Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... ·...

34
Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Inventaris Arsip Konvensional Setelah Tahun 1945 telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2009 Plt. DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP, TULKHAH MANSYUR

Transcript of Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... ·...

Page 1: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

Arsip Nasional Republik Indonesia

LEMBAR PERSETUJUAN

Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Inventaris Arsip Konvensional

Setelah Tahun 1945 telah saya setujui.

Disetujui di Jakarta

pada tanggal Juni 2009

Plt. DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP,

TULKHAH MANSYUR

Page 2: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

Arsip Nasional Republik Indonesia

LAMPIRAN

PROSEDUR TETAP

NOMOR 06 TAHUN 2009

TENTANG

PENYUSUNAN INVENTARIS

ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

Page 3: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 1 -

DAFTAR LAMPIRAN

PROSEDUR TETAP TENTANG PENYUSUNAN INVENTARIS

ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

A. DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN

1945.

B. DIAGRAM ALIR IDENTIFIKASI FISIK, SISTEM PENATAAN DAN PROVENANCE DALAM

PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

C. DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN RENCANA TEKNIS DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS

ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

D. DIAGRAM ALIR PENELUSURAN SUMBER DAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN

INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

E. DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN SKEMA SEMENTARA DALAM PENYUSUNAN

INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

F. DIAGRAM ALIR REKONSTRUKSI ARSIP STATIS DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS

ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

G. DIAGRAM ALIR DESKRIPSI DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL

SETELAH TAHUN 1945.

H. DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN SKEMA DEFINITIF DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS

ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

I. DIAGRAM ALIR MANUVER FISCHES DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP

KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

J. DIAGRAM ALIR PENOMORAN DEFINITIF DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP

KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

K. DIAGRAM ALIR MANUVER FISIK ARSIP DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP

KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

Page 4: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 2 -

L. DIAGRAM ALIR PEMBERIAN LABEL DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP

KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

M. DIAGRAM ALIR PENATAAN ARSIP DALAM BOKS DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS

ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

N. DIAGRAM ALIR PENULISAN INVENTARIS DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP

KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

O. DIAGRAM ALIR PENILAIAN DAN PENELAAHAN DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS

ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

P. DIAGRAM ALIR EKSPOSE DRAFT INVENTARIS DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS

ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

Q. DIAGRAM ALIR PENYEMPURNAAN INVENTARIS DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS

ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

R. DIAGRAM ALIR PENGESAHAN INVENTARIS DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP

KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945.

Page 5: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 3 -

DIAGRAM ALIR

PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan

Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit Penyimpanan

Arkon

1 Melaksanakan identifikasi arsip

2 Menyusun rencana teknis penyusunan inventaris

3 Melakukan penelusuran sumber dan referensi

4 Membuat skema sementara

5 Merekonstruksi arsip

6 Mendeskripsi arsip (transliterasi dan transkripsi arsip)

7 Membuat skema definitif

8 Manuver fisches (kartu deskripsi)

9 Memberi nomor definitif

10 Manuver fisik arsip

11 Memberi label

12 Menata arsip dalam boks

13 Menulis inventaris

14

Menilai dan menelaah inventaris arsip

15 Ekspose draft inventaris

15

Menyempurnakan inventaris

16

Mengesahkan

Norma waktu: 1 tahun (tergantung jumlah arsipnya)

Page 6: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 4 -

DIAGRAM ALIR IDENTIFIKASI FISIK, SISTEM PENATAAN DAN PROVENANCE

DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit Penyimpanan

Arsip Konvensional

1 Membuat dan mengajukan rencana identifikasi arsip, sistem dan provenance arsip yang akan diolah ke Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

2 Memberikan penilaian dan arahan

3 Membuat revisi rencana identifikasi arsip, sistem dan provenance yang telah dinilai dan diarahkan oleh Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

4 Mengajukan rencana identifikasi arsip, sistem dan provenance arsip yang akan ke Direktur Pengolahan

5 Menilai dan mengarahkan ke Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945 tentang teknik identifikasi arsip

6 Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945 dan Arsiparis menyempurnakan rencana identifikasi

7 Melakukan koordinasi dengan Direktur Preservasi dan memerintahkan Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945 untuk melakukan koordinasi dengan Kasubdit Penyimpanan Arsip Konvensional

8 Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945 melakukan koordinasi dengan Kasubdit Penyimpanan Arsip Konvensional

Page 7: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 5 -

Norma Waktu : 10 hari kerja

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit Penyimpanan

Arsip Konvensional

9 Melaksanakan identifikasi fisik, sistem dan provenance arsip ke Depo

10 Mengetik hasil identifikasi dalam bentuk laporan identifikasi

11 Menyampaikan laporan identifikasi ke Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

12 Menyampaikan laporan identifikasi ke Direktur Pengolahan

13 Berdasarkan laporan identifikasi, Direktur Pengolahan memutuskan tentang prioritas khasanah arsip yang akan dibuat daftar

