Arsip Nasional Republik No 57 Tahun 2010 Tentang... · Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 20 03...
date post
06-Mar-2019Category
Documents
view
212download
0
Embed Size (px)
Transcript of Arsip Nasional Republik No 57 Tahun 2010 Tentang... · Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 20 03...
Arsip Nasional Republik Indonesia
LEMBAR PERSETUJUAN
Substansi Prosedur Tetap tentang Pencairan Anggaran Belanja di Lingkungan Arsip
Nasional Republik Indonesia telah saya setujui.
Disetujui di Jakarta
pada tanggal Juni 2010
Plt. SEKRETARIS UTAMA,
GINA MASUDAH HUSNI
Arsip Nasional Republik Indonesia
PROSEDUR TETAP
NOMOR 57 TAHUN 2010
TENTANG
PENCAIRAN ANGGARAN BELANJA
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2010 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03
Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik
Indonesia Nomor 09 Tahun 2009, mempunyai tugas yaitu melaksanakan tugas pemerintahan
di bidang Kearsipan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Penyelenggaraan tugas pemerintahan tersebut menimbulkan hak dan kewajiban
negara dalam bentuk penerimaan dan pengeluaran negara, yang perlu dikelola dalam suatu
sistem pengelolaan keuangan negara yang diwujudkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN). Dengan memperhatikan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, yang ditetapkan sebagai Kaidah-kaidah Hukum
Administrasi Keuangan Negara, dan Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-66/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, ANRI dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan perlu
merencanakan, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan program/kegiatan dalam
rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di bidang kearsipan sesuai dengan Visi dan
Misi. Untuk itu pengaturan lebih lanjut tentang pelaksanaan APBN 2010 pada ANRI, perlu
diatur dengan peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengelolaan APBN di lingkungan ANRI untuk Tahun 2010.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 2 -
B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Prosedur Tetap tentang Pencairan Anggaran Belanja ANRI ini
dimaksudkan untuk memberikan panduan agar terdapat kesamaan pemahaman dan langkah
pada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran pada Lingkungan
ANRI. Tujuan Prosedur Tetap tentang Pencairan Anggaran Belanja ANRI adalah
mewujudkan manajemen pemerintahan yang efisien dan efektif, transparan, dan akuntabel
serta berorientasi pada hasil/kinerja aparatur dalam rangka menuju tata pemerintahan yang
baik (good governance) dan bersih (clean governance).
C. Ruang Lingkup Prosedur Tetap Pencairan Anggaran Belanja ANRI ini berlaku dan digunakan oleh
seluruh unit kerja di Lingkungan ANRI. Prosedur Tetap tentang Pencairan Anggaran Belanja
ANRI ini meliputi Pengajuan Gaji, Pembayaran Gaji, Permintaan dan Pembayaran Ongkos
Kerja Lembur, Pengajuan Permintaan Pembayaran uang Persediaan (UP), Tambahan Uang
Persediaan (TUP), Pengajuan Pencairan Dana GUP dan LS, dan Pembayaran GUP dan LS.
D. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembar Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 171,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4920);
5. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5071);
6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 95 Tahun 2007;
7. Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 tantang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418);
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 3 -
8. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operational Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 tahun 2008
tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas;
11. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 64/PMK.02/2008 tentang Standar Biaya Umum
Tahun 2009;
12. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua
kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia
Nomor 05 Tahun 2010;
13. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap di Lingkungan Arsip Nasional
Republik Indonesia;
14. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-66/PB/2005 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
15. Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor KP. 07/01/2009 tentang
Penetapan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran pada Arsip Nasional Republik Indonesia
Tahun Anggaran 2009;
16. Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor KP.07/08/2009 tentang
Pendelegasian Wewenang Penandatanganan Keputusan Pembentukan Tim/ Panitia dan
Administrasi Keuangan Lainnya Yang Dapat Mengakibatkan Pengeluaran Biaya Yang
dibebankan Pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Arsip Nasional Republik Indonesia;
E. Pengertian Dalam Prosedur Tetap ini terdapat beberapa pengertian, yaitu:
1. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang
disusun oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran dan disahkan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.
3. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan
negara dan membayar seluruh pengeluaran negara.
4. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat
yang tidak berasal penerimaan perpajakan.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 4 -
5. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) adalah instansi vertikal Direktorat
Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dalam hal ini KPPN Jakarta V
sebagai Bendahara Umum Negara.
6. Dana Dekonsentrasi adalah anggaran yang disediakan sehubungan dengan pelimpahan
wewenang pelaksanaan kegiatan pemerintah pusat di daerah kepada Gubernur sebagai
wakil pemerintah pusat disertai kewajiban melapor dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada menteri/pimpinan lembaga terkait.
7. Dana Tugas Perbantuan adalah anggaran yang disediakan sehubungan dengan
penugasan tertentu dari pemerintah pusat kepada daerah dan/atau desa disertai
kewajiban melapor dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada menteri/
pimpinan lembaga terkait.
8. Pengguna Anggaran (PA) adalah pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab atas
penggunaan anggaran pada Kementrian Negara/Lembaga yang bersangkutan.
9. Kuasa Pengguna Anggaran (Kuasa PA) adalah pejabat yang memperoleh kewenangan
dan tanggung jawab dari PA untuk menggunakan anggaran yang dikuasakan kepadanya.
10. Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/Kuasa PA
untuk mengambil keputusan/dan atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran
atas beban belanja negara.
11. Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh PA/Kuasa PA untuk melakukan pengujian atas surat permintaan
pembayaran dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM).
12. Bendahara Penerima adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara
dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor/satuan kerja Kementerian Negara
Recommended