statis. %lam tropias yang subur ini juga ikut meninabobokkan
masyarakatnya karena selalu dimanjakan oleh alamnya, meskipun kondisi itu tak bakal berlangsunglama/abadi. Tidak seperti masyarakat yang berada di daerah yang memiliki empat musim, sehingga
apabila manusia tidak memiliki bekal hidup yang dikumpulkan pada musim-musim sebelumnya,
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
15/16
maka mereka akan mati kedinginan dan kelaparan.
$emikianlah nampak pada kita bahwa %rsitektur "awa seperti yang diuraikan di atas memberikan
suasana yang adem ayem tentrem kerta tur raharja.
PERMASALAHAN ARSITEKTUR JAWA
Suatu +akta yang dapat kita mati pada saat ini adalah bahwa arsitektur "awa kini sedang :tertidurlelap;, sehingga sudah banyak yang mulai tidak mengenalinya apalagi menyayanginya untuk
dilestarikan.
%da beberapa masalah yang perlu kita sadari dan sewajarnya untuk kita carikan penyelesaian
masalahnya. alau tidak mulai sekarang, maka dikhawatirkan %rsitektur "awa akan :tutup usia;
atau punah, sedangkan di pihaklain warisan budaya ini merupakan potensi budaya daerah yang
mempunyai nilai adi luhung.
Masalah-masalah itu antara lain sebagai berikut#
%rsitektur "awa sudah mulai kurang dikenal oleh generasi masa kini, ada beberapa sebab yang
dapat kita amati antara lain#
a 3iteratur tentang %rsitektur "awa sudah hamper langka. *rang yang banyak tahu tentang ilmu
itu sudah semakin langka dan umumnya sudah berusia lanjut juga segan dan takut untukmenulisnya.
b Tidak didukung oleh sistem dan lembaga pendidikan yang memadai. 'ara siswa di sekolah-
sekolah umum dan kejuruan di "awa hampir bisa dikatakan bahwa mereka tidak tahu apa itu "oglo
'engrawit, 3ambang Teplok, Sri-itri, pekarangan Indraprasta dan sebagainya. $i 'ulau "awa juga
tidak terdapat lembagai khusus yang mempelajari dan mengembangkan %rsitektur "awa.
0 Struktur bangunan "awa itu tahan gempa namun kini ditinggalkan. Betapa tidak, sebab para
siswa sekolah kejuruan, paa mahasiswa teknik sipil dan arsitektur di "awa ini sangat kuang
mendapatkan pelajaran tentang sistem struktur dan konstruksi yang dipakai pada bangunan "awa.
Mereka pada umumnya tidak tahu apa itu blandar, pengeret, saka bentung, usuk pinayung dan
sebagainya. Ini bisa dimaklumi sebab pada saat mereka diduk di bangku penddidikannya maka
mereka justru segera mendapatkan pengajaran tentang struktur dan konstruksi yang berlaku di dunia
barat 5yang belum tentu cocok dengan kondisi tapak yang ada di "awa. Inilah bagian kurikulum
yang perlu disesuaikan dan disempurnakan.