Page 8: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 6 -

DIAGRAM ALIR

PENYUSUNAN RENCANA TEKNIS DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

Norma waktu: 3 hari kerja

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit. Penyimpanan

Arkon

1 Mengajukan draf rencana teknis penyusunan inventaris yang terdiri dari jangka waktu pembuatan inventaris, biaya dan peralatan serta jumlah SDM yang dibutuhkan ke Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

2 Memberikan penilaian dan arahan kepada Arsiparis tentang penyusunan rencana teknis

3 Merevisi draft rencana teknis setelah mendapat penilaian dan arahan dari Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

4 Mengajukan program rencana teknis ke Direktur Pengolahan

5 Memberikan penilaian dan arahan ke Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945 tentang penyusunan rencana teknis

6 Merevisi draft penyusunan rencana teknis yang telah dinilai dan diarahkan oleh Direktur Pengolahan

7 Berdasarkan penyempurnaan draf rencana teknis yang telah dilakukan oleh Arsiparis, Direktur Pengolahan menyetujui rencana teknis

8 Membuat pengesahan terhadap rencana teknis

Page 9: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 7 -

DIAGRAM ALIR PENELUSURAN SUMBER DAN REFERENSI

DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No Tahap Kegiatan

Unit Peyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Deputi Konservasi

Arsip

Instansi Terkait

1 Membuat draft surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada instansi terkait

2 Mengajukan draft surat kepada Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

3 Mengoreksi draft surat

4 Merevisi draft surat korespondensi yang telah dinilai dan diarahkan oleh Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

5 Memberi paraf dan mengajukan draft surat ke Direktur Pengolahan

6 Memberikan arahan ke Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945 tentang draft surat yang akan ditandatangani oleh Deputi Konservasi Arsip

7 Melakukan penyempurnaan terhadap draft surat yang telah dinilai dan diarahkan oleh Direktur Pengolahan

8 Membuat nota dinas sebagai pengantar surat yang akan ditandatangani oleh Deputi Konservasi Arsip dan mengirimkan kepada instansi terkait

Page 10: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 8 -

Norma waktu: 10 hari kerja

No Tahap Kegiatan

Unit Peyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Deputi Konservasi

Arsip

Instansi Terkait

9 Melakukan penelusuran sumber dan referensi ke instansi terkait

10 Mencari dan mencatat data-data mengenai lembaga pencipta arsip, provenance dan sistem penataan yang diperoleh di instansi terkait

11 Melakukan identifikasi khasanah arsip pada instansi terkait

12 Menindaklanjuti hasil identifikasi dengan memberi masukan tentang pengelolaan arsip

13 Melakukan diskusi dan praktek pengolahan arsip dengan instansi terkait

14 Melakukan telaah terhadap daftar/inventaris arsip pada instansi terkait

15 Membuat laporan hasil penelusuran sumber dan referensi ke instansi terkait

16 Menyampaikan laporan ke Direktur Pengolahan.

Page 11: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 9 -

DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN SKEMA SEMENTARA

DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No

Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit Penyimpanan

Arkon

1 Mempersiapkan data/informasi yang dihimpun dari berbagai referensi/penelusuran

2 Membuat skema sementara

3 Meminta persetujuan/koreksi dari Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

4 Melakukan perbaikan atas koreksi skema sementara

Norma Waktu: 3 hari kerja

Page 12: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 10 -

DIAGRAM ALIR

REKONSTRUKSI ARSIP STATIS DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No

Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit Penyimpanan

Arsip Konvensional

1 Menyiapkan arsip yang akan direkonstruksi

2 Memilah antara arsip dan non arsip

3 Mengelompokkan arsip berdasarkan jenisnya.

4 Mengelompokkan arsip berdasarkan unit informasinya.

5 Mengkronologiskan kelompok arsip

6

Arsip telah mengelompok berdasarkan jenis dan informasi arsip

Norma Waktu: 5 hari kerja

Page 13: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 11 -

DIAGRAM ALIR

DESKRIPSI ARSIP DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No

Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit Penyimpanan

Arkon

1 Menyiapkan arsip yang akan dideskripsi

2 Membaca keseluruhan informasi arsip

3 Menelaah isi informasi arsip

4 Menuangkan isi informasi arsip ke dalam fisches

5 Melakukan transliterasi terhadap arsip yang berbahasa asing dan melakukan transkripsi terhadap arsip yang beraksara daerah

6 Menentukan bentuk redaksi

7 Menentukan inti informasi yang terkandung dalam arsip

8 Menentukan kurun waktu terciptanya arsip

9 Menentukan tingkat perkembangan arsip

10 Menentukan bentuk luar arsip

11 Informasi lengkap hasil deskripsi tertulis dalam fisches kemudian membungkus fisik arsip menggunakan kertas kising

Norma Waktu: 120 hari kerja (tergantung volume arsip)

Page 14: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 12 -

DIAGRAM ALIR

PENYUSUNAN SKEMA DEFINITIF DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No

Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit Penyimpanan

Arkon

1 Menyiapkan skema sementara yang akan diubah/ditetapkan

2 Memeriksa kembali kelengkapan skema sementara

3 Mencocokkan hasil deskripsi dengan skema sementara

4 Mengurangi atau menambahkan serie atau group pada skema penataan arsip sementara

5 Melakukan konsultasi pada Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

6 Melakukan perbaikan atas koreksi

7 Membuat skema definitif

Norma Waktu : 3 hari kerja

Page 15: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 13 -

DIAGRAM ALIR

MANUVER FISCHES (KARTU DESKRIPSI) DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No

Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit Penyimpanan

Arkon

1 Menyiapkan kartu deskripsi yang akan dimanuver

2 Menggabungkan kartu yang memiliki informasi sejenis

3 Mengelompokkan kartu berdasarkan skema yang telah dibuat

4 Menyusun kartu secara kronologis

5 Kartu fisches (kartu deskripsi) tersusun sesuai skema

Norma Waktu : 5 hari kerja

Page 16: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 14 -

DIAGRAM ALIR

PENOMORAN DEFINITIF DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit Penyimpanan

Arkon

1 Melakukan penomoran definitif pada fisches (kartu deskripsi) berdasarkan hasil manuver fisches (kartu deskripsi)

2 Melakukan entri data atau pengetikan informasi berdasarkan skema dan nomor definitif

3 Melakukan pengecekan kembali fisches (kartu deskripsi) yang sudah diberi nomor definitif untuk melanjutkan kegiatan berikutnya yaitu pemberkasan fisik arsip

Norma Waktu: 5 hari kerja

Page 17: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 15 -

DIAGRAM ALIR

MANUVER FISIK ARSIP DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit Penyimpanan

Arkon

1 Menyiapkan fisik arsip

2 Mengelompokkan fisik arsip sesuai dengan skema definitif dan hasil dari manuver fisches

3 Menggabungkan beberapa arsip nomor sementara menjadi satu nomor definitif sesuai skema definitif

4 Memberi nomor definitif pada sampul arsip sesuai dengan penomoran definitif pada fisches

5 Arsip tersusun berdasarkan nomor definitif

Norma waktu: 20 hari kerja (tergantung volume arsip)

Page 18: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 16 -

DIAGRAM ALIR

PEMBERIAN LABEL DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit Penyimpanan

Arkon

1 Menyiapkan label arsip dan perekat untuk ditempelkan pada sampul arsip sesuai dengan nomor definitif, yang terdiri dari: nama lembaga pencipta arsip dan nomor urut arsip

2 Menempelkan label arsip pada sampul arsip

3 Menyiapkan label boks yang akan ditempel pada boks sekaligus melakukan penataan arsip dalam boks, label boks yang dibuat terdiri atas: nama lembaga pencipta arsip, kurun waktu arsip, nomor urut arsip, dan nomor urut boks

Norma waktu: 5 hari kerja

Page 19: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 17 -

DIAGRAM ALIR PENATAAN ARSIP DALAM BOKS

DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit Penyimpanan

Arkon

1 Mempersiapkan arsip yang sudah diberi label untuk dimasukkan ke dalam boks

2 Mempersiapkan boks arsip yang akan dipergunakan

3 Menata arsip ke dalam boks disesuaikan dengan kapasitas boks

4 Menempel label boks yang sudah dipersiapkan sebelumnya

5 Menyusun boks sesuai dengan nomor urut boks

6 Melaporkan kegiatannya kepada Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

Norma Waktu: 20 hari kerja (tergantung jumlah/volume arsip)

Page 20: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 18 -

DIAGRAM ALIR PENULISAN INVENTARIS

DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

Norma waktu: 20 hari kerja

No

Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

Kasubdit Penyimpanan

Arkon

1 Menyiapkan data dan fisches (kartu deskripsi) yang sudah dimanuver untuk dibuat inventaris

2 Membuat judul inventaris sesuai fonds

3 Menentukan kurun waktu arsip berdasarkan arsip yang ditata

4 Membuat kata pengantar

5 Membuat daftar isi

6 Menuangkan deskripsi dari fisches (kartu deskripsi) ke dalam inventaris

7 Mengajukan konsep inventaris arsip kepada Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

8 Mengoreksi inventaris yang diajukan

9 Melakukan perbaikan sesuai dengan hasil koreksi

Page 21: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 19 -

DIAGRAM ALIR

PENILAIAN DAN PENELAAHAN DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

Norma waktu: 5 hari kerja

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Deputi Konservasi

Arsip

Instansi Terkait

1 Mempersiapkan inventaris yang telah tersusun

2 Melakukan pengecekan antara informasi dan fisik arsip

3 Mengajukan draft inventaris ke Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

4 Memberikan arahan kepada Arsiparis mengenai penulisan inventaris

5 Merevisi draft inventaris setelah mendapat arahan dari Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

6 Mengajukan draft inventaris ke Direktur Pengolahan

7 Memberikan arahan ke Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945 tentang penyusunan inventaris arsip

Page 22: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 20 -

DIAGRAM ALIR EKSPOSE HASIL PENGOLAHAN

DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Bagian Umum

Bagian Kepegawaian

1 Meengajukan draf Inventaris ke Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945 sebagai bahan ekspose

2 Memberikan arahan kepada Arsiparis tentang pointer yang harus dicetak untuk bahan ekspose yang akan dibagikan kepada peserta ekspose

3 Membuat pointer Inventaris setelah mendapat arahan dari Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

4 Mengajukan draft pointer Inventaris ke Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

5 Menyetujui pointer dan memberi arahan kepada Arsiparis agar pointer digandakan sesuai jumlah peserta ekspose yang diundang dan mempersiapkan kelengkapan untuk acara ekspose

6 Menghubungi Biro Umum untuk permintaan ruangan dan Bagian Kepegawaian untuk memberitahukan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Unit, membuat undangan untuk peserta ekspose

Page 23: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 21 -

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Bagian Umum

Bagian Kepegawaian

7 Setelah semua kebutuhan dan perlengkapan untuk acara ekspose sudah siap Arsiparis melaporkan kepada Kasubdit Pengolahan Arkon Stl Th. 1945

8 Melaporkan kepada Direktur Pengolahan tentang kesiapan acara ekspose yang akan segera dilaksanakan

Norma waktu: 5 hari

Page 24: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 22 -

DIAGRAM ALIR PENYEMPURNAAN INVENTARIS

DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis Kasubdit

Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Preservasi

1 Mengajukan draft inventaris ke Kasubdit PengolahanArkon Setelah Tahun 1945

2 Memberikan arahan kepada Arsiparis tentang penulisan daftar

3 Merevisi draft inventaris setelah mendapat arahan dari Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

4 Mengajukan draft inventaris ke Direktur Pengolahan

5 Memberikan arahan ke Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945 tentang penyusunan inventaris arsip

6 Merevisi draft inventaris teknis yang telah dinilai dan diarahkan oleh Direktur Pengolahan

7 Arsiparis melakukan uji petik terhadap inventaris

8 Memutuskan inventaris telah final berdasarkan penyempurnaan inventaris yang telah dilakukan

Norma waktu: 5 hari kerja

Page 25: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 23 -

DIAGRAM ALIR

PENGESAHAN INVENTARIS DALAM PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

NO Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Arsiparis

Kasubdit Pengolahan Arkon Stl. Th. 1945

Direktur Pengolahan

Direktur Pemanfaatan

Direktur Preservasi

1 Memeriksa kelengkapan inventaris yang akan disyahkan kemudian menyerahkan kepada Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945

2 Membuat nota dinas kepada Direktur Pengolahan agar inventaris yang sudah selesai dikerjakan oleh arsiparis mendapat pengesahan dari Direktur Pengolahan

3 Menandatangani inventaris tersebut, dan memberikan arahan kepada Kasubdit Pengolahan Arkon Setelah Tahun 1945 untuk menggandakan inventaris dan menyerahkannya kepada Kasubdit Layanan Arsip dan Kasubdit Penyimpanan Arsip

4 Menggandakan inventaris dan menyerahkan kepada Kasubdit Layanan Arsip dan Kasubdit Penyimpanan Arsip

Norma waktu: 20 hari kerja (tergantung banyaknya halaman inventaris)

DIREKTUR PENGOLAHAN,

SUMRAHYADI

Page 26: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

Arsip Nasional Republik Indonesia

PROSEDUR TETAP

NOMOR 06 TAHUN 2009

TENTANG

PENYUSUNAN INVENTARIS

ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN

A. Umum

Arsip statis sebagai warisan budaya bangsa merupakan salah satu aset bangsa yang

perlu dilestarikan bersama. Secara yuridis formal pelestarian arsip statis merupakan

tanggungjawab lembaga kearsipan baik di pusat (Arsip Nasional Republik Indonesia),

maupun di daerah (Badan/Kantor Kearsipan Provinsi, Kabupaten/Kota). Di dalamnya

terkandung informasi yang sangat bernilai tentang kiprah perjalanan bangsa, mulai masa

penjajahan sampai dalam mengisi kemerdekaan.

Arsip statis disimpan, dipelihara dan diolah bukan untuk kepentingan lembaga

kearsipan semata, namun yang jauh lebih penting adalah untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, pembangunan, kesejahteraan dan kemaslahatan bangsa. Maka peran instansi

terkait dan masyarakat menjadi sangat penting. Hal ini sejalan dengan era informasi yang

telah melanda pula di Indonesia dimana kebutuhan informasi menjadi sangat penting.

Mengantisipasi keadaan tersebut maka ANRI dituntut untuk selalu tanggap. Peran

ANRI sebagai salah satu sumber informasi sangat vital. Namun demikian agar informasi

yang tersimpan dapat diakses oleh publik diperlukan finding aids, baik dalam bentuk daftar,

inventaris dan guide arsip. Disinilah peran Direktorat Pengolahan.

Pengolahan arsip tidak seperti mengolah jenis informasi lainnya. Pengolahan arsip

harus mengacu pada standar internasional yang telah diatur oleh ICA dengan ISAD (G). Di

dalamnya mencakup berbagai aturan dan komponen yang harus dipenuhi. Guna

mengaplikasikan standar pengaturan arsip yang benar maka di samping harus diatur sesuai

ketentuan ISAD (G) juga perlu diatur dalam bentuk petunjuk teknis dan langkah-langkah

pengaturannya dalam bentuk Prosedur Tetap tentang Penyusunan Inventraris Arsip

Konvensional Setelah Tahun 1945.

Page 27: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 2 -

B. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Prosedur Tetap tentang Penyusunan Inventaris Arsip Konvensional

Setelah Tahun 1945 ini dimaksudkan untuk memberikan panduan agar terdapat kesamaan

pemahaman dan langkah pembuatan inventaris pada semua pihak yang terkait dalam

pelaksanaan kegiatan di Lingkungan Direktorat Pengolahan.

Tujuan Prosedur Tetap tentang Penyusunan Inventaris Arsip ini adalah sebagai

pedoman pelaksanaan kegiatan di Subdit Pengolahan Arsip Konvensional Setelah Tahun

1945, sehingga kinerja unit kerja dapat lebih ditingkatkan dan pada akhirnya pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi unit kerja dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Manfaat lain

adalah adanya suatu sinergi dan keterkaitan antara Subdit Pengolahan Arsip Konvensional

Setelah Tahun 1945 dengan unit lain dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

dalam satuan program ANRI.

C. Ruang Lingkup

Prosedur Tetap tentang Penyusunan Inventaris Arsip Konvensional Setelah Tahun

1945 ini berlaku dan digunakan oleh seluruh unit kerja di Lingkungan Subdit Pengolahan

Arsip Konvensional Setelah Tahun 1945. Prosedur Tetap tentang Penyusunan Inventaris

Arsip Konvensional Setelah Tahun 1945 ini meliputi Penyusunan Inventaris Arsip Konvensional

Setelah Tahun 1945, Identifikasi Fisik, Sistem Penataan Dan Provenance, Penyusunan Rencana

Teknis, Penelusuran Sumber Dan Referensi, Penyusunan Skema Sementara, Rekonstruksi Arsip

Statis, Deskripsi, Penyusunan Skema Definitif, Manuver Fisches, Penomoran Definitif, Manuver

Fisik Arsip, Pemberian Label, Penataan Arsip, Penulisan Inventaris, Penilaian Dan Penelaahan,

Ekspose Draft Inventaris, Penyempurnaan Inventaris, dan Pengesahan Inventaris.

D. Dasar

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 32, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 2964);

2. Keputusan Presiden Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Arsip Statis (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 143);

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008

tentang Pedoman Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP);

4. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22/KEP/M.PAN/07/2008

tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas;

5. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia.

Page 28: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 3 -

6. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap Di Lingkungan Arsip Nasional

Republik Indonesia.

E. Pengertian

Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan :

1. Deskripsi Arsip adalah kegiatan penyusunan kelompok arsip yang akurat dari suatu unit

arsip yang dideskripsi secara lengkap beserta komponennya pada suatu fische (kartu

deskripsi) yang telah disiapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Deskripsi

dilakukan dengan menggambarkan informasi secara menyeluruh dari suatu arsip yang

dituangkan dalam kartu dan diberi nomor urut sementara sesuai dengan nomor sementara

arsipnya.

2. Ekspose Draft Inventaris adalah kegiatan pemaparan hasil dari kegiatan pengolahan arsip

statis berupa skema definitif dan hasil deskripsi arsip dan pengelompokan informasinya.

3. Identifikasi Arsip adalah kegiatan pendataan arsip secara langsung di lokasi penyimpanan

arsip baik fisik arsip, sistem penataan arsip maupun provenance atau pencipta arsipnya.

4. Inventaris Arsip adalah sarana penemuan arsip yang berisi deskripsi dari suatu khasanah

arsip yang dilengkapi dengan sejarah organisasi, sejarah penataan arsip,

pertanggungjawaban pelaksana pengolahan arsip, uraian deskripsi arsip, dan dilampiri

dengan daftar indeks, daftar singkatan, daftar konkordan, dan struktur organisasi.

5. Manuver Fisches (kartu deskripsi) adalah kegiatan mengelompokkan fisches (kartu

deskripsi) sesuai dengan skema definitif yang dibuat.

6. Manuver Fisik Arsip yaitu kegiatan penyusunan fisik arsip sehingga arsip tersusun sesuai

dengan daftar dan inventaris yang dibuat. Penyusunan dilakukan setelah penomoran

definitif selesai. Arsip disusun sesuai dengan nomor urut yang tertera pada sampul arsip

serta pada daftar dan inventaris.

7. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang berhak untuk memberi paraf dan atau

menandatangani Prosedur Tetap sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan.

8. Pemberian Label adalah kegiatan pemberian identitas pada boks arsip dan bungkus arsip

(kertas kising). Label boks berisi nama lembaga pencipta, nomor arsip sesuai dengan

nomor definitifnya dan nomor boks arsip, sedangkan label arsip berisi lembaga pencipta

arsip dan nomor urut arsip.

9. Pembuatan Skema Definitif adalah kegiatan menentukan struktur/bagan dari penataan

informasi arsip statis yang sudah definitif (tetap).

Page 29: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 4 -

10. Pembuatan Skema Sementara adalah suatu kegiatan dalam pembuatan kerangka

sementara yang akan digunakan sebagai pedoman pengelompokan arsip yang akan

digunakan sebagai pedoman pengaturan dan pengelompokan arsip yang tercipta dari

fungsi/kegiatan yang sama dalam suatu organisasi/lembaga/aktivitas tokoh.

11. Penataan dalam Boks adalah kegiatan memasukkan arsip ke dalam boks arsip. Boks arsip

terdiri dari 2 ukuran yaitu ukuran besar (37,5cm x 20cm x27cm) dan ukuran kecil

(37,5cm x 10cm x 27 cm).

12. Penelaahan dan Penilaian adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencocokkan atau

mengoreksi arsip yang akan dipinjam melalui inventaris yang dibuat apakah informasi

yang ada di dalam inventaris sudah sesuai atau layak untuk digunakan oleh peneliti di

layanan informasi.

13. Penelusuran Sumber dan Referensi yaitu kegiatan penelitian data melalui sumber

cetakan/bahan referensi dari perpustakaan ke lembaga pencipta arsip yang akan diolah.

14. Pengesahan terhadap inventaris adalah tindakan pengakuan terhadap karakteristik resmi

sesuatu naskah/dokumen yang dilakukan oleh pejabat yang berwenang.

15. Penomoran Definitif adalah kegiatan memberikan nomor definitif (tetap) pada informasi

berkas arsip statis yang sedang diolah. Nomor definitif ini menjadi dasar penyusunan

nomor urut berkas pada daftar arsip.

16. Penulisan Inventaris adalah kegiatan penyusunan inventaris arsip dari suatu khasanah

arsip lembaga pencipta arsip atau khasanah arsip suatu lembaga kearsipan yang berisi

deskripsi arsip dalam berbagai rincian dari suatu khasanah arsip

17. Penyempurnaan adalah kegiatan menyempurnakan dan editing terhadap inventaris yang

telah mendapat penilaian dan penelaahan dari atasan yang berwenang serta berdasarkan

masukan pada kegiatan ekspose.

18. Rencana Teknis Penyusunan Inventaris Arsip yaitu kegiatan membuat rancangan kerja

dengan menguraikan perkiraan rincian waktu, biaya dan pelaksana yang berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan pengolahan arsip statis.

19. Rekonstruksi Arsip adalah kegiatan menata kembali arsip statis dalam rangka penataan

arsip dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah kearsipan yang berlaku.

20. Transkripsi aksara daerah yaitu suatu kegiatan menyusun data informasi arsip

konvensional dari aksara daerah (Jawa Kuno, Arab Melayu dan lain – lain) ke dalam

bentuk tulisan bahasa Indonesia sesuai informasi yang terkandung di dalam arsip.

21. Transliterasi adalah kegiatan menterjemahkan atau alih bahasa yang dipakai dalam arsip

dari bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia yang baku

Page 30: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 5 -

BAB II

PROSEDUR PENYUSUNAN INVENTARIS

ARSIP KONVENSIONAL SETELAH TAHUN 1945

Prosedur Penyusunan Invetaris Arsip Konvensional Setalah Tahun 1945 melalui tahapan

sebagai berikut:

1. Identifikasi arsip

Penyusunan inventaris arsip konvensional setelah tahun 1945 dimulai dari kegiatan

identifikasi arsip untuk mengetahui tugas, pokok dan fungsi organisasi, jumlah dan kondisi

fisik arsip dan sistem penataan serta pencipta (provenance) arsip, pemahaman akan hal

tersebut akan mempermudah proses penyusunan inventaris selanjutnya yaitu penyusunan

rencana teknis.

2. Penyusunan Rencana teknis

Berdasarkan hasil identifikasi tersebut di atas, tahapan berikutnya membuat rancangan kerja

atau rencana teknis dengan menguraikan perkiraan rincian waktu, biaya dan pelaksana yang

berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pengolahan arsip statis. Keberhasilan dalam membuat

rencana teknis akan mempermudah proses penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu

penelusuran sumber dan referensi.

3. Penelusuran sumber dan referensi

Tahapan selanjutnya dari penyusunan inventaris adalah kegiatan penelusuran sumber dan

referensi pada instansi terkait dengan tujuan melakukan penelitian data melalui sumber

cetakan/bahan referensi dari perpustakaan atau instansi terkait yaitu lembaga pencipta arsip.

Keberhasilan dalam penelusuran sumber dan referensi ini akan mempermudah proses

penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu pembuatan skema sementara.

4. Pembuatan skema sementara

Setelah memperoleh data yang menggambarkan tugas pokok dan fungsi dari

lembaga/organisasi pencipta arsip, harus dibuat gambaran untuk mengelompokkan arsip

berupa skema pengaturan arsip sementara, keberhasilan dalam membuat skema sementara ini

akan mempermudah proses penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu rekonstruksi arsip.

5. Rekonstruksi arsip

Dalam tahap rekonstruksi arsip ini, arsip-arsip yang akan diolah dikelompokkan berdasarkan

skema pengaturan arsip tersebut di atas, keberhasilan dalam tahapan rekonstruksi arsip ini

akan mempermudah proses penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu deskripsi arsip.

Page 31: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 6 -

6. Deskripsi arsip

Kegiatan deskripsi dimulai dengan membaca keseluruhan informasi dalam arsip yang

dituangkan dalam fisches (kartu deskripsi) yang terdiri atas 5 (lima) unsur deskripsi, yaitu:

bentuk redaksi, isi informasi, kurun waktu, tingkat perkembangan dan bentuk luar, dengan

mencantumkan nomor urut arsip sementara pada kartu deskripsi. Apabila arsipnya berbahasa

asing sekaligus melakukan transliterasi arsip, kemudian untuk arsip yang beraksara daerah

sekaligus melakukan transkripsi arsip. Keberhasilan dalam tahapan deskripsi arsip ini akan

mempermudah proses penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu pembuatan skema

definitif.

7. Pembuatan skema definitif

Setelah memperoleh informasi dari deskripsi arsip, maka diperoleh gambaran kegiatan yang

tercipta dari organisasi tersebut, gambaran tersebut akan merubah susunan skema pengaturan

arsip sementara menjadi skema pengaturan arsip definitif. Keberhasilan dalam tahapan

skema definitif ini akan mempermudah proses penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu

manuver fisches (kartu deskripsi)

8. Manuver fisches (kartu deskripsi)

Kegiatan manuver fisches (kartu deskripsi) dilakukan dengan mengelompokkan fisches

disesuaikan dengan skema definitif. Keberhasilan dalam tahapan manuver fisches ini akan

mempermudah proses penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu penomoran definitif.

9. Penomoran definitif

Setelah manuver fisches selesai maka dilakukan penyusunan urut definitif pada fisches

tersebut. Keberhasilan dalam tahapan penomoran definitif ini akan mempermudah proses

penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu manuver fisik arsip.

10. Manuver fisik arsip

Kegiatan manuver fisik arsip dilakukan setelah penomoran definitif selesai, kemudian arsip

disusun berdasarkan nomor definitif yang tertera pada sampul arsip. Keberhasilan dalam

tahapan manuver fisik ini akan mempermudah proses penyusunan inventaris arsip

selanjutnya yaitu pemberian label.

11. Pemberian label

Setelah manuver fisik selesai dilakukan maka kegiatan selanjutnya adalah pemberian label

pada bungkus arsip dan boks arsip. Label arsip terdiri atas nama pencipta dan nomor arsip

sesuai dengan nomor definitifnya dan untuk label boks terdiri atas nama lembaga pencipta

arsip, kurun waktu arsip, nomor urut arsip, dan nomor urut boks. Keberhasilan dalam tahapan

pemberian label ini akan mempermudah proses penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu

penataan dalam boks.

Page 32: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 7 -

12. Penataan dalam boks

Kegiatan selanjutnya adalah penataan arsip dalam boks arsip, arsip yang sudah diberi label

dimasukkan ke dalam boks disesuaikan dengan kapasitas boks baik boks arsip yang

berukuran besar maupun boks arsip yang berukuran kecil. Setelah arsip masuk ke dalam boks

maka kegiatan selanjutnya adalah menempel label boks yang sudah dipersiapkan

sebelumnya. Keberhasilan dalam tahapan penataan dalam boks ini akan mempermudah

proses penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu penulisan inventaris.

13. Penulisan inventaris

Setelah semua data dan informasi terkumpul maka perlu dilakukan kegiatan perumusan

materi prosedur tetap inventaris arsip yang dituangkan dalam format inventaris arsip

berdasarkan hasil identifikasi arsip, sistem penataan maupun provenance yang berlaku di

lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia. Pada kegiatan penulisan ini dibuat skema isi

inventaris arsip yang terdiri dari komponen: judul; kata pengantar; daftar isi; pendahuluan

yang berisi: sejarah organisasi, sejarah arsip, pertanggungjawaban pembuatan inventaris;

uraian isi; daftar pustaka; dan lampiran yang berisi: daftar indeks, daftar tunjuk silang, daftar

singkatan, daftar istilah asing dan struktur organisasi. Keberhasilan dalam tahapan penulisan

inventaris arsip ini akan mempermudah proses penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu

penilaian dan penelaahan.

14. Penilaian dan penelaahan

Penulisan draft inventaris arsip telah selesai maka tahap selanjutnya adalah kegiatan

penilaian dan penelaahan terhadap inventaris yang telah dibuat untuk mendapat masukan dan

koreksi dari Kasubdit Pengolahan Arsip Konvensional Setelah Tahun 1945 dan Direktur

Pengolahan. Keberhasilan dalam tahapan penilaian dan penelaahan ini akan mempermudah

proses penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu penyempurnaan daftar.

15. Ekspose Draft Inventaris

Kegiatan ekspose dilaksanakan untuk mensosialisasikan hasil pembuatan inventaris arsip,

dengan harapan mendapat masukan dari peserta ekspose. Keberhasilan kegiatan ekspose ini

akan mempermudah proses penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu penyempurnaan

inventaris.

16. Penyempurnaan inventaris

Apabila terdapat masukan dan koreksi dari Kasubdit Pengolahan Arsip Konvensional Setelah

Tahun 1945 dan Direktur Pengolahan serta dari kegiatan ekspose, maka perlu dilakukan

penyempurnaan dan editing agar inventaris arsip tersebut dapat disahkan dan ditandatangani.

Keberhasilan dalam penyempurnaan inventaris arsip ini akan mempermudah proses

penyusunan inventaris arsip selanjutnya yaitu pengesahan.

Page 33: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 8 -

17. Pengesahan

Tahap terakhir setelah penyempurnaan inventaris tersebut diatas adalah pengesahan

inventaris oleh pejabat yang berwenang yaitu Direktur Pengolahan, hal ini membuktikan

bahwa penyusunan inventaris tersebut telah selesai dan siap untuk diserahkan kepada ruang

baca dan ruang penyimpanan arsip.

Page 34: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/8Protap No 06 Tahun 2009 tentang... · 1 M embuat draf t surat permohonan melakukan penelusuran sumber dan referensi kepada

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 9 -

BAB III

PENUTUP

Prosedur Tetap tentang Penyusunan Inventaris Arsip Konvensional Setelah Tahun

1945 ini dapat menjadi acuan di Lingkungan Subdit Pengolahan Arsip Konvensional Setelah

Tahun 1945 dalam menyusun inventaris arsip sehingga pada akhirnya semua unit kerja dapat

memiliki pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang pada gilirannya akan

berdampak pada efisiensi dan efektifitas pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan

khususnya di ANRI dalam kerangka reformasi birokrasi nasional.

Prosedur Tetap tentang Penyusunan Inventaris Arsip Konvensional Setelah Tahun

1945 ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan

akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal Juni 2009

DIREKTUR PENGOLAHAN,

SUMRAHYADI