1 Meskipun %rsitektur "awa itu adi luhung, tetapi masih memiliki kelemahan atau kekurangan.
arena %rsitektur "awa :tidur; dan adanya penjajahan, maka ia tidak sempat berkembang
menyesuaikan diri dengan kemajuan 6aman. Kaman yang semakin maju biasanya diikuti juga
dengan semakin banyaknya pengkhususan +ungsi dan wadahnya. %rsitektur "awa tidak atau belum
memiliki arsitektur kantor, arsitektur pabrik, arsitektur hotel dan sejenisnya. arena kegiatan itu
kini juga merambah di tanah "awa maka dengan mudahnya arsitektur barat menjadi tamu di negeri
sendiri bahkan kemudian cenderung merupakan tamu yang amat berpengaruh di negeri kita. Saat ini
baru mulai muncul bangunan pada proyek-proyek raksasa yang mendapatkan sentuhan %rsitektur"awa seperti#
a Bandar )dara Internasional Soekarno-Catta, Dengkareng
b 9edung $ewan 'erwakilan 8akyat $aerah 'ropinsi "awa Timur, Surabaya
c 'endopo di Taman Mini Indonesia Indah, "akarta dan sebagainya
2 %rsitektur "awa mulai digemari kembai. $engan semakin meningkatnya kesadaran akan
pentingnya jati diri bangsa dan kesadaran akan pengertian bahwa kebudayaan daerah yang bermutu
akan menjadi kekayaan budaya nasional Indonesia. Maka tampak jelas bahwa saat ini sudah ada
kecenderungan untuk kita makin menghargai warisan budaya leluhur kita dan semakin tampak
usaha-usaha untuk mengembangkannya. Cal ini tampak jelas pada
a 'enggalakan pemakaian busana tradisional 5misalnya batik dan kebaya
b 'enggalakan produksi kerajinan daerahc Makin digemarinya produk-produk jamu dan kosmetik tradisional
d $ikembangkannya 5baik produksi maupun pemasaran perabot-perabot dan ukir-ukiran
-
7/26/2019 arsitektur jawa2
16/16
tradisional
e $ikembangkannya seni-seni budaya daerah 5tari, lagu, dan lainnya
+ Serta usaha-usaha lainnya untuk melestarikan kebudayaan asli Indonesia.
Itulah suatu pertanda 6aman bahwa bangsa kita makin menyadari pentingnya identitas bangsa dan
makin menyadari bahwa kita mempunyai warisan kekayaan budaya tradisional yang tak ternilai
harganya.
Selain proyek-proyek yang tersebut diatas, kini juga mulai nampak penggunaan bangunantradisional "awa pada beberapa kawasan pemukiam baru 5real estate, tentu saja dengan
menyesuaiksm dengan tingkat kemajuan masa kini. (amun demikian tanpa adanya bimbingan dan
suasana yang mendukung kehadirannya itu maka dikhawatirkan nanti justru akan semakin terdesak
dengan arsitektur barat yang pada umumnya justru tidak ada keserasian dan keselarasan dengan
situasi dan kondisi alam dan masyarakat kita.
!SIM')3%(
%rsitektur "awa yang ayu, ayom dan ayem, serta adi luhung ini sekarang tengah :tertidur pulas;.
Bangsa Indonesia dewasa ini tengah menyadari betapa pentingnya identitas bangsa/daerahnya. *leh
sebab itu makin disadarinya upaya untuk melestarikannya dengan cara mermpelajarinya, menelitidan mengembangkan serta mendokumentasikan potensi-potensi yang ada dalam budaya nasional
yang memiliki jati diri.
%rsitektur "awa inipun tidak semakin dipojokkan oleh arsitektur asing yang dianggap lebih modern
karena berdalih gaya internasionalis, yang pada prinsipnya juga diikuti oleh kegiatan perekonomian
multinasional. 5atau berdalih agar nampak lebih keren seperti bangsa asing. ita bisa memaklumi
sebab kita pernah dijajah oleh bangsa asing sebagai in+erior dan pada umumnya akan berkiblat ke
bangsa yang dianggap lebih superior itu.
(amun demikian kita harus menyadari bahwa semakin pentingnya untuk menumbuhkan kesenian
dan kebudayaan daerah sehingga kita dapat berdiri sebagai bangsa yang berdaulat yang memiliki
harga diri dan identitas tersendiri di tengah-tengah pergaulam antar bangsa saat ini yang kian
terbuka.
Selain itu semakin terlihat pentingnya :membangun kembali; arsitektur "awa dan arsitektur daerah
lainnya di (usantara ini tentu saja dengan penyesuaian dan pengembangan yang dianggap perlu.
Sudah sepantasnya kalau kita mendorong dan mengupayakan terbentuknya lembaga pendidikan
yang khusus menangani, mempelajari, meneliti dan mengembangkan budaya dan arsitektur "awa,
semacam "a7anology